Kelompok 6 : Rakan Pramoe Izdihar Aulia Rachmi Isra Diajeng Putri Siti Nur Habibah
21040113130085 21040113120003 21040113130109 21040113140137
LAPORAN PERHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AGREGAT DAN METODE KOHOR TAHUN 2010 – 2030
Untuk memenuhi tugas mata kuliah kependudukan Dosen pengampu : Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS Novida Waskitaningsih, ST, MSc, MT
JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
1.
PENDAHULUAN Para perencana pembangunan ataupun pengambil kebijakan, memerlukan data
kependudukan yang berkesinambungan dari tahun ke tahunnya. Namun sumber data yang tersedia hanya secara periodik, dan salah satu sumber data kependudukan yang sering digunakan dalam proses pembangunan ialah sensus. Hanya saja sensus dilakukan satu kali setiap periodenya, yang mana di Indonesia dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan data secara mendesak untuk suatu keperluan tertentu, apalagi dalam memenuhi kebutuhan pembangunan berkala. Data kependudukan lainnya yang biasa digunakan ialah survey antar sensus yang dilakukan setiap lima tahun sekali yakninya antara periode sensus, yang mana digunakan sebagai pengimbang pada masa kosong pertengahan sensus. Sumber data kependudukan lain yaitu registrasi penduduk yang mana masih belum sempurna cakupan pencatatannya sehingga datanya belum dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan nasional. Dalam perencanaan pembangunan nasional dan penilaian suatu program kebijakan suatu wilayah maupun daerah, diperlukan data-data kependudukan seperti data jumlah penduduk, serta persebaran dan susunannya menurut kelompok umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data yang diperlukan tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga informasi masa lampau dan yang lebih penting lagi adalah informasi perkiraan pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu lalu dapat diperoleh dari hasil survei dan sensus, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan data penduduk pada saat ini dan masa yang akan datang perlu dibuat proyeksi penduduk, yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang. 2.
METODE PROYEKSI, TAHAPAN PERHITUNGAN DAN ASUMSI Pembuatan proyeksi penduduk ini dilakukan dengan menggunakan metode proyeksi
berdasarkan asumsi yang dimiliki, disertai dengan beberapa tahapan perhitungan yang dilakukan. 2.1
Metode Proyeksi dan Tahapan Perhitungan Proyeksi penduduk wilayah Sragen (2010-2030) dibuat berdasarkan kecenderungan
fertilitas, mortalitas, serta migrasi yang mungkin dapat terjadi 20 tahun kedepan dengan mengkaitkan tahun 2010 sebagai tahun dasarnya. Pembuatan proyeksi menggunakan metode perbandingan diakibatkan ketidak lengkapannya data yang didapat, dilakukan dengan cara membandingkan pertambahan penduduk daerah tinjauan dengan daerah
pola, selain itu
dilakukan pula metode pendekatan agregat serta pendekatan kohort berdasarkan asumsi tentang kecenderungan fertilitas, mortalias, serta migrasi ( perpindahan penduduk antar provinsi)
yang paling mungkin terjadi selama periode 20 tahun yang akan datang dari tahun 2010. Tahapan yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang diperlukan untuk dapat melakukan proyeksi penduduk, baik secara Agregat maupun Kohort dengan tahun dasar yang merupakan tahun sensus yaitu tahun 2010. Selanjutnya menghitung proyeksi penduduk Sragen dengan pendekatan Agregat, kemudian menghitung proyeksi penduduk dengan menggunakan pendekatan Kohort. Hasil proyeksi yang terlapir dari proses pendekatan Agregat maupun Kohort diulas kembali dan dipertimbangkan, jika hasil yang dianggap tidak memungkinkan maka dilakukan perhitungan kembali, namun jika hasil yang diperoleh sudah dapat diyakini sebagai proyeksi penduduk yang benar maka hasil akan di interpretsikan lebih lanjut dan dibuatkan kesimpulannya serta kemungkinan- kemungkinan yang dapat terjadi. Hasil proyeksi sangat ditentukan oleh asumsi yang digunakan. Oleh karena itu, menentukan asumsi merupakan