SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KEPUTIHAN
Pokok Bahasan Sub pokok bahasan Sasaran Waktu Tempat Hari dan Tanggal Penyuluhan
: Fluor Albus ( Keputihan ) : Gejala dan Penyebab Keputihan : Remaja : 30 menit : Audiotorium UPN “Veteran”
Jakarta : Rabu, 11 Oktober 2017 : Mahasiswa Profesi Ners UPN “Veteran” Jakarta
1. a.
Tujuan Tujuan umum Agar masyarakat mengetahui lebih luas tentang keputihan b. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit di harapkan masyarakat dapat mengerti tentang: Memahami tentang pengertian keputihan Jenis jenis keputihan Dapat mengenal gejala keputihan Dapat mengerti kecurigaan terhadap gejala keputihan Memahami akibat keputihan Memahami cara mencegah keputihan 2.
3.
Materi a. Pengertian keputihan b. Klasifikasi keputihan c. Gejala-gejala keputihan d. Penyebab keputihan e. Akibat dari keputihan f. Cara mengatasi keputihan Media a. Liflet b. Lembar Balik
4.
Kegiatan Penyuluhan
No
Tahapan / proses
1.
Pembukaan :
Kegiatan penyuluhan
Salam
Mengucapkan salam
Perkenalan
Memperkenalkan diri
Waktu
5 Menit
Menyampaikan tujuan Tujuan menjelaskan Kontak waktu dan strategi waktu dan penyuluhan penyuluhan
2.
Materi :
Pengertian keputihan Klasifikasi keputihan Gejala-gejala keputihan Penyebab Keputiha Akibat dari keputihan
3.
persetujuan strategi
Penutup:
Menjelaskan materi yang terkait dengan pembahasan Memberi penjelasan ulang Memotivasi peserta untuk bertanya Menyimpulkan jawaban
10 Menit
Tanya Jawab
Evaluasi
Salam
Memberi kesempatan ibu 10 menit dan untuk bertanya, memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan 3 menit Menyimpulkan Materi Penyuluhan Menutup kegiatan penyuluhan dengan memberi salam
2 menit
5. Evaluasi a. Prosedur : Post test lisan b. Bentuk soal : Essay c. Jumlah : 3 Essay 1) Apa pengertian dari keputihan ? 2) Sebutkan penyebab dari keputihan minimal 5! 3) Apa saja gejala-gejala dari keputihan ? Jawaban : 1) Keputihan adalah cairan atau sekret kental yang keluar dari vagina. 2) Penyebab keputihan diantaranya yaitu: a. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis b. Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan vagina c. Kurang menjaga kebersihan vagina d. Kelelahan yang amat sangat e. Stress 3) Gejala- gejala dari keputihan seperti Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina dan pada penderita tertentu dapat disertai rasa gatal.
6.
Sumber Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit I. Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.
Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada Organ Reproduksi Wanita Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan , Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.
Obstetric-
FLUOR ALBUS (KEPUTIHAN)
a.
Definisi Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil. Keputihan (Fluor Albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang bukan darah. Fluor albus atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari saluran genetalia wanita, yang tidak berubah. Fluor albus atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun rongga uterus (Kamus Kedokteran). b.
Klasifikasi Keputihan
Keputihan terbagi menjadi dua yaitu : a) Keputihan fisiologis Keputihan fisiologis terjadi mendekati ovulasi (karena rangsangan seksual), menjelang dan sesudah menstruasi atau pengaruh hormone pada kehamilan. Terdiri dari cairan yang kadang-kadang berupa mucus yang mengantongi banyak epitel dengan leukosit yang jarang. Ciri-cirinya adalah: berwarna putih dan menjadi kekuningan bila kontak dengan udara karena prosesokside; tidak gatal; tidak mewarnai pakaian dalam dan tidak berbau. b) Keputihan patologis Keputihan patologis terjadi karena infeksi vaginal, infeksi trikomonas vaginalis, infeksi jamur candida albicans, keganasan reproduksi ataupun adanya benda asing dalam jalan lahir. Terdapat banyak leukosit. Ciri-ciri adalah: terjadi peningkatan volume (membasahi celana dalam) terdapat bau yang khas perubahan konsistensi dan warna penyebab infeksi Trikomoniasis, Kandidiasis dan Vaginosis bacterial. c.
Gejala – Gejala dari Keputihan a) Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu. b) Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar. c) Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya. d) Rasa seperti terbakar di vagina terutama saat berhubungan seksual atau berkemih. e) Kemerahan dan bengkak di vulva dan nyeri di vagina
d.
e.
Penyebab dari Keputihan a) Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis Tidak mengganti panty liner Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan vagina Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain Kurang menjaga kebersihan vagina Kelelahan yang amat sangat Stress Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang) Tinggal di daerah tropis yang lembap Lingkungan sanitasi yang kotor. Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex Hormon yang tidak seimbang Sering menggaruk vagina. b) Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan. Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan. Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu. Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker .
Akibat dari Keputihan Keputihan yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan kemandulan.
f.
Penatalaksanaan dan Cara Mencegah Keputihan
a)
Penatalaksaan keputihan
Penatalaksanaan leukorea atau keputihan tergantung dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit. b)
Keputihan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut: Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering. Menghindari pakaian ketat. Sering mengganti pembalut saat datang haid. Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih. Menjaga kebersihan daerah alat kelamin. Membilas alat kelamin dengan cara yang benar. Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam bersama dengan teman wanita lainnya. Jangan menggunakan handuk bersamaan ( suka tukar-tukaran handuk ). Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum. Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang seimbang. Hindari gonta ganti pasangan dalam berhubungan. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan suami isteri, setiap tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim