STUDI KELAYAKAN KELAYAKAN USAHA MIE LEVEL MEDAN
Dosen Pengampu: Yulfalentino. M.T
Kelompo! III ". A#ma$ Sa%%il &a%%ani '. I$e (a)sono *e)utu +. Sa#at Sa #at ISL I SL To%ing To%ing ,. Setia A Sitompul -. Son Pan/aitan 0. Yosep#in Yosep#in Si#om%ing
P)og)am Stu$i Te!ni! Sipil 1u)usan Te!ni! Sipil Polite!ni! Nege)i Me$an T.A T.A '2",3'2"'2",3'2 "1
STUDI KELAYAKAN *ISNIS 4MIE LEVEL MEDAN5
PENDAHULUAN Berdasarkan kebutuhan manusia yang paling mendasar yakni kebutuhan makan, dan besarnya minat kaula muda keluar serta nongkrong di tempat makan, membuat usaha kuliner tumbuh semakin pesat di kota Medan. Usaha kuliner sendiri memiliki dampak positif yakni meningkatnya tingkat pendapatan warga medan,
serta memperbanyak lapangan pekerjaan.
Namun dilihat dari segi negatif dengan meningkatnya usaha kuliner, banyak pengusaha kuliner yang melakukan kecurangan dan ketidakperdulian terhadap apa yang akan mereka jual dan dampak negatif yang dirasakan oleh konsumen ataupun warga sekitar. Pengusaha juga banyak yang tidak melakukan pencatatan transaksi mereka untuk mengetahui berapa jumlah penghasilan mereka. Banyak bisnis kuliner berkembang di kota Medan, namun tidak seluruhnya memiliki kelayakan untuk dijalankan atau dilanjutkan. Untuk itu kami melakukan uji kelayakan bisnis disalah satu bisnis kuliner di kota Medan. Kami melakukan penelitian studi kelayakan bisnis di Mie !e"el Medan#. $lasan penulis melakukan penelitian di tempat usaha tersebut, karena tempat tersebut banyak menarik peminat untuk mencoba makanannya dengan keunikan ide cita rasa pedas yang memiliki tingkat % tingkatan, dan memiliki jumlah pengunjung yang banyak setiap harinya dan terlihat memiliki prospek yang baik untuk kedepannya. Pengujian kelayakan bisnis usaha Mie !e"el Medan akan dilihat dari berbagai aspek. $spek% aspek tersebut meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek organisasi
2
dan manjemen, aspek ekonomi dan keuangan, aspek produksi, aspek hukum, aspek kebersihan, serta aspek sosial dan relijius.
PEM*AHASAN
II.A. P&67IL USAHA MIE LEVEL MEDAN
Mie !e"el berdiri di bulan &ebruari '()' yang dirintis oleh seorang mahasiswa bernama *acmadsyah +ana yang akrab disapa +ana. Mengingat kecintaan +ana terhadap rasa pedas, beliau membuka usaha ini dengan alasan karena tidak adanya ruang untuk pencinta rasa pedas dalam kuliner yang ada saat itu, dan berpendapat sangat kurangnya rasa pedas dalam setiap makanan yang disajikan dalam beberapa usaha kuliner. +iawali dengan minat membuka usaha namun tidak memiliki pengetahuan akan resep suatu masakan, +ana mengajak kakaknya bernama Nurul $nnisa akrab di sapa $nis untuk bergabung. +ari seorang Nurul $nnisa lah lahir resep Mie !e"el. Maka, Mie !e"el dimiliki oleh dua orang, yakni +ana dan $nis. $walnya usaha mie le"el ini berada di -alan Mesjid. Mie !e"el yang berada di -alan Mesjid sangat berbeda dengan Mie !e"el yang kita temui sekarang. aat di -alan Mesjid, mereka berdagang di emperan kios, hanya memiliki bebrapa bangku dan meja, serta hanya buka di malam hari. Mie le"el sendiri memiliki "isi Menjadikan lifestyle doyan pedas di kota Medan# dan memiliki misi Menyediakan ruang bagi pecinta pedas di kota Medan#. /isi dan misi ini lahir masih dari kecintaan pemilik terhadap rasa pedas dan merasa kurang pedasnya makanan yang disajikan tempat%tempat kuliner di kota Medan. +alam rangka pengembangan usahanya +ana dan $nis melakukan kerjasama dengan M.01bal 2arigan dan *icky $khiranda. Menurut kami, kerjasama ini adalah bentuk kerjasama yang baik. +imana 01bal dan *icky menyediakan tempat usaha untuk Mie !e"el, yakni tempat 3