kunci perhitungan proyeksi penduduk. Biasanya asumsi mengenai kecenderungan fertilitas, mortalitas, serta migrasi ditentukan oleh tren yang terjadi di masa lalu dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi ketiga komponen tersebut. Tetapi informasi ini belum cukup, karena harus dilengkapi dengan data terlampir yang didapat dari bps setempat. Data tersebut menjadi pegangan dalam membentuk asumsi yang dipakai dalam perhitungan proyeksi. Dalam pembuatan proyeksi penduduk ini, dilakukan dengan beberapa tahapan pada saat menggunakan metode agregat maupun metode kohor, tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut : 2.1.1
Metode Trendline a) Trendline Linier 1) Buka aplikasi Ms. Excel dan buat tabel jumlah penduduk dari data yang telah tersedia
2) Buat diagram dalam bentuk line seperti gambar berikut
3) Ubah layout trendline analysis dan pilih Linear Trendline pada menu pop-up
4) Pada Trendline Option pilih linear dan checklist “display equation on chart” & “display R-square value on chart”
5) Maka hasilnya adalah sebagai berikut
6) Pada Trendline Option Forecast > Forward untuk menunjukkan perkiraan penduduk pada tahun 2030 mendatang terhitung setelah tahun ke 12 seperti tabel sebelumnya 7) Lakukan hal yang sama pada grafik trendline exponential. Pada Trendline Option pilih exponential dan checklist “display equation on chart” & “display R-square value on chart”
2.1.2
Metode Kohor Female
1) Masukkan data jumlah penduduk wilayah X pada tahun dasar (2010) pada kolom baseyear population 2) Pada kolom fertility, masukan data total birth (jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan) pada tahun dasar. 3) Masukan nilai ASFR pada kolom tersebut, 4) Pada kolom mortality diketahui population kelompok umur I menunjukkan rasio jumlah penduduk yang bertahan hidup (survival ratio).
2.1.3
Metode Kohor Male
1) Masukkan data jumlah penduduk laki-laki di wilayah Sragen pada tahun dasar(2010) pada kolom base year population. 2) Pada male method kolom fertility adalah kosong. Hal ini dikarenakan laki-laki tidak melahirkan bayi. 3) Pada kolom mortality sama seperti female method yaitu population pada kelompok umur tertentu menunujkkan rasio jumlah penduduk yang bertahan hidup (survival ratio). 4) Migrants adalah rasio jumlah migrant yang bertahan hidup
2.2
Sumber Data Berbagai macam sumber data digunakan untuk memdapatkan perkiraan dalam
pembuatan proyeksi data fertilitas, mortalitas, dan migrasi penduduk di Sragen, diantaranya meliputi data penduduk yang berasal dari BPS setempat yang meliputi beberapa data tahun sensus dan survei antar sensus, bahkan data proyeksi untuk tahun yang akan datang dengan menggunakan metode pendekatan agregat serta pendekatan kohor. Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan data yang lebih akurat untuk proses pembuatan proyeksi data kependudukan tersebut kedepannya. 2.3
Penentuan Asumsi Menentukan asumsi merupakan kunci perhitungan proyeksi penduduk. Biasanya asumsi
mengenai kecenderungan tiga komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu, fertilitas, mortalitas, serta migrasi ditentukan oleh kecenderungan yang terjadi di masa lalu dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi ketiga komponen itu. Namun informasi tersebut belum cukup, karena harus dilengkapi dengan kecenderungan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang akibat pelaksanaan kebijakan pembangunan sektor yang terkait dengan masalah kependudukan. 2.3.1
Metode Agregat 1) Pada proyeksi penduduk dengan menggunakan trendline linier, tahun dasar yang digunakan ialah tahun 2001 karena pada data tahun sensus (tahun 2000) terdapat penurunan jumlah penduduk yang mempengaruhi nilai R menjadi kecil. 2) Penurunan jumlah penduduk tersebut diasumsikan sebagai migrasi. 3) Interval tahun data proyeksi penduduk adalah sebesar 1 tahun yaitu dari tahun 20012012 sedangkan dalam penyajian proyeksi menggunakan interval 2 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai R yang akurat.
