Tugas makalah
FISIOLOGI HEWAN “ Sistem Peredaran Darah dan Darah”
OLEH KELOMPOK III : Isti Hartatin
: A 221 14 008
Sukmawati
: A 221 14 151
Binsar Julianto
: A 221 14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Fisiologi Hewan dengan tepat waktu. Terimakasih
kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas
makalah ini, sehingga motivasi dapat penulis rasakan, dan juga kepada temanteman dari pendidikan biologi yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua baik penulis sendiri maupun pembaca, serta dapat memberikan manfaat dalam pengembangan keilmuan, khususnya dalam peningkatan kualitas pengetahuan. Amin.
Palu, Maret 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan
2
BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Darah
3
2.2. Komponen Darah
5
2.3. Fungsi Darah
11
3.4 Golongan Darah
11
2.5 Sistem Peredaran Darah Hewan
14
2.6 Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
27
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
28
3.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan. Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah memang bukan sembarang cairan biasa. Cairan yang identik dengan warna merah ini mempunyai peranan yang luar biasa bagi tubuh. Beredarnya darah dalam tubuh tidak dapat terlepas dari alat-alat sirkulasi. Anemia merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat. Orang awam lebih mengenal anemia dengan penyakit kurang darah. Anemia ditandai dengan badan lesu, mata berkunang-kunang, dan kepala pusing sehingga menyebabkan aktivitas menurun.Pada Makalah ini, akan mempelajari tentang sistem peredaran darah pada hewan, dan diharapkan dapat menjelaskan struktur, fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem peredaran darah. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Apa pengertian dari Darah ? 1
2. 3. 4. 5. 6.
Apa saja komponen yang terdapat dalam darah ? Bagaimana fungsi darah ? Bagaimana penggolongan darah pada hewan ? Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan ? Apa gangguan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah ?
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Untuk Mengetahui pengertian dari Darah. Untuk Mengetahui Apa saja komponen yang terdapat dalam darah. Untuk Mengetahui fungsi darah. Untuk Mengetahui penggolongan darah pada hewan. Untuk Mengetahui sistem peredaran darah pada hewan. Untuk Mengetahui gangguan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. 2
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme. Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye). Darah adalah komponen esensial mahluk hidup yang berfungsi sebagai pembawa oksigen dari Paru-Paru kejaringan dan Karbon dioksida dari jaringan ke Paru-Paru untuk dikeluarkan, membawa zat nutrien dari saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan sisa metabolisme melalui organ sekresi seperti Ginjal, menghantarkan hormon dan materi-materi pembekuan darah. Struktur Darah terdiri atas : a. Plasma : ialah cairan darah ( 55 % ) sebagian besar terdiri dari air ( 95%), 7% protein, 1% nutrien . Didalam plasma terdapat sel-sel darah dan lempingan darah, Albumin dan Gamma globulin yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid, dan gamma globulin juga mengandung antibodi ( imunoglobulin ) seperti IgM, IgG, IgA, IgD, IgE untuk mempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme. Didalam plasma juga terdapat zat/faktorfaktor
pembeku
darah,
komplemen,
haptoglobin,
transferin,
feritin, 3
seruloplasmin, kinina, enzym, polipeptida, glukosa, asam amino, lipida, berbagai mineral, dan metabolit, hormon dan vitaminvitamin. b. Sel-sel darah : kurang lebih 45 % terdiri dari Eritrosit ( 44% ), sedang sisanya 1% terdiri dari Leukosit atau sel darah putih dan Trombosit. Sel Leukosit terdiri dari Basofil, Eosinofil, Neutrofil, Limfosit, dan Monosit. Karakteristik darah : a. Warna : Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah Vena berwarna merah tua / gelap karena kurang oksigen dibandingkan dengan darah Arteri. b. Viskositas : Viskositas darah atau kekentalan darah ¾ lebih tinggi dari pada viskositas air yaitu sekitar 1.048 sampai 1.066. c. pH: pH darah bersifat alkaline dengan pHd 7.35 sampai 7.45. d. Volume : pada orang dewasa volume darah sekitar 70 sampai 75 ml/kg BB atau sekitar 4 sampai 5 liter darah. Dalam darah terkandung hemoglobin yang merupakan penyebab warna merah pada darah yang terdapat di dalam eritrosit dan kadar hemoglobin dalam darah dipengaruhi oleh jenis kelamin, spesies, umur, tekanan O kebiasaan hidup. Kadar hemoglobin normal pada anjing adalah 12- 18 % (Jain,1980). Hemoglobin di dalam darah berfungsi sebagai senyawa pengangkut oksigen pada sel darah merah dan membawa oksigen dari paru-paru
ke seluruh jaringan tubuh dan
membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel
ke paru-paru untuk
