1. Meningk Meningkatka atkann & menjaga menjaga kesehata kesehatann fisik & mental mental ibu ibu & bayi dg memberi memberi pendidik pendidikan an tentang tentang nutrisi, nutrisi, higin higin & proses proses kelahiran kelahiran bayi. . !eteksi !eteksi & tatalaksan tatalaksanaa komplikas komplikasii medis, bedah bedah atau obstet obstetri" ri" selama hamil. #. Memp Memper ersi siap apka kann meng mengha hada dapi pi pers persal alin inan an & kemu kemung ngki kina nann komplikasi. $. Mempe Mempersi rsiapk apkan an ibu untuk untuk menyu menyusu suii dg suks sukses es,, nifas nifas normal, normal, mera%at anak se"ara fisik, psikologis & sosial.
!ikerjakan oleh petugas yang trampil & kontinu. !ilakukan persiapan menghadapi persalinan & komplikasi. 'romosi kesehatan & pe(ensi penyakit. !eteksi penyakit yang diderita. !eteksi & penatalaksanaan komplikasi kehamilan se"ara dini.
Apakah ANC )tradisional* )tradisional* yang selama selama ini dikerjakan dikerjakan sudah efektif efektif + ANC tradisional tradisional erasal dari model yang dikembangkan di -ropa pada de"ade a%al abad ini. ebih mengarah pada ritual dp rasional. 'enekanan kunjungan adalah pada frekuensi & jumlah, bukan pada unsur yang mengarah pada tujuan esensial. 'endekatan dengan faktor risiko. etelah "ukup lama diterapkan, terbukti bah%a pendekatan dengan faktor risiko bukan merupakan strategi yang efisien & efektif untuk menurunkan A/0 karena : aktor risiko t idak dapat memperkirakan komplikasi biasanya bukan penyebab langsung timbulnya komplikasi. aktor aktor risiko risiko bukan bukan indika indikator tor yang yang baik baik untuk untuk timbu timbulny lnyaa komplikasi. ukti : /ebanyak /ebanyakan an ibu yang mengala mengalami mi komplika komplikasi, si, sebelum sebelumnya nya dianggap dianggap berisiko berisiko rendah rendah 213 ibu yang mengalam mengalamii partus partus ma"et tidak diprediksi sebelumnya )/asango, 4aire*. ebaliknya, sebagian besar ibu yang dianggap berisiko tinggi, melahirk melahirkan an bayinya bayinya tanpa tanpa komplik komplikasi asi 563 ibu diidentifi diidentifikasi kasi berisiko tidak pernah mengalami komplikasi )/asango, 4aire*. Pelajaran dari pendekatan faktor risiko : Semua wanita hamil memiliki risiko mengalami komplikasi & harus harus mempunyai mempunyai akses ke ANC yang berkualitas. berkualitas. Wanita Wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi. idak ada penapisan yang dapat membedakan wanita mana yang perlu pelayanan gawat darurat dan mana mana tidak.
iller et al, The an"et, 15 May 661 0su utamanya : /urangnya bukti ilmiah yang buat tentang efektifitas isi, frkuensi, dan jumlah kunjungan ANC. ehingga ;<= melakukan kajian a"ak terhadap efektifitas ANC rutin
-
Td meta analisis analisis terhadap terhadap penelitia penelitian>pen n>peneliti elitian an yang telah dilakukan.
-
-
-
aran : 'erlu strategi baru untuk ANC. Namun jumlah kunjungan ANC & apa yang yang dilakukan dilakukan belum ada ada kesepakatan. kesepakatan.
tanda bahaya Nutrisi / 'emberian A0 <0?T0 !eteksi & penatalaksanaan penyakit & kondisi : <0 @ konseling & tes se"ara sukarela 0nfeksi menular seksual )T0*, termasuk sifilis TC Malaria !eteksi & penatalaksanaan komplikasi : Anemia berat berat 'erdarahan per(aginam '-?eklemsia Melpresentasi Melpresentasi stl # mgg 'en"egahan : T0, suplementasi besi & asam fotal 'd populasi ttt : 'en"egahan malaria 'engobatan "a"ing usus Bodium itamin A
Tdk direkomendasikan : Melakukan banyak kunjungan rutin 'endekatan risiko tinggi
1. Meningk Meningkatka atkann & menjaga menjaga kesehata kesehatann fisik & mental mental ibu ibu & bayi dg memberi memberi pendidik pendidikan an tentang tentang nutrisi, nutrisi, higin higin & proses proses kelahiran kelahiran bayi. . !eteksi !eteksi & tatalaksan tatalaksanaa komplikas komplikasii medis, bedah bedah atau obstet obstetri" ri" selama hamil. #. Memp Memper ersi siap apka kann meng mengha hada dapi pi pers persal alin inan an & kemu kemung ngki kina nann komplikasi. $. Mempe Mempersi rsiapk apkan an ibu untuk untuk menyu menyusu suii dg suks sukses es,, nifas nifas normal, normal, mera%at anak se"ara fisik, psikologis & sosial.