2.3.2
Metode Kohor 1) Total births didapatkan dari perhitungan terbalik ASFR, karena data ASFR telah diperoleh sedangkan jumlah kelahiran per kelompok umur datanya tidak tersedia. 2) Population mortality untuk kelompok birth menggunakan perhitungan terbalik IMR untuk mendapatkan jumlah kematian bayi umur <1 tahun yang kemudian dimasukkan ke dalam rumus awal. Hasil perhitungan ini digunakan untuk kohor female dan male. 3) Sedangkan population mortality untuk kelompok umur 0-4 hingga 75+ menggunakan perbandingan dengan tahun 2005 dengan asumsi rasio yang angkanya >1 maka 10%-nya adalah migran sehingga dikalikan 0,9. 4) Apabila dalam population mortality untuk kelompok umur 0-4 hingga 75+ masih terdapat nilai yang menyimpang maka digunakan asumsi jumlah penduduk dikurangi kematian yang nilainya diperoleh dari persentase kelompok umur dikali total kematian.
3.
HASIL PERHITUNGAN Hasil perhitungan yang didapatkan dari proyeksi data penduduk dengan tahun dasar 2010
menuju tahun proyeksi penduduk 2030, didapatkan hasil sebagai berikut : 3.1
Proyeksi penduduk kabupaten sragen pendekatan agregat dengan menggunakan trendline linear Data : TAHUN
Jumlah
TAHUN
Jumlah
2001
849.441
2007
867.572
2002 2003
851.583 853.711
2008 2009
871.951 877.402
2004
855.244
2010
883.464
2005
858.266 2011
887.715
2006
863.914
891.832
2012
Hasil proyeksi :
) 1,000 a 980 w i j u 960 b i r 940 ( k 920 u d u 900 d n 880 e p h 860 a l 840 m u J 820
800 780
y = 4039.4x + 841419 R² = 0.9759
Jumlah penduduk
trendline penduduk
Interpretasi yang didapatkan dari hasil trendline ialah sebagai berikut : 1.
Nilai R pada Trendline Linear jumlah penduduk Kabupaten Sragen adalah 0,9759 yang artinya semakin mendekati 1. Hasil proyeksi dari data tersebut adalah semakin baik dan korelasinya kuat (positif)
PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010
PIRAMIDA PENDUDUK KAB SRAGEN TAHUN 2010 70-74 60-64 50-54 40-44
Laki-laki
30-34
Perempuan
20-24 10-14 0-4 -60,000 -40,000 -20,000
0
20,000
40,000
60,000
PROYEKSI PIRAMIDA PENDUDUK TAHUN 2030 PIRAMIDA PENDUDUK KAB SRAGEN TAHUN 2030 70-74 60-64 50-54 40-44
Laki-laki
30-34
Perempuan
20-24 10-14 0-4 -60,000 -40,000 -20,000
0
20,000
40,000
60,000
3.2
Proyeksi penduduk kabupaten sragen dengan metode kohort female
Table 1: Base population and Components of change Base year population (2010)
Fertility
Mortality Survival ratios or proportion surviving to next age group
Total births 2001
Age 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Total
35.516 37.658 42.581 45.441 35.992 33.981 34.931 34.935 30.561 24.022 19.924 17.628 18.372 15.387 10.536 8.730 446.195
1.772 5.327 5.131 3.388 2.480 611
ASFRs
0,039 0,148 0,151 0,097 0,071 0,02
18.710
TFR
2,6300
Age Births 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70+
Population 0,99097 0,98837 0,97579 0,89542 0,81963 0,86837 0,85968 0,83367 0,79650 0,70550 0,74976 0,80729 0,87159 0,75790 0,60065 0,67386
