NON- HODGKIN LYMPHOMA
A. DEFI DEFINI NISI SI Limfoma adalah kanker yang berasal b erasal dari jaringan limfoid mencakup sistem limfatik dan
imunitas tubuh. Tumor ini bersifat heterogen, dapat dijumpai ekstra nodal, yaitu diluar sistem limfatik dan imunitas antara lailn pada traktus digestivus, paru kulit, dan organ lain (Setiawan, Lyana, 2010)
Limfoma Non-Hodgkin adalah sekelompok keganasan (kanker yang berasal dari sistem kelenjar getah bening dan biasanya menyebar ke seluruh tubuh. !eberapa dari limfoma ini berkembang sangat lambat (dalam beberapa tahun, sedangkan yang lainnya menyebar deng an cepat (dalam beberapa bulan. "enyakit ini lebih sering terjadi dibandingkan dengan penyakit Hodgkin. Limfoma malignum non-Hodgkin atau Limfoma non-Hodgkin adalah suatu keganasan kelenjar limfoid yang bersifat padat. Limfoma nonhodgkin hanya dikenal sebagai suatu limfadenopati lokal atau generalisata yang tidak nyeri. Namun sekitar sepertiga dari kasus yang berasal dari tempat lain yang mengandung jaringan limfoid ( misalnya daerah orofaring, usus, sumsum tulang, dan kulit. #eskipun bervariasi semua bentuk limfoma mempunyai potensi untuk menyebar dari asalnya sebagai penyebaran dari satu satu kelenjar kekelenjar lain lain yang akhirnya menyebar ke limfa, hati, dan sumsum tulang("ermono, $%%& B. ETIOLOGI "enyebab LNH belum jelas diketahui. "ara pakar cenderung berpendapat bah'a terjadinya
LNH disebabkan oleh pengaruh rangsangan imunologis persisten yang menimbulkan proliferasi jaringan limfoid tidak terkendali. iduga ada hubungan dengan virus )pstein !arr LNH kemungkinan ada kaitannya dengan factor keturunan karena ditemukan fakta bila salah satu anggota keluarga menderita LNH maka risiko anggota keluarga lainnya terjangkit tumor ini lebih besar dibanding dengan orang lain yang tidak termasuk keluarga itu. "ada penderita *+ semakin lama hidup semakin besar risikonya menderita limfoma. Terdapat beberapa fakkor resiko terjadinya LNH, antara lain a +munodefis +munodefisiensi iensi $/ kelainan heredier langka yang berhubungan berhubungan dengan terjadinya terjadinya LNH antara lain adalah severe combined immunodeficiency, hypogammaglobulinemia, comm common on
vari variab able le
immu immuno node defi fici cien ency cy,,
0isko iskott tt
*ldr *ldric ich h
synd syndro rome me
dan dan
ata1 ata1ia ia--
telangiectasia. Limfoma yang berhubungan dengan kelainan-kelainan tersebut seringkali dihubugkan pula dengan )pstein !arr 2irus ()!2 dan jenisnya beragam. b
*gen infeksius )!2 N* ditemukan pada limfoma !urkit sporadic. 3arena tidak pada semua kasus limfoma !urkit ditemukan )!2, hubungan dan mekanisme )!2 terhadap terjadinya limfoma !urkit belum diketahui. infeksi virus yang menyerang N* maupun Limfosit dapat mengubah N* dan Limfosit menjadi sel-sel kanker. 2irus tersebut diantaranya )pstein-!arr 2irus ()!2 dan HTL2-4 virus.
c "aparan lingkungan dan pekerjaan !eberapa pekerjaan yang sering dihubugkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian. Hal ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organic. d iet dan "aparan lsinya 5isiko LNH meningkat pada orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak he'ani, merokok, dan yang terkena paparan 627,.
C. KLASIFIKASI
*da $ klasifikasi besar penyakit ini yaitu 4.
Limfoma non Hodgkin agresif.
Limfoma non Hodgkin agresif kadangkala dikenal sebagai limfoma non Hodgkin tumbuh cepat atau level tinggi. 3arena sesuai dengan namanya, limfoma non Hodgkin agresif ini tumbuh dengan cepat. #eskipun nama 8agresif9 kedengarannya sangat menakutkan, limfoma ini sering memberikan respon sangat baik terhadap pengobatan. $.
Limfoma non Hodgkin indolen.