!ikerjakan oleh petugas yang trampil & kontinu. !ilakukan persiapan menghadapi persalinan & komplikasi. 'romosi kesehatan & pe(ensi penyakit. !eteksi penyakit yang diderita. !eteksi & penatalaksanaan komplikasi kehamilan se"ara dini.
Apakah ANC )tradisional* )tradisional* yang selama selama ini dikerjakan dikerjakan sudah efektif efektif + ANC tradisional tradisional erasal dari model yang dikembangkan di -ropa pada de"ade a%al abad ini. ebih mengarah pada ritual dp rasional. 'enekanan kunjungan adalah pada frekuensi & jumlah, bukan pada unsur yang mengarah pada tujuan esensial. 'endekatan dengan faktor risiko. etelah "ukup lama diterapkan, terbukti bah%a pendekatan dengan faktor risiko bukan merupakan strategi yang efisien & efektif untuk menurunkan A/0 karena : aktor risiko t idak dapat memperkirakan komplikasi biasanya bukan penyebab langsung timbulnya komplikasi. aktor aktor risiko risiko bukan bukan indika indikator tor yang yang baik baik untuk untuk timbu timbulny lnyaa komplikasi. ukti : /ebanyak /ebanyakan an ibu yang mengala mengalami mi komplika komplikasi, si, sebelum sebelumnya nya dianggap dianggap berisiko berisiko rendah rendah 213 ibu yang mengalam mengalamii partus partus ma"et tidak diprediksi sebelumnya )/asango, 4aire*. ebaliknya, sebagian besar ibu yang dianggap berisiko tinggi, melahirk melahirkan an bayinya bayinya tanpa tanpa komplik komplikasi asi 563 ibu diidentifi diidentifikasi kasi berisiko tidak pernah mengalami komplikasi )/asango, 4aire*. Pelajaran dari pendekatan faktor risiko : Semua wanita hamil memiliki risiko mengalami komplikasi & harus harus mempunyai mempunyai akses ke ANC yang berkualitas. berkualitas. Wanita Wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi. idak ada penapisan yang dapat membedakan wanita mana yang perlu pelayanan gawat darurat dan mana mana tidak.
iller et al, The an"et, 15 May 661 0su utamanya : /urangnya bukti ilmiah yang buat tentang efektifitas isi, frkuensi, dan jumlah kunjungan ANC. ehingga ;<= melakukan kajian a"ak terhadap efektifitas ANC rutin
-
Td meta analisis analisis terhadap terhadap penelitia penelitian>pen n>peneliti elitian an yang telah dilakukan.
-
-
-
aran : 'erlu strategi baru untuk ANC. Namun jumlah kunjungan ANC & apa yang yang dilakukan dilakukan belum ada ada kesepakatan. kesepakatan.
tanda bahaya Nutrisi / 'emberian A0 <0?T0 !eteksi & penatalaksanaan penyakit & kondisi : <0 @ konseling & tes se"ara sukarela 0nfeksi menular seksual )T0*, termasuk sifilis TC Malaria !eteksi & penatalaksanaan komplikasi : Anemia berat berat 'erdarahan per(aginam '-?eklemsia Melpresentasi Melpresentasi stl # mgg 'en"egahan : T0, suplementasi besi & asam fotal 'd populasi ttt : 'en"egahan malaria 'engobatan "a"ing usus Bodium itamin A
Tdk direkomendasikan : Melakukan banyak kunjungan rutin 'endekatan risiko tinggi
- Melindungi retinol slm pen"ernaan, penyerapan, dan did lm jaringan tubuh. /ebutuhan slm hamil # @ 16 mg ? hr. 'd %anita sehat tidak perlu suplementasi. it. C ungsi it. C :
- /ekebalan tubuh - 'enyembuhan luka operasi - 9eaksi alergi /ebutuhan %anita hamil 26 mg?hr Thiamin, 9ifoofla(in, Nia"in Thiamin metabolism /< 9ibofle(in reaksi oksidasi @ reduksi Nia"in Jlikolisis, metabolism as lemak, & respirasi jaringan
- ungsi 9C - /ekebalan -
- 'elepasan 'T< - Transmisi neuromuskuler /ebutuhan Mg slm hamil #66 mg?hari e lm hamil besi digunakan untuk : Menutupi kehilangan basal ibu 'eningkatan 9C anin & pla"enta Total
$6 g 66 g #66 g 16$6 g
adi, kebutuhan besi total slm hamil L 1666 g uplementasi besi %anita hamil yg dianjurkan adl #6 @ 6 mg ? hari
0.
/ematian Maternal /ematian %anita %aktu hamil atau dalam 56 hari sesudah berakhirnya kehamilan dengan sebab apapun. ebab kematian ibu hamil :
- angsung - Tdk langsung
: oleh komplikasi kehamilan : oleh penyebab lain yg menyertai kehamilan
Angka kematian maternal ) MM9 * umlah kematian ibu dalam 1.666 atau 166.666 kelahiran hidup /ematian maternal di 0ndonesia : Th. 15H : $6?166.666 kelahiran hidup 155$ : #56?166.666 kelahiran hidup asaran Th. 666 : ?166.666 kelhiran hidup 00.
/ematian 'erinatal : ayi yang tidak menunjukkan tanda>tanda hidup %aktu dilahirkan L bayi yang meninggal dalam 1 minggu kehidupannya. Angka kematian perinatal ) 'M9 * : umlah kematian perinatal )janin mati pd keh L H mgg O ayi meninggal dalam 1 mgg pertama umlah seluruh kelahiran
1. P 1666
A. Dterine A. Dterine "abang dr . hipogastrika, berjalan melalui daaar ligamentum lalum, menyilang ureter Q "m lateral ser(iks uteri, setinggi =D0. er"abang mjd :
- . asendens, berjalan sepanjang tepi uterus memberi "abang ke bag.
-mpat pilar safe motherhood : 1. / . Asuhan antenatal #. 'ersalinan bersih dan aman $. 'elayanan obstetri" esensial
Atas ser(iks dan korpus. etelah men"apai pangkal tube ber"abang mjd :
- Cabang ke fundus uteri - 9amus tubarius, melalui, melui mesosalping ke tube. - 9amus o(arii, beranastomosis dgn "abang a. o(arika .
A. =( arik s Cabang dr "orta, berjalan melalui tigmantum suspensorium o(arii hilus "abang ke dalam o(arium dan "abang ke tuba melalui mesosarping, beranastomosis dg r. o(arii as. Dterinao.
'erkembangan manusia dimulai dr pembuahan spermatoGoa berpasangan dg oosil membtk organism baru, Gigot !alam persiapan utk pembuahan, sel benih pria & %anita mengalami perubahan>perubahan kromosom & morfologi, yg dikenal sbg gametogenesis. Tujuan perubahan ini adl : 1. Mengurangi jumlah kromosom diploid $ mjd haploid # melalui pembelahan pematangan )meiio"is*. . Mengubah bentuk permatoGoa sitoplasma hilang kepala, leher, ekor =osit sitoplasma bertambah membesar 'erubahan kromosom tjd slm pembelahan meiosis. Ciri khas pembelahan meiosis, yg membedakannya dr meiosis adl : lm pembelahan
1.
'd pria, sel primordial berada dlm keadaan istirahat sp masa pubertas. !g dimulainya pubertas )usia 11 @ 1$ th*, spermatogonia diakti(asi oleh testosterone. . Tiap spermatogonium membelah melalui mitosis mjd sel anak yg masing>masing mengandung $ kromosom lengkap. #. 1 sel anak tetap sbg spermatogonium & terus membtk sel>sel anak yang lain. el anak yang lain, membesar & bergerak ke lumen tubulus seminiferus mjd spermatosit primer. $. permatosit primer mengalami meiosis 1 utk membentuk sel anak yg lebih ke"il : spermatosil sekunder, yg masing>masing mengandung # kromosom. . /edua spermatosit sekunder mengalami meiosis 00 membtk $ sel germinal primitif akhir yg disbt spermatid, tetap dg # kromosom. . permatid tidak lagi mengalami pembelahan tp berkembang mjd spermatoGoa yg matang dg serangkaian perubahan yg disbt spermatogenesis : a. 'embentukan akrosom b. /ondensasi inti ". 'embentukan leher, bag. Tengah & ekor. d. Meluruhkan sebagian besar sitoplasma ;aktu yg diperlukan oleh 1 spermatogonium utk mjd 1 spermatoGoon matang adl $ hr.
