PERBENGKELAN
“TATA LETAK PERBENGKELAN”
DOSEN PENGAMPU
Zainal Arifin, S.Pd., M.Pd
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 DIAH PUSPITA (J1B116003) ELVIS MANALU (J1B116011) (J1B116011) RIO RINALDY (J1B116018) DESI SIRINGO-RINGO SIRINGO-RINGO (J1B116029) MUHAMMAD SOLEH (J1B116032)
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2018
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang TATA LETAK PERBENGKELAN dengan baik. Makalah ilmiah ini telah kami susun berdasarkan hasil diskusi yang kami lakukan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat dimanfaatkan dengan semestinya dan menjadi pedoman pembelajaran yang akan datang.
Jambi, 10 Februari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………….. DAFTAR ISI ………………………………………………………. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………. 2.1 Rumusan Masalah ……………………………………… 2.2 Tujuan Penulisan ………………………………………. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………. BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Defenisi Tata Letak (Layout) …………………………… 3.2 Tujuan Perencanaan Tata Letak ………………………… 3.3 Keputusan Strategi Layout ……………………………... 3.4 Konsep Dasar Layout …………………………………... 3.5 Tipe Layout …………………………………………….. 3.6 Manfaat Layout ………………………………………… BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan …………………………………………….. 4.2 Saran ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata letak departemen perbengkelan sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan. Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah
a. b. c. d. e. f. g.
Apa yang dimaksud dengan Tata Letak atau Layout? Apa tujuan Tata Letak atau layout? Bagaimana yang dimaksud keputusan strategi tata letak atau la yout? Apa konsep dasar layout? Apa saja jenis jenis operasional? Apa saja yang termasuk tipe tipe layout? Apa yang menjadi prinsip dasar tata letak atau layout?
1.3 Tujuan
a. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksud dengan Tata Letak atau Layout. b. Pembaca dapat mengetahui tujuan Tata Letak atau layout. c. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksud keputusan strategi tata letak atau layout. d. Pembaca dapat mengetahui konsep dasar layout. e. Pembaca dapat mengetahui jenis jenis operasional. f. Pembaca dapat mengetahui yang termasuk tipe tipe layout, prinsip dasar dan manfaat tata letak atau layout.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bengkel adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan kontruksi atau manufaktur. Perbengkelan adalah pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan dan metode untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit, Ataupun memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang lebih baik secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan merupakan sebuah ilmu yang telah berkembang bahkan sebelum revolusi industri karena bengkel merupakan satu-satunya tempatuntuk membuat alat hingga berkembangnya industri manufaktur besar dengan mesin uap. Perbengkelan sudah dilakukan sejak Zaman Logam. Sebuah ekspedisi yang dilakukan pada tahun 1974 di tepi sungai Ciliwung menemukan sebuah situs dengan satu set peralatan yang digunakan untuk membuat kapak perunggu. Usia situs tersebut melalui analisis penanggalan karbon dibangun pada 1000 SM hingga 500 SM. Menurut James M. Apple perencanaan tata letak didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. Tata letak adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman. Tata letak juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu studi perancangan fasilitas. Perancangan fasilitas sendiri terdiri dari pelokasian pabrik dan perancangan gedung dimana sebagaimana diketahui bahwa antara tata letak dengan penanganan material saling berkaitan erat. Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan daerah kerja yang paling ekonomis untuk dijalankan, disamping itu akan menjamin keamanan dan kepuasan kerja dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila penyusun tata letak dilakukan dengan baik dan aktif. Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelangga, dan citra perusahaan.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definisi Tata Letak (Layout)
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada didalam bangunan maupun yang ada diluar. Layout yang tepat menunjukkan ciri ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan produktifitas perusahaan. Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk kedalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancar. Aspek lain, karyawan yang langsung terlibat didalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan kemungkinan akan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman. Sehingga terwujudnya keselamatan kerja. Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sbb;
Untuk Manufaktur a. Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk membuat produk baru. b. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date) c. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja yang tidak selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses konversi. d. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk Usaha Jasa a. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan didalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan. b. Perubahan layout dapat ,enciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan. c. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi, sehingga layout harus mendukung system layanan ters ebut. d. Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan perubahan layout secara berkelanjutan.
3.2 Tujuan Perencanaan Tata Letak
Tujuan perencanaan layout/ tata letak yang baik yaitu : a. b. c. d. e.
Memaksimumkan pemanfaatan peralatan Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar Meminimumkan hambatan pada kesehatan Meminimumkan usaha membawa bahan
3.3 Keputusan strategi layout
Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout, yang diikuti usaha; a. Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan peralatan, serta pekerja. b. Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja. c. Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif, d. Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan. e. Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah). 3.4 Konsep Dasar Layout
Di dalam usaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan layout terhadap biaya dan efektivitas operasional, kajian layout perlu diadakan, dan secara khusus menyangkut kajian rancangan layout untuk situasi yang berbeda.
3.5 Tipe layout
Tipe dasar layout adalah tempat atau bentuk dari mekanisme suatu perusahaan; apakah bengkel, apakah pabrik, maupun usaha perbankan. Semuanya tergantung dari mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses konversi dan merupakan susunan suatu ruang dari sumber sumber fisik untuk menghasilkan suatu produk.
