1 Seri: SHALAT PERSIS NABI SAW – DO’A SHALAT JENAZAH YG SHAHIH http://subhan-nurdin.blogspot.com EMPAT KALI TAKBIR PADA SHALAT JENAZAH اىتنبيس عيى اىجْبشة أزبعب No. Hadist: 1247 | Sumber…Full description
Deskripsi lengkap
Full description
saya punya
petunjuk lengkap tentang shalatDeskripsi lengkap
Full description
Hadits Shahih adalah ahadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan BukhariFull description
Teks bilal JumatFull description
Bilal JumatFull description
Pengajaran ShalatDeskripsi lengkap
IKA SYAMSUL HUDA MZ
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
HaditsFull description
Shahih Targhib wa Tarhib karya Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah
Deskripsi lengkap
Shalat Qabliyah Jum’at
Shalat qabliyah jumat hukumnya hukumnya sunnah. Orang yang yang mengerjakannya akan mendapat pahala dan tidak berdosa orang yang meninggalkannya. Kesunatan ini berdasarkan hadis-hadis shahih, bukan hadits dhoif sebagaimana yang diduga oleh segelintir Orang. A.
Hadis-hadis yang menerangkan Shalat Qabliyah Jum’at
1.
Hadits Riwayat Abu dawud “Dari Ibnu Ibnu Umar Ra. Ra. Bahwasanya Bahwasanya ia senantiasa senantiasa memanjangka memanjangkan n shalat qabliyah qabliyah jum’at. Dan ia juga juga melakukan shalat shalat ba’diyyah ba’diyyah jumat dua rekaat. rekaat. Ia menceritakan menceritakan bahwasanya bahwasanya Rasulullah Rasulullah SA SAW W senantiasa senantiasa melakukan melakukan hal demikian”. demikian”. (Nailul authar III/313). Penilaian para muhadditsin terhadap hadist ini adalah : “Menurut Hafiz al-iraqi, hadits Ibnu umar itu isnadnya Berkata Berkata Imam Syaukani: Syaukani: “Menurut Sahih”. Hafiz Ibnu Mulqin dalam kitabnya yang berjudul Ar-risalah berkata :”Isnadnya sahih tanpa ada keraguan” . ‘Hadits tersebut tersebut shohih shohih menu menurut rut Imam Imam Nawawi Nawawi dalam dalam Al-Khulashah mengatakan mengatakan : ‘Hadits persy persyara arata tan n Imam Imam Bu Bukh khori ori.. Juga Juga telah telah dikelu dikeluar arka kan n oleh oleh Ibnu Ibnu Hibba Hibban n dala dalam m shohihnya’ .
2.
Hadits Riwayat Ibnu Majah “Dari Abu Hurairah dan Abu Sufyan dari Jabir, Jabir, keduanya keduanya berkata : Telah dating Sulaik al-Ghathfani al-Ghathfani ketika rasulullah rasulullah tengah berkhutbah. berkhutbah. Lalu Nabi bertanya kepadanya kepadanya : “Apakah engkau sudah shalat dua rekaat sebelum dating kesini?” Dia mejaw me jawab ab : Be Belu lum. m. Nabi Nabi Saw Saw. Bersab Bersabda: da: “Shala “Shalatla tlah h kamu kamu dua dua rekaa rekaatt dan ringkaskanlah shalatmu” (Nailul Authar III/318). Jelas sekali dalam hadits ini bagaimana Rasulallah Rasulallah saw. saw. menganjurkan menganjurkan (pada orang itu) shalat sunnah qabliyyah qabliyyah jum’at dua