Survey of Instructional Instructional Development Models. Models. Fourth Edition. Kent L. GustafsonRobert Maribe Branch, Branch , resumed by jamridafrizal.(
[email protected]) jamridafrizal.(
[email protected]) PENDAHULUAN Peran Model dalam Pengembangan Pembelajaran
Model membantu kita meng-konsep representasi dari realitas. Sebuah model adalah representasi sederhana dari bentuk, proses dan fungsi fenomena fisik atau ide yang yang lebih kompleks. kompleks. Model Model menyed menyederhan erhanakan akan kenyata kenyataan an karena karena sering ser ingkal kalii keny kenyata ataan an ter terlal lalu u rum rumit it unt untuk uk dig digamb ambark arkan. an. Kar Karena ena ban banya yak k dar darii komplek kom pleksit sitas as ter terseb sebut ut uni unik k ter terhad hadap ap situa situasi si yang yang spefi spefisik sik,, model model memban membantu tu dengan denga n mengi mengidentif dentifikas ikasii apa saja yang generi generik k dan appli applicabl cable e di bany banyak ak konte konteks. ks. Seel mengidentifikasi tiga jenis model ID (teoritis / konseptual, organisasi, dan perenc per encana anaanan-dan dan-pr -progn ognosi osis), s), dan ia mem member berii lab label el rev review iew ter terseb sebut ut seb sebaga agaii model organisasi yang dapat digunakan sebagai resep umum untuk perencanaan pembelajaran. Model menye menyediaka diakan n alat konse konseptual ptual dan komu komunikas nikasii yang yang dapat dapat digun digunakan akan untuk memvisua memvisualisa lisasika sikan, n, menga mengarahk rahkan an dan mengel mengelola ola proses proses untuk membuat membuat pembelajar pembe lajaran an yang berkualit berkualitas as tinggi. tinggi. Model juga juga membantu membantu kami dalam dalam memilih atau atau mengembangkan mengembangkan alat operasional yang tepat dan teknik. Model juga menginspirasi dalam pengembangan teori yang komprehensif dari pengembanga pengem bangan n pembel pembelajar ajaran. an. Alat Konseptual dan Komunikasi
Model pengem pengembanga bangan n pembel pembelajar ajaran an menya menyampaik mpaikan an prins prinsip-pri ip-prinsip nsip pandu panduan an untuk menganalisis, memproduksi dan merevisi lingkungan belajar. Model peng pe ngem emba bang ngan an
pembe pem bela laja jara ran n
meny me nyed edia iaka kan n
alatala t-al alat at
komu ko muni nika kasi si
untu un tuk k
menentukan hasil yang tepat, mengumpulkan data, menganalisis data, menghasilkan strategi pembelajaran, memilih atau membangun media, melakukan assesment, dan menerapkan dan merevisi hasil .
Aspek linear dan concurrent dari Instructional Design
Prosess pengembangan Prose pengembangan pembel pembelajar ajaran an dapat didekat didekatii sebagai suatu suatu proses linear linear tunggal tungg al atau sebagai sebagai satu satu set prosedur prosedur bersamaan bersamaan ( concurrent ) atau rekursif. Pengembangan
pembelajaran
harus
digambarkan
den eng gan
cara
1
mengkomunikasikan kekayaan sejati dan realitas yang terkait dengan perencanaa peren canaan n pembel pembelajar ajaran. an.
SEBUAH TAKSONOMI TAKSONOMI DARI MODEL PENGEM PENGEMBANGAN BANGAN PEMBELAJ PEMBELAJARAN ARAN
Sebuah taksonomi dari ID model dapat membantu memperjelas asumsi yang mendasari masing-masing model dan mengidentifikasi kondisi di mana masingmasi ma sing ng mo model del pa pali ling ng tepa tepatt diter diterap apka kan. n. Gu Gust staf afso son n menci mencipt ptak akan an taks takson onom omii tersebut. Skema Gustafson mengandung tiga kategori di mana model dapat dibagi menjadi: kelas, produk, dan sistem. Penempatan setiap model dalam salah satu kategori kategori didasark didasarkan an pada seperangka seperangkatt asumsi yang yang telah dibuat dibuat oleh pembuatnya pembu atnya tenta tentang ng kondisi kondisi di di mana pengem pengembanga bangan n dan penyamp penyampaia aian n pembelajar pembe lajaran an akan terjadi. terjadi.
Taksonomi
yang
disajikan
pada
Gambar
1
dapat
digunakan
untuk
mengkategorikan model ID berdasarkan pada sejumlah asumsi tentang pengaturan yang mungkin diterapkan dan bagaimana prosesnya mungkin terjadi. Taksonomi Taks onomi ini ini memiliki memiliki tiga kategori: kategori: (1) pembel pembelajar ajaran an kelas indivi individu, du, (2) produk produk untuk diimpl diimplement ementasika asikan n oleh penggu pengguna na lain lain selai selain n para penge pengembang mbang,, (3) (3) sistem sistem pembel pem belaja ajara ran n yang yang lebih lebih besar besar dan dan lebih lebih komplek komplekss yan yang g dia diarah rahka kan n pada pada organisasi masalah atau tujuan. Untuk mengkat mengkategori egorikan kan model, model, kami menggunaka menggunakan n sembi sembilan lan karakte karakteristi ristik k berikut masing-masing: (1) typical output in terms of amount of instruction prepared; (2) resources committed to the development effort; (3) whether it is a team or individual individual effort; (4) expected ID skill and experience the individual individual or team; (5) whether most instructional materials will be selected from existing sources or represent original design and production; (6) amount of preliminary (front-end) analysis conducted; (7) anticipated technologucal complexity of the development and delivery environments; (8) amount of tryout and revision conducted; and (9) amount of dissemination and follow-up occuring after development.
2
Tabel 1 Taksonomi Taksonomi Model Pengembangan Pengembangan Pembel Pembelajara ajaran n oleh Gustafson Gustafson
Selec Se lected ted Cha harac racteris teristics tics
System Orientation
Clas lassro sroom omOrien rientatio tation n
Prod Pr oduc uctt Orien rientatio tation n
One or a Few Hours of Instruction
Self-Instructional of Instructor-Delivered Packaged
Course or Entire Curriculum
Resources Committed to Development
Very Low
High
High
Team or Individual Effort ID Skill/Experience
Individual Low
Usually a Team High
Team High/Very High
Selection
Development
Development
Low
Low to Medium
Very High
Low
Medium to High
Medium to High
Low to Mediu ium m
Very Hig igh h
Mediu ium m to Hig igh h
None
High
Medium to High
Typical Output
Emphasis on Development or Selection Am A mount of Fro ron ntt-E End An A naly lys sis is/N /Ne eeds Assessment Technological Complexity of Delivery Media Am A mount of Try ryo out and Revis isio ion n Am A mount of Distribution/Dissemination
CLASSROOM-ORIENTED MODELS
Model
ID
yang
berorienta beror ientasi si
pada
kelas
(Classroom(Clas sroom-Orien Oriented ted
Models)) Models
dimaksudkan untuk para para guru profesional profesional yang menerima peran mereka untuk mengaj men gajar ar da dan n men menyad yadari ari bah bahwa wa sis siswa wa mem membut butuhk uhkan an beb bebera erapa pa ben bentuk tuk pembelajar pembe lajaran. an. Penggunanya Penggunanya terma termasuk suk guru guru sekolah sekolah dasar dan dan menengah, menengah, perguruan tinggi dan instruktur sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi. Kebanyakan Kebany akan guru guru mengangga menganggap p (dengan (dengan pembenaran pembenaran yang nyata nyata)) bahwa bahwa siswa akan ditugaskan atau akan mendaftar di kelas mereka dan bahwa akan ada sejumlah sejum lah pertem pertemuan uan kelas, kelas, masin masing-masi g-masing ng denga dengan n panjang panjang yang yang telah telah ditentukan. Peran guru adalah untuk menentukan konten yang sesuai, merencanakan strategi pembelajaran, mengidentifikasi media yang tepat, mendelivery instruksional, dan dan mengevaluasi peserta peserta didik. Hanya sedikit waktu bisa digunakan digun akan guru guru untu untuk k menge mengembang mbangkan kan bahan bahan ajar. ajar. Sumber yang bisa bisa digunakan digunakan untuk pengembangan juga terbatas. Beberapa model yang termasuk dalam Classroom-Oriented Model antara lain: The Ger Gerlac lach h and Ely Mod Model el
3
Model Model yang yang dikemb dikembang angka kan n oleh Gerla Gerlach ch dan dan Ely ini dimaks dimaksudk udkan an sebag sebagai ai pedoman pedoman perencanaan perencanaan mengajar. mengajar. Pengembanga Pengembangan n sistem sistem pembelajar pembelajaran an menurut menurut model dapat dilihat pada gambar berikut.
