BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Be Bela lakan kang g Perkembangan terapi komplementer akhir- akhir ini menjadi sorotan banyak
negara. negara. Pengobat Pengobatan an komple komplemen menter ter atau atau altern alternati atiff menjad menjadii bagian bagian pentin penting g dalam dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, !!". #stimasi di Amerika Serikat $% juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan '$ juta orang yang mengunjungi praktik konensional (Smith et al., !!)". *ata lain menyebutkan terjadi peni+ngkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari pada tahun menjadi ) di tahun % (#isenberg, ' dalam Snyder & Lindquis, !!". /lien yang menggunakan menggunakan terapi komplemeter komplemeter memiliki memiliki beberapa beberapa alasan. alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. Alasan lainnya kare karena na klie klien n ingi ingin n terl terlib ibat at untu untuk k pengam pengambi bila lan n kepu keputu tusa san n dala dalam m pengo pengobat batan an dan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya. Sejumlah ' klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konensional yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis, !!". 0erap 0erapii komple komplemen menter ter yang yang ada menjad menjadii salah salah satu satu piliha pilihan n pengoba pengobatan tan masyarakat. *i berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi terapi komplem komplement enter er atau atau altern alternati atiff pada pada petuga petugass kesehat kesehatan an sepert sepertii dokter dokter ataupun ataupun pera+at. 1asyarakat mengajak dialog pera+at untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., !!)". 2al ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. 2al ini dapat menjadi peluang bagi pera+at untuk berperan memberikan terapi komplementer. Pera Peran n yang yang dapat dapat dibe diberi rika kan n pera pera+at +at dala dalam m tera terapi pi kompl komplem ement enter er atau atau altern alternati atiff dapat dapat disesu disesuaik aikan an dengan dengan peran peran pera+a pera+att yang ada, ada, sesuai sesuai dengan dengan batas batas kemamp kemampuann uannya. ya. Pada Pada dasarn dasarnya, ya, perkem perkembang bangan an pera+at pera+at yang yang memerh memerhati atikan kan hal ini sudah ada. Sebagai Sebag ai 3ontoh yaitu Ameri3an 2olisti3 4ursing Asso3iation (A24A", 4urse 2ealer Profesional Profesional Asso3iates Asso3iates (42PA" (42PA" (2it3h3o3k (2it3h3o3k et al., ". Ada pula 4ational 4ational 5enter for 5omplementary6Alternatie 1edi3ine (455A1" yang berdiri tahun ' (Snyder & Lindquis, !!". /ebutu /ebutuhan han masyar masyarakat akat yang yang mening meningkat kat dan berkem berkemban bangnya gnya peneli penelitia tian n terhadap terhadap terapi terapi komplementer komplementer menjadi peluang peluang pera+at pera+at untuk berpartisi berpartisipasi pasi sesuai sesuai kebutuhan masyarakat. Pera+at dapat berperan sebagai konsultan untuk klien dalam memilih alternatif yang sesuai ataupun membantu memberikan terapi langsung. 4amun,
hal ini perlu dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian (eiden3e-based pra3ti3e" agar dapat dimanfaatkan sebagai terapi kepera+atan yang lebih baik. 0erapi komplementer ada yang inasif dan noninasif. 5ontoh terapi komplementer inasif adalah akupuntur dan 3upping (bekam basah" yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-inasif seperti terapi energi (reiki, 3hikung, tai 3hi, prana, terapi suara", terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food 3ombining, terapi jus, terapi urin, hidroterapi 3olon dan terapi sentuhan modalitas7 akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya (2it3h3o3k et al., " 4ational 5enter for 5omplementary6 Alternatie 1edi3ine (455A1" membuat klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem pelayanan dalam lima kategori. /ategori pertama, mind-body therapy yaitu memberikan interensi dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh misalnya perumpamaan (imagery", yoga, terapi musik, berdoa, journaling, biofeedba3k, humor, tai 3hi, dan terapi seni. /ategori kedua, Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari 8arat misalnya pengobatan tradisional 5ina, Ayuredia, pengobatan asli Amerika, 3undarismo, homeopathy, naturopathy. /ategori ketiga dari klasifikasi 455A1 adalah terapi biologis, yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya misalnya herbal, makanan". /ategori keempat adalah terapi manipulatif dan sistem tubuh. 0erapi ini didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh misalnya pengobatan kiropraksi, ma3amma3am pijat, rolfing, terapi 3ahaya dan +arna, serta hidroterapi. 0erakhir, terapi energi yaitu terapi yang fokusnya berasal dari energi dalam tubuh (biofields" atau mendatangkan energi dari luar tubuh misalnya terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, e9ternal qi gong, magnet. /lasifikasi kategori kelima ini biasanya dijadikan satu kategori berupa kombinasi antara biofield dan bioelektromagnetik (Snyder & Lindquis, !!". 8erdasarkan ma3am-ma3am teori komplementer seperti yang tersebut diatas, dalam makalah ini kelompok kami akan membahas tentang terapi komplementer :uided ;magery.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum 1ahasis+a mengerti dan memahami tentang terapi komplementer :uided ; magery. 2. Tujuan Khusus a. 1engerti dan memahami tentang definisi terapi komplementer :uided ;magery. b. 1engerti dan memahami tentang sejarah terapi komplementer :uided ;magery. 3. 1engerti dan memahami tentang aplikasi terapi komplementer :uided ;magery
dalam kepera+atan.
d. 1engerti dan memahami pembahasan terapi komplementer :uided ;magery dalam pandangan budaya, agama dan kesehatan.
BAB II KONSEP TEAPI !UIDED I"A!E# A. De$%n%s%.
:uided ;magery menurut 4ational Safety 5oun3il merupakan suatu teknik untuk megkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk men3iptakan bayangan gambar yang memba+a ketenangan dan keheningan, serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Latihan guided imagery rela9ation merupakan interensi perilaku untuk mengatasi ke3emasan, stress dan nyeri (
bersifat indiidu dimana indiidu men3iptakan gambaran mental dirinya sendiri, atau bersifat terbimbing. 8anyak teknik imajinasi melibatkan imajinasi isual tapi teknik ini juga menggunakan indera pendengaran, penge3ap dan pen3iuman (Potter & Perry, !!". :uided imagery mempunyai elemen yang se3ara umum sama dengan relaksasi, yaitu sama-sama memba+a klien kearah relaksasi. :uided imagery menekankan bah+a klien membayangkan hal-hal yang nyaman dan menenangkan. Penggunaan guided imagery tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal dalam satu +aktu oleh karena itu klien harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat dan menyenangkan (8rannon & >eist, !!!". B. Sejarah tera&% k'm&lementer !u%(e( Imager). Per3aya atau tidak, guided imagery atau simpel imagery, telah digunakan
selama berabad-abad sebagai terapi medis. 8ukti menunjukkan bah+a biksu 0ibet mulai menggunakan meditasi pada a+al abad ke , dengan membayangkan 8udha menyembuhkan penyakitnya. /eper3ayaan lainnya bah+a tehnik guided imagery telah digunakan lebih lama sebelumnya, yaitu pada jaman
bah+a imagery adalah suatu pengobatan tertua dan bentuk
pengobatan yang mempunyai
kekuatan untuk penyembuhan di dunia. 8uku ini
sekarang menjadi suatu buku yang klasik dalam bidang pengobatan alternatif.
2. Lesl%e Da-en&'rt. Praktisi guided imagery lainnya adalah Leslie *aenport, yang mendirikan
suatu program kemanusiaan di ?SC 1arin pada akhir tahun '!-an. *i dalam bukunya D 2ealing and 0ransformation 0hrough Self- :uided ;magery D, *aenport membahas tentang tantri3 yoga, yaitu sebuah kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang 8udha dan 2indu, dimana mendorong pengikutnya untuk membayangkan suatu isualisasi yang sakral dengan memper3ayai bah+a 0uhan berbi3ara dengan manusia melalui imagery. . Dr. "art%n 'ssman. Selain itu ada lagi yaitu *r. 1artin ?ossman, yang ikut mendirikan A3ademy of :uided ;magery di tahun ' bersama *r. *aid 8ressler. Sejak tahun %!, mereka memulai mendukung penuh penggunaan guided imagery sebagai terapi efektif pada penderita nyeri kroik, kanker, dan penyakit serius lainnya. *r. 1artin ?ossman menerbitkan buku berjudul D:uided ;magery for Self2ealing @ An #ssential ?esour3eE. 8uku ini menjelaskan bah+a bangsa
penggunaan kaanab, suatu bentuk kesadaran di mana praktisi fokus pada gambar untuk penyembuhan yang diinginkan. /. Helen B'nn) 8anyak orang men3ari informasi tentang
penggunaan guided imagery
dalam pengobatan yang dilakukan oleh 2elen 8onny (-!!", seorang terapis musik yang mengembangkan bah+a musik mempunyai efek pada pikiran seseorang dan bagaimana musik bisa dikembangkan untuk tujuan terapi penyembuhan. Pada tahun !%!, dia bergabung dengan para peneliti yang men3ari alternatif penyembuhan pada pasien dengan penyakit serius seperti kanker dengan menggunakan obat-obatan psy3hedeli3 dan psy3hotropi3. 1elalui karyanya, 2elen 8onny menjadikan musik menjadi sebuah elemen penting dalam penelitian tersebut untuk membantu pasien mengembangkan status mental dan batin mereka. *ia akhirnya mengembangkan terapi yang disebut dengan 8onny 1ethod of :uided ;magery and 1usi3 (:;1", sebagai psy3hoterapi dengan panduan fasilitator yang terlatih. 1etode ini terus berkembang dan telah banyak digunakan untuk mengobati indiidu atau kelompok dalam pera+atan kesehatannya. 1etode ini terbukti efektif digunakan untuk mengurangi dangguan fisik, emosional, dan ke3anduan yang berkaitan dengan stress.
Selain itu terapi guided imagery juga telah berkembang dari masa ke masa antara lain@ 1. "asa agama kr%sten. /atolik ?oma dan :ereja Grtodoks 0imur, keduanya mengakui bah+a reud, 5arl Bung dan psykiatris dari ;talia yaitu ?oberto Assagioli telah banyak mengembangkan tehnik guided imagery dalam bidang kedokteran modern. *alam latar belakang penulisan paper D 0he #go and the ;dE, yang dipublikasikan pada tahun , >reud mengatakan bah+a D sangat mungkin untuk suatu proses pemikiran menjadi nyata melalui bayangan yang diisualisasikan. *imana banyak orang memandang hal ini sebagai metode @ berpikir dalam gambar.E *i tahun )!-an, ditemukan tehnik psy3hodrama Ba3ob 1oreno, yang dapat juga dikategorikan dalam guided imagery, yaitu membuat seseorang berkonsentrasi dalam suatu terapi yang unik, yang dapat diartikan sebagai metode membayangkan diri sendiri se3ara langsung. *i tahun $, seorang psykiatris Berman bernama 2ans3arl Leuner menjelaskan penelitiannya tentang bentuk isualisasi, guided alternatif imagery. *isampaikan pada perkuliahan di Prin3eton Cniersity dan dipublikasikan pada Burnal Psy3hotherapy Amerika. Leuner sekarang dikenal sebagai bapak guided imagery modern. *i tahun %, konsep terapi imgery semakin populer bersamaan mun3ulnya buku best seller D :etting Hell AgainE, dimana dalam buku tersebut men3eritakan pengalaman dari 5arl dan Stephanie Simonton dimana mereka mera+at pasien kanker dengan menggunakan imagery dan bentuk terapi yang berariasi lainnya. *i dalam buku tersebut, mereka menampilkan apa yang mereka sebut sebagai Dkepribadian kankerE dan bagaimana reaksi stres dapat memper3epat perkembangan penyakit kanker. 1enurut Simonton, kesadaran diri dan pengalaman yang positif memberikan andil besar untuk bertahan dari penyakit kanker dan mereka juga menerangkan tehnik untuk belajar melakukan relaksasi, mengelola nyeri dan mengembangkan prilaku yang positif melalui isualisasi. Pada a+al tahun '!-an sampai !-an, banyak ahli imagery mengajarkan seseorang untuk benar-benar memisualisasikan apa yang terjadi pada tubuh mereka, yang mana hal ini sangat berbeda dari guided imagery yang digunakan saat ini. Pasien diminta memisualisasikan sel darah putih mereka menaklukan sel kanker sebagai Pa3-1an yang memakan kanker atau memisualisasikan tumor yang menyusut. Sayangnya, tidak semua orang mudah untuk memisualisasikan sema3am
ini, yang akhirnya imagery mengalami perkembangan dengan melibatkan semua indera, yang memungkinkan untuk membayangkan emosi, bau, rasa, suara dan perasaan. . "asa sekarang 1ulai sekitar tahun !!', penelitian tentang bentuk terapi semakin berkembang dengan menggunakan s3an otak dan tes darah. Sejumlah penelitian dipublikasikan menunjukkan bah+a imagery dapat mengubah aktiitas kekebalan tubuh pada tingkat sel, seperti meditasi dan hipnotis. *i abab , guided imagery telah diterima sebagai suatu bagian yang penting dan alid dari sistem pera+atan kesehatan. Pada a+alnya terapi ini dikategorikan dalam pengobatan alternatif, tetapi saat ini kita melihat rumah sakit, uniersitas, pemerintah, para peneliti dan dokter sangat mendukung tehnik guided imagery sebagai alat terapi untuk men3egah dan mengurangi nyeri yang sangat bagus.
DATA PUSTAKA
Snyder, 1. & Lindquist, ?. !!. Complementary/alternative therapies in nursing. 4th ed. 4e+ eist, Bess. !!!. !ealth psy"hology: an introdu"tion to behavior and health. Cnited States of Ameri3a@ 1atri9 Produ3tion ;n3. http@66+++.guidedimagerydo+nloads.3om6 diakses pada tanggal ! Agustus !$ http@66+++.goodtherapy.org6 diakses pada tanggal ! Agustus !$ http@66+++.spiritualistresour3es.3om6 diakses pada tanggal ! Agustus !$