Meiosis 0, kromosom homolog berpasangan masing>masing ld kromatid & tjd pertukaran silang materi genetik yg memungkinkan tjdnya (ariabilitas geneti". 'd pembelahan meiosis 00, sel tdk melipatgandakan !NA, sehingga dengan demikian setiap sel memiliki jumlah kromosom yang haploid dan jumlah !NA R dari jumlah pada sel somati" normal. Jamet pria matang : O P atau O B. Jamet %anita matang : O P el benih pertama manusia, dikenal sebagai sel benih primordial, tampak pd ddg kantung kuning telur pd akhir mgg ke # & bermigrasi ke gonad yg belum dapat dibedakan )kel kelamin primitif*, yang di"apainya pada mgg ke . 'ada %anita, proses pematangan dari sel bersih primitif mjd gamet matang dikenal sebagai oogenesis. 'd pria dikenal sebagai spermatogenesis.
1. .
#. $. .
.
=ogonium terbungkus dalam folikel di dalam o(arium. =ogonium berkembang mjd oosit primer yang tdd $ kromosom. 'd bl ke 2 semua oosit primer telah memasuki pembelahan meiosis 0, masing> masing dilapisi sel fotikuler gepeng mbtk folikel primordial. Namun, oosit primer ini tidak menyelesaikan pembelahan meiosis 0 nya, tp tetap dlm fs prolase )tahap diploten* sp menjelang pubertas. !g dimulainya pubertas, beberapa folikel mulai matang se"ara bersamaan pada setiap daur haid, tapi hanya 1 yang dapat men"apai kematangan sempurna & menyelesaikan meiosis 0 untuk membentuk sel anak dengan ukuran yang berbeda. el yang lebih besar : oosit sekunder yang haploid, mengandung hampir seluruh sitoplasma oosit primer yang akan mejadi sumber giGi o(um. el yang lebih ke"il : badan kutub, dapat membelah lagi menjadi badan kutub tapi selanjutnya berdegenerasi. =osit sekunder yang telah membesar, meninggalkan folikel se%aktu o(ulasi, masuk ke dalam tuba. ika oosit sekunder ini dibuahi, maka dimulailah pembelahan meiosis 00. ila tdk tjd pembuahan, tjd menstruasi, & siklus mulai dar a%al lagi. lm pembelahan meiosis 00, oosit sekunder menyelesaikan, pengurangan jumlah kromosom mjd setengahnya )haploid* & disbt ootid. e%aktu nu"leus sperma & o(um siap bergabung, ootid telah men"apai tahap akhir pematangan inti disbt : o(um matang
2.
Nukleus o(um & sperma yang masing>masing haploid mbk Gigot yang diploid.
ertilisasi tjd di ampula tuba yang merupakan bag tuba yang terluas & dekat dengan o(arium. permatoGoa dapat bertahan hidup dalam saluran reproduksi %anita Q $ jam. permatoGoa bergerak dengan "epat dari (agina ke uterus dengan bantuan kontraksi otot>otot uterus & tuba. Dntuk dapat membuahi, di dalam saluran reproduksi %anita spermatoGoa mengalami kapasitasi & reaksi akrosom.
- elubung
glikoprotein dr protein>protein plasma semen dibuang dari selaput pslama yang membungkus daerah akrosom.
-
- Masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi %anita )Q 2 jam*
- Tjd stl spermatoGoa menempel pd Gona pelusida - !iinduksi oleh protein>protein Gona - 'd pun"ak reaksi di keluarkan enGim yang diperlukan untuk menembus Gona pelusida, al : akrosin & tripsin.
- !r 66 @ #66 juta spermatoGoa yang ditumpahkan di (agina, hanya #66 @ 66 yg men"apai tpt pembuahan.
-
sperma yang diperlukan untuk pembuahan. perma lainnya diduga membantu sperma yang akan membuahi untuk menembus sa%ar> saa%r yang melindungi gamet %anita.
- 'elepasan enGim>enGim akrosom memungkinkan sperma menembus Gona pelusida sehingga akan bertemu dengan membran plasma oosit.