dikeluarkan dari tubuh. Umumnya pada sebagian besar darah hewan normal nilai hemoglobin antar 13- 15 gram/ 100 ml. Kadar hemoglobin dapat diukur dengan cara yang umum dilakukan di lapangan yaitu metode Sahli dengan HCL 0,1 N yang akan membentuk asam hematin. Nilai Hematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah yang dipisahkan dari plasma dengan memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam % dari volume darah. Penentuannya dilakukan dengan mengisi tabung hematokrit dengan darah yang diberi zat antikoagulan agar tidak menggumpal, kemudian dilakukan sentrifuse sampai sel-sel mengumpul di dasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hematokrit pada anjing antara lain umur, ras dan jenis kelamin. Nilai hematokrit merupakan petunjuk yang sangat baik 4
untuk menentukan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dalam sirkulasi darah Eritrosit yang mempunyai berat jenis tinggi dapat dipisahkan dari unsur lainnya dengan cara pemusingan yang cepat. Urutan lapisan yang terjadi pada mikrohematokrit adalah (dari atas ke bawah): (1) Plasma: berwarna kekuningan; (2) Buffi coat: berwarna abu-abu sampai abu-abu kemerahan yang susunannya terdiri atas trombosit, leukosit dan eritrosit; (3) Eritrosit: merupakan lapisan yang berwarna merah gelap. Volume darah anjing berkisar antara 70 m/kg berat badan dengan kisaran normal nilai hematokrit/ PCV 37- 55 %. 2.2 komponen Darah Komponen darah , terdiri dari atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan komponen padatan. Dalam tubuh manusia darah terdiri atas 55 % plasma dan komponen padat sekitar 45 %. Komponen plasma darah terdiri atas : 91% air , 8% protein terlarut , 1 % asam organik dan 1 % garam, sedang komponen padat terdiri atas sel darah. Terdapat tiga jenis sel darah yaitu : sel darah merah,( Erythrocytes), sel darah putih ( leucocytes ), dan thrombocyte. 1. Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup.55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah.Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi. Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputarsentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut, 5
dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah. Plasma darah ini mengandung berbagai macam zat organik, anorganik, dan air. Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain sebagai berikut. a) Enzim, hormon, dan antibodi, sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel. b) Protein yang terlarut dalam darah, molekul-molekul ini berukuran cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Contoh: Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah. Globulin, berperan dalam pembentukan g-globulin, merupakan komponen pembentuk zat antibodi. Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah. c) Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil d) Sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma. Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai berikut. a) b) c) d)
Aglutinin : menggumpalkan antigen. Presipitin : mengendapkan antigen. Antitoksin : menetralkan racun. Lisin : menguraikan antigen. Antigen yang terdapat dalam sel darah dikenal dengan nama aglutinogen,
sedangkan antibodi terdapat di dalam plasma darah dinamakan aglutinin. Aglutinogen membuat sel-sel darah peka terhadap aglutinasi (penggumpalan). Adanya aglutinogen dan aglutinin di dalam darah ini pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner (1868–1943) dan Donath. Di dalam darah terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, 6
yaitu darah golongan A, B, AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO. Fungsi Plasma Darah yaitu sebagai berikut: Alat untuk mengangkut air dan sekaligus menyerbakan kedalam tubuh Alat yang mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi Alat yang mengangkut Oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh Menjaga temperatur suhu tubuh Alat yang mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu Mengatur dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh Alat yang mengangkut sari makanan Mencegah infeksi terhadap sel darah putih. 2. Komponen Padatan Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombosit (keping-keping darah atau sel pembeku darah)
a. Sel Erytrosit
Sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah pada hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi Sel darah merah merupakan cakram bikonkaf dengan diameter sekitar 7.5 mikron, tebal bagian tepi 2 mikron dan bagian tengahnya 1 mikron atau kurang, tersusun atas membran yang sangat tipis sehingga sangat mudah diffusi oksigen, 7
karbon dioksida dan sitoplasma, tetapi tidak mempunyai inti sel. Eritrosit dapat mencapai umur 120 hari. Setiap harinya ada 1/120 x 5x5.1012 Eritrosit yang mati. Proses pembentukan eritrosit terjadi dalam sumsum tulang. Proses pembentukannya melalui beberapa tahap, mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama lebih kurang 25- 140 hari, setelah itu akan mati. Kemudian Setelah mati akan dirombak di hati menjadi bilirubin dan biliverdin(zat warna empedu). Zat besi hasil perombakan tersebut kemudian dikirim ke hati dan limfa untuk digunakan membentuk eritrosit baru. Sel darah merah yang matang mengandung 200-300 juta hemoglobin, terdiri Hem merupakan gabungan dari protoporfirin dengan besi dan globin adalah bagian dari protein yang tersusun oleh 2 rantai alfa dan 2 rantai beta dan enzimenzim
seperti
Glucose
6-phosphate
dehydrogenase(G6PD).
