SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN
Analisa pada The Hintz Company
Latar Belakang The Hintz Company adalah perusahaan manufaktur yang didirikan di Newyork pada tahun 1959 dengan presidennya adalah Samuel Hintz, yang memproduksi seragam olahraga. Perusahaan tersebut menjual seragamnya secara langsung di toko-toko ritel. Tahun 1964 keuntungannya mencapai $350.000, namun pada tahun 1965 penjualan turun dan baru menunjukkan perbaikan pada tahun 1966 setelah pergantian manajer baru, Mr Katz. 10 Mei 1967, piutang Hintz naik menjadi $93.000 dari 30 April 1967, dan ini $19.000 lebih tinggi dari piutang 31 Maret 1967 $74.000. Hal ini membuat Mr Hintz mencari tahu apakah penyebab dari kenaikan piutang ini nantinya berpengaruh pada tujuan perusahaan ke depannya. Kebanyakan pelanggan Hintz adalah toko-toko retail, jumlahnya sekitar 450. Namun hanya 6 toko yang membeli produk Hintz senilai $10.000, lainnya hanya mampu membeli $100 per pesanan. Kebijakan kredit bagi ritel kecil n/30, dan untuk ritel besar n/60. Pada tahun 1966 Bad Debt berkurang sebesar 2% dari penjualan. Terlihat dari porsi yang yang besar dari penjualan seragam atletik toko ritel yang di bayar secara periodik. Hintz akan memberikan kredit bagi ritel yang telah memenuhi syarat penilaian dari salesman. Jika tokonya sudah memenuhi syarat penilaian kredit, toko tersebut dapat diberikan kredit $200. Dan jika kredit tersebut dapat dibayar sebelum 90hari, maka salesman dapat meningkatkan jumlah kredit yang diberikan hingga $500. Jika piutang tidak terbayarkan dalam 60 hari, pelanggan akan diberikan sebuah surat perhatian. Setelah 90 hari, pelanggan akan diberikan surat peringatan yang menunjukkan bahwa dalam 10 hari piutang harus dibayar. Jika pembayaran melebihi 120 hari, maka toko tersebut dianggap mempunyai bad debt. Walaupun penjualan cenderung berfluktuatif dari bulan ke bulan, tuan Hintz tetap mempertahankan persediaan bahan baku dan barang jadi. Tanpa pinjaman dari bank, hutang lancar akan relative konstan.
Rumusan Masalah Kenaikan akun piutang dagang yang sangat tajam, akhirnya memunculkan beberapa permasalahan?
1. Apakah kenaikan piutang dagang tersebut mengindikasikan kerugian yang lebih besar atas bad debt di masa yang akan datang. 2. Apakah kebijakan administrasi kredit sekarang memerlukan perubahan. 3. Apakah saldo piutang dagang di masa datang dapat meningkat saat perusahaan mengambil tambahan dana dari bank. 4. Dilihat dari exhibit 2, pada tahun 1966 total akun
Analisa piutang dagang awal $41.5, piutang dagang akhir $68.3 dan bad debt $6.3. pada tahun 1967 total akun piutang dagang awal $68.3, piutang dagang akhir $93.3 dan bad debt $2.2. Hal tersebut dipengaruhi oleh penjualan dan collection. Penjualan tahun 1966 $337.4 dan tahun 1967 $ 172.5, artinya penurunan penjualan ini meningkatkan piutang karena lebih banyak toko retail yang melakukan pembelian secara kredit. Piutang yang meningkat ini tidak dibarengi dengan kenaikan collection, pengumpulan atas piutang pada tahun 1967 jauh lebih sedikit, akhirnya menyebabkan kerugian atas piutang yang tidak tertagih(bad debt) di masa yang akan datang akan semakin lebih besar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan piutang dagang akan menyebabkan kerugian yang lebih besar atas bad debt di masa yang akan datang karena semakin banyak kemungkinan piutang yang tidak tertagih yang menyebabkan tingkat bad debt semakin meningkat.
1. Setelah menganalisa exhibit 3, dapat diketahui bahwa kebijakan kredit yang diterapkan The Hintz Company masih memerlukan perbaikan. Piutang dagang tahun 1966 sebesar $37.0 dan piutang dagang yang tertagih sebesar $26.4 sedangkan tahun 1967 piutang dagang sebesar $93.3 dan piutang dagang yang tertagih hanya sebesar $35.1. Hal tersebut menunjukkan bahwa tahun 1967 masih banyak piutang yang belum terbayarkan oleh pelanggan The Hintz Company terlihat dari pengumpulan atas piutang dagang dari jumlah piutang dagang pada tahun 1967 jauh lebih sedikit daripada tahun 1966. Perbandingan penagihan piutang tahun 1966 dan 1976 yaitu tahun 1966 sebesar 71,35%(26.4/37 x 100%) piutang yang tertagih sedangkan tahun 1967 hanya sekitar 37.62% (35.1/93.3 x 100%) dari piutang tertagih. ini menunjukkan selisih yang sangat besar yaitu sekitar 33.73%. The Hintz Company harus menerapkan kebijakan kredit yang lebih intensif dengan menggunakan analisa 5C (character, capital, collateral, condition, capacity).
2. Peningkatan pinjaman dari bank sebesar $7, dari tahun 1966 sebesar $25 menjadi $32 pada tahun 1967. Peningkatan ini berpengaruh pada penjualan, dimana penjualan meningkat dengan adanya pinjaman dari bank. Peningkatan penjualan dari desember tahun 1966 ke april tahun 1967 sebesar $59 (exhibit 4). Peningkatan penjualan ini menyebabkan peningkatan akun piutang dagang The Hintz Companya, karena sebagian penjualan ada yang dilakukan lewat kredit. Peningkatan akun piutang dagang, dari tahun 1966 senilai $68 menjadi $93 pada tahun 1967.
Kesimpulan 1. Piutang dagang yang semakin meningkat, akan memyebabkan kerugian bad debt yang lebih besar di masa yang akan datang karena semakin banyak penjualan yang dilakukan secara kredit yang tidak dibarengi dengan peningkatan pada penagihan piutangnya semakin sulit piutang yang tertagih. Sehingga piutang dagang dipengaruhi oleh jumlah penjualan dan collection. 2. Selain piutang dagang dipengaruhi oleh penjualan dan collection, piutang dagang juga dipengaruhi oleh kebijakan kredit. 3. Peningkatan pinjaman dari bank akan meningkatkan jumlah piutang dagang karena semakin banyak barang yang akan dijual semakin meningkat jumlah penjualan tetapi dilakukan secara kredit. Sehinga piutang dagang semakin meningkat.