Riane Sengkey Amd.Kep
Pemasangan Central Ve Venous Pressure P ressure (CVP) 1. Pengertian
CVP adalah memasukkan memasukkan kateter poli ethylene dari vena tepi sehingga ujungnya berada di dalam atrium kanan atau di muara vena cava. CVP disebut juga kateterisasi vena sentralis (KVS) Tekanan vena sentral secara langsung mereleksikan tekanan pada atrium kanan. Secara tidak langsung menggambarkan beban a!al jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan pada akhir diastole. "enurut #ardner dan $oods $oods nilai normal tekanan vena sentral adalah %&' cm* atau &+ mmg. Sementara menurut Sutanto (,,-) nilai normal CVP adalah - /, mmg. 2. Tujuan
/. "engetahui tekanan vena sentralis (TVS) . 0ntuk memberikan total parenteral nutrition (TP1) 2 makanan kalori tinggi secara intravena %. 0ntuk mengambil darah vena -. 0ntuk memberikan obat obatan secara intra vena 3. "emberikan cairan dalam jumlah banyak dalam !aktu yang singkat +. 4ilakukan pada penderita ga!at yang membutuhkan era!atan yang cukup lama CVP bukan merupakan suatu parameter klinis yang berdiri sendiri5 harus dinilai dengan parameter yang lainnya seperti6 denyut nadi5 tekanan darah 7 volume darah. CVP mencerminkan mencerminkan jumlah volume darah yang beredar dalam tubuh penderita5 yang ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung. "isal 6 syock hipovolemik 8 CVP rendah 3. Persiapan untuk pemasangan
a. Persiapan pasien b. Persiapan alat alat Kateter CVP CVP Set CVP Spuit 53 cc 9ntiseptik 9ntiseptik *bat anaestesi anaestesi lokal Sarung tangan steril :engkok Cairan 1aCl 1aCl ,5;< (3 ml) ml) Plester 4. Cara Kerja
a. 4aerah yang 4ipasang 6 o o o o o o
Vena emoralis Vena cephalika Vena basalika Vena subclavia Vena jugularis eksterna Vena jugularis interna
1
Riane Sengkey Amd.Kep b. Cara Pemasangan 6
Penderita tidur terlentang (trendelenberg)
:ahu kiri diberi bantal
Pakai sarung tangan
4esineksi daearah CVP
Pasang doek lobang
Tentukan tempat tusukan
:eri anestesi lokal
0kur berapa jauh kateter dimasukkan
0jung kateter sambungkan dengan spuit , cc yang diisi 1aCl ,5;< &3 cc
=arum ditusukkan kira kira / jari kedepan medial5 ke arah telinga sisi yang berla!anan
4arah dihisap dengan spuit tadi
Kateter terus dimasukkan ke dalam jarum5 terus didorong sampai dengan vena cava superior atau atrium kanan
"andrin dicabut kemudian disambung inus &8 manometer dengan three !ay stopcock
Kateter iksasi pada kulit
:eri betadhin /,<
Tutup kasa steril dan diplester
5. Keuntungan Pemasangan di Daerah Vena Sublaia
/. "udah dilaksanakan (diameter /53 cm 53 cm) . >iksasi mudah %. "enyengkan penderita -. Tidak mengganggu pera!atan rutin dapat dipertahankan sampai / minggu
!. Cara "enilai CVP dan Pemasangan "an#meter
/). Cara "enentukan Titik 1ol
CVP Manometer
Penderita tidur terlentang mendatar
4engan menggunakan slang air tang berisi air ? setengahnya &8 membentuk lingkaran dengan batas air yang terpisah
Titik nol penderita dihubungkan dengan batas air pada sisi slang yang satu. Sisi yang lain ditempatkan pada
Titik nol manometer dapat ditentukan
Titik nol manometer adalah titik yang sama tingginya dengan titik aliran V.cava superior5 atrium kanan dan
manometer. V.cava inerior bertemu
2
Riane Sengkey Amd.Kep
menjadi satu.
