KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE Nomor:120/KEP/STIKes-MHD-LSM/II/2010 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA STIKes STIKes MUHAM MUHAMMAD MADIY IYAH AH LHOKS LHOKSEUM EUMAW AWE E KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE Menimbang
:
Mengingat
:
Memperhatikan :
a. bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan Catur Dharma Dharma Perguruan Perguruan Tinggi Tinggi Muhammad Muhammadiyah iyah dan administ administrasi rasi di lingkun lingkungan gan STIKes STIKes Muhammad Muhammadiyah iyah Lhoks Lhokseumaw eumawe, e, maka maka perlu erlu menc menciiptaka akan sua suasa sana na kamp kampus us yan ang g kond kondu usif sif bagi kehid kehidupa upan n mahasi mahasiswa swa,, dose dosen, n, dan pegawa pegawaii a admi dminis nistra trasi si yang bernuansa akademik dan Islami; b. ba bahw hwa a un untu tuk k men menan anam amka kan n ked kedis isip ipli lina nan n dan dan keju kejuju jura ran n menuju STIKes Muhammadiyah ya yang be berkualitas diper iperlu luk kan rumu rumussan perat eratu uran ran Tat Tata Tert ertib Kehi Kehid dupan upan Kampus bagi Mahasiswa; c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas, diperluka diperlukan n Surat Keputusan Keputusan Ketua STIKes Muhammad Muhammadiyah iyah Lhokseumawe; 1. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Pera Peratu tura ran n P Pem emer erin inta tah h Nom Nomor or 60 tahu tahun n 199 1999, 9, tent tentan ang g Pendidikan Tinggi; 3. Keputu Keputusan san Pimp Pimpina inan n Pusat Pusat Muham Muhammad madiya iyah h Nomor Nomor 19/SK.PP/111.B/1.a/1999, tentang Qa’idah Perguruan Tinggi Muhammadiyah; Muhammadiyah; 4. Stat Statut uta a STIK STIKes es Muha Muhamm mmad adiy iyah ah Lhok Lhokse seum umaw awe; e; 1. Keputusan Rapat Pimpinan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe; 2. Ha Hasi sill Musy Musyaw awar arah ah Pemba Pembant ntu u Ketu Ketua a I,II I,II,I ,III II dan dan IV, Ketu Ketua a Prodi S-1 dan D-3, Kepala Bagian Umum STIKes Muhammadiyah Muhammadiyah Lhokseumawe;
MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama
: :
Kedua
:
Hal-hal yang belum tercantum dalam keputusan ini akan diatur tersendiri melalui Keputusan Ketua.
Ketiga
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan dikemudian hari, sebagaimana mestinya.
Memberlakukan Tata Tertib Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ditetapkan di Lhokseumawe pada tanggal 27 Februari 2010 Ketua,
Ibrahim, SKM., M.Kes NBM: 1.063.417 Tembusan: 1. Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta. 2. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas di Jakarta. 3. Kopertis Wilayah I SUMUT-NAD di Medan 4. Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis DIKTI di Yogyakarta. 5. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Banda Aceh. 6. Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Lhokseumawe. 7. Para Pembantu Ketua di STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. 8. Para Ketua Prodi, di STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. 9. Para Ketua Lembaga di STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. 10.Kabag dan Kasubbag di STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. 11.Para Ketua BEM, IMM, HMP dan UKM di STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Lampiran : Surat Keputusan Ketua STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe Nomor : 120/KEP/STIKES-MHD-LSM/II/2010 Tanggal : 27 Februari 2010
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA STIKes MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum (1)
Tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa adalah ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban mahasiswa, larangan, tata krama, dan sanksi bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran. (2) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada program studi tertentu yang mempunyai hak dan memenuhi kewajibannya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku. (3) Hak mahasiswa adalah sesuatu kewenangan yang dimiliki mahasiswa terkait dengan fungsi dan perannya sebagai warga STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (4) Kewajiban mahasiswa adalah sesuatu yang harus dilakukan terkait dengan fungsi dan perannya sebagai warga STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (5) Larangan adalah segala perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh mahasiswa. (6) Tata krama adalah adat, kebiasaan, norma, dan aturan sopan santun yang perlu diikuti dalam pergaulan kehidupan kampus sehari-hari oleh mahasiswa, terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa. (7) Pelanggaran adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku. (8) Sanksi adalah hukuman yang bersifat akademik dan atau administratif yang dijatuhkan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran. (9) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe yang selanjutnya disebut STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lhokseumawe yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada PP Muhammadiyah Majelis Dikti melalui PW Muhammadiyah Aceh, dan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kepada Dirjen Dikti Depdiknas RI melalui Kopertis Wilayah I NAD-SUMUT. (10) Ketua adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan Kemuhammadiyahan dan
Al-Islam, pembina tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi serta hubungan dengan lingkungannya dan bertanggungjawab kepada Menteri Pendidikan Nasional RI dan PP Muhammadiyah. (11) Pembantu Ketua adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembina tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi STIKes dan bertanggungjawab kepada Ketua. (12) Ketua Program Studi (Prodi) adalah pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembina tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi bertanggungjawab kepada Ketua. (13) Dosen adalah tenaga akademik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Bab II Hak dan Kewajiban Mahasiswa Pasal 2 Hak Mahasiswa Setiap mahasiswa mempunyai hak: (1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik. (2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan. (3) Memanfaatkan fasilitas dalam rangka kelancaran proses belajar. (4) Mendapat bimbingan akademik dari dosen dalam penyelesaian studinya. (5) Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti serta hasil belajarnya. (6) Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. (7) Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan/ ketentuan yang berlaku. (8) Memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe sesuai ketentuan yang berlaku. (9) Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang hendak dimasuki bilamana daya tampung perguruan tinggi atau program yang bersangkutan memungkinkan. (10) Mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (11) Memperoleh pelayanan kegiatan organisasi mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.
(12) Memperoleh penghargaan atas prestasi yang diperolah sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku. (13) Melaksanakan aktivitas di dalam kampus, antara pukul 08.00 s/d 18.0 wib. Pasal 3 Kewajiban Mahasiswa Setiap mahasiswa mempunyai kewajiban: (1) Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku di lingkungan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (2) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan di lingkungan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (3) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku. (4) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, dan menjaga kewibawaan dan nama baik STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (5) Menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi. (6) Menjaga wibawa dan nama baik almamater. (7) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional. (8) Menjunjung tinggi dan menjalankan syariat Islam. Bab III Larangan Pasal 4 Setiap mahasiswa dilarang: (1) Melakukan tindakan yang bertentangan dengan peraturan/ perundangan atau norma yang berlaku di lingkungan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (2) Menyalahgunakan nama lembaga dan segala bentuk tanda/atribut STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe untuk kepentingan diri sendiri atau orang lain atau kelompok tertentu. (3) Memalsukan atau menyalahgunakan karya ilmiah, surat, dokumen, kuitansi, nilai, tanda tangan dan rekomendasi dari pejabat, dosen, karyawan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, orang lain atau kelompok. (4) Menghambat atau mengganggu berlangsungnya kegiatan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah. (5) Memasuki, mencoba memasuki, atau mempergunakan secara tidak sah bangunan atau sarana lain milik/di bawah otorita dan pengawasan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.
(6) (7)
(8)
(9) (10)
(11)
(12)
(13) (14)
(15)
(16)
(17) (18)
(19)
(20)
Menyimpan, memiliki, atau menggunakan, menyewakan peralatan, barang milik STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe secara tidak sah. Menolak, meninggalkan, atau menyerahkan kembali ruangan, bangunan, sarana atau bentuk fasilitas lain milik/di bawah pengawasan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe yang tidak lagi menjadi hak atau kewenangannya. Melakukan pencurian, mengotori, dan merusak ruangan, bangunan, peralatan dan sarana milik/di bawah otorita dan pengawasan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, dan atau orang lain. Menimbulkan atau mencoba menimbulkan ketidaktertiban dan perpecahan di Kampus STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. Menggunakan sarana dan dana yang dimiliki atau di bawah otorita dan pengawasan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe secara tidak bertanggungjawab. Bertingkah laku melanggar norma susila, penghinaan, pencemaran nama baik STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, atau peraturan yang berlaku. Membawa, menyimpan, mendistribusikan, mengkonsumsi, memperdagangkan minuman keras atau obat-obatan terlarang baik di dalam maupun di luar kampus. Melakukan kegiatan perjudian dalam bentuk apapun baik di dalam maupun di luar lingkungan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. Melakukan pemaksaan baik langsung atau tidak langsung untuk menghalangi, mengganggu, atau menggagalkan kegiatan kedinasan para sivitas akademika dan tamu STIKes atau jalan masuk/keluar daerah yang dikelola STIKes. Melakukan tindakan mengancam, memeras, atau menteror pejabat, dosen, karyawan dan mahasiswa sehingga mengganggu keselamatan orang lain. Membawa, menyimpan, atau menggunakan senjata tajam, senjata api, benda atau barang yang patut disadari atau diketahui dapat membahayakan diri sendiri dan atau orang lain. Melakukan perkelahian dan penganiayaan di lingkungan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. Melakukan pergaulan bebas dengan lain jenis (zina) atau pemerkosaan baik didalam maupun diluar kampus yang dilarang oleh Syari’at Islam, menyebabkan pencemaran nama baik STIKes dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. Melakukan perbuatan cabul atau pelecehan seksual di lingkungan kampus yang bertentangan dengan nilai kepatutan dan Syariat Islam, dikenakan sanksi skorsing 2 (dua) semester. Mengucapkan atau menulis kata-kata tidak senonoh di lingkungan kampus yang bertentangan dengan nilai kepatutan dan Syariat Islam, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester.
(21) Melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik sesama mahasiswa di dalam kampus dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester. (22) Melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik pejabat, dosen, karyawan dan atau orang lain di dalam kampus, dikenakan sanksi skorsing setinggi-tingginya 2 (dua) semester (23) Tindakan sebagaimana tersebut diatas ayat 21 dan ayat 22 adalah pelanggaran aduan. Bab IV Pasal 5 Tata Krama Menyampaikan Pendapat Tata krama menyampaikan pendapat diatur sebagai berikut: (1) Warga mahasiswa yang akan menyampaikan pendapat di depan umum dalam lingkungan kampus wajib memberitahukan kepada Ketua sebelumkegiatan dilaksanakannya. (2) Mahasiswa yang menyampaikan pendapat/aspirasi berhak memperoleh respon, perlindungnan hukum dan jaminan keamanan. (3) Mahasiswa yang menyampaikan pendapat wajib mentaati peraturan/ ketentuan yang berlaku. (4) Bentuk penyampaian pendapat dilakukan melalui dialog dengan nuansa akademik yang dilengkapi dengan pendapat tertulis. (5) Bentuk penyampaian pendapat lain dapat dimungkinkan dengan tetap memprioritaskan dialog. (6) prosedur penyampaian pendapat: a. Rencana penyampaian pendapat disampaikan secara tertulis kepada pejabat terkait yang berisi maksud dan tujuan, topik/permasalahan yang akan disampaikan, penanggungjawab pelaksana, jumlah peserta, waktu, tempat pelaksanaan, lama waktu yang diperlukan, dan pejabat terkait yang diperlukan. b. Rencana penyampaian pendapat diajukan minimal 2 (dua) hari sebelum penyampaian pendapat dilakukan. Pasal 6 Tata Krama Pergaulan Tata krama pergaulan mahasiswa adalah: (1) Mengembangkan semangat kekeluargaan dan saling menghormati dengan tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi, suku, agama, ras dan golongan. (2) Mengembangkan kepekaan sosial, kesetiakawanan dan solidaritas antar sesama. (3) Mengembangkan sikap sopan santun dalam berperilaku dan berpikir. (4) Menerapkan sopan santun dalam berkonsultasi, bertegur sapa, dan berkomunikasi dengan pejabat, dosen, dan karyawan.
(5)
Menampilkan sikap hormat dan menghargai pejabat, dosen dan karyawan dengan menghindarkan berbicara/bersenda gurau secara berlebihan di depan ruang kuliah, ruang kantor sehingga menggangggu aktivitas perkuliahan dan kegiatan kedinasan lainnya. Pasal 7 Tata Krama Berkomunikasi
Tata krama berkomunikasi meliputi: (1) Tata krama mahasiswa terhadap, Pimpinan STIKes, Pimpinan Prodi, Kepala Bagian dan seluruh karyawan STIKes. a. Mengenal Pimpinan, Prodi, Kepala Bagian dan seluruh karyawan STIKes. b. Memperhatikan dan mempelajari penjelasan-penjelasan yang diterima dari Pimpinan Prodi STIKes. c. Melaksanakan tugas-tugas yang diterima dari Pimpinan Prodi STIKes. d. Menggunakan bahasa yang santun. (2) Tata krama mahasiswa terhadap dosen meliputi: a. Mengenal dosen di lingkungannya. b. Bersikap hormat kepada setiap dosen. c. Pertemuan konsultasi dengan dosen sebaiknya perjanjian sebelumnya. d. Menjunjung tinggi kejujuran akademik.
didasarkan
(3) Tata krama mahasiswa terhadap pegawai administrasi a. Mengenal pegawai administrasi sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya. b. Pada waktu memerlukan layanan mahasiswa perlu mempertimbangkan waktu dan memberitahukan identitas secara jelas. c. Memberikan informasi secara jelas dan singkat tentang maksud menemui pegawai administrasi. d. Menunjukkan sikap dan perilaku sopan. (4)
Tata krama antar mahasiswa meliputi: a. Bersikap saling menghargai dan bersopan santun dalam pergaulan. b. Saling membantu dan tidak saling merugikan. c. Tidak merasa diri lebih pintar dari mahasiswa lain. d. Saling mengingatkan apabila ada teman yang berbuat kesalahan.
Pasal 8 Tata Krama Berpenampilan Tata krama berpenampilan adalah: (1) Dalam rangka menertibkan cara berpenampilan di kalangan mahasiswa yang sesuai dengan citra, misi dan visi STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, maka mahasiswa untuk mengikuti kegiatan proses belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kampus harus mematuhi ketentuan etika kepribadian. (2) Untuk mahasiswa laki-laki mengenakan pakaian bersih, rapi, sopan, serasi dan tidak berlebihan yang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi dan mengatur rambutnya dengan rapi, tidak bertato, tidak mengenakan perhiasan (asesoris) sebagaimana dikenakan perempuan, tidak mengenakan sandal, kaos oblong, dan atau pakaian yang kurang pantas dan tidak menutup aurat. (3) Untuk mahasiswa perempuan, dalam berpakaian menutup aurat dan cukup longgar (berbusana muslimah), tidak transparan, tidak memakai make up dan perhiasan (asesoris) yang berlebihan, tidak memakai anting-anting atau giwang atau sejenisnya di bagian hidung, bibir, dan atau pada bagian tubuh manapun selain pada bagian telinga, tidak mengenakan sandal, kaos oblong dan atau pakaian kurang pantas. (4) Untuk mahasiswa yang melaksanakan kegiatan perkuliahan pada hari Senin sampai dengan Jum’at diwajibkan berpakaian seragam yang dilengkapi dengan atribut, dan untuk perkuliahan pada hari Sabtu dan Minggu menggunakan pakaian bebas dengan mengacu kepada ketentuan point (2) dan (3) di atas. (5) Untuk mahasiswa laki-laki maupun perempuan yang melaksanakan kegiatan olah raga diwajibkan memakai pakaian training. (6) Pada kegiatan upacara/kegiatan khusus diharuskan mengikuti ketentuan pakaian beserta kelengkapan yang berlaku. Pasal 9 Tata Krama Berorganisasai Tata krama berorganisasai dilakukan sebagai berikut: (1) Organisasi atau lembaga kemahasiswaan yang dapat diikuti adalah yang sesuai dengan pedoman organisasi mahasiswa (Ormawa) STIKes seperti Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai organisasi pelaksana dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sesuai dengan Qa’idah Perguruan Tinggi Muhammadiyah merupakan organisasi intra STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. (2) Melaksanakan aktivitas dan program kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) (4)
Memelihara hubungan baik antar organisasi kemahasiswaan di dalam maupun di luar kampus. Menempati sekretariat Ormawa sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. Pasal 10 Tata Krama Terhadap Lingkungan
Tata krama terhadap lingkungan diatur sebagai berikut: (1) Ikut serta memelihara fasilitas dan lingkungan kampus. (2) Ikut menjaga keamanan, kebersihan alat-alat, perabot kelas/ruang kuliah, serta mengaturnya kembali. (3) Menjaga agar barang-barang milik STIKes tetap baik dan tahan lama. (4) Ikut menjaga kebersihan tempat ibadah dan tidak digunakan untuk tidur atau tidur-tiduran. (5) Tidak memarkir kendaraan di luar ketentuan yang berlaku. Pasal 11 Sanksi Setiap pelanggaran terhadap tata krama kehidupan kampus ini dikenai sanksi sebagai berikut: (1) Jenis sanksi. Jenis sanksi dengan urutan mulai paling ringan hingga paling berat sebagai berikut: a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis berupa peringatan untuk tidak mengulangi pelanggaran. c. Dikenakan skorsing tidak boleh mengikuti kuliah, ujian, konsultasi, praktikum selama satu semester atau dua semester. d. Dikenakan skorsing tidak boleh mengikuti kuliah, ujian, konsultasi, praktikum selama satu tahun. e. Dicabut haknya sebagai mahasiswa STIKes. f. Penahanan ijazah. g. Penundaan kelulusan. h. Pembatalan kelulusan. (2)
Pihak yang berwewenang menjatuhkan sanksi meliputi: a. Dosen untuk jenis teguran lisan. b. Pembimbing Akademik untuk jenis teguran tertulis berupa peringatan untuk tidak mengulangi pelanggaran. c. Ketua Prodi sebagai pimpinan Prodi untuk skorsing tidak boleh mengikuti kuliah selama 1 (satu) semester atau 2 (dua) semester berturut-turut.
d. Ketua sebagai pimpinan STIKes terhadap sanksi pencabutan haknya sebagai mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, penahanan ijazah, dan pembatalan kelulusan. (3)
Prosedur penjatuhan sanksi dilakukan sebagai berikut: a. Sanksi berupa teguran lisan dapat langsung disampaikan oleh pihak terkait tanpa melalui proses persidangan dan tanpa pembuatan berita acara pemeriksaan. b. Setiap sanksi selain teguran lisan dibuat berita acara pemeriksaan oleh pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi dan dilanjutkan dengan proses persidangan. c. Proses persidangan diikuti pejabat struktural terkait, mahasiswa yang melakukan pelanggaran dan saksi bila diperlukan. d. Sebelum diberikan sanksi dalam bentuk keputusan tetap, kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan; e. Setelah mendengar pembelaan, pejabat terkait memutuskan sanksi bagi pelanggar dalam bentuk keputusan tetap. f. Keputusan tetap berisi: 1) Identitas lengkap mahasiswa yang melakukan pelanggaran. 2) Pertimbangan/konsideran secara lengkap mengenai fakta dan alat bukti. 3) Pasal-pasal yang dilanggarnya. 4) Isi keputusan. 5) Hari, tanggal, nama dan tanda tangan pihak yang menjatuhkan sanksi. Pasal 12 Penjatuhan Sanksi
(1) Dasar penjatuhan sanksi oleh pejabat yang berwenang adalah bukti dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) beserta rekomendasi sanksi yang diajukan oleh Tim Disiplin. (2) Jenis-jenis sanksi yang dapat dijatuhkan adalah jenis sanksi sebagaimana yang diatur dalam pasal 11 peraturan ini. (3) Sanksi yang dijatuhkan Pengadilan terhadap mahasiswa yang karena aktivitas politiknya tidak dengan sendirinya berakibat dijatuhkan sanksi oleh STIKes.
Pasal 13 Putusan (1) Sanksi yang telah dijatuhkan pihak yang berwenang dituangkan dalam Surat Keputusan. (2) Surat Keputusan sekurang-kurangnya memuat tentang: a. Identitas lengkap; nama, umur, program studi, nomor induk mahasiswa, jenis kelamin dan alamat. b. Pertimbangan atau konsideran secara lengkap mengenai fakta dan alat bukti, pasal-pasal yang dilanggar, isi putusan, hari, tanggal, nama dan tanda tangan pejabat yang berwenang manjatuhkan sanksi. Pasal 14 Ketentuan Peralihan 1. Terhadap kasus yang ada dan telah diputuskan sebelum peraturan ini ditetapkan, masih tetap berlaku. 2. Segala peraturan yang ada dan tidak bertentangan dengan peraturan tata tertib mahasiswa ini masih tetap berlaku. 3. Sanksi skorsing yang dijatuhkan sama dengan cuti akademik tanpa ijin. 4. Mahasiswa yang tidak mempertanggungjawabkan aktivitas lembaga kemahasiswaan atau terlibat langsung atau tidak langsung dengan penyalahgunaan keuangan lembaga kemahasiswaan baik yang bersumber dari STIKes atau sumber lain dikenakan sanksi penahanan ijazah sampai yang bersangkutan menyelesaikan pertanggung jawabannya dan atau dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Pasal 15 Penutup Keputusan yang berisi tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan perubahan seperlunya bila terdapat kesalahan atau karena penyesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ditetapkan di Lhokseumawe pada tanggal 27 Februari 2010 Ketua, Not signature because send by web Ibrahim, SKM.,M.Kes NBM: 1.063.417