Pengaruh El Nino terhadap Budidaya Perikanan Indonesia sebagai negara maritim memiliki luas l uas wilayah lautan yang sangat luas sekali yaitu sekitar 5,8 km² dan mempunyai garis pantai yang luas pula sekitar 81.000 km. Dari kenyataan tersebut kita dapat simpulkan bahwa begitu melimpahnya sumber daya alam khususnya yang berasal dari wilayah laut indonesia ini potensi perikanan yang terdapat di di indonesia ini mencapai angka sekitar 6,4 juta juta ton ikan pertahun pertahun dan untuk perairan umumnya umumnya yaitu sekitar 4,95juta ton pertahun, sedangkan potensi lahan budidaya tam bak sekitar 1,2 juta ha, untuk potensi lahan budidaya laut sebesar 8,4 juta ha, dan untuk potensi lahan budidaya budidaya air tawar sebesar 2,2 juta ha. Dari data yang di dapat tersebut para nelayan atau instansi yang berkaitan dengan hal tersebut blm blm bisa memaksimalkan semua potensi perikanan yang ada di wilayah perairan indonesia tersebut. Menurut mentri kelautan dan perikanan yang disampaikan pada bulan maret 2009 bahwa produksi produksi perikanan tangkap di Indonesia Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 5,04 juta ton per tahun dan dan pada tahun 2008 meningkat meningkat sebanyak 2,78% yaitu menjadi 5,18 juta ton per tahun. Sedangkan untuk untuk perikanan tangkap pada tahun 2007 2007 sebanyak 3,2 juta ton per tahun, untuk tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 10,66% menjadi sebanyak 3,53 juta ton per tahun. Dari hasil tersebut, para nela yan kita dapat mengekspor hasil perikanannya sebesar 854.329 ton pada pada tahun 2007 dan meningkat meningkat sebanyak 4,76% yaitusebanyak 895.000 ton pada tahun 2008. Beberapa tahun ke belakang ini dunia dihadapi masalah yang berat yaitu global warming. Hal tersebut secara langsung dapat mempengaruhi seluruh sistem kehidupan yang sedang berjalan ini. Memang, hal tersebut merupakan ulah manusia itu sendiri. Kita semua tau bahwa bumi ini pada awalnya berada dalam posisi seimbang. Seiring dengan berjalannya kehidupan kehidupan ini, manusia butuh sesuatu yang berasal dari bumi ini juga untuk memenui kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu bumi kita ini mengalami banyak pereubahan. Dan berdampak pada manusia itu sendiri. Salah satu dampak dari ketidak seimbangan bumi ini yaitu dengan munculnya fenomena la nina dan el nino. Menurut sejarahnya fenomena la nina dan el nino ini adalah sebuah fenomena yang menyebabkan suhu permukaan laut yang biasan ya dingin berubah menjadi panas. Fenomena itu dapat berdampak negatif untuk populasi yag terkena la nina dan elnino ini. Fenomena ini dapat mengakibatkan perairan di wilayah laut yang pada awalnya berada dalam taraf subur dan kaya akan sumber daya perikanannya menjadi sa ngat kurang sumberdaya perikanannya hal tersebut dikarenaka adanya pengaruh dari el nino. Arus tersebut dapat membawa nutrien – nutrien nutrien yang berada pada dasar laut ke permukaan laut. Nutrien tersebut dapat membawa dampak positif dan negatif negatif pada populasi ikan tersebut. Karena dengan adanya nutrien itu otomatis ikan nutrien – nutrien nutrien itu akan menjadi pakan bagi ikan di daerah tersebut. apabila konsumsi ikan itu meningkat maka secara otomatis pertumbuhan ikan juga akan cepat pula. pula. jika pertumbuhan ikan itu semakin cepat maka siklus ikan tersbut pun akan cepat. El nino ini akan terjadi apabila perairan yang lebih panas yang berada di pasifik tengah dan pasifik timur mengalami peningkatan suhu dan dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Secara otomatis kejadian tersebut ters ebut dapat mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Sedangkan di bagian barat samudra pasifik terjadi peningkatan tekanan udara. Peningkatan tekanan udara tersebut dapat
menyebabkan terhambatnya awan di atas lautan bagian timur indonesia. Oleh karena itu beberapa wilayah di Inodnesia mengalami penurunan curah hujan yang jauh dari normal. Kita ketahui bahwa salah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan itu dengan kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Untuk dapat berkembang dengan baik, ikan pada umumnya membutuhkan nutrien yang lengkap juga. Kebutuhan – kebutuhan gizi yang diperlukan oleh ikan tidak beda jauh dengan kebutuhan yang diperlukan oleh manusia ataupun mahluk hidup lain, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral agar dapat melakukan proses fisiologi dan biokimia selama waktu hidupnya berlangsung. Protein merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh ikan untuk menjaga sel-selnya agar tidak rusak, pembentukan jaringan, protein juga berguna untuk