Hemoglobin
mengandung kira-kira 95% besi dan berfungsi membawa oksigen dengan cara mengikat oksigen ( menjadi oksihemoglobin ) dan diedarkan keseluruh tubuh untuk kebutuhan metabolisme. Karakteristik Eritrosit yaitu : a) Eritrosit merupakan komponen utama sel darah yaitu sekitas 99%. b) Setiap mm3 darah pada seorang laki-laki mengandung ±5 juta sel darah merah pada seorang perempuan ±4 juta sel darah merah. c) Berbentuk bikonkaf sehingga memiliki permukaan yang lebar. d) Tidak berinti sehingga tidak dapat hidup lama. e) Berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin yaitu molekul kompleks dari protein dan molekul besi hemin. Hemoglobin berperan mengikat oksigen dan karbon dioksida. f) Saat dalam rahim ibu, eritrosit dibentuk dalam hati dan limfa. Setelah dilahirkan, eritrosit dibentuk di sumsum tulang, missal di tulang dada, tulang lengan atas, tulang kaki atas, dan tulang pinggul. g) Umur eritrosit sekitar 120 hari. Setelah mati akan dirombak di hati menjadi bilirubin dan biliverdin(zat warna empedu). Zan besi hasil perombakan tersebut kemudian dikirim ke hati dan limfa untuk digunakan membentuk eritrosit baru. 8
b. Sel darah putih / Leukosit
Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah.Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Leukosit dalam darah atau sel darah putih berperan sebagai sistim imunitas tubuh. Jumlah dalam keadaan normal adalah 5000-10000 sel/mm3. Leukosit dibentuk di dalam sumsum merah, limfa, dan kelenjar getah bening. Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi menjadi dua yaitu granulosit dan agranulosit. a) Granulosit yaitu sel darah putih yang didalamnya terdapat granula. b) Agranulosit : merupakan bagian dari sel darah putih yang mempunyai 1 sel lobus dan sitoplasmanya tidak mempunyai granula. Karakteristik sel darah putih sebagai berikut : a) b) c) c.
Leokosit memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup berbulan- bulan. Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Ukurannya lebih besar daripada eritrosit. Sel Trombosit
Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 3–4 mm, dalam darah berfungsi sebagai
faktor pembeku darah dan hemostasis
(menghentikan perdarahan ). Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. 9
Jumlahnya dalam darah dalam keadaan normal sekitar 150.000 sampai dengan 300.000 /ml darah dan mempunyai masa hidup sekitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8 hari. Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. Proses Pembekuan Darah : Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Dengan bantuan ion-ion Ca 2+ tromboplastin mengubah protrombin dalam darah menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa benang-benang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi. 2.3 Fungsi Darah Adapun Fungsi darah yaitu Sebagai Berikut 1. membawa nutrien yang telah disiapkan oleh saluran pencernaan menuju ke jaringan tubuh 2. Mengantarkan oksigen dari paru- paru ke jaringan tubuh 3. Mengangkut produk buang dari berbagai jaringan menuju ginjal untuk di ekskresikan 4. Mengangkut hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) dan enzim dari organ ke organ 5. ikut berperan dalam mempertahankan keseimbangan air, sistem buffer seperti bicarbonat di dalam darah membantu mempertahankan pH yang konstan pada jaringan dan cairan tubuh 6. berperan penting dalam pengendalian suhu tubuh dengan cara mengangkut panas dari struktur yang lebih dalam menuju ke permukaan tubuh 7. Mengatur konsentrasi ion hydrogen dalam tubuh (keseimbangan asam dan basa) 8. Membantu pertahanan tubuh terhadap penyakit 9. pembekuan darah pada luka mencegah terjadinya kehilangan darah yang berlebihan pada waktu luka serta mengandung faktor-faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit 2.4 Golongan Darah
10
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan darah ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif
atau O-negatif. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak
dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
11
Pengertian golongan darah Rhesus adalah suatu faktor yang terdapat pada sel darah merah yang ditemukan pertama kali oleh Landsteiner dan Liner pada tahun 1940 melalui injeksi sel darah merah Rhesus ke tubuh kelinci. Zat anti yang di temukan pada tubuh kelinci itu kemudian dinamakan anti Rhesus dan ternyata anti Rhesus ini juga dapat mengaglutinasi sel darah merah sebagian manusia. Seseorang yang darah nya teraglutinasi bila di reaksiksn dengan anti Rhesus ini akan dikatakan memiliki antigen Rhesus. Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B. Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan. Pemeriksaan faktor Rhesus berlainan dengan sistem golongan darah ABO pada sistem Rhesus ini untuk golongan darah Rhesus(-)tidak memiliki anti Rh. Golongan darah adalah sesuatu yang diwariskan antara ayah dan ibu dari hewan. Golongan darah menjadi sebuah penanda bagi hewan tersebut, terutama berasal dari mana hewan tersebut. Golongan darah juga dapat menggambarkan hewan itu dari subspesies apa, berasal dari koloni mana, dsb. Setiap hewan dapat memiliki bau yang berbeda tergantung kondisi darahnya. Salah satunya adalah golongan darah. Sedangkan banyak jenis hewan yang memiliki penciuman yang tajam, sehingga mampu mengenali mana kawan dan mana lawan. Itu adalah hal yang kompleks dari dunia hewan, contohnya kucing. 12
1. Kucing Ada tiga macam golongan darah yang terdapat pada kucing, yaitu A, B dan AB. Pada kucing golongan darah A bersifat lebih dominan dari golongan darah B. Oleh karena itu bila kucing jantan dan betina mempunyai golongan darah yang berbeda ( A dan B atau AB), kemungkina besar anak kucing yang lahir mempunyai golongan darah A. 2.5 Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari suatu tempat ke tempat lain. Fungsi peredaran darah adalah mengngkut zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut oksigen dan karbondioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi, mengngkut hormon dari kelenjar endokrin ke target organ dan mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh. Denngan adanya peredaran darah maka akan tercipta lingkungan yang sesuai dengan jaringan tubuh. Kondisi yang tetap dapat tercapai bila ada pemindahan zat melintasi dinding pembuluh kapiler yang arahnya baik dari darah menuju cairan jaringan atau dari cairan jaringan menuju darah. Fenomena ini dikenal sebagai konsep “Homeostasi” Alat Peredaran Darah Alat peredaran darah pada terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari 3 jenis yaitu: pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler. 1. jantung
13
Jantung yang kita miliki terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Besar jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi yang sangat penting yaitu alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung bernama miokardium yang bekerja tidak mengikuti kehendak kita yang artinya bekerja secara otomatis. Kesehatan jantung berpengaruh pada kehidupan karena jantung sudah mulai bekerja pada masa embrio dalam kandungan dan sampai individu tersebut mati. Bagian luar jantung dilapisi oleh selaput yang disebut perikardium. Jantung terbagi atas 4 ruangan yaitu: serambi kiri (atrium kiri), serambi kanan (atrium kanan), bilik kiri (ventrikel kiri), dan bilik kanan (ventrikel kanan). Bilik jantung mempunyai fungsi untuk memompa darah, ke seluruh tubuh maupun ke paruparu. Bilik memiliki otot yang lebih tebal dari serambi yang hanya berfungsi sebagai penerima darah. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru. Katup berdaun dua (valvula bikuspidalis) berada di antara serambi kiri dan bilik kiri, sedangkan katup berdaun tiga (valvula trikuspidalis) berada di antara serambi kanan dan bilik kanan. Katup tersebut berfungsi untuk menjaga agar darah tidak kembali ke serambi ketika jantung memompa darah. Selain pada tempat tersebut, pada pangkal pembuluh nadi terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semilunaris). Katup ini berfungsi agar darah tidak kembali lagi ke jantung. Jantung bekerja secara teratur dengan cara mengembang dan mengempis. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya otot-otot jantung yang mengendur (relaksasi) dan berkerut (kontraksi). Cara kerja jantung adalah sebagai berikut: Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan 14
mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru, dan atrium kiri disebut sebagai sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Gerakan jantung disebut sebagai denyut jantung. Denyut jantung normal biasanya berdenyut tujuh puluh kali per menit. Denyut jantung dapat dirasakan dengan cara meraba pembuluh nadi pada pergelangan tangan atau leher. Denyut jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kondisi kesehatan, aktivitas kerja, berat badan, dan usia. Bayi memiliki denyut jantung lebih cepat dibanding orang dewas. Nadi tajuk (arteri koronaria) berukuran kecil dan dapat terseumbat sehingga kerja jantung juga dapat terganggu. Hal ini dapat terjadi karena jantung tidak memperoleh zat makanan dan oksigen dengan baik. Tersumbatnya nadi tajuk disebut sebagai penyakit jantun koroner atau koronariasis. Penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang merokok dan mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Pada orang dewasa yang normal memiliki tekanan sistol kurang lebih 120 mmHg dan tekanan diastol kira-kira 80 mmHg. Untuk mengukur tekanan sistol dan diastol digunakan alat yang bernama tensimeter. Jika tekanan seseorang melebihi tersebut disebut tekanan darah tinggi (hipertensi), sedangkan jika tekanan tidak sampai pada batas tersebut disebut tekanan darah rendah (hipotensi).
15
2. Pembuluh Darah Seperti yang kitaketauhi pembuluh darah terbagi atas 3 yaitu: a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung. Letak pembuluh nadi agak tersembunyi atau di dalam permukaan tubuh. Dinding otot pembuluh nadi lebih tebal, kuat, bersifat elastis dibandingkan dengan pembuluh balik. Peranannya adalah membantu pemompaan jantung dalam peredaran darah. Darah keluar dari jantung melalui 2 pembuluh nadi. Yang pertama adalah keluar dari bilik kiri (ventrikel kiri). Pembuluh nadi ini membawa darah kaya oksigen. Yang kedua adalah keluar dari bilik kanan (ventrikel kanan). Pembuluh nadi ini membawa darah kaya akan karbon dioksida. b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Pembuluh balik terletak di permukaan tubuh. Pembuluh darah dapat kita amati dengan mudah yaitu, pembuluh darah yang tampak kebiruan di bawah kulit adalah pembuluh balik. Dinding otot pembuluh balik lebih tipis dibandingkan pembuluh nadi. Pada tubuh manusia, pembuluh balik dapt dibedakan menjadi 2 16
yaitu pembuluh balik paru-paru adalah pembuluh balik yang membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri (atrium kiri) jatung dan pembuluh balik tubuh adalah pembuluh darah yang membawa karbon dioksida ke dalam darah. c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh.Dinding dari pembuluh kapiler hanya berupa selapis sel. Di dalam pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Sistem Sirkulasi Darah pada Hewan Semua hewan mempunyai sistem sirkulasi yang membawa cairan ke seluruh tubuh. Cairan yang diedarkan ada 2 macam, yaitu darah dan hemolimfa. Darah selalu mengalir dalam pembuluh darah dan hemolimfa mengalir ke dalam rongga tubuh yang disebut hemocoel. Hemolimfa merupakan campuran darah dan cairan interstitiil. Jadi, berdasarkan tempat mengalirnya cairan tubuh, system sirkulasi hewan dibedakan menjadi 2, yaitu sistem sirkulasi darah terbuka dan sistem sirkulasi darah tertutup. a. Sistem Sirkulasi Darah Terbuka Sistem peredaran darah terbuka disebut sebagai sistem peredaran darah yang tidak selalu melewati pembuluh darah yang dimiliki oleh hewan tingkat tinggi. Biasanya darah hewan tersebut akan mengalir di dalam tubuhnya secara langsung melalui bagian tubuh yang lain tanpa harus melewati pembuluh darah. Akibatnya darah hewan ini tidak dapat dibedakan antara darah dengan cairan interstisial yaitu carian yang mengisi ruangan di dalam sel. Hewan yang tergolong dalam sistem sirkulasi terbuka yaitu pada sirkulasi darah udang, dan sirkulasi darah serangga. 17
b. Sistem Sirkulasi Darah Tertutup Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah yang dimiliki oleh hewan tingkat tinggi dimana darahnya diedarkan melalui pembuluh darah ke seluruh tubuhnya. Ketika darah diedarkan ke bagian tubuh ia melewati pembuluh arteri. sedangkan ketika darah kembali ke jantung darah akan melewati pembuluh vena. Hewan yang tergolong dalam sirkulasi darah tertutup yaitu cacing tanah, ikan, katak, reptil, aves. Sistem peredaran darah pada hewan terbagi atas hewan vertebrata dan hewan invertebrata yaitu sebagai berikut: 1. Sistem Sirkulasi Vertebrata Sistem sirkulasi pada vertebrata berupa sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Namun, dalam bab ini kita hanya akan membahas sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi pada vertebrata memerlukan alat-alat khusus, seperti jantung dan pembuluh darah. Alat-alat tersebut bekerja sama dalam suatu sistem, yaitu sistem peredaran darah. Sistem ini berfungsi dalam pengangkutan gas-gas pernapasan, zat-zat makanan sisa hasil metabolisme, hormon antibodi, dan materi lainnya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah pada vertebrata berupa sistemperedaran darah tertutup. Sistem peredaran darah tertutup dikelompokkan menjadi sistem peredaran darah tunggal dan sistem peredaran darah ganda. 1) Sistem Peredaran Darah lkan Sistem peredaran darah ikan berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah tunggal. Pada sistem peredaran darah tunggal, darah melalui jantung hanya satu kali dalam satu kali peredaran. Jantung ikan terdiri dari dua ruangan, yaitu satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah dari atrium ke ventrikel.