usaha yang kini ditempati Mie !e"el di -alan 0smailiyah. +ana dan $nis tidak perlu membayar uang sewa tempat usaha, namun mengi3inkan 01bal dan *icky menjadi penjual minuman di Mie !e"el. Mie !e"el pindah dari -alan Mesjid ke -alan 0smailiyah pada pertengahan $gustus '()4. Pembagian manajemen dilakukan mereka dengan +ana sebagai manajer, Nurul $nnisa sebagai pengelola pembelian dan pemasokan bahan baku untuk mie dan sayuran, sementara M.01bal dan *icky bagian minuman. Mie le"el memiliki )5 orang karyawan, dengan pembagian pengidang, waiters, koki, asisten koki, dan pencuci piring. +i samping adalah logo Mie !e"el. Kami berpendapat logo tersebut sesuai dengan bisnis yang dijalankan. *asa pedas luar biasa yang ditawarkan dan menjadi ciri khas Mie !e"el digambarkan dengan warna merah dan ada bentuk seperti tanduk diatasnya.
4
St)u!tu) 6)ganisasi Mie Le8el
Direktur/Manajer Rachmadsyah Dana
Komisaris Nurul Annisa
Kepala Waitress
Kepala Koki
Kepala Bartender
Waitress
Koki
Bartender
TT! Tk. Cuci irin!
5
II.*. ASPEK PASA& DAN PEMASA&AN
+ari segi pasar, mie le"el memiki konsumen utama yakni mahasiwa yang berada di kota medan. Mie le"el sendiri berada pada posisi yang dekat dengan keramaian, dekat dengan tadion 2eladan Medan, dan merupakan titik tengah beberapa Uni"ersitas dan sekolah yang ada di kota Medan. Pemasaran mie le"el dilakukan di media sosial seperti twitter dan instagram. Mie le"el sendiri mengadakan lomba foto selfie pedas di instagram dengan hastag 6Mie!e"el yang diupload dan di tag ke akun mie le"el 7miele"el. Pemenang lomba foto selfie tersebut akan diberi gratis dua porsi mie le"el. +engan banyaknya pengguna akun instagram dan maraknya foto selfie, tentu cara pemasaran tersebut menarik banyak khalayak muda. +an mie le"el pun hangat menjadi perbincangan di media sosial, dan dari mulut ke mulut. Menurut kami, ino"asi dan e"aluasi bagi Mie !e"el sangat diperlukan. Karena dari wawancara yang kami lakukan dengan beberapa konsumen, mereka berkunjung dan makan di Mie !e"el lebih karena rasa penasaran. 8akni penasaran akan rasa pedas yang ditawarkan, karena telah memboomingnya Mie !e"el di kalangan para pemuda Medan. Namun banyak konsumen berpendapat mereka tidak merindukan rasa dari Mie !e"el, mereka berkunjung hanya karena penasaran dan ingin tahu. ejauh ini, permintaan pelanggan akan Mie !e"el sangat tinggi. +apat dibuktikan dengan ramainya pengunjung Mie !e"el. Bahkan pelanggan rela antri lama dan duduk rapat%rapat demi menikmati Mie !e"el. -ika kita berkunjung ke Mie !e"el saat menjelang maghrib hingga malam hari, kita akan melihat antrean pengunjung yang menunggu untuk makan ditempat maupun yang menunggu pesanan untuk dibawa pulang, dan kita akan melihat padatnya pengunjung yang menikmati makananan.