raka’at raka’at sebelum sebelum duduk mendengarkan mendengarkan khutbah. khutbah. Juga dalam menerangkan hadits ini Syeikh Syeikh Syihabuddin Syihabuddin al-Qalyubi al-Qalyubi (wafat (wafat 1070H) berkenaan dengan shalat sunnah mengat mengatakan akan;; bahwa bahwa hadits ini nyata dan jelas berkenaan qabliyah qabliyah jum’at, bukan shalat tahiyyatul masjid. Hal ini dikare dikarenaka nakan n tahiyyat tahiyyatul ul masjid masjid tidak tidak boleh boleh dikerja dikerjakan kan diruma dirumah h atau atau diluar diluar masjid masjid melain melainkan kan harus harus dikerjakan di masjid. Syeikh Umairoh berkata: Andai ada orang yang mengatakan bahwa yang disabdakan oleh Nabi itu mungkin sholat tahiyyatul masjid, maka dapat dijawab “Tidak Mungkin”. Sebab shalat tahiyyatul masjid tidak dapat dilaku- kan diluar masjid, sedangkan nabi saw. saw. (waktu itu) bertanya; Apakah engkau sudah sholat sebelum (dirumahnya) (dirumahnya) datang kesini ? (Al-Qalyubi wa Umairoh 1/212). Begitu juga Imam Syaukani ketika mengomentari hadits riwayat Ibnu Majah tersebut mengatakan dengan tegas : Sabda Sabda Nabi Nabi saw. ‘sebelu ‘sebelum m engkau engkau datang datang kesini’ kesini’ menunjuk menunjukkan kan bahwa bahwa sholat sholat dua raka’at raka’at itu adalah adalah sunnah sunnah qabliyy qabliyyah ah jum’at jum’at dan bukan bukan sholat sholat sunnah sunnah tahiyyat tahiyyatul ul masjid“. (Nailul Authar III/318)
Mengenai Mengenai derajat hadits riwayat Ibnu Majah itu Imam Syaukani berkata ; ‘Hadits ‘Hadits Ibnu Majah Majah ini perawi perawi-pe -peraw rawiny inyaa adalah adalah orang orang keperc kepercaya ayaan’ an’.. Begitu Begitu juga juga Hafidz Hafidz al-Ira al-Iraqi qi berkata: ‘Hadits Ibnu Majah ini adalah hadits shohih’. 3.
Hadits riwayat Bukhori dan Muslim “Dari Abdullah bin Mughaffal al-Muzanni, ia berkata; Rasulallah saw. bersabda: ‘Antara ‘An tara dua adzan adzan itu terdapa terdapatt shalat’ shalat’”. ”. Menuru Menurutt para para ulama ulama yang yang dimaks dimaksud ud antara dua adzan ialah antara adzan dan iqamah. Mengenai Mengenai hadits hadits ini tidak ada seorang seorang ulamapun ulamapun yang meragukan keshohihkeshohih- annya karena dia disamping diriwayatkan oleh Bukhori Muslim juga diriwayat kan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dalam kitab Musnadnya. Dari hadits ini saja kita sudah dapat memahami bahwa Nabi saw. menganjurkan supaya diantara adzan dan iqamah itu dilakuk dilakukan an sholat sholat sunnah sunnah dahulu dahulu,, termas termasuk uk dalam dalam kater katergor gorii ini sholat sholat sunnah sunnah qabliyah qabliyah jum’at. jum’at. Tetapi nyatanya nyatanya para golongan pengingkar pengingkar tidak mengamalkan amalan sunnah ini karena mereka anggap amalan bid’ah.