18
Perhatikan Gambar, Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendul, darah mengalir melalui klep, masuk ke dalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus arteriosus, kemudian menuju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di insang, aorta bercabang-cabang menjadi kapiler (pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-bercabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah didistribusikan ke kapiler-kapiler di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan zat makanan ke sel-sel tubuh. Selain itu, darah juga mengambil karbon dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalui vena kava dan sinus venosus. Dari uraian di atas jelas bahwa pada sistem peredaran darah ikan darah hanya melalui jantung satu kali dalam satu kali peredarannya. 2) Sistem Peredaran Darah Katak
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.Pertama darah dari jantung menuju ke paru19
paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan vertrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ fubuh mengalir ke sinus venosus (ruang jantung pertama) menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar fedimelalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabangm enjadi tiga arteri pokolg yaitu arteri anterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubufu dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memiliki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah. 3) Sistem Peredaran Darah Reptil
20
Reptil memiliki suatu modifikasi jantung yang lebih maju dibandingkan dengan ikan dan katak. Jantung reptile terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan serta ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna, disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat bilik). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan yang tidaksempurna menyebabkan darah dari kedua ventrikel ini bercampur. Pada buaya, sekat ventrikelnya hamper sempurna, disebut foramen penizzae. Foramen panizzae berfungsi untuk mendistribusikan oksigen ke alata1at pencernaan serta menjaga keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung saat buaya menyelam. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari ventrikel, darah menuju arteri pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen. Selanjutnya, darah keluar dari paruparu menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua aorta yang membelok ke kiri dan ke kanan. Aorta kanan berasal dari ventrikel kiri dan berfungsi membawa darah ke kepala dan seluruh bagian depan tubuh. Aorta lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan dan kiri, berfungsi membawa darah ke bagian belakang tubuh.
21
Kedua aorta ini bercabang-cabang ke arteri-arteri yang menuju ke organ-organ tubuh. 4) Sistem Peredaran Darah Burung
Pada burung, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh jantung. |antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung (perikardium). Jantung burung terbagi dalam empat ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Atrium kiri dan atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan kanan dibatasi oleh sekat ventrikel. Sistem peredaran darah burung berupa sistem peredaran darah ganda dan peredaran darah tertutup.Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke ventrikel kemudian dipompa menuju ke paru-paru. Di paruparu, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah yang mengandung oksigen ini masuk ke atrium kiri lalu menuju ventrikel kiri. Peredaran darah itu disebut peredaran darah kecil karena darah dari jantung ke paru-paru kemudian kembali lagi menuju jantung. Dari ventrikel kiri, darah yang mengandung oksigen menuju ke sel-sel tubuh. Di sel-sel tubuh ini oksigendilepaskan dan karbon dioksida diikat. Darah yang mengandung karbon dioksida ini dibawa ke jantung, demikian seterusnya. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah besar karena dari jantung darah dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung 5) Sistem peredaran darah pada Mamalia Umumnya, sistem peredaran darah pada mammalia sama dengan manusia. Peredaran darahnya paling kompleks dan sempurna dibandingkan hewan lain. 22
Alat peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada Mammalia terbagi menjadi empat bagian, yaitu atrium dexter yang merupakan tempat bermuaranya vena cava, atrium sinister yang merupakan tempat bermuaranya vena pulmonalis, ventrikel sinister yang merupakan tempat keluarnya aorta, dan ventrikel dexter yang merupakan tempat keluarnya arteri pulmonalis. Pembuluh darah pada Mammalia terdiri atas pembuluh darah vena dan pembuluh darah balik.