6
Mengenai perkembangan pasar, pemilik Mie !e"el sendiri telah memiliki rencana untuk membangun cabang Mie !e"el di Medan. +alam pernyataannya, beliau 9bang +ana mengatakan ingin ada dua Mie !e"el di kota Medan, sisanya jika memungkinkan, ingin membangunnya di luar kota. +engan niat ini, pemilik berkeliling dan mengamati pasar di Kota Medan, dan akhirnya pemilik mengaku sejuah ini ingin membangun cabang Mie !e"el di Krakatau. ama seperti bisnis pada umumnya, berhasilnya sebuah bisnis, akan ditiru oleh orang lain. Begitu pula dengan Mie !e"el. +i Medan sendiri mulai banyak tumbuh usaha dengan judul :le"el;, yakni memberikan sensasi pedas dengan berle"el atau bertingkat%tingkat. Melihat masalah ini, pemilik Mie !e"el mengakui tidak masalah dengan hadirnya pesaing. Beliau hanya akan terus menjaga kualitas produk agar pelanggan tidak lari ke tempat lain. +an cara mengatasinya, Mie !e"el saat ini tengah mengurus i3in usaha dan trademark Mie !e"el. Keunggulan dari Mie !e"el ini adalah konsistennya mereka terhadap kualitas bahan baku dan kesenangan pelanggan. Pemilik Mie !e"el sendiri mengakui menutup Mie !e"el dalam sehari, apabila dalam hari itu, mereka tidak mendapatkan cabai yang sesuai dengan kualitas yang mereka inginkan. Bahkan mereka berani menggratiskan makanan pelanggan apabila terdapat keluhan dari pelanggan tentang makanan, dan pelanggan tersebut enggan untuk membayar makanan tersebut. 2erlihat ramainya pengunjung Mie !e"el Medan, yang didominasi kaula muda. $pabila ada pelanggan yang memesan mie di atas le"el <, pihak Mie !e"el akan menyajikannya. Namun para pelayan dengan ramah akan menanyakan kesanggupan pelanggan tersebut untuk memakan pesananya tersebut. Karena mie di Mie !e"el ini memang pedas luar biasa. elain itu, pihak Mie !e"el telah memasang spanduk dengan isi peringatan bahwa para pelanggan sebaiknya bijak dan memesan pesanan sesuai kesanggupannya akan rasa pedas.
7
II.9. ASPEK TEKNIS DAN TEKN6L6I
Pemilihan !okasi usaha Mie le"el ini cukup strategis dikarenakan di daerah tersebut dekat dengan keramaian, dimana di daerah itu dekat dengan tadion 2eladan Medan, Uni"ersitas dan sekolah, selain itu lokasi ini merupakan lokasi yang biasanya ramai dikunjungi para pemuda% pemudi untuk sekedar bersantai, berbelanja, atau nogkrong bersama teman%teman. *espon masyarakat sekitar atas kehadiran mie le"el ini sangat baik, karena menambah satu lagi warung kuliner di daerah itu, kemudian setiap bulannya mie le"el juga mengadakan kegiatan doa dan makan bersama anak yatim. elain itu, walaupun Mie !e"el sangat ramai, Mie !e"el sendiri tidak membuat sekeliling tempat usaha menjadi kotor, dengan begitu tidak ada warga yang merasa dirugikan atas kehadiran mie le"el. +alam mengelola bahan baku, mie le"el membagi bahan baku kedalam dua bagian, yakni bahan baku yang tidak tahan lama dan bahan baku yang tahan lama, untuk bahan baku yang tidak tahan lama,seperti sayuran 9 termasuk cabai, bawang, timun, tomat, sawi, ceker ayam, dll pemilik membuat kriteria tertentu agar sampai dengan pengolahan dijamin kebersihan dan kesegarannya. Bahan baku yang tidak tahan lama tersebut dibeli setiap harinya ke pasar, dan seluruhnya selalu habis diolah dan terjual dalam hari tersebut. edangkan untuk bahan baku yang tahan lama, mie le"el selalu membeli dalam jumlah yang besar dengan tujuan mendapat harga yang lebih murah dibandingkan dengan membeli secara eceran, selain itu, mie le"el juga menyediakan sebuah gudang yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan baku seperti mie instan, beras, telur, minyak goreng dll. Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam mengolah bahan baku, masih dilakukan secara sederhana seperti kebanyakan usaha kuliner lainnya. Untuk pembuangan limbah dari sisa makanan tidak dibuang sembarangan, untuk bahan baku yang mudah busuk, dimanfaatkan oleh
8
warga yang membutuhkan untuk memberi makan ternak, sedangkan limbah yang tidak dapat dimanfaatkan oleh warga, limbah tersebut dikumpulkan dan diambil oleh petugas kebersihan setiap harinya. Kemudian dalam aspek teknologi lainnya, mie le"el menggunakan media sosial untuk pemasaran, dimana media sosial dimanfaatkan dengan baik sebagai wadah mempromosikan Mie !e"el.