- /etika
kepala spermatoGoa menyentuh permukaan oosit, permeabilitas Gona pelusida berubah : -nGim>-nGim lisosom dari granul>granul korteks yang melepisis membran plasma dilepaskan reaksi Gona untuk menghambat penetrasi spermatoGoa lainnya.
- egera
stl spermatoGoa menyentuh membran sel oosit, kedua selaput plasma menyatu.
- /arena selaput plasma yang membungkus akrosom telah hilang se%aktu reaksi akrosom, penyatuan yang tjd sebenarnya adl antara selaput oosit & selaput yang meliputi bagian belakang kepala spermatoGoa.
- 'ada manusia, kepala & ekor masuk ke sitoplasma oosit, tapi selaput plasma tertinggal di permukaan oosit. etelah spermatoGoa masuk, ada # peristi%a yang terjadi pada oosit : 1. 9eaksi kortikal & Gona Akibat terlepasnya butir>butir kortikeal oosit adl : a. elaput oosit tak dapat ditembus oleh spermatoGoa lain. b. 4ona pelusida mengubah struktur & komposisinya untuk men"egah penambahan & penetrasi sperma. ehingga polispermi dapat di"egah. . =osit melanjutkan meiosis 00 Menghasilkan sel anak. alah satu hampir tidak mendapat sitoplasma, disebut badan kutub kedua. el anak yang lain adl. el oosit definitif. #. penggiatan metabolik sel telur penggiatan metaboli" stl penyatuan diduga untuk mengulangi kembali peristi%a permulaan seluler & molekuler.
'erubahan pada oosit & spermatoGoa setelah penyatuan A. egera stl o(ulasi, oosit menyelesaikan meiosis 00. . permatoGoa terus bergerak maju mendekati pronukleus %anita. C. 0nti spermatoGoa membengkak membentuk pronukleus pria, sedangkan ekornya terlepas dan berdegenrasi. !. elanjutnya kedua prnukleus saling merapat ? menyatu & kehilangan selaput inti, membentuk indi(idu baru dengan $ kromosom. elanjutnya 1 sel indi(idu baru ini akan membelah menjadi sel. Namun sebelum membelah, terlebih dahulu terjadi penggandaan !NA, D sintesis !NA selesai, kromosom bersusun pada gelendong untuk menjalani mitosis yang normal. -. # ps kromosom ibu & # ps kromosom ayah, membelah memanjang pada sentormer, dan kromatid yang berpasangan bergerak ke arah kutub yang berla%anan, menyiapkan sel Gigot yang masing>masing mempunyai kromosom diploid dan !NA normal. . /emudian mun"ul alur pada permukaan sel, yang berangsur>angsur membagi sitoplasma menjadi bagian.
1. . #.
'engembalian jumlah kromosom menjadi diploid lagi. 'enentuan jenis kelamin indi(idu baru. !imulainya pembelahan )segmentasi*.
istem genital tdd : 1. Jonad . istem saluran )duktus* #. Jenetalia ekstoma /etiga unsur ini mele%ati tahap yang memungkinkannya berkembang ke arah pria atau %anita. /un"i dimorfisme seksual adalah kromosm B yang mengandung gen faktor plasenta testis )T!*. 1.
Jonad
- Jonad mula>mula tampak sebagai rigi gonad yang dibentuk dari proliferasi epitel selom & pemadatan mesenkim diba%ahnya. elum ada sel>sel benih pada rigi gonad sp mgg ke
- p mgg ke 2 belum ada "iri ? - 'd mgg ke sel bersih primordial tampak diantara sel endoderm ddg yolk sa" dekat allantis
bermigrasi dengan gerakan emuboid pada sepanjang
mesenterium dorsal usus belakang sp di rigi gonad.
- el benih
punya pengaruh induktif terhadap perkembangan gonad untuk menjadi tesitis atau o(arium. ila sel bersih primordial ggl men"apai rigi gonad gonad tidak berkembang.
- bl & selama migrasi sel bersih, epitel selom dr rigi gonad berdiferensiasi, & sel epitel menembus mesenkim diba%ahnya primitif yang masih indiferen.
membentuk korda kelamin
- !iferensiasi selanjutnya adl :
- 'erkembangan sistem duktus & genitalia esterna dipengaruhi oleh hormone yang beredar dalam darah janin. - Mula>mula mudigah pria atau %anita punya ps duktus genitalia @ duktus mesonatros & duktus paramesonetros.