Proses sirkulasi pada mamalia: Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner.Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh tubuh.Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambil mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang). Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak 23
oksigennya dan mengambil karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali membentuk venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin oksigen dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar yang disebut vena cava anterior (superior). Vena besar lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan tungkai belakang.Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke dalam atrium kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam ventrikel kanan. 2. Sistem Sirkulasi Invertebrata Pada sebagian besar invertebrata, seluruh materi diedarkan melalui difusi dan aliran sitoplasma. Namun beberapa jenis invertebrata memiliki sistem sirkulasi yang khusus. Sistem tersebut berupa sistem gastrovaskuler pada cacing pipih dan sistem peredaran darah pada cacing tanah serta serangga. 1) Sistem Sirkulasi Cacing Pada cacing, dikenal dua sistem sirkulasi, yaitu sistem gastrovaskuler (contohnya pada Planaria) dan sistem peredaran darah (contohnya pada cacing tanah). Planaria yutrg merupakan contoh cacing pipih dapat hidup tanpa adanya sistem sirkulasi yang sejati. Sistem sirkulasi pada Planaria dilakukan oleh sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang. Sistem gastrovaskuler adalah saluran pencernaan yangiuga berfungsi sebagai alat sirkulasi. Sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang membuat permukaan saluran pencernaan menjadi luas dan lebih efisien untuk menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Sistem peredaran darah pada cacing tanah merupakan contoh yang sangat menarik dalam menerangkan evolusi sistem sirkulasi pada invertebrata. Cacing tanah memiliki selom, yaitu rongga tubuh yang berisi cairan tempat organ tubuh berada. Di dalam selom terdapat alat peredaran darah, seperti pembuluh darah dan jantung.
24
Pembuluh darah pada cacing tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pembuluh darah punggung, pembuluhdarah perut, dan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah punggung (pembuluh darah dorsal) berfungsi untuk mengangkut darah masuk ke dalam jantung. Pembuluh darah perut (pembuluh darah ventral) berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah kapiler menghubungkan pembuluh darah punggung dengan pembuluh darah perut. Pembuluh darah kapiler terdiri dari lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Pada cacing tanah, darah dipompakan oleh jantung dan bergerak di dalam pembuluh darah. Dinding pembuluh darah cacing tanah memiliki struktur yang sangat tipis. Struktur tersebut membantu proses difusi zat-zat yang ada di dalam pembuluh darah dengan cairan ekstraseluler. Darah pada cacing tanah terdiri dari butir-butir darah dan plasma darah. Plasma darah mengandung hemoglobin yang terlarut di dalamnya. Fungsi hemoglobin pada cacing tanah untuk mengikat dan membawa oksigen. Apabila terjadi kekurangan oksigen di dalam daralu oksigen dapat diabsorpsi melalui kulit cacing tanah. Hal ini dimungkinkan karena cacing tanah memiliki kulit yang sangat tipis. Zat makanan dari usus ditransportasikan ke seluruh tubuh secara bersamaan dengan distribusi darah di dalam pembuluh darah. Karena darah selalu beredar dalam pembuluh darah, maka sistem peredaran darah tersebut disebut sistem peredaran darah tertutup. 2) Sistem Sirkulasi Serangga
25
Sistem sirkulasi serangga berupa sistem peredaran darah terbuka. Artinya, darah beredar dalam tubuh serangga tanpa melalui pembuluh darah. Contoh serangga yang akan kita pelajari adalah belalang. Alat peredaran darah pada belalang terdiri dari jantung dan pembuluh darah. jantung belalang berbentuk tabung panjang yang terdiri dari beberapa gelembung pembuluh darah dan terletak di daerah punggung di atas saluran pencernaan. Jantung ini disebut jantung pembuluh. Bagian depan pembuluh darah merupakan aorta yang bagian ujungnya terbuka. Jantung memompa darah melalui aorta ke jaringan-jaringan tubuh dan beredar bebas di dalam homosol (rongga tubuh) tanpa melalui pembuluh. Homosol terdiri dari beberapa ruang atau rongga yang disebut sinus. Darah membawa sari-sari makanan ke sel-sel tubuh dan mengambil sisa metabolisme. Darah dari jaringan-jaringan tubuh masuk ke dalam jantung melalui lubanglubang halus pada pembuluh. Dari jantung, darah dialirkan lagi ke jaringanjaringan tubuh, demikian seterusnya proses ini berlangsung. Pada belalang, pertukaran oksigen dan karbon dioksida dilakukan dengan sistem trakea sehingga darah tidak berperan dalam proses ini. Dalam darah belalang tidak ada hemoglobin yang membawa oksigen. Jadi, sistem peredaran darah terbuka pada belalang hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan. 2.6. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Beberapa gangguan pada sistem peredaran darah disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan atau makanan. Beberapa gangguan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyakit jantung dapat disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah koroner yang ada di jantung. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh terjadinya penggumpalan darah atau gas di dalam pembuluh darah koroner. Akibatnya, kerja jantung menjadi terhenti.