Migrants 0,99418 0,98790 0,94771 0,90981 0,93418 0,92984 0,91684 0,89825 0,85275 0,87488 0,90364 0,93580 0,87895 0,80032 0,83693
An mi fe ag
Table 2 Projected Births Age
2015
2020
2025
2030
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44
8.360 26.059 24.097 15.967 11.676 2.861
7.523 24.129 22.080 14.132 10.355 2.519
7.133 21.871 20.542 13.018 9.235 2.252
7.838 20.816 18.741 12.168 8.556 2.026
Total
89.020
80.739
74.051
70.145
Table 3 Projected Survivors Age
2015
2020
2025
2030
5-9
35.103
44.035
39.939
36.631
10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Total
36.747 38.127 32.346 28.127 29.214 29.123 25.045 19.404 16.208 14.478 15.366 12.533 9.240 12.985 354.045
36.107 34.694 28.685 26.913 25.665 25.773 22.113 16.925 13.999 12.565 13.426 11.088 8.025 15.745 335.756
44.823 34.121 26.242 24.052 24.621 22.814 19.711 15.063 12.327 10.959 11.758 9.764 7.157 16.786 320.136
40.826 41.925 25.834 22.142 22.161 21.943 17.590 13.538 11.070 9.744 10.359 8.626 6.362 16.903 305.655
Table 4 Net migration: Projected Survivors
Age Total
2015 24.000
2020 24.000
2025 24.000
2030 24.000
5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
Table 5: Base population and Population Projections Age
2010
2015
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ (70+/)
35.516 37.658 42.581 45.441 35.992 33.981 34.931 34.935 30.561 24.022 19.924 17.628 18.372 15.387 10.536 8.730 19.266
44.553 37.002 38.748 40.298 34.438 29.852 30.913 30.845 26.657 20.748 17.291 15.402 16.253 13.364 9.903 13.458 23.361
Total
446.195
419.725
2020 40.409 45.934 38.108 36.865 30.777 28.638 27.364 27.495 23.725 18.269 15.082 13.489 14.312 11.918 8.688 16.219 24.907
397.291
2025
2030
37.062 41.838 46.824 36.292 28.334 25.777 26.319 24.535 21.323 16.408 13.409 11.883 12.644 10.594 7.820 17.260 25.080
35.107 38.530 42.827 44.097 27.926 23.867 23.860 23.665 19.202 14.883 12.153 10.668 11.245 9.456 7.025 17.377 24.402
378.324
361.888
3.3
Proyeksi penduduk kabupaten sragen dengan metode kohort male
Table 1: Base population and Components of change Base year population (2010)
Fertility
Mortality Survival ratios or proportion surviving to next age group
Total births 2001
Age
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Total
36.294 40.209 45.056 49.489 35.790 32.364 31.934 31.888 30.435 25.449 19.251 16.269 14.910 12.013 9.193 6.714 437.258
ASFRs
Age
Population
Migrants
Births
0,99097
0-4
0,93214
0,96607
5-9
0,96526
0,98263
10-14
0,92439
0,96219
15-19
0,88294
0,94147
20-24
0,82577
0,91288
25-29
0,82939
0,91470
30-34
0,83148
0,91574
35-39
0,87754
0,93877
40-44
0,75563
0,87781
45-49
0,67345
0,83672
50-54
0,76498
0,88249
55-59
0,75417
0,87708
60-64
0,72459
0,86230
65-69
0,68262
0,84131
70+
0,58228
0,79114
An mi fem 200
Table 3 Projected Survivors Age
2015
2020
2025
2030
5-9
33.831
43.030
41.622
39.848
10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+
38.812 41.649 43.696 29.554 26.842 26.552 27.983 22.998 17.139 14.727 12.270 10.804 8.200 9.262 364.319