II.D. ASPEK 6&ANISASI DAN MANA1EMEN
+alam urusan manajemen, usaha mie le"el ini dimiliki oleh *achmadsyah +ana dan kakak perempuannya yang bernama Nurul $nnisa. Pengelolaan manajemen usaha, perhitungan laba, pembagian kerja para pekerja, dilakukan oleh *achmadsyah +ana. +i lain sisi, pengelolaan bahan baku,bumbu, dan pembelanjaan ke pasar setiap harinya, dilakukan oleh Nurul $nnisa. Kemudian pada pertengahan $gustus '()4, Mie !e"el yang awalnya berada di jalan Masjid, memutuskan untuk pindah ke jalan 0smailiyah. 2empat usaha yang digunakan di 0smailiyah adalah milik M. 01bal 2arigan dan *icky $khiranda. ehingga dapat ditarik kesimpulan, Mie !e"el dimiliki oleh dua orang yakni *achmadsyah +ana dan Nurul $nnisa. Namun, pelaksanaan bisnis Mie !e"el yang berada di -ln. 0smailiyah dijalankan oleh empat orang yakni *achmadsyah +ana, Nurul $nnisa, M. 01bal 2arigan, dan *icky $khiranda. +alam struktur organisasi, Mie !e"el menggunakan struktur organisasi sederhana, dimana pemilik langsung membawahi karyawan. Karyawan Mie !e"el ada )5 orang. 8ang didalamnya termasuk kepala koki, kepala pengidang, kepala waitres, dan dua orang pencuci piring. +alam memanajemen usaha, pemilik Mie !e"el memberlakukan sistem reward and punishment. Pihak Mie !e"el memberikan reward berupa ' porsi Mie !e"el untuk pengunjung yang terpilih foto selfie dengan hastag 6Mie !e"el Medan. Kemudian ada reward bagi pekerja apabila berhasil menjual )<( mangkuk porsi Mie !e"el, dengan reward *p <((= mangkuk yang
9
dijual di atas )<( mangkuk tersebut. Kemudian punishment dikenakan kepada pekerja yang terlambat, berupa pemotongan gaji.
