LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENULISAN ILMIAH LATAR BELAKANG DAN POKOK PIKIRAN SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA PEMBERIAN MP-ASI DINI DI PUSKESMAS GLADAK PAKEM KABUPATEN JEMBER
Dosen Pembimbing : Zora Olivia, S.Farm., M.Farm.,Apt. Golongan / Kelompok : E / 1 Nama Anggota : 1. Nurul Baro’ah Sarwani Sar wani
(G42140079)
2. Monicha Budianti
(G42151643) (G42151643)
3. Muti’atul Masruroh Masruroh
(G42151674)
4. Putri Septiyaningtyas Septiyaningtyas
(G42151707) (G42151707)
5. Vina Ruliana Wijayanti
(G42151735) (G42151735)
6. Ervara Anggraini Jelita D.
(G42151745) (G42151745)
PROGRAM STUDI GIZI KLINIK D-IV JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil pembelajaran, penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Ada beberapa jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa le bih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Langkah awal seseorang melakukan penelitian karya tulis ilmiah yaitu menetukan topic dan judul karya tulis ilmiah tersebut. Lalu dilanjutkan membuat latar belakang dan pokok pikiran. Dimana pokok pikiran harus ditentukan dalam latar belakang serta harus disinkronisasi dengan judul penelitian yang akan diteliti. Maka dari itu latar belakang merupakan kunci dari sebuah proposal penelitian sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika yang menjurus ke arah pemilihan suatu masalah tertentu. Pada tahap ini pula, peneliti sudah dpat mengidentifikasi awal permasalahan utamanya serta faktor-faktor utama yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman tentang pentingnya latar belakang serta pokok pikiran dalam latar belakang agar proposal penelitian peneliti dapat dikerjakan dengan baik. 1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat latar belakang yang baik dan sistematis? 2. Bagaimana cara menentukan pokok pikiran dan sub pokok pikiran ditiap paragraf? 3. Apakah pokok pikiran yang ada sudah sesuai dengan judul penelitian?
4. Apakah penempatan pokok pikiran sudah sesuai dengan alur latar belakang MDAEK? 5. Bagaimana cara membuat rumusan masalah pada akhir kalimat pada latar belakang?
1.3
Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Memahami pentingnya latar belakang dalam penulisan karya ilmiah. 2. Memahami definisi pokok pikiran. 3. Menentukan pokok pikiran dan latar belakang. 4. Mengsinkronkan pokok pikiran dengan judul penelitian. 5. Menyusun pokok pikiran sesuai alur latar belakang. 6. Menentukan kalimat efektif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Latar belakang permasalahan merupakan kunci dari sebuah proposal penelitian. Latar belakang masalah harus mencerminkan suatu alasan mengapa suatu masalah perlu diangkat pada sebuah penelitian atau seberapa penting masalah tersebut sehingga menarik untuk diteliti. Dengan kata lain, melakukan sebuah penelitian harus berangkat dari suatu masalah yang selanjutnya di eksplorasi melalui suatu pengujian dengan metodologi ilmiah sehingga dapat ditemukan solusi dari permasalahan yang ada. Teknik penulisan latar belakang permasalahan dalam penelitian dimulai dari deskripsi suatu masalah secara global, kemudian menjurus kepada deskripsi masalah yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependen) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas (independen) sebagai pokok pikiran penjelas atau sub pokok pikiran. Pada latar belakang, penulisan pokok pikiran dalam paragraf dapat diletakkan pada kalimat awal (deduktif), kalimat akhir (induktif), ataupun pada kalimat awal dan kalimat akhir (deduktif – induktif). Menurut Tarigan (2008), paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan pemaparan ataupun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di akhir paragraf. Paragraf dimulai dengan penjelasan bagian-agian konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang. Kemudian memberikan kesimpulan umum yang dinyatakan dengan kalimat topik pada bagian akhir paragraf. Sedangkan paragraf deduktif – induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Paragraf dapat dimulai dengan kalimat topik disusul kalimat pengemang dan diakhiri kalimat penjelas. Kunci dari keberhasilan menyusun latar belakang permasalahan pada penelitian adalah seberapa akurat kita dapat merangkum isi penelitian kita. Latar belakang dapat dikatakan baik apabila ketika orang membaca latar belakang permasalahan, orang langsung bsia memahami apa yang kita lakukan pada penelitian kita.
Pada latar belakang, peneliti harus dapat merumuskan berbagai argumentasi sehingga “berani” menyimpulkan bahwa masalah yang diusulkan adalah masalah yang menarik, penting dan dapat diteliti. Latar belakang terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut : 1.
Besar Masalah dan Dampak (komponen M : Masalah dan D : Dampak). Besar Masalah dan Dampak (Komponen M dan D) Setiap latar belakang proposal penelitian akan dimulai dengan argumentasi peneliti untuk menyampaikan bahwa masalah yang akan ditelitinya benar-benar merupakan masalah yang besar dan memberikan dampak yang besar. Oleh karena besarnya masalah bersifat relatif, besarnya masalah yang diteliti sangat bergantung pada kemampuan peneliti untuk membuktikan bahwa masalah serta dampak yang diteliti.
2.
Area Spesifik (komponen A). Area spesifik yang dilahirkan dari komponen M dan D bisa beragam. Area spesifik dalam bidang kedokteran dan kesehatan paling tidak bisa dibagi kedalam area penentuan besar masalah, diagnosis, faktor resiko, faktor penyebab / etiologi pengobatan, prognosis, dan patofisiologi. Sebagai contoh untuk masalah diare peneliti bisa mengambil area spesifik yang beragam seperti : -
Penentuan besar masalah, yaitu dengan meneliti prevalensi diare.
-
Diagnostik, yaitu dengan mencari cara bagaimana mendiagnosis diare agar lebih akurat.
-
Faktor resiko, yaitu dengan mencari faktor resiko terja dinya diare.
-
Pengobatan, yaitu dengan melakukan uji klinis.
-
Prognosis, yaitu dengan meneliti bagaimana keluaran dari pasien-pasien yang mengalami diare.
-
Patofisiologi yaitu dengan melakukan pemeriksaan zat tertentu dalam tubuh pasien.
3.
Apa saja yang sudah dilakukan / diketahui (komponen E : Elaborasi). Pada bagian ini, kita harus menuliskan berbagai penelitian yang sudah dilakukan dalam bidang yang akan diteliti. Tujuan dari bagian ini adalah memberikan gambaran apa saja yang sudah diteliti agar kita dapat mengidentifikasi apa yang masih belum diketahui. Apakah kira memilih area spesifik diagnosis, elaborasilah penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan diagnosis. Kita tidak perlu mengelaborasi area
lainnya. Sebagai contoh, apabila kita memilih area spesifik terapeutik, elaborasilah penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan terapeutik.
4.
Apa saja yang belum dilakukan / belum diketahui (komponen K : Kesenjangan / kontroversi) Bagian kesenjangan (K) adalah konsekuensi dari bagian elaborasi (E). Kita bisa mengidentifikasi apa yang belum dketahui jika kira tahu apa yang sudah diketahui. Dari komponen K inilah kita dapat menyimpulkan masalah penelitian apa yang dilakukan. Sesuatu yang baru dalam penelitian mencakup salah satu dari aspek populasi, desain penelitian, keluaran, dosis, alat ukur dan lain-lain. Berikut beberapa contoh kesenjangan yang dapat ditemukan setelah melakukan elaborasi : -
Penelitian sebelumnya menggunakan desain uji klinis tanpa blinding. Kita lalu merencanakan penelitian uji klinis dengan blinding.
-
Penelitian sebelumnya menggunakan alat ukur yang kurang valid dan kurang reliabel. Kita lalu merencanakan penelitian dengan menggunakan alat ukur yang lebih valid dan reliabel.
-
Penelitian sebelumnya melakukan follow up selama tiga bulan. Kita lalu merencanakan penelitian dengan lama follow up lebih lama, misaln ya enam bulan.
-
Penelitian sebelumnya menggunakan subjek dengan derajat penyakit berat dan ringan. Kita lalu merencanakan penelitian dengan subjek penelitian berat saja.
-
Penelitian sebelumnya menggunakan dosis tingggi. Kita lalu merencanakan penelitian dengan dosis yang lebih rendah.
-
Peneliti sebelumnya menggunakan keluaran keadaan klinis saja. Kita lalu merencanakan penelitian dengan klinis, laboratorium dan mikrobiologi.
BAB III METODOLOGI 3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum Teknik Penulisan Ilmiah dengan pokok bahasan “ Latar Belakang dan Pokok Pikiran “, dilaksanakan pada Hari, Tanggal : Jum’at, 16 Maret 2018 Waktu
: 13.00 - 15.00 WIB
Tempat
: Laboratorium Biomedik, Gedung Kesehatan, Politeknik Negeri Jember.
3.2
Alat dan Bahan
- Kertas folio - Alat tulis
3.3
Prosedur Kerja
1. Satu golongan dibagi menjadi empat kelompok, tiap kelompok memiliki bidang masalah yang berbeda, diantaranya a. Kelompok 1 : Gizi Masyarakat b. Kelompok 2 : Gizi Klinik c. Kelompok 3 : Gizi Institusi (penyelenggaraan makanan) d. Kelompok 4 : Gizi Pangan 2. Pahami bagaimana membuat latar belakang yang baik dan sistematis. 3. Baca artikel penelitian di bidang gizi yang sudah disediakan. 4. Tentukan pokok pikiran di tiap paragraf. 5. Tentukan sub pokok pikiran tiap pokok pikiran bisa lebih dari satu macam sub pokok pikiran. 6. Jelaskan apakah pokok pikiran yang ada sudah sesuai dengan judul. 7. Jelaskan apakan penempatan pokok pikiran sudah sesuai alur latar belakang OMKKMASASOLTU atau komponen M dan D, komponen A, komponen E, komponen K. 8. Jika jawaban pada nomor 5 dan 6 tidak ada, maka apa yang diusulkan untuk memperbaiki latar belakang yang ada.
BAB IV HASIL PRAKTIKUM
LATAR BELAKANG DAN POKOK PIKIRAN
Judul Skripsi : Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Usia Pemberian MP – ASI Dini di Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember 1. No.
Menentukan Pokok Pikiran dan Sub Pokok Pikiran Tiap Paragraf. Paragraf
Pokok Pikiran
Sub Pokok Pikiran
- Pengertian 1.
Paragraf 1
Pengertian makanan pendamping ASI (MP – ASI).
dari
makanan
pendamping ASI (MP – ASI). - Manfaat makanan pendamping ASI (MP – ASI).
Hal – hal yang harus dilakukan 2.
Paragraf 2
untuk mencapai tumbuh kembang optimal pada anak.
3.
Paragraf 3
Sub pokok pikiran paragraf 2 sama dengan pokok pikiran.
Prevalensi pemberian makanan
Sub pokok pikiran paragraf 3 sama
pendamping ASI (MP – ASI).
dengan pokok pikiran. -
Pemberian makanan
ASI (MP – ASI) disesuaikan
pendamping ASI (MP – ASI) 4.
Paragraf 4
dengan
disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi sesuai usia.
Pemberian makanan pendamping
perkembangan
dan
pertumbuhan bayi sesuai usia. -
Dampak negatif pemberian MP – ASI jika diberikan pada usia < 6 bulan.
Faktor – faktor yang melatar 5.
Paragraf 5
belakangi munculnya masalah perilaku pemberian MP – ASI. Prevalensi rendahnya bayi
6.
Paragraf 6
yang mendapatkan ASI eksklusif di Gladak Pakem.
Sub pokok pikiran paragraf 5 sama dengan pokok pikiran.
Sub pokok pikiran paragraf 6 sama dengan pokok pikiran.
2.
Mencocokkan Pokok Pikiran yang Ada dengan Judul yang Telah Ditentukan Pokok pikiran yang ada pada latar belakang sudah sesuai dengan judul yang ditentukan, yaitu Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Usia Pemberian MP – ASI Dini di Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember.
3.
Mencocokkan Pokok Pikiran yang Ada Sesuai Alur Komponen M dan D (Masalah dan Dampak), A (Area Spesifik), E (Elaborasi), serta K (Kesenjangan) - Komponen M dan D (Masalah dan Dampak) Komponen M telah dijelaskan pada latar belakang, yaitu prevalensi pemberian makanan pendamping ASI di Indonesia 45,7%, di Jawa Timur 29,2%, sementara di Puskesmas Gladak Pakem pemberian MP – ASI dini pada bayi usia 0 – 6 bulan 41,4%. Sedangkan untuk komponen D tidak dijelaskan pada latar belakang. - Komponen A (Area Spesifik) Komponen A pada latar belakang adalah faktor – faktor yang melatar belakangi munculnya masalah perilaku pemberian MP – ASI dini, yaitu usia ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, jenis pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, peran petugas kesehatan, dukungan keluarga, paparan media, dan faktor bayi. Salah satu contohnya adalah bayi yang lahir cacat. - Komponen E (Elaborasi) Komponen E tidak dijelaskan pada latar belakang. Peneliti tidak menyertakan penelitian – penelitian terdahulu yang dapat menunjang penelitian yang dilakukan saat ini. - Komponen K (Kesenjangan) Komponen K tidak dijelaskan pada latar belakang. Peneliti tidak menyertakan penelitian – penelitian terdahulu, maka tidak bisa dibandingkan apa sajakah perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini.
4.
Penentuan Perumusan Masalah Perumusan masalah telah disampaikan di akhir paragraf latar belakang, akan tetapi masih tidak sesuai dengan ketentuan karena belum mengandung unsur M dan D (Masalah dan Dampak), A (Area Spesifik), E (Elaborasi), dan K (Kesenjangan).
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.