Dari serangkaian pergolakan daerah yang meletus dalam dekade 1950, Persitiwa PRRI/Permesta adalah paling serius dan terbesar, baik dalam skala waktunya, maupun pihak-pihak yang terlibat di d…Deskripsi lengkap
Studi Peristiwa InternasionalFull description
Surat Mohon Cuti PeristiwaFull description
Tugas Sejarah Perang Aceh, Perlawanan Indonesia Terhadap Penjajah.Full description
Rumoh Aceh IndonesiaFull description
makalah perang aceh
ghgfhjDeskripsi lengkap
Full description
historyFull description
Studi Peristiwa InternasionalDeskripsi lengkap
lpFull description
Sejarah bangsa Indonesia Tahun 1965Full description
PERISTIWA DI/TII ACEH Materi ini akan disajikan disajikan dalam format 5W + 1H. What? (Per (Per i sti wa apa yang yang ter ter j adi?) Peristiwa DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) Aceh Where? (D i mana per per i sti wa ter ter sebut ter ter j adi?) Di Daerah Istimewa Aceh (sekarang Nanggroe Aceh Darusalam) When? (Kapa (K apan n per per i sti wa ter ter sebut ter ter j adi?) Terjadi pada 21 September 1953 1953 28 28 Desember 1962. Who? (Siapa saj saja a yan yan g ter ter l i bat dalam per per i sti wa ter ter sebut?) but ?) Yang terlibat dalam peristiwa tersebut: Daud Beureuh Pemerintah Kabinet Kabinet Karya) Why? (M engapa per per i sti wa ter ter sebut ter ter j adi?) Peristiwa tersebut terjadi karena: Daud Beureuh tersinggung karena status Aceh dijadikan residen, bukan lagi daerah istimewa istimewa Masyarakat Aceh menilai pemerintah tidak menghargai jasa-jasa Aceh selama masa perang kemerdekaan How? (Baga (B agaii mana ter ter j adin ya per per i sti wa ter ter sebut?) Peristiwa tersebut dimulai sejak terjadi pertentangan antara PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Umat Aceh) dan uleebalang (kaum (kaum bangsawan) sebagai kepala adat karena perbedaan kepentingan dalam berkuasa. Agar pertentangan tidak berlanjut, maka pemerintah memberikan status daerah istimewa kepada D.I. Aceh. Akan tetapi, dalam rangka penyederhanaan administrasi negara pada ± 1950, status Aceh diturunkan menjadi residen sehingga membuat masyarakat Aceh kecewa. Akhirnya, pada 21 September 1953, Daud Beureuh memproklamasikan Aceh sebagai bagian dari NII (Negara Islam Indonesia). Bahkan, Daud Beureuh pun menyebarkan propaganda yang memburuk-burukkan pemerintah pusat. Pemerintah pusat pun geram sehingga mengadakan operasi militer untuk menumpas DI/TII.
Daud Beureuh yang terdesak meimilih strategi perang gerilya untuk menghadapi serangan dari pemerintah pusat, walaupun akhirnya, ia menyerah. Atas 28 Desember 1962 untuk menuntaskan gerakan separatis ini.