LAMPIRAN : MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL Ny.Y
I. IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSI
-
Pencegahan Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tanda ± tanda sedini mungkin (pre eklamsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan kemungkinan terjadinya pre-eklampsia. Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
-
Penanganan Tujuan utama penanganan adalah : Untuk mencegah terjadinya pre eklampsi dan eklampsi. Hendaknya janin lahir hidup. Trauma pada janin seminimal mungkin.
Penanganan pre-eklamsia ringan, * Istirahat di tempat tidur dangan berbaring pada sisi tubuh yang menyebabkan pengaliran darah ke placenta meningkat, aliran darah ke ginjal lebih banyak, tekanan vena pada extremitas bawah turun dan rearbsorbsi cairan di daerah tersebut meningkat. Cara ini biasanya berguna untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi edema. * Pemberian phenobarbital 3 x 30 mg sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah * Dianjurkan Dianjurka n untuk mengurangi menguran gi garam dalam diet diet penderita * Pada umumnya pemberian obat diuretika dan antihipertensiva tidak dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak dapat menghentikan proses penyakit dan juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu pemakaian obat tersebut dapat menutupi gejala pre-eclamsi berat.
-
Pengaturan Diet pada Preeklamsi Ciri khas diet preeklamsi adalah memperhatikan asupan garam dan protein. Tujuan dari pengaturan diet pada preeklamsi adalah : * Mencapai dan mempertahankan status gizi normal.
* Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal. * Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air. * Menjaga keseimbangan nitrogen * Menjaga agar pertambahan berat badan tidak melebihi normal. * Mengurangi atau mencegah timbulnya resiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau persalinan.
-
Syarat dari pemberian diet preeklamsi adalah : * Energi dan semua zat gizi cukup, dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan . Penambahan energi tidak melebihi 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil. * Garam diberikan rendah sesuai dengan berat/ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg / bulan atau dibawah 1 kg / minggu. * Protein tinggi ( 1 ½ - 2 Kg BB ) * Lemak sedang berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. * Vitamin cukup, Vit C dan B6 diberikan sedikit lebih banyak. * Mineral cukup terutama kalsium dan kalium. * Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien. * Cairan diberikan 2500 ml sehari pada saat ologuria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang dibutuhkan tubuh.
-
Jenis
diet Preeklamsi:
o Diet Preeklamsi I. Diet preeklamsi diberikan kepada pasien dengan preeklamsi berat . Makanan ini diberikan dalam bentuk cair yang terdiri dari susu dan sari buah.
Jumlah
cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari peroral dan
kekurangannya diberikan parenteral. Makanan ini kurang energi dan zat gizi karenanya hanya diberikan selama 1-2 hari. o Diet Preeklamsi II. Diet preeklamsi II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet preeklamsi I atau kepada pasien preeklamsi yang keadaan penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lemak diberikan sebagai diet rendah garam I.
Makanan ini cukup energi dan zat gizi lain. o Diet Preeklamsi III. Diet preeklamsi III diberikan sebagai perpindahan dari diet preeklamsi II dan I kepada pasien dengan preeklamsi ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah. Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi, jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan BB yang boleh lebih dari 1 Kg / BB.
II. NUTRISI PADA IBU HAMIL
Dalam mengkonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhitungkan nilai gizi makanan yang dikonsumsi, baik bagi dirinya maupun janin yang ada dalam kandungannya Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun turut naik pesat. Ini berbeda dengan kehamilan pada trimester pertama. Pada saat ini pertumbuhan janin masih belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum optimal. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat. Pada periode ini, gizi diperlukan bagi pengembangan otak dan jaringan saraf sang bayi. Sebaiknya makan setiap 4 jam sekali meskipun tidak lapar, kemungkinan bayi yang lapar. Hal lain yang perlu diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat, tetap berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang, tidak asal makan karena lapar mata. Sebaiknya ibu hamil menghindari makanan berkalori tinggi seperti cokelat dan es krim. Harus diingat pertambahan berat badan ideal selama masa kehamilan adalah berkisar antara 10-15 kg. Pada tabel berikut dapat dilihat komponen utama gizi dan kecukupan yang dianjurkan (RDA)
dari
Food
Nutrition
Board,
National
Research
Counci l :
Recommended Dietary Allowance 9th Ed. Washington DC, Nacional Academy Sciences, 1980:
3
Komposisi Utama
Kebutuhan harian wanita usia 19 - 50 th Kebutuhan tambahan harian wanita semasa hamil dan menyusui: Hamil Menyusui Protein (g) 44 +30 +20 Zat
Besi (mg) 18 +30-60 +30-60
Kalsium (mg) 800 +400 +400
Kegunaan makanan pada ibu hamil adalah :
Untuk
perumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
Untuk
mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.
Agar
supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.
Guna
mengadakan cadangan untuk masa laktasi
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa vitamin untuk meningkatkan kebugaran antara lain a.
Vitamin
B Kompleks
Dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. b.
Vitamin
D
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu. c.
Vitamin
E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Yang terdapat dalam lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
d. Asam folat Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah buahan, asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu
pertama
kehamilan.
Kekurangan
asam
folat
dapat
mengganggu
pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin. e.
Zat
besi
Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati. Salah satu makanan dengan kandungan gizi yang lengkap adalah susu. Susu mengandung kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari penyakit osteoporosis (keropos tulang).
Jika
kebutuhan kalsium ibu
hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Selain itu, susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C. Zat-zat gizi ini juga terdapat pada produk olahan susu, seperti keju, es krim, yoghurt.
Makanan yang Harus Dihindari
Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang membahayakan janin. Jenis bibit penyakit / parasit yang membahayakan kandungan dan terbawa dalam makanan antara lain: 1. Listeria Dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria monocytogenes banyak terdapat pada :
Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah setengah matang.
Selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama bila dimakan dalam keadaan mentah.
Beberapa jenis keju lunak, seperti Brie, Camembert, Blue Cheese serta keju lain yang dibuat dari susu kambing atau domba.
2. Bakteri E. Coli Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang tidak mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan ginjal. 3.
Salmonella dan Toksoplasma
Untuk menghindari infeksi bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi daging dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu: 1. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari. 2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari. 3. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada. 4. Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.
Bila kondisi badan si ibu tidak terganggu maka jumlah atau besar makanan yang dapat dimakan ialah seperti tercantum pada lampiran. Namun bila terjadi gangguan masa kehamilan maka dapat diatur sebagai berikut 1.
Pada Trisemester I :
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah. 2. Pada Trisemester II :
Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan : 3 x sehari ditambah 1 x makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging, teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah. 3.Pada
Trisemester III :
Makanan
harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu.
Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.
5. Bila terjadi keracunan kehamilan/edema (bengkak-bengkak pada kaki) maka tidak menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Nama Bahan, Berat Gram Ukuran Rumah Tangga Beras
300 4 gelas nasi
Daging
75 3 potong sedang
Tempe
75 3 potong kecil
Sayuran
300 3 gelas
Buah
200 2 potong
Susu
200 1 gelas
Gula
10 1 sendok makan
Minyak
25 5 sendok makan
Selingan
2X
Nilai gizi
Kalori
: 2500 - Lemak : 82
Protein
: 85 - H.A. : 414
Pembagian makanan sehari : WAKTU
JENIS, JUMLAH/UKURAN MAKANAN
Pagi
- Nasi 200 1¼ gls - Daging 50 1 ptg - Telur 25 ½ btr - Tempe - Sayuran 50 ½ gls - Minyak 10 1 sdm - Gula 10 1 sdm
Jam 10.00
- Susu 200 1 gls - Gula 10 1 gls
Siang
- Nasi 250 1¾ gls - Daging 50 1 ptg - Telur 50 1 btr - Tempe 50 1 ptg
- Sayuran 75 ¾ gls - Minyak 15 1½ sdm - Buah 100 1 bh Jam
16. 00
- Kacang Hijau 25 2 sdm - Gula 15 1½ sdm - Nasi 250 1¾ gls
Sore
- Daging 50 1 ptg - Telur 25 ½ btr - Tempe 50 1 ptg - Sayuran 75 ¾ gls - Minyak 10 1 sdm - Buah 100 1 bh Contoh Menu : WAKTU
JENIS, JUMLAH/UKURAN MAKANAN
Pagi
- Susu manis - Nasi - Telur ceplok - Kering tempe - Tumis kacang panjang - Bubur kacang ijo
Jam: 10.00
- Nasi
Siang
- Ikan goreng - Botok tempe, kemangi, melandingan - Sayur asam - Pepaya Jam
:
Kolak labu kuning + pisang
16.00
Malam
- Nasi - Smoor daging + tahu - Orak-arik wortel + kool - Pisang
Efek Kafein pada Kehamilan
Kafein merupakan salah satu zat yang digunakan orang dalam obat maupun dalam makanan sehari-hari yang bisa didapatkan dengan mudah, misalnya saja, pada kopi, cokelat, berbagai teh maupun soft-drink, repotnya, kafein didalam berbagai makanan dan minuman itu sekalipun tidak dianggap sebagi obat, tetapi dapat mempengaruhi / meningkatkan denyut jantung. Dengan dosis tinggi, kafein dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, dan rasa berdebar-debar. Kafein juga dapat menyebabkan peningkatan hormon epinefrin, dan menyebabkan ibu dan janinnya stress. Peningkatan kadar epinefrin ini akan mengurangi aliran darah ke rahim, sehingga mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke janin pula. Rata-rata orang di Amerika mengkonsumsi 206 sampai 210 miligram kafein setiap harinya atau sekitar 1,5 cangkir kopi. Sementara wanita hamil di sana rata-rata mendapatkan 144 mg kopi setiap harinya. Kafein yang diminum oleh ibu hamil itu, tidak hanya dapat melintasi plasenta dan memasuki aliran darah janin. Hal ini terjadi antara lain karena hati pada janin belum mampu memproses kafein secepat ibunya, sehingga kafein itu akan tinggal di sistem peredaran darah janin dalam waktu yang lebih lama.
Rokok Memicu Autisme
Merokok pada saat hamil, menurut para peneliti dari The Karolinska Intitutet, Swedia, merokok di awal kehamilan dapat memicu terjadinya autisme pada bayi yang akan dilahirkan kelak. Dari sekitar 2000 anak yang dilihatkan dalam penelitian itu, ditemukan dari anak-anak yang ibunya merokok, hampir sekitar 40 prosen menderita autistik. Para ibu hamil yang merokok, 1,4 kali lipat lebih beresiko melahirkan anak autisme, karena rokok yang diisap ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, diduga rokok tersebut juga dapat memicu terjadinya autistik tadi. Para peneliti itu cukup heran dengan hasil tersebut karena menurut mereka, sebelumnya tidak diketahui rokok merupakan faktor yang memicu terjadinya autis 1.
Zat
besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
2. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis
Jika
kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi,
maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C