TELESURVEILLANCE SEBAGAI PELAYANAN PUBLIK BAGI PEMANTAUAN PEMA NTAUAN PERAWAT PERAWATAN AN LANSIA LANS IA DI RUMAH RUMA H
Muhamad Hasbi NPM :1006800945
Mahasiswa Magister Keperawatan Kekhususan Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Abstrak Telesurveillan elesurveillance ce adalah salah satu bentuk bentuk kegiatan kegiatan kesehat kesehatan an yang berbasis berbasis teknologi teknologi dima dimana na memu memung ngki kink nkan an peng pengaw awas asan an terh terhad adap ap pasi pasien en dala dalam m pera perawa wata tan, n, teru teruta tama ma perawatan di rumah. Telesrveillance ini didasarkan pada teknologi komunikasi untuk menyampaikan informasi antara antara pasien dengan pusat layanan layanan kesehatan panggilan yang telah terkoordina terkoordinasi si dan dikelola dikelola oleh tenaga kesehatan non profesional profesional maupun maupun tenaga kesehat kesehatan an profesi profesiona onall seperti seperti perawat perawat.. Berbag Berbagai ai jenis jenis sistem sistem telesu telesurve rveilla illance nce telah telah dilaksanakan dan terbukti efektif dan efisien. Belakang belakang
Telesurv elesurveil eillan lance ce adalah adalah aplika aplikasi si dari dari teleme telemedici dicine ne yang yang memban membantu tu untuk untuk memenu memenuhi hi kebutuhan medis pasien di rumah. rumah. Telesurveillance Telesurveillance dilandasi pada teknologi komunikasi komunikasi untuk untuk menempatkan menempatkan pasien untuk bisa kontak kontak dengan dengan pusat pelayanan panggilan panggilan sosial dan layana layanan n medis medis yang yang sudah sudah dikoor dikoordin dinasik asikan an . Pelaya Pelayanan nan kedaru kedarurata ratan n dan layanan layanan keseh kesehata atan n dasar dasar sehari sehari – hari dapa dapatt diberik diberikan an bila bila lansia lansia dapat dapat mengg menggun unak akan an telesurveillance ini. Dalam telesurveillance terdapat "telemonitoring" berisikan transmisi data fisiologis fisiologis pasien secara online (Misalnya tekanan darah, glycaemia) dan informasi informasi adanya adanya pengawasan pengawasan medis atau tidak. Ketika tidak ada data fisiologis fisiologis yang dikirimkan dikirimkan oleh pasien, maka telesurveillance dapat berfungsi dalam hal ini telesurveillance dapat berfungsi khusus yaitu sebagai pengingat untuk kegiatan yang berbeda. Berbagai Berbagai jenis layanan telesurveilla telesurveillance nce telah dirancang dirancang untuk mendukung mendukung perawatan perawatan lansia di rumah. Telesurveillance Telesurveillance yang paling umum digunakan adalah penggunaan call cent center er yang yang dike dikelo lola la oleh oleh tena tenaga ga kese keseha hata tan n non non prof profes esio iona nall yang yang dila dilati tih h untu untuk k menan menangg ggap apii kead keadaan aan daru darurat rat dan dan untu untuk k meru meruju juk k kasu kasuss ke pela pelaya yana nan n keseh kesehata atan n di masyarakat dengan sistem informasi. Telesurveillan elesurveillance ce layanan layanan dikelola dikelola oleh tenaga non-kesehatan non-kesehatan profesional profesional telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas umum kehidupan para lansia, serta berbagai hasil seperti kecemasan, kecemasan, perasaan yang aman di rumah, rumah, persepsi efek positif positif pada kesehatan kesehatan . Hal ini juga telah terbukti terbukti memiliki efek positif positif pada fungsi kemandirian kemandirian dan otonomi otonomi dalam kegiatan kegiatan hidup sehari-hari sehari-hari para lansia. lansia. Penanganan Penanganan yang yang cepat dari permintaan permintaan bantuan dalam waktu satu jam telah mengurangi angka kematian. Selain itu, tingkat kepu kepuasa asan n deng dengan an peng penggu guna naan an laya layana nan n telesu telesurv rveil eilla lance nce dike dikelo lola la oleh oleh tena tenaga ga nonnonkesehatan kesehatan profesional profesional memiliki tingkat tingkat kepuasan yang yang tinggi. tinggi. Berdasarkan Berdasarkan penelitian penelitian Rooney Rooney,, Studenski &Romawi &Romawi bahwa telesurveillan telesurveillance ce juga memiliki memiliki efek positif pada beban pada pengasuh, terutama mengenai tingkat kecemasan tentang keamana serta memberikan efesien dalam hal biaya - terutama dikaitkan dengan penurunan penurunan rawat inap .