II.E. ASPEK EK6N6MI DAN KEUANAN
Mie !e"el dirintis di jalan Masjid dengan modal awal *p >((.(((,% yang berasal dari uang pribadi milik pemilik yaitu *achmadsyah +ana dan Nurul $nnisa. 2empat usaha yang digunakan di jalan Masjid berada di emperan toko dan merupakan bekas tempat usaha milik keluarga pemilik Mie !e"el, sehingga mereka tidak perlu membayar uang sewa. Modal awal disetorkan *p4((.(((,% dari *achmadsyah +ana dan *p 4((.(((,% dari Nurul $nnisa. Mereka bersepakat mengalokasikan laba dengan ?(@ ditambahkan ke modal usaha, ?<@ untuk *achmadsyah +ana, dan ?<@ untuk Nurul $nnisa. aat memutuskan pindah tempat usaha ke jalan 0smailiyah, pemilik menambahkan in"estasi sejumlah *p >.(((.(((,% untuk menambah peralatan seperti bangku dan meja. emakin berkembangnya Mie !e"el, dulu hanya menggunakan dua kompor, sekarang mereka menggunakan empat kompor. umber pembiayaan Mie !e"el berasal dari sumber dana internal. Pemilik mengatakan, selama keuangan pribadi masih mampu untuk menambah in"estasi, mereka tidak melakukan pinjaman ke bank. ejak berdirinya usaha di tahun '()', pemilik baru sekali melakukan pinjaman ke bank. 8akni meminjam ke Bank umut sebesar *p )'.(((.(((,% uang ini digunakan untuk tahap reno"asi dapur dan pelebaran area dengan penambahan kanopi. Pada awal di rintis, Mie !e"el memperoleh laba bersih *p ),? jutaan,%, namun sekarang mereka memproleh laba bersih mencapai ?( hingga ?< juta rupiah. Pemilik menyatakan dalam
10
sehari mereka mengeluarkan biaya bahan baku sebsar *p '.(((.(((,% , dan akan mencapai break event point dengan penjualan )<( porsi Mie !e"el. Mie !e"el tidak menggunakan jasa akuntan. Mereka melakukan pencatatan secara sederhana. Namun dalam pencatatan mereka terlihat jelas berapa jumlah penjualan, laba, dan biaya. Pencatatan laba dan biaya dapat dilihat perhari, perminggu, dan perbulan. Pemilik menyatakan melakukan klasifikasi harian, mingguan, dan bulanan untuk memudahkan pemilik melihat naik dan turunnya penjualan secara terperinci sesuai kebutuhan. +engan tidak menggunakan jasa akuntan, pemilik sendiri yang melakukan pencatatan, beliau mengakui tidak mengerti dan tidak tahu pentingnya perhitungan biaya dan akumulasi penyusutan akti"a tetap. elain itu, biaya utilities yakni biaya air, listrik dan telepon berkisar lebih kurang *p >((.(((,%. +an biaya utilities ini beserta biaya gaji karyawan dibagi dua dengan M. 01bal 2arigan dan *icky $khiranda selaku pemilik tempat dan penjual minum di usaha Mie !e"el. *achmadsyah +ana dan Nurul $nnisa hanya menjual makanan, sedangkan minuman dijual oleh *icky $khiranda dan M.01bal 2arigan. !aba dan bon pesanan antara makanan dan minuman juga dipisahkan untuk emmpermudah perhitungan. Aontoh pencatatan yang dilakukan pemilik Mie !e"el menggunakan Microsoft office ecel.
11
12
II.7. ASPEK HUKUM
+ari sejak awal di rintis, usaha Mie !e"el ini dimiliki oleh du a orang, yaitu *achmadsyah +ana dan Nurul $nnisa. *achmadsyah +ana adalah pencetus ide juga sekaligus sebagai pengelola manajemen usaha, sedangkan Nurul $nnisa sebagai pembuat resep dan mengatur pembelanjaan di pasar setiap harinya. Pada pertengahan $gustus tahun lalu, +ana dan Nurul sebagai pemilik Mie !e"el memutuskan pindah tempat usaha dan sekaligus memperbesar usahanya. Untuk keputusan itu, mereka bekerjasama dengan dua orang untuk bergabung dalam menjalankan usaha di -alan 0smailiyah, yakni M.01bal 2arigan dan *icky $khiranda. 03in usaha Mie !e"el sendiri sedang dalam tahap proses pengurusan. +imana dalam proses pengurusan legalitas ini, tidak hanya i3in usaha, namun juga di urus, trade mark, logo, dan npwp. +alam i3in usaha yang sedang di urus, pemilik Mie !e"el akan dinyatakan ada dua orang yakni *achmadsyah +ana dan Nurul $nnisa. Kemudian pemilik menjelaskan, setelah surat i3in ini selesai, mereka akan membuat surat keterangan bekerjasama dengan M.01bal 2arigan dan *icky akhiranda. ehingga M.01bal 2arigan dan *icky $khiranda bukanlah pemilik Mie !e"el.
13
Mereka hanya ikut bergabung bekerja sama menjual minum di Mie !e"el dengan memberikan tempat usaha tanpa uang sewa.
II.. ASPEK P&6DUKSI
+alam aspek produksi mengenai bahan baku, Mie le"el bekerja sama dengan 0ndofood dalam hal bahan baku mie. Mie !e"el mengambil mie dari 0ndofood )(( kotak setiap kali pengambilan, dan melakukan pembayaran dua minggu setelah pengambilan barang tersebut. +engan kerja sama ini, Mie !e"el mendapat potongan sebesar ?@ dari pihak 0ndofood. edangkan dalam hal cabai, Mie le"el menggunakan cabai rawit )(%?( Kg per harinya. Pihak Mie !e"el sendiri memiliki kualifikasi dan spesifikasi khusus untuk cabai rawit yang digunakan. Mereka tidak akan membeli cabai yang tidak sesuai dengan keinginan. Bahkan pemilik Mie !e"el berani menutup usahanya dalam sehari apabila tidak mendapatkan cabai yang sesuai seperti yang diinginkan. Pihak Mie !e"el mengakui melakukan hal tersebut karena menjaga kualitas produk yang dihasilkan. elain itu, apabila cabai yang digunakan tidak bagus, maka kuah mie yang disajikan juga terlihat tidak semenarik apabila cabainya bagus. aat pertama di rintis, Mie !e"el hanya menjual )C porsi mie dalam sehari. Namun sekarang, Mie !e"el dapat menjual hingga '(( porsi mie dalam sehari. 14
Proses produksi mie le"el dilakukan dengan kerja sama yang baik. Proses pencucian piring dilakukan oleh dua orang pekerja. Pencucian sayur juga dilakukan dengan baik. etalah dicuci, sayuran dipotong untuk kemudian di bawa ke dapur. Penempatan lokasi pencucian, pemotongan, penyeluran mie, dan dapur juga memiliki alur yang baik. Aabai yang digunakan dalam proses pemasakan telah dihaluskan 9diblender terlebih dahulu. Pemilik telah terlebih dahulu menakar, apabila )( buah cabai rawit, akan menjadi berapa sendok apabila dihaluskan. Prinsip takaran ini yang kemudian dijadikan patokan koki dalam memasak. Karena setiap le"el mie, menggunakan takaran cabai yang berbeda. Mie le"el ) menggunakan )( cabai rawit, mie le"el ' menggunakan '( cabai rawit, mie le"el ? menggunakan ?( cabai rawit, dan begitu seterusnya. Pesanan dimasak oleh koki dengan menggunakan empat kompor. etiap koki standar nya memegang ' bon. -ika keadaan sedang sangat ramai, setiap koki emmegang maksimal ? bon pesanan makanan. Untuk minuman sendiri. +imiliki oleh M.01bal 2arigan dan *icky $khiranda yang juga merupakan pemilik tempat lokasi usaha di jalan 0smailiyah. Berikut bagan proses produksi Mie !e"el D
Pertama, sayuran dicuci bersih di tempat pencucian. Kemudian sayuran di potong untuk di bawa ke dapur pemasakan. +i lain sisi, mie
diselur untuk kemudian di bawa ke dapur
pemasakan. ayur yang telah di potong dan mie yang sudah di selur kemudian dimasak sesuai pesanan pelanggan. Kemudian masuk proses plating, dan terakhir disajikan ke pelanggan.
15
II.I ASPEK KE*E&SIHAN
Kebersihan yang ditunjukkan oleh Mie !e"el, sangat baik. Kami sendiri telah melakukan
pengecekan
kebersihan
dari
tempat makan, dapur, hingga kamar mandi. -ika di banyak ditempat makan lain biasanya kita melihat tisu%tisu berserakan di meja dan di lantai, kita tidak akan menemukan pemandangan serupa disini. +i Mie !e"el, lantai, meja, dan kursi bersih dari tisu%tisu kotor. Kebersihan makanan dan dapur juga dapat kami pastikan baik. Kami sendiri telah
16
melakukan pengecekan di tempat pencucian piring, bagaimana pemotongan sayur, dan bagaimana proses pamasakan. ayur%sayur yang telah dicuci dan dibersihkan terlihat bersih dan segar. Kita tidak menemukan timun yang jelek maupun selada yang layu.
