BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Logam nikel yang berwarna abu-abu dan keras, sebenarnya secara nisbi dapat dikate dikategor gorika ikan n sebaga sebagaii logam logam baru, baru, baik baik ditinj ditinjau au dari dari segi segi pengena pengenalan lan maupun maupun penggunaannya di dalam usaha industri. Nikel ditemukan pertama kali dalam bentuk persenyawaan dengan tembaga, yang pada saat itu dianggap sebagai “kotoran” (impurity). (impurity). Perkem Perkemban bangan gan selanj selanjutn utnya ya menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa paduan paduan (alloy) (alloy) nikel, terutama dengan baja, mempunyai sifat-sifat anti karat dan daya tahan serta keuletan yang yang sang sangat at diper diperlu luka kan n bagi bagi kehid kehidupa upan n mode modern rn.. Lebi Lebih h dari dari ! " nike nikell dunia dunia digunakan sebagai bahan paduan. #elain itu nikel digunakan pula untuk bidang kimia dan pemurnian minyak, peralatan mesin listrik, keperluan industri pesawat terbang termasuk suku cadangnya, industri kendaraan bermotor, konstruksi, peralatan rumah tangga, dan industri lainnya. Perkem Perkembang bangan an pasar pasar nikel nikel dunia dunia sampai sampai sekara sekarang, ng, sebagi sebagian an besar besar masih masih dikendalikan dikendalikan oleh negara-negar negara-negaraa industri industri yang merupakan merupakan konsumen konsumen nikel terbesar. terbesar. $al ini karena faktor-faktor faktor-faktor ekonomis ekonomis dan teknologis teknologis yang dipunyai dipunyai oleh kelompok negara yang bersangkutan. %alam beberapa tahun terakhir, memang peranan negaranegar negaraa berk berkem emban bang g produ produse sen n biji bijih h dan dan nikel nikel menu menunju njukk kkan an kenai kenaikan kan.. Namu Namun n perkembangan ini belum mampu menggeser dominasi negar-negara industri. &esesi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah di negara-negara industri sejak akhir tahun '(!-an, ternyata masih tetap menentukan perkembangan, pola dan struktur pasar nikel dunia. #ehi #ehing ngga ga
kebe keberradaa adaan n
nike nikell
yang ang
perkembangan industri yang semakin cepat
sem semaki akin
menip enipiis
deng dengan an
mrnyebabkan peran eksplorasi dan
eksploitasi bahan galian khususnya nikel semakin ditingkatkan.
'
sei seiring ring
)tas dasar tersebut di atas, maka kami sebagai salah satu perusahan yang bergerak dibidang kontraktor dengan nama P*. )L#) +ining orporation ingin melakukan kerja sama dengan perusahaan bapak dalam hal eksplorasi bijih nikel di %aerah#orowako. I.2.
Tujuan
*ujuan dari kerjasama ini yaitu agar kami dapat melakukan proses eksporasi bijih nikel sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.
BAB II GEOLOGI REGIONAL
II. 1. Geologi Umum Daera !oro"ako
)da beberapa penelitian yang menjelaskan mengenai proses tektonik dan geologi daerah #orowako, antara lain adalah #ukamto '(/0 yang membagi pulau #ulawesi dan sekitarnya terdiri dari 1 +andala 2eologi yaitu 3 '. +andala 2eologi #ulawesi 4arat, dicirikan oleh adanya jalur gunung api Paleogen , . 5ntrusi Neogen dan sedimen +eso6oikum. +andala 2eologi #ulawesi *imur, dicirikan oleh batuan 7fiolit yang berupa batuan ultramafik peridotite, har6burgit, dunit, piroksenit dan serpentinit yang diperkirakan berumur kapu r. 1. +andala 2eologi 4anggai #ula, dicirikan oleh batuan dasar berupa batuan metamorf Permo-8arbon, batuan batuan plutonik yang bersifat granitis berumur *rias dan batuan sedimen +eso6oikum. +enurut $amilton '( 0 dan #imanjuntak '' 0, +andala 2eologi banggai #ula merupakan mikro kontinen yang merupakan pecahan dari lempeng New 2uinea yang bergerak kearah barat sepanjang sesar sorong. 2ambar .' 0 %aerah #oroako dan sekitarnya menurut #ukamto,'(/,'9 : #imanjuntak, '9; 0 adalah termasuk dalam +andala 5ndonesia bagian *imur yang dicirikan dengan batuan ofiolit dan +alihan yang di beberapa tempat tertindih oleh sedimen +eso6oikum.