A. LATAR LATAR BELAKANG BEL AKANG
Peni Pening ngka kata tan n
umur umur hara harapa pan n
meni mening ngka katn tnya ya juml jumlah ah
hidu hidup p
memb member erik ikan an damp dampak ak pada pada sema semaki kin n
pend pendun undu duk k yang yang beru berusi siaa diata diatass 60 tahu tahun n atau atau lans lansia ia
(Kepm (Kepmen enkes kes RI Nomo Nomorr 264, 264, 2010 2010). ). Berd Berdasa asark rkan an data data base base inte intern rnati ation onal al yang yang dilakukan oleh U.S. Census Bureau penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2007 yaitu sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010 mencapai 8,6% dari jumlah penduduk (Riskesdas, 2010). Usia lanjut merupakan tahapan usia akhir dimana pada usia tersebut terjadi penurunan biologis,
fisiologis,
psikososial
dan
spiritual.
Adanya
penurunan
tersebut,
menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang terjadi pada usia lanjut. Masalah yang sering dialami oleh usia lanjut adalah jatuh. jatuh. Tinetti Tinetti (2003) melaporkan bahwa lebih dari sepertiga penduduk usia 65 tahun atau lebih di seluruh dunia jatuh setiap tahun, dan dari satu setengah setengah kasus jatuh jatuh tersebu tersebutt berula berulang ng (Gai (Gai et al, 2010). 2010). Menuru Menurutt penelitian Tinetti pada tahun tahun 1992 kejadian jatuh pada usia lanjut di rumah lebih besar. Berdasarkan Berdasarkan penelitian Juliana Gai, Lucy Gom es, Otavio de Toledo Nobrega, dan Marcelo Palmeira Rodrigues pada tahun 2009 yang meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian jatuh pada wanita usia lanjut, faktor keseimbangan merupakan faktor prediktor dan protektif dari jatuh. Selain itu, jatuh dapat disebabkan karena karena faktor faktor ekstri ekstrinsi nsik k seperti seperti lingku lingkunga ngan n dan faktor faktor intrin intrinsik sik lain lain seperti seperti usia, usia, kondisi sosiodemografi, obat-obatan yang diminum, depresi, pusing, persepsi terhadap kesehatan. Selain itu, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa functional bahwa functional reach test atau atau tes tes jang jangka kaua uan n serta serta skal skalaa Tinett inettii atau atau tes tes kesei keseimb mban anga gan n dan dan gaya gaya berja berjalan lan merupakan merupakan faktor-fakto faktor-faktorr yang berhubungan berhubungan dengan dengan kejadian kejadian jatuh pada wanita usia lanjut (Gai et al, 2009). Gaya berjalan dipengaruhi oleh panjang langkah. Sedangkan, panjang langkah berhubungan dengan fungsi sensorimotorik yang dikombinasikan deng dengan an fakt fakto or keta ketak kutan utan akan akan jatu jatuh h (Men (Menzz et al, al, 2006 2006 dala dalam m Lord Lord et al, al, 2007).Sedangkan, akibat dari jatuh diantaranya dapat terjadi kerusakan fisik, gangguan muskuloskel muskuloskeletal etal dan dan ganggu gangguan an persarafan persarafan (Gai et al, 2010). 2010).
Sedangkan, Sedangkan, menurut menurut
penelitian Kong et al (2001), konsekuensi dari kejadian jatuh pada usia lanjut diantaranya adalah kehilangan kekuatan, ketakutan dan mencari perawatan.