3
Riane Sengkey Amd.Kep
$. Penilaian CVP
Kateter5 inus5 manometer dihubungkan dengan stopcock &8 amati inus lancar atau tidak5 penderita terlentang Cairan inus kita naikkan ke dalam manometer sampai dengan angka tertinggi &8 jaga jangan sampai cairan keluar Cairan inus kita tutup5 dengan memutar stopcock hubungkan manometer akan masuk ke tubuh penderita Permukaan cairan di manometer akan turun dan terjadi undulasi sesuai irama naas5 turun (inspirasi)atau naik 0ndulasi berhenti &8 disitu batas terahir &8 nilai CVP5 nilai pada angka @ &8 nilai CVP @ cm* Anus dijalankan lagi setelah diketahui nilai CVP
%. &ilai CVP
1ilai rendah 6 B - cm* 1ilai normal 6 - /, cm* 1ilai sedang 6 /, /3 cm* 1ilai tinggi 6 8 /3 cm*
Penilaian CVP dan 'rti Klinisn(a6 CVP sangat berarti pada penderita yang mengalami shock dan penilaiannya adalah6 /. CVP rendah (B - cm*)
:eri darah atau cairan dengan tetesan cepat. :ila CVP normal5 tanda shock hilang &8 shock hipovolemik :ila CVP normal5 tanda tanda shock bertambah &8 shock septik
. CVP normal (- /- cm*) :ila darah atau cairan dengan hati hati dan dipantau pengaruhnya dalam sirkulasi. :ila CVP normal5 tanda tanda shock negati &8 shock hipovolemik :ila CVP bertambah naik5 tanda shock positi &8 septik shock5 cardiogenik shock
%. CVP tinggi (8 /3 cm*) "enunjukkan adanya gangguan kerja jantung (insuisiensi kardiak) Terapi 6 obat kardiotonika (dopamin).
'. >aktor &aktor yang "empengaruhi CVP /). Volume darah 6
Volume darah total Volume darah yang terdapat di dalam vena Kecepatan pemberian tranusi cairan
). %). -). 3).
Kegagalan jantung dan insuisiensi jantung Konstriksi pembuluh darah vena yang disebabkan oleh aktor neurologi Penggunaan obat obatan vasopresor Peningkatan tekanan intraperitoneal dan tekanan intrathoracal5 misal 6Post operasi illeus5 ematothoraks5 Pneumothoraks5 penggunaan ventilator mekanik5 Dmphysema mediastinum.
+). @). '). ;).
Dmboli paru paru ipertensi arteri pulmonal Vena cava superior sindrom Penyakit paru paru obstruksi menahun 4
Riane Sengkey Amd.Kep
/,). Pericarditis constrictiva //). 9rtevac 2 tersumbatnya kateter5 ujung kateter berada di dalam v.jugularis inerior.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PEMASANGAN CVP I. PENGERTIAN
Tekanan vena central (central venous pressure) adalah tekanan darah di AKa atau vena kava. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah, keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskular. Tekanan vena central dibedakan dari tekanan vena perifer, yang dapat mereeksikan hanya tekanan lokal. II. LOKASI PEMANTAUAN
!ena "ugularis interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan) !ena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan !ena brakialis, yang mungkin tertekuk dan berkembang menjadi phlebitis #umen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau tepat di atas vena kava superior
III. INDIKASI DAN PENGGUNAAN
$engukuran tekanan vena sentral (%!$). $engambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium. $engukuran oksigenasi vena sentral. &utrisi parenteral dan pemberian cairan hipertonik atau cairan yang mengiritasi yang perlu pengenceran segera dalam sistem sirkulasi. $emberian obat vasoaktif per drip (tetesan) dan obat inotropik. 'ebagai jalan masuk vena bila semua tempat I! lainnya telah lemah.
IV. KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari pemasangan kanulasi %!$ antara lain
&yeri dan inamasi pada lokasi penusukan. ekuan darah karena tertekuknya kateter. $erdarahan ekimosis atau perdarahan besar bila jarum terlepas. Tromboplebitis (emboli thrombus,emboli udara, sepsis). *icroshock. +isritmia jantung
V. PENGKAJIAN
ang perlu dikaji pada pasien yang terpasang %!$ adalah tandatanda komplikasi yang ditimbulkan oleh pemasangan alat. 5
Riane Sengkey Amd.Kep
Keluhan nyeri, napas sesak, rasa tidak nyaman. Keluhan verbal adanya kelelahan atau kelemahan. -rekuensi napas, suara napas Tanda kemerahan pus pada lokasi pemasangan. Adanya gumpalan darah gelembung udara pada cateter Kesesuaian posisi jalur infus set Tanda/tanda vital, perfusi Tekanan %!$ Intake dan out put 0%1 *onitor
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. 1angguan aktivitas berhubungan dengan pemasangan kateter vena central Kriteria pengkajian focus
Kelemahan, kelelahan. $erubahan tanda vital, adanya disritmia. +ispnea. $ucat erkeringat.
VII. TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
$asien akan mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan dan tanda vital +& selama aktivitas. VIII. INTERVENSI
3$eriksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas. 4asionalisasi 5ipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas. 3%atat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat takikardi, disritmia, dispnea, berkeringat, pucat. 4asionalisasi penurunanketidakmampuan miokardium untuk meningkatkan volume sekuncup selama aktivitas, dapat menyebabkan peningkatan segera pada frekuensi jantung dan kebutuhan oksigen, juga peningkatan kelelahan dan kelemahan. 3Kaji presipitatorpenyebab kelemahan contoh nyeri. 4asionalisasi &yeri dan program penuh stres jugas memerlukan energi dan menyebabkan kelemahan. 6
Riane Sengkey Amd.Kep
3Anjurkan latihan 46* aktif atau bila pasien tidak dapat memenuhinya lakukan 46* pasif setiap 7 jam. 4asionalisasi 46* dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki sirkulasi dan mengurangi rasa tidak nyaman.
"elaskan bah8a gangguan aktivitas adalah kondisi sementara yang diharuskan hanya selama 8aktu pemantauan sementara. 4asionalisasi $enjelasan dapat mengurangi an9ietas karena rasa takut terhadap pemasangan %!$. erikan bantuan dalam aktivitas pera8atan diri sesuai indikasi. 4asionalisasi $emenuhan kebutuhan pera8atan diri pasien tanpa mempengaruhi pemasangan %!$.
7
Riane Sengkey Amd.Kep
PERAWATAN KLIEN TERPASANG CVP (CENTRAL VENOUS PRESSURE) PENDAHULUAN CVP adalah memasukkan kateter poli ethylene dari vena tepi sehingga ujungnya berada di dalam atrium kanan atau di muara vena ava! CVP disebut juga kateterisasi vena sentralis "#V$%! Pera&at harus memperhatikan perihal ' (! )engadakan persiapan alat * alat +! Pemasangan manometer pada standard in,us -! )enentukan titik nol .! )emasang airan in,us /! 0iksasi 1! 0isioterapi dan mobilisasi
2U3UAN PE)A$AN4AN CVP (! )engetahui tekanan vena sentralis "2V$% +! Untuk memberikan total parenteral nutrition "2PN% 5 makanan kalori tinggi seara intravena -! Untuk mengambil darah vena .! Untuk memberikan obat * obatan seara intra vena /! )emberikan airan dalam jumlah banyak dalam &aktu yang singkat 1! Dilakukan pada penderita ga&at
CVP bukan merupakan suatu parameter klinis yang berdiri sendiri6 harus dinilai dengan parameter yang lainnya seperti ' Denyut nadi 2ekanan darah Volume darah CVP menerminkan jumlah volume darah yang beredar dalam tubuh penderita6 yang ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung! )isal ' syok hipovolemik *7 CVP rendah
PE8$9APAN ALA2 * ALA2 (! $atu manometer CVP +! #ateter vena sentralis -! 2hree &ay stopok .! $elang in,us manometer /! 9n,us set 8
Riane Sengkey Amd.Kep
1! Disposible spuit (: ; +: ! #ain kassa steril (:! ?udisium dan alkohol atau betadin (:@ ((! Novoain +@ atau lidoain +@ (+! Cairan in,us (-! Plester (.! 4unting (/! ater * pass (1! 2iang in,us (
CA8A PE)A$AN4AN a! Daerah yang dipasang ' Vena ,emoralis Vena ephalika Vena basalika Vena sublavia Vena jugularis eksterna Vena jugularis interna
b! Cara pemasangan ' Penderita tidur terlentang "trendelenberg% Bahu kiri diberi bantal Pakai sarung tangan Desin,eksi daearah CVP Pasang doek lobang 2entukan tempat tusukan Beri anestesi lokal Ukur berapa jauh kateter dimasukkan Ujung kateter sambungkan dengan spuit +: yang diisi NaCl :6>@ +/ 3arum ditusukkan kira * kira ( jari kedepan medial6 ke arah telinga sisi yang berla&anan Darah dihisap dengan spuit tadi 9
