PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF SARAF RSUD H. ANDI SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA Tahun 2014-2016 RABIES (ICD A 82) Pengertian
Kriteria diagnosis
Diagnosis banding
Rabies adalah penyakit peradangan akut SSP oleh virus rabies, bermanifestasi sebagai kelainan neurologi yang umumnya berakhir dengan kematian 1. Anamnesis Penderita mempunyai riwayat tergigit, tercakar atau kontak dengan anjing, kucing atau binatang lainnya yang: a. Positif rabies (hasil pemeriksaan otak hewan tersangka) b. Mati dalam waktu 10 hari sejak mengigit (dibunu h, lari dan sebagainya) c. Tak dapat diobservasi setelah mengigit (dibunuh, lari dan sebagainya) d. Tersangka rabies (hewan berubah sifat, malas makan dan lainlain) 2. Gambaran Klinik a. Stadium prodromal (2-10 hari) Sakit dan rasa kesemutan di sekitar luka gigitan (tanda awal rabies), sakit kepala, lemah, anoreksia, demam, rasa takut, cemas agitasi b. Stadium kelainan neurologic (2-7 hari) 1) Bentuk spesifik : peka terhadap rangsangan ringan, kontraksi otot farings dan esophagus, kejang, aerofobia, hidrofobia, kaku kuduk, delier, semikoma, meninggal setelah 3-5 hari 2) Bentuk dimensia 3) Kepekaan terhadap rangsangan bertambah, gila mendadak, dapat melakukan tindakan kekerasan, koma, mati 4) Bentuk paralitik (7-10 hari) 3. Menunjang diagnosis bila ditemukan a. Darah: 1) Lekosit = 8.000-13.000/mm³ 2) Hematokrit = berkurang 3) Hb = berkurang b. Urine: 1) Albuminuria 2) Sedikit lekosit 1. Intoksikasi obat-obatan 2. Ensefalitis 3. Tetanus 4. Histerikal pseudorabies
5. Poliomielitis Pemeriksaan 1. Pemeriksaan laboratorium: Leukosit, hematocrit, Hb, albumin urine, penunjang dan lekosit urine 2. Pemeriksaan radiologik: dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk menyingkirkan kausa lain 3. Pemeriksaan penunjang lain: tidak ada Konsultasi Tidak perlu Perawatan RS Diperlukan untuk menenangkan pasien Terapi 1. Bila sudah timbul gejala prodromal prognosis infus dalam 3 hari 2. Terapi hanya bersifat simptomatik dan supportif (infus dextrose, anti kejang) Komplikasi/penyulit 1. Dehidrasi 2. Gagal nafas Prognosis Lama perawatan Dirawat dikamar isolasi 1-10 hari (umumnya penderita meninggal dalam 1-2 hari perawatan) Masa pemulihan Informed consent Tidak diperlukan Tenaga standar Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf Luaran Infaus/ meninggal Kepustakaan 1. Buku Standar Kompetensi Dokter Spesialis Saraf , kolegium Neurologi Indonesia (KNI) PERDOSSI, 2006 2. Fisher M, Bogousslausky J. Current Review of Cerebrovascular Disease. 3rd ed, Butterworth Heinemann, 1999. 3. Perkin GD. Mosby’s Color Atlas and Text of Neurology 2nd ed, Elsevier Limited 2004 4. McCartney RVT et al. H andbook of Transcranial D oppler, Spinger, 1997 5. Aaslid R. Transcranial Dopler sonography. Spinger-Verlag, New York, 1986 6. Bear, M.F., Connors,B.W., Paradiso, M.A. 2001 neuroscience: eksploring the Brain, 2 nd ed. Lippincott Williams & Wilkins, Bathimore. 7. Ropper A.H., Robert HB, Adams and Victor, principles of Neurology,eight ed. Mc Graww Hill, 2005, 11-13, 541-542. 8. Cumming JL, Meega MS. Neuropsychiatry and Behavioral Neuroscience. Washington DC. Martin Dunitz, 2003. 9. D’Esposito. Neurobehavior E xaminition for Practice Neurologi st. American Academic Neurology, 1998 10. Feinbeerg TE, Farah MJ. Behavioral N eurology and Neuropsychological. New York. Mc Graw-Hill, 1997 11. Lezak MD. Neuropsychological Assessment. Third edition. New York. Oxford University Press, 1995. 12. Pritchard TC, Alloway KD. Medical Neuroscience. Madison Conecticut. Fence Creek Publishing LLC, 1999
13. Campbell WW., De Jong’s, The Neurologi c E xamination, Lippincott Williams & Wilkins, 2005, 597-600. Bulukumba, 15 September 2014 Ketua Komite Medik
Ketua SMF Anestesi
dr. Bambang Haryanto, Sp.A, M.Kes Nip. 19640226 198903 1 014
dr. Usman, Sp.An, M.Kes Nip. 19751225 200502 1 002
Direktur,
dr. Hj. WAHYUNI. AS, MARS Nip. 196411211998032002
Lampiran 1 PENATALAKSANAAN PENDERITA TERGIGIT ANJING ATAU HEWAN TERSANGKA DAN POSITIF RABIES Kriteria Tersangka Rabies Sebagai Berikut:
1. 2. 3. 4.