Besarnya jumlah usia lanjut dan kompleksnya masalah pada usia lanjut yang diseba disebabka bkan n oleh oleh penuru penurunan nan biolog biologis, is, fisiolo fisiologis gis,, psikos psikososi osial al dan spirit spiritual ual serta serta lingkungan eksternal menyebabkan harus semakin besarnya upaya untuk mencegah masalah tersebut terjadi, termasuk masalah jatuh yang sering terjadi pada usia lanjut dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lain. Untuk itu, diperlukan upaya pemantauan dan pengamatan yang bersifat teratur dan efektif terhadap lansia yang tinggal di rumah terutama lansia yang mempunyai faktor resiko jatuh. Pemantauan Pemantauan terhadap terhadap kesehatan lansia lansia di rumah terutama terutama yang mempunyai mempunyai faktor resiko jatuh bukan bukan sepenuhnya sepenuhnya dilakukan dilakukan oleh tenaga kesehatan, kesehatan, tetapi juga harus harus dilakukan juga oleh lansia itu sendiri. Dalam mengawasi dan memantau kesehatan dirinya dirinya tersebut tersebut lansia membutuhka membutuhkan n strategi strategi yang yang efektif, efektif, efesien efesien dan moderen moderen.. Apakah Telesurveillance merupakan solusinya?
B. KAJIAN LITERATUR 1. Pelayanan Pelayanan Kesehatan Lansia Dirumah Dirumah
Populasi usia lanjut di Indonesia semakin meningkat, baik jumlah absolutnya maupun mau pun pro propor porsin sinya. ya. Dip Diperk erkira irakan kan pad padaa tah tahun un 202 2025 5 men mendata datang, ng, pro propor porsi si usi usiaa lanjut di Indonesia mencapai 13,1% atau sekitar 27 juta jiwa. Peningkatan ini tentu membutuhkan perhatian yang lebih, baik dari pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, praktisi kesehatan, serta masyarakat pada umumnya, mengingat bahwa permasalahan yang dihadapi oleh mereka yang berusia lanjut pada banyak hal berbeda dengan yang dihadapi pada kelompok usia yang lebih muda. Di bidang pelayanan kesehatan, hal ini menjadi semakin s emakin nyata karena masalah kesehatan pada mere me reka ka ya yang ng be beru rusia sia la lanj njut ut,, se secar caraa ku kuan anti tita tatif tif da dan n ku kuali alitat tatif if,, sed sedem emiki ikian an kompleksnya yang membutuhkan perhatian khusus. Sistem pelayanan kesehatan untuk usia lanjut secara umum terbagi menjadi 2: yang berbasis rumah-sakit (hospital-based) dan berbasis komunitas (community based), dengan berbagai kekhususannya, yaitu perawatan perawatan di rumah (home care). Perawatan kesehatan di rumah adalah sektor yang mengalami pertumbuhan paling cepat dalam sistem pelayanan kesehatan. Layanan perawatan kesehatan
rumah rumah dapat dapat berupa berupa perawa perawatan tan yang yang berkel berkelanj anjuta utan n atau atau hanya hanya kadang kadang-ka -kadan dang, g, menurut kebutuhan lansia terhadap pelayanan ini. Pelayanan ini diberikan oleh perusahaan swasta untuk provid atau oleh organisasi daerah atau lembaga perawat non provid yang berunjung ke rumah-rumah. Pelayanan yang diberikan termasuk asuhan keperawatan, fisioterapi, terapi okupasi, terapi bicara, pekerjaan sosial, dan pelayanan bantuan untuk perawatan kesehatan rumah. Usia lanjut banyak yang memelukan pelayanan kesehatan rumah yang teratur secara profesional. Pelayanan kesehatan rumah merupakan kombinasi pelayanan kesehatan rumah. Badan-badan pelayanan ke rumah dapat berasal dari pemerintah maupun dari swata ataupun rumah sakit dan lembaga pengobatan lainnya. Studi Studi terbaru terbaru,, menunj menunjukk ukkan an pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan rumah rumah terhad terhadap ap lansia lansia bertujuan
untuk mencegah lansia tersebut di rawat kembali di rumah sakit.
