JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DIY Putr Putr iasr iasr i Pujanir Pujanira a Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Ab A bdulla ullah h Tam Taman Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak: Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara bersama-sama, berpengaruh serhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.. Daerah.. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 Dinas-dinas Daerah Pemerintah Pemerintah Daerah DIY. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner kepada 120 responden pegawai penatausaha keuangan. Berdasarkan hasil penelitian: (1) )Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ditunjukkan dengan t hitung = 8,049 dan = 0,388, (2)Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ditunjukkan dengan t hitung = 6,071 dan = 0,265, (3)Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh postif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pemerintah Daerah ditunjukkan dengan t hitung = 5,9 49 dan = 0,258, (4)Kompetensi (4)Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah DIY ditunjukkan dengan persamaan regresi, F hitung = 23,133 dan =0,410.
r2xy
r 2 x y
r2xy
R2y,2,3
Kata Kunci: Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Ab A bstrac stractt: The I nfluenc nfluence e of H uma uman R esource source Comp Competency, ncy, A pplicat licati on of G overnme rnmenta ntal A cco ccounti unti ng Standard, Application Region’s Financial Accounting System on Quality of Region’s Financial Stat Statement. nt. The aims of this research is to describe the influence of human resource competency, applicat ion ion of governmental governmental accounting standard, application region’s financial accounting system on quality of region’s financial statement. The population of this research is 15 Departements in Local Goverment DIY. Data collection technique used questionnaire to 120 respondent. The result showed that: (1)There is a positive influence influence of human resource resource competency competency on quality of region’s financial statement indicated by t value = 8,049 and = 0,388, (2) There There is a positive influence of application of governmental governmental accounting standard on quality of region’s financial statement indicated by t value = 6,071 and = 0,265, (3) There is a positive influence influence of application region’s financial financial system on quality of region’s financial statement indicated by t value = 5,949 and = 0,258, (4) human resource competency, application of governmental accounting standard, region’s financial accounting system had a positive effect on quality of financial statement indicated by F value = 23,133 and also =0,410.
r 2 x y
2
r2xy
2 ,,
K eyw ywor ords ds : Quality Of Region’s Of Region’s Financial Statement, Human Resource Competency, Application Of Governmental Governmental Accounting Standard, St andard, Application Region’s Region’s Financial Accounting System.
14
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
undangan, dan disajikan secara tepat waktu
PENDAHULUAN
Pengelolaan keuangan daerah dituntut
sesuai
untuk tertib, transparan, dan akuntabel guna
satu
upaya
peraturan
perundang-
undangan.
mewujudkan pemerintahan yang bersih. Salah
dengan
Fenomena yang terjadi dalam laporan
mewujudkan
hasil
pemeriksaan
Badan
Pemeriksa
pemerintahan yang bersih maka pemerintah
Keuangan (BPK) sepanjang semester I-
daerah
2016 untuk tahun pelaporan 2015, Badan
diwajibkan
untuk
menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Pemeriksa
Laporan
keuangan
setidak-
masih banyak laporan keuangan pemerintah
tidaknya
berupa
Realisasi
daerah (LKPD) yang belum memperoleh
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan
opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan
Dalam LKPD 2015, tercatat hanya 58
Keuangan
dapat
persen atau 312 LKPD yang memperoleh
upaya
opini WTP. Sementara itu, LKPD lainnya
mengambil kebijakan suatu pemerintahan
tercatat memperoleh opini lain yaitu Wajar
di masa yang akan datang. Laporan
dengan Pengecualian (WDP) tercatat ada
keuangan berkualitas dapat dilihat dari
187 LKPD, Tidak Menyatakan Pendapat
opini dari Badan Pemeriksa Keuangan. Ada
(TMP) 30, dan Tidak Wajar (TW) empat
strata penilaian laporan keuangan dari hasil
LKPD. Badan Pemeriksa Keuangan juga
pemeriksaan
mengungkapkan
tersebut Laporan
yang
memberikan
berkualitas
manfaat
yang
dalam
dilakukan
Badan
Keuangan
(BPK)
10.198
mencatat
temuan
yang
Pemeriksa Keuangan. Hasil audit berupa
memuat 15.568 permasalahan. Sebanyak 51
opini dari Badan Pemeriksa Keuangan yang
persen permasalahan adalah ketidakpatuhan
merupakan strata tertinggi adalah Wajar
terhadap ketentuan peraturan perundang-
Tanpa
undangan.
Pengecualian
selanjutnya
adalah
(WTP)
kemudian
Wajar
Dengan
berkaitan
Ketidakpatuhan dengan
tersebut
penyerahan
laporan
Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW),
keuangan pemerintah daerah yang tidak
dan Tidak Menyatakan Pendapat (TMP).
tepat waktu.
