18
ASM Romli, "Pengertian Media Massa", diakses pada 28 September 2014, dalam (http://komunikasi.uingd.ac.id/pengertian-media-massa/).
Henry Subiakto & Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media, & Demokrasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012), 105.
Roni Tabroni, Komunikasi Politik Pada Era Multimedi,. (Bandung: Simbiosis Rekatama Media, 2012), 96.
Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), 147.
Subiakto, 14, Op.cit.
Cangara, 127-128, Op.cit.
Ibid, 47.
Subiakto, 104, Op.cit.
Ibid.
Subiakto, 104. Op.cit.
Ibid.
Ibid, 109
Ibid, 140
Subiakto, "Pengertian Media Massa," 153. Op.cit.
Tabroni, 16, Op.cit.
Anwar Arifin, Komunikasi Politik ( Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003), 12.
Tabroni, 25, Op.cit.
Arifin, 108, Op.cit.
Ibid, 27.
Arifin, 96
Ibid, 11.
Henry Subiakto, 132, Op.cit
Ibid, 104
Henry Subiakto, 94, Op.cit
Saskia Yuli, Koalisi Pemilik Media Dalam Pilpres 2014, diakses pada 21 Desembern 2014, dalam (http://news.detik.com/read/2014/05/21/112917/2588071/103/koalisi-pemilik-media-dalam-pilpres-2014).
Henry Subiakto, 109, Op.cit
Andylala Waluyo, Media Berpotensi Picu Konflik Dalam Pemilu 2014, diakses pada 19 November 2014, dalam (http://www.voaindonesia.com/content/media-picu-konflik-dalam-pemilu-/1861611.html)
Sistem Sosial Dan Politik Indonesia
Pengaruh Media Massa Dalam Politik Indonesia
Disusun Oleh :
Nama : Lolyta Dwi Anjani
NIM : 0801513061
Kelas : HI 13 B
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA
TAHUN AJARAN 2014/2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Media massa (Mass Media) singkatan dari media komunikasi massa (Mass Communucation Media), yaitu sarana, channel, atau media untuk berkomunikasi kepada publik. Dimasa modern ini bukan hal yang baru lagi bagi masayarakat dunia menggunakan media massa. Bahkan kehidupan masyarakat masa kini terutama masyarakat perkotaan tidak bisa dilepaskan dari peran media massa. Peran media massa dalam kehidupa sosial menurut berbagai literatur tidak diragukan lagi. Media massa pada saat ini sudah berkembang dengan pesat, banyaknya pengaruh yang dapat dirasakan dari keberadaan media massa terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini sudah banyak perubahan yang terjadi dalam diri masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh media massa.
Kebebasan media massa saat ini tidak serta merta terjadi begitu saja. Di Indonesia sendiri terjadi fase dimana media massa mengalami keterpurukan atas intimidasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kebebasan yang sangat amat terbatas, yang membuat media di Indonesia tidak bisa dengan gamblang memberitakan segalahal kepada masyarakat. Politik di Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh peran media massa. Kini media massa memainkan peran yang sangat penting dalam proses politik. Hubungan antar media dan politk dapat dilihat sebagai suatu hal yang sangat menarik, terutama ketergantungan antara sumber berita dengan pihak yang memberitakan. Pada dasarnya media massa dijadikan alat sebagai komunikasi politik. Komunikasi ini berupa penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol kata, gambar, angka, grafik, dan sebagainya.
Hubungan antara media dengan politisi atau pemerintah sudah berjalan sekian lama, dan hubungan itu bisa dikatakan tidak bisa dipisahkan antara keduanya, bukan saja wartawan membutuhkan politisi atau pejabat pemerintah sebagai sumber informasi (maker of news), tetapi juga para politisi maupun pejabat pemerintah memerlukan media untuk menyampaikan pikiran-pikirannya maupun kebijakan yang mereka ambil untuk kepentingan orang banyak. Namun, di sisi lain hubungan it cukup rawan jika para pekerja media tidak hati-hati menjalankan tugas kewartawanannya secara profesional sebab hal itu bisa menimbulkan delik hukum.
Perkembangan teknologi komunikasi, globalisasi, libealisasi, dan komersialisasi telah memunculkan pergeseran. Media massa tumbuh tidak hanya menjadi kekuatan pengontrol kekuasaan tetapi telah menjadi kekuatan politik, ekonomi dan budaya. Pergesran ini terjadi karena adanya para elit politik yang ingin merauk keuntungan materil dari perusahaan media dan juga adanya kebutuhan non-materil yang berusaha dia penuhi. Dengan adanya para penguasa elit politik dalam media membuat segala pemberitaan media itu sendiri bisa dikategorikan sebagai settingan dari para pemiliknya.