PENUTUP III.A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil obser"asi yang kami lakukan pada usaha Mie !e"el, dan dilihat dari berbagai aspek yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, kami menyimpulkan bahwa Mie !e"el layak untuk dijalankan dan dilanjutkan. Mie le"el juga memiliki prospek yang bagus karena minat pengunjung yang cukup tinggi. Mie le"el merupakan usaha kuliner yang memiliki keunggulan dalam menciptakan ruang untuk pecinta pedas. Mie le"el juga merupakan usaha yang tidak hanya mementingkan aspek laba yang dihasilkan, namun juga memikirkan bagaimana aspek sosial dijalankan seperti dalam sebulan sekali mie le"el melakukan makan bersama anak yatim. Mie le"el juga telah melakukan hal yang baik dalam pengelolaan karyawan, yakni dengan memberikan ruang kepada karyawan melakukan ibadah sholat dan memberikan reward
17
kepada karyawannya. +alam pengelolaan bahan baku, mie le"el juga telah melakukan dengan baik, yakni dengan menjaga kebersihan dalam proses produksi dan memiliki kriteria tertentu dalam pemilihan bahan baku. +engan berbagai aspek yang telah dinilai di atas, kami menyimpulkan bisnis mie le"el layak untuk dilanjutkan dalam prospek ke depannya. III.*. SA&AN
etelah melakukan obser"asi dan menarik kesimpulan kelayakan Mie !e"el Medan, kami mengajukan beberapa saran berikut D a.
aran kami untuk usaha Mie !e"el agar melakukan pencatatan keuangan yang lebih jelas,
b.
agar laba yang dihasilkan dapat lebih jelas dan terperinci. Mie !e"el sebaiknya melakukan pencatatan akti"a yang d imiliki dan biaya penyusutan atau
c.
amortisasinya beserta akumulasinya. Mie le"el juga sebaiknya melakukan ino"asi yang lebih lagi, hal ini disebabkan dengan adanya beberapa komentar pengunjung yang mengatakan bahwa datang ke mie le"el hanya karena penasaran. $da baiknya jika mie le"el melakukan ino"asi dalam rasa, sebaiknya Mie !e"el dapat menciptakan rasa yang membuat pengunjung kangen atau ingin kembali
d.
berkunjung ke Mie !e"el. elain itu Mie !e"el sebaiknya melakukan ino"asi jenis mie yang digunakan. Karena beberapa pelanggan mengeluhkan dan tidak menyukai indomie 9mie instan yang
e.
belakangan banyak khalayak menyebutnya tidak baik bagi kesehatan. Mie !e"el juga sebaiknya menjaga kebersihan kamar mandi, karena kamar mandi yang
f.
digunakan tidak cukup bersih. ebaiknya Mie !e"el juga menambah lahan parkir karena kurangnya lahan parkir yang ada. Namun dalam hal ini, kami sangat memaklumi, karena memang mengingat tidak besarnya badan jalan di -ln. 0smailiyah. erta keterbatasan tempat yang dimana Mie !e"el harus
g.
menambah jumlah bangku dan kursi, namun juga harus tetap menyediakan lahan parkir. ebaiknya pemilik Mie !e"el membedakan uang bisnis dengan uang pribadi. 8akni tidak membayar keperluan pribadi dari kas Mie !e"el. Aontohnya pembayaran bpjs atau
h.
sejenisnya. ebaiknya Mie !e"el membuat ino"asi dalam kemasan.
eminimalnya
dengan
memberikan logo 9cap Mie !e"el pada kemasan pesanan pelanggan yang di bawa pulang.
18