- Mgg ke # sel mesenkim dari alur primitif bermigrasi ke sekitar kloakalis membentuk lipatan kloaka, bergabung di "ranial tuberkulum genital. - Mgg ke membran kloakalis terbagi menjadi membrane urugenitalis & membrane analis. ipatan kloaka terbagi menjadi lipatan uretra di anterior & lipatan
anus di posterior.
- erentak, tampak tonjolan genitalia di sisi lipatan uretra. Tonjol genital adalah bakal tonjol skrotum pada pria & labia mayora pada %anita. - p mgg ke sulit membedakan ?
=rgan reproduksi %anita )A* 'enampang sagital pel(is. 'anah merah memperlihatkan jalur perjalanan o(um sll meninggalkan o(arium )* 'enampang koronal.
HUBUNGAN KEPALA JANIN & PANGGUL
UKURAN-UKURAN PANGGUL I.
PAP (Promo (Promonto ntorium, rium, linea linea innomina innominata, ta, tepi tepi atas atas simfsis) simfsis) 1. Conjug Conjugat ata a vera vera (CV) (CV) > 1
2. 1cm 3. . trans transver versa sa ! 12 " # 13cm 13cm $. .o%l .o%li& i&ua ua ! 12c 12cm m (CV) ! C ' 1 " atau 2 cm) II. iang iang tenga* tenga* pangg panggul ul (tepi (tepi %a+a* %a+a* sifsis, sifsis, 2I, 1#2 1#2 cm iatas ujung os sa-rum) 1. AP!11cm 2. . tran transv sver ersa sa ! 1cm 1cm 3. .sag .sagita italis lis post posterio eriorr ! $ " cm III. PP (2 %iang %iang segi/ga segi/ga g alas alas %erimpit %erimpit p grs 0ang 0ang meng* meng*u%u u%ung ng-an -an -eua eua tu%er tu%er os isc*i, isc*i, segi/g segi/ga a epan punca-n0a punca-n0a p simfsis, simfsis, segi/ga segi/ga %ela-ang %ela-ang punca-n0a p -o-sigeus) 1. .AP .AP ! 11, 11, cm cm 2. . tran transv sver ersa sa ! 1 1 cm 3. .sag .sagita italis lis post posterio eriorr ! " cm
UKURAN-UKURAN KEPALA JANIN I. -ur -uran an mu-a mu-a %ela %ela-a -ang ng 1. . su%o-sipit su%o-sipito%re o%regma gma/-us /-us (4,cm) (4,cm) 2. .o.o-sip sipito ito 5ront 5rontali aliss (11cm) (11cm) 3. .o.o-sip sipito itomen menta talis lis(13 (13,c ,cm) m) $. .su%me .su%mento% nto%regm regma/a/-us(4, us(4,cm) cm) II. II. -ur -uran an melin melinta tang ng 1. .%ip .%ipari ariet etal al (4,cm (4,cm)) 2. .%it .%item empo pora rall (6cm (6cm)) III. III. -ur -uran an melingmeling-ar ar 1. C.su%o C.su%o-si -sipit pito%r o%regm egma/ a/-u -uss (32) (32) 2. C.o-si C.o-sipit pito5r o5ront ontali aliss (3$cm) (3$cm) 3. C.o-si C.o-sipit pitome oment ntalis alis (3cm) (3cm) $. C.su%men C.su%mento%r to%regma egma/-us /-us (32cm) (32cm)
,APAS+AS PAN((Panggul -uas Sedang Sempit )ingan Sedang 'erat Absolut
Trhobomodulin al %agian jalur an/-oagulan protein C mar-er ut- -erusa -an sel enotel ] sangat sensi/5 ; spesif- ut- solusio plasenta.