Rumusan Masalah
Bagaimana politik memberi pengaruh terhadap media massa di Indonesia ?
Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui seberapa penting peran media massa dalam politik di Indonesia, dan juga mengetahui dampak dari penggunaan media massa sebagai alat untuk berpolitik.
Manfaat Penulisan
Secara akademis : makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang peran media massa dalam perpolitikan di Indonesia
Secara praktis: makalah ini diharapkan bisa memberikan pemahaman mengenai peran media massa dalam politik Indonesia
Sistematika penulisan
Bab I : Pendahluan
Bab ini berisi uraian singkat mengenai alasan pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kerangka Pemikiran
Dalam bab ini menjelaskan mengenai pengaruh politik yang paling kuat terhadap media massa.
Bab III : Isi
Dalam bab ini membahas mengenai bagaimana media massa bisa mempengaruhi politik di Indonesia. Dan juga membahas bagaimana peran media massa dan kemajuan media massa di Indonesia
Bab IV: Kesimpulan
Bab ini berisi mengenai kesimpulan penulisa atas semua penjelasan yang telah di paparkan dalam bab sebelumnya.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
Media massa saat ini sudah dijadikan sebagai alat komunikasi politik. Dimana banyaknya para politisi yang menggunakan media massa sebagai alat kekuassan. Perkembangan teknologi kominikasi, liberalisasi, dan komersialisasi telah memunculkan pergeseran. Pergeseran tersebut dipengaruhi beberapa hal, namun hal yang sangat dominan dimana media massa dijadikan alat kekuasaan yaitu dengan kepemilikan media massa oleh para politisi atau elit-elit politik.
Dengan menggunakan Manifacturing Consent, tokoh kritis Chomsky ini melihat media menjadi alat kepentingan politik, ekonomi, militer, dan kultur kalangan eksekutif. Saat ini sudah mulai banyaknya kepemilikan media di dunia bahkan Indonesi yang pemiliknya merupakan elit politik. Para pemiliknya mencoba untuk mengontrol pemberitaan dan informasi melalui perusaahn media yang mereka miliki demi kepentinganya.
Gejala ini sangat kentara dan nyata terlihat pada model pemberitaan atau program current issue di televisi swasta, yang mengkhususkan pada berita. Pemberitaan tentang si pemilik media yang sedang bersaing dalam pemilihan umun, pasti akan diberitakan positif. Beda halnya dengan rival politiknya, yang bisanya diberitakan secara biasa bahkan tak kadang dijelek-jelekan oleh warta bertita. Dari hal tersebut terlihat perbedaan yang sangat menonjol, dan media massa saat ini sudah tidak bersikap netral dalam pemberitaan yang disampaikannya.
Para pemilik modal media berusaha untuk menyebarkan lebih banyak lagi jejaring medianya agar kekuassannya bisa lebih luas menjangkau khalayak. Kepemilikan media massa oleh para elit politik pada akhinrya mengancam demokrasi sitem politik. Adanya kepetingan dan ideologi pemiilik sedikit banyak mempengaruhi terhadap cara media mengupas fenomena dan realitas sosial politik yang terjadi. Maka demi memuaskan kepentingan para pemilik media massa, saat ini media massa sudah mulai kehilangan esensi dan fungsi media massa yang sesungguhnya.
BAB III
ISI
3.1 Media Massa Sebagai Sarana Komunikasi Politik
Komunikasi politik merupakan proses belajar, proses menerima, dan proses improvisasi kebiasaan-kebiasaan dan aturan-aturan, struktur-struktur, serta faktor-faktor lingkungan yang membentuk kehidupan politik. Perlunya komunikasi politik untuk menyampaikan pesan-pesan dan pemikiran-pemikiran para politisi kepada khalayak. Komunikasi politik sebagai salah satu fungsi politik dalam sistem politik. Adanya media massa yang berkembang saat ini di masyarakat, dijadikan sarana sabagai alat komunikasi politik. Ketika komunikasi membahas mengenai masalah-masalah berkaitan dengan politik, peran media massa sendiri pun tidak bisa diabaikan. Sebagai sarana penyampain pesan politik, media massa dianggap cukup efektif untuk mepengaruhi masyarakat dalam berprilaku politik.