1
2ambar .'. 2eologi umum dan *ektonik #ulawesi $amilton '( 0
#edangkan 2olightly '( 0 mengemukakan bagian *imur #ulawesi tersusun dari 6ona melange subduksi yang terangkat pada pre < dan post-+iosen '!( tahun lalu0. +elange yang paling tua tersusun dari sekis yang berorientasi kearah
*enggara
dengan
disertai
beberapa
tubuh
batuan
ultrabasa
yang
penyebarannya sempit dengan stadia geomorfik tua. #ementara yang berumur post +iocene telah mengalami pelapukan yang cukup luas sehingga cukup untuk membentuk endapan nikel laterite yang ekonomis, seperti yang ada di daerah Pomalaa.
=
+elange yang berumur +iosen < post +iosen menempati central dan lengan North->ast sulawesi. ?plift terjadi sangat intensif di daerah ini, diduga karena desakan kerak samudera 4anggai raton. 8erak benua dengan density yang rendah menyebabkan
tere@pose-nya batuan-batuan laut dalam dari kerak samudera dan
mantel.Pada bagian #elatan dari 6ona melange ini terdapat kompleks batuan ultramafik #oroako-4ahodopi yang pengangkatannya tidak terlalu intensif. 8ompleks ini menempati luas sekitar '',!!! km persegi dengan stadia geomorfik menengah, diselingi oleh blok-blok sesar dari cretaceous abyssal limestone dan diselingi oleh chert. 2eologi daerah #oroako dan sekitarnya sudah dideskripsikan sebelumnya secara umum oleh 4rouwer '1=0, Aan 4emmelen '=0, #oeria )tmadja et al '(=0 dan )hmad '((0. Namun yang secara spesifik membahas tentang geologi deposit nikel laterit adalah 2olightly '(0, dan 2olightly membagi geologi daerah #oroako menjadi tiga bagian, seperti yang terlihat dalam 2ambar. , yaitu 3
-
#atuan batuan sedimen yang berumur kapurB terdiri dari batugamping laut dalam dan rijang. *erdapat di bagian barat #oroako dan dibatasi oleh sesar naik dengan kemiringan ke arah barat.
-
#atuan batuan ultrabasa yang berumur awal tersierB umumnya terdiri dari jenis peridotit, sebagian mengalami serpentinisasi dengan derajat yang berAariasi dan umumnya terdapat di bagian timur. Pada satuan ini juga terdapat terdapat intrusiintrusi pegmatit yang bersifat gabroik dan terdapat di bagian utara.
-
#atuan aluAial dan sedimen danau lacustrine0 yang berumur kuarter, umumnya terdapat di bagian utara dekat desa #oroako.
/
2ambar .. 2eology daerah #oroako 2olightly '( 0
#esar besar disekitar daerah ini menyebabkan relief topografi sampai ;!! m dpl dan sampai sekarang aktif tererosi. #ejarah tektonik dan geomorfik
di kompleks ini
sangat penting untuk pembentukan nikel laterite yang bernilai ekonomis. +atano fault yang membuat topographic liniament yang cukup kuat adalah sesar mendatar sinistral aktif yang termasuk strike slip fault dan menggeser +atano limestone dan batuan lainnya sejauh '9 km kearah barat pada sisi ?tara. %anau +atano yang mempunyai kedalaman sekitar ;!! m diperkirakan adalah graben yang terbentuk akibat efek 6ona dilatasi dari sesar tersebut. %anau *owuti pada sisi selatan dari sesar diperkirakan merupakan pergeseran dari lembah *ambalako akibat pergerakan sesar +atano. Pergerakan sesar ini memblok aliran air ke arah utara sepanjang lembah dan membentuk danau *owuti dan aliran airnya beralih ke barat menuju sungai Larona.
;
%anau-danau yang terbentuk akibat dari “damming effect ” dari sesar ini merupakan bendungan alami yang menahan laju erosi dan membantu mempertahankan deposit nikel laterit yang terbentuk di daerah #oroako dan sekitar kompleks danau.
TAMBALAKO VALLEY AXI S
GULF OF TOLO
GULF OF BONE DISPLACED TERTI ARY EXTENTION OF TAMBALAKO VALLEY
2ambar .1. 2eologi #truktur %anau +atano - #oroako dan sekitarnya II.2. #aria$i Batuan Da$ar
#eperti yang dikemukakan oleh 2olightly,'(0, daerah #oroako dibagi menjadi blok berdasarkan batuan dasarnya. West Block hampir seluruhnya dilandasi oleh “Cine-grained unserpentini6ed peridotite”, sedangkan East Block didominasi oleh “#erpentini6ed coarse-grained peridotit” dengan beberapa derajat serpentinisasi. *ipe batuan dasar yang teridentifikasi adalah sebagai berikut 3 -
Fine grained, unserpentinized harzburgite
-
Coarse grained, weakly (!"#) serpentinized peridotite
-
Coarse grained, strongly (!" $ !""#)serpentinized lherzolite
(
-
%erpentinized peridotite mylonite
II.%. Geomor&ologi Regional
*injauan mengenai geomorfologi regional yang meliputi daerah penelitian dan sekitarnya didasari pada laporan hasil pemetaan geologi lembar +alili, #ulawesi yang disusun oleh #imandjuntak, dkk
''0.
%aerah penelitian termasuk dalam
geomorfologi regional Lembar +alili yang merupakan +andala #ulawesi *imur, yang dapat dibagi dalam daerah pegunungan, daerah perbukitan, daerah krast dan daerah pedataran. %aerah pegunungan menempati bagian barat dan tenggara. %i bagian barat terdapat dua rangkaian pegunungan yakni Pegunungan *ineba dan
Pegunungan
8oroue (!! - 1.!'; m 0 yang memanjang dari baratlaut-tenggara dibentuk oleh batuan granit dan malihan. #edang bagian tenggara ditempati Pegunungan Derbeek dengan ketinggian 9!! - '.1=; meter di atas permukaan laut disusun oleh batuan basa, ultrabasa dan batugamping. %aerah
perbukitan menempati bagian tenggara
dan timurlaut dengan
ketinggian !! - (!! meter dan merupakan perbukitan agak landai yang terletak diantara daerah pegunungan dan daerah pedataran. Perbukitan ini dibentuk oleh batuan Aulkanik, ultramafik dan batupasir. %engan puncak tertinggi adalah 4ukit 4ukila ;=/m0 %aerah karst menempati bagian timurlaut dengan ketinggian 9!! < '(!! m dan dibentuk oleh batugamping. %aerah ini dicirikan oleh adanya dolina dan sungai bawah permukaan. Puncak tertinggi adalah 4ukit Easopute '.(;9 m 0. %aerah pedataran menempati daerah selatan dan dibentuk oleh endapan aluAium seperti Pantai ?tara Palopo dan Pantai +alili sebelah timur. Pola aliran sungai sebagian besar berupa pola rektangular dan pola dendritik. #ungai - sungai besar yang mengalir di daerah ini antara lain #ungai Larona dan #ungai +alili yang mengalir dari timur ke barat serta #ungai 8alaena yang mengalir dari utara ke selatan. #ecara umum sungai-sungai yang mengalir di daerah ini bermuara ke *eluk 4one.
9
II.'. !tratigra&i Regional
4erdasarkan himpunan batuan, struktur dan biostratigrafi, secara regional Lembar +alili termasuk +andala 2eologi #ulawesi *imur dan +andala 2eologi #ulawesi 4arat dengan batas #esar Palu-8oro yang membujur hampir utara - selatan. +andala 2eologi #ulawesi *imur dapat dibagi ke dalam lajur batuan malihan dan lajur ofiolit #ulawesi *imur yang terdiri dari batuan ultramafik dan batuan sedimen pelagis +eso6oikum. +andala geologi #ulawesi 4arat dicirikan oleh lajur gunungapi Paleogen dan Neogen, intrusi neogen dan sedimen flysch +e6osoikum yang diendapkan di pinggiran benua Paparan #unda0. %i +andala 2eologi #ulawesi *imur, batuan tertua adalah batuan ofiolit yang terdiri dari ultramafik termasuk dunit, har6burgit, lher6olit, wehrlit
dan
serpentinit,
setempat
batuan
piroksenit websterit,
mafik termasuk
gabro dan basal.