Kemampuan perawat kesehatan rumah untuk mengkaji klien secara berkelanjutan dan mengid mengident entifi ifikasi kasi berbag berbagai ai gejala gejala dari dari masalah masalah yang yang ada memung memungkin kinkan kan perawat dapat melakukan intervensi seawal mungkin sebelum gejala bertambah buruk. Perawat kesehatan rumah berada pada posisi ideal untuk mengkaji kebutuhan kebutuhan lansia secara holistik dan untuk mengkoord mengkoordinasika inasikan n pelayanan pelayanan yang diperlukan. Semua Semua bentuk bentuk asuhan keperawatan keperawatan dapat diberikan dalam bentuk perawatan kesehatan dirumah. Banyak prosedur yang sebelumnya dianggap teknologi tinggi sekarang telah menjadi umum dalam perawatan di rumah. Banyak tindakan dengan teknologi tinggi dilakukan oleh perusahaan khusus dan lembaga keperawatan di rumah (home care) .Peralatan yang diperlukan untuk perawatan lansia disediakan dan dipelihara oleh perusahaan perusahaan khusus ini. Yang Yang juga memberikan memberikan pelatihan awal dan dan bant bantua uan n dala dalam m meme memecah cahka kan n masal masalah ah bagi bagi pera perawa watt peraw perawata atan n di ruma rumah h setempat. setempat. Lembaga Lembaga perawatan perawatan rumah setempat memberikan memberikan perawatan sehari-hari kepada klien. Di balik keberhas keberhasilan ilan pelaksa pelaksanaan naan pelayan pelayanan an kesehatan kesehatan di rumah rumah
dalam dalam
mengatasi mengatasi masalah-masalah masalah-masalah kesehatan kesehatan lansia , terdapat terdapat permasalahan permasalahan lain yang mengganggu efektivitas pelaksanaan perawatan di rumah diantaranya adalah; (1) Terbata erbatasn snya ya tenag tenagaa keseh kesehat atan an (2) (2) Adan Adanya ya pang panggi gilan lan kunj kunjun unga gan n yang yang tidak tidak
diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga dan biaya, (3) Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga (4) Ketergantungan penderita dan atau keluarga, (5) untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama, (6) letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang diperlukan.
2. Telesurveillance Sebagai Layanan Publik untuk Perawatan Lansia di Rumah
Dewasa Dewasa ini perkem perkemban bangan gan ilmu ilmu dan teknol teknologi ogi berban berbandin ding g lurus lurus dengan dengan percepatan informasi. Dimana saat ini sedang terjadi revolusi digital, data, suara, gambar diam dan gambar gerak dapat dicampur sehingga mendapatkan gambaran yang cocok dan dapat dikirim dengan berbagai jenis saluran. Hal ini menunjukan bahwa sejumlah s ejumlah besar informasi dapat disimpan pada chip yang lebih kecil dan dapat diapli diaplikas kasikan ikan dalam dalam pembua pembuatan tan databa database se medis medis . Telesur elesurveil veillan lance ce menunj menunjukk ukkan an kecende kecenderun rungan gan umum umum yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi masa masa depan. depan. Intero Interoper perabi abilita litas, s, konekt konektivi ivitas, tas, skalab skalabilit ilitas as dan mobilit mobilitas as merupa merupakan kan fitur fitur kunci kunci untuk untuk teknol teknologi ogi telesurveillance. Telesurveillance merupa merupakan kan penyed penyediaa iaan n layanan layanan keseha kesehatan tan dan inform informasi asi yang terkait melalui teknologi telekomunikasi. Telesurveillance dapat menggunakan telepon, telepon, atau dengan dengan menggunaka menggunakan n videoconfe videoconference. rence. Telesurveillance merupakan perluasan dari telemedicine, telemedicine, dimana perbedaannya adalah telemedicin berfokus pada pengobatan/kuratif sedangkan telesurveillance menitikberatkan pada aspek preventif, promotif dan kuratif. Telesurveillance saat ini dijadi dijadikan kan solusi solusi teknol teknologi ogi dalam dalam melaksanakan menejemen kesehatan pasien. Dengan menggunakan telesurveillance pemberi layanan kesehatan kesehatan dapat melakukan monitoring pasien dari jarak