Tujuan media massa sendiri dijadikan sebagai sarana komunikasi politik yaitu untuk menciptakan citra politik, pendapat umum dan partisipasi politik. Pembentukan citra politik oleh media massa terbentuk melalui proses pembelajaran politik, atau sosialisasi yang terus-menerus, melalui komunikasi politik, baik yang berlangsung secara antarperson, maupun yang berlangsung melalui media massa. Citra politik seseorang akan membantu dalam pemahaman, penilaian, dan pengidentifikasian peristiwa, gagasan, tujuan pemimpin politik. Pendapat umum akan terbentuk dengan sendirinya dari proses pencitraan politik di media massa. Pendapat umum sering diposisikan sebagai kekuatan keempat, setelah tiga kekuatan dan kekuataan lainnya dalam trias politika dari Montesqueu, yaitu legistalif, eksekutif, dan yudikatif. Dengan adanya proses pembentukan citra politik dan pendapat umum dari media massa, semuanya berakhir dengan tujuan akan menarik partisipasi politik masyarakat yang tinggi dalam menentukan kehidupan politiknya dimasa depan.
Sangat mudah mebaca fenomena media massa yang kemudian menjadi saluran dalam setiap komunikasi politik, bahkan media massa telah menjadi aktor utama dalam bidang politik. Fenomena tersebut dapat dilihat dengan mulai banyaknya kampanye-kampanye yang menggunakan sarana-sarana media massa seperti penggunaan media sosia (fecebook, twitter), televisi, surat kabar, dll. Selain itu tidak hanya kampanye saja, namun sosialisasi kebijakan pemerintah yang baru bisa dengan mudah diketahui masyarakat berkat bantuan media massa.
3.2 Pengaruh Politik Terhadap Media Massa
Kebebasan media massa saat ini, memberika banyak pengaruh kepada politik. Namun tidak hanya media massa itu sendiri yang memberikan pengaruh kepada politik, tapi politik juga memilik pengaruh terhadap media massa. Pengaruh pemerintahan terhadap media, yakni studi tentang peraturan, hukum, pengendalian ekonomi, aturan-aturan pengumpulan berita, dan penyensoran. Dalam kebijakan ini, pemerintah memilki wewenang untuk membatasi dan memilih berita mana yang layak untuk disiarkan atau diterbitkan kepada masyarakat. Selain itu adanya pengaruh politik bisa dilihat dari pemberitaan yang dimuat di media massa itu sendiri, saat ini hampir seluruh bentuk media massa membahas masalah politik baik dalam maupun luar negeri.
Kebutuhan masyarakat akan informasi dalam berbagai hal, terutama masalah politik dalam negerinya, membuat media massa berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga tidak jarang media tunduk pada politik demi memuaskan kebutuhan masayarat yang nantinya menjadi nilai komersial untuk media itu sendiri. Sistem media mempunyai korelasi terhadap sistem sosial politik, yang berlaku di negara di mana media beroprasi, maka kendali politik dan ekonomi (baca: pasar) selalu menjadi faktor signifikan yang berpengaruh terhadap operasi media.
Kepemilikan media massa saat ini, tidak hanya dimiliki oleh pelaku bisnis semata, namun lebih dari itu. Para politisi yang memilki modal dan kekuassan mencoba untuk menjadi pemilik media massa demi memenuhi dan memperlancar kebutuhan politiknya. Adanya kongkalinkong media di era kapitalis liberal, gejalanya terlihat ketika bisnis media mulai diatur oleh tokoh-tokoh yang punya kekuatan politik dan uang. Adanya pengaturan dalam isi dari media itu sendiri, demi memuaskan kepentingan pemiliknya. Di Indonesia sendiri sudah mulai marak media yang kepemilikannya berasal dari elit politik.
Berikut ini daftar nama politisi yang memiliki perusahaan media massa.