?murnya belum dapat dipastikan, tetapi dapat diperkirakan sama dengan ofiolit di
Lengan *imur #ulawesi yang berumur 8apur )wal - *ersier #imandjuntak,
''0. Pada
+andala
Easuponda0 terdiri atas
ini
dijumpai
bongkahan
kompleks
batuan bancuh +elange
asing batuan
mafik, serpentinit, pikrit,
rijang, batugamping terdaunkan sekis, ampibolit dan eklogit F0 yang
tertanam
dalam massa dasar lempung merah bersisik. 4atuan tektonika ini tersingkap baik di daerah Easuponda serta di daerah >nsa, 8oro +ueli, diduga terbentuk
dan
Patumbea,
sebelum *ersier #imandjuntak, ''0.%aerah #oroako dan
sekitarnya merupakan bagian +andala #ulawesi *imur yang tersusun oleh kompleks ofiolit, batuan metamorf, kompleks melange dan batuan sedimen pelagis. 8ompleks
ofiolit tersebut memanjang dari utara Pegunungan 4alantak ke
arah tenggara Pegunungan Derbeek, tersusun oleh dunit, har6burgit, ler6olit, serpentinit, werlit, gabro dan diabas, basal dan diorit #imandjuntak, ''0. #ekuen ini tersingkap dengan baik di bagian utara , sedangkan dibagian tengah dan selatan,
komplek ofiolit ini umumnya tidak lengkap lagi dan telah terombakkan G terdeformasi. 4atuan yang merupakan anggota Lajur 7fiolit #ulawesi *imur berupa batuan ultrabasa +*osu0 yang terdapat disekitar danau +atano terdiri dari dunit, har6burgit, lher6olit, wehrlit, websterit, serpentinit dan. %unit berwarna hijau pekat kehitaman, padu dan pejal, bertekstur faneritik, mineral penyusunnya adalah oliAin, piroksen, plagioklas, sedikit serpentin dan magnetit, berbutir halus sampai sedang. +ineral utama
oliAin berjumlah
sekitar
!". *ampak adanya
penyimpangan dan
pelengkungan kembaran yang dijumpai pada piroksen, mencirikan adanya gejala deformasi yang dialami oleh batuan ini. %ibeberapa tempat dunit terserpentinkan kuat yang ditunjukkan oleh struktur seperti jaring dan barik-barik mineral oliAin dan piroksen,
serpentin
dan
talkum
sebagai
mineral
pengganti.
$ar6burgit
memperlihatkan kenampakan fisik berwarna hijau sampai kehitaman, holokristalin, padu dan pejal. +ineralnya halus sampai kasar terdiri atas oliAin, ;!"0, dan piroksen =!"0. Pada beberapa tempat menunjukkan struktur perdaunan. $asil penghabluran ulang pada mineral piroksin dan oliAin mencirikan batas masing-masing kristal bergerigi. Lher6olit berwarna hijau kehitaman, holokristalin, padu dan pejal. +ineral penyusunnya ialah oliAin =/"0, piroksin /"0 dan sisanya epidot, yakut, dan bijih dengan mineral berukuran halus sampai kasar. #erpentinit berwarna biru tua, tekstur lepidoblastik, struktur “ schistosity”, bentuk mineral hypidioblastik. +ineral utama yang menyusun batuan ini adalah mineral
serpentin , sedikit oliAin
dan
piroksin. ?mumnya
memperlihatkan
persekisan yang setempat terlipat, dan dapat dilihat dengan mata telanjang. 4atuan serpentinit merupakan hasil ubahan batuan ultramafik. 8etebalan sulit diperkirakan, berdasarkan penampang ketebalan sekitar '!!! m. $ubungan sekitarnya berupa persentuhan tektonik. %iatas ofiolit diendapkan tidak selaras Cormasi +atano yang terbagi bagian atas berupa batugamping kalsilutit, rijang, argilit dan batulempung napalan,
'!