26
2. Penyumbatan pembuluh balik, penyakit ini mengakibatkan lambatnya aliran darah hingga akhirnya aliran darah pada pembuluh balik menjadi terhambat. Salah satu penyebabnya adalah penimbunan dan pengendapan lemak kolesterol yang ada pada dinding pembuluh balik. 3. Kurang darah (anemia) seringkali diartikan kurangnya jumlah darah. Sebenarnya, kurang darah disebabkan jumlah hemoglobinnya(HB) kurang mengandung zat besi. Kurangnya sel darah merah dapat disebabkan oleh infeksi malaria atau cacing tambang. 4. Hipertensi (tekanan darah tinggi) disebabkan tekanan darahnya melebihi batas normal.. Penderita hipertensi biasanya ditandai dengan sulit tidur, mudah marah, serta cepat lelah. Penyakit ini umumnya diakibatkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak. 5. Leukimia (kanker darah) disebabkan oleh jumlah sel darah putih yang terlalu banyak sehingga sel darah putih memakan sel-sel darah merah. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh . 2. Komponen darah , terdiri dari atas dua komponen utama yaitu plasma darah dan komponen padatan. Komponen plasma darah terdiri atas : 91% air , 8% protein terlarut , 1 % asam organik dan 1 % garam, sedang komponen padat terdiri atas sel darah. Terdapat tiga jenis sel darah yaitu : sel darah merah, ( Erythrocytes), sel darah putih ( leucocytes ), dan thrombocyte. 3. Adapun Fungsi darah diantaranya yaitu Sebagai membawa nutrien yang telah disiapkan oleh saluran pencernaan menuju ke jaringan tubuh, Mengantarkan oksigen dari paru- paru ke jaringan tubuh 4. Golongan darah adalah sesuatu yang diwariskan antara ayah dan ibu dari hewan. Golongan darah menjadi sebuah penanda bagi hewan tersebut, terutama berasal dari mana hewan tersebut
27
5. Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari suatu tempat ke tempat lain. 6. Beberapa gangguan pada sistem peredaran darah disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan atau makanan. Beberapa gangguan tersebut diantaranya seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh balik, kurang darah, hipertensi , dan leukimia. 3.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada makalah ini yaitu kiranya mahasiswa mampu memahami mengenai darah dan sistem peredaran darah dalam proses pembelajaran, dan dapat memilih manfaat yang tersirat didalamnya juga sebagai pengembangan keilmuan, khususnya dalam peningkatan kualitas pengetahuan. DAFTAR PUSTAKA Edu.2011. Darah. Online tersedia: https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1009005117-3BAB%20II.pdf. (Diakses 28 Februari 2017) Kezia. Hewan penentuan golongan darah A,B,O. Online tersedia: http://www.academia.edu/17083118/FISIOLOGI_HEWAN. (Diakses 7 Maret 2017) Musbudhi. 2011. Sistem Sirkulasi. Online tersedia: https://masbudhi.files.wordpress.com/2011/06/sistem-sirkulasi2.pdf. (Diakses 28 februari 2017) Nurahlina. 2014. Sistem Sirkulasi Hewan. Online tersedia: www.slideshare.net/nurahlina08/power-point-nur-ahlina-sistem-sirkulasihewan. (Diakses 28 februari 2017) Syafii. Sistem Peredaran Hewan. Online tersedia: www.academia.edu/10806101/Sistem_Peredaran_Darah_Hewan. (Diakses 7 maret 2017) Sunarto.2014. Sistem Peredaran Darah Pada Hewan. Online tersedia: www.artikelsiana.com/2014/10/sistem-peredaran-darah-hewan-proses.html. (Diakses 28 februari 2017)
28