Tabel 1
Daftar Politisi Yang Memiliki Perusahaan Media Massa
Nama Politisi
Jabatan di Partai atau Pemerintahan
Perusahaan Media Massa
Hary Tanoesoedibjo
Politisi partai Hanura
CEO MNC Grup:
Statsiun tv swasta RCTI, MNCTV dan GlobalTV
Portal berita online Okezone.com
Koran Seputar Indonesia
Aburizal Bakri
Ketua umum partai Golkar
PT Visi Media Asia Tbk atau disebut VIVA
stasiun televisi ANTV TVOne dan Sport One
portal berita online VIVA.co.id
Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasdem
Pemilik Media Grup
Harian Media Indonesia, Lampung Post
Statsiuan tv swasta MetroTV
Chairul Tanjung
Manta menteri perekeonomian (periode 2009-2014)
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN)
Pemilik CT Corp dengan Trans Corp sebagai perusahaan medianya, memiliki TransTV, Trans7 dan Portal Berita Detik.com
Dahlan Iskan
Mantan menteri BUMN (periode 2009-2014)
Jawa Post Grup
Harian Radar dan RadarTV
(Sumber: https://akuindonesiana.wordpress.com/2014/03/26/daftar-media-tv-dan-online-di-indonesia-yang-berpihak-dan-sembunyikan-kebenaran/)
3.3 Media Massa Dalam Pemilu 2014
Peranan media massa dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat modern semakin besar, dilihat dari usaha pengguna media massa untuk mempercepat proses perubahan sosial di negara-negara berkembang, ataupun juga penggunanya untuk kampanye politik, advertensi, dan propaganda. Pada pemilu presiden 2014 yang lalu, media massa dijadikan alat untuk saling bekompetisi.
Kehadiran para pemilik media dalam partai politik, sudah pasti akan memaikan perannya sebagai pemilik media dan politisi dengan cara mengontrol isi pemberitaan demi memuaskan kepentingan sang pemilik. Hal ini terjadi di pemilihan presiden 2014. Dimana ada dua kandidat presiden yaitu Jokowi Dodo-Jusuf Kalla, dan Prabowo-Hatta Rajasa. Kedua kandidat tersebut, memiliki tim kualisi yang salah satu anggotanya merupakan pemilik media massa. Di kualisi Indonesia Hebat yaitu kubu Jokowi-Jusuf Kalla yaitu adanya Surya Paloh yang diketahui sebagai pemilik Media Grop, sedangkan di kubu Prabowo-Hatta Rajasa ada Aburizal Bakrie yang bergabung di kualisi Merah Putih dan beliau adalah pemilik perusahaan media PT Visi Media Asia Tbk dan juga Harry Tanoesudibjo sebagai CEO MNC Grup.
Dari dua perusahaan media tersebut, sangat telihat berbeda dalam penyampaian berita. Pemilik yang sedang getol memobilisasi dukungan politik, bisa muncul setiap saat bak pahlawan di medianya, berbeda halnya dengan lawan politiknya cenderung dicerca habis dengan mengabaikan imparsialitas. Dalam hasil pemilihan presinden 2014 yang lalu, kedua kubu saling mengklaim bahwa kubunya sebagai pemenang berdasarkan hasil dari beberapa lembaga survei.
Sujud Syukur Warnai Keenangan Prabowo-HattaFoto: (Heru/Okezone) Rabu, 9 Juli 2014 - 16:31 wib " Arief Setyadi – OkezoneSujud Syukur Warnai Kemenangan Prabowo-Hatta JAKARTA - Tarian kemenangan dan sujud syukur tampak di rumah yang pernah ditinggali oleh orang tua Prabowo Subianto, Soemitro Djodjohadikusumo sore ini, setelah capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengabarkan Hary Tanoesudibjo, Fadli Zon, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Ahmad Yani, Zulkifli Hasan serta lainnya. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku bersyukur telah mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia. Usai memberikan keterangan, capres bernomor urut satu itu sontak terbawa gejolak emosi kemenangan yang begitu bergema. Tak ayal, mantan Danjen Kopassus itu bersama dengan wakilnya, Hatta Rajasa, serta Aburizal Bakrie dan Ahmad Yani ini pun melakukan sujud syukur. "Allahuakbar..Allahuakbar, Prabowo-Hatta menang," teriakan para pendukungnya di rumah yang terletak di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014). Tarian kemenangan pun menggebrak rumah yang dijadikan sebagai lokasi nonton bareng hasil quick count itu. Dengan teriakan yel-yel kemenangan semakin menambah riuh suasana seakan meyakinkan rakyat Indonesia kalau Prabowo-Hatta adalah pemimpin bangsa ini periode 2014-2019. Hari ini memang seluruh rakyat Indonesia melakukan pemungutan suara secara serentak untuk memilih capres-cawapresnya. Ada dua pasangan yang menjadi pilihan rakyat, yakni Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Namun, kendati hasil penghitungan suara resmi belum dikeluarkan oleh KPU. Sejumlah lembaga survei melakukan quick count dan masing-masing memiliki penghitungan yang berbeda. Tetapi, kubu Prabowo-Hatta meyakini kalau quick count yang diacunya terpercaya dan akuratSujud Syukur Warnai Keenangan Prabowo-HattaFoto: (Heru/Okezone) Rabu, 9 Juli 2014 - 16:31 wib " Arief Setyadi – OkezoneSujud Syukur Warnai Kemenangan Prabowo-Hatta JAKARTA - Tarian kemenangan dan sujud syukur tampak di rumah yang pernah ditinggali oleh orang tua Prabowo Subianto, Soemitro Djodjohadikusumo sore ini, setelah capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengabarkan Hary Tanoesudibjo, Fadli Zon, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Ahmad Yani, Zulkifli Hasan serta lainnya. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku bersyukur telah mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia. Usai memberikan keterangan, capres bernomor urut satu itu sontak terbawa gejolak emosi kemenangan yang begitu bergema. Tak ayal, mantan Danjen Kopassus itu bersama dengan wakilnya, Hatta Rajasa, serta Aburizal Bakrie dan Ahmad Yani ini pun melakukan sujud syukur. "Allahuakbar..Allahuakbar, Prabowo-Hatta menang," teriakan para pendukungnya di rumah yang terletak di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014). Tarian kemenangan pun menggebrak rumah yang dijadikan sebagai lokasi nonton bareng hasil quick count itu. Dengan teriakan yel-yel kemenangan semakin menambah riuh suasana seakan meyakinkan rakyat Indonesia kalau Prabowo-Hatta adalah pemimpin bangsa ini periode 2014-2019. Hari ini memang seluruh rakyat Indonesia melakukan pemungutan suara secara serentak untuk memilih capres-cawapresnya. Ada dua pasangan yang menjadi pilihan rakyat, yakni Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Namun, kendati hasil penghitungan suara resmi belum dikeluarkan oleh KPU. Sejumlah lembaga survei melakukan quick count dan masing-masing memiliki penghitungan yang berbeda. Tetapi, kubu Prabowo-Hatta meyakini kalau quick count yang diacunya terpercaya dan akuratDalam artikel tersebut menunjukan kemenangan pemilihan presiden 2014 dimenangkan oleh Prabo-Hatta. Portal berita online tersebut merupakan milik dari salah satu anggota kualisi Prabowo-Hatta yaitu Hary Tanoesudibjo. Pemberitaan tersebut muncul setelah adanya deklarasi dari kubu lawan yaitu Jokowi-Jusuf Kalla bahwa mereka adalah pemenang pemilhan presiden 2014. Sumber pemilu.okezone.com
Sujud Syukur Warnai Keenangan Prabowo-Hatta
Foto: (Heru/Okezone)
Rabu, 9 Juli 2014 - 16:31 wib " Arief Setyadi – Okezone
Sujud Syukur Warnai Kemenangan Prabowo-Hatta JAKARTA - Tarian kemenangan dan sujud syukur tampak di rumah yang pernah ditinggali oleh orang tua Prabowo Subianto, Soemitro Djodjohadikusumo sore ini, setelah capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengabarkan Hary Tanoesudibjo, Fadli Zon, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Ahmad Yani, Zulkifli Hasan serta lainnya. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku bersyukur telah mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia. Usai memberikan keterangan, capres bernomor urut satu itu sontak terbawa gejolak emosi kemenangan yang begitu bergema. Tak ayal, mantan Danjen Kopassus itu bersama dengan wakilnya, Hatta Rajasa, serta Aburizal Bakrie dan Ahmad Yani ini pun melakukan sujud syukur. "Allahuakbar..Allahuakbar, Prabowo-Hatta menang," teriakan para pendukungnya di rumah yang terletak di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014). Tarian kemenangan pun menggebrak rumah yang dijadikan sebagai lokasi nonton bareng hasil quick count itu. Dengan teriakan yel-yel kemenangan semakin menambah riuh suasana seakan meyakinkan rakyat Indonesia kalau Prabowo-Hatta adalah pemimpin bangsa ini periode 2014-2019. Hari ini memang seluruh rakyat Indonesia melakukan pemungutan suara secara serentak untuk memilih capres-cawapresnya. Ada dua pasangan yang menjadi pilihan rakyat, yakni Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Namun, kendati hasil penghitungan suara resmi belum dikeluarkan oleh KPU. Sejumlah lembaga survei melakukan quick count dan masing-masing memiliki penghitungan yang berbeda. Tetapi, kubu Prabowo-Hatta meyakini kalau quick count yang diacunya terpercaya dan akurat
Sujud Syukur Warnai Keenangan Prabowo-Hatta
Foto: (Heru/Okezone)
Rabu, 9 Juli 2014 - 16:31 wib " Arief Setyadi – Okezone