Selain
opini
Pemeriksa
Kompetensi sumber daya manusia
Keuangan, Kualitas Laporan Keuangan
penting dalam mengelola dan menyajikan
dapat dilihat juga apabila telah disusun
informasi
sesuai
keuangan yang disusun dapat tepat waktu.
dengan
Pemerintahan sistem
dari
Standar
(SAP),
akuntansi
informasi
Badan
Akuntansi
keuangan
melalui
Selain
pemerintah
daerah,
kompeten, penerapan Standar Akuntansi
tidak
terdapat
Pemerintahan
penyimpangan dari peraturan perundang-
terhadap 15
daya
laporan
disusun
keuangan
sumber
sehingga
juga
Kualitas
manusia
memiliki Laporan
yang
pengaruh Keuangan.
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Instansi pemerintah mulai tahun 2015 harus
memenuhi kompetensi sebesar 40 persen
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah
(tribunjogja.com, 2016).
Daerah (LKPD) sesuai dengan Standar
Masalah kompetensi sumber daya
Akuntansi Pemerintahan yaitu berbasis
manusia menjadi tantangan setiap pegawai
akrual. Laporan keuangan yang sesuai
bidang keuangan dinas daerah Provinsi
dengan Standar Akuntansi yang berbasis
DIY. Fenomena yang dijumpai masih
akrual membutuhkan sistem akuntansi.
ditemukan kesenjangan antara kompetensi
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
sebagai
Daerah
mengelola
kompetensi yang dimiiki pegawai. Harus
informasi akuntansi. Hal ini disebabkan
diakui masih ada permasalahan yang terjadi
karena pada dasarnya Sistem Akuntansi
dimana
Keuangan Daerah mampu memberikan
penyusunan laporan keuangan yang terlibat
output
dalam pengelolaan keuangan masih kurang
dibutuhkan
dalam
data berupa laporan keuangan
pemerintah daerah.
staf
memiliki
Tahun Anggaran (TA) 2015 Laporan Keuangan
syarat
Pemerintah
Daerah
peneliti
pokok
pengelola
dengan
keuangan
dan
keterampilan
dalam
bidang
Berdasarkan
uraian
diatas,
akuntansi.
DIY
tugas
mengambil
judul
mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian
Kompetensi
(WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah,
(BPK)
dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
DIY,
pada
Sidang
Paripurna
Sumber
“Pengaruh Manusia,
Istimewa DPRD DIY. Walau sudah kali
Daerah
keenam mengantongi opini WTP, laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi
keuangan pemerinah daerah DIY masih
DIY”.
terdapat catatan dari Badan Pemeriksa
METODE PENELITIAN
Keuangan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Salah
satu
catatan
yang
diberikan adalah masih belum tepatnya
Terhadap
Daya
Kualitas
Penelitian
Laporan
dilaksanakan
pencatatan aset-aset daerah DIY. Banyak
Pemerintah
aset milik Pemerintah daerah DIY yang
Responden
belum jelas statusnya seperti beberapa
pegawai
bangunan Pemerintah Daerah DIY yang
Pemerintah Daerah Provinsi DIY. Waktu
berdiri diatas Sultan Ground. Kepala Badan
penelitian pada bulan April 2017.
Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Agus
Desain Penelitian
Supriyanto Pegawai
juga Negeri
Pemerintah
Derah
memaparkan Sipil DIY
di
bahwa
dalam
Bagian
Penelitian
lingkungan
masih
Daerah
penelitian
belum
metode
Provinsi
di
penelitian
Keuangan
ini
15
DIY. adalah Dinas
menggunakan
kausal
komparatif
dengan
survey.
Penelitian
kausal
komparatif merupakan penelitian dengan 16
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
karakteristik masalah berupa hubungan
Uji Coba Instrumen
sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
Uji coba instrumen yang digunakan
Jenis data dalam penelitian ini adalah
dalam penelitian ini adalah uji coba
kuantitatif.Sumber data dalam penelitian ini
terpakai. Uji instrumen dilaksanakan pada
adalah sumber data primer.
bulan April 2017, dengan seluruh anggota
Populasi
populasi sebagai responden. Uji coba
Populasi dalam penelitian ini adalah
instrumen terdiri dari uji validitas data dan
seluruh pegawai penatausaha keuangan 15
uji
Dinas Pemerintah Daerah Provinsi DIY.
menggunakan
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
Moment dari Pearson Correlation, yaitu:
120
responden.
Subjek
penelitian
reliabilitas
r=
ini bersifat populatif. Teknik Pengumpulan Data
diketahui
pengumpulan data dengan kuesioner. Jenis
variabel
hasil
uji
validitas
Kualitas
Laporan
tidak valid yaitu pernyataan nomor 1 dan 3.
tertutup, di mana responden hanya memberi
Pada butir pernyataan variabel Kompetensi
jawaban sesuai dengan apa yang sudah
Sumber
disediakan oleh peneliti, alternatif jawaban
Daya
pernyataan
sudah tersedia.
Manusia
yang
terdapat
dua
valid
yaitu
tidak
pernyataan nomor 23 dan 24. Pada butir
Instrumen Penelitian
pernyataan variabel Penerapan Standar
Instrumen penelitian adalah alat yang
Akuntansi
digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati (Sugiyono, 2011:102). instrumen
dalam
Pernyataan Negatif 1
3 2
2 3
1
4
yang
terdapat
satu
valid
yaitu
tidak
pernyataan nomor 4. Butir
pernyataan
variabel
Akuntansi
Penerapan
Sistem
Keuangan Daerah terdapat satu pernyataan
Tabel 1. Skor Skala Likert Pernyataan Positif 4
Pemerintahan
pernyataan
Teknik
penelitian ini menggunakan skala Likert .
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
korelasi Product
Keuangan terdapat dua pernyataan yang
angket dalam penelitian yaitu angket
Jawaban
validitas
Σ−ΣΣy {Σ−Σ}{Σ−Σ}
Berdasarkan
Penelitian ini menggunakan teknik
pengukuran
rumus
Uji
ini
berjumlah 120 responden, maka penelitian
skala
data.
yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 14. Uji reliabilitas data dilakukan dengan rumus Cronbach's Alpha sebagai berikut:
2 ( 1)1 2 11
17
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Berdasarkan
hasil
reliabilitas
Tolerance Value. Nilai tolerance yang
dapat diketahui bahwa instrumen pada
rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi.
variabel
Jika nilai VIF ≤ 10 dan nilai Tolerence ≥
Kualitas
uji
Laporan
Keuangan
Pemerintah Daerah (0,935) Kompetensi
0,10
menunjukkan
Sumber Daya Manusia (0,980), Penerapan
muktikolinieritas dalam penelitian tersebut.
Standar Akuntansi Pemerintahan (0,977),
VIF=
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
tidak
terdapat
1 Tolerance Value
Daerah (0,987) nilai Cronbach’s Alpha Uji heteroskedastisitas menggunakan
berada di antara 0,9 ≤ rh < 1 dapat disimpulkan
bahwa
analisis dengan uji glesjer . Model regresi
masing-masing
yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.
variabel dinyatakan reliabel.
Tidak terjadinya heteroskedastisitas dapat
Teknik Analisis Data
dilihat apabila probabilitas signifikasinya di
Analisis Deskriptif
atas tingkat kepercayaan 5%.
Analisis statistik deskriptif berfungsi
| Ut | = α + βXt + vt
untuk memberi gambaran atas objek yang diteliti melalui data populasi tanpa analisis
Uji Hipotesis
dan membuat kesimpulan yang berlaku
Pengujian terhadap hipotesis yang
(Sugiyono, 2012: 29). Analisis deskriptif
digunakan dengan rumus analisis regresi
digunakan untuk menggambarkan rata-rata,
sederhana untuk mengetahui pengaruh
median, modus, standar deviasi, nilai
variabel bebas terhadap variabel terikat dan
maksimal,
analisis regresi berganda untuk mengetahui
minimal,
dan
jumlah
data
penelitian.
pengaruh variabel bebas, secara bersama-
Uji Asumsi Klasik
sama terhadap variabel terikat. Langkah-
Uji asumsi klasik dalam penelitian
langkah
dalam
analisis
ini, dilakukan agar model regresi signifikan
sederhana antara lain:
dan representatif. Uji asumsi klasik dalam
1)
Y’ = a + bX
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. antar
variabel
2)
r xy = 3)
>0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansi maka
menunjukkan
Mencari koefisien korelasi (r)
dapat
dikatakan linear apabila nilai signifikansi
<0,05,
linear
Membuat garis linear sederhana
penelitian ini terdiri dari uji linearitas,
Hubungan
regresi
∑ ∑∑
Mencari koefisien determinasi (r 2) r 2xy =
bahwa
hubungan antar variabel tidak linear.
4)
Uji multikolinearitas dapat dilihat
Uji t t=
dari Variance Inflation Factor (VIF) dan 18
∑ ∑∑
√ −2 √ −
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Apabila t hitung lebih besar atau sama
variabel terikat. Sebaliknya, jika F hitung
dengan t tabel berarti terdapat pengaruh
lebih kecil dari F tabel, maka hipotesis
antara variabel bebas dengan variabel
alternatif ditolak dengan kata lain variabel
terikat secara individual, hal ini dapat
bebas
disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan
berpengaruh terhadap variabel terikat
secara
bersama-sama
tidak
diterima. Sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari t tabel berarti tidak ada pengaruh
HASIL PENELITIAN DAN
antara variabel bebas terhadap variabel
PEMBAHASAN
terikat secara individual dan hipotesis
Statistik Deskriptif
ditolak.
Analisis data statistik deskriptif yang
Adapun analisis regresi berganda
disajikan dalam penelitian ini meliputi
digunakan untuk mengetahui pengaruh
Minimal, Maksimal, Mean, dan Standar
variabel
Deviasi (SD). Berikut adalah hasil analisis
bebas,
terhadap
secara
variabel
bersama-sama,
terikat.