sedangkan bagian bawah dicirikan oleh rijang radiolaria dengan sisipan kalsilutit yang semakin banyak ke bagian atas. 4erdasarkan kandungan fosil formasi ini menunjukan umur 8apur. >ndapan termuda di daerah Lengan *imur #ulawesi adalah endapan danau yang terdiri atas lempung, pasir, kerikil dan sebagian berupa konglomerat yang terdapat di daerah sekitar %anau +atano, %anau *owuti dan %anau +ahalona. #edang endapan-endapan aluAial dapat ditemui di sekitar daerah aliran sungai #imandjuntak, '9'dalam #imandjuntak, ''0. II.(. !truktur Geologi Regional
#truktur geologi Lembar +alili memperlihatkan ciri kompleks tumbrukan dari pinggiran benua yang aktif. 4erdasarkan struktur, himpunan batuan, biostratigrafi dan umur, daerah ini dapat dibagi menjadi kelompok yang sangat berbeda, yakni 3 )lohton yang terdiri dari 7fiolit dan malihan, sedangkan )utohton terdiri dari 3 4atuan gunungapi dan pluton *ersier dari pinggiran %unda land , serta kelompok +olasa #ulawesi. #truktur < struktur geologi yang penting di daerah ini adalah sesar, lipatan dan kekar. #ecara umum sesar yang terdapat di daerah ini berupa sesar naik, sesar sungkup, sesar geser, dan sesar turun, yang diperkirakan sudah mulai terbentuk sejak +eso6oikum. 4eberapa sesar utama tampaknya aktif kembali. #esar +atano dan #esar Palu 8oro merupakan sesar utama berarah baratlaut - tenggara dan menunjukkan gerak mengiri. %iduga kedua sesar itu masih aktif sampai sekarang, keduanya bersatu di bagian baratlaut. %iduga pula kedua sesar tersebut terbentuk sejak 7ligosen dan bersambungan dengan #esar #orong sehingga merupakan suatu sistem sesar transform. #esar
lain yang lebih kecil berupa tingkat pertama dan
atau kedua yang terbentuk bersamaan atau setelah sesar utama tersebut. Pada 8ala 7ligosen, #esar #orong yang menerus ke #esar +atano dan Palu 8oro mulai aktif dalam bentuk sesar transcurrent. )kibatnya mikro kontinen 4anggai #ula bergerak ke arah barat dan terpisah dari benua )ustralia gambar 10. Lipatan yang terdapat di daerah ini dapat digolongkan ke dalam lipatan lemah, lipatan tertutup
''
dan lipatan tumpang-tindih, sedangkan kekar terdapat dalam hampir semua jenis batuan dan tampaknya terjadi dalam beberapa periode. Pada 8ala +iosen *engah, bagian timur kerak samudera di +andala #ulawesi *imur yakni Lempeng 4anggai #ula yang bergerak ke arah barat tersorong naik terobduksi0. %i bagian barat lajur penunjaman dan busur luar tersesarsungkupkan di atas busur gunungapi, mengakibatkan ketiga +andala tersebut saling berhimpit. 8elurusan +atano sepanjang '(! km dinamakan berdasarkan nama danau yang dilaluinya yakni danau +atano. )nalog dengan sesar Palu 8oro sesar +atano ini merupakan sesar mendatar sinistral, membentang membelah timur #ulawesi dan bertemu kira-kira disebelah utara 4one, pada k elurusan Palu-8oro. #esar-sesar sistem &iedel berkembang dan membentuk sistem rekahan umum. #epanjang sesar mendatar ini terdapat juga cekungan tipe “pull apart”. Hang paling nyata
adalah
%anau +atano dengan
batimetri sekitar ;!! m dan
dikontrol oleh sesar - sesar normal yang menyudut terhadap kelurusan +atano. +edan
gaya
umumnya
yang
hori6ontal
diamati dan
di
berarah
lapangan
memperlihatkan
tenggara - baratlaut
bahwa
didampingi
tekanan tarikan
timurlaut-baratdaya gambar =0. #esar +atano bermuara di Laut 4anda pada cekungan dan teluk Losoni sebagai “pull apart basin” dan menerus ke laut sampai ke utara anjakan bawah laut *olo )aget$ari , '9(0
'
118
120
122
124
º
º
º