Tahapan-tahapan dalam Model Gerlach dan dan Ely 1. Merumu Merumusk skan an tuju tujuan an pemb pembela elajar jaran an (specification of objective) 2. Mene Menent ntuk ukan an isi isi mate materi ri (specification of content ) Assesment of 3. Menurut Menurut kemampua kemampuan n awal/peni awal/penilaia laian n kemampua kemampuan n awal siswa siswa ( Assesment Entering behaviors) Determination of strategy ) 4. Mene Menent ntuk ukan an tek tekni nik k dan dan stra strate tegi gi (Determination
5. Penge Pengelo lomp mpok okan an bela belaja jarr (Organization of groups) times) 6. Menent Menentuka ukan n pemb pembagi agian an waktu waktu ( Allocation of times
7. Mene Menent ntuk ukan an rua ruang ng ( Allocation Allocation of space) space) 8. Memili Memilih h media media pembel pembelaj ajara aran n yang yang sesuai sesuai (Allo (Alloca catio tion n of Resourc Resources) es) 9. Mengev Mengevalu aluasi asi hasil hasil belaj belajar ar (evaluation of performance) 10. Menganalis Menganalisis is umpan balik balik ( analisys of feedback)
The Heinich, Heinich, Molenda, Molenda, Russel Russel and Smaldi Smaldino no Model Model
R. Heinich, M. Molenda dan J.D. Russel mengajukan mengajukan sebuah model perencanaan dan penggunaan penggunaan media pembelajaran agar efektif kemanfaataannya. Model yang mereka mereka ajukan ajukan dikena dikenall dengan Model ASSURE yang merupakan akronim dari
4
( Analyze, Analyze,
State,
Select,
Utilize,
Response, dan Evaluate).
Tahapan-Tahapan Perencanaan dan Penggunaan Media Pembelajaran 1. An al yz e Learner Characteristics Tahapan pertama pada saat merancang penggunaan sebuah media pembelajaran adalah melakukan analisis karakteristik siswa. 2. State State Objecti Objectives ves Tahapan kedua adalah menyatakan atau menentukan tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai. Materials ls 3. Select Media and Materia
Kebanyakan guru hanya memiliki sedikit waktu untuk men-desain dan mengembangkan materials mereka sendiri. Karenanya guru dapat memodifikasi materials yang sudah ada. 4. Utilize Media and Materials Tahapan ke-empat adalah menggunakan media pembelajaran yang telah dipilih tersebut pada saat pembelajaran berlangsung. 5. Require Learner Participation Tahapan kelima perencanaan dan penggunaan media menurut Heinich dan kawan-kawan ini adalah meminta respon (tanggapan) dari siswa tentang media pembelajaran pembelajaran yang telah digunakan selama kegiatan pembelajaran di kelas mereka. 6. Evaluate and Revise Setiap pembelajaran selalu harus dievaluasi, termasuk pembelajaran yang menggunakan media tertentu. The Newby, Newby, Stepich Stepich,, Lehman Lehman and Russel Model
Newby, Stepich, Lehman and Russell membuat membuat model PIE yang terdiri terdiri atas 3 fase, fase, yakni: perencanaan, implementasi dan evaluasi.
5
Perencanaan mencakup mengumpulkan informasi mengenai peserta didik, konten konte n dan seting. seting. Bagaimana Bagaimana teknologi teknologi dapa dapatt menolong menolong dalam membuat membuat pembelajar pembe lajaran an yang efekt efektif if dan memoti memotivasi. vasi. Implem Implementas entasii mengguna menggunakan kan berbagai bentuk media dan metode dengan fokus bagaimana membuat komputer digabungkan dalam pelajaran. Evaluasi mencakup kinerja peserta didik dan bagaimana data tersebut dapat digunakan untuk kinerja peserta didik secara berkelanjutan. The Morriso Morrison, n, Ross and Kemp Model
Model desain pembelajaran yang dikemukakan dikemukakan oleh oleh Morrison, Ross dan Kemp ini berbentuk lingkaran lingkaran atau cycle. cycle. Model desain pembelajaran pembelajaran yang dikemukakan dikemukakan oleh Morrison dkk dkk merupakan merupakan sebuah model model yang berfokus pada perencanaan perencanaan kurikulum. Model dengan pendekatan tradisional ini memprioritaskan langkah dan perspektif siswa yang akan menempuh proses pembelajaran. Faktor penting yang mendasari penggunaan model desain system pembelajaran Morrison dkk yaitu: 1. Kesiapan siswa dalam mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Strategi pembelajaran dan karakteristik karakteristik siswa. 3. Media dan sumber belajar yang tepat. 4. Dukungan terhadap keberhasilan belajar siswa. 5. Menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuaan pembelajaran. 6. Revisi untuk untuk membuat program pembelajaran yang efektif dan efisien. efisien.
6
Model desain desain pembelajaran pembelajaran yang dikemukakan oleh Morrison dkk, terdiri atas atas komponen-komponen sebagai berikut. 1.
Mengide Mengidenti ntifik fikasi asi masal masalah ah dan menet menetapk apkan an tujuan tujuan pembel pembelaja ajaran ran..
2.
Menentu Menentuka kan n dan mengan menganali alisis sis karak karakter teris istik tik sisw siswa. a.
3.
Mengidentif Mengidentifikas ikasii materi materi dan menganalis menganalisis is komponen-ko komponen-kompone mponen n tugas belajar yang terkait sengan pencapaian tujuan pembelajaran.
4.
Menetap Menetapka kan n tujuan tujuan pembela pembelajar jaran an khus khusus us bagi bagi sis siswa. wa.
5.
Membuat Membuat sistem sistematik atika a penyampaia penyampaian n materi materi pelajaran pelajaran secara secara sistemati sistematik k dan logis.
6.
Meran Meranca cang ng str strat ateg egii pem pembe bela laja jara ran. n.
7.
Menetap Menetapka kan n metode metode untuk untuk meny menyamp ampaik aikan an mater materii pelajar pelajaran. an.
8.
Menge Mengemb mban angk gkan an ins instr trum umen entt eval evalua uasi si..
9.
Memilh sumber-sum sumber-sumber ber yang dapat dapat menduk mendukung ung aktivitas aktivitas pembelaja pembelajaran. ran.
7
2. PRODUCT-O PRODUCT-ORIEN RIENTED TED MODEL MODEL (MODEL (MODEL YANG BEROR BERORIENTAS IENTASII PADA PRODUK) PRODUK)
Mode Model-m l-mod odel el -Ber -Beror orie ient ntas asii pada pada prod produk uk,, seca secara ra ala alami mi,, teru teruta tama ma berf berfok okus us pada pada mencip menciptak takan an produk produk instru instruksi ksiona onal. l. Produk Produk-pr -produ oduk k instru instruks ksion ional al mungki mungkin n untu untuk k belaj belajar ar-s -sen endi diri ri,, pela pelati tiha han n berb berbas asis is komp komput uter er seca secara ra mand mandir iri, i, atau atau baha bahan n lain lain yang yang dapat dapat digunak digunakan an oleh oleh siswa siswa dengan dengan sedik sedikit it bimbin bimbingan gan.. Model Model yang yang berorien berorienta tasi si pada pada produk produk biasa biasanya nya menga mengasum sumsik sikan an jumlah jumlah produk yang akan akan dikemb dikembangk angkan an akan tercipta tercipta beberapa beberapa jam. jam. atau atau mungkin mungkin bebe bebera rapa pa hari hari.. Sej Sejumla umlah h fron frontt-en end d sebu sebua ah model odel yang yang bero berori rien enttasi asi prod produk uk dapat bervari bervariasi. asi. tetapi tetapi sering sering diasumsik diasumsikan an produk produk yang canggih canggih seraca seraca teknis teknis akan diproduksi. Pengguna mungkin tidak memiliki kontak dengan para peng pengem emba bang ng kecu kecual alii selam elama a uji uji coba coba prot protot otip ipe. e. Prot Protot otyp ype e dibu dibua at dala dalam m beberapa beberapa model, model, interaks interaksii dari awal dan terus terus menerus menerus dengan dengan pengguna pengguna adalah adalah adalah adalah ciri utama dari dari proses. Model pengemba pengembangan ngan produk produk dicirikan dicirikan oleh empat asumsi utama 1. Model pengem pengembanga bangan n produk produk ditanda ditandaii dengan dengan empat empat asumsi asumsi utama: utama: Produk instruksional yang dibutuhkan 2. sesuatu sesuatu yang perlu perlu diprodu diproduksi ksi (bukan (bukan dipilih dipilih atau atau dimodif dimodifikas ikasi) i) 3. Uji Uji cob coba a dan dan revi revisi si 4. prod produk uk haru haruss digu diguna naka kan n oleh oleh pese pesert rta a didi didik k send sendir iri, i, seba sebaga gaii prod produk uk yang yang berdiri sendiri Lima Lima model model modelmodel-mod model el yang yang bero berorie rienta ntasi si pada pada produk produk yang yang akan akan diulas diulas adalah Bergman and Moore (I990), de Hoog, de Jong and de Vries (I994),Bates(1995), Nievcen (1997), and Seels and Glasgow (1998). 1. BERG BERGMA MAN N AND AND MOOR MOORE E (I99 (I990) 0) Bergman Bergman dan dan Moore Moore (1990) (1990) menerbitk menerbitkan an model model secara secara khusus khusus dimaksudk dimaksudkan an untuk untuk memand memandu u dan menge mengelola lola prod produks uksii produk produk multim multimedia edia inte interak raktif tif.. Yang Yang menjad menjadii dsar dsar untu untuk k peng penguls ulsan an ini ini adal adalah ah fokus fokus ini pada pada mengel mengelola olaan an proses proses ID model. Meskipun Meskipun model model mereka mereka termasuk termasuk referens referensii khusus khusus untuk video video inte intera rak ktif tif (IVD (IVD)) dan dan prod produk uk mult multii-me medi dia a (MM (MM), ), umu umumn mnya ya ber berla laku ku unt untuk uk berbagai teknologi tinggi, tinggi, produk yang lebih lebih baru pembelajaran pembelajaran interaktif. Model Bergman dan Moore Moore berisi enam enam kegiatan utama: utama: Anal Analis isis is,, Desa Desain in , Peng Pengem emba bang ngan an ,Pro ,Produ duks ksi, i, Peng Pengar aran ang, g, Dan Dan vali valida dasi si.. Seti Setia ap spes spesif ifik ikas asik ik Keg Kegia iata tan n meli melipu puti ti Inpu Input, t, peny penyam ampa paia ian n (Out (Outpu put) t),, Dan Dan Stra Strate tegi gi Evaluasi. 1) Analisis Tahap analisis, seperti semua tahapan lain dimulai dengan pandangan mendalam pada masukan, yang pada fase ini adalah proposal proyek. Sepanjang tahap analisis, manajer proyek mencoba untuk memahami tujuan sebenarnya dari proyek, menghabiskan waktu dan sumber daya untuk melakukan analisis
8
alternatif masalah yang ia telah digunakan untuk memecahkan melalui produksi produk multi-media. Deliverable dari tahap analisis adalah dokumen deskripsi aplikasi. Dokumen ini berfungsi sebagai gambaran umum manajer proyek dari proyek yang desain rinci akan dikembangkan. Langkah terakhir dalam tahap analisis adalah evaluasi. Sebelum pindah ke tahap desain, manajer proyek akan memiliki dokumen deskripsi deskripsi aplikasi dan disetujui oleh sponsor proyek. 2) de desa sain in
Setelah persetujuan sponsor, manajer proyek memandu tim produksi ke dalam tahap desain. Memiliki sama tiga sub-tahap sebagai tahap analisis, tahap desain dimulai dengan penelaahan terhadap masukan, yang dalam hal ini adalah aplikasi dokumentasi deskripsi dari tahap analisis. Tahap desain morphs aplikasi dokumen deskripsi dalam rencana yang lebih lengkap untuk pengembangan media. Deliverable dari fase desain belum dokumen lain yang disebut dokumen desain. Dokumen ini dimulai dengan desain tingkat tinggi, rencana luas yang mencakup seluruh proyek. Dari sini, manajer proyek memfasilitasi penciptaan dokumen desain rinci yang memisahkan proyek dalam sub-proyeknya. Bagian akhir dari tahap desain sekali lagi evaluasi kiriman desain. Evaluasi ini sub-fase penting untuk produksi produk berkualitas tinggi, dan dicapai dalam tim desain, melalui peer-review dan penilaian dari para pemimpin industri. Setelah manajer proyek yakin bahwa tujuan akan dipenuhi melalui produksi alat yang dirancang multi-media, tahap pengembangan dapat dimulai. 3)
Pengembangan
Dalam tahap pengembangan, seluruh proyek dijelaskan di atas kertas di mana tujuannya adalah untuk membuat dokumen yang dapat diproduksi menjadi konten yang disebut dokumen producible. Selama analisis input dari tahap pengembangan, manajer proyek membantu tim produksi menggabungkan deskripsi aplikasi dan dokumentasi desain ke dalam diagram alir produksi yang komprehensif. Diagram alir dikembangkan lebih lanjut menjadi storyboard untuk keseluruhan proyek membantu manajer proyek mencapai kohesi antara semua proyek dan sub-proyek. Kiriman dari tahap pengembangan adalah dokumen producible yang ketika diberikan kepada pengembang yang tepat akan dibangun ke konten multi-media yang sebenarnya. Sebelum produksi, storyboard, script, karya seni dan rincian lainnya harus disepakati. 4.) Produk Produksi si