Langkah-
statistik deskriptif dari data penelitian:
langkahnya adalah sebagai berikut: 1)
Tabel 2.Hasil Analisis Deskriptif
Membuat persamaan garis dengan tiga prediktor Y = a+ b 1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 Mencari koefisien determinasi (R)
2)
antara X1, X2, dan X3
+∑ ,2,3 ∑ + ∑ Σ Mencari koefisien determinasi (R 2)
3)
antara X1, X2, dan X3 2
R y (x1 ,x2, x3)=
(a1∑X 1Y+a2∑X 2Y+a3∑X 3Y) 2
∑Y
Variabel
N
Ma x 36
Mean
SD
104
Mi n 23
Kualitas Laporan Keuangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah an Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
30,23
3,43
104
60
100
78,34
8,69
104
72
108
84,58
8,59
104
72
100
80,42
7,72
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4)
Uji F
= −−− Pengambilan
keputusan,
Hasil Analisis Data Uji Asumsi Klasik
nilai
F
Uji Asumsi Klasik terdiri dari uji
hitung ini dikonsultasikan dengan nilai F
linieritas,
tabel Jika F hitung sama dengan atau lebih
heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat
besar dari F tabel, maka hipotesis diterima
dilihat pada tabel berikut :
dengan kata lain variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh
terhadap 19
multikolinieritas,
dan
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Tabel 3. Hasil Uji Linieritas Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
nilai Tolerance ≥ 0,10 dan
Linierity Keterangan 0,076
Linier
0,661
Linier
Variance
Inflation Factor (VIF) ≤ 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak ada multikolinieritas antar variabel dalam
0,918
model regresi.
Linier
Uji
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
heteroskedastisitas
bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi
Tabel di atas menunjukkan bahwa
terjadi ketidaksamaan varians dari residual
Linierity untuk masing-masing variabel
satu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil
terhadap variabel dependen memiliki nilai
uji heteroskedastisitas pada penelitian ini
signifikansi lebih dari nilai probabilitas
dapat dilihat pada tabel berikut
0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan Tabel 5.Hasil Uji Heteroskedastisitas
bahwa masing-masing variabel independen dengan
variabel
dependen
dinyatakan
linier. Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya multikolinieritas antar variabel
independen.
Hasil
pengujian
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
Kompetensi Sumber Daya Manusia Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Tolerance VIF
0,495
0,254
0,303
2,018
Keterangan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah an Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
0,09 3
Bata s 0,05
Keterangan
Tidak terjadi Heteroskedastisit as
0,47 8
0,05
Tidak terjadi Heteroskedastisit as
0,93 7
0,05
Tidak terjadi Heteroskedastisit as
Uji Hipotesis
Penelitian
Tidak terjadi multikolinieritas
ini
menggunakan
uji
hipotesis dengan analisis regresi linear sederhana
3,933
3,301
Sig.
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Variabel
dan
analisis
regresi
linear
Tidak terjadi multikolinieritas
berganda. Analisis regresi linier sederhana
Tidak terjadi multikolinieritas
variabel bebas terhadap variabel terikat.
digunakan untuk menguji pengaruh suatu
Oleh karena itu, analisis regresi linear sederhana digunakan menguji hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
ketiga. Hasil dari uji regresi sederhana Tabel di atas menunjukkan bahwa
adalah sebagai berikut :
semua variabel independen mempunyai 20
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Pemerintah Daerah yang dapat dijelaskan Tabel 6.Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Hipote sis H1
H2 H3
Cons t. 10,94 8 12,18 9 12,07 7
r2xy
Koe f. 0,24 6 0,20 6 0,22 6
t hitung 0,388 8,049
t tabel 1,667
0,265
1,667
oleh variabel
Manusia adalah sebesar 38,8%. Nilai t hitung
6,071
Kompetensi Sumber Daya
>
t
tabel
(8,049>
1,667)
mengindikasi bahwa terdapat pengaruh 0,258
5,949
1,667
yang positif antara Kompetensi Sumber
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui
Pemerintah
Daerah,
maka
hipotesis I diterima.
bahwa variabel Pengendalian Internal (X1)
Variabel Penerapan Standar Akuntansi
pada Hipotesis I memiliki persamaan garis
Pemerintahan
regresi sebagai berikut:
(X2)
pada
Hipotesis
II
memiliki persamaan garis regresi sebagai
Y = 10,948 + 0,246 X 1
berikut:
Persamaan yang telah dibuat tersebut menunjukkan jika Kompetensi Sumber
Y = 12,189+ 0,206 X2
Daya Manusia (X1) dianggap konstan,
Persamaan yang telah dibuat tersebut
perubahan
Kualitas
Laporan
menunjukkan
Keungan
jika
Penerapan
Standar
Pemerintah Daerah adalah sebesar 10,948.
Akuntansi Pemerintahan (X2) dianggap
Dari persamaan di atas juga dapat diketahui
konstan,
jika variabel Kompetensi Sumber Daya
Laporan Keuangan Daerah adalah sebesar
Manusia naik sebesar satu satuan, maka
12,189. Dari persamaan di atas juga dapat
akan meningkatkan nilai variabel Kualitas
diketahui jika variabel Penerapan Standar
Laporan
Daerah
Akuntansi Pemerintahan naik sebesar satu
koefisien
satuan, maka akan meningkatkan nilai
= 0,388) pada hasil uji
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
sebesar
Keungan 0,246
satuan.
2
determinasi ( hipotesis Dengan
Pemerintah Nilai
menunjukkan demikian,
nilai
dapat
variabel
Kompetensi
Manusia
berpengaruh
Daerah
positif.
positif
sebesar
variabel
0,206
koefisien determinasi (
disimpulkan
Sumber
perubahan
2
Kualitas
satuan.
Nilai
= 0,265) pada
hasil uji hipotesis menunjukkan nilai
Daya
positif.
terhadap
Dengan
demikian,
dapat
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
disimpulkan variabel Penerapan Standar
Daerah.
Akuntansi
Semakin
tinggi
Kompetensi
Pemerintahan
berpengaruh
Sumber Daya Manusia, maka akan semakin
positif terhadap variabel Kualitas Laporan
baik pula Kualitas Laporan Keuangan
Keuangan Pemerintah Daerah. Semakin
Pemerintah
koefisien
baik dalam menerapkan Standar Akuntansi
determinasi sebesar 0,388, menunjukkan
Pemerintahan maka akan semakin baik pula
bahwa
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
Kualitas
Nilai
Laporan
Keuangan 21
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Daerah. Nilai koefisien determinasi sebesar
Keuangan Pemerintah Daerah. Semakin
0,265
Kualitas
baik dalam menerapkan Sistem Akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Keuangan Daerah maka akan semakin baik
yang
pula
menunjukkan
dapat
bahwa
dijelaskan
oleh
variabel
Kualitas
Laporan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Pemerintah
adalah sebesar 26,5%. Nilai t hitung > t
determinasi sebesar 0,258, menunjukkan
tabel (6,071> 1,667) mengindikasi bahwa
bahwa
terdapat pengaruh yang positif antara
Pemerintah Daerah yang dapat dijelaskan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
oleh variabel Penerapan Sistem Akuntansi
terhadap
Keuangan
Keuangan Daerah adalah sebesar 25,8%.
Pemerintah Daerah , maka hipotesis II
Nilai t hitung > t tabel (5,949> 1,667)
diterima.
mengindikasi bahwa terdapat pengaruh
Kualitas
Laporan
Variabel Penerapan Sistem Akuntansi
Daerah.
Keuangan
Kualitas
Nilai
Laporan
koefisien
Keuangan
yang positif antara Penerapan Sistem
Keuangan Daerah (X3) pada Hipotesis III
Akuntansi
memiliki persamaan garis regresi sebagai
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
berikut:
Daerah, maka hipotesis III diterima. Hasil
Y = 12,077+ 0,226 X 3
Persamaan yang telah dibuat tersebut menunjukkan
jika
Penerapan
Keuangan
pengujian
Daerah
terhadap
analisis
regresi
berganda untuk uji hipotesis IV dapat
Sistem
dilihat pada tabel 7 sebagai berikut :
Akuntansi Keuangan Daerah (X 3) dianggap konstan,
perubahan
variabel
Tabel 7. Hasil Uji Regresi Berganda
Kualitas
Koefisi en Regresi
R
R 2
F hitu ng
F tab el
Konsta nta KSDM
7,886
0,64 0
0,41 0
23,1 33
2,7 0
PSAP
0,005
PSAKD
0,080
Variabe l
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah sebesar 12,077. Dari persamaan di atas juga dapat diketahui jika variabel
0,198
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah naik sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan
nilai
variabel
Kualitas
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebesar
0,226
determinasi hipotesis
satuan.
r2xy
Nilai
koefisien
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui
= 0,258) pada uji
bahwa variabel Kompetensi Sumber Daya
menunjukkan
Dengan
demikian,
variabel
Penerapan
Keuangan
Daerah
terhadap
variabel
positif.
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi
disimpulkan
Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi
Akuntansi
Keuangan Daerah secara bersama-sama,
nilai
dapat Sistem
berpengaruh Kualitas
memiiki persamaan garis regresi sebagai
positif
berikut:
Laporan 22
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Kompetensi
Sumber
Penerapan
Y=7,886+0,198X1+0,005X2+0,080 X3
Persamaan tersebut memiliki arti
Daya
Manusia,
Standar
Pemerintahan,
dan
Akuntansi
Penerapan
Sistem
bahwa nilai koefisien Kompetensi Sumber
Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai
Daya Manusia, dan Penerapan Standar
nilai F hitung sebesar 23,133 dimana lebih
Akuntansi Pemerintahan, Penerapan Sistem
besar dari F tabel yaitu sebesar 2,70.
Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai nilai positif, yang memiliki interpretasi
Pembahasan
bahwa semakin tinggi Kompetensi Sumber
1.
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Daya Manusia dan semakin baik Penerapan
Manusia terhadap Kualitas Laporan
Standar
Keuangan
Akuntansi
Pemerintahan
serta
Pemerintah
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Provinsi DIY
Daerah maka semakin baik pula tingkat
Hasil
penelitian
ini
Daerah
mendukung
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
Daerah.
Kompetensi
Kompetensi
Sumber
Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar
berpengaruh
positif
Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara
Provinsi DIY. Berdasarkan hasil pengujian
simultan
Laporan
hipotesis pertama, dapat ditulis persamaan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY
regresi Y= 10,948 + 0,246X1. Persamaan
ditunjukkan
tersebut memiliki arti bahwa nilai koefisien
Besar
pengaruh
terhadap
2 ,,
Kualitas
oleh
nilai
Kompetensi
sebesar 0,410. Artinya, 41%
Daya
Manusia
terhadap
Sumber
Daya
Kualitas
Manusia
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
mempunyai nilai positif. Nilai koefisien
Daerah Provinsi DIY dipengaruhi oleh
korelasi juga menunjukkan nilai positif
Kompetensi
yaitu
Sumber
Penerapan
Daya
Standar
Manusia,
sebesar
0,623.
Nilai
koefisien
determinasi sebesar 0,388 yang memiliki
Akuntansi
Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi
interpretasi
Keuangan Daerah. Hipotesis keempat pada
dependen
penelitian
terdapat
Pemerintah
pengaruh positif Kompetensi Sumber Daya
dipengaruhi
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi
Kompetensi Sumber Daya Manusia. Hal ini
Pemerintahan,
menunjukkan
ini
menyatakan
dan
Penerapan
Sistem
bahwa Kualitas
38,8% Laporan
Daerah oleh
Keuangan
Provinsi
variabel
bahwa
variabel
DIY
independen
semakin
baik
terhadap
Kompetensi Sumber Daya Manusia maka
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
semakin baik Kualitas Laporan Keuangan
Daerah Provinsi DIY diterima karena
Pemerintah Daerah. Hal tersebut dapat
Akuntansi
Keuangan
Daerah
23
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
dibuktikan dengan t hitung sebesar 8,049
dependen
dimana lebih besar dari t tabel yaitu sebesar
Pemerintah
1,667.
dipengaruhi Kompetensi Sumber Daya Manusia
merupakan
Daerah oleh
Penerapan
Keuangan
Provinsi
variabel
DIY
independen
Standar
Akuntansi
PemerintahanHal tersebut dapat dibuktikan
seorang pegawai yang berhubungan dengan
dengan t hitung sebesar 6,071 dimana lebih
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam
besar dari t tabel yaitu sebesar 1,667. Hal ini
menyelesaikan kinerjanya sehingga dapat
menunjukkan
mencapai tujuan yang diinginkan. Sumber
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
daya manusia yang memiliki kompetensi
maka
akan dapat menyelesaikan pekerjaanya
keuangan.
efisien
dan
yang
Laporan
dimiliki
secara
kemampuan
Kualitas
efektif.
bahwa
semakin
semakin
baik
kualitas
baik
laporan
Adanya
Standar Akuntansi Pemerintahan
kompetensi sumber daya manusia maka
merupakan pedoman penyajian laporan
akan
keuangan. Pemerintah daerah mempunyai
mendukung
ketepatan
waktu
pembuatan laporan keuangan.
2.
Penerapan
Standar
Pemerintahan Laporan
penelitian
ini
keuangan
sebagai
menyajikan bentuk
laporan tanggung
jawabnya terhadap pengelolaan keuangan.
Kualitas
Laporan keuangan yang dibuat harus
Pemerintah
memuat unsur-unsur yang telah diatur
Daerah Provinsi DIY Hasil
untuk
Akuntansi
terhadap
Keuangan
kewajiban
dalam standar akuntansi pemerintahan. mendukung
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
tahun
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan di Indonesia adalah berbasis
berpengaruh
akrual. Basis akrual berarti mengakui dan
positif
terhadap
Kualitas
2010
Standar
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
mencatat
Provinsi DIY. Berdasarkan hasil pengujian
melaporkan
hipotesis kedua, dapat ditulis persamaan
peristiwa ekonomi itu terjadi. Penerapan
regresi Y=12,189 + 0,206X2. Persamaan
basis
tersebut memiliki arti bahwa nilai koefisien
memperlihatkan akuntabilitas penggunaan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
sumber daya ekonomi.
mempunyai nilai positif. Nilai koefisien korelasi juga menunjukkan nilai positif yaitu
sebesar
0,515.
Nilai
koefisien
determinasi sebesar 0,265 yang memiliki interpretasi
bahwa
26,5%
variabel 24
peristiwa
Akuntansi
pada
akrual
saat
ekonomi transaksi
diharapkan
serta atau
dapar
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
3.
Penerapan
Sistem
Akuntansi
melaporkan transaksi. Penerapan sistem
Keuangan Daerah terhadap Kualitas
akuntansi
Laporan
untuk
Keuangan
Pemerintah
Daerah Provinsi DIY Hasil
penelitian
keuangan
daerah
menghasilkan
diperlukan
keluaran
berupa
laporan keuangan pemerintah daerah yang
ini
mendukung
tepat dan akurat. Laporan keuangan daerah
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
yang
kompetensi
sumber
daya
manusia
pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
berpengaruh
positif
terhadap
kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah harus
laporan
keuangan.
Berdasarkan
hasil
akurat
berkualitas.
menjadi
Jadi,
dasar
untuk
untuk
memperoleh
pengujian hipotesis ketiga, dapat ditulis
kualitas laporan keuangan daerah sesuai
persamaan regresi Y= 12,077 + 0,226X3.
Standar Akuntansi Pemerintahan harus
Persamaan tersebut memiliki arti bahwa
melalui
nilai koefisien Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah.
Penerapan
Sistem
Akuntansi
Keuangan Daerah mempunyai nilai positif. Nilai koefisien korelasi juga menunjukkan
4.
Kompetensi Sumber Daya Manusia,
nilai positif yaitu sebesar 0,508. Nilai
Penerapan
koefisien determinasi sebesar 0,258 yang
Pemerintahan,
memiliki interpretasi bahwa 25,8% variabel
Akuntansi Keuangan Daerah secara
dependen
bersama-sama
Kualitas
Pemerintah dipengaruhi
Laporan
Daerah oleh
Keuangan
Provinsi
variabel
DIY
Laporan
independen
Akuntansi
Penerapan
terhadap
Keuangan
Sistem
Kualitas Pemerintah
Daerah Provinsi DIY
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Standar
Hasil
penelitian
ini
mendukung
Hal tersebut dapat dibuktikan
hipotesis keempat yang diajukan yaitu
dengan t hitung sebesar 5,949 dimana lebih
bahwa Sumber Daya Manusia, Penerapan
besar dari t tabel yaitu sebesar 1,667. Hal ini
Standar
menunjukkan bahwa semakin baik dalam
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
menerapkan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah secara bersama-sama berpengaruh
Daerah
terhadap
maka
semakin
baik
Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Suatu
informasi
membutuhkan
sebuah
yang
Pengujian
dalam
+ 0,198X1 +
,2,3
adalah rangkaian prosedur yang dilakukan dari
mengumpulkan,
menggolongkan,
dan
mencatat,
meringkas
Laporan
Daerah terhadap
Pemerintahan,
Keuangan
Provinsi hipotesis
DIY. keempat
menghasilkan persamaan regresi Y= 7,886
penyusunannya. Sistem Akuntansi Daerah
mulai
Kualitas
Pemerintah
disajikan
sistem
Akuntansi
0,005X 2+0,080X3. Nilai
menunjukkan nilai positif yaitu
0,508. Besar pengaruh Kompetensi Sumber
serta
Daya 25
Manusia,
Penerapan
Standar
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan
Akuntansi
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
simultan
Daerah dapat ditarik beberapa kesimpulan.
terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan
Daerah
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY
Pertama,
Kompetensi
ditunjukkan oleh nilai
Manusia
berpengaruh
2,2,3
sebesar
terhadap
Sumber positif
Daya
terhadap
0,410. Artinya, 41% Kualitas Laporan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY
Daerah DIY. Hal ini dapat dibuktikan
dipengaruhi oleh Kompetensi Sumber Daya
dengan persamaan regresi linier sederhana
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi
Y = 10,948 + 0,26 X 1, koefisien determinasi
Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi
rxy=0,623 r2xy=0,388
, serta t hitung> t
Keuangan Daerah. Nilai F hitung (23,133)
tabel (8,049 >1,66). Kedua, Penerapan
> F tabel (2,70). Hal ini berarti bahwa
Standar
semaki tinggi Kompetensi Sumber Daya
berpengaruh
Manusia Penerapan Standar Akuntansi
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Pemerintahan baik, dan Penerapan Sistem
Daerah DIY. Hal ini dapat dibuktikan
Akuntansi
dapat
dengan persamaan regresi linier Y =
dipahami dan diimplementasikan dengan
12,189+ 0,206 X 2, koefisien determinasi
baik, maka Kualitas Laporan Keuangan
rxy=0,55 r2xy=0,265
, serta t hitung> t
tabel
Ketiga,
Keuangan
Daerah
Pemerintah Daerah yang dihasilkan akan semakin
baik.
Sebaliknya,
apabila
Sistem
Akuntansi positif
Pemerintahan
terhadap
(6,071>1,66). Akuntansi
terhadap
Penerapan
Keuangan
Daerah
terhadap
Kualitas
Kompetensi Sumber Daya Manusia rendah,
berpengaruh
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
yang belum efektif, dan Penerapan Sistem
DIY. Hal ini dapat dibuktikan dengan
Akuntansi Keuangan Daerah yang belum
persamaan regresi linier sederhana Y=
memenuhi
12,077 + 0,226 X 3, koefisien determinasi
kebijakan
akuntansi
dapat
positif
rxy=0,508 r2xy=0,258
menimbulkan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang kurang baik.
, serta t hitung > t
tabel (5,949>1,66). Keempat, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar
KESIMPULAN DAN SARAN
Akuntansi Pemerintahan, Penerapan Sistem
Kesimpulan
Akuntansi
Keuangan
Daerah
terhadap
Berdasarkan penjelasan dan analisis
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
data yang telah dilakukan oleh peneliti
Daerah DIY. Hal ini dibuktikan dengan
terkait pengaruh Kompetensi Sumber Daya
persamaan regresi linier berganda Y =
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi
7,886+0,198X1+0,005X2
Pemerintahan,
dan
Penerapan
Sistem 26
+
0,080X 3,
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
koefisien determinasi
Ry,2,3=0,640 R2y,2,3=0,40
kuesioner yang diberikan oleh peneliti, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat
,
serta F hitung>F tabel (23,133>2,70). DAFTAR PUSTAKA Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
Abdul Halim. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat
dan
dapat diusulkan saran yang diharapkan akan
Angga Dwi Permadi. (2013). Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Kasus pada Dinas Bina Marga Kota Bandung. Skripsi Universitas Widyatama Bandung.
bermanfaat. Bagi Pemerintah Daerah DIY diharapkan dapat meningkatkan keandalan laporan
keuangan
karena
menyajikan
informasi laporan keuangan secara wajar dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu bukan sebuah prestasi melainkan
Bastian, Indra. (2007). Sistem Akuntansi Sektor Publik . Jakarta : Salemba Empat
suatu kewajiban, meningkatkan kompetensi pegawai
penatausaha
keuangan
dalam
keuangan. Hal tersebut dapat dilihat dari
___________ (2010). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar . Jakarta : Erlangga
masih
BPK
mengelola
dan
adanya
menyajikan
laporan
pegawai
penatausaha
keuangan
yang
memiliki
keterampilan
rendah
dalam
bidang
akuntansi,
mengevaluasi penerapan standar akuntansi pemerintahan terutama
asset-aset
RI. (2016). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1 Tahun 2016 . Diakses pada 22 Desember 2016. http://www.bpk.go.id/ihps
Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
yang
belum jelas statusnya seperti beberapa bangunan Pemerintah Daerah DIY yang
Devi
berdiri diatas Sultan Ground. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat menambahkan variabel-variabel lain seperti Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian
Internal,
Teknologi
Rovieyanti. (2012). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Survei pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Tasikmalaya. Journal Accounting Vol 1 No.1.
Informasi, SIMDA, SIPKD. Penelitian Erma Setiawati. (2014). Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Ditinjau Dari Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pemahaman Akuntansi. Call for paper Universitas
dapat disertai dengan metode wawancara atau terlibat tatap muka langsung dengan responden. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar responden lebih memahami pernyataan 27
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Muhammadiyah Surakarta. Diambil pada 1 November 2015, dar ihttp://publikasiilmiah.ums.ac.id
Permendagri No. 13 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Diakses pada 1 November 2015,dar ihttp://portal.mahkamahko nstitusi.go.id
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
PP No. 71 Tahun 2010. Diakses pada 1 November 2015, dari http://www.djpk.depkeu.go.id
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi 5. Semarang: Universitas Diponegoro.
Pramono Hariadi, dkk. Pengelolaan Keuangan Jakarta :Salemba Empat
Kadek Desiana Wati, Nyoman Trisna Herawati, dan Ni Kadek Sinarwati. (2014). “Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah”. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Vol 2 No. 1.
(2010). Daerah.
Republik Indonesia. (2010). Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat Rivai,
Veithzal. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali pers.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 46A Tahun 2007. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil. Diakses pada 1 November 2015, dari http:/mahsanafifiles.wordpress.com
___________.(2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset
Mardiasmo. (2006). Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah Vol 2. No. 1
Vicky
Mulyadi. (2007). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Agustiawan Lasoma. (2012). “Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara”. Jurnal Akuntansi Vol. 2. No.1
Nawawi. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Yadiati, Winwin dan Abdullah Mubarok. (2017). Kualitas Pelaporan Keuangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
Permendagri No. 4 Tahun 2008. Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Diakses pada 1 November 2015, dar ihttp://keuda.kemendagri.go.id
28