º
0
TELUK GORONT
º
A LO
BANGGAI
2 º
KEP. SULA
A R K A A S SULAWE M S
SI
TELUK B
O
N
E
TOLO
K U T E L
4 º
6 º
LAU T FLOR ES 8
0
º
2ambar . =. #truktur 2eologi &egional Pulau #ulawesi
'1
BAB III TIN*AUAN PU!TA+A
III.1. De&ini$i
Pada umumnya endapan nikel terdapat dalam dua bentuk yang berlainan, yaitu berupa nikel sulfida dan nikel laterit. >ndapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. 5stilah Laterit sendiri diambil dari bahasa Latin “later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakann oleh +. C. 4uchanan '9!(0, yang digunakan sebagai bahan bangunan di +ysore, anara dan +alabr yang merupakan wilayah 5ndia bagian selatan. +aterial tersebut sangat rapuh dan mudah dipotong, tetapi apabila terlalu lama terekspos, maka akan cepat sekali mengeras dan sangat kuat resisten0 #mith '0 mengemukakan bahwa laterit merupakan regolith atau tubuh batuan yang mempunyai kandungan Ce yang tinggi dan telah mengalami pelapukan, termasuk di dalamnya profil endapan material hasil transportasi yang masih tampak batuan asalnya. #ebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang tinggi dan dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan dan bauksit. %ari beberapa pengertian bahwa laterit dapat disimpulkan merupakan suatu material dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses pelapukan yang terjadi pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi. %i dalam industri pertambangan nikel laterit atau proses yang diakibatkan oleh adanya proses lateritisasi sering disebut sebagai nikel sekunder. III.2. ,aktor- ,aktor ang )em/engarui Pro$e$ Pem0entukan Nikel Laterit
Caktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah3 '.
4atuan asal. )danya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan
nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultra basa. %alam hal ini pada
'=
batuan ultra basa tersebut3 - terdapat elemen Ni yang paling banyak diantara batuan lainnya - mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti oliAin dan piroksin - mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel. .
5klim )danya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi
kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahanrekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan. 1.
&eagen-reagen kimia dan Aegetasi Hang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-
senyawa yang
membantu mempercepat proses pelapukan. )ir tanah yang
mengandung 7 memegang peranan penting didalam proses pelapukan kimia. )sam-asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat merubah p$ larutan. )sam-asam humus ini erat kaitannya dengan Aegetasi daerah. %alam hal ini, Aegetasi akan mengakibatkan3 I penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan I akumulasi air hujan akan lebih banyak I humus akan lebih tebal 8eadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. #elain itu, Aegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi mekanis. =.
#truktur #truktur yang sangat dominan yang terdapat didaerah Polamaa ini adalah
struktur kekar joint0 dibandingkan terhadap struktur patahannya. #eperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.
'/
/.
*opografi 8eadaan topografi setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta
reagen-reagen lain. ?ntuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. )kumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur run off0 lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif. ;.