Setela Setelah h dokumen dokumen yang yang dapat dapat diprodu diproduks ksii telah telah diangg dianggap ap kohes kohesif, if, sekar sekarang ang saatnya untuk membawa mereka ke kehidupan. Tahap produksi adalah di mana script, papan cerita, karya seni dll menjadi media yang nyata. Jika Jika dilakukan dilakukan dengan benar, pekerjaan membosankan dari fase sebelumnya akan membuat
9
produksi media baik waktu dan biaya-ramah. Langkah pertama dari fase produksi, tentu saja, menganalisis input. Untuk saat ini, banyak wajah-wajah baru telah bergabung dengan tim produksi dan analisis ini adalah titik di mana setiap orang diletakkan pada halaman yang sama dalam persiapan untuk produksi media. Kiriman termasuk proyek-proyek media independen seperti audio, video dan grafis. Tahap produksi adalah cara tercepat dan paling mahal bagian dari proyek di mana perubahan pada saat ini bisa sangat mahal, maka tahap pra-produksi yang luas. Meskipun singkat, evaluasi sub-fase dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan utama dalam media yang tidak dapat diperbaiki melalui editing. 5) Penga Pengaran rang g Setelah produksi dari banyak sub-proyek individu, fase authoring adalah tempat sub-proyek digabungkan menjadi bentuk akhir, diuji dan disetel sesuai dengan dokumentasi yang dibuat dalam fase sebelumnya. Referensi dokumen aplikasi, dokumen desain, diagram alur dll membantu manajer produksi mencapai konsistensi dan kualitas dalam produk akhir. Deliverable dari fase authoring adalah rendition dari proyek yang dekat dengan produk akhir mungkin. Pada saat ini manajer proyek akan memfasilitasi ulasan akhir internal dalam produksi bersama dengan peer review dan target pembaca review eksternal semi-formal. Tinjauan luas adalah tujuan dari fase validasi. 6) Validasi Tahap akhir dari model Bergman dan Moore untuk mengelola proyek video / multimedia interaktif adalah tahap validasi. Pada fase ini produk multimedia dimasukkan melalui pengujian yang ketat untuk membuktikan bahwa media yang dikembangkan memenuhi tujuan yang ditetapkan oleh sponsor proyek. Melalui ulasan penonton formal, terjadi di lingkungan yang sama dengan yang ditujukan untuk produk akhir, tim produksi mampu menunjukkan bahwa tujuan obyektif untuk proyek tersebut telah ditangani. Kiriman dari fase validasi adalah daftar perbaikan yang direkomendasikan untuk proyek bersama dengan laporan validasi yang menggambarkan efektivitas proyek berdasarkan proses pemeriksaan. Ringkasan: Melalui pemeriksaan fase utama dari model Bergman dan Moore jelas untuk melihat bahwa tujuan keseluruhan dari model ini adalah untuk membantu manajer proyek pengembangan multimedia mendapatkan pandangan global dari proyek, dan kemudian ikuti proses yang menyebabkan yang efisien dan efektif produksi proyek media yang berkualitas.
10
2. DE HOOG, DE JONG AND DE VRIES (1994 ) Model ini menggunakan "prototyping cepat" cepat" seperti struktur web-. Melibatkan Melibatkan terjalinnya metodologi, metodologi, produk dan dan alat-alat yang termasuk kedalam lima produk parsial: 1) model konseptual 2) model operasional 3) model pembelajaran 4) Model antarmuka 5) Model learner learner De Hoog, de Jong dan de Vries (1994) membuat model untuk mengembangkan simulasi dan sistem pakar. Mereka melaporkan bahwa model mereka sangat dipengaruhi oleh model spiral Boehm tentang pengembangan perangkat lunak computer.m computer.model odel ini mendasari mendasari dasar dasar dari de Hoog, Hoog, de jong dan de Vries Vries Model Model prot protor oryp ypin ing g cepa cepat, t, kete keters rsed edia iaan an alat alat komp komput uter er untu untuk k memf memfas asil ilit itas asii pengembangan prototipe dan dan lainya, dan "struktur "struktur web" web" untuk untuk elemen yang dibutuhka dibutuhkan n yang harus dipertimba dipertimbangka ngkan n ketika ketika membuat membuat simulasi simulasi.. Penekanan Penekanan penciptaan penciptaan model yang "terjalinn "terjalinnya ya metodol metodologi, ogi, produk produk,, dan alat-alat alat-alat memerlukan pendekatan yang komprehensif," bahwa jika tidak diikuti "mungkin
11
akan melahirkan melahirkan produk produk yang yang lebih jelek jelek " (de Hoog. Hoog. De Jong dan dan de Vries. Vries. 1994, 1994, hal. 60 ). Model Model ini mengga menggamba mbark rkan an model model merek mereka a sepe seperti rti strucr strucrure ure web yang yang meli meliput putii lima produk parsial : model konseptual. Model operasional, model pembelajaran. Model antarmuka dan Model pelajar. Produk-produk parsial dianggap dianggap sebagai sebagai bagian bagian dari dari pengembang pengembangan an keseluruh keseluruhan an dan merupakan merupakan fitur pentin penting g yang yang mendas mendasari ari simula simulasi si ata atau u system system pakar pakar yang yang dapat dapat dikemb dikembang angka kan n oleh anggota tim yang berbeda. Meskipun tidak secara khusus dinyatakan oleh penulis. kita menafsirkan deskripsi mereka berarti bahwa produk-produk parsial dapat beragam, tergantung pada produk secara keseluruhan sedang dikembangkan. Terp Terpan anca carr dari dari web web yang yang meny menyaj ajik ikan an selu seluru ruh h produ produk k berpe berperr rran an seba sebaga gaii sumb sumbu u unt untuk masin asingg-m masi asing prod produk uk pars parsia iall yang yang ada sek sekitat itat spira pirall deve devellopm opment ent dari dari empa empatt komp kompon onen: en: kepa kepatu tuha han, n, qual qualir iry, y, inre inregr grar arion ion,, dan dan spec specif ific iciey iey.. Sumb Sumbu u ini disebu disebutt pengembang pengembangan an lokal. lokal. Dengan Dengan demikian. demikian. memahami memahami model. model. perlu untuk berpikir dalam tiga dimensi, dengan spiral mengambil tempat secara bersam bersamaa aan n di sekita sekitarr sumbu sumbu dan deng dengan an keleng kelengka kapan pan produk produk seca secara ra berta bertahap hap dengan melahirkan produk parsial parsial menjadi lebih lebih lengkap. Garis putus-putus pada model mereka mewakili sifat saling tergantung dari konseptual. operasional. instruksional, antarmuka dan model pembelajar dan kebutuhan kebutuhan untuk untuk memperti mempertimban mbangkan gkan bagaim bagaimana ana keputusa keputusan n di satu area kemungkina kemungkinan n akan mempenga mempengaruhi ruhi yang lain. Garis-g Garis-garis aris ini ini juga menunjuk menunjukkan kan sifat yang muncul dari produk akhir. Spiral di sekitar setiap sumbu (hanya satu yang ditunjukkan pada Gambar merupakan prototipe yang terjadi terkait dengan kepatuhan, qualicy, integrasi, dan spesifisitas komunikasi menunjukkan penulis terus memperbaiki dan menerapkan model mereka
12
3.
