Sekilas Pahlawan Nasional
No
Pahlawan Nasional
Uraian
1.
Cut Nyak Dhien
Lahir di daerah Lampadang, wilayah Kerajaan Aceh, pada tahun 1848 dan meninggal dunia di Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 6 November 1908, disemanyamkan di Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang. Merupakan seorang Pahlawan wanita Nasional Indonesia yang berasal dari wilayah Aceh yang ikut berjuang dalam melawan penjajah Belanda pada waktu Perang di Aceh.
2.
Pangeran Antasari
Pangeran Antasari merupakan Sultan Banjar yang dinobatkan Pada 14 Maret 1862 untuk memimpin pemerintahan tertinggi pada Kesultanan Banjar yang memperoleh gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin. Perjuangan dilakukan Pangeran Antasari Antasari beserta tiga ratus prajurit prajurit menyerbu pertambangan batu bara yang dimiliki Belanda di Pengaron pada tanggal 25 April 1859. Setelah berjuang terus menerus di tengahtengah rakyat tanpa mengenal menyerah, Pangeran Antasari kemudian meninggal di tengah-tengah pasukannya pada 11 Oktober 1862.
3.
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901.Beliau merupakan Presiden pertama republik Indonesia. Beliau sangat berperan pentin g dalam usaha memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing. Ia merupakan Proklamator Kemerdekaan ban gsa Indonesia, bersama dengan wakilnya Mohammad Hatta. Soekarno merupakan seorang yang pertama kali menggagas konsep dasar mengenai Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara Indonesia dan beliau sendiri yang memberikan nama Pancasila.
4.
I Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai dilahirkan di daerah Desa Carangsari, Petang, di Kabupaten Badung, Bali. Beliau merupakan seorang pahlawan yang terkenal karena mempunyai pasukan yang dinamai "TOKRING" KOTOK GARING yang melakukan pertempuran/perang terakhir yang diketahi dengan nama perang Puputan Margarana. Marga merupakan sebuah desa di wilayah ibukota kecamatan di daerah pelosok Kabupaten Tabanan, wilayah Provinsi Bali).
5.
Ki Hajar Dewantara Beliau memiliki nama kecil Raden Mas Mas Soewardi Soerjaningrat setelah itu sejak tahun 1922 berganti nama n ama menjadi Ki Hadjar Dewantara, dilahirkan di Provinsi Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan Bansa Indonesia, kolumnis, politisi, dan pemrakarsa pendidikan bagi para kaum pribumi di Indonesia. Beliau merupakan seorang pendiri Perguruan Taman Siswa, ialah suatu lembaga pendidikan yang pada masa itu untuk memberikan kesempatan bagi para orang - orang pribumi jelata untuk
dapat mendapatkan hak pendidikan yang sama seperti halnya para priyayi ataupun orang-orang kolonial Belanda. 2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI Saat Ini Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas. Sebagai negara kepulauan maka wilayah lautan lebih luas dibandingkan luas daratan. Tanah kita dikenal dengan tanah yang subur. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur di Indonesia yang memberikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia, juga memberikan penghidupan bagi berbagai satwa. Keadaan dan Potensi Wilayah Kabupaten/Kota No
1.
Aspek
Luas dan letak wilayah
Uraian
Luas : 1.329,02 km² Koordinat: 7°25'26.85"S - 109°13'48.59"T 7°25′26.85″LS,109°13′48.59″T Batas-batas 1. Utara : Gunung Slamet, kabupaten Tegal dan kabupaten Pemalang 2. Selatan :Kabupaten Cilacap 3. Barat : Kabupaten Cilacap dan kabupaten Brebes 4. Timur : Kabupaten Purbalingga, kabupaten Kebumen, dan kabupaten Banjarnegara
2.
Jumlah penduduk
1.578.129 jiwa (2013) Kepadatan : 1.187,44 jiwa/km²
3.
Kekayaan alam
Bumi dan kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400 M dan masih aktif.
4.
Keadaan alam
Keadaan wilayah antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman dan pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebun an dan hutan tropis terletak di lereng Gunung Slamet seb elah selatan.
5.
Potensi unggulan daerah
1. Pertanian : Komoditi unggulan di Bidang pertanian di wilayah Kab. Banyumas sangat menjanjikan , karena di dukung luas lahan dan kondisi alam yang ada serta berbagai jenis komoditi yang bervariasi. Secara umum, investasi di bidang pertaniaan yang di harapkan adalah Alih tekhnologi - Bantuan modal kredit lunak - Kerjasama pemasaran 2. Peternakan : Berdasarkan ketersediaan lahan dan tujuan pakan ternak yang tersedia, Kab. Banyumas mempunyai pakan yang cukup besar untuk pengibangan usaha
pengimbangan sapi potong dan sapi perah. 3. Perikanan : Di bidang perikanan, Kab. Banyumas mengharapkan investasi sistem bagi hasil untuk budi daya ikan gurame. Sampai saat ini wilayah pemasaran baru mampu menjangkau Jawa Timur (Tulung agung Blitar)dan Jawa Barat (Tasikmalaya) 4. Kehutanan dan Perkebunan : Adanya faktor alam dan iklim yang ada di Kab. Banyumas mendukung berkembangnya industri olahan hasil hutan yang mempunyai peluang investasi. 5. Bahan Galian/Pertambangan : Kondisi alam yang ada menunjukan bahwa Kab. Banyumas merupakan daerah yang sangat potensial untuk pengembangan usaha penambangan bahan galian. Berdasarkan investarisasi, pemetaan dan kompilasi data yang ada, maka Kab. Banyumas memeiliki 15 jenis bahan galian yang berpotensi sebagai peluang investasi. Dengan kapasitas produksi /cadangan yang ada, dan fasilitas pendukung lainnya, maka potensi bahan galian di Kab. Banyumas mempunyai peluang investasi yang cukup menjanjikan.
Kekayaan alam dan potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sesungguhnya merupakan kekayaan dan potensi seluruh bangsa Indonesia sehingga tidak hanya miliki daerah yang bersangkutan. Pasal 33 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa , ”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamn ya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.” Pengakuan dan penghormatan negara kepada daerah dengan penyelenggaraan otonomi daerah merupakan kesepakatan pembentuk konstitusi sebagaimana diatur dalam pasal 18, 18A, dan 18B UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal-pasal tersebut merupakan penegasan kembali mengenai bentuk negara Indonesia sebagai negara kesatuan sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 1 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Peran daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain sebagai berikut. 1. Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana ketentuan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi, ”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”. 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat. 3. Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah. 4. Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan publik, dan daya saing daerah. 5. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.