jauh, seperti; memonitor tanda-tanda vital pasien, berat badan, tekanan darah, nadi dan indikasi lain yang merupakan tanda-tanda yang emergensi serta keluhan pasien dan obat-o obat-obat batan. an. Pasien Pasien yang yang berada berada di rumah rumah dapat dapat berkom berkomuni unikas kasii dengan dengan pemberi pemberi layanan kesehatan, interaksi ini dapat diilakukan dengan berbagai cara diantaranya; real-time atau off line, atau dalam bentuk video, voice-video dan dapat juga dalam bentuk telephone dan internet [Dellifraine, 2008; Tran, Tran, 2008]. Karakteristik Karakteristik teknologi teknologi telesurveillanc telesurveillancee untuk perawatan lansia di rumah deng dengan an mode modell tele telepo pon n adal adalah ah dita ditand ndai ai oleh oleh bi-d bi-dire irecti ction onal al deng dengan an kemam kemampu puan an
komuni komunikasi kasi (pembi (pembicar cara-pe a-pener nerima) ima) antara antara pasien pasien dan pusat pusat penerim penerima(p a(prov rovaid aider). er). Kelengkapan Kelengkapannya nya terdiri dari sebuah sebuah telepon dan kecil kecil bertenaga bertenaga baterai panggilan darurat nirkabel pemancar. Nirkabel pemancar, yang dapat dipakai sebagai sebuah medali atau gelang, gelang, berbentuk berbentuk menonjol menonjol dan tahan air, air, dan dapat digunakan digunakan untuk untuk menempatkan menempatkan panggilan panggilan darurat, atau untuk menjawab menjawab telepon telepon ketika pengguna pengguna sedang tidak dekat set dasar. Telepon Telepon dilengkapi dilengkapi bentuk bentuk besar , diterangi diterangi tombol dan ergonomis ergonomis cahaya handset, yang kompatibel kompatibel dengan alat bantu dengar. dengar. Ini Model memiliki banyak fitur khusus lainnya termasuk dua arah komunikasi hingga 30 meter dari telepon, dan suara pengingat pengingat (misalnya, (misalnya, untuk obat, kateter, kateter, glycaemia, glycaemia, diet khusus, khusus, latihan latihan yang dianjurkan, dianjurkan, medis, fungsi fungsi sosial, tugas aktivitas aktivitas harian) harian) yang dapat ditetapkan ditetapkan untuk untuk waktu tertentu (harian, (harian, mingguan mingguan atau hanya sekali). sekali). Enam pengingat dapat disimpan secara bersamaan dan diprogram dari jarak jauh. Pengguna usia lanjut juga dapat menjawab menjawab dan berbicara berbicara di telepon jarak jauh jauh hanya dengan dengan Menekan tombol darurat, tanpa mengangkat telepon. Fungsi lain yang tersedia adalah kemampuan untuk mendapatkan waktu, hari dan tanggal ta nggal dengan menekan tombol. Seda Sedang ngka kan n
tele telesu surv rvei eill llan ance ce
yang yang
meng menggu guna naka kan n
vidi vidio o
memp mempun unya yaii
karakteristik sistem sebagai berikut : menggunakan sensor dan perangkat portabel nirk nirkab abel el yang yang bert bertuj ujua uan n mema memant ntau au pasie pasien n di rumah rumah..
Pera Perang ngka katt port portab abel el ini ini
dihubungkan oleh sebuah stasiun radio untuk di-pintu-basis PC ditempatkan di utama ruangan rumah pasien. Terus menerima sinyal emisi dari perangkat portabel melalui link radio VHF, VHF, base station eksploitasi eksploitasi mereka untuk mendeteksi mendeteksi penyakit penyakit potensial situasi situasi dan, dan, hanya hanya dalam dalam kasus kasus itu dan setelah setelah proses proses pengam pengambil bilan an otomati otomatis, s, itu menghasilkan alarm ke server remote. Di sisi lain PC-base stasiun terhubung ke server jauh dari pusat
Penggunaan telesurveillance dalam dalam prakte praktek k keperaw keperawata atan n khusus khususnya nya sangat sangat efekt efektif if hal hal ini ini terb terbuk ukti ti dari dari hasil hasil pene penelit litia ian n yang yang di laku lakuka kan n oleh oleh Depa Depart rteme emen n