Sujud Syukur Warnai Kemenangan Prabowo-Hatta JAKARTA - Tarian kemenangan dan sujud syukur tampak di rumah yang pernah ditinggali oleh orang tua Prabowo Subianto, Soemitro Djodjohadikusumo sore ini, setelah capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengabarkan Hary Tanoesudibjo, Fadli Zon, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Ahmad Yani, Zulkifli Hasan serta lainnya. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku bersyukur telah mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia. Usai memberikan keterangan, capres bernomor urut satu itu sontak terbawa gejolak emosi kemenangan yang begitu bergema. Tak ayal, mantan Danjen Kopassus itu bersama dengan wakilnya, Hatta Rajasa, serta Aburizal Bakrie dan Ahmad Yani ini pun melakukan sujud syukur. "Allahuakbar..Allahuakbar, Prabowo-Hatta menang," teriakan para pendukungnya di rumah yang terletak di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014). Tarian kemenangan pun menggebrak rumah yang dijadikan sebagai lokasi nonton bareng hasil quick count itu. Dengan teriakan yel-yel kemenangan semakin menambah riuh suasana seakan meyakinkan rakyat Indonesia kalau Prabowo-Hatta adalah pemimpin bangsa ini periode 2014-2019. Hari ini memang seluruh rakyat Indonesia melakukan pemungutan suara secara serentak untuk memilih capres-cawapresnya. Ada dua pasangan yang menjadi pilihan rakyat, yakni Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Namun, kendati hasil penghitungan suara resmi belum dikeluarkan oleh KPU. Sejumlah lembaga survei melakukan quick count dan masing-masing memiliki penghitungan yang berbeda. Tetapi, kubu Prabowo-Hatta meyakini kalau quick count yang diacunya terpercaya dan akurat
Dalam artikel tersebut terlihat bahwa kubu Prabowo-Hatta mencoba untuk menarik simpati dari para pendukungnya. Kemudahaan dalam membuat pemberitaan semacam ini juga karena adanya keterlibatan pemilik perusahaan media yang ikut bergabung dalam koalisinya. Adanya iklan-iklan dan pemberitaan yang dibuat oleh koalisi Prabowo-Hatta seakan-akan menggambarkan bhwa Prabowo-Hatta adalah pasangan yang paling tepat untuk menjadi Presiden Indonesia.
Jokowi-JK Pemenang Pemilu Menurut Netizen Foto: Desi AngrianiMinggu-06 Juli 2014 21:53 wibMetrotvnews.com, Jakarta: Pasangan Jokowi-JK akan berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2014 dengan elektabilitas sebesar 53,8%. Sementara rival mereka, Prabowo-Hatta, mendapat elektabilitas sebesar 46,2%. Angka tersebut merupakan hasil pemantauan PoliticaWave pada periode 8 Juni hingga 5 Juli 2014. PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323netizen yang melakukan percakapan terkait kedua pasangan capres dan cawapres. Sumber : Metrotvnews.com "Share of awareness (perbandingan jumlah percakapan) pada periode ini menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 60,5% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 39,5%," ujar Yose Rizal, pendiri PoliticaWave, kepada Metrotvnews.com, Minggu (6/7/2014). Dari perbandingan jumlah netizen yang melakukan percakapan (share of netizen) menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 53,8% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 46,2%.Jokowi-JK Pemenang Pemilu Menurut Netizen Foto: Desi AngrianiMinggu-06 Juli 2014 21:53 wibMetrotvnews.com, Jakarta: Pasangan Jokowi-JK akan berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2014 dengan elektabilitas sebesar 53,8%. Sementara rival mereka, Prabowo-Hatta, mendapat elektabilitas sebesar 46,2%. Angka tersebut merupakan hasil pemantauan PoliticaWave pada periode 8 Juni hingga 5 Juli 2014. PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323netizen yang melakukan percakapan terkait kedua pasangan capres dan cawapres. Sumber : Metrotvnews.com "Share of awareness (perbandingan jumlah percakapan) pada periode ini menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 60,5% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 39,5%," ujar Yose Rizal, pendiri PoliticaWave, kepada Metrotvnews.com, Minggu (6/7/2014). Dari perbandingan jumlah netizen yang melakukan percakapan (share of netizen) menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 53,8% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 46,2%.Berbanding terbalik dengan pemberitaan dari portal berita online milik Surya Paloh (Metrotvnews.com) yang merupakan anggota kualisi Jukowi-JK yang melansir bahwa kemenangan pemilu presiden 2014 ada di pihak Jokowi-JK. Artikel ini sebenarnya lebih dahulu muncul sebelum artikel sebelumnya yang menyatakan
Jokowi-JK Pemenang Pemilu Menurut Netizen
Foto: Desi Angriani
Minggu-06 Juli 2014 21:53 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Pasangan Jokowi-JK akan berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2014 dengan elektabilitas sebesar 53,8%. Sementara rival mereka, Prabowo-Hatta, mendapat elektabilitas sebesar 46,2%. Angka tersebut merupakan hasil pemantauan PoliticaWave pada periode 8 Juni hingga 5 Juli 2014. PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323netizen yang melakukan percakapan terkait kedua pasangan capres dan cawapres.