34.513 37.882 38.875 38.194 25.999 23.670 24.709 22.386 16.475 14.005 11.810 9.458 7.857 10.723 359.587
43.393 33.908 35.549 34.213 33.166 22.969 22.180 19.913 16.064 13.497 11.265 9.125 6.938 11.374 355.174
42.034 42.116 32.040 31.467 29.864 28.927 21.565 18.001 14.398 13.182 10.882 8.730 6.710 11.218 350.982
Table 4 Net migration: Projected Survivors
Age Total
2015 24.000
2020 24.000
2025 24.000
2030 24.000
5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
1.924 2.169 2.380 2.557 1.793 1.625 1.605 1.643 1.466 1.169 932 783 706 555 399
Table 5: Base population and Population Projections Age
2010
2015
0-4
36.294
46.163
5-9
40.209
10-14
2025
2030
44.652
42.749
41.396
35.755
44.954
43.546
41.772
45.056
40.981
36.682
45.561
44.202
15-19
49.489
44.029
40.262
36.288
44.496
20-24
35.790
46.253
41.432
38.106
34.597
25-29
32.364
31.347
39.988
36.007
33.260
30-34
31.934
28.467
27.624
34.790
31.488
35-39
31.888
28.157
25.275
24.574
30.532
40-44
30.435
29.626
26.352
23.823
23.208
45-49
25.449
24.464
23.853
21.379
19.468
50-54
19.251
18.307
17.644
17.232
15.566
55-59
16.269
15.659
14.937
14.430
14.115
60-64
14.910
13.053
12.593
12.048
11.666
65-69
12.013
11.509
10.164
9.830
9.436
70-74
9.193
8.755
8.411
7.493
7.265
75+ (70+/)
6.714 15.907
9.661 18.416
11.123 19.534
11.773 19.266
11.617 18.882
Total
437.258
419.630
414.084
432.188
2020
425.946
4. KESIMPULAN Dalam proyeksi penduduk kabupaten Sragen melalui pendekatan agregat, dari tahun 2010 hingga tahun 2030 kabupaten Sragen mengalami pertumbuhan penduduk positif yang diindikasikan dengan pertambahan jumlah penduduk di tahun proyeksi. Namun, dengan pendekatan secara kohor, di kabupaten Sragen terdapat penurunan jumlah penduduk baik di kelompok kohor lakilaki maupun perempuan. Hal ini dapat terjadi karena dalam proyeksi penduduk menggunakan metode kohor hanya menggunakan data 1 tahun sebagai data acuan dan telah memperhitungkan berbagai asumsi terkait perubahan jumlah penduduk, sedangkan dalam pendekatan agregat, data jumlah penduduk menggunakan data 12 tahun sebagai acuan meskipun hanya dengan melihat perkembangan pertumbuhan penduduk secara total tanpa memperhitungkan asumsi.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2011.Metode Menghitung Proyeksi Penduduk. id.shvoong.com. Diunduh hari Kamis, tanggal 22 Mei 2014, jam 21:42 Badan Pusat Statistik. 2005. Sragen Dalam Angka 2005. Sragen Badan Pusat Statistik. 2010. Sragen Dalam Angka 2010. Sragen Badan Pusat Statistik. 2010. Jawa Tengah Dalam Angka 2010. Semarang BKKBN. 2013. Penyajian Tentang TFR Kabupaten dan Kota : Data Susenas 2010. Jakarta BPS. 2013. Publication. demografi.bps.go.id. Jakarta. Diunduh hari Selasa, tanggal 13 Mei 2014, jam 16:56 Handayani, Wiwandari & Novida Waskitaningsih.2013.DIKTAT MATA KULIAH KEPENDUDUKAN : METODE PROYEKSI PENDUDUK DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA.Semarang : Laboratorium Pengembangan Wilayah & Manajemen Lingkungan.