Rehabilitasi dan sosial untuk lanjut usia di Kanana menunjukan bahwa penggunaan telesurveillance memberikan hasil yang positif bagi penanganan usia lanjut terutama peningkatan kualitas hidup, perilaku sehat, dan kepuasan dalam dalam pelayanan keseh kesehata atan. n.Da Dala lam m pene penelit litian ian itu itu juga juga menun menunju juka kan n bahw bahwaa bahw bahwaa peng penggu guna naan an telesurveillance yang dilakukan oleh perawat dapat menekan biaya perawatan yaitu dengan berkurangnya orang lanjut usia melakukan perawatan di rumah sakit (opname) C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan Kondisi kesehatan usia lanjut yang berada di rumah kurang diperhatikan, Fokus pelayanan kesehatan pada lansia banyak ditujukan pada lansia yang ada di rumah sakit . Kondisi ini yang memicu tingginya angka kesakitan pada lansia yang berada di rumah. rumah. Hal tersebu tersebutt memerlu memerlukan kan suatu pendeka pendekatan tan penangan penanganan an
pelaya pelayanan nan
kesehatan pada lansia yang ada di rumah. Perawat (homecare) merupakan penyedia integral terlibat dalam mendidik, pembinaan, pengawasan pada lansia – lansia yang berada prakdi masyarakat /rumah . Penggunaan telesurveillance dalam perawatan di rumah sangat efektif, dengan telesurveillance kondisi perubahan-perubahan klinik pasien dapat segera terdeteksi dan dapat segera di komunikasikan dengan pemberi pelayanan kesehatan
sehingga kondisi-kondisi yang memerlukan tindakan
emergensi dapat segera dilakukan. Selain itu dengan menggunakan telesurveillance dapat menurunkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien untuk perjalanan dan menurunkan tingkat ketidaknyamanan pasien selama perjalanan.
2. Rekomendasi Telesurveillance
diter diterap apka kan n di Indo Indone nesia sia,, meng mengin inga gatt letak letak geog geogra rafis fis
Indonesia berbentuk kepulauan dan banyak pegunungan menyebabkan masyarakat Indonesia banyak yang kesulitan mencapai tempat pelayanan kesehatan, dengan penggunaan telesurveillance pasien lansia dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan. Namun demikian aplikasi penggunaan telesurveillance di Indo Indone nesia sia haru haruss diiri diiring ngii deng dengan an peng pengad adaan aan alat-a alat-alat lat yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k melakukan monitoring dan membangun jaringan untuk accses penyaluran sinyal ke
tempat pelayanan kesehatan serta pemberian informasi kepada pasien dan keluarga yang akan menggunakan metode telesurveillance.
Daftar Pustaka
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. 2010. Laporan 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun Tahun 2010. 2010. Jakarta: Depkes RI. Banerjee S, et all. 2003: Telesurveillance of elderly patients by use of passive infra-red infra- red sensors in a "smart" room. J Telemed Telemed Telecare Telecare,, Claude Vincent att all. (2006). Public Public telesurveillance service for frail elderly living at home, outcomes and cost evolution: a quasi experimental design with two follow-ups
Gai, Juliana, Lucy Gomes, Otavio de Toledo Toledo Nobrega, Marcelo Palmeira Rodrigues. 2010. Factors Related to Falls Among Elderly Women Women Resident in a Community Community.. Dimuat dalam jurnal Assoc jurnal Assoc Med Brasil : vol. 56(3), hal. 327-32. Hastings, Diana.2005. Pedoman Pedoman Keperawatan di Rumah.Jakarta: Rumah .Jakarta: EGC Kepmenkes RI Nomor 264. Tahun 2010 Kunt Ku ntjo joro ro
Hari Ha rimu murt rti. i.(2 (201 010) 0)..
Perawatan
Lansia
dirumah.. dirumah
Dalam
http://www.komnaslansia.or.id Lord, Stephen, Catherine Sherrington, Hylton Menz, Jacqueline Close. 2007. Falls in Olde Olderr Peop People le:: Risk Risk Fact Factor orss and and Stra Strate tegi gies es for for Preve Prevent ntio ion n , secon second d editi edition on.. Cambridge: Cambridge University Press. Watson, Roger.2003.Perawatan pada lansia.Jakarta:EGC la nsia.Jakarta:EGC Whitten P att all. (1997): Home (1997): Home telenursing in Kansas: Patients' perceptions perceptions of users and benefits. World Health Organization. 2007. WHO Global Report on Falls Prevention in Older Age . Geneva:WHO Press.