BATES MODEL (1995)
Bates (1995) menyajika menyajikan n model (lihat (lihat gambar.) gambar.) untuk untuk mengembang mengembangkan kan pembelajaran terbuka dan dan jarak jauh berdasarkan berdasarkan pengalamannya pengalamannya di Kanada. Meskipun mengakui keterbatasan model dan instruksi yang dihasilkan, ia mencatat bahwa pra-perencanaan dan desain yang luas diperlukan bagi siswa di kejauhan, yang sering bekerja sebagian besar pada jadwal mereka sendiri dan mungkin secara independen, Secara khusus, Bates menimbulkan kekhawatiran . kurangnya interaksi dan fleksibilitas dalam banyak pembelajaran jarak jauh dan Menekankan kebutuhan untuk khusus berfokus pada isu-isu ini selama desain program program tersebut tersebut Model Bates Bates 'dari apa yang yang dia sebut desain desain system front-end front-end memiliki empat fase: kursus pengembangan garis besar, pemilihan media , pengembangan produksi bahan, dan aktivitas . Dalam setiap tahap, ia mengidentifikasi peran tim yang diperlukan dan tindakan dan / atau isu-isu yang perlu ditangani. Meskipun menurut Bates, modelnya didasarkan pada pendekatan pendekatan sistem sistem dan mengambil mengambil beberapa beberapa elemen ADDIE. ADDIE. Bates mencirikan model sebagai bergantung pada teori desain instruksional, termasuk untuk membangun dalam kegiatan siswa, memberikan umpan balik yang jelas jelas dan tepat tepat waktu waktu dan hati-hati hati-hati penataan penataan content content.. Dia juga mencata mencatatt bahwa berbagai jenis pembelajaran dapat hati-hati ditugaskan untuk teknologi tertentu tertentu atau atau mode mode belajar belajar dan tidak tidak perlu semua akan berbasis berbasis teknologi teknologi.. Namun, karena teknologi merupakan komponen utama dari sebagian besar sistem pengiriman terbuka dan pembelajaran jarak jauh saja, penekanan besar ditempatkan pada membuat pertandingan terbaik persyaratan belajar untuk tepat teknologi dan kemudian dengan hati-hati menguji komentar instruction. Disamping itu itu Bates hati-hati hati-hati tentang tentang kurangnya kurangnya khas adaptasi adaptasi bahan-bahan bahan-bahan untuk kebutuhan individu dan bahwa desain tentu saja dapat mengambil sebanyak dua tahun. Namun, Bates juga mengkritik banyak dari apa yang disebutnya instruksi terpencil, dimana instruktur hidup menawarkan kursus untuk siswa pada jarak melalui satelit atau teknologi lainnya. Hal ini sering tidak lebih dari replikasi tatap muka kelas dengan sedikit pemikiran diberikan untuk pelajar interaksi, interaksi, dan sering sering gagal untuk mengambil mengambil keuntungan dari dari manfaat yang unik dari teknologi yang tersedia saat menimbulkan banyak keterbatasan. Elemen agak unik model Bates 'berhubungan Untuk menciptakan produk pembelajaran terbuka dan jarak jauh dan account untuk akses. biaya, izin hak cipta dan bimbingan pengaturan. Bates mengingatkan pembaca bahwa, pada saat penyampaia penyampaian n saja, saja, masalah masalah pergudanga pergudangan, n, kemasan kemasan dan surat surat dari bahan bahan cetak, layanan perpustakaan, dan bimbingan menjadi penting bagi keberhasilan. Ini adalah membuat atau istirahat masalah terlalu sering diabaikan oleh desainer pemula kursus pembelajaran terbuka dan jarak jauh
13
4.
THE NI NIEVEEN (O (OR CA CASCADE) MO MODEL
Nieveen (1997) menerbitkan model ID di Belanda yang hasil beberapa tahun kerja dengan dirinya sendiri dan dengan rekan-rekannya di University of Twenre. Tujuan jangka panjang dari upaya ini adalah untuk menghasilkan beberapa versi kinerja elektronik sistem pendukung berbasis komputer (EPSS) untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pengembangan materi kurikulum. Sampai Sampai saat ini, beberapa beberapa versi EPSS EPSS ini telah dikembang dikembangkan kan di Belanda, Belanda, Botswana, Afrika Selatan, dan Republik Rakyat China. Meskipun Nievecn menggunakan pengembangan kurikulum daripada pengembangan instruksional,perspektif yang mendasari konsisten dengan Addie. Model nya telah diterapkan untuk materi pendidikan untuk sekolah-sekolah bukan untuk program pelatihan bisnis dan industri. Model Nieveen 's telah digunakan untuk membuat bahan pelajaran dan kursus untuk distribusi ke sekolah-sekolah di seluruh Belanda. Bahan-bahan ini biasanya akan mencakup bahan pelajar, yang mereka mungkin langsung berinteraksi, dan bahan-bahan pendukung untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan oleh guru. Kualitas Kualitas diukur diukur dari sisi sisi validitas (bahan dibuat berdasarkan pengetahuan dan secara internal konsisten), kepraktisan (pengguna (pengguna dapat dapat dan dan janga jangan n meng menggu guna naka kan n baha bahan n sepe sepert rtii yang yang dira diranc ncan ang) g),, dan dan efektivitas (peserta didik meni menikm kmat atii mate materi ri seba sebaga gaim iman ana a yang yang dima dimaks ksud ud dan dan men menca capa paii tuju tujuan an yang yang
14
dima dimaks ksud udka kan n ) Defin Definis isii kual kualit itas as berp berpeg egan ang g pada pada perb perbeda edaan an yang yang dibuat dibuat dala dalam m liter literat atur ur tent tentan ang g pers perspe pekt ktif if yang yang berb berbed eda a tent tentan ang g apa apa yang yang dima dimaks ksud ud kurikulum.The dimulai dengan researeh awal seperti apa yang dibutuhkan dan diakhiri dengan evaluasi sumatif . Namun, Namun, di antara antara kegiata kegiatan n penyokong penyokong ini, ini, proses pengembang pengembangan an berlangsun berlangsung g melalui melalui beberapa beberapa siklus siklus berulang, berulang, masingmasingmasing terdiri dari analisis, desain dan kegiatan evaluasi formatif. Model ini menggambarkan proses berulang-ulang ini memiliki empat tingkat, namun pada kenyataan kenyataannya nya setiap setiap siklus siklus mungkin mungkin memiliki memiliki bebera beberapa pa yang berulang berulang untuk mencap mencapai ai tingk tingkat at kualit kualitas as yang yang diperl diperluka ukan. n. Riset Riset awal awal mungkin mungkin tida tidak k menjad menjadii bagian dari setiap proyek karena mungkin telah dilakukan sebelumnya pada skala yang lebih besar, dengan hasil yang diterapkan pada serangkaian upaya peng pengem emba bang nga an yang yang lebi lebih h keci kecil. l. Den Denga gan n asum asumsi si rise risett awal awal men menun unjjukka ukkan n peng pengem emba bang ngan an yang yang haru haruss dila dilaku kuka kan n dan dan dana dana yan yang g ters tersedi edia, a, siklus pengembangan pertama meliputi menciptakan dan formatif mengevaluasi spesifikasi desain. Hal ini dilakukan terutama oleh tim desain. Selama siklus kedua, bahan global yang diciptakan, dengan evaluasi yang sebagian besar dilakukan oleh penilai ahli. Selama siklus ketiga, bahan yang dirancang sebagi sebagian an disusu disusun n dan penil penilaia aian n ahli ahli dan uji coba coba skala skala kecil kecil dilaku dilakuka kan. n. Selama Selama sikl siklus us tera terakh khir ir,, baha bahan n leng lengka kap p disi disiap apka kan n dan dan dila dilaku kuka kan n peni penila laia ian n ahli ahli,, peng penguj ujia ian n kelo kelomp mpok ok keci kecil, l, dan dan uji uji coba coba kelo kelomp mpok ok besar besar.. Eval Evalua uasi si suma sumati tiff terj terjad adii sete setela lah h bahan bahan telah telah dirilis dirilis untuk untuk pengguna penggunaan an umum umum dalam berbagai berbagai pengaturan pengaturan
15
5. SEELS SEELS AND AND GLASQO GLASQOW W (1998) (1998)
Seels dan Glasgow Glasgow (1998) (1998) menyajika menyajikan n ISD Model Untuk Untuk Praktisi Praktisi (lihat (lihat gambar) Seels dan Glasgow membandingkan model untuk beberapa orang lain lain,, ter terma masu suk k beb beber era apa kera kerang ngka ka gene generi rik k ADDI ADDIE. E. Seel Seelss dan dan Glas Glasgo gow w menyimpulkan bahwa model disusun dalam tiga tahap manajemen: manajemen manajemen kebutuhan kebutuhan analisis analisis , manajemen manajemen desain instruksion instruksional, al, dan mana manaje jeme men n impl implem emen enta tasi si dan dan eva evalu luas asii. Memanfaatkan ketiga fase mempromosikan difusi produk yang dibuat dan adopsi mereka dengan klien dan pengguna. pengguna. Memanfaat Memanfaatkan kan ketiga ketiga fase fase menandaka menandakan n kebutuhan kebutuhan yang sering dihadapi oleh p pengembang engembang yang mencari cara untuk mempromosikan adopsi dan difusi produk instruksional. Aplikasi yang efektif dari ketiga fase meningkatkan potensi untuk diadopsi. Secara Secara lebih rinci rinci model model ini disusun disusun kedalam kedalam tiga tiga phase phase management managements: s: 1) Ma Mana naje jeme men n Anal Analis isis is Kebu Kebutu tuha han n - penil penilai aian an kebu kebutu tuha han n untu untuk k tuju tujuan an,, analisis kinerja untuk kebutuhan instruksional, & analisis konteks untuk hambatan, sumber daya, dan karakteristik karakteristik peserta didik 2) Ma Mana naje jeme men n Desai Desain n Inst Instru ruks ksio iona nall - anal analis isis is tuga tugas, s, anal analis isis is inst instru ruks ksio ional nal,, tujuan tujuan dan tes, strategi strategi pembel pembelajar ajaran an dan dan sistem sistem penyampaia penyampaian, n, pengembangan bahan dan evaluasi formatif, dengan umpan balik yang terus-menerus dan interaksi 3) Pelaksana Pelaksanaan an evaluasi evaluasi dan manajemen manajemen - mempersia mempersiapkan pkan materi materi pelatihan, pelatihan, menawarka menawarkan n pelatihan pelatihan kepada kepada pengguna, pengguna, dan melakuk melakukan an evaluasi evaluasi sumatif
16
SYSTEMS ORIENTED MODELS
Asumsi
Model yang berorientasi system adalah model yang dimaskudkan untuk pengembangan pembelajaran yang berskala besar/luas, kategori model ini biasanya dimulai dengan tahap pengumpulan data untuk menentukan kelayakan dan keinginan mengembangkan solusi instruksional. Banyak model berorientasi system mengharuskan masalah ditentukan dalam format yang diberikan sebelum melanjutkan perencanaan pembelajaran. Thomas Thomas Gilb Gilbert ert (1978 (1978)) dan Mager Mager dan Pipe Pipe (1984) (1984) mangat mangataka akan n bahwa bahwa front-end analyze sangat sangat relevan dengan kategori model ini. ini. Mereka berpendapat bawa bawa meskip meskipun un masal masalah ah mungk mungkin in memil memilik ikii solusi solusi instru instruksi ksiona onal, l, hal pertam pertama a yang yang harus dipertima dipertimabgka bgkan n yaitu yaitu kurangnya kurangnya motivasi motivasi dan faktor faktor lingkungan lingkungan sebagai sebagai domain alternatif alternatif untuk melakukan tindakan. Model system, sebagai sebuah kelas, kelas, berbeda dari model pengembangan produk dalam jumlah penekanan pada analisis tujuan organisasi organisasi sebelum menentukan untuk untuk pengembanag. Model system juga biasanya
menganggap
lingkup
yang
lebih
besar
daripada
model-model
pengembangan produk. Enam model yang termasuk dalam konteks system adalah sebagai berikut: 1) IPPSI (Interservice Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional Branson, 1975); 2) Model Gentry (1994), 3) Model Dorsey, Goodrum dan Schwen (1997); 4) Model Diamond (1989) , Model Smith dan Ragan (1999) dan Model Dick, Carey dan Carey (2001). 1.
THE INTER INTERSER SERVIC VICE E PROCED PROCEDUR URES ES FOR INSTR INSTRUCT UCTION IONAL AL SYSTEM SYSTEMS S DEVELOPMENT DEVELOPMENT (IPISD) MODEL
Prosedur Interservice Instruksional Pengembangan Sistem (lPISD) dikembangkan oleh layanan militer Amerika Amerika Serikat. Angkatan Angkatan Darat, Angkatan Angkatan Laut, Marinir, Marinir, dan Angkatan Udara secara bersamaan. Perhatian yang mendasari mendasari setiap layanan adalah untuk memiliki prosedur yang ketat untuk mengembangkan instruksi yang 17
efektif. Motivasi tambahan adalah untuk memfasilitasi upaya pengembangan bersama
dan
meningkatkan
komunikasi
dengan
kontraktor
melakukan
dcvcloprnenr instruksional di berbagai cabang militer, Sejumlah besar personil berkontribusi menciptakan model IPISD; Namun, nama yang paling sering dikaitkan dengan itu adalah Robert Branson (1975). Model IPISD memiliki beberapa tingkat detail. detail. Tingkat Tingkat yang paling paling sederhana sederhana memilik memilikii lima tahap: tahap: analisis, analisis, desain, desain, pengembangan, pelaksanakan, dan kontrol. kontrol. Fase-fase ini ini sub-dibagi menjadi dua dua puluh langkah, yang yang dapat dibagi dibagi lagi menjadi ratusan ratusan sub-langkah. sub-langkah. Bahkan, Bahkan, model IPISD adalah adalah salah salah satu model model paling sangat sangat proses proses yang sangat sangat rinci. rinci. Bagan Bagan berikut berikut ini dapat menggambarkan langkah-langkah IPISD Model
18
Secara Secara sederhan sederhana a IPISD IPISD model dapat diuraika diuraikan n dirinci dirinci sbb sbb
1. Analisi Analisiss
1) Menganalisis Pekerjaan 2) Pili Pilih h tuga tugass 3) Membangun ukuran kinerja kinerja pekerjaan 4) Menganalis Menganalisis is program yang ada 5) menseleksi setting pembelajaran 2
Desain
1) Mengembangk Mengembangkan an tujuan 2) Mengembangkan tugas 3) menggambarkan entry behavior 4) menetapkan uruta dan strukur
3. Me Meng ngem emba bang ngka kan n
1)Tentukan 1)Tentukan peristiwa peristiwa belajar belajar 2)Tentukan rencana rencana pengelolaan instruksi instruksi & sistem penyampaian 3)Ulasan / bahan yang ada pilih 4) Mengembangk Mengembangkan an instruks instruksii 5) Validasi Validasi instruksi instruksi 4.
Melak laksanakan
1) Melaksanakan rencana pengelolaan pengelolaan pembelajaran pembelajaran 2) Instru Instruksi ksi Perila Perilaku ku 5.
Kontrol
1) Melakukan Melakukan evaluasi evaluasi internal 2) Evaluasi eksternal Perilaku 3) revisi sistem
19
2.