Eaktu Eaktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif
karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi. III.%. Pro$e$ Pem0entukan nikel Laterit
4atuan induk bijih nikel adalah batuan peridotit. +enurut DinogradoA batuan ultra basa rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar !, ". ?nsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral oliAin dan piroksin, sebgai hasil substitusi terhadap atom Ce dan +g. Proses terjadinya substitusi antara Ni, Ce dan +g dapat diterangkan karena radius ion dan muatan ion yang hampir bersamaan diantara unsurunsur tersebut. Proses serpentinisasi yang terjadi pada batuan peridotit akibat pengaruh larutan hydrothermal, akan merubah batuan peridotit menjadi batuan serpentinit atau batuan serpentinit peroditit. #edangkan proses kimia dan fisika dari udara, air serta pergantian panas dingin yang bekerja kontinu, menyebabkan disintegrasi dan dekomposisi pada batuan induk. Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan 7 berasal dari udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang tidak stabil oliAin dan piroksin0 pada batuan ultra basa, menghasilkan +g, Ce, Ni yang larutB #i cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat halus. %idalam larutan, Ce teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-hydroksida, akhirnya
';
membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan haematit dekat permukaan. 4ersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam jumlah kecil. Larutan yang mengandung +g, Ni, dan #i terus menerus kebawah selama larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin berAariasi tersebut akan mengendap pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit dan krisopras. #edangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. ?nsur-unsur lainnya seperti a dan +g yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa mengisi celah-celah atau rekahan-rekahan pada batuan induk. %ilapangan urat-urat ini dikenal sebagai batas petunjuk antara 6ona pelapukan dengan 6ona batuan segar yang disebut dengan akar pelapukan root of weathering0. Penyelidikan di daerah #oroako menunjukkan, penampang laterit dapat digambarkan sebagai empat lapisan yang berubah secara berangsur-angsur. 8arena kedaaan setempat, yaitu batuan dasar maupun tingkat kikisan, mungkin saja ada sebuah lapisan atau lebih yang tidak ditemukan. 8eempat lapisan itu adalah tudung besi, lapisan limonit, perkotakan silika (silica bo&works), dan lajur saprolit. *udung besi yang berwarna merah terdiri dari goethit dan limonit yang menyerupai spon, berkadar besi tinggi, tetapi kadar nikelnya sangat rendah. Lapisan limonit warnanya coklat merah atau kuning. Lapisan yang berbutir ini merupakan selimut pada sebagian daerah. Pada lereng, selimut itu hanya tipis saja atau bahkan telah terkikis habis. Perkotakan silika terdapat pada dasar lapisan limonit. #ampai batas tertentu, di sini masih dikenali struktur dan tekstur batuan aslinya. >ndapan garnierit supergen di dalam perkotakan silika ini mengakibatkan terjadinya bijih nikel silika yang tinggi kadar nikelnya. Jalur saprolit merupakan peralihan dari limonit ke batuan dasar yang keras dan belum lapuk. Jalur inilah yang merupakan tempat bijih dengan kadar nikel
'(
tertinggi, akibat proses pengkayaan supergen. Perkembangan jalur saprolit tergantung pertama-tama, pada sifat fisika dan mineralogi batuan dasar. Pro$e$ Laterali$a$i
'.
Proses pelapukan batuan peridotit, yang tersusun oleh group oliAine K +agnesium #ilikat forsterite0 +g#i7=, besi #ilikat Cayalit0 Ce#i7=.
.
beraksi dengan air tanah yang kaya akan 7, yang menguraikan oliAib menjadi larutan +2, Ce dan Ni serta 8oloidal #i, dengan reaksi
( )g , Fe ) - %i'= + C' = + ( - ' → ( )g , Fe)( (C'1 ) + ( - %i'= 1.
%alam larutan besi akan teroksidasi dan membentuk ferrihidroksida ferroKferriGCe - Ce10 dan mengalami hidrasi penyerapan molekul air0 membentuk geothit Ce77$00 dan $ematit Ce710 dan membentuk kerak.
=.