Layout yang berorientasi proses (Process Oriented Layout)
Digunakan jika arus kegiatan konversi untuk semua produk yang dihasilkan tidak terstandarisasi, seperti halnya dengan ditemukan di pabrik yang menggunakan proses intermitten. Arus kegiatan yang tidak terstandardisasi bisa juga tejadi karena proses konversi menghasilkan produk yang bermacam macam, atau jika suatu produk dasar dapat dikembangkan menjadi macam macam produk akhir. Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahny Kelebihan dari tata letak proses : a. Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi. b. Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi. c. Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin. d. Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan. e. Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi Peralatan. f. Memungkinkan spesialisasi supervise Tata letak proses juga memiliki kelemahan, yaitu : a. Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam serta tidak dapat digunakannya ban berjalan. b. Pegawasan produksi yang lebih sulit. c. Meningkatnya persediaan barang dalam proses. d. Total waktu produksi per unit yang lebih lama. e. Memerlukan skill yang lebih tinggi. f. Pekerjaan routing, penjadwalan dan acounting biaya yang lebih sulit, karena setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.
Layout berorientasi produk (product oriented layout) Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah. Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Keuntungan tata letak produk ini yaitu: a. Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan OMH-nya rendah. b. Work-in-process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan. c. Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat. d. Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses produksi. e. Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang belum ahli untuk mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat. Keterbatasan dari tata letak produk yaitu: a. Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran produksi. b. Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya. c. Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa henti dari pekerjaan yang sama. d. Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.
Layout tetap (fixed position Layout) Layout tetap diperlukan jika alasan ukuran, bentuk dan ciri ciri lainnya yang pemindahan produknya tidak mungkin dikerjakan. Dalam layout tetap, produknya tinggal tetap disuatu tempat, sehingga a;at alat dan perlengkapan, serta para pekerja yang terampil yang dibawa ketempat produk. Jenis layout seperti ini digunakan dibidang pertanian (membajak, memupuk, menanam,
menuai, dsb), dibidang maintenance; perawatan atau perbaikan pesawat terbang, dok kapal laut dan lokomotif kereta api, dibidang konstruksi : pembangunan gedung dan perumahan, serta tenik sipil. Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut. Keuntungan dari tata letak posisi tetap yaitu: a. Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa dikurangi. b. Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya. c. Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“do the whole job”). d. Fleksibilitas kerja tinggi. e. Keterbatasan tata letak posisi tetap yaitu:Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan komponen pendukung pada saat operasi kerja berlangsung. f. Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif. g. Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk work-in process. h. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi.
Layout Ritel Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan agar dapat memberi kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap waktu (mingguan atau bulanan) dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan tempat semula suatu barang dipindahkan ketempat lain, dengan tujuan mempengaruhi pandangan pelanggan sehingga dapat menciptakan persepsi bagi pelanggan, minimal ada anggapan suatu barang tertentu sudah habis terjual (hanya berpindah tempat saja).
Layout Gudang (warehouse Layout) Layout gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak atau tertunda pengeluarannya. Layout gudang disesuaikan dengan system persediaan yang dipergunakan, seperti system persediaan barang dengan FIFO (first in first out), artinya barang yang pertama diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali, sehingga layout harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan.
Layout Kantor (office Layout) Layout kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar selalu fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efisien untuk dapat bekerja secara produktif atau efektif, baik dalam melakukan tugas maupun didalam pengelolaan informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tuasnya.
3.6 Prinsip Dasar Tata Letak atau Layout
Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout adalah: a. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar. b. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan. c. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja. d. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerj yang menyenangkan. e. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhan konsumen.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
4.2 saran
Dalam menentukan tata letak, sebaiknya memperhatikan langkah – langkah berikut : 1. Definisikan tujuan tata letak, dalam hal ini bisa berupa produk apa yang akan dibuat dan berapa banyak. 2. Memonitor jalannya pabrik dan mengevaluasi tata letak yang dioperasikan. 3. Melakukan Optimasi Tata Letak - Optimasi tata letak diantara yang paling banyak diperhatikan ada dua yakni ; minimasi ongkos penanganan material pada tata letak proses (job shop) dan maksimasi efektifitas operator dengan penyeimbangan lintas (line balancing) pada tata letak lintas produksi. 4. Memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan – tujuan tata letak. 5. Spesifikasikan aktifitas premier yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan diatas, seperti aktifitas produksi ; yang meliputi identifikasi proses produksi, mesin – mesin yang terlibat, jumlah mesin dan tenaga kerja pelaksana, kapasitas produksi, kebutuhan gudang bahan baku dan barang jadi, dan aspek perawatan mesin serta penanganan material. 6. Spesifikasikan aktifitas sekunder yang mendukung aktifitas premier, seperti parkir, kantor, ibadah/masjid, kantin, klinik , pengolah limbah/sampah, sarana olahraga, satuan pengamanan, dan jalan – jalan kendaraan dilingkungan pabrik serta taman – taman.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2003. Analisis Pedoman Sarana Prasarana. Departemen Pendidikan Nasional. Slamet, S. 2010. Identifikasi Sarana Prasarana dan Kondisi Peralatan Praktik Mekanik Otomotif SMK Swasta di Daerah Polisi Wilayah Bojonegoro dan Madiun. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, (Online), 33 (1): 107-120 (http://www.google.com), Suradji, Gatot, Pedoman Teknis Administrasi Perlengkapan, Proyek Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Teknis Pendidikan, 1977 .