Anjing/hewan yang mengigit terbukti secara leboratorium adalah positif rabies Anjing atau hewan yang mengigit mati dalam waktu 5-10 hari Anjing atau hewan yang mengigit menhilang atau terbunuh Anjing atau hewan yang mengigit dengan gejala rabies
Catatan :
1. Penyuntikan dilakukan secara lengkap bila: a. hewan atau anjing yang mengigit positif rabies b. hewan atau anjing liar atau gila yang tidak dapat diobservasi atau hewan tersebut dibunuh 2. penyuntikan ARV tidak dilanjutkan apabila hewan atau anjing yang mengigit penderita tetap sehat selam observasi sampai dengan 10 hari 3. petugas (tenaga medis atau perawat) harus memakai sarung tangan, pakai dan masker 4. dokter/perawat harus terlebih dahulu memberikan penjelasan secukupnya tentang jumlah lain pemberian vaksin anti rabies VAR/pemberian serum anti rabies (SAR), termasuk manfaat maupun efek samping yang mungkin timbul 5. sebelum dilakukan vaksinasi dengan VAR/pemberian serum anti rabies (SAR) vaksin/serum tersebut. Dalam hal ini penderita atau keluarga terdekat penderita harus menandatangani
surat persetujuan (informed consent) disaksikan oleh dua orang saksi termasuk dokter/ perawat. PENETALAKSANAAN PENDERITA TERGIGIT ANJING ATAU HEWAN TERSANGKA DAN POSITIF RABIES DI RSUD H ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA No Indikasi Tindakan Jenis Boster Keterangan VAR dan Dosis 1. luka gigitan 1. Dicuci dengan 1. Menundah air sabun penjahit luka, (detergen) 5-10 jika penjahitan menit kemudian diperlukan dibilas dengan gunakan anti air bersih. serum local 2. Berikan alcohol 2. Bila di 40-7% indikasikan dapat 3. Berikan yodium diberikan toxoid betadine solusion tetanus, atau senyawa antibiotik, anti amodium inflamasi dan kuartener 0,1% analgetik 4. Penyuntikan SAR secara infiltrasi sekeliling luka 2. Kontak tetapi tanpa lesi, kontak tak langsung tak ada kontak 3. Menjilat kulit, Berikan VAR Imovax Dosis untuk semua garukan atau 1. Hari 0,2 kali atau umur sama abrasi kulit, suntikan intra verorab gigitan kecil muskuler 0,5 ml (daerah deltoideus tertutup), kiri dan lengan, badan 0,5 ml dan tungkai deltoideus kanan
2. Hari 7,1 kali suntikan intra muskuler
0,5 ml deltoideus kiri atau kanan
3. Hari 21,1 kali suntikan intra muskuler 4.
5.
Menjilat mukosa, luka gigitan besar atau dalam, multiple luka pada muka, kepala, leher, jari tangan dan jari kaki
Kasus gigitan ulang 1. Kurang dari 1 tahun
2. Lebih dari 1 tahun
1. Serum Anti Rabies (SAR) a. ½ dosis disuntikan secara infiltrasi di sekitar luka b. ½ dosis yang sisa disuntikan intramuskuler diregio glutea 2. Vaksin Anti Rabies (VAR) Sesuai poin 3 A dan B
0,5 ml dltoideus kiri atau kanan Imovag rabies 20 IU/kg BB
Hari 90 0,5 IM pada deltoideus kiri atau kanan
Berikan VAR hari 0-30
Imovax, verorab SMBV
Berikan SAR+VAR secara lengkap
Imovax, verorab, SMBV, Imogan rabies
0,5 ml detoideus umur <3 th 0,1 IC flexor lengan bawah umur >3 th 0,25 ml IC flexor lengan bawah
Sesuai poin 1,3,4,5
6.
Bila ada reaksi : Berikan anti reaksi lokal histamine sistemik missal atau lokal, tidak kemerahan, boleh diberikan gatal, kortikosteroid pembengkakan 7. Bisa timbul efek samping pemberian VAR berupa meningoensefalitis R/ Kortikosteroid dosis tinggi. Bulukumba, 15 September 2014 Ketua Komite Medik
Ketua SMF Anestesi
dr. Bambang Haryanto, Sp.A, M.Kes Nip. 19640226 198903 1 014
dr. Usman, Sp.An, M.Kes Nip. 19751225 200502 1 002
Direktur,
dr. Hj. WAHYUNI. AS, MARS Nip. 196411211998032002