4. Riwaya Riwayatt dalam dalam sunan sunan Turmu Turmudzi dzi II/18: II/18: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya beliau melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebanyak empat raka’at dan sholat ba’diyah (setelah) jum’at sebanyak empat raka’at pula”. Abdu Abdull llah ah bin bin Mas’ Mas’ud ud meru merupa pakan kan sahab sahabat at Nabi Nabi saw saw. yang yang utama utama dan dan tert tertua ua,, dipercayai oleh Nabi sebagai pembawa amanah sehingga beliau selalu dekat dengan nabi saw. Beliau wafat pada tahun 32 H. Kalau seorang sahabat Nabi yang utama dan selalu selalu dekat dekat dengan dengan beliau beliau saw. saw. mengam mengamalal- kan suatu suatu ibadah, ibadah, maka maka tentu tentu ibadahnya itu diambil dari da ri sunnah Nabi saw. Penulis kitab Hujjatu Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah setelah mengutip riwayat Abdullah bin Mas’ud tersebut mengatakan: “Secara dhohir (lahiriyah) apa yang dilakukan oleh Abdu Abdull llah ah bin bin Mas’ Mas’ud ud itu itu adal adalah ah berda berdasa sark rkan an petu petunj njuk uk lang langsu sung ng dari dari Nabi Nabi Muhammad saw.” saw.” Dalam kitab Sunan Turmudzi itu dikatakan pula bahwa Imam Sufyan ats-Tsauri dan Ibnul Mubarak beramal sebagaimana yang diamalkan oleh Abdullah bin Mas’ud ( Al-Majmu’ 1V/10). 5. Hadits Hadits riwa riwaya yatt Ibnu Ibnu Hibban Hibban dan dan Thabra Thabrani: ni: “Dari Abdullah bin Zubair, ia berkata, Rasulallah saw. bersabda : ‘Tidak ada satupun sholat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya sebelumnya shalat dua raka’at’ “. Menurut kandungan hadits ini jelas bahwa disunnahkan juga shalat qabliyyah jum’at sebelum sholat fardhu jum’at dikerjakan. Mengenai derajat hadits ini Imam Hafidz as-Suyuthi mengatakan : ‘Ini adalah hadits shohih’ dan Ibnu Hibban berkata ; ‘Hadits ini adalah shohih’. Sedang- kan Syeikh alKurdi Kurdi berkata berkata:: “Dalil “Dalil yang paling paling kuat untuk dijadi dijadikan kan pegangpegang- an dalam dalam hal disya disyaria riatka tkanny nnyaa sholat sholat sunnah sunnah dua raka’a raka’att qabliyy qabliyyah ah jum’at jum’at adalah adalah hadits hadits yang yang dipandang shohih oleh Ibnu Hibban yakni hadits Abdullah bin Zubair yang marfu’ (bersambung sanadnya sampai kepada Nabi saw.) yang artinya: ‘Tidak ada satupun shalat yang fardhu kecuali disunnahkan sebelumnya shalat dua raka’at’ “. Demikianlah beberapa hadits yang shohih diatas sebagai dalil disunnah- kannya sholat qabliyyah jum’at.
B.
Menurut Ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i
Sedangkan kesimpulan beberapa ulama ahli fiqih khususnya dalam madzhab Syafi’i tentan tentang g hukum hukum sholat sholat sunnah sunnah qabliyy qabliyyah ah jum’at jum’at yang yang tertul tertulis is dalam dalam kitab-k kitab-kita itab b mereka ialah : 1. Hasi Hasiya yah h al-Ba al-Baju juri ri 1/13 1/137 7: “Shalat jum’at itu sama dengan shalat Dhuhur dalam perkara yang disunnahkan untuknya. Maka disunnahkan sebelum jum’at itu empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”. 2.
Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarah Muhazzab 1V/9 : “Disun “Disunnah nahkan kan shalat shalat sebelu sebelum m dan sesuda sesudah h jum’at jum’at.. Minima Minimalny lnyaa adalah adalah dua raka’at qabliyyah dan dua raka’at ba’diyyah (setelah sholat jum’at). Dan yang lebih sempurna adalah empat raka’at qabliyyah dan empat raka’at ba’diyyah’.
3. Iqna’ Iqna’ oleh oleh Syei Syeikh kh Khatib Khatib Syarb Syarbini ini 1/99 1/99 : “Jum’at itu sama seperti shalat Dhuhur.Disunnahkan sebelumnya empat raka’at dan sesudahnya juga empat raka’at”. 4.
Imam Nawawi dalam Minhajut Thalibin: “Disunnahkan shalat sebelum Jum’at sebagaimana shalat sebelum Dzuhur”. Begitu juga masih banyak pandangan pandangan ulama pakar berbagai madzhab mengenai sunnahnya sholat qabliyyah jum’at ini.
Dengan keterangan-keterangan singkat mengenai kesunnahan sholat qabliyyah jum’at, kita akan memahami bahwa ini semua adalah sunnah Rasulallah saw., bukan sebagai amalan bid’ah. b id’ah. Semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah swt. http://salafytobat.wordpress.com