Limfoma non Hodgkin indolen kadang-kadang dikenal sebagai limfoma non Hodgkin tumbuh lambat atau level rendah. esuai dengan namanya, limfoma non Hodgkin indolen tumbuh hanya sangat lambat. ecara tipikal ia pada a'alnya tidak menimbulkan gejala, dan mereka sering tetap tidak terditeksi untuk beberapa saat. Tentunya, mereka sering ditemukan secara kebetulan, seperti ketika pasien mengunjungi dokter untuk sebab lainnya. alam hal ini, dokter mungkin menemukan pembesaran kelenjar getah bening pada pemeriksaan fisik rutin. 3adangkala, suatu pemeriksaan, seperti pemeriksaan darah, mungkin menunjukkan sesuatu yang abnormal, kemudian diperiksa lebih lanjut dan ditemukan terjadi akibat limfoma non Hodgkin. :ejala yang paling sering adalah pembesaran kelenjar getah bening
, yang kelihatan sebagai benjolan, biasanya di leher, ketiak dan lipat paha. "ada saat diagnosis pasien juga mungkin mempunyai gejala lain dari limfoma non Hodgkin. 3arena limfoma
non
Hodgkin
indolen
tumbuh
lambat
dan
sering
tanpa
menyebabkan stadium banyak diantaranya sudah dalam stadium lanjut saat pertama terdiagnosis ("ermono, $%%&
D. PATOFISIOLOGI
"erubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma merupakan akibat terjadinya mutasi gen pada salah satu gen pada salah satu sel dari sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada dalam proses transformasi menjadi imunoblas (terjadi akibat adanya rangsangan imunogen. !eberapa perubahan yang terjadi pada limfosit tua antara lain 4.ukurannya semakin besar, $.3romatin inti menjadi lebih halus, ;.nukleolinya terlihat, 7.protein permukaan sel mengalami perubahan ("ermono, $%%& !eberapa faktor resiko yang diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya limfoma Hodgkin dan
non-Hodgkin
seperti infeksi
virus-virus seperti
virus )pstein-!erg,
itomegalovirus, H+2, HH2-<, defisiensi imun, bahan kimia, mutasi spontan, radiasi a'alnya menyerang sel limfosit yang ada di kelenjar getah bening sehingga sel-sel limfosit tersebut membelah secara abnormal atau terlalu cepat dan membentuk tumor=benjolan. Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal atau diluar kelenjar getah bening (ekstra nodal. "roliferasi abnormal tumor tersebut dapat memberi kerusakan penekanan atau penyumbatan organ tubuh yang diserang. *pabila sel tersebut menyerang 3elenjar limfe maka akan terjadi Limphadenophaty (Herdata, $%%> ampak dari proliferasi sel darah putih yang tidak terkendali, sel darah merah akan terdesak, jumlah sel eritrosit menurun diba'ah normal yang disebut anemia. elain itu populasi limfoblast yang sangat tinggi juga akan menekan jumlah sel trombosit diba'ah normal yang disebut trombositopenia. !ila kedua keadaan terjadi bersamaan, hal itu akan disebut bisitopenia yang menjadi salah satu tanda kanker darah (Setiawan, Lyana, 2010)
:ejala a'al yang dapat dikenali adalah pembesaran kelenjar getah bening di suatu tempat (misalnya leher atau selangkanganatau di seluruh tubuh. 3elenjar membesar secara perlahan
dan biasanya tidak menyebabkan nyeri. 3adang pembesaran kelenjar getah bening di tonsil (amandel menyebabkan gangguan menelan. "embesaran kelenjar getah bening jauh di dalam dada atau perut bisa menekan berbagai organ dan menyebabkan gangguan pernafasan, berkurangnya nafsu makan, sembelit berat, nyeri perut, pembengkakan tungkai. ?ika limfoma menyebar ke dalam darah bisa terjadi leukimia. Limfoma non hodgkin lebih mungkin menyebar ke sumsum tulang, saluran pencernaan dan kulit. "ada anak @ anak, gejala a'alnya adalah masuknya sel @ sel limfoma ke dalam sumsum tulang, darah, kulit, usus, otak, dan tulang belekangA bukan pembesaran kelenjar getah bening. #asuknya sel limfoma ini menyebabkan anemia, ruam kulit dan gejala neurologis (misalnya delirium, penurunan kesadaran. ecara kasat mata penderita tampak pucat, badan seringkali hangat dan merasa lemah tidak berdaya, selera makan hilang, berat badan menurun disertai pembengkakan seluruh kelenjar getah bening leher, ketiak, lipat paha, dll (Herdata, $%%> E. MANIFESTASI KLINIS
:ejala umum penderita limfoma non-Hodgkin yaitu - "embesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit - emam - 3eringat malam - 5asa lelah yang dirasakan terus menerus - :angguan pencernaan dan nyeri perut - Hilangnya nafsu makan - Nyeri tulang - !engkak pada 'ajah dan leher dan daerah-daerah nodus limfe yang terkena. - Limphadenopaty
Gejala
Penyebab
Gangguan
"embesaran kelenjar getah bening di
#e$na%a&an
dada
Kemung!nan "!mbulnya gejala $%-;%/
Pembengaan 'aja( H!lang na%&u
"embesaran kelenjar getah bening di
maan
perut
;%-7%/
Sembel!" be$a" Nye$! #e$u" a"au #e$u" embung Pembengaan
"enyumbatan pembuluh getah bening di
4%/
"unga! Penu$unan be$a"
selangkangan atau perut "enyebaran limfoma ke usus halus
4%/B
Malab&*$b&! Pengum#ulan
"enyumbatan pembuluh getah bening di
$%-;%/
+a!$an )! &e!"a$
dalam dada
ba)an D!a$e
#a$u-#a$u ,efusi pleura Dae$a( e(!"aman
"enyebaran limfoma ke kulit
4%-$%/
"enyebaran limfoma ke seluruh tubuh
%-<%/
(a$! Anemia
"erdarahan ke dalam saluran
;%/, pada akhirnya
,be$u$angnya
pencernaan
bisa mencapai 4%%/
jumla( &el )a$a(
"enghancuran sel darah merah oleh
me$a(
limpa yang membesar C terlalu aktif
)an menebal )! ul!" yang "e$a&a ga"al Penu$unan be$a" ba)an Demam Ke$!nga" )! malam
"enghancuran sel darah merah oleh
antibodi abnormal (anemia
hemolitik
"enghancuran sumsum tulang karena penyebaran limfoma 3etidakmampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sejumlah sel darah merah Mu)a( "e$!n%e&!