IPDM IPDM MO MODE DELL ( GENT GENTRY RY MODE MODELL )
Gent Gentry ry (199 (1994) 4) menc mencip ipta taka kan n Inst Instru ruks ksio iona nall Peng Pengem emba bang ngan an dan dan Ma Mana naje jeme men n (lPDM) (lPDM) Proyek Proyek Model Model Model Model Gentry Gentry dibagi dibagi menja menjadi di dua kelomp kelompok ok kompon komponen en 1.Development Components:
1) Analis Analisis is Kebutu Kebutuhan han - meneta menetapka pkan n keabsa keabsahan han kebutu kebutuhan han dan dan tujuan tujuan instruksi yang ada atau yang diusulkan 2) Adopsi Adopsi - memban membangun gun pener penerima imaan an inovas inovasii oleh orang-o orang-oran rang g yang terken terkena a dampak dan mendapatkan komitmen sumber daya. 3) Instructi Instructional onal Design Design - menentukan menentukan dan menetapk menetapkan an tujuan tujuan,, strat strategi, egi, teknik, teknik, dan media untuk untuk mencapai tujuan instruksional. instruksional. 4) Produksi Produksi - membangun membangun unsur-uns unsur-unsur ur proyek, proyek, sepert sepertii yang yang ditentuka ditentukan n dalam dalam desain dan revisi data. 5) Prototypin Prototyping g - merakit, merakit, uji coba, coba, respeci respecify, fy, memval memvalidasi idasi,, dan dan menyele menyelesaik saikan an unit pembelajaran. 6) Instalasi Instalasi Produk - membangun membangun kondisi kondisi yang diperlukan diperlukan untuk untuk operas operasii yang yang efektif dari produk instruksional baru atau proses. 7) Operasi Operasi yang yang sedang sedang berlangsung berlangsung - menjaga menjaga aplik aplikasi asi terus terus produk produk dan dan / atau atau prosedur instruksional. 8) Satuan Satuan Evalu Evaluasi asi Instr Instruct uction ional al yang yang sedang sedang berlan berlangsu gsung ng - mengum mengumpul pulka kan n dan menganalisis data tentang unit pembelajaran yang sedang berlangsung untuk membuat keputusan tentang revisi mendatang.
2. Komponen Pendukung: 1) Manajemen Manajemen Proyek - kontrol, kontrol, koordinas koordinasi, i, dan dan mengaloka mengalokasika sikan n sumber sumber daya. 2) Penanga Penanganan nan Inform Informasi asi - pilih, pilih, mengump mengumpulk ulkan, an, mengatu mengatur, r, menyimp menyimpan, an, mengambil, mendistribusikan, dan menilai informasi yang diperlukan oleh proyek ID. 20
3) Sumber Daya Akuisisi Akuisisi dan Alokasi Alokasi - menentuka menentukan n kebutuh kebutuhan an sumber sumber daya, meresmikan anggaran, dan mengelola sumber daya. 4) Personil Personil ID ID Proyek Proyek - menentuka menentukan n kebutuha kebutuhan n untuk untuk staf, pelatihan, pelatihan, penilaian penilaian,, motivasi, konseling, mencela, dan pemberhentian ID anggota proyek. 5) Fasilitas Fasilitas - mengatur mengatur dan merenovasi merenovasi ruang untuk desain, desain, implem implementas entasi, i, dan pengujian elemen instruksional IPDM model
3. THE DICK AND AND CAREY SYSTEMS APPROACH MODEL
Dick dan Carey membuat kontribusi yang signifikan terhadap bidang desain instruksional dengan memperjuangkan pandangan sistem pengajaran, berbeda dengan mendefinisikan instruksi sebagai jumlah dari bagian-bagian yang terisolasi. Model ini membahas instruksi sebagai keseluruhan sistem, dengan fokus pada hubungan timbal balik antara konteks, konten, pembelajaran dan pengajaran. Menurut Dick dan Carey, "Komponen seperti instruktur, peserta didik, materi, kegiatan kegiatan pembelaj pembelajaran, aran, sistem sistem pengirima pengiriman, n, dan pembelaj pembelajaran aran dan dan kinerja kinerja lingkungan berinteraksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mewujudkan hasil
21
belajar siswa yang diinginkan".] Komponen Model Pendekatan Sistem, juga dikenal sebagai Dick dan Carey Model, adalah sebagai berikut 1.
Identifika Identifikasi si Tujuan Tujuan Instruksi Instruksional onal (s) - menyataka menyatakan n pernyataan pernyataan tujuan tujuan yang yang menjelaskan keterampilan, pengetahuan atau sikap (SKA) bahwa pelajar akan diharapkan untuk menunjukkan
2.
Melakukan Analisis Instruksional - mengidentifikasi apa pelajar harus harus ingat; ingat; mengidentifikasi apa pelajar harus mampu mampu lakukan untuk untuk melakukan tugas tugas tertentu
3.
Menganalis Menganalisis is Peserta Peserta didik dan Konteks Konteks - mengidenti mengidentifikas fikasii karak karakteris teristik tik umum target audiens termasuk keterampilan sebelumnya, pengalaman sebelumnya, dan demografi dasar; mengidentifikasi karakteristik langsung berhubungan dengan keterampilan yang akan diajarkan; dan menganalisis pengaturan kinerja dan pembelajaran
4.
Menulis Menulis Tujuan Kinerja Kinerja - menulis menulis tujuan tujuan yang terdiri terdiri dari deskripsi deskripsi perilaku, perilaku, kondisi dan kriteria.
5.
Mengembangk Mengembangkan an Instrume Instrumen n Penilaian Penilaian - mengidenti mengidentifika fikasi si tujuan tujuan pengujian pengujian kemampuan awal, pretesting, pasca-pengujian, dan praktek
6.
Mengembangk Mengembangkan an Strat Strategi egi Pembelajara Pembelajaran n - mengembang mengembangkan kan kegiatan kegiatan prainstruksional, presentasi isi, partisipasi peserta didik, dan penilaian
7.
Mengembangkan dan Pilih Bahan Ajar
8.
Desain Desain dan dan Perilak Perilaku u Format Formatif if Evaluasi Evaluasi Instruks Instruksii - mengidentif mengidentifikas ikasii area bahan ajar yang membutuhkan perbaikan
9.
Merevi Merevisi si Instr Instruks uksii - merevi merevisi si bahan bahan dan dan melak melakuka ukan n evaluas evaluasii forma formatif tif tambahan yang diperlukan
10.
Desain Desain dan dan melak melakkan kan evalu evaluasi asi sumat sumatif if Kesepuluh komponen komponen di atas digambarkan digambarkan oleh Dick dan Carey Model sbb
22
4. DORSEY, DORSEY, GOODRUM GOODRUM & SCHWEN SCHWEN MODEL MODEL
Dorsey, Dorsey, Goodrum Goodrum dan Schwen Schwen (1997) menyebutka menyebutkan n proses mereka mereka dengan dengan Rapid, Rapid, Collab Collabora orativ tive e Protot Prototypi yping ng
yang yang meneka menekanka nkan n peran peran sentra sentrall penggu pengguna na
terlibat terlibat dalam proses pengembanga pengembangan. n. Mereka Mereka membayangk membayangkan an desain desainer er bukan bukan sebagai sebagai ahli ekster eksternal nal yang yang mengawasi mengawasi pengembanga pengembangan. n. melainkan melainkan sebagai sebagai kolaborator pada pada tim di mana pengguna memainkan peran kunci perancangan. Mereka percaya bahwa kolaborasi ini, dengan pengguna memainkan peran sentral dalam semua tahap proses, hasil produk yang lebih baik yang lebih mungkin dapat digunakan. Rapid, Rapid, Collab Collaborati orative ve Protot Prototyping yping
tampaknya tampaknya paling paling tepat tepat diterapk diterapkan an di
tingkat pengembangan saja, meskipun mungkin juga dapat digunakan untuk menghasilkan produk untuk digunakan dalam program. Model mereka memiliki serangkaian siklus siklus pengujian berulang berulang prototipe. prototipe. Prototipe awal awal biasanya memiliki ketepatan rendah untuk produk yang diinginkan, diinginkan, sedangkan sedangkan prototipe prototipe kemudian bahwa sebenarnya sebenarnya diujicobakan memiliki ketepatan yang tinggi tinggi untuk untuk produk yang diinginkan. Kelima siklus adalah: menciptakan visi, mengeksplorasi prototipe konseptual, percobaan dengan tangan-mock-up, prototipe uji coba bekerja, dan sepenuhnya melaksanakan visi berkembang.
Rapid, Rapid, Collab Collabora orativ tive e Prototy Prototypin ping g terdir terdirii dari 5 siklus siklus :
1. Penci Pencipt ptaa aan n visi visi (Cr (Crea eate te a vis visio ion n) 2. Eksploras Eksplorasii prototipe prototipe konsept konseptual ual (Explore (Explore concept conceptual ual prototype prototypes) s) 23
3. Eksper sperim imen entt 4. Test prototype prototype (Pilot test working working proto prototypes) types) 5. Impelementa Impelementasi si penuh penuh dengan dengan visi visi ( Fully implement implement the evolvin evolving g vision) vision) Dorsey, Goodrum dan Schwen tidak memberikan informasi rinci tentang bagaimana pengembangan dan pengujian harus dilakukan, tetapi menawarkan sejumlah prinsip protoryping cepat di bawah empat kategori: proses, interaksi, ketepatan, dan umpan balik.
Tiga Prinsip Prinsip Proses Rapid, Rapid, Collaborative Collaborative Prototy Prototyping ping
Memodifikas Memodifikasii secara secara berulan berulang g sebuah sebuah prototipe prototipe di setiap setiap tingkatan tingkatan desain, desain, memodi memodifik fikasi asi dan dan kemba kembali li ke protot prototipe ipe denga dengan n cepat cepat (kece (kecepa patan tan sanga sangatt pentin penting); g); dan mencari alternatif, bukan bukan hanya modifikasi. modifikasi. Rapid, Collaborative Collaborative Prototyping Prototyping prinsip interaksi, interaksi, prinsip prinsip ketepatan ketepatan,, memiliki memiliki tiga prinsip prinsip dalam dalam prosesnya prosesnya yaitu prinsip prinsip umpan balik Tiga prinsip interaksi adalah: menganggap pengguna sebagai desainer,
hindari penggunaan bahasa teknis, dan memelihara komunikasi yang konsisten. Masing-masing prinsip terdiri dari tiga prinsip sbb: Tiga prinsip prinsip ketepa ketepatan tan yait yaitu: u: meng menggu guna naka kan n prot protot otip ipe e kete ketepa pata tan n Rend Rendah ah
hing hingga ga mend mendap apat atka kan n umpa umpan n bal balik ik pada pada ting tingka katt awal awal desa desain in dan dan men mengg ggun unak akan an prot protor oryp ypes es kete ketepa pata tan n fidel fidelit ity y tingg tinggii untu untuk k mend mendap apat atka kan n umpa umpan n balik balik kual kualit itas as sela selama ma ting tingka katt akhi akhirr desai desain. n.;m ;mem emper perti timb mban angk gkan an proto protory rype pe yang yang efekti efektiff jika jika memungkinkan pengguna untuk memberikan umpan balik dan produktif , dan memanfaatkan teknologi yang tersedia . Tiga prinsip umpan balik adalah: menangkap apa yang pengguna suka dan,
yang lebih penting, apa yang dia tidak suka, jika pengguna tidak ingin, ingin, maka perbai perbaiki, ki,jik jika a ingin maka maka jangan jangan mempe memperba rbaiki ikinya nya,, dan kumpul kumpulkan kan data. data. pada pada tiga tingkatan (mikro, mini, mini, dan makro). Model yang sangat berulang-ulang, yang menekankan protoryping cepat, meny menyer erup upai ai lima lima unsu unsurr ADDI ADDIE, E, memb membua uatn tnya ya agak agak unik unik di di ID ID lite litera ratu turr dan dan merupakan dasar seleksi untuk ulasan ulasan
24
5. DIAM DIAMON OND D MO MODE DELL
The Diamond Diamond Model (1989) (1989) khusus khusus untuk untuk pendidika pendidikan n tinggi. tinggi.Asum Asumsi si yang mendasari mendasari 1) IsuIsu-is isu u poli politi tik k dan dan sosi sosial al yan yang g ada ada di kam kampu puss dan dan dala dalam m depa depart rtem emen en aka akade demi mik k sangat sangat penting. penting. 2) Peng Pengem emba bang nga an inst instrruksi uksion ona al adala dalah h upa upaya team team,, yang yang kons onsiste isten n deng denga an prioritas prioritas dan misi organisas organisasii Diamond Model terdiri dari dua fase disain 1, Tahap Tahap Satu: Satu: Sel Seleks eksii Proye Proyek k dan Desain Desain
Kelayak Kelayakan an dan keingi keinginan nan proyek proyek diperi diperiks ksa a Piliha Pilihan n yang yang ideal ideal proyek proyek dibuat dibuat Rencana Rencana operasiona operasionall dikembangk dikembangkan an dengan dengan pertimbang pertimbangan an kendala kendala yang ada. 3) 2. Phase Phase dua : Produc Productio tion, n, Imple Implemen mentat tation ion,, and and Evalua Evaluatio tion n Pengembanga Pengembangan n setiap setiap unit mencakup mencakup proses proses tujuh langka langkah: h: menentukan menentukan tujuan tujuan , desain desain instru instrumen men evalua evaluasi si dan prosed prosedur, ur, memili memilih h form format at pembelajar pembelajaran an dan memeriks memeriksa a bahan yang ada, memproduks memproduksii bahan-ba bahan-bahan han baru atau memodifik memodifikasi asi bahan bahan yang yang ada, ada, koordinas koordinasii logistik logistik untuk pelaksa pelaksanaa naan, n, dan skala skala penuh penuh pelaks pelaksana anaan an terma termasuk suk evalua evaluasi si dan revisi revisi Bagan Diamond Diamond Model Model 25
6.SMITH 6.SMITH & RAGAN RAGAN
Model Model Smit Smith h dan Raga Ragan n diang diangga gap p sang sangat at kua kuatt di bida bidang ng peng pengem emba bang ngan an stra strate tegi gi instruksi instruksional, onal, sehingga sehingga efektif, efektif, instruks instruksional ional yang yang berpusa berpusatt pada pelajar pelajar Modal Mod al ini terdir terdirii dari tiga tiga Fase Fase 1. Analisi 1) Menganalisi Menganalisiss lingkungan lingkungan belajar belajar (menetapk (menetapkan an kebutuhan kebutuhan untuk InStr; mengga menggamba mbarka rkan n envir envir belaja belajarr untuk untuk InStr) InStr) 2) mengan menganali alisis sis pesert peserta a didik didik (mengg (menggamb ambark arkan an karakt karakter er stabil stabil peser peserta ta didik; didik; menggambarka menggambarkan n perubahan perubahan arang peserta peserta didik) 3) Meng Mengan anal alis isis is tuga tugass bela belaja jarr (Lat (Lat tuju tujuan an InStr InStr appr appr,, menu menuli liss tuju tujuan an InSt InStrr appr appro) o) 4) Menuli Menuliss item-i item-item tem test test 5) Tentu Tentukan kan strate strategi gi Instru Instruksi ksiona onall 6) Mengha Menghasil silkan kan Instru Instruksi ksi (kemba (kembangk ngkan an bahan bahan Intruk Intruksio sional nal 7) Melaku Melakukan kan evalua evaluasi si formati formatif f 8)Merevisi 8)Merevisi instruksio instruksional nal
2. strategi,menetapkan hal-hal sbb:
1) strategi strategi organisas organisasii 2)strategi penyampaian 3) strategi pengelolaan, selanjutnya 4) tulis dan produksi instruksional
26
3.Evaluasi
1) melakukan Evaluasi Formativ 2) merevisi instruksional
27