#edangkan +2, Ni, dengan #i7 tetap dalam larutan akan tetapi jika larutan yang asam ini dinetralisasikan oleh tanah dan batuan, maka 6at tersebut mengendap sebagaim mineral hidrosilikat salah satunya garnierit0. ;( *i , )g ) ' + = %i' -
+
= ( - '
→
. *i , )g 0 ; %i = ''! ( '( ) 2arnierit
Pro$e$ !er/entini$a$i
Pelapukan serpentinisasi K proses oleh adanya reaksi antara batuan dan larutan encer yang kaya 7 unsure organik0 pada P:* MMM sehingga mengakibatkan pengurangan kadar +g7 pada batuan karena adanya pengikatan oleh air dan 7 dan membentuk mineral brucite dan magnesit. +isalnya pada batuan dunit yang kaya akan oliAine 3 menurut harles C. Parks,';=. 7re deposit0 - )g - %i' =
+
7liAin
- )g - %i' = 7liAin
1 ( - '
→
)g 1 %i - '/ ( '( ) =
+
)g ( '( ) - atau
#erpentin +
- ( - ' + C' -
→
4rucite
)g 1 %i - '/ .'( 0 = #erpentin
+
)gC' = +agnesit
)tau pada $ar6burgit yang kaya akan orthopiro@en
'9
)g - %i' = 7liAin
+
)g%i' -
+
- ( - '
→
)g 1 %i - '/ .'( 0 =
7rthopiro@en
#erpentin
+enurut 2olithtly '(0 dalam #uratman !!!0 6onasi profit laterit dibagi menjadi =, yaitu 3 ona limonite oAerburden L70
o
ona ini terletak paling atas dari profil dan sangat dipengaruhi oleh aktiAitas permukaan yang kuat. *ersusun oleh humus dan limonit. +ineral < mineral penyusunnya geothit, hematite, tremolit dan mineral < mineral lainnya yang terbentuk pada kondisi asam dekat permukaan dengan relief relatiAe datar. #ecara umum material-material penyusun 6ona ini berukuran halus lempung lanau0, sering dijumpai mineral stabil seperti spinel, magnetit, dan kromit. ona medium grade limonite +2L0
o
ona ini mempunyai sifat fisik tidak jauh dari 6ona limonite. *eksture sisa batuan induk mulai dapat dikenal dengan hadirnya fragmen batuan induk, yaitu peridotit atau serpentinit. &ata < rata berukuran antara '- cm dalam jumlah sedikit. ?kuran material penyusun berkisar antara lempung < pasir halus. 8etebalan 6ona ini berkisar antara !-; meter. ?mumnya singkapan 6ona ini terdapat pada lereng bukit yang ralatif datar. +ineralisasi sama dengan 6ona limonit dan 6ona saprolit, yang membedakan adalah hadirnya kuarsa, lithiopirit, dan opal. ona #aprolit
o
ona ini merupakan 6ona bijih, tersusun atas fragmen < fragmen batuan induk yang teralterasi, sehingga penyusunan, tekstur dan struktur batuan dapat dikenali. ona ini dibagi lagi menjadi 1 bagian 3
+ineral
+ineral < mineral primer terlapukan
'
)dalah
serpentin
mengandung
nikel
<
besi
sepertin,
magnetit,
nickelliferous chlorite schuscardite0
Produk pelapukan tahap awal Limonit nicklleferous mineral residu batuan induk tidak teralterasi.
o
ona bedrock 4erada paling bawah dari profil laterit. 4atuan induk ini merupakan batuan yang masih segar dengan pengaruh proses < proses pelapukan sangat kecil. 4atuan induk umumnya berupa peridotit, serpentinit atau peridotit terserpentinisasi.
!
BAB #I +EGIATAN PELA+!ANAAN
8egiatan yang akan dilakukan terkait dengan program kerja sama ini adalah kegiatan penambangan yang meliputi meliputi 3 -
Pembersihan daerah penambangan dari tumbuh-tumbuhan,
-
Pembuatan jalan-jalan,
-
Pengupasan lapisan penutup dan lapisan limonit,
-
Perhitungan cadangan
-
Pemodelan tambang
-
Penambangan. 8egiatan di atas dilakukan sesuai dengan jadwalGwaktu yang telah ditetapkan
bersama
'
BAB # PENUTUP
%ari kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan keuntungan baik untuk perusahaan yang memberikan kewenangan selaku pemilik tambang ataupun bagi kami selaku perusahaan yang akan melakukan eksplorasi di daerah tambang tersebut.
DA,TAR PU!TA+A
4ateman, ). +., '/;, +he Formation of ineral eposits- John Eiley : #ons 5nc, *hird >dition. “
>dwards, &., and )tkinson, 8., '9;, .'re eposits /eology-, hapman and $all Lmt, New Hork. Lindgreen, E., '11, ineral eposits, +c2raw < $ill 4ook ompany, New Hork. +ottana, )., respi, &. )nd Liborto, 2., '/, . /uide 0ocks and inerals”, Published by #imon : #chuster 5nc, New Hork. *im )nalisa dan >Aaluasi 8omoditi +ineral 5nternasional Proyek Pengembangan Pusat 5nformasi +ineral, '9/, 1a2ian *ikel , Pusat Pengembagan *eknologi +ineral %irjen Pertambangan ?mum < %>P*)+4>N, 4andung.
1