memulihkan j aringan tubuh ika yang sudah rusak. Untuk karbohidrat didalam tubuh ikan berfungsi sebagai sumber energi. Karbohidarat ini menjadi sangat penting, karena kelebihan energi dan kekurangan energi dapat berakibat negatif bagi pertumbuhan ikan,jika ikan kelebihan energi dalam pakannya tersebut maka ikan akan berhenti makan. Sebaliknya jika kelebihan energi dalam pakan maka ikan akan menggunakan protein untuk dapat memenuhi kebutuhan energinya. Padahal penggunaan protein sebagai sumber energi itu tidak efisien. Untuk vitamin, dalam yubuh ikan dipergynakan untuk pertumbuhan dan perawatan tubuh, serta untuk iakn bereproduksi. J ika ikan tersebut mengalami kekurangan vitamin maka ikan tersebut akan mudah terseran g penyakit dan perdarahan pada siripnya. Ikan membutukan 1% vitamin dari total komponen pakan yang diberikan. Sedangkan mineral dalam tubuh ikan berfungsi untuk pembentukan rangka, memelihara sistem koloid. Mineral juga merupakan komponen penting dari hormon dan enzim serta penting untuk aktivitas enzim juga. Selain dampak positif dan dampak negatif yang telah disebutkan di atas el nino dan la nina ini dapat merugikan perikanan tambak dan perkembangan dengan metode j aring apung. Elnino dan la nina ini dapat menyebabkan terjadinya banjir yang besar. Banjir besar it u dapat mengakibatkan kerusakan pada tambak dan jaring apung itu dengan arusnya yang sangat besar. Tidak sedikit nelayan yang mengalami kerugian akibat adanya la nina dan el nino ini.
Perubahan
iklim dapat menimbulkan dampak pada kehidupan ataupun aktivitas
manusia begitu pula dampaknya terhadap perikanan. El Nino adalah keadaan iklim yang berubah atau menyimpang yang disebabkan gejala alam yang ditandai dengan naiknya suhu permukaan air laut. Adanya El Nino ini mengakibatkan menurunnya produtivitas primer ( plankton ) di laut dan merusak populasi organisme laut. Turunnya produktivitas primer tentunya akan mempengaruhi usaha perikanan. Naiknya suhu udara atau bertambah / meningkatnya suhu atmosfer bumi dan co 2 maka akan menaikkan suhu di bumi. Begitu pula dengan lingkungan akuatik ( sungai, danau, dan laut ) juga akan berpengaruh. Dampak naiknya suhu air laut tentunya akan mempengaruhi aspek kelautan termasuk perikanan. Dengan naiknya suhu udara ( atsmosfer )
akan berdampak pada meningkatnya suhu air, dan secara tidak langsung akan menambah volume air di samudera yang mengakibatkan paras laut semakin tinggi. Dalam 10 tahun terakhir ini dinyatakan bahwa tinggi paras laut meningkat sekitar 0,1-0,3 m, sedangkan berdasarkan prediksi ada perubahan paras laut yaitu 0,3-0,5 yang memungkinkan menutupi area seluas 1 juta km2 . Dan apabila hal ini terus-menerus terjadi maka luas kawasan pesisir ( hutan, mangrove, estuari, dan rawa) akan semakin berkurang sehinggga produktivitas primer semakin menurun yang akhirnya akan mempengaruhi kehidupan biota laut yang berhubungan dengan ekosistem pesisir.
Perubahan iklim dan naiknya paras laut juga mempengaruhi tekanan udara di atmosfer dan juga sirkulasi global di laut. Sedangkan di samudera pasifik dengan meningkatnya stratifikasi air laut akan meningkatkan frekuensi kejadian El Nino / Enso sehinngga variasi iklim menjadi ekstrim. Akibat dari adanya El Nino ini adalah adanya fluktuasi suhu permukaan air laut di daerah tropis samudera pasifik bagian timur. Walaupun kejadian ENSO tidak mempengaruhi di seluruh area di bumi tetapi dapat mempengaruhi perubahan distribusi curah hujan di samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia sedangkan ditempat lain akan terjadi kekeringan. ENSO mengakibatkan suhu permukaan air laut meningkat dan lapisan termiklin menipis. Kondisi ini dengan disertai naiknya paras laut akan mengakibatkan menurunnya Produktivitas Primer (PP)
di laut. Begitu pula akan
mempengaruhi biota di dalam laut sehinnga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi industri perikanan yang akan merubah kondisi sosial dan ekonomi masyarakat dan dikuatirkan sumber protein dari laut akan berkurang yang juga sangat berpengaruh terhadap situasi ketahanan pangan nasional yaitu dalam pemenuhan gizi masyarakat. Perubahan iklim akan berpengaruh pada fisiologi dan tingkah laku individu, populasi maupun komunitas. Kondisi yang ekstrim yaitu dengan naiknya suhu air. Rendahnya konsentatrasi oksigen terlarut dan PH air dapat mengakibatkan kematian ikan. Dan lingkungan yang tidak optimal juga akan menurunkan laju metabolisme pertumbuhan biota dan kemampuan bertelur dari ikan serta memepengaruhi sistem endokrin dan pola ruaya yang akhirnya akan mempengaruhi komunitas dan populasi i kan.