Sistem pengapian CDI
Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 4 !") dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna Dengan demikian, ter#adinya endapan karbon pada busi #uga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. $eran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau %pick-up coil& (koil pulsa generator) yang dipasang dekat 'lyheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah). Secara umum beberapa kelebihan sistem pengapian CDI dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional adalah antara lain *. +idak memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian ter#adi secara otomatis yang diatur secara elektronik. . ebih stabil, karena tidak ada loncatan bunga api seperti yang ter#adi pada breaker point (platina) sistem pengapian konvensional. . /esin mudah distart, karena tidak tergantung pada kondisi platina. 4. 0nit CDI dikemas dalam kotak plastik yang dicetak sehingga tahan terhadap air dan goncangan. 1. $emeliharaan lebih mudah, karena kemungkinan aus pada titik kontak platina tidak ada.
Cara Kerja Sistem Pengapian CDI
$ada saat magnet permanen (dalam 'lyheel magnet) berputar, maka akan dihasilkan arus listrik 2C dalam bentuk induksi listrik dari source coil seperti terlihat pada gambar disamping. 2rus ini akan diterima oleh CDI unit dengan tegangan sebesar * sampai 4 volt. 2rus tersebut selan#utnya dirubah men#adi arus setengah gelombang (men#adi arus searah) oleh diode, kemudian disimpan dalam kondensor (kapasitor) dalam CDI unit. !apasitor tersebut tidak akan melepas a rus yang disimpan sebelum SC3 (thyristor) beker#a. $ada saat ter#adinya pengapian, pulsa generator akan menghasilkan arus sinyal. 2rus sinyal ini akan disalurkan ke gerbang (gate) SC3. Dengan adanya trigger (pemicu) dari gate tersebut, kemudian SC3 akan akti' (on) dan menyalurkan arus listrik dari anoda (2) ke katoda (!). Dengan ber'ungsinya SC3 tersebut, menyebabkan kapasitor melepaskan arus (discharge) dengan cepat. !emudian arus mengalir ke kumparan primer (primary coil) koil pengapian untuk menghasilkan tegangan sebesar * sampai 4 volt sebagai tegangan induksi sendiri. 2kibat induksi diri dari kumparan primer tersebut, kemudian ter#adi induksi dalam kumparan sekunder dengan tegangan sebesar *1 !" sampai !". +egangan tinggi tersebut selan#utnya mengalir ke busi dalam bentuk loncatan bunga api yang akan membakar campuran bensin dan udara dalam ruang bakar. +er#adinya tegangan tinggi pada koil pengapian adalah saat koil pulsa dileati oleh magnet, ini berarti aktu p engapian (Ignition +iming) ditentukan oleh penetapan posisi koil pulsa, sehingga sistem pengapian CDI tidak memerlukan penyetelan aktu pengapian seperti pada sistem pengapian konvensional. $ema#uan saat pengapian ter#adi secara otomatis yaitu saat pengapian dima#ukan bersama dengan bertambahnya tegangan koil pulsa akibat kecepatan putaran motor. Selain itu SC3 pada sistem pengapian CDI beker#a lebih cepat dari contact breaker (platina) dan kapasitor melakukan pengosongan arus (discharge) sangat cepat, sehingga kumparan sekunder koil pengapian teriduksi dengan cepat dan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi untuk memercikan bunga api pada busi.
SISTEM PENGAPIAN BATERAI 21.11.09
Sistem pengapian (Ignition system) pada automobil ber'ungsi untuk menaikkan tegangan baterai
men#adi * !" atau lebih dengan menggunakan ignition coil di mana tegangan tersebut dibagikan ke tiap busi oleh distributor. !onstruksi sistem pengapian konvensial terdiri atas *. aterai aterai menyediakan arus listrik tegangan rendah (* "). . Ignition coil ber'ungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari baterai men#adi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. . Distributor terdiri dari atas cam (nok), membuka breaker point (platina) pada sudut cranksha't poros engkol yang tepat untuk masing-masing silinder. 5reakerpoint (platina) /emutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan #alan induksi magnetik listrik. 5 Capasitor atau kondensor /enyerap loncatan bunga api yang ter#adi antara breaker point pada saat membuka dengan tu#uan untuk menaikkan tegangan coil sekunder. 5 Centri'ugal governor advancer /ema#ukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin. 5"acuum advancer /ema#ukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin. 53otor /embagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi. 5Distributor Cap /embagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kab el tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. 4. !abel tegangan tinggi(high tension cord) /engalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. 1. /engeluarkan arus listrik tegangan tinggi men#adi loncatan bunga melalui elektrodanya.
SISTEM PENGAPIAN MAGNET 2.11.09
Sistem pengapian ini adalah salah satu sistem pada motor bakar yang penting untuk diperhatikan. Sistem penyalaan ini erat hubungannya dengan tenaga (daya) yang dibangkitkan oleh suatu mesin. 2pabila sistem ini tidak beker#a dengan baik dan tepat, maka hal ini dapat mengganggu kelancaran pembakaran dengan bahan bakar dan udara di dalam selinder, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesin berkurang. $ada sistem baterai, supply arus listrik berasal dari baterai, sedangkan pada sistem magnet arus listrik berasal dari generator 2C.
CDI (Capacitor Discharge Ignition)adalah #enis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang meman'aatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari capasitor6kondensator, sebagai pencatu daya kumparan pengapian (ignition coil). erdasar pencatu dayanya CDI dibagi men#adi yaitu CDI 2C dan CDI DC, perbedaan kedua CDI ini terletak pada penggunaan poer supply yang digunakan. Perbedaan CDI AC dan CDI DC:
*. Sistem pengapian CDI 2C merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber 2rus listrik bolak-balik yang berasal dari spul motor (dinamo 2C6alternator). . Sistem pengapian CDI DC menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, atere, maupun 2ccu). 2rus listrik yang berasal dari accu masih belum mampu digunakan untuk mencatu CDI tersebut, sehingga dalam CDI DC ini masih membutuhkan rangkaian penaik tegangan yang disebut inverter. erikut bagian-bagian yang bisa ditemui (beberapa diantaranya terkadang tidak dipakai karena sesuatu hal) di dalam suatu sistem pengapian CDI *. !umparan pengisian (charging coil). . !umparan pemicu (trigger6pulser coil). . $enyearah (recti'ier). 4. aterai (battery). 1. Sekering ('use). 7. !unci kontak (contact sitch). 8. !ondensator (capacitor). 9. Saklar elektronik (SC3). :. $engatur6penyetabil tegangan (voltage regulator6stabili;er). *. +rans'ormator penaik tegangan (voltage step up trans'ormer). **. $engubah tegangan (voltage converter6inverter). *. $elipat tegangan (voltage multiplier6inverter). *. !umparan pengapian (ignition coil). *4. !abel busi (spark plug cable). *1. usi (spark plug). *7. Sistem pengaatan (iring system). *8.
Cara kerja CDI: Cara kerja rangkaian CDI AC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung memutuskan kontak antara pulsar dan ground, sehingga saat mesin di hidupkan seketika poros engkol menggerakkan magnet, ketika magnet berputar cepat diantara spul maka spul tersebut menghasilkan tegangan tinggi ac kemudian disearahkan oleh dioda. Tegangan dc(!!"# mengisi capasitor. Selanjutn$a sebuah pemicu(trigger dari picup# akan diakti%kan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatuda$a kumparan pengapian melalui sebuah SC&. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir mele'ati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder $ang menghasilkan percikan api. Cara kerja rangkaian CDI DC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung menghubungkan tagangan accu dengan CDI. Teganan accu()"# kemudian dirubah menjadi tegangan tinggi(!!"#, tegangan tinggi tersebut mengisi capasitor. Selanjutn$a sebuah pemicu(trigger dari picup# akan diakti%kan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatuda$a kumparan pengapian melalui sebuah SC&. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir mele'ati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder $ang menghasilkan percikan api.
+eknologi yang terus berkembang seperti saat ini telah mengubah teknologi CDI men#adi lebih handal, CDI yang mulanya sederhana berubah men#adi rangkaian terintegrasi dengan micro chip(micro computer), sehingga dapat diprogram menurut timing pengapian yang diinginkan. $emrograman timing pengapian ini digunakan untuk mendapatkan tenaga yang maksimal menurut rpm putaran mesin. CDI programmable ini banyak digunakan didunia balap sehingga sering disebut CDI 32CI=>. Secara skematik rangkaian CDI programmable sebagai berikut
Selain CDI programmable kita sering mendengar istilah CDI unlimate dan CDI limter. $erbedaan keduanya hanyalah pada rangkaian pembatas 'rekensi trigger pic up. 3angkaian limiter dahulunya hanya menggunakan rangkaian resistor dan capasitor sebagai 'ilternya, namun sekarang ini telah diganti dengan rangkaian terintegrasi. CDI yang menggunakan limiter berguna sebagai pembatas agar mesin motor lebih halus dan tidak mudah rusak. 2pabila kita menggunakan CDI limiter sebenarnya bias kita modi'ikasi men#adi unlimate. Cara merubah CDI limiter men#adi unlimate yaitu dengan cara *. /embuka pembungkus CDI dengan pisau cutter. . /embaca #alur rangkaian, cari rangkaian yang ber'ungsi sebagai limiter kemudian men#umper6mencabut rangkaian limiter(hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli elektronika) . !embalikan rangkaian tersebut pada pembungkusnya,tutup menggunakan sealer. Socket CDI yang biasa dipakai pada motor ?onda.$ada ?onda tiger menganut system CDI 2C, sedangkan pada ?onda mega $ro sudah menggunakan system CDI DC . Selain CDI programmable kita sering mendengar istilah CDI unlimate dan CDI limter. $erbedaan keduanya hanyalah pada rangkaian pembatas 'rekensi trigger pic up. 3angkaian limiter dahulunya hanya menggunakan rangkaian resistor dan capasitor sebagai 'ilternya, namun sekarang ini telah diganti dengan rangkaian terintegrasi. CDI yang menggunakan limiter berguna sebagai pembatas agar mesin motor lebih halus dan tidak mudah rusak. 2pabila kita menggunakan CDI limiter sebenarnya bias kita modi'ikasi men#adi unlimate. Cara merubah CDI limiter men#adi unlimate yaitu dengan cara *. /embuka pembungkus CDI dengan pisau cutter. . /embaca #alur rangkaian, cari rangkaian yang ber'ungsi sebagai limiter kemudian men#umper6mencabut rangkaian limiter(hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli elektronika) . !embalikan rangkaian tersebut pada pembungkusnya,tutup menggunakan sealer. Socket CDI yang biasa dipakai pada motor ?onda.$ada ?onda tiger menganut system CDI 2C, sedangkan pada ?onda mega $ro sudah menggunakan system CDI DC .