karena obat atau terapi penyinaran "enyebaran ke sumsum tulang dan
*le( ba"e$!
kelenjar getah bening, menyebabkan
$%-;%/
berkurangnya pembentukan antibodi F. TAHAPAN PENYAKIT
"enyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 7 stadium. tadium + dan ++ sering dikelompokkan bersama sebagai stadium a'al penyakit, sementara stadium +++ dan +2 dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut. a. tadium + "enyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok yaitu kelenjar b.
getah bening. tadium ++ "enyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah
bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada seluruh dada atau perut. c. tadium +++ "enyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut. d.
tadium +2 "enyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-paru, atau otak.
G. KOMPLIKASI
*kibat langsung penyakitnya -
"enekanan terhadap organ khususnya jalan nafas, usus dan saraf
-
#udah terjadi infeksi, bisa fatal
*kibat efek samping pengobatan -
*plasia sumsum tulang
-
:agal jantung oleh obat golongan antrasiklin
-
:agal ginjal oleh obat sisplatinum
-
Neuritis oleh obat vinkristin<
H. PEMEIKSAAN DIAGNOSTIK
*namnesis dan pemeriksaan fisik ada tumor sistem limfoid, febris keringat malam, penurunan berat badan, limfadenopati dann hepatosplenomegali
"emeriksaan laboratorium Hb, leukosit, L), hapusan darah, faal hepar, faal ginjal, LH.
Limfografi, +2", *rteriografi. Doto organ yang diserang, bone @ scan, ET @ scan, biopsi sunsum tulang, biopsi hepar, 6:, endoskopi
iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan histopatologi. 6ntuk LH memakai krioteria lukes dan butler (7 jenis. 6ntuk LNH memakai kriteria internasional 'orking formulation (+0D menjadi derajat keganasan rendah, sedang dan tinggi
tadium ditentukan menurut kriteria *nn *rbor (+, ++, +++, +2, *, !, )
*da $ macam stage Elinical stage dan pathological stage
I. PENATALAKSANAAN
4.
Therapy #edik
F 3onsultasi dengan ahli onkology medik ( di 5 type * dan ! Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (+0D G
Tanpa keluhan tidak perlu therapy
G
!ila ada keluhan dapat diberi obat tunggal siklofosfamide dengan dosis permulaan
po tiap hari atau 4%%% mg=m $ iv selang ; @ 7 minggu. !ila resisten dapat diberi kombinasi obat E", dengan cara pemberian seperti pada LH diatas Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (+0D G
6ntuk stadium + !, ++!, +++* dan !, ++) * da !, terapi medik adalah sebagai terapy
utama G
6ntuk stadium + *, +), ++* diberi therapy medik sebagai therapy anjuran
#inimal seperti therapy LH +deal bat kombinasi cyclophospamide, hydrokso @ epirubicin, oncovin, prednison (EH" dengan dosis E
Eyclofosfamide
>%% mg=m $ iv hari +
H
hydro1o @ epirubicin
% mg= m $ iv hari +
ncovin
4,7 mg= m $ iv hari +
"
"rednison
<% mg=m $ po hari ke 4 @
"erkiraan selang 'aktu pemberian adalah ; @ 7 minggu Lymfoma non @ hodgkin derajat keganasan tinggi (+0D G
tadium +* kemotherapy diberikan sebagai therapy adjuvant
G
6ntuk stadium lain kemotherapy diberikan sebagai therapy utama
#inimal kemotherapynya seperti pada LNH derajat keganasan sedang (EH" +deal diberi "ro #*E) @ #"" atau #*E" @ ! $.
Therapy radiasi dan bedah
3onsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology bedah, selanjutnya melalui yim onkology ( di 5 type * dan !.
/.
D!agn*&a Ke#e$a'a"an
a. 5esiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi dan malnutrisi b. Hipertermi berhubungan dengan tak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap inflamasi c. Nyeri berhubungan dengan interupsi sel saraf d. "erubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen terhadap perdaharan e. :angguan integritas kulit= jaringan berhubungan dengan massa tumor mendesak ke jaringan luar f. +ntolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. g. "erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi Iat giIi. h. 3ekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan intake yang kurang i.
"erubahan kenyamanan berhubungan dengan mual, muntah
j.
*nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, pengobatan dