RESENSI BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM Dosen Pengampu :
Dr. Syamsul Aripin,M.A Pendidikan Biologi 4A
Disusun Oleh :
Nama
: Haris Gunawan
NIM
: 11160161000015 11160161000015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/ 1439 H
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan tugas resensi buku yang berjudul “Resensi Buku Ilmu Pendidikan Islam” ini dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester (UTS) mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syaif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan tugas resensi buku ini, utamanya kepada yang terhormat Dosen Pengampu, Dr. Syamsul Aripin,M.A. Akhir kata, harapan saya tugas resensi buku ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca dan kita sekalian.
Ciputat, Mei 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. i KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
1.1.Latar Belakang Masalah ........................................................................ 4 1.2.Rumusan Masalah .................................................................................. 5 1.3.Tujuan Penulisan.................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6
2.1. Landasan Pendidikan Islam .................................................................. 6 2.2. Pengertian Pendidikan Islam................................................................. 8 2.3. Tujuan Pendidikan Islam ...................................................................... 9 2.4. Tanggung Jawab Pendidikan dalam Islam
........................................ 11
2.5. Kemungkinan dan Keterbatasan Pendidikan ........................................ 13 2.6. Lingkungan Pendidikan ........................................................................ 15 2.7. Kelebihan dan Kekurangan buku “Ilmu Pendidikan Islam ................... 18 BAB III PENUTUP .................................................................................... 19
3.1.Kesimpulan ............................................................................................ 19 3.2.Kritik dan Saran ..................................................................................... 19
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
Pembahasan tentang Ilmu Pendidikan tidak mungkin terbebaskan dari obyek yang menjadi sasarannya,yaitu manusia,dan karena yang menjadi topik pembahasan sekarang adalah Ilmu Pendidikan Islam,maka secara filosofis harus mengikutsertakan obyek utamanya,yaitu manusia dalam pandangan islam. Orang yang beribadat kepada Allah ini adalah orang yang disayangi-Nya.Kepadanya diturunkan suatu ajaran melalui Rasul-Nya secara berturut dan beruntun,mulai dari Rasul yang pertama,Adam a.s.sampai kepada Rasul yang terakhir,Muhammad SAW.Ajaran yang telah disempurnakan melalui Rasul terakhir ini bernama Syari’at Islam yang terkumpul dalam suatu kitab yang bernama Al- Qur’an,dan yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dengan sabda-Nya,dengan perbuatannya dan pengakuannya,seterusnya dikembangkan oleh para pengikutnya yang sudah memiliki kemampuan untuk berijtihad. Setiap orang menyadari bahwa ia mempunyai akal dan perasaan. Akal pusatnya di otak,digunakan untuk berfikir.Perasaan pusatnya di hati,digunakan untuk merasa dan dalam
tingkat
paling
kenyataan,keduanya berfikir;hasil
tinggi
ia
melahirkan”kata
sukar dipisahkan.Orang merasa
rumusan
pikiran
kebenarannya.
4
dapat
dirasakan
hati”.Dalam
dan dan
sekaligus diyakini
5
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Landasan Pendidikan Islam? 2. Apa pengertian Pendidikan Islam? 3. Apa tujuan Pendidikan Islam? 4. Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam islam? 5. Bagaimana Kemungkinan dan Keterbatasan Pendidikan? 6. Apa yang dimaksud Lingkungan Pendidikan? 7. Apa kelebihan dan kekurangan buku Ilmu Pendidikan Islam? 1.3. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas individu mata kuliah Jurnalistik Pendidikan Islam 2. Mengetahui isi dari buku yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku Ilmu Pendidikan Islam.
BAB II PEMBAHASAN
Judul Buku
: Ilmu Pendidikan Islam
Nama Pengarang
: Dr.Zakiah Daradjat,dkk
Jumlah Halaman
: 152 halaman
Penerbit
: Bumi Aksara
Tahun Terbit
: 1984
Kota Terbit
: Jakarta
2.1. Landasan Pendidikan Islam
Setiap usaha,kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai sesuatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat.Oleh karena itu pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia,harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan Islam.Landasan itu terdiri dari: a) Al-Qur’an Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. 6
7
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu.Sebagai contoh dapat dibaca kisah Lukman mengajari anaknya dalam surat Lukman ayat 12 sampai 19.Cerita itu menggariskan prinsip materi pendidikan yang terdiri dari masalah iman,akhlak ibadat,social dan ilmu pengetahuan. b) As-Sunnah As-Sunnah
ialah
perkataan,perbuatan
ataupun
pengakuan
Rasul
Allah SWT.Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasullullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan.Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an.Oleh karena itu Sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. c) Ijtihad Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’at islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syari’at islam dalam hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan,tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah tersebut. Namun demikian,ijtihad harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur’an dan Sunnah tersebut.
8
2.2. Pengertian Pendidikan Islam
a.
Pengertian Bahasa Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”,dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “’allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.
b. Pengertian Istilah Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum tedapat di zaman Nabi. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan
ajaran,
memberi
contoh,melatih
keterampilan
berbuat,member motivasi dan menciptakan lingkungan social yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.
9
c.
Pengertian Pendidikan dalam Islam Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai dengan ajaran islam dengan berbagai metode dan pendekatan Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena jaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul, selanjutnya para ulama dan cendekiawan yang pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.
2.3. Tujuan Pendidikan Islam
1. Tujuan Umum Tujuan umum ialah tujuan yang kan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandanga. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umu, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insane kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik,
10
walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut. 2. Tujuan Akhir Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula. Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara
dan
mempertahankan
tujuan
pendidikan
yang
telah dicapai. Orang yang sudah takwa dalam bentuk Insan Kamil, masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur dan berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam pendidikan formal. 3. Tujuan Sementara Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan khusus, dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak berbeda.
11
4. Tujuan Operasional Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai
tujuan
tertentu
tersebut
disebut
tujuan operasional.
Dalam pendidikan formal, tujuan operasional ini disebut juga tujuan instruksional
yang
selanjutnya
dikembangkan
menjadi tujuan
instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
2.4. Tanggung Jawab Pendidikan dalam Islam
a. Orang Tua Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan Karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
12
b. Guru Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implicit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua. Mereka ini tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Hal itupun menunjukan pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru/sekolah karena tidak sembarang orang dapat menjabat guru.Syarat untuk menjadi guru yaitu: takwa kepada Alloh, berilmu, sehat jasmani dan berkelakuan baik. c. Masyarakat Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Secara sederhan masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaaan dan agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-cita,peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada didalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan keluarganya, anggota sepermainannya, kelompok kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai warga desa, warga kota dan warga negara.
13
2.5. Kemungkinan dan Keterbatasan Pendidikan
a. Batas Pendidikan Pendidikan dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan kearah pendidikan nyata, yaitu pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan yang sesungguhnya baru terjadi kemudian. Pendidikan dalam bentuk pemeliharaan adalah bersifat ”dresur” belum bersifat murni. Sebab pada pendidikan murni diperlukan adanya kesadaran mental dari si terdidik. b. Kemungkinan Keberhasilan Pendidikan Seajuh manakah kemungkinan yang dapat dicapai oleh pendidikan pada diri seseorang tidak dapat dinyatakan dengan jelas.Kita hanya mungkin
membicarakan
tentang
kemungkinan-kemungkinan
pendidikan secara umum. 1) Dua Aliran yang Ekstrim Secara sederhana dapat dikatakan bahwa usaha pendidikan telah dapt mencapai sesuatu. Dalam kenyataan anak-anak terlantar yang tidak pernah menerima didikan senantiasa berbeda dari anak-anak yang telah menerima pendidikan. Dua aliran yang dimaksud adalah aliran pesimisme dan aliran optimism dalam pendidikan 2) Teori Konvergensi Masih ada aliran yang disebut teori konvergensi,yang berpendapat pentingnya,
bahwa
pembawaan
kedua-duanya
dan
lingkungan
sama
sama-sama berpengaruh.
14
Pada manusia meski dalam keadaan pembawaan yang sama, pengaruh lingkungan itu dapat dibuktikan. Beberapa orang kembar yang ketika lahirnya sudah dapat ditentukan oleh tabib-tabib atau dokter bahwa pembawaan mereka sama, jika dibesarkan dalam lingkungan yang berlainan, maka akan berlainan pula perkembangan jiwanya. c. Pandangan Islam Tentang Pengaruh Faktor Warisan dan Lingkungan Serta yang Dapat dicapai Manusia Melalui Pendidikan 1) Warisan dan Lingkungan Insan dengan seluruh perwatakan dan cirri pertumbuhannya adalah
perwujudan
dua
factor
yaitu
faktor
warisan
dan lingkungan. Kedua factor ini mempengaruhi insan dan berinteraksi denganya sejak hari pertama ia menjadi embrio hingga ke akhir hayatnya. Oleh karena kuat dan bercampur aduknya peranan kedua faktor ini, maka sukar sekali untuk merujuk perkembangan tubuh atau tingkah laku insan secara pasti kepada salah satu dari kedua faktor tersebut. 2) Perubahan pada Manusia Manusia dapat berubah karena wataknya yang luwes dan lentur, artinya watak insan itu boleh dilentur, dibentuk dan diubah. Ia menguasai ilmu pengetahuan adat-istiadat, nilai, tendensi
atau
aliran
baru.
Demikian
pula
ia
dapat
meninggalkan adat, nilai dan aliran lama karena interaksi social, baik dengan lingkungan yang bersifat alam maupun kebudayaan. Proses pembentukan identitas, sifat dan watak atau memupuk dan memajukan ciri-cirinya yang unik
15
dinamakan sosialisasi, atau proses “permasyarakatan”.Mudah atau susahnya proses ini bergantung pada usia dan cara yang digunakan. 2.6. Lingkungan Pendidikan
a. Pengertian Lingkungan Dalam kegiatan pendidikan,kita melihat adanya unsur pergaulan dan unsur
lingkungan
yang
keduanya
tidak
terpisahkan
tetapi
dapat dibedakan. Dalam pegaulan tidak selalu berlangsung pendidikan walaupun didalamnya terdapat faktor-faktor yang berdaya guna untuk mendidik. Pergaulan merupakan unsur lingkungan yang turut serta mendidik seseorang.
b. Beberapa Lingkungan Pendidikan di Luar Sekolah
Keluarga Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan diantara anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan. Di sini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya, artinya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Di sini diletakan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih saying dan penuh kecintaan, kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.
16
Asrama Asrama sebagai lingkungan pendidikan memiliki ciri-ciri antara lain : sewaktu-waktu atau dalam waktu tertentu hubungan anak dengan keluarganya menjadi terputus atau dengan sengaja diputuskan dan untuk waktu tertentu pula anak-anak itu hidup bersama anak-anak sebayanya. Setiap asrama mempunyai suasana tersendiri yang amat diwarnai oleh para pendidik atau pemimpinnya dan oleh sebagian besar anggota kelompok dari mana mereka berasal. Demikian pula tatanan dan cara hidup kebersamaan serta jenis kelamin dari penghuninya turut membentuk suasana asrama yang bersangkutan.
Perkumpulan Remaja Pada umunya anak-anak diatas umur 12 tahun membutuhkan kumpulan-kumpulan atau organisasi-organisasi yang dapat menyalurkan hasrat dan kegiatan yang meluap-luap dalam diri mereka. Sampai kira-kira umur 12 tahun pendidikan anak dapat terselenggara sepenuhnya oleh dan dalam lingkungan keluarga, keagamaan dan sekolah
Lingkungan Kerja Peralihan dari lingkungan keluarga dan sekolah ke lingkungan kerja memakan waktu yang lama. Lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan baru yang menuntut berbagai penyesuaian. Dalam lingkungan itu mereka bergaul dengan orang-orang
17
dewasa lain yang berbeda dari yang mereka alami. Kini mereka bergaul dengan orang-orang dewasa yang asing dan telah berpengalaman dalam lapangannya. c. Sekolah Sebagai Lingkungan Pendidikan Di sekolah berkumpul anak-anak dengan umur yang hamper sama, dengan taraf pengetahuan yang kurang lebih sederajat dan secara sekaligus menerima pelajaran yang sama. Ada perbedaan antara rumah dengan sekolah, baik dari segi suasana, tanggung jawab maupun kebebasan dan pergaulan
18
2.7. Kelebihan dan Kekurangan buku yang berjudul “Ilmu Pendidikan Islam”
A. Kelebihan Buku yang berjudul “Ilmu Pendidikan mempunyai kelebihan diantaranya yaitu: 1) Paduan warna sampul buku tersebut sangat serasi. 2) Isi dari buku tersebut sangat bagus karena dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana hakikat pendidikan menurut islam. 3) Bahasanya komunikatif. 4) Tulisannya rapi dan teratur.
B. Kekurangan Buku yang berjudul “Ilmu Pendidikan Islam” mempunyai kekurangan diantaranya yaitu: tata bahasanya amsih kurang diperhatikan.
BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan
Buku yang berjudul “Ilmu Pendidikan Islam” termasuk buku yang bagus, diantara kelebihan buku tersebut yaitu paduan warna sampul buku tersebut sangat serasi, isi dari buku tersebut sangat bagus karena dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana hakikat pendidikan menurut islam, bahasanya komunikatif, tulisannya rapi dan teratur. Namun tiada gading yang tak retak, buku yang berjudul “Ilmu Pendidikan Islam” juga mempunyai kekurangan diantaranya yaitu tata bahasanya masih kurang diperhatikan. 3.2.Kritik dan Saran
Demikian penyusunan tugas resensi buku ini saya selesaikan. Saya merasa bahwa dalam tugas resensi buku ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu tulisan, sistematika penulisan, maupun pemaparan. Oleh karena itu saya mengharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki tugas resensi buku ini. Semoga isi dari tugas resensi buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
19