Sumber : Metrotvnews.com
"Share of awareness (perbandingan jumlah percakapan) pada periode ini menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 60,5% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 39,5%," ujar Yose Rizal, pendiri PoliticaWave, kepada Metrotvnews.com, Minggu (6/7/2014). Dari perbandingan jumlah netizen yang melakukan percakapan (share of netizen) menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 53,8% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 46,2%.
Jokowi-JK Pemenang Pemilu Menurut Netizen
Foto: Desi Angriani
Minggu-06 Juli 2014 21:53 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Pasangan Jokowi-JK akan berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2014 dengan elektabilitas sebesar 53,8%. Sementara rival mereka, Prabowo-Hatta, mendapat elektabilitas sebesar 46,2%. Angka tersebut merupakan hasil pemantauan PoliticaWave pada periode 8 Juni hingga 5 Juli 2014. PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323netizen yang melakukan percakapan terkait kedua pasangan capres dan cawapres.
Sumber : Metrotvnews.com
"Share of awareness (perbandingan jumlah percakapan) pada periode ini menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 60,5% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 39,5%," ujar Yose Rizal, pendiri PoliticaWave, kepada Metrotvnews.com, Minggu (6/7/2014). Dari perbandingan jumlah netizen yang melakukan percakapan (share of netizen) menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi-JK sebesar 53,8% dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 46,2%.
Prabowo-Hatta pemenang pilpres 2014. Dalam artikel mencoba untuk meyakinkan kepada publik atas kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla secara quick count dan juga percaya hasil dari KPU nanti akan sama dengan hasil quick count dari kubu Jokowi-Jusuf Kalla. Keterlibatan Surya Paloh yang merupakan pemilik perusahaan media massa dalam kualisi Jokowi-Jusuf Kalla menciptakan kemudahan untuk mengontrol segala pemberitaan terhadap Jokowi-Jusuf Kalla. Pemberitaan yang dilakukan oleh koalisi Jokowo-JK lebih kepad sering munculnya pemberitaan kegiatan positif mengenai kedua calon pasangan Presiden ini. Dari pemberitaan-pemberitaan itu, masyarakat disuguhkan untuk berfikir bahwa Jokowi-JK adalah sosok calon Presiden Indonesia yang tepat, dengan meilihat segala pemberitaan yang ada di televisi atau media cetak bahkan media online yang koalisi Jokowi-JK beritakan.
Dari dua artikel tersebut dapat terlihat bahwa para pemilik media mencoba untuk mengontrol pemikiran masyarakat tentang siapa yang menjadi pemenang dalam pemilihan presiden 2014, dengan dasar pemberitaan tersebut. Padahal pemberitaan-pemberitaan tersebut hanyalah hasil perhitungan cepat, dan bukan hasil resmi yang dari KPU. Dengan pemberitaan-pemberitaan yang sebenarnya belum pasti kebenarannya, hanya akan memicu konflik diantara para pendukung masing-masing calon presiden. Sampai saat ini konflik antara kedua pendukung Prabowo dan Jokowi masing sering terjadi. Sulit untuk mengharapkan pemilu yang independen ketika media tidak menjalankan fungsinya dalam mendidik masyarakat dan menjaga netralitas. Seperti penjelasan dalam bab dua tadi bahwa para elit politik yang memiliki perusahaan media massa mencoba untuk menjadikan media massa sebagai alat untuk meraih kekuasaan dalam politik dengan menciptakan pemberitaan yang mendukung segala tindakannya.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan dari yang penulis sudah paparkan, bahwa kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor dimana media massa dijadikan alat sebagai komunikasi politik untuk menciptakan citra politik, pendapat umum, dan juga partisipasi politik. Komunikasi politik tersebut diharapkan bisa menjembatani anatar pemerintah dan juga masyarakat agar bisa terjadi komunikasi diantara dua pihak tersebut. Terlebih lagi untuk mendapatkan simpati masyarakat demi mendapatkan kemenangan dalam politik. Bentuk-bentuk media massa yang dijadikan sebagai alat komunikasi politik antara lain koran, televisi, radio, media online (website, facebook, twitter).