Pro*nosis:
!ifferentiation 'etween Abruptio Pla1entae and Pla1enta Pre?ia
%istory
Abdominal eBaminati
Abruptio pla1entae @grades 04 5 reDuent asso1iatio n of toBemia of pregnan1y or hypertensi on from any 1ause A
single
on
Pla1enta pre?ia
No asso1iation with toBemia )epeated EwarningE hemorrha ges. often o11urring o?er a period of
An1illary aids
aginal eBaminatio n
atta1k of ?aginal bleeding" whi1h usually 1ontinues until deli?ery Abdominal pain -o1al uterine tendernessF hyper4 toni1 EwoodyE uterus in a 1on1ealed
weeks sually no"abdomin al pain Normal uterine tone and usually no tendernes s Patient rarely in labor Presenting part abo?e
$anageme nt
abruption Patient usually in labor Presenting part often engaged
brim: mal4 presentati ons freDuently found etal parts usually palpable etal parts etal heart may be tones usually diffi1ult to present palpate etal heart tones often Pla1enta absent demonstr ated in Pla1enta lower demonstrat uterine ed in upper segment uterine by segment by ultrasoni1 ultrasoni1" . radiograph radiograp i1" or hi1" or isotopi1 isotopi1 studies studies E!ouble setupE re?eals no pla1enta within 6 1m of internal os
Admit all patients to hospital F
no pla1e for aBpe1tant treatment when this diagnosis is made
bleeding stops and fetus is less than 5; wk old" eBpe1tant treatment may be indi1ated
jaringan 0g ciera ; mem%antu inisiasi 5ase -oagulasi a-*ir. 6, (%setro.0osit4Pe.0entuk%n tro.0in5 7rom%osit mele-at p permu-aan pem%ulu* ara* 0g ciera %eragregasi 1 sama lain %%rp saat stl ciera. Keng*asil-an pem%entu-an gumpalan trorn%osit 0g %era-*ir g *emostasis -omplit (primer) atau temporer (se-uner), tgt luasn0a ciera. A*esi ; agregasi trom%osit i%antu ole* AP ; an/ V 5actor. lm pem%e-uan E, trom%osit juga %er5ugsi melepes A7P, trom%ostenin, suatu protein -ontra-/l 0g %ertanggung ja+a% t* retra-si %e-uan. 7, (%se ko%*ul%si 4pe.0entuk%n '0rin5 Kutla- iperlu-an ut- pem%entu-an trom%us 0g -ela- a-an mj %asis stru-tur p proses re-onstru-si. asar teori -as-ae 8 se/ap -ali 5a-tor pem%e-uan ia-/an, ma-a
?2#an/tripsin
a-an menga-/vasi 5a-tor %eri-utn0a. e+a-tu pem%ulu* ara* ciera, pem%e-uan ara* segera imulai g a-/vasi NII ole* -olagen (jalur intrinsi-) ; a-/vasi VII ole* trom%oplas/n 0g ilepas jaringan 0g rusa- ( jalur e-strinsi-) I, J%lur Ekstrinsik Kerupa-an proses cepat. lm 12 e/- s* m%t- f%rin Katerial pro-oagulan %erasal r jaringan ; %iasan0a t- terpt lm aliran ara*. Kerupa-an jalur bypass (t- melalui NII, NI, IN, ; VIII), tp langsung menga-/an VII II, J%lur Intrinsik 4siste. kont%k5 Proses 0g > lam%at, perlu +a-tu ^ 2 mnt sp f%rin ter%t-. Protein -oagulasi, 0g normal %erear lm %entu- ina-/5, %erturut# turut ia-/an imulai r 5a-tor NII st.
Pen%t%l%ks%n%%n: 1. Kasase uterus &. terotoni-a (In5us pitosin 1#1 I lm ml 9J, met*ergin IV, pt iulang) $ jam -emuian, Pg
. :ompresi %imanual /. 7ampon uterovaginal (2$ jam) 4. Ketoe Den-el (menjepit ca%ang a. uterina -iri ; -anan melalui vagin a 5. Hpera/5 8 # ligasi a. uterine atau a. *ipogastri-a # *istere-tomi
Retensio Pl%sent% 7erta*ann0a atau %elum la*im0a plasenta R 3 menit stl %a0i la*ir.
Eolo*i 8 6 Q a-i%at ggn -ontra-si uterus Jenis: Plasenta %!$esi3% : is/la* umum aan0a perle-atan 0g erat r plasenta p tempat implantasin0a
9o%e-an jalan la*ir
7P putus a-i%at tra-si 9etensio %erle%i*an plasenta Inverso uteri a-i%at t a r i- a n l a n j ut a n terus %er-ontra-si tp isa ti n g g i 5 u n u s t - plasenta %er-urang Eeurogeni- s0oPucat ; lim%ung
1. All B ila tj pe B per5usi ginjal ; Ea plasma < renin i-eluar-an o ju-sta glomerulus < %e-erja p al5a 2 glo%ulin, mengu%a* Al
7FH9I 7F9TAIEA F:JAKPIA