Riane Sengkey Amd.Kep
#ateter terus dimasukkan ke dalam jarum6 terus didorong sampai dengan vena ava superior atau atrium kanan )andrin diabut kemudian disambung in,us 7 manometer dengan three &ay stopok #ateter ,iksasi pada kulit Beri betadhin (:@ 2utup kasa steril dan diplester
#EUN2UN4AN PE)A$AN4AN D9 DAE8AH VENA $UBCLAV9A (! )udah dilaksanakan "diameter (6/ m * +6/ m% +! 0iksasi mudah -! )enyengkan penderita .! 2idak mengganggu pera&atan rutin dapat dipertahankan sampai ( minggu
CA8A )EN9LA9 CVP DAN )E)A$AN4 )AN)E2E8 (! Cara menentukan titik nol Penderita tidur terlentang mendatar Dengan menggunakan slang air tang berisi air setengahnya 7 membentuk lingkaran dengan batas air yang terpisah 2itik nol penderita dihubungkan dengan batas air pada sisi slang yang satu! $isi yang lain ditempatkan pada manometer! 2itik nol manometer dapat ditentukan 2itik nol manometer adalah titik yang sama tingginya dengan titik aliran V!ava superior6 atrium kanan dan V!ava in,erior bertemu menjadi satu!
+! Penilaian CVP #ateter6 in,us6 manometer dihubungkan dengan stopok 7 amati i n,us lanar atau tidak Penderita terlentang Cairan in,us kita naikkan ke dalam manometer sampai dengan angka tertinggi 7 jaga jangan sampai airan keluar Cairan in,us kita tutup6 dengan memutar stopok hubungkan manometer akan masuk ke tubuh penderita Permukaan airan di manometer akan turun dan terjadi undulasi sesuai irama na,as6 turun "inspirasi%6 naik "ekspirasi% Undulasi berhenti 7 disitu batas terahir 7 nilai CVP 10
Riane Sengkey Amd.Kep
Nilai pada angka < 7 nilai CVP < mH+ 9n,us dijalankan lagi setelah diketahui nilai CVP
N9LA9 CVP Nilai rendah ' F . mH+ Nilai normal ' . * (: mH+ Nilai sedang ' (: * (/ mH+ Nilai tinggi ' 7 (/ mH+
PEN9LA9AN CVP DAN A829 #L9N9$N?A CVP sangat berarti pada penderita yang mengalami shok dan penilaiannya adalah sebagai berikut ' (! CVP rendah "F . mH+% Beri darah atau airan dengan tetesan epat! Bila CVP normal6 tanda shok hilang 7 shok hipovolemik Bila CVP normal6 tanda * tanda shok bertambah 7 shok septik
+! CVP normal ". * (. mH+% Bila darah atau airan dengan hati * hati dan dipantau pengaruhnya dalam sirkulasi! Bila CVP normal6 tanda * tanda shok negati, 7 shok hipovolemik Bila CVP bertambah naik6 tanda shok positi, 7 septik shok6 ardiogenik shok
-! CVP tinggi "7 (/ mH+% )enunjukkan adanya gangguan kerja jantung "insu,isiensi kardiak% 2erapi ' obat kardiotonika "dopamin%
0A#28 * 0A#28 ?AN4 )E)PEN4A8UH9 PEN9LA9AN CVP (! Volume darah ' Volume darah total Volume darah yang terdapat di dalam vena #eepatan pemberian tran,usi; airan +! #egagalan jantung dan insu,isiensi jantung -! #onstriksi pembuluh darah vena yang disebabkan oleh ,aktor neurologi .! Penggunaan obat * obatan vasopresor /! Peningkatan tekanan intraperitoneal dan tekanan intrathoraal6 misal ' Post operasi illeus 11
Riane Sengkey Amd.Kep
Hematothoraks Pneumothoraks Penggunaan ventilator mekanik Emphysema mediastinum 1! Emboli paru * paru ! Penyakit paru * paru obstruksi menahun (:! Periarditis onstritiva ((! Arteva 5 tersumbatnya kateter6 ujung kateter berada di dalam v!jugularis in,erior
12