Makalah Re-Layout Tata Letak Pabrik pada Industri Pengolahan Makanan.Full description
Seluk beluk tata letak pabrik yang khusus dibahas di Teknik IndustriFull description
Makalah Re-Layout Tata Letak Pabrik pada Industri Pengolahan Makanan.Deskripsi lengkap
TEKNIK INDUSTRIDeskripsi lengkap
Full description
cara pembuatan tata letak dan lokasi pabrikDeskripsi lengkap
Dokumen ini adalah dokumen Job Des yang saya susun pada saat saya kuliah PLO. semoga bermanfaatDeskripsi lengkap
Full description
tata letak pabrikFull description
pra proposal tata letak radiologiFull description
Layout Dan Tata Letak
Perancangan Tata Letak Fasilitas menggunakan aplikasi Aldep dan BlocplanFull description
“TATA LETAK PERBENGKELAN”Deskripsi lengkap
“TATA LETAK PERBENGKELAN”Full description
tata letak fasilitas pabrik
Full description
tata letak
pra proposal tata letak radiologiFull description
ertqFull description
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK KELAS A
MOHAMAD ZANUARSAH 0910620078
LAYOUT
LABORATORIUM
PROSES
PRODUKSI
1
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRODUK : RAK SEPATU DAN SANDAL .
seperti gambar dibawah ini :
Desain rak sepatu dan sandal yang akan dibuat
Dari rak tersebut kita menentukan bahan baku yang diperlukan untuk produk tersebut, yaitu terdiri dari :
2 buah pelat baja 2 mm dengan ukuran 300 300 mm x 150 mm
2 buah pelat baja 2 mm dengan ukuran 300 300 mm x 300 mm
4 buah besi siku 3mm dengan ukuran 300 mm x 45 mm
4 buah besi esser dengan ukuran : d = 12 mm, p = 500 mm
2 buah besi esser dengan ukuran : d = 12 mm, p = 1350 mm
4 buah kayu 15mm dengan masing-masih ukuran : 500 mm x 50 mm
2 buah cat
16 buah sekrup Untuk memproduksi bangku panjang yang siap dijual kita memerlukan beberapa mesin
perkakas, yaitu :
Power Hack Saw
Mesin Roll
Mesin Pemotong Pelat
Mesin Bor
Mesin Las
Mesin Pengamplas Kayu Proses produksi rak sepatu dan sandal :
Pemilihan bahan baku yang akan digunakan. Meliputi besi esser, pelat, kayu, dan lainlain.
Pengukuran panjang material yang akan dibuat.
Pemotongan besi esser menggunakan Power Hack Saw
Pengerolan besi esser
Pemotongan Pelat sesuai ukuran menggunakan mesin pemotong pelat.
Pada 4 buah pelat dengan ukuran 300 mmx 150 mm dilakukan pengeboran menggunakan Mesin Bor sebanyak 2 lubang
Pemotongan Kayu, dilanjutkan dengan pengamplasan Ka yu.
Penggabungan antara besi esser dengan pelat menggunakan Las Listrik menjadi sebuah rangka bangku.
Pengecatan rak sepatu dan sandal.
Pengecatan Kayu yang telah diamplas.
Penggabungan rangka dan kayu.
Dari bahan, alat perkakas dan proses produksi tersebut kita dapat menentukan layout pabrik dan aliran produk tersebut. Layout pabrik dan aliran produk bangku panjang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Power Hack Saw
Mesin Rol
Mesin Pemotong Pelat
Mesin Bor
Mesin Pemotong Pelat Mesin Rol
Gudang
Power Hack Saw
V
Power Hack Saw
Mesin Pengamplas Kayu
V
Mesin Bor
M a s u k
K e l u a r
Mesin Las Listrik
Pengemasan
Pengecatan
Mesin Las Listrik
Dalam layout pabrik tersebut ditunjukkan terdapat beberapa alat perkakas yang sama. Hal ini bertujuan untuk mengatasi jika terdapat alat perkakas yang shutdown atau dalam kondisi maintenance.
Dan dalam dalam produksi terdapat aliran material pelat dimana hanya
sampai tahap mesin bor. Hal ini bertujuan untuk menyediakan stock barang jika terdapat permintaan pasar yang tinggi. Ketika hal itu terjadi tinggal ti nggal melanjutkan tahap pengelasan dan seterusnya hingga produk jadi. Dimana daerah yang terdapat tanda bewarna merupakn daerah yang dikerjakan oleh satu orang pekerja dengan beberapa alat perkakas. Karena alat perkakas yang digunakan mudah pengoperasiannya dan pekerjaan yang dilakukan dengan alat tersebut mudah pengerjaannya. Daerah merah dan biru merupakan divisi pengerjaan besi,daerah kuning dan hijau daerah pengelasan besi dan daerah ungu merupakan divisi pengerjaan kayu. Gudang pada pabrik dibuat terpusat bertujuan untuk menghindari hilangnya barang dan mudahnya kontrol jumlah barang yang ada. Kontrol bahan baku yang masuk dan produk yang keluar. Faktor K3 sangatlah penting dalam sebuah pabrik, maka dalam hal pemindahan barang antara gudang ke mesin perkakas dan ke tahap selanjutnya sela njutnya dengan menggunakan conveyor untuk meminimalisasi kecelakaan.
Gambar conveyor Pada bagian pengemasan kembali ke gudang menggunakan alat bentu berupa forklift. Dan pada bagian gudangpun untuk memindahkan barang tetap menggunakan forklift karena system penyimpanan pada gudang menggunakan rak – rak yang tinggi untuk meminilisasi lebar ruangan.
Gambar rak dan forklift Dalam hal pengemasan barang untuk dijual kepada konsumen, tidak berupa bentuk meja dan kursi utuh melainkan bentuk siap rangkai. Dan dikemas didalam sebuah kardus. Untuk memasarkan ke distributor dikemas dalam pallet. Untuk menghemat biaya pallet, sebaiknya pallet dibuat dari logam agar dapt digunakan berulang kali.
Gambar pallet logam Penentuan lokasi pabrik sangat penting karena akan mempengaruhi harga suatu produk. Dalam penentuan lokasi pabrik ini ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan antara lain lokasi pasar, lokasi sumber bahan baku, alat angkutan, sumber energy, pekerja, tingkat upah dan limbah. Dalam hal ini kota yang akan dipilih sebagai lokasi pabrik adalah Pandaan dan Malang. Dimana pasar utama adalah kota Surabaya. Maka kita akan menggunakan metode ranking procedure untuk memilih lokasi pabrik.
FAKTOR PENENTU UPAH TENAGA KERJA BAHAN BAKU TRANSPORTASI PENGIRIMAN KEAMANAN
PRESENTASE
MALANG
PANDAAN
KRIAN
30%
5
8
7
30%
6
7
9
15%
6
8
9
25%
8
7
6
Perhitungan masing – masing kota : Malang
= (30% x 5) + (30% x 6) + (15% x 6) + (25% x 8)
= 6,2
Pandaan
= (30% x 8) + (30% x 7) + (15% x 8) + (25% x 7)
= 7,45
Krian
= (30% x 7) + (30% x 9) + (15% x 9) + (25% x 6)
= 7,65
Dari ketiga kota tersebut dipilih yang memiliki nilai total terbesar yaitu
Krian.
Maka
berdasarkan 4 faktor pertimbangan dalam memilih lokasi pabrik kota kota Krianlah yang terpilih.