Dalam penyajian berita di media dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya oleh politik. pemerintah yang merupakan salah satu unsur dalam politik, memiliki wewenang untuk membembatasi dan memilih berita mana yang layak untuk di siarkan atau diterbitkan kepada masyarakat memalui Lembaga Sensor. Adanya kebutuhan masayarakat akan informasi dalam kehidupannya sehar-hari, terutama dala
Namun hadirnya media massa sebagai alat komunikasi politik tidak jarang dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan kekusaan. Saat ini tidak jarang lagi ditemui para elit politik yang memiliki perusahaan media. Para pemilik media yang berasal dari ranah politik, mencampurkan kepentingan politiknya kedalam perusahaan media yang mereka miliki. Demi untuk mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari para masyarakat, para elit politik mencoba mengontrol pemeberitaan serta tayangan dari perusahaan medianya. Terkadang tidak jarang adanya intimidasi atau menjelek-jelekan elit politik lain dalam pemberitaan di media massa yang dimiliki oleh elit politik, hanya untuk membuat citra lawanya buruk dan mendapatkan simpati dari masyarakat.
Adanya peran politik yang mempengaruhi dalam media massa, dapat dilihat dari kasus yang sudah paparkan di bab pembahasan. Dari kasus tersebut terlihat bahwa saat ini media massa sangat terpengaruh oleh politik dari sisi isi pemberitaan dan informasi media itu sendiri. Dari banyaknya kasus lain yang menggunakan media massa sebagai alat komunikasi politik, sebaiknya para elit politik bisa menjadikannya sebagai saranan yang benar-benar efektif dan efisien dalam pengguanaanya. Serta masayarakat dituntuk untuk lebih bisa menyaring segala pemberitaan yang diberitakan oleh media massa, karena banyak sekali pemberitaan yang dibuat hanya untuk kepentingan salah satu pihak yang merugikan pihak yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Subiakto, Henry & Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media, & Demokrasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012)
Tabroni, Roni, Komunikasi Politik Pada Era Multimedi, (Bandung: Simbiosis Rekatama Media, 2012)
Cangara, Hafied, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009)
Arifin, Anwar, Komunikasi Politik ( Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003)
Website:
Romli, ASM "Pengertian Media Massa", diakses pada 28 September 2014, dalam (http://komunikasi.uingd.ac.id/pengertian-media-massa/)
Daftar Media TV dan Online Di Indonesia Yang Berpihak dan Sembunyikan Kebenaran, diakses pada 28 September 2014, dalam (https://akuindonesiana.wordpress.com/2014/03/26/daftar-media-tv-dan-online-di-indonesia-yang-berpihak-dan-sembunyikan-kebenaran/)
Yuli, Saskia "Koalisi Pemilik Media Dalam Pilpres 2014", diakses pada 21 Desember 2014, dalam (http://news.detik.com/read/2014/05/21/112917/2588071/103/koalisi-pemilik-media-dalam-pilpres-2014).
Waluyo, Andylala, "Media Berpotensi Picu Konflik Dalam Pemilu 2014", diakses pada 19 November 2014, dalam (http://www.voaindonesia.com/content/media-picu-konflik-dalam-pemilu-/1861611.html)
Metronews.com, "Jokowi-JK Pemenang Pemilu Menurut Netizen", diakses pada 17 November 2014, dalam (http://pemilu.metrotvnews.com/read/2014/07/06/262014/jokowi-jk-pemenang-pemilu-menurut-netizen)
Setyadi, Arif, "Sujud Syukur Warnai Keenangan Prabowo-Hatta", diakses pada 17 November 2014, dalam (http://pemilu.okezone.com/read/2014/07/09/567/1010595/sujud-syukur-warnai-kemenangan-prabowo-hatta)