Selama matt data datang ng di ID Med Toksik ksikolog ologii dan car cara a Pen Penanga anganan nan pen penderi derita ta ker keracu acunan nan -Sela MedisisWebsite Kesehatan . Sebenarnya artikel ini lebih saya tujukan untuk para mahasiswa Jurusan kesehatan. Namun tidak ada salah nya juga Anda Semua pengunjung blog ini membaca artikel ini ini Sebag Sebagai ai info inform rmas asii untu untuk k menam menamba bah h penge pengeta tahu huan an anda anda tent tentan ang g gejala dan penyebab keracunan serta serta bagaima bagaimana na cara cara member memberika ikan n pertol pertolonga ongan n yang yang tepat tepat apabil apabilaa ada anggot anggotaa keluarga anda yang mengalami keracunan (cara (cara penanggulangan penderita keracunan). keracunan). Oke sebe sebelu lum m kita kita memb membah ahas as lebi lebih h jauh jauh ada ada baik baikny nyaa kita kita meng mengul ulas as definisi definisi toksikologi toksikologi dan penyebabnya serta gejalagejala nya.
Definisi Toksikologi Toksikologi ( keracunan k eracunan ) merupak pakan an sebua sebuah h caba cabang ng ilmu ilmu yang yang mempe mempela laja jari ri tent tentan ang g keracunan ! baik baik Toksikologi meru penyebab! diagnosis serta cara cara penanga penanganan nan pender penderita ita keracun keracunan an.. "any "anyak ak hal hal yang yang bisa bisa membuat orang mengalami keracunan! seperti keracunan makanan! keracunan obat! keracunan jamur dan bakteri serta keracunan #at#at kimia lainnya. $rinsipnya setiap #at kimia yang masuk kedalam tubuh merupakan #at asing yang sering disebut %enotik. Salah satu contoh &enotik yaitu obat. normalnya obat tidak berbahaya namun perlu di ingat Semua #at kimia yang yang ada didalam tubuh pada dasarnya bersifat racun hanya saja terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberian nya.
Penyebab dan jenis-jenis Keracunan '. Keracunan bat-obatan ! "isa karena kesalahan pada dosis pemberian atau cara penggunaan yang tidak benar sehingga menyebabkan keracunan obat . Keracun acunan an !ahan !ahan ki"ia ki"ia ! ont . Ker ontoh oh bahan bahan kimi kimiaa yang yang palin paling g seri sering ng menj menjadi adi penyebab keracunan di keracunan di indonesia seperti insektisida yang kurang hatihati Sehingga beresiko terjadinya keracunan #at kimia.
*. Keracunan "akanan ! "anyak juga jenisjenis makanan yang bisa menyebabkan keracunan ! salah satunya adalah sianida yang terdapat pada singkong! atau ichtyosarcoto&ion pada ikan dan juga singkong yang bisa menyebabkan penyumbatan pada tubuli ginjal sehingga menimbulkan hematuria dan anuria. +. Keracunan bakteri atau ja"ur ! contohnya seperti ,oksin botulinus yang terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak! atau pun enterotoksin yang terdapat pada makananmakanan yang sudah basi. Ad-ertisement
. #ccidental Poisoning ! /ni merupakan keracunan yang terjadi karena tanpa disengaja atau pun akib ak ibat at kec kecel elak akaa aan! n! $enis Keracu inii bi bias asaa te terj rjad adii pa pada da ana anak kan anak ak bal balit itaa ya yang ng se seri ring ng Keracunan nan in memasukkan bendabenda yang dijumpainya kedalam mulut.
Tanda Ta nda %ejala dan diagnosis keracunan
&' Tingkat Kesadaran penderita Keracunan
,ingkat 0esadaran merupakan $etunjuk penting untuk mengetahui beratnya keracunan yang dialamii oleh penderita. derajat tingkat keracunan didalam toksikologi dibagi dalam beberap dialam beberapaa tingkat berdasarkan kesadaran pasien 1 •
Keracunan Tingkat & 1 penderita mengantuk tetapi masih sadar dan mudah di ajak berbicara
•
Keracunan Keracun an Ti Tingk ngkat at 1 $en $ender derita ita dal dalam am kea keadaan daan sop sopor! or! tetapi tetapi dap dapat at dib dibangu angunka nkan n dengan rangsangan minimal seperti panggilan atau digoyangkan lengannya.
•
$ende deri rita ta da dala lam m kea keadaa daan n so sopor porkom komaa da dan n ha hanya nya ber bereak eaksi si Keracunan Keracun an Ti Tingka ngkatt 1 $en terhadap rangsangan maksimal seperti dengan menggosok tulang dada dengan keras menggunakan kepalan tangan.
•
Keracunan Tingkat * 1 $ender $enderita ita dalam keadaan koma dan tidak ada reaks reaksii sedikitpun terh te rhad adap ap ra rang ngsa sang ngan an se seper perti ti di diat atas as.. in inii me meru rupak pakan an ti ting ngkat kat ya yang ng le lebi bih h pa para rah h da dan n mengancam keselamatan jiwa.
' %ejala +espirasi penderita keracunan
$ada ba $ada bany nyak ak ka kasu suss ker kerac acuna unan n se seri ringk ngkal alii ad adany anyaa ha hamb mbat atan an pa pada da ja jala lan n na nafa fass ya yang ng dap dapat at menyebabkan kematian! ini merupakan hal yang wajib dan salah satu cara "enolong orang keracunan yai yaitu tu den dengan gan mem memast astika ikan n jal jalan an naf nafas as tet tetap ap ter terbuka buka dan ber bersih sihkan2 kan2 keluarkan keluarkan 2 bebaskan jalan nafas nya jika memang ada hambatan. cara nya akan dijelaskan dibawah pada bagian cara menangani penderita keracunan. ' Tekanan darah dan jantung penderita keracunan
Syok terjadi karena depresi dan berkurangnya curah jantung dan terkadang berhentinya denyut jantung *' ,ebagian penderita keracunan "engala"i kejang
0ejang ini merupakan pertanda terhadap adanya respon dari SS$ atau medula spinalis atau 3ubungan sarafsaraf otot. Selain itu beberapa gejala keracunan yang lain adalah 4etensio urin! 5iar 5i are! e! 6u 6ual alm munt untah ah dan ad adany anyaa ke keru rusa saka kan n gi ginja njall da dan n hat hatii ya yang ng di dibuk bukti tika kan n de denga ngan n te tess laboratorium.
Terapi Te rapi dan cara penanganan penderita keracunan cara a pen penang anganan anan pas pasien ien kera keracuna cunan n per 7ntuk car pertam tamaa yan yang g bis bisaa anda lakukan! lakukan! 7sa 7sahak hakan an penderita 6emuntahkan berilah baskom untuk u ntuk menampung! setelah itu berilah Air minum yang banyak. karena air sangat membantu untuk menetralisir 4acun yang ada dalam tubuhnya. dan
segeralah mencari pertolongan medis. namun ada beberapa hal yang harus anda perhatikan yaitu 1 '. Jalan nafas Sering terjadi penyumbatan jalan nafas pada penderita keracunan akibat sekresi air liur dan bronkus yang menyumbat. 7ntuk penatalaksaannya bersihkan mulut dan jalan nafas dari sisa muntahan atau air liur dan selalu miringkan penderita secara bergantian pada sisi kiri dan kanan. . "il "ilaa ker keracun acunan an ter terjad jadii mel melalu aluii kul kulit it seg segera era bil bilas as dan ber bersih sihkan kan den dengan gan air air!! nam namun un jik jikaa keracunan melalui mulut seperti konsumsi obat yang tidak tepat atau karena #at#at kimia berbahaya yang masuk melalui mulut maka ada tiga cara untuk mengeluarkannya! dengan menimbulkan muntah! memberikan pencahar dan melalui bilas lambung! ini mungkin lebih ke penanganan medis. penanggulangan ulangan keracunan lebih lanjut akan saya bahas pada artikel selanjutnya 7ntuk cara penangg agarr leb aga lebih ih len lengka gkap p ten tentan tang g tata cara pertolongan pertama pada penderita keracunan keracunan Sesuai dengan jenisnya seperti keracu keracunan nan melal melalui ui makanan makanan!! keracun keracunan an obatob obatobatan! atan! dan jenis jenisjeni jeniss keracunan lainnya. Sekian dulu 7pdate kali ini semoga bermanfaat buat semuanya.
Toksiko Toksikologi logi
Defnisi Toksiko Toksikologi logi adalah : ilmu yang mempelajari toksin mulai dari siat fsis dan kimia, cara masuk, mekanisme kerja, gejala-gejala dan tanda-tanda yang ditimbulkannya pada korban hidup atau meninggal dunia, mendeteksi serta antidotumnya.
Toksin Toksin adalah zat kimia yang dalam dosis kecil pun di dalam tubuh sudah menimbulkan menimbulkan gangguan biokimia dan gangguan aal.
Toksin Toksin menurut UU atau atau hukum adalah zat yang dapat dapat membuat seseorang menjadi menjadi lemah, tidak bisa bekerja atau sampai dapat menimbulkan kematian.
Toksin Toksin dibedakan dibedakan dengan dengan : a. llergen llergen : suatu zat yang bersiat bersiat alergi alergi terhadap terhadap seseorang seseorang,, artinya bersia bersiatt indi!idual "tidak untuk semua orang# b. $bat yaitu yaitu zat kimia yang digunak digunakan an untuk tujuan tujuan menyembuh menyembuhkan kan seseora seseorang ng dengan dosis yang tepat "therapeutic " therapeutic dose# dose # dan obat dapat menjadi to%in jika o!er dosis atau lethal dose c. Drug Drug abuse abuse adalah adalah penggu penggunaa naan n obat obat yang yang bertuj bertujuan uan bukan bukan untuk terapi& terapi& pengobatan melainkan untuk eek lain, mungkin maksudnya dapat diberikan pada orang sehat dengan tujuan tertentu dalam dosis tertentu, mencapai suat suatu u kesen esenan anga gan n atau atau kenik enikma mata tan n sesa sesaat at yang yang akhi akhirrnya nya nant nantii akan akan berbahaya bagi pemakai obat tersebut "narkotik, ganja dsb#
Pembagian Toksikologi Toksiko Toksikologi logi sendiri sendiri dibagi menjadi menjadi ' cabang yaitu yaitu : (.
clinical to%icology : ilmu yang mempelajari toksin yang digunakan dokter dalam bidang klinik untuk pengobatan. )al ini dilakukan oleh para dokter di *+ maupun di uskesmas.
.
en!ironment en!ironment to%icology : ilmu yang mempelajari toksin yang berhubungan berhubungan dengan lingkungan hidup, misalnya kadar mercuri, arsen di sungai tercemar yang melebihi / "ilai mbang /atas#
'.
orensi orensic c to%icol to%icology ogy : ilmu yang mempelaja mempelajari ri toksin toksin yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan kasus kriminal, dimana dalam hal ini penekanannya pada mendeteksi toksin yang terdapat pada korban yang diduga kasus kriminal tersebut. 0orensic 0orensic toksikologi 1alaupun lebih banyak penekanannya untuk mendeteksi toksin pada korban tetapi dokter yang menangani kasus "dalam hal ini dokter orensik# harus juga dituntut untuk mengetahui secara sempurna toksikologi seperti yang diuraikn diatas "siat fsis, kimia, mekanisme kerja, cara masuk, dll#.
embagian toksin : berdasarkan siat kimia pembagian pembagian ini sangat sangat rumit rumit dan sulit untuk untuk dipelaja dipelajari ri apalagi apalagi dihapal, dihapal, misalnya misalnya : asam pekat, basa pekat, logam berat, gas, dll
berdasarkan cara kerja a.
lokal
-
zat korosi : lisol, asam kuat dan basa kuat
-
iritan : )g2l , arsen
-
zat anestetik : cocain
b.
general
-
barbiturat
-
narkotik
-
dll
c.
setempat dan umum
-
asam oksalat
-
asam karbol
-
garam b
berdasarkan sumber dan tempat dimana racun didapat : a. b.
racun yang terdapat dalam rumah tangga : desinektan, detergen, insektisida racun racun yang yang terdap terdapat at di lapang lapangan an pertan pertanian ian atau atau perke perkebu bunan nan : insekt insektisi isida, da, herbisida dan lain lain
c.
racun yang terdapat di dunia kedokteran atau pengobatan : hipnotik, sedati!a, obat penenang, anti depresan dan antibiotika
d.
racun yang banyak dipakai di laboratorium atau industri : asam-asam dan basa kuat, logam berat dan lain-lain
e.
racun yang terdapat di alam bebas : opium, ganja, racun singkong "sianida# dan racun-racun pada jamur serta binatang 3. /erdasarkan cara masuk :
(.
melalui mulut " per-oral, ingesti #
.
melalui saluran pernapasan "inhalasi#
'.
melalui suntikan "parenteral, injeksi#
3.
melalui kulit yang sehat & intact atau kulit yang sakit
4.
melalui dubur atau !agina "per-rektal atau per-!aginal#
05T$*-05T$* 67 89897*U) 59*; *2U /erat ringannya akibat yang dihasilkan oleh racun yang masuk kedalam tubuh seseorang banyak dipengaruhi oleh aktor-aktor sebagai berikut :
. 2ara pemberian /erdasarkan cara pemberian, maka pada umumnya racun yang akan paling cepat bekerja pada tubuh, jika masuk secara inhalasi, lalu secara injeksi "i.!, i.m, dan s.c#, ingesti, absorbsi melalui mukosa dan yang paling lambat melalui kulit yang sehat.
/. 5eadaan tubuh (. anak atau de1asa
. kesehatan '. kebiasaan & habit 3. hipersensiti
2. Toksinnya sendiri (. dosis & konsentrasi . bentuk dan kombinasi fsik '. addisi dan sinergisme 3. susunan kimia 4. antagonisme
5ita mencurigai suatu kasus kematian karena racun bila : (.
korban mati mendadak ( orang atau lebih bersamaan atau tak beberapa lama kemudian
. '.
korban mati setelah makan atau minum tak lama kemudian pada pemeriksaan ditemukan tanda-tanda khas meninggal oleh karena suatu racun
3.
kita tak tahu sama sekali sebab kematiannya
4.
ditemukannya racun pada tempat kejadian sehingga memerlukan kecurigaan
Dierensial diagnosa dari kematian mendadak kecurigaan racun adalah kematian mendadak oleh penyakit natural sudden death
;ika kita tak tahu pasti apa penyebabnya, sedangkan korban sudah harus dikuburkan maka <2urry< menganjurkan untuk mengambil organ untuk pemeriksaan. dapun tujuannya : (.
supaya kita dapat bekerja tenang dan banyak 1aktu
.
agar tidak kehilangan materi pemeriksaan
'.
menganjurkan untuk mengambil organ atau darah lebih banyak untuk diperiksa, bisa bertahan lama "agar dapat bahan 1alaupun mayat sudah dikubur#
pengambilan bahan-bahan menurut <2urry< : (.
isi lambung "muntahan#, lambung
.
usus halus => cm
'.
usus besar => cm
3.
ginjal ( buah
4.
lima
=.
hati ( lobus
A.
paru ( lobus
B.
otak
?.
urine dengan penga1etan benzoat @
enga1et alkohol ?= @
(>. darah > cc- '> cc penga1et dengan a0l ( @ ((. kontrol berisi alkohol ?= @ dipisahkan masing-masing jaringan. )al ini untuk menentukan sampai dimana toksin itu masuk, juga untuk menentukan sudah berapa lama toksin itu masuk peroral.
+yarat-syarat
pengiriman
sampel&jaringan
untuk
pemeriksaan
toksikologi
kehakiman adalah sebagai berikut : .
1adah berdinding gelas diusahakan bermulut lebar
.
masing-masing stoples berisi satu jaringan atau organ
otak -
lambung
-
usus halus => cm -
usus besar => cm
-
ginjal ( buah
-
lima
-
hati ( lobus
-
paru ( lobus
diberi penga1et alkohol ?= @
diberi penga1et alkohol ?= @
+atu stoples diberi alkohol ?= @ sebagai kontrol. darah : penga1et a0l ( @ urine : penga1et a benzoat . C.
diberi label dan bersegel dibuat berita acara penyegelan pada barang bukti bersama polisi dengan
ditandatangani polisi yang bertugas dan dokter.
ada kasus-kasus oleh karena makanan atau minuman, bahan tersebut diambil untuk mengetahui racun apa yang ada disana lalu di test di laboratorium. ;ika dengan laboratorium tidak juga diketahui, maka semua test yang ada di laboratorium dicoba. Tidak diketahui juga maka dicoba pada binatang. ;ika he1an tersebut mati berarti ada sesuatu pada makanan tersebut. 2ara ini yang paling terutama di daerah-daerah.
;ika kita juga tidak tahu apa-apa dan secara patologi anatomi tidak mencurigakan maka tanyakan pada yang lain atau dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
2ara mendeteksi suatu toksin : (. Test kimia : melihat perubahan 1arna, ) endapan . Thin ayer 2hromatograf '.
7as 2hromatograpi "paling bagus#
3.
+pektrootometri
4. Test imunologi =. Test binatang
P.D#/010#.
0eracunan akut terjadi lebih dari sejuta kasus dalam setiap tahun! meskipun hanya sedikit yang fatal. Sebagian kematian disebabkan oleh bunuh diri dengan mengkonsumsi obat secara o-erdosis oleh remaja maupun orang dewasa. 0ematian pada anak akibat mengkonsumsi obat atau produk rumah tangga yang toksik telah berkurang secara nyata dalam 8 tahun terakhir! sebagai hasil dari kemasan yang aman dan pendidikan yang efektif untuk pencegahan keracunan. 0eracunan tidak akan menjadi fatal jika korban mendapat perawatan medis yang cepat dan perawatan suportif yang baik. $engelolaan yang tepat! baik dan hatihati pada korban yang keracunan menjadi titik penting dalam menangani korban.
D2I.I,I D#. I,TI1#/ D#1#M TK,IK1%I
,oksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang efek merugikan berbagai bahan kimia dan fisik pada semua sistem kehidupan. 5alam istilah kedokteran! toksikologi didefinisikan sebagai efek merugikan pada manusia akibat paparan bermacam obat dan unsur kimia lain serta penjelasan keamanan atau bahaya yang berkaitan dengan penggunaan obat dan
bahan kimia tersebut. ,oksikologi sendiri berhubungan dengan farmakologi! karena perbedaan fundamental hanya terletak pada penggunaan dosis yang besar dalam eksperimen toksikologi. Setiap #at kimia pada dasarnya adalah racun! dan terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberian. Salah satu pernyataan $aracelsus menyebutkan 9se"ua substansi adalah racun3 tiada yang bukan racun . Dosis yang tepat "e"bedakan racun dari obat :. $ada
tahun ';+ $aracelsus telah meletakkan dasar penilaian toksikologis dengan mengatakan! bahwa dosis menentukan apakah suatu #at kimia adalah racun (dosis sola facit venenum). $ernyataan $aracelcus tersebut sampai saat ini masih rele-an. Sekarang dikenal banyak faktor yang menyebabkan keracunan! namun dosis tetap merupakan faktor utama yang paling penting. ,oksisitas merupakan istilah dalam toksikologi yang didefinisikan sebagai kemampuan bahan kimia untuk menyebabkan kerusakan2injuri. /stilah toksisitas merupakan istilah kualitatif! terjadi atau tidak terjadinya kerusakan tergantung pada jumlah unsur kimia yang terabsopsi. Sedangkan istilah bahaya (hazard) adalah kemungkinan kejadian kerusakan pada suatu situasi atau tempat tertentu< kondisi penggunaan dan kondisi paparan menjadi pertimbangan utama. 7ntuk menentukan bahaya! perlu diketahui dengan baik sifat bawaan toksisitas unsur dan besar paparan yang diterima indi-idu. 6anusia dapat dengan aman menggunakan unsur berpotensi toksik jika menaati kondisi yang dibuat guna meminimalkan absopsi unsur tersebut. 4isiko didefinisikan sebagai kekerapan kejadian yang diprediksi dari suatu efek yang tidak diinginkan akibat paparan berbagai bahan kimia atau fisik. /stilah toksikokinetik merujuk pada absopsi! distribusi! ekskresi dan metabolisme toksin! dosis toksin dari bahan terapeutik dan berbagai metabolitnya. Sedangkan istilah toksikodinamik digunakan untuk merujuk berbagai efek kerusakan unsur tersebut pada fungsi fital.
TI1%I
$ada dasarnya tidak ada batas yang tegas tentang penyebab dari keracunan berbagai macam obat dan #at kimia! karena praktis setiap #at kimia mungkin menjadi penyebabnya. Secara ringkas klasifikasi keracunan sebagai berikut1 •
6enurut cara terjadinya '. Self poisoning
$ada keadaan ini pasien makan obat dengan dosis berlebihan tetapi dengan pengetahuan bahwa dosis ini tidak membahayakan. Self poisoning biasanya terjadi karena kekurang hatihatian dalam penggunaan. 0asus ini bisa terjadi pada remaja yang ingin cobacoba menggunakan obat! tanpa disadari bahwa tindakan ini dapat membahayakan dirinya. . Attempted poisoning 5alam kasus ini! pasien memang ingin bunuh diri! tetapi bisa berakhir dengan kematian atau pasien sembuh kembali karena salah tafsir dalam penggunaan dosis. *. Accidental poisoning 0ondisi ini jelas merupakan suatu kecelakaan tanpa adanya unsur kesengajaan sama sekali. 0asus ini banyak terjadi pada anak di bawah tahun! karena kebiasaannya memasukkan segala benda ke dalam mulut. +. Homicidal piosoning 0eracunan ini terjadi akibat tindak kriminal yaitu seseorang deng an sengaja meracuni seseorang. •
6enurut waktu terjadinya keracunan '. 0eracunan kronis
5iagnosis keracunan ini sulit dibuat! karena gejala timbul perlahan dan lama sesudah pajanan. =ejala dapat timbul secara akut setelah pemajanan berkalikali dalam dosis yang relatif kecil. . 0eracunan akut 0eracunan jenis ini lebih mudah dipahami! karena biasanya terjadi secara mendadak setelah makan atau terkena sesuatu. Selain itu keracunan jenis ini biasanya terjadi pada banyak orang (misal keracunan makanan! dapat mengenai seluruh anggota keluarga atau bahkan seluruh warga kampung). $ada keracunan akut biasanya mempunyai gejala hampir sama dengan sindrom penyakit! oleh karena itu harus diingat adanya kemungkinan keracunan pada sakit mendadak.
•
6enurut alat tubuh yang terkena
0eracunan digolongkan menurut organ tubuh yang terkena! misal racun pada SS$! racun jantung! racun hati! racun ginjal dan sebagainya. Suatu organ cenderung dipengaruhi oleh banyak obat! sebaliknya jarang terdapat obat yang mempengaruhi 2mengenai satu organ saja. •
6enurut jenis bahan kimia '. Alkohol . >enol *. ?ogam berat +. Organofosfor
$engklasifikasian bahan toksik yang menjadi penyebab keracunan adalah sebagai berikut1 •
6enurut keadaan fisik
1 gas! cair! debu
•
6enurut ketentuan label
1 eksplosif! mudah terbakar! oksidi#er
•
6enurut struktur kimiawi
1 aromatik! halogenated! hidrokarbon! nitrosamin
•
6enurut potensi toksik
1 super toksik! sangat toksik sekali! sangat toksik! toksik!
agak toksik
MTD K.T#K D.%#. +#40.
Jalur masuk bahan kimia ke dalam tubuh berbeda menurut situasi paparan. 6etode kontak dengan racun melalui cara berikut1 •
,ertelan
@feknya bisa lokal pada saluran cerna dan bisa juga sistemik. ontoh kasus1 o-erdosis obat! pestisida •
,opikal (melalui kulit)
@feknya iritasi lokal! tapi bisa berakibat keracunan sistemik. 0asus ini biasanya terjadi di tempat industri. ontoh1 soda kaustik! pestida organofosfat •
,opikal (melalui mata)
@fek spesifiknya pada mata dan bisa menyebabkan iritasi lokal. ontoh 1 asam dan basa! atropin •
/nhalasi
/ritasi pada saluran nafas atas dan bawah! bisa berefek pada absopsi dan keracunan sistemik. 0eracunan melalui inhalasi juga banyak terjadi di tempattempat industri. ontoh 1 atropin! gas klorin! O (karbon monoksida) •
/njeksi
@fek sistemik! iritasi lokal dan bisa menyebabkan nekrosis. 6asuk ke dalam tubuh bisa melalui intra-ena! intramuskular! intrakutan maupun intradermal.
2K TK,IK
$enilaian keamanan suatu obat atau #at kimia merupakan bagian penting dalam toksikologi! karena setiap #at kimia yang baru akan digunakan harus diuji toksisitas dan keamanannya. Seabelum suatu obat dapat digunakan untuk indikasi tertentu! harus diketahui dulu efek apa yang akan terjadi terhadap semua organ tubuh yang sehat. Jarang obat yang hanya mempunyai satu jenis efek! hampir semua obat mempunyai efek tambahan dan mampu mempengaruhi berbagai macam organ dan fungsi fital. @fek yang menonjol! biasanya merupakan pegangan dalam menentukan penggunaan! sedangkan perubahan lain merupakan efek samping yang bahkan bisa menyebabkan toksik. "iasanya reaksi toksik merupakan kelanjutan dari efek farmakodinamik. 0arena itu! gejala toksik merupakan efek farmakodinamik yang berlebihan.
4eaksi toksik berbeda secara kualitatif! tergantung durasi paparan. $aparan tunggal atau paparan berulang yang berlangsung kurang dari '+ hari disebut paparan akut. $aparan yang terjadi kurang dari '+ hari merupakan paparan subakut. $aparan subkronis bila terpapar selama * bulan dan disebut paparan kronis bila terpapar secara terusmenerus selama lebih dari 8 hari. @fek toksik pada paparan kronis dapat tidak dikenali sampai setelah paparan terjadi berulang kali. 0emunculan efek toksik sesudah paparan akut dapat terjadi secara cepat maupun terjadi setelah inter-al tertentu. @fek yang seperti ini disebut sebagai delayed toxicity (toksisitas tertunda). Adapun efek berbahaya yang timbul akibat kontak dengan konsentrasi rendah bahan kimia dalam jangka waktu lama disebut low level, long term-exposure (paparan jangka lama! tingkat rendah). @fek berbahaya! baik akibat paparan akut maupun kronis! dapat bersifat re-ersibel maupun ire-ersibel. 4i-ersibilitas relatif efek toksik tergantung daya sembuh organ yang terkena. 6anusia bisa melakukan kontak dengan beberapa bahan kimia berbeda secara bersamaan ataupun sekuensial. @fek biologis akibat paparan campuran beberapa bahan dapat digolongkan sebagai adiktif! sinergitik! potensiasi! antagonistik dan toleransi. $ada potensiasi! satu dari dua bahan tidak menimbulkan toksik! namun ketika terjadi paparan kedua bahan tersebut! efek toksik dari bahan yang aktif akan meningkat. 0ondisi sinergistik dua bahan yang mempunyai sifat toksik sama atau salah satu bahan memperkuat bahan yang lain! maka efek toksik yang dihasilkan lebih bahaya. Antagonistik merupakan dua bahan toksik yang mempunyai kerja berlawanan! toksik yang dihasilkan rendah2ringan. ,oleransi merupakan keadaan yang ditandai oleh menurunnya reaksi terhadap efek toksik suatu bahan kimia tertentu. "iasanya efek toksik campuran bahan kimia bersifat aditif.
I.DK T+#P0TIK
/ndek terapeutik adalah rasio antara dosis toksik dan dosis efektif. /ndek ini menggambarkan keamanan relatif sebuah obat pada pengunaan biasa. /ndeks terapeutik suatu dosis diperlukan! karena terapi yang dijalankan dapat menimbulkan efek. 5iperkirakan sebagai rasio ?5 8 (dosis letal pada 8 B kasus) terhadap @5 8 (dosis efektif pada 8B kasus). 5alam praktik! sebuah substansi dikatakan memiliki indeks terapeutik 9tinggi: atau 9rendah:. $enggunaan terapi obat sebaiknya mempunyai @5 yang lebih besar daripada ?5. Obat yang
mempunyai indek terapeutik lebar biasanya tidak memerlukan pemantauan obat terapeutik. $emantauan obat terapeutik biasanya dilakukan pada obat yang mempunyai indek terapeutik sempit. ,ujuan dari pemantauan obat terapeutik adalah1 •
6enge-aluasi kepatuhan klien terhadap terapi yang diberikan
•
7ntuk mengetahui apakah obat lain sudah mengubah konsentrasi obat
•
7ntuk menentukan respon tidak efektif terhadap obat tertentu
•
7ntuk menentukan kadar obat dalam serum apabila dosis obat diubah. Setiap #at kimia! bila diberikan dengan dosis yang cukup besar akan menimbulkan
gejalagejala toksis. =ejalagejala ini pertamatama harus ditentukan pada hewan coba melalui penelitian toksisitas akut dan subkronik. $enelitian toksisitas akut diutamakan untuk mencari efek toksik! sedangkan penelitian toksisitas kronik untuk menguji keamanan obat. $enilaian keamanan obat dapat dilalukan melalui tahapan berikut1 •
6enentukan ?5 8
•
6elakukan percobaan toksisitas akut dan kronik untuk menentukan no effect level
•
6elakukan percobaan karsinogenisitas! teratogenesis dan mutagenisitas.
P.#T#1#K,#.##. D#. IMP1IK#,I KP+#W#T#.
Orang sering menghubungkan racun dengan antidotnya! padahal sebenarnya hanya ada sedikit antidot spesifik. $enanganan yang tepat dan hatihati akan mencegah kondisi korban menjadi lebih fatal. Seorang perawat dalam menangani kasus keracunan ini bisa berperan dalam proses pengkajian! perencanaan! implementasi sampai e-aluasi. $ada pengelolaan pasien keracunan yang paling penting adalah penilaian klinis! meskipun sebab keracunan belum diketahui. 3al ini disebabkan karena pengobatan simtomatis sudah dapat dilakukan terhadap gejalagejalanya. 5iantaranya yang sangat penting pada permulaan keracunan adalah penilaian
kesadaran dan respirasi. 0esadaran merupakan petunjuk penting tentang beratnya keracunan. ,ingkat kesadaran dalam toksikologi dapat dibagi menjadi + tingkat! yaitu1 •
,ingkat /
•
,ingkat //
1 penderita ngantuk tapi mudah diajak bicara 1 penderita dalam keadaaan sopor! dapat dibangunkan dengan rangsang
minimal! misalnya bicara keraskeras atau menggoyang lengan •
,ingkat ///
1 penderita dalam keadaan soporokoma! hanya dapat bereaksi dengan
rangsang maksimal! yaitu dengan menggosok sternum dengan kepalan tangan. •
,ingkat /C
1 penderita dalam keadaan koma! tidak ada reaksi sedikitpun terhadap
rangsang maksimal. 4encana tindakan untuk pasien keracunan meliputi1 •
Stabilisasi
$erawatan pasien keracunan diarahkan untuk stabilisasi masalahmasalah mendesak jalan nafas yang mengancam hidup! pernafasan dan sirkulasi. ?angkahlangkah stabilisasi adalah sebagai berikut1 '. 0aji dan tangani jalan nafas . 0aji dan kontrol perdarahan. egah dan tangani syok dengan pemberian produk darah jika perlu. *. 0aji terhadap adanya cidera yang berkaitan dengan proses penyakit lain +. 0aji! tetapkan! tangani status asam basa dan elektrolit. . 0aji status jantung Sebaiknya dilakukan pemeriksaan singkat! dengan penekanan pada wilayahwilayah yang mungkin memberi petunjuk ke arah diagnosis toksikologi! meliputi1
'. ,andatanda -ital @-aluasi yang teliti terhadap tandatanda -ital yang meliputi tekanan darah! nadi! pernafasan! suhu dan tingkat kesadaran. . 6ata 6ata merupakan sumber informasi yang penting untuk toksikologis! karena beberapa kasus toksikologis menyebabkan perubahan pada mata. ,etapi dalam menentukan prognosis keracunan gejala ini tidak bisa dijadikan pegangan. *. 6ulut 6ulut mungkin menunjukkan tandatanda terbakar yang disebabkan oleh unsur korosif atau mungkin menunjukkan bekas tertentu yang menjadi cirikas dari suatu bahan toksik. +. 0ulit 0ulit sering menunjukkan adanya kemerahan atau keluar keringat yang berlebihan. . Abdomen $emeriksaan abdomen bisa menunjukkan adanya ileus! bising usus yang hiperaktif! dan kejang abdomen. $erubahan bising usus biasanya menyertai perubahan tingkat kesadaran.
$ada
kesadaran tingkat /// biasanya bising usus negatif! dan pada tingkat /C selalu negatif! sehingga pemeriksaan ini bisa dipakai untuk mencocokkan tingkat kesadaran! misalnya pada orang yang bersimulasi. ;. Sistem saraf Seizure fokal atau defisit motorik menunjukkan adanya lesi struktural daripada toksik atau ensefalopati metabolik. $ada intinya penanganan awal pada kasus keracunan adalah menangani masalah A"! bukan mencari penyebab keracunannya apa! baru setelah kondisi stabil dicari penyebab keracunan. •
4iwayat umum
Setelah pasien berhasil distabilkan! upayaupaya untuk mendapatkan riwayat pemajanan bisa dilakukan. 4iwayat tersebut bisa diperoleh dari pasien sendiri! angota keluarga! temanteman! para penyelamat dan saksi. 3al terpenting adalah mengidentifikasi bahan toksik! jumlah dan waktu pemajanan! alergi atau penyakit yang mendasari! dan apakah tindakan pertolongan pertama yang telah dilakukan.
•
/dentifikasi keberadaan sindrom toksik
Adanya sindrom toksik dapat membantu menegakkan diagnosa banding dengan mengusulkan berdasarkan kelas dari racun yang mungkin mengenai korban. ?ima sindrom toksik yang sering muncul adalah sebagai berikut1 '. 0olinergik %ejala 1 tanda -ital menurun! sali-asi berlebihan! lakrimasi! urinasi! emesis dan diaforesis!
depresi sistem saraf! bradikardi! kejang. Penyebab 5 insektisida organofosfat dan karbamat! beberapa jamur
. Opiat2hipnotik sedatif %ejala 5 ,,C menurun! koma! depresi pernafasan! miosis! hipotensi! bradikardi! penurunan
bising usus! edema pulmonal. Penyebab 5 narkotik! ben#odia#epam! barbiturat! etanol! klonidin
*. Antikolinergik %ejala 5 delirium! kering! ruam kulit! pupil melebar! suhu tinggi! retensi urine! bising usus
menurun! takikardi! kejang Penyebab 3 antihistamin! atropin! agen antidepresan! beberapa tanaman jamur
+. Simpatomimetik %ejala 5 delusi! paranoia! takikardia! hipertensi! midriasis! kejang Penyebab 5 kokain! teofilin! kafein! amfetamin! fenipropanolamin
. =ejala putus obat %ejala 5 diare! midriasis! takikardia! halusinasi! kram Penyebab 5 alkohol! barbiturat! narkotik! ben#odia#epin
Penatalaksanaan
$enatalaksanaan kasus keracunan dapat dilakukan melalui dua pendekatan! yaitu1 •
$enatalaksanaan umum
•
$enatalaksanaan tingkat lanjut
Penatalakasanaan u"u"
?angkah ini termasuk tindakan pertolongan pertama yang diberikan untuk mencegah absopsi agen dan jika memungkinkan untuk menyingkirkan pemajanan berlanjut atau berulang. $roperti fisiokimia obat atau toksik! banyaknya! dan waktu pemajanan dapat menentukan tipe dan beratnya dekontaminasi. 5ekontaminasi melibatkan pengeluaran toksik dari kulit! saluran cerna! inhalasi! dan okular. •
$emajanan okuler
5alam kasus ini ! dekontaminasi dicapai dengan pengaliran air suamsuam kuku atau normal saline segera setelah pemajanan. 6enggunakan gelas besar atau mandi pancur bertekanan rendah! mata akan terusmenerus tergenangi selama ' sampai *8 menit sambil mengedip mata! memejam dan membuka mata. Jika gejala dari iritasi okuler belum mereda setelah dilakukan dekontaminasi! maka diperlukan pemeriksaan mata lanjutan. •
$emajanan dermal
Setelah melepas pakaian yang terkontaminasi! dekontaminasi kulit dilakukan dengan merendam kulit dalam air suamsuam kuku selama ' sampai *8 menit dan kemudian secara lembut mulai membersihkan bagian yang terkontaminasi dengan air dan sabun! membilas dengan menyeluruh. 0asus penyerapan toksin secara dermal! pemberi perawatan kesehatan dapat berisiko terhadap toksisitas jika terjadi kontaminasi dermal sementara membantu korban untuk dekontaminasi. Netralisasi asam basa pada kulit dianjurkan untuk pemberi perawatan. •
$emajanan inhalasi
?angkah pertama yang dilakukan adalah memindahkan korban ke tempat yang udaranya segar sambil memastikan bahwa penolong tidak terpajan toksik yang menyebar di udara. Jalan nafas yang paten harus dibuat dan status pernafaasan dikaji. $ernafasan buatan diperlukan jika korban tidak bernafas spontan. •
/ngesti
5ilusi dengan susu dan air dilakukan pada menelan iritan atau kaustik. $ada orang dewasa dapat didilusi dengan satu gelas susu atau air! sedangkan pada anakanak dapat diberikan sampai D ons cairan! berdasarkan pada ukurannya.
Penatalaksaanaan Tingkat 1anjut
?angkah ini mengacu pada modalitas tindakan yang khusus! yang dapat mencakup langkah langkah pencegahan lebih lanjut terhadap absorpsi! peningkatan eliminasi! pemantauan pasien! pemberian antidotum! dan perawatan simtomatik dan suportif. ara ini meliputi1 •
@metik
6erupakan tindakan mengeluarkan kembali obat atau toksik yang tertelan dengan merangsang muntah. $ada umumnya tindakan ini dilakukan dalam + jam setelah kejadian! lebih cepat lebih baik. 6untah yang ditimbulkan tidak akan mengosongkan lambung seluruhnya! hanya sekitar *8 B isi lambung yang dapat dikeluarkan. "iasanya emetik yang digunakan adalah sirup ipecac. Sirup ini harus diberikan sesegera mungkin setelah ingesti (dalam *8 menit) dan diikuti dengan air dan meningkatkan akti-itas fisik pasien. Jika dosis awal gagal untuk mendapatkan hasil dalam waktu 8 sampai *8 menit! dapat diulang satu kali dengan dosis sama. Apabila emesis sudah selesai! tunda makan minum selama satu sampai dua jam untuk menenangkan lambung. 0ontraindikasi untuk tindakan emesis1 '. 5epresi status mental . ,idak ada reflek muntah *. 0ejang
+. /ngesti agen yang dapat menimbulkan serangan depresi pada SS$ . Agen kaustik yang tertelan telah dicerna ;. Setelah menelan substansi korosif E. Setelah minum turunan petrolium •
?a-age lambung
6erupakan metode alternatif yang umum untuk pengosongan lambung! dimana cairan seperti normal saline dimasukkan ke dalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik. /ndikasi la-age lambung adalah1 '. 5epresi status mental . ,idak ada reflek muntah *. =agal dengan terapi emesis +. $asien dalam keadaan sadar 0ontraindikasi la-age lambung1 '. /ngesti kaustik . 0ejang yang tidak terkontrol 7ntuk tindakan ini pasien dibaringkan dalam posisi dekubitus lateral sebelah kiri! dengan bagian kepala lebih rendah daripada kaki. 6asukkan cairan '8 sampai 88 ml air atau saline (pada anak 8 sampai '88 ml) ke dalam lambung. $rosedur ini diulang sampai keluar cairan yang jernih atau sedikitnya menggunakan liter air. /ntubasi nasotrakeal atau endotrakeal diperlukan untuk melindungi jalan udara. $rosedur ini dilakukan + jam setelah obat ditelan. 0omplikasi la-age lambung1 '. $erforasi esofagus . Aspirasi pulmonal *. 0etidakseimbangan elektrolit +. ,ensi pneumothorak . 3ipotermia pada anakanak bila menggunakan la-age yang dingin
•
Adsorben
Adsorben merupakan bahan padat yang mempunyai kemampuan menarik dan menahan pada permukaannya bahan lainnya. $asien diberi karbon aktif yang berupa bubur ditambah air! yang komposisinya terdiri atas karbon aktif ' bagian dengan D bagian air ('1D) sampai '1'8. karena ikatan karbontoksik lemah! maka harus segera dikeluarkan dari saluran cerna dengan menggunakan laksatif. $enggunaan adsorben harus hatihati pada pasien dengan bising usus rendah! dan menjadi kontraindikasi untuk pasien dengan gangguan usus. •
0atartik
$emberian agen katartik dapat mempercepat eliminasi toksin dari saluran cerna dan mengurangi absorpsi. 0atartik diberikan per oral atau dengan selang nasogastrik pada semua kasus keracunan di mana arang obat dianjurkan! kecuali pada anak kecil. $ada anakanak kurang dari ' tahun! katartik tidak diberikan untuk menghindari dehidrasi. •
$eningkatan eliminasi
Setelah prosedur diagnostik dan dekontaminasi serta pemberian antidot dilakukan dengan tepat! penting untuk mempertimbangkan langkah peningkatan eliminasi! seperti diuresis paksa! dialisis atau tranfusi tukar. Diuresis paksa adalah tindakan memberi caairan parenteral dalam jumlah besar (8!'! liter
sejam) untuk mempercepat ekskresi obat melalui ginjal. Syarat diuresis paksa adalah sebagai berikut1 '. 0eracunan harus berat . Obat harus larut dalam air *. "erat molekul obat kecil +. Obat tidak diikat oleh protein maupun lemak . Obat tidak dikumulasi dalam suatu rongga atau organ tubuh ;. Obat tidak diekskresi lebih cepat melalui jalan lain! misal paru atau usus.
,indakan ini mudah dilakukan tetapi mengandung bahaya yang tidak boleh diabaikan karena itu hanya dilakukan bila ada indikasi yang baik dan memenuhi syaratsyaratnya. 0ontraindikasi untuk diuresis paksa adalah1 '. =agal jantung . /nsufisiensi ginjal *. Syok Semula diuresis paksa sangat populer! tetapi karena tidak terbukti manfaatnya! cara ini jarang digunakan! karena bisa mengakibatkan ketidaknormalan elektrolit. /e"odialisis merupakan proses perubahan komposisi terlarut darah dengan difusi menembus
dinding semipermiabel antara darah dan larutan garam. 6etode ini digunakan bila metode konser-atif tidak berhasil. Sedangkan he"operfusi adalah metode pembuangan obat dan toksin dari darah! dengan memompakan darah melewati bahan adsorben dan kemudian disirkulasikan kembali ke dalam tubuh pasien. Antikoagulasi seperti heparin diperlukan untuk mencegah pembekuan darah. Tranfusi tukar merupakan
pembuangan bagian darah pasien dan
menggantikan dengan darah lengkap yang segar! cara terakhir ini sangat jarang dilakukan.
Pe"antauan Pasien Keracunan
$asien yang keracunan akan memerlukan pemantauan kontinue selama berjamjam atau berhari hari setelah pemajanan. $eralatan diagnostik serta tandatanda gejala akan memberikan informasi tentang perkembangan pasien dan arah pengobatan serta penatalaksanaan keperawatan. $oemantauan toksikologi meliputi1 '. @lektrokardiografi @0= dapat memberikan buktibukti dari obatobat yang menyebabkan penundaan disritmia atau konduksi. . 4adiologi "anyak substansi adalah radioopak! dan cara ini juga untuk menunjukkan adanya aspirasi dan edema pulmonal. *. Analisa =as 5arah! elektrolit dan pemeriksaan laboratorium lain
0eracunan akut dapat mengakibatkan ketidakseimbangan kadar elektrolit! termasuk natrium! kalium! klorida! magnesium dan kalsium. ,andatanda oksigenasi yang tidak adeFuat juga sering muncul! seperti sianosis! takikardia! hipo-entilasi! dan perubahan status mental. +. ,es fungsi ginjal "eberapa toksik mempunyai efek nefrotoksik secara lengsung. . Skrin toksikologi ara ini membantu dalam mendiagnosis pasien yang keracunan. Skrin negatif tidak berarti bahwa pasien tidak keracunan! tapi mungkin racun yang ingin dilihat tidak ada. Adalah penting untuk mengetahui toksin apa saja yang bisa diskrin secara rutin di dalam laboratorium! sehingga pemeriksaannya bisa efektif.
!!+#P# 4.T/ #.TIDT0M
Antidotum merupakan ramuan2obat untuk melawan atau menawarkan kerja racun. "erikut ini adalah contoh beberapa antidotum yang ada1 TK,I.
Opiat
#.TIDT0M Nalokson
6etanol! etilen glikol
@tanol
Antikolinergik
>isostigmin
Organofosfat2insektisida karbamat
Atropin! piridoksin
"eta bloker
=lukagon
5igitalis! glikosida
5igoksinfragmen
"en#odia#epin
tertentu
0arbon monoksida
>luma#enil
Nitrit
Oksigen
Asetaminofen
6etilen biru
ianida
Nasetilsistein Amil nitrit
antibodi
Natrium nitrit $enghambat saluran kalsium
Natrium tiosulfat 0alsium glukonat
D#2T#+ P0,T#K#
=aniswara! S.=.!dkk. 'D. Farmakologi dan erapi. @disi +. Jakarta1 "agian >armakologi >0 7/ 3ayes! @.4.! et.al. ';. Farmakologi! "endekatan "roses #eperawatan. Jakarta1 @= 3udak G =allo. ';. #eperawatan #ritis! "endekatan $olistik . Col.. Jakarta1 @= 0at#ung! ".=. 88+. Farmakologi! %asar dan #linik . @disi D. Jakarta1 Salemba 6edika ,ambayong! J. 88. Farmakologi &ntuk #eperawatan. Jakarta1 Hidya 6edika
Makalah ,ifat Kerja bat6 +ute Pe"berian bat6 dan 2aktor yang Me"pengaruhi Kerja bat
"A" / $@N5A37?7AN
'.'
?A,A4 "@?A0AN= Obat merupakan terapi primer yang berhubungan dengan penyembuhan penyakit.,idak peduli dimanapun klien menerima pelayanan kesehatan!rumah sakit!klinik!atau di rumah!perawat memegang
peranan
penting
dalam
persiapan
dan
pemberian
obat!mengajarkan
cara
menggunakan obat dan menge-aluasi respons klien terhadap pengobatan. $ada masa perawatan dan penyembuhan!perawat memegang peranan penting dalam memberikan obat secara tepat waktu kepada klien!serta memastikan klien atau keluarganya telah mengerti dan siap memberikan obat jika klien dipulangkan ke rumah. 5i setiap tatanan pelayanan kesehatan! perawat bertanggung jawab menge-aluasi efek obat terhadap kesehatan klien!mangajari klien tentang obat dan efek sampingnya!memastikan kepatuhan terhadap regimen obat!serta menge-aluasi kemampuan klien dalam menggunakan obat sendiri. $ada beberapa kasus! perawat secara langsung mengajarkan dan menge-aluasi anggota keluarga klien yang mampu memberikan obat
'.
4767SAN 6ASA?A3 '. ?egislasi dan Standar Obat . Sifat 0erja Obat *. >aktor Iang 6empengaruhi 0erja Obat +. 4ute $emberian Obat .ara 6enyimpan Obat ;. $roses 0eperawatan
'.*
,7J7AN '. 6engetahui legislasi dan standar obat . 6engetahui sifat kerja obat *. 6engetahui faktor yang mempengaruhi kerja obat +. 6engetahui rute pemberian obat . 6engetahui ara $enyimpanan obat
;. 6engerti askep dalam pemberian obat "A" // $@6"A3ASAN .' Standar Obat $ada tahun '8; pemerintah Amerika Serikat menetapkan standar kualitas dan kemurnian obat berdasarkan pure food and drug act (undangundang makanan dan obat murni). $ublikasi resmi! seperti 7S$ dan 'ational Formulary! menetapkan standar kekuatan! kualitas! kemurnian! pengepakan! keamananan! pelabelan! dan bentuk dosis obat. 5i kanada! (ritisih "harmacopoeia ("$) menetapkan standar yang sama. 5okter! perawat! dan ahli farmasi yang menggunakan standar ini untuk memastikan klien menerima obat yang alami dalam dosis yang aman dan efektif. Standar yang diterima masyarakat harus memenuhi kriteria berikut1 '.
0emurnian. pabrik harus memenuhi standar kemurnian untuk tipe dan konsentrasi #at lain yang
. *.
diperbolehkan dalam produksi obat. $otensi. 0onsentrasi obat aktif dalam preparat obat memengaruhi kekuatan atau potensi obat. (ioavailability kemampuan obat untuk lepas dari bentuk dosisnya dan melarut! diabsropsi! dan
+.
diangkut tubuh ke tempat kerjanya disebut bioa-ailability. 0emanjuran. $emeriksa laboratorium yang terinci dapat membantu menentukan efekti-itas
.
obat. 0eamanan. Semua obat harus terus die-aluasi untuk menentukan efek samping obat tersebut.
. Sifat 0erja Obat Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Sebuah obat tidak menciptakan suatu fungsi di dalam jaringan tubuh atau organ! tetapi mengubah fungsi fisiologis.obat dapat melindungi sel dari pengaruh agens kimia lain!meningkatkan fungsi sel!atau mempercepat atau memperlambat proses kerja sel.obat dapat menggantikan #at tubuh yang hilang(contoh insulin!hormon tiroid!dan estrogen).
6ekanisme 0eja Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membran sel atau dengan berinteraksi dengan tempat reseptor.jel aluminium hidroksida obat nengubah #at kimia suatu cairan tubuh (khususnya dengan menetralisasi kadar asam lambung).obatobatan!misalnya gas
anestesi umum!berinteraksi dengan membram sel.setelah sifat sel berubah!obat mengeluarkan pengaruhnya.mekanisme kerja obat yang paling umum adalah terikat pada tempat reseptor sel.reseptormelokalisasi efek obat.tempat reseptor berinteraksi dengan obat karena memiliki bentuk kimia yang sama.obat dan reseptor saling berikatan seperti gembok dan kuncinya.ketika obat dan reseptor saling berikatan!efekt terapeutik dirasakan.setiap jaringan atau sel dalam tubuh memiliki kelompok reseptor yang unik.misalnya!reseptor pada sel jantung berespon terhadap preparat digitalis. '. >armakokinetik >armakokinetik adalah ilmu tentang cara obat masuk kedalam tubuh!mencapai tempat kerjanya!dimetabolisme!dan keluar dari tubuh.dokter dan perawat menggunakan pengetahuan farmakokinetiknya ketika memberikan obat!memilih rute pemberian obat!menilai resiko perubahan kerja obat!dan mengobser-asi respon klien. . >armakodinamik a.
Absorpsi Absorpsi adalah cara molekul obat masuk ke dalam darah.kebanyakan obat!kecuali obat yang di gunakan secara topikal untuk memperoleh efek lokal!harus masuk ke dalam sirkulasi sistemik untuk menghasilkan efek yang terapeutik.faktorfaktor yang mempengaruhi absorpsi obat antra lain rute pemberian obat!daya larut obat!dan kondisi di tempat absorpsi. setiap rute pemberian obat memiliki pengaruh yang berbeda pada absorpsi obat!bergantung pada struktur fisik jaringan. 0ulit relatif tidak dapat ditembus #at kimia! sehingga absorpsi menjadi lambat. 6embran mukosa dan saluran napas mempercepat absorpsi akibat -askularitas yang tinggi pada mukosa dan permukaan kapileral-eolar. $encernaan untuk diabsorpsi! kecepatan absorpsi secara keseluruhan melambat. /njeksi intra-ena mengh asilkan absorpsi yang paling cepat karena dengan rute ini obat dengan cepat masuk kedalam sirkulasi sistematik. 5aya larut obat yang diberikan peroral setelah di ingesti sangat bergantung pada bentuk atau preparat obat tersebut. ?arutan dan suspensi yang tersedia dalam bentuk cair! lebih mudah diabsorpsi dari pada tablet atau kapsul. "entuk dosis padat harus dipecah terlebih dahulu untuk memajankan #at kimia pada sekresi lambung dan usus halus. Obat yang asam melewati mukosa lambung dengan cepat. Obat yang bersifat basa tidak terabsorpsi sebelum mencapai usus h alus. 0ondisi di tempat absorpsi memengaruhi kemudahan obat masuk kedalam sirkulasi sistemik. Apabila kulit tergores!obat topikal lebih mudah diabsorpsi. Obat topikal yang biasanya
diprogramkan untuk memeroleh efek lokal dapat menimbulkan reaksi yang serius ketika diabsorpsi melalui lapisan kulit. Adanya edema pada membran mukosa memperlambat absorpsi obat karena obat membutuhkan waktu yang lama untuk berdifusi kedalam pembuluh darah. Absorpsi obat parenteral yang diberikan bergantung pada suplai darah dalam jaringan. Sebelum memberikan sebuah obat melalui injeksi! perawat harus mengkaji adanya faktor lokal! misalnya edema! memar atau adanya jaringan parut bekas luka! yang menurunkan absorpsi obat. 0arena otot memiliki suplai darah yang lebih banyak dari pada jaringan subkutan (S)! obat yang diberikan per intramuskular(melalui otot)diabsorpsi lebih cepat dari pada obat yang disuntikkan per subkutan. $ada beberapa kasus! absorpsi subkutan yang lambat lebih dipilih karena menghasilkan efek yang dapat bertahan lama. Apabila perfusi jaringan klien buruk! misalnya pada kasus syok sirkulasi! rute pemberian obat yang tetrbaik adalah melalui intra-ena. $emberian obat intra-ena menghasilkan absorpsi yang paling cepat dan dapat diandalkan. Obat oral lebih mudah diabsorpsi! jika diberikan diantara waktu makan. Saat lambung berisi makanan! isi lambung secara perlahan diangkut ke duodenum! sehingga absorpsi obat melambat. "eberapa makanan dan antasida membuat obat berikatan membentuk kompleks yang tidak dapat melewati lapisan saluran cerna. ontoh! susu menghambat absorpsi #at besi dan tetrasiklin. "eberapa obat hancur akibat peningkatan keasaman isi lambung dan pencernaan protein selama makan. Selubung enterik pada tablet tertentu tidak larut dalam getah lambung. Sehingga obat tidak dapat dicerna di dalam saluran cerna bagian atas. Selubung juga melindungi lapisan lambung dari iritasi obat. 4ute pemberian obat diprogramkan oleh pemberi perawatan kesehatan. $erawat dapat meminta obat diberikan dalam cara atau bentuk yang berbeda! berdasarkan pengkajian fisik klien. ontoh! bila klien tidak dapat menelan tablet maka perawat akan meminta obat dalam bentuk eliksir atau sirup. $engetahuan tentang faktor yang dapat mengubah atau menurunkan absorpsi obat membantu perawat melakukan pemberian obat dengan benar. 6akana didalam saluran cerna dapat mempengaruhi p3! motilitas! dan pengangkutan obat kedalam saluran cerna. 0ecepatan dan luas absorpsi juga dapat dipengaruhi oleh makanan. $erawat harus mengetahui implikasi keperawatan untuk setiap obat yang d iberikan. ontohnya! obat seperti aspirin!#at besi! dan fenitoin natrium(dilantin) mengiritasi saluran cerna dan harus diberikan bersama makanan! atau segera setelah makan. "agaimanapun! makanan dapat mempengaruhi absorpsi! misalnya kloksasilin natrium dan penilisin. Obatobatan tersebut harus diberikan sampai dua jam sebelum
makan atau dua sampai tiga jam setelah makan. Sebelum memberikan obat! perawat harus memeriksa buku obat keperawatan! informasi obat! atau berkonsultasi dengan apoteker rumah sakit mengenai interaksi obat dan nutrien. b. 5istribusi Setelah diabsorpsi! obat didistribusikan didalam tubuh ke jaringan dan organ tubuh dan akhirnya ketempat kerja obat tersebut. ?aju dan luas distribusi bergantung pada sifat fisik dan kimia obat dan struktur fisiologis indi-idu yang menggunakann ya. c. 6etabolisme Setelah mencapai tempat kerjanya! obat dimetabolisasi menjadi bentuk tidak aktif! sehingga lebih mudah di eksresi Sebagian besar biotransformasi berlangsung di bawah peng aruh en#im yang mendetoksifikasi! mengurai (memecah)! dan melepas #at kimia aktif secara biologis. 0ebanyakan biotransformasi berlangsung di dalam hati! walaupun paruparu! ginjal! darah dan usus juga memetabolisasi obat. 3ati sangat penting karena strukturnya yang khusus mengoksidasi dan mengubah banyak #at toksik 3ati mengurai banyak #at kimia berbahaya sebelum didistribusi ke jaringan $enurunan fungsi hati yang terjadi seiring penu aan atau disertai penyakit hati mempengaruhi kecepatan eliminasi obat dari tubuh. $erlambatan metabolisme yang dihasilkan membuat obat terakumulasi di dalam tubuh! akibatnya klien lebih berisiko mengalami toksisitas obat. d. @ksresi Setelah dimetabolisme! obat keluar dari tubuh melalui ginjal! hati! usus dan kelenjar eksokrin. 0elenjar eksokrin mengekskresi obat larut lemak! ketika obat keluar melalui kelenjar keringat! kulit dapat mengalami iritasi $erawat membantu klien melakukan praktik hygiene yang baik untuk meningkatkan kebersihan dan intergritas kulit Apabila obat keluar melalui kelenjar mamae! bayi yang disusui dapat meng absorpsi #at kimia obat tersebut! resiko pada bayi yang menerima obat dan resiko pada ibu yang tidak mendapatkan obat harus dipertimbangkan dengan cermat. Saluran cerna adalah jalur lain eksresi obat. "anyak obat masuk kedalam sirkulasi hati untuk
dipecah oleh hati dan dieksresi kedalam empedu. Setelah #at kimia masuk kedalam usus melalui saluran empedu! #at tersebut diabsorpsi kembali oleh usus >aktorfaktor yang meningkatkan peristaltic! misalnya laksatif dan enema! mempercepat eksresi obat melalui feses! sedangkan factorfaktor yang memperlambat misalnya tidak melakukan akti-itas atau diet yang tidak tepat akan memperpanjang efek obat. =injal adalah organ utama eksresi obat! apabila fungsi ginjal menurun! yang merupakan perubahan yang umum terjadi dalam penuaan! risiko toksisitas meningkat Apabila ginjal tidak dapat mengeluarkan obat secara adekuat dosis obat perlu dikurangi Apabila asupan cairan yang normal dipertahankan! obat akan dieliminasi dengan tepat
.* >aktor Iang 6emengaruhi 0erja Obat Akibat perbedaan cara dan tipe kerja obat!respon terhadap obat sangat ber-ariasi.>aktor selain karakteristik obat juga mempengaruhi kerja obat.0lien mungkin tidak memberi respon yang sama terhadap setiap dosis obat yang diberikan."egitu juga obat yang sama dapat menimbulkan respons yang berbeda pada klien yang berbeda. '. $erbedaan =enetik Susunan genetik memepengaruhi biotransformasi obat.$ola metabolik dalam keluarga seringkali sama.>aktor genetik menentukan apakah en#im yang terbentuk secara alami ada untuk meembantu penguraian obat.Akibatnya anggota keluarga sensitif terhadap suatu obat. . Cariabel >isiologi $erbedaan hormonal antara pria dan wanita mengubah metabolisme obat tertentu.hormon dan obat saling bersaing dalam biotransformasi karena kedua senyawa tersebut terurai dalam proses metabolik yang sama..Cariasi diurnal pada sekresi estrogen bertanggung jawab untuk fluktuasi siklik reaksi obat yang dialami wanita.7sia berdampak langsung pada kerja obat."ayi tidak memiliki banyak en#im yang diperlukan untuk metabolisme obat normal.Sejumlah perubahan fisiologis yang menyertai penuaan memengaruhi respon terhadap terapi obat.Sistem tubuh mengalami perubahan fungsi dan struktur yang mengubah pengaruh obat.$erawat harus berupaya untuk meminimalkan efek obat yang berbahaya dan meningkatkan kapasitas fungsi yang tersisa pada kien.Apabila status nutrisi klien buruk!sel tidak dapat berfungsi dengan normal!sehingga biotransformasi tidak berlangsung.seperti semua fungsi tubuh!metabolisme obat bergantung pada nutrisi yang adekuat untuk membentuk en#im dan protein.0ebanyakan obat
berikatan dengan protein sebelum didistribusi ke tempat kerja obat. Setiap penyakit yang merusak fungsi organ yang bertanggung jawab untuk farmakoniketik normal juga merusak kerja obat. $erubahan integritas kulit! penurunan absorpsi atau motilitas saluran cerna! dan kerusakan fungsi ginjal dan hati hanya beberapa kondisi penyakit yang berhubungan dengan kondisi yang dapat mengurangi kemanjuran obat atau membuat klien berisiko mengalami toksikasi obat. *. 0ondisi ?ingkungan Stres fisik dan emosi yang berat akan memicu respons hormonal yang pada akhirnya menggangu metabolisme obat pada klien. 4adiasi ion menghasilkan efek yang sama dengan mengubah kecepatan akti-itas en#im. panas dan dingin dapat memengaruhi respons terhadap obat. 0lien hipertensi diberi -asodilator untuk mengatur tekanan darahnya. $ada cuaca panas!dosis -asodilator perlu di kurangi karnar suhu yang tinggi meningkatkan efek obat. uaca dingin cenderung meningkatkan -asokontriksi! sehingga dosis -asolidator perlu di tambah. 4eaksi suatu obat ber-ariasi! bergantung pada lingkungan obat tersebut digunakan. 0lien yang dilindungi dalam isolasi dan diberi analgesik memperoleh efek peredaan nyeri yang lebih kecil dibanding klien yang dirawat di ruang tempat keluarga dapat mengunjungi klien. ontoh lain ialah jika minum alkohol sendirian< efek yang timbul hanya mengantuk. Namun. 6inum bersama sekelompok teman membuat indi-idu menjadi ceria dan bergaul. +. >aktor $sikologis Sejumlah faktor psikologis memengaruhi penggunaan obat dan respons terhadap obat. Sikap seseorang terhadap obat berakar dari pengalaman sebelumnya atau pengaruh keluarga. 6elihat orangtua sering menggunakan obatobatan dapat membuat anak menerimat obat sebagai bagian dari kehidupan normalnya.6akna obat atau signifikansi mengonsumsi obat mempengaruhi respon klien terhadap terapi.Sebuah obat dapat digunakn sebagai cara untuk mengatasi rasa tidak aman.$ada situasi ini !klien bergantung pada obat sebagai media koping dalam kehidupan .Sebaliknya jika klien kesal terhadap kondisi fisik mereka !rasa marah dan sikap bermusuhan dapat menimbulkan reaksi yang diinginkan terhadap obat.Obat seringkali memberi rasa aman .penggunaan secara teratur obat tanpa resep atau obat yang dijual bebas.misalnya -itamin!laksatif!dan aspirin!banyak orang merasa mereka dapat mengontrol kesehatannya.$rilaku perawat saat memberikan obat dapat berdampak secara signifikan pada respon klien terhadap pengobatan.Apabila perawat memberi kesan bahwa obat dapat membantu
pengobatan kemungkinan akan memberi efek yang positif.Apabila perawat terlihat kurang peduli saat klien merasa tidak nyaman!obat yang diberikan terbuktif relatif tidak efektif. .
5iet /nteraksi obat dan nutrien dapat mengubah kerja obat atau efek nutrien dapat mengubah kerja obat atau efek nutrien.ontoh -itamin 0(terkandung dalam sayuran hijau berdaun)merupakan nutrien yang melawan efek warfarin natrium(oumadin)mengurangi efeknya pada mekanisme pembekuan darah .6inyak mineral menurunkan absorbsi -itamin larut lemak.0lien membutuhkan nutrisi tambahan ketika mengonsumsi obat yang menurunkan efek nutrisi .6enahan konsumsi nutrien tertentu dapat menjamin efek terapeutik obat.
.+ 4ute pemberian obat Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. >aktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien! kecepatan respon yang diinginkan! sifat kimiawi dan fisik obat serta tempat kerja yang diinginkan. $emberian obat ikut juga dalam menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. ,ergantung dari efek yang diinginkan! yaitu efek sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat) dapat dipilih di antara berbagai cara untuk memberikan obat. '.
Oral Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan palin g banyak dipakai karena ekonomis! paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorbsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet /S5N. "entuk sediaan obatnya dapat berupa ,ablet! 0apsul! ?arutan (solution)! Sirup! @liksir! Suspensi! 6agma! Jel! dan "ubuk.
• • •
0elebihan 1 relatif aman! praktis! ekonomis! meminimalkan ketidak nyamanan pada klien dan dengan efek samping yang paling kecil. 0ekurangan
1
•
bioa-aibilitasnya banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor! iritasi pada saluran cerna! perlu kerjasama dengan penderita (tidak bisa diberikan pada
•
penderita koma)! timbul efek lambat! tidak bermanfaat untuk pasien yang sering muntah! diare! tidak sadar! tidak
•
kooperatif< untuk obat iritatif
• • •
.
rasa tidak enak penggunaannya terbatas! obat yang inaktif2terurai oleh cairan lambung2 usus tidak bermanfaat (penisilin =! insulin)! obat absorpsi tidak teratur! kerja obat oral lebih lambat dan efeknya lebih lama. Sublingual Obat sublingual dirancang supaya setelah diletakkan di bawah lidah dan kemudian larut! mudah diabsorbsi! ,idak melalui hati sehingga tidak diinaktif! 5ari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah! sehingga efek yang dicapai lebih cepat. 3anya untuk obat yang bersifat lipofil. Obat yang diberikan dibawah lidah tidak boleh ditelan. 0elebihan
• •
5
obat cepat! tidak diperlukan kemampuan menelan! kerusakan obat di saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari (tidak lewat -ena porta). 0ekurangan
• • •
*.
5
absorbsi tidak adekuat! kepatuhan pasien kurang (compliance)! mencegah pasien menelan. "ukal $emberian obat melalui rute bukal dilakukan dengan menempatkan obat padat di membran mukosa pipi sampai obat larut. 0lien harus diajarkan untuk menempatkan dosis obat secara bergantian di pipi kanan dan kiri supaya mukosa tidak iritasi! diperingatkan untuk tidak mengunyah atau menelan obat atau minum air bersama obat. 0elebihan
• • •
onset cepat! mencegah *first-pass effect+ tidak diperlukan kemampuan menelan 0ekurangan
• • •
+.
1
1
absorbsi tidak adekuat! kepatuhan pasien kurang (compliance)! mencegah pasien mnelan $arenteral 4ute parenteral adalah memberikan obat dengan meninginjeksi ke dalam jaringan tubuh! obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi
langsung ke pembuluh darah. 6isalnya sediaan injeksi atau suntikan. ,ujuannya adalah agar dapat langsung menuju sasaran. 0elebihan • • • •
bisa untuk pasien yang tidak sadar! sering muntah dan tidak kooperatif! tidak dapat untuk obat yang mengiritasi lambung! dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati! bekerja cepat dan dosis ekonomis. 0ekurangan
•
• •
5
5
kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan! tidak disukai pasien! berbahaya (suntikan infeksi).
$emberian parenteral meliputi empat tipe utama injeksi berikut1 a.
/ntra-ena (i-)
1 ,idak mengalami tahap absorpsi. Obat langsung dimasukkan ke
pembuluh darah sehingga kadar obat di dalam darah diperoleh dengan cepat! tepat dan dapat
• • •
disesuaikan langsung dengan respons penderita. 0elebihan 1 cepat mencapai konsentrasi! dosis tepat! mudah menitrasi dosis kekurangan
• • • • •
b.
1
obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali! sehingga efek toksik lebih mudah terjadi. Jika penderitanya alergi terhadap obat! reaksi alergi akan lebih terjadi. $emberian intra-ena (i-) harus dilakukan perlahanlahan sambil mengawasi respons penderita. konsentrasi awal tinggi toksik! in-asi-e resiko infeksi! memerlukan keahlian. /ntramuscular (im) 1 0elarutan obat dalam air menentukan kecepatan dan kelengkapan absorpsi. Obat yang sukar larut seperti di#epam dan penitoin akan mengendap di tempat suntikan
• • •
sehingga absorpsinya berjalan lambat! tidak lengkap dan tidak teratur. 0elebihan 1 tidak diperlukan keahlian khusus! dapat dipakai untuk pemberian obat larut dalam minyak! absorbsi cepat obat larut dalam air. 0ekurangan
1
• •
c.
rasa sakit! tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah (lotting time)! bioa-ibilitas ber-ariasi! obat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan. Subkutan (S)
1 3anya boleh dilakukan untuk obat yang tidak iritatif terhadap jaringan.
Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan! sehingga efeknya bertahan lebih lama. Absorpsi menjadi lebih lambat jika diberikan dalam bentuk padat yang ditanamkan dibawah kulit atau dalam bentuk suspensi. $emberian obat bersama dengan -asokonstriktor juga dapat
• • •
memperlambat absorpsinya $enyuntikkan dibawah kulit 0elebihan 1 diperlukan latihan sederhana! absorbs cepat obat larut dalam air! mencegah kerusakan sekitar saluran cerna. 0ekurangan
• • • •
d.
5
dalam pemberian subkutan yaitu rasa sakit dan kerusakan kulit! tidak dpat dipakai jika -olume obat besar! bioa-ibilitas ber-ariasi sesuai lokasi. @feknya agak lambat /ntrathecal1 obat langsung dimasukkan ke dalam ruang subaraknoid spinal! dilakukan bila diinginkan efek obat yang cepat dan setempat pada selaput otak atau sumbu cerebrospinal seperti pada anestesia spinal atau pengobatan infeksi SS$ yang akut.
.
/mplantasi 0elebihan
• •
1
"entuk oral pellet steril! obat dicangkokkan dibawah kulit! terutama digunakan untuk efek sistemik lama! misalnya obat obat hormon kelamin (estradiol dan testoteron) kekurangan
• •
;.
1
4esorpsinya lambat! satu pellet dapat melepaskan #at aktifnya secara perlahanlahan selama * bulan lamanya. 4ektal ob at da pat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yang akan mencair pada suhu badan. $emberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek local. "entuknya suppositoria dan clysma obat pompa. $emberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat bentuk oral! namun sayangnya tidak semua obat disediakan supositoria.
0elebihan • • • • •
"aik sekali untuk obat yang dirusak oleh asam lambung! diberikan untuk mencapai takaran yang cepat dan tepat! tidak dapat dipakai jika pasien tidak biasa peroral! tidak dapat mencegah 9firstpassmetabolism:! pilihan terbaik untuk anakanak. 0ekurangan
• •
E.
1
1
absorbsi tidak adekuat! banyak pasien tidak nyaman 2 risih perrektal. ,ransdermal ,ransdermal adalah rute administrasi dimana bahan aktif yang disampaikan dikulit untuk distribusi sistemik. ara pemakaian melalui permukaan kulit! berupa plester. Obat menyerap secara perlahan dan kontinyu! masuk ke sistem peredaran darah! langsung ke jantung. 7mumnya untuk gangguan jantung misalnya angina pectoris! tiap dosis dapat bertahan + jam. 0elebihan
• •
• • •
• • •
• • • • • •
1
5urasi yang lama dari tindakan yang mengakibatkan penurunan frekuensi dosis! $eningkatan kenyamanan untuk mengelolah obatobatan yang tidak akan membutuhkan dosis sering! meningkatkan bioa-aibilitas! lebih seragam plasma le-el! mengurangi efek samping dan terapi karena pemeliharaan kadar plasma sampai akhir inter-al pemberian dosis! Obat terhindar dari first passed effect! terhindar dari degradasi oleh saluran gastro interstinal! Absorbsi obat relati-e konstan dan kontinyu. 0ekurangan 1 6emiliki koefisien partisi sedang (larut dalam lipid maupun air)! memiliki titik lebut yang relati-e rendah! memiliki effecti-e dose yang relati-e rendah! range obat terbatas (terutama terkait untuk molekulnya)! dosis harus kecil! kemungkinan terjadinya iritasi dan sensiti-itas kulit! tidak semua bagian tubuh dapat menjadi tempat aplikasi obatobat transdermal. 6isalnya telapak kaki!dll!
D.
/nhalasi /nhalasi yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas! dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara local! pada
salurannya! misalnya salbutamol (-entolin)! combi-ent! berotek untuk asma! atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen. Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan $enyerapan dapat terjadi pada selaput mulut! tenggorokan dan pernafasan. "entuk sediaan 1 =as dan Kat padat! tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik. 0elebihan • • •
• • • •
.
5
absorpsi terjadi cepat dan homogen! kadar obat dapat terkontrol! terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus. 0ekurangan 1 6etode ini lebih sulit dilakukan! memerlukan alat dan metode khusus! s sukar mengatur dosis sering mengiritasi paru. /ntranasal $emberian obat secara intranasall merupakan alternati-e ideal untuk menggantikan sistem penghantaran obat sistemik parenteral. 0elebihan
• •
•
$encegahan eliminasi lintas perta hepatic 6etabolisme dinding saluran cerna atau destruksi obat disaluran cerna kecepatan dan jumlah absorpsi $rofil konsentrasi obat -ersus waktu relatif sebanding dengan pengobatan secara intra-ena 0ekurangan
• •
1
1
Secara kosmetik tidak menarik Absorbsi tidak adekuat
'8. $er-aginam Obat diberikan melalui selaput lendir2mukosa -agina! 5iberikan pada antifungi dan anti kehamilan! Obat yang dimasukkan pada umumnya bekerja secara local. Obat ini tersedia dalam bentuk krim! tablet yang dapat larut dengan perlahan ataupun dapat juga dalam bentuk salep dan suppositoria 0elebihan • •
•
1
Obat cepat bereaksi @fek yang ditimbulkan bersifat lokal 0ekurangan 1 5apat membangkitkan rasa malu
• •
0esulitan dalam melakukan prosedur terhadap wanita lansia Setiap rabas yang keluar memungkinkan berbau busuk
''. ,opikal $emberian topikal dilakukan dengan mengoleskannya disuatu daerah kulit! memasang balutan yang lembab! merendam bagian tubuh dalam larutan! atau menyediakan air mandi yang dicampur obat. Obat diberikan secara topikal dengan menggunakan cakram atau lempeng transdermal. ontoh 1 nitrogliserin! skopolamin! fentanil! dan estrogen. akram melindungi salep obat pada kulit.. Obat topikal ini dapat diberikan sekurangkurangnya + jam sampai tujuh hari. 0elebihan • • •
• •
5
untuk efek local< efek smping sistemik minimal! mencegah 9firstpass effect:! untuk efek sistemik! menyerupai /C infuse (#eroorder)! kekurangan 5 secara kosmetik kurang menarik! absorbsi tidak menentu. .ara 6enyimpan Obat ara 6enyimpan Obat 6asa penyimpanan semua jenis obat mempunyai batas waktu! karena lambat laun obat akan terurai secara kimiawi akibat pengaruh cahaya! udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang. ,andatanda kerusakan obat kadang kala tampak dengan jelas! misalnya bila larutan bening menjadi keruh dan bila warna suatu krim berubah tidak seperti awalnya ataupun berjamur. Akan tetapi dalam proses rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. "entuk dan baunya obat tidak berubah! namun kadar #at aktifnya sudah banyak berkurang! atau terurai dengan membentuk #at#at beracun. berkurangnya #at aktif hanya dapat ditetapkan dengan analisa di laboratorium. 6enurut aturan internasional! kadar obat aktif dalam suatu sediaan diperbolehkan menurun sampai maksimal '8B! lebih dari '8B dianggap terlalu banyak dan obat harus dibuang.
Aturan penyimpanan =una memperlambat penguraian! maka semua obat sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya. 5an hendaknya di suatu tempat
yang tidak bisa dicapai oleh anakanak! agar jangan dikira sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obatobat tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada bungkusnya! misal insulin.
?ama penyimpanan obat 6asa penyimpanan obat tergantung dari kandungan dan cara menyimpannya. Obat yang mengandung cairan paling cepat terurainya! karena bakteri dan jamur dapat tumbuh baik di lingkungan lembab. 6aka itu terutama obat tetes mata! kuping dan hidung! larutan! sirup dan salep yang mengandung air2krim sangat terbatas jangka waktu kadaluwarsanya. $ada obatobat biasanya ada kandungan #at pengawet! yang dapat merintangi pertumbuhan kuman dan jamur. Akan tetapi bila wadah sudah dibuka! maka #at pengawetpun tidak dapat menghindarkan rusaknya obat secara keseluruhan. Apalagi bila wadah sering dibukatutup. mis. dengan tetes mata! atau mungkin bersentuhan dengan bagian tubuh yang sakit! mis. pipet tetes mata! hidung atau telinga. Oleh karena itu obat hendaknya diperlakukan dengan hatihati! yaitu setelah digunakan! wadah obat perlu ditutup kembali dengan baik! juga membersihkan pipet2sendok ukur dan mengeringkannya. 5i negara maju pada setiap kemasan obat harus tercantum bagaimana cara menyimpan obat dan tanggal kadaluwarsanya! diharapkan bahwa di kemudian hari persyaratan ini juga akan dijalankan di /ndonesia secara menyeluruh. Akan tetapi! bila kemasan aslinya sudah dibuka! maka tanggal kadaluwarsa tsb tidak berlaku lagi. 5alam daftar di bawah ini diberikan ringkasan dari jangka waktu penyimpanan dari sejumlah obat! bila kemasannya sudah dibuka. Angka ini hanya merupakan pedoman saja! dan hanya berlaku bila obat disimpan menurut petunjuk yang tertera dalam aturan pakai
Jangka
waktu
penyimpanan
tab2kap salep2pasta (tube)
* tahun * tahun
salep mata salep2pasta
; bulan ; bulan
serbuk2tabor
' tahun
pot cairan untuk kulit
; bulan
pil
' tahun
tet .telinga
; bulan
krim2gel (tube)
; bulan
tet2sempr.hidung
* bulan
larutan tetesan
; bulan
krem (pot)
* bulan
suspensi
; bulan
tet2bilasan mata
' bulan
.; $roses 0eperawatan $emberian Obat '.
$engkajian 7ntuk menetapkan kebutuhan terhadap tarapi obat dan respon potensial terhadap terapi obat! perawat mengkaji banyak faktor. iwayat medis 4iwayat medis memberi indikasi atau kontraindikasi terhadap terapi obat. $enyakit atau gangguan membuat klien berisiko terkena efek samping yang merugikan. ontoh! jika seorang klien mengalami ulkus lambung cenderung mengalami perdarahan maka senyawa yang mengandung aspirin atau antikoagulasi akan meningkatkan kemungkinan perdarahan. 4iwayat pembedahan klien dapat mengindikasikan obat yang digunakan. ontoh! setelah tiroidektomi ! seorang klien membutuhkan penggantian hormon. %ata obat $erawat mengkaji informasi tentang setiap obat! termasuk kerja! tujuan! dosis normal! rute pemberian! efek samping! dan implikasi keerawatan dalam pemberian dan pengawasan obat. "eberapa sumber harus sering dikonsultasi untuk memperoleh keterangan yang dibutuhkan. $erawat bertanggung jawab untuk mengetahui sebanyak mungkin informasi tentang obat yang diberikan. "anyak mahasiswa keperawatan menyiapkan atau membeli kartu atau buku yang memuat keterangan obat untuk mereka gunakan sebagai rujukan cepat. Sikap klien terhadap penggunaan obat Sikap klien terhaadap obat menunjukkan tingkat ketergantungan pada obat. 0lien seringkali enggan
mengungkapkan
perasaannya
tentang
obat!khususnya
jika
klien
mengalami
ketergantungan obat. 7ntuk mengkaji sikap klien! perawat perlu mengobser-asi perilaku klien yang mendukung bukti ketergantungan obat.
.
5iagnosa keperawatan $engkajian memberi data tentang kondisi klien! kemampuannya dalam menggunakan obat secara mandiri! dan pola penggunaan obat. ontoh diagnosa keperawatan NAN5A untuk terapi obat. 0urang pengetahuan tentang terapi obat yang berhubungan dengan 1
'. . *.
0urang informasi dan pengalaman 0eterbatasan kognitif ,idak mengenal sumber informasi 0etidakpatuhan tehadap terapi obat yang berhubungan dengan 1
'. . *.
Sumber ekonomi yang terbatas 0eyakinan tentang kesehatan $engaruh budaya 3ambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan 1
'. .
$enurunan kekuatan Nyeri dan ketidaknyamanan $erubahan sensori atau persepsi yang berhubungan dengan 1
'.
$andangan kabur Ansietas yang berhubungan dengan 1
'. . *.
Status kesehatan yang berubah atau terancam Status sosial ekonomi yang berubah atau terancam $ola interaksi yang berubah atau terancam =angguan menelan yang berhubungan dengan 1
'. . *.
0erusakan neuromuscular /ritasi rongga mulut 0esadaran yang terbatas $enatalaksanaan program terapiutik tidak efektif yang berhubungan dengan 1
'. .
,erapi obat yang kompleks $engetahuan yang kurang
*.
$erencanaan $erawat mengatur akti-itas perawatan untuk memastikan bahwa tehnik pemberian obat aman. $erawat juga dapat merencanakan untuk menggunakan waktu selama memberikan obat. $ada situasi klien belajar menggunakan obat secara mandiri! perawat dapat merencanakan untuk menggunakan semua sumber pengajaran yang tersedia. Apabila klien dirawat di rumah sakit!sangat penting bagi perawat untuk tidak menunda pemberian intruksi sampai hari kepulangan klien. $erawat harus mengkaji klien secara komprehensif dan mengidentifikasi faktor fisik! psikologis! ekonomi atau sosial yang membuat klien tidak mampu dengan konsisten menggunakan obat secara mandiri. 6isalnya! klien menderita arthritis yang membuatnya sulit pergi ke apotek. $erawat! dengan bantuan tenaga kesehatan lain!bekerja sama mencari jalan keluar untuk masalah ini sebelum klien dipulangkan. Apabila klien baru didiagnosis dan
membutuhkan obat! misalnya! dalam rencana asuhan keperawatan! perawat data merujuk klien untuk dirawat di rumah. $erawat penyelenggara perawatan kesehatan di rumah dapat membantu klien menyusun jadwal pengobatan yang disesuaikan dengan rutinitas di rumah. "aik!seorang klien mencoba menggunakan obat secara mandiri maupun perawat bertanggung jawab memberikan obat! sasaran berikut harus dicapai 1 '. ,idak ada komplikasi yang timbul akibat rute pemberian obat yang digunakan. . @fek terapiutik obat yang diprogramkan dicapai dengan aman sementara kenyamanan klien tetap dipertahankan. *. 0lien dan keluarga memahami terapi obat. +. $emberian obat secara mandiri dilakukan dengan aman.
+. /mplementasi ranskripsi yang benar dan mengomunikasikan program /nter-ensi keperawatan berfokus pada pemberian obat yang aman dan efektif./nter-ensi dilakukan dengan menyiapkan obat secara cermat! memberikannya dengan benar! dan memberi klien penyuluhan. Setiap kali suatu dosis obat disiapkan! perawat mengacu pada format atau label obat. 5engan sistem unitdosis! hanya satu diperlukan transkripsi! sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dibatasi. 0etika mentranskripsi resep! perawat harus yakin bahwa nama!dosis!dan simbol obat dapat dibaca. $erawat terdaftar (registered nurse) membandingkan semua program yang ditranskripsi dengan program yang asli untuk memastikan keakuratan dan kelengkapannya. $erawat yang memberi obat yang salah atau dosis yang tidak tepat bertanggung jawab secara hukum.
.
@-aluasi $erawat memantau respon klien terhadap obat secara berkesinambungan. 7ntuk melakukan ini!perawat harus mengetahui kerja terapiutik dan efek samping yang umum muncul dari setiap obat. $erawat harus mewaspadai reaksi yang akan timbul ketika klien mengkonsumsi beberapa obat. 7ntuk menge-aluasi keefektifan inter-ensi keperawatan sambil memenuhi sasaran keperawatan
yang
ditetapkan!
perawat
mengidentifikasi hasil akhir yang aktual.
melakukan
langkahlangkah
e-aluasi
untuk
"erikut adalah contoh langkah e-aluasi untuk menentukan bahwa ada komplikasi yang terkait dengan rute pemberian obat 1 '. 6engobser-asi adanya memar! implamasi ! nyeri setempat! atau perdarahan di tempat injeksi. . 6enanyaan klien tentang adanya rasa baal atau rasa kesemutan di tempat injeksi. *. 6engkaji adanya gangguan saluran cerna! termasuk mual! muntah! dan diare pada klien. +. 6enginspeksi tempat /C untuk mengetahui adanya feblitis! termasuk demam! pembengkakkan dan nyeri tekan setempat.
"A" /// $@N7,7$
A.
0@S/6$7?AN $emberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah ksehatan. Halaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal! beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan. $erawat bertanggung jawab memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkkan! memberikan obat dengan tepat! memantau respon klien! dan membantu klien menggunakannnya dengan benar serta berdasarkan pengetahuan. $erawat merupakan tenaga kesehatan yang paling tepat untuk memberikan obat dan meluangkan sebagian besar bersama klien.3al ini membuat perawat berada pada posisi yang ideal untuk memantau respon klien terhadap pengobatan!memberikan pendidikan untuk klien dan keluarga tentang pengobatan dan menginformasikan dokter kapan obat efektif!tidak efektif!atau tidak lagi dibutuhkan. $erawat bukan sekedar memberikan obat kepada klien.$erawat harus menentukan apakah seorang klien harus menerima obat pada waktunya dan mengkaji kemampuan klien untuk menggunakan obat secara mandiri.$erawat menggunakan proses keperawatan untuk mengintegrasi terapi obat ke dalam perawatan.
". SA4AN Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik jika kita salah menggunakannya. 3al ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan akibatnya bias fatal. Oleh karena itu! kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas kita dengan sebaikbaiknya tanpa menimbulkan masalahmasalah yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.
5A>,A4 $7S,A0A
$otterGperry!'! Fundamental #eperawatan! @disi +! Jakarta1 @=
0eracunan dalah masuknya #at yang berlaku sebagai racun! yang memberikan gejala sesuai dengan macam! dosis dan cara pemberiannya.
Seseorang dicurigai menderita keracunan! bila 1 '. Sakit mendadak. . =ejala tak sesuai dengan keadaan patologik tertentu. *. =ejala berkembang dengan cepat karena dosis besar. +. Anamnese menunjukkan kearah keracunan! terutama kasus percobaan bunuh diri! pembunuhan atau kecelakaan. . 0eracunan kronis dicurigai bila digunakannya obat dalam waktu lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan #at kimia.
=@JA?A 7676 0@4A7NAN '. 3ipersali-asi (air ludah berlebihan) . =angguan gastrointestinal 1 mualmuntah *. 6ata 1 miosis $@NA,A?A0SANAAN '. 6encegah 2 menghentikan penyerapan racun a. 4acun melalui mulut (ditelan 2 tertelan) '. @ncerkan racun yang ada di lambung dengan 1 air! susu! telor mentah atau norit). . 0osongkan lambung (efektif bila racun tertelan sebelum + jam) dengan cara 1 5imuntahkan 1 "isa dilakukan dengan cara mekanik (menekan reflek muntah di tenggorokan)! atau pemberian air garam atau sirup ipekak. 0ontraindikasi 1 cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan #at korosif (asam2basa kuat! minyak tanah! bensin)! kesadaran menurun dan penderita kejang. "ilas lambung 1 L $asien telungkup! kepala dan bahu lebih rendah. L $asang N=, dan bilas dengan 1 air! larutan norit! Natrium bicarbonat B! atau asam asetat B. L $embilasan sampai 8 %! ratarata -olume 8 cc. 0ontraindikasi 1 keracunan #at korosif G kejang. "ilas 7sus "esar 1 bilas dengan pencahar! klisma (air sabun atau gliserin). b. 4acun melalui melalui kulit atau mata $akaian yang terkena racun dilepas uci 2 bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau #at penetralisir (asam cuka 2 bicnat encer). 3atihati 1 penolong jangan sampai terkontaminasi.
c. 4acun melalui inhalasi $indahkan penderita ke tempat aman dengan udara yang segar. $ernafasan buatan penting untuk mengeluarkan udara beracun yang terhisap! jangan menggunakan metode mouth to mouth. d. 4acun melalui suntikan $asang torniFuet pro&imal tempat suntikan! jaga ag ar denyut arteri bagian distal masih teraba dan lepas tiap ' menit selama ' menit "eri epinefrin '2'888 dosis 1 8!*8!+ mg subkutan2im. "eri kompres dingin di tempat suntikan . 6engeluarkan racun yang telah diserap 5ilakukan dengan cara 1 5iuretic 1 lasi&! manitol 5ialisa ,ransfusi e&change *. $engobatan simptomatis 2 mengatasi gejala =angguan sistem pernafasan dan sirkulasi 1 4J$ =angguan sistem susunan saraf pusat 1 L 0ejang 1 beri dia#epam atau fenobarbital L Odem otak 1 beri manitol atau de&ametason. +. $engobatan spesifik dan antidotum a. 0eracunan Asam 2 "asa 0uat (Asam 0lorida! Asam Sulfat! Asam uka $ekat! Natrium 3idroksida! 0alium 3idroksida). 5apat mengenai kulit! mata atau ditelan. =ejala 1 nyeri perut! muntah dan diare. ,indakan 1 L 0eracunan pada kulit dan mata 1 irigasi dengan air mengalir beri antibiotik dan antiinflamasi. L 0eracunan ditelan 2 tertelan 1 asam kuat dinetralisir dengan antasida basa kuat dinetralisir dengan sari buah atau cuka jangan bilas lambung atau tindakan emesis beri antibiotik dan antiinflamasi.
b. 0eracunan Alkohol 2 6inuman 0eras =ejala 1 emosi labil! kulit memerah! muntah! dep resi pernafasan! stupor sampai koma. ,indakan 1 L "ilas lambung dengan air
L "eri kopi pahit L /nfus glukosa 1 mencegah hipoglikemia. c. 0eracunan Arsenikum =ejala 1 mulut kering! kulit merah! rasa tercekik! sakit menelan! kolik usus! muntah! diare! perdarahan! oliguri! syok. ,indakan 1 L "ilas lambung dengan Natrium karbonat2sorbitol L Atasi syok dan gangguan elektrolit L "eri "A? (+ 0g2"") setiap + jam selama + jam pertama. 3ari ked ua sampai ketiga setiap ; jam (dosis sama). 3ari keempat s2d ke sepuluh dosis diturunkan. d. 0eracunan ,empe "ongkrek =ejala 1 mengantuk! nyeri perut! berkeringat! dyspneu! spasme otot! -ertigo sampai koma. ,indakan 1 terapi simptomatik. e. 0eracunan 6akanan 0aleng ("otulisme) =ejala 1 gangguan penglihatan! reflek pupil ()! disartri! disfagi! kelemahan otot lurik! tidak ada gangguan pencernaan dan kesadaran. ,indakan 1 L "ilas lambung dengan norit L "eri A,S '8.888 unit. L "er >enobarbital * & *8;8 mg 2 oral. f. 0eracunan /kan =ejala 1 panas sekitar mulut! rasa tebal pada anggota badan! mual! muntah! diare! nyeri perut! nyeri sendi! pruritus! demam! paralisa otot pernafasan. ,indakan 1 @mesis! bilas lambung dan beri pencahar. g. 0eracunan Jamur =ejala 1 air mata! ludah dan keringat berlebihan! mata miosis! muntah! diare! n yeri perut! kejang! dehidrasi! syok sampai koma. ,indakan 1 L @mesis! bilas lambung dan beri pencahar. L /njeksi Sulfas Atropin ' mg 2 ' jam L /nfus =lukosa. h. 0eracunan Jengkol =ejala 1 kolik ureter! hematuria! oliguria anuria! muncul gejala 7remia. ,indakan 1 L /nfus Natrium bikarbonat
L Natrium bicarbonat tablet 1 + & gr2hari i. 0eracunan Singkong =ejala 1 6ual! nyeri kepala! mengantuk! hipotensi! takikardi! dispneu! kejang! koma (cepat meninggal dalam waktu '' menit). ,indakan 1 L "eri '8 cc Na Nitrit B i- dalam * menit L "eri 8 cc Na ,hiosulfat B i- dalam '8 menit. j. 0eracunan 6arihuana 2 =anja =ejala 1 halusinasi! mulut kering! mata midriasis ,indakan 1 simptomatik! biasanya sadar setelah dalam + jam pertama. k. 0eracunan >ormalin =ejala 1 L /nhalasi 1 iritasi mata! hidung dan saluran nafas! spasme laring! gejala bronchitis dan pneumonia. L 0ulit 1 iritasi! nekrosis! dermatitis. L 5itelan2tertelan 1 nyeri perut! mual! muntah! hematemesis! hematuria! syok! k oma! gagal nafas. ,indakan 1 bilas lambung dengan larutan amonia 8! B! kemudian diberi minum norit 2 air susu
l. 0eracunan "arbiturat =ejala 1 mengantuk! hiporefleksi! bula! hipotensi! de lirium! depresi pernafasan! syok sampai koma. ,indakan 1 L Jangan lakukan emesis atau bilas lambung L "ila sadar beri kopi pahit secukupn ya L "ila depresi pernafasan! beri amphetamin +'8 mg intra muskular. m. 0eracunan Amfetamin =ejala 1 mulut kering! hiperaktif! anoreksia! takikardi! aritmia! psikosis! kegagalan pernafasan dan sirkulasi. ,indakan 1 L "ilas lambung L 0lorproma#in 8!' mg2kg ""! dapat diulang tiap *8 menit L 0urangi rangsangan luar (sinar! bunyi) n. 0eracunan Aminopirin (Antalgin) =ejala 1 gelisah! kelainan kulit! laborat 1 agranolositosis ,indakan 1
L "eri antihistamin im2iL "eri epinefrin ' Bo 8!* cc sub kutan. o. 0eracunan 5igitalis (5igo&in) =ejala 1 anoreksia! mual! diare! nadi lambat! aritmia dan hipotensi ,indakan 1 L $ropranolol L 0l i p. 0eracunan /nsektisida =ol.Organofosfat (5ia#inon! 6alathion) =ejala 1 mual! muntah! nyeri perut! hipersali-asi! nyeri kepala! mata miosis! kekacauan mental! bronchokonstriksi! hipotensi! depresi pernafasan dan kejang. ,indakan 1 L Atropin mg tiap ' menit sampai pupil melebar L Jangan diberi morfin dan aminophilin. F. 0eracunan /nsektisida =ol.(@ndrin! 55,) =ejala 1 muntah! parestesi! tremor! kejang! edem paru! -ebrilasi s2d kegagalan -entrikel! koma ,indakan 1 L Jangan gunakan epinefrin L "ilas lambung hatihati L "eri pencahar L "eri 0alsium glukonat '8 B '8 cc i- pelanpelan. r. 0eracunan Senyawa 3idrokarbon (6inyak ,anah! "ensin) =ejala 1 L /nhalasi 1 nyeri kepala! mual! lemah! dispneu! depresi pernafasan L 5itelan2tertelan 1 muntah! diare! sangat berbahaya bila terjadi aspirasi (masuk paru) ,indakan 1 L Jangan lakukan emesis L "ilas lambung hatihati L "eri pencahar L 5epresi pernafasan 1 0afein 8888 mg im L $engawasan 1 kemungkinan edem paru. s. 0eracunan 0arbon 6onooksida (O) =ejala 1 kulit dan mukosa tampak merah terang! nyeri dan pusing kepala! dispneu! pupil midriasis! kejang! depresi pernafasan sampai koma. ,indakan 1 L $asang O bertekanan L Jangan gunakan stimulan