SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan
: Teknik relaksasi guided imagery
Hari dan Tanggal
: Jumat, 08 Desember 2017
Waktu
: 20 menit (08.00-08.20 WIB) WIB)
Penyuluh
: Marchelina susanto
Tempat
: Kediaman Tn.A
A.
Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan klien dapat mengetahui pengaruh teknik relaksasi guided imagery terhadap ketenangan Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga, mampu: a.
Menjelaskan kembali pengertian teknik relaksasi giuded imagery
b.
Menyebutkan tujuan teknik relaksasi guided imagery
B.
Materi
: (terlampir)
C.
Metode
: Ceramah, Demonstrasi dan Tanya jawab
D.
Media
: Demonstrasi
E.
Strategi Pelaksanaan
No
Waktu
Kegiatan Perawat
Kegiatan Klien
1
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Menjawab salam
(5 menit)
Menerima dengan baik
2. Memperkenalkan diri 3. 2
Kegiatan Inti (10 menit)
Menjelaskan tujuan
1. Menjelaskan materi Menyimak dengan baik tentang teknik relaksasi Mengajukan beberapa guided imagery pertanyaan 2. Memberikan Mampu menjawab kesempatan untuk pertanyaan yang di ajukan bertanya 3. Menjawab pertanyaan diajukan
3
Penutup (5 menit)
Menyimak dengan baik
yang
1. Mengulang Menyimak dengan baik kembali materi yang Menjawab salam disampaikan dengan mengajukan pertanyaan 2. Mengucapkan salam
F.
Evaluasi : mengajukan beberapa pertanyaan
1.
Jelaskan pengertian teknik relaksasi guided imagery ?
2.
Jelaskan tujuan teknik relaksasi guided imagery?
3.
Jelaskan manfaat teknik relaksasi guided imagery ?
MATERI PENYULUHAN
1.
PENGERTIAN
Guided imagery adalah teknik relaksasi yang menggunakan imajinasi seseorang mencapai efek positif tertentu (smeltzer, 2002). Teknik ini dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien untuk perlahan – lahan menutup matanya dan fokus pada nafas mereka, klien didorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran dan memahami pikiran dengan bayangan untuk membuat damai dan tenang (Rahmayati, 2010 ). 2.
TUJUAN
Guided imagery atau imajinasi terbimbing merupakan penciptaan kesan dalam pikiran klien, dan dapat berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap dapat menurunkan persepsi terhadap nyeri. Sehingga memiliki tujuan: a.
Mengurangi rasa nyeri yang dialami
b.
Memberikan rasa aman dan nyaman
c.
Mengurangi stres dan meningkakan perasaan tenang
d.
Dapat mempercepat penyembuhan yang efektif
3.
Manfaat Guided Imagery
Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari menerapkan prosedur guided imagery, berikut ini manfat dari guided imagery menurut Townsend(1977): a.
Mengurangi stres dan kecemasan
b.
Mengurangi nyeri
c.
Mengurangi sakit kepala
d.
Mengurangi tekanan darah tinggi
e.
Mengurangi biaya rumah sakit
f.
Mengurangi alergi dan gejala gangguan pernafasan
g.
Meningkatkan penyembuhan
4.
Teknik Guided Imagery
a.
Guided Walking Imajery
Pada teknik ini klien dianjurkan untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput, peguungan, pantai dll. b.
Autogenik Abstraction
Dalam teknik ini klien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif yang ada dalam pikrannya kemudian klien mengungkapkan secara verbal tanpa batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka klien. c.
Covert Sensitization
Teknik ini bersandar pada paradigma reinforcement yang menyimpulkan bahwa proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama dalam modifikasi perilaku. d.
Covert Behaviour Rehearsel
Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasikan perilaku koping yang dia inginkan. Teknik ini lebih banyak diguanakan. 5.
Prosedur Pelaksanaan Guided Imagery
Berikut ini adalah standar operasional prosedur dari pelaksanaan guided imagery: a.
Bina hubungan saling percaya
b.
Jelaskan prosedur, tujuan, posisi, waktu dan peran perawat pembimbing.
c.
Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman menurut klien.
d.
Duduk dengan klien tetapi tidak mengganggu.
e.
Lakukan bimbingan dengan baik terhadap klien
· Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu pengguanaan semua indra dengan suara yang lembut. · Ketika klien rileks, klien perlu berfokus pada bayangan dan saat itu perawat tidak perlu bicara lagi · Jika klien menunjukkan tanda-tanda gelisah, atau tidak nyaman perawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien telah siap. · Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit klien dan daerah ini akan digantikan dengan relaksasi. Biasanya klien rileks setelah menutup matanya atau mendengarkan musik yang lembut sebagai background yang membantu.
· Catat hal-hal yang digambarkan oleh klien dalam pikiran untuk diguanakan pada latihan selanjutnya dengan mengguanakan informasi spesifik yang diberikan klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien.
KESIMPULAN
Guided imagery atau imajinasi terbimbing meruapakan tindakan atau intervensi untuk mengatasi kecemasan, stres dan nyeri dengan teknik mengkaji kekuatan pikiran sadar maupun tidak sadar agar tercipta suatu bayangan gambar sehingga klien mengkhayalkan tempat dan rasa relaksasi yang menyenangkan. Tujuan dilakukannya tindakan guided imagery adlah memlihara kesehatan dengan membentuk keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Selain itu, guided imagery mampu mempercepat penyembuhan yang efektif dengan membantu tubuh mengurangi macam dan tingakt stres, dipresi, alergi, dan asma serta dapat menggali pengalaman depresi klien melalui musik. Manfaat dari penerapan guided imagery yaitu, mengurangi stres, nyeri, dan efek samping. Guided imagery juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan level gula darah(diabetes), serta mengurangi adanya alergi, gejala gangguan pernafasan, sakit kepala, dan meningkatkan penyembuhan luka. Prosedur pelaksanaan guided imagery yaiu, lakukan bina hubungan saling percaya, jelaskan prosedur berkaitan dengan tujuan, posisi, waktu, dan peran pearawat sebagai pembimbing, kemudian anjurkan klien mencari posisi yang nyaman, duduk dengan klien tetapi tidak mengganggu, lakukan bimbingan dengan baik terhadap klien dimulai dengan meminta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan dengan suara yang lembut. Selanjutnya perawat mencatat hal-hal yang yang digambarkan dalam pikiran klien untuk digunakan sebagai informasi yang spesifik yang berguna pada latihan selanjutnya.
Daftar Pustaka
Rahmayanti, Yeni. N. (2010). Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Skizoafektif RSJD Surakarta.
Smeltzer, Suzanne. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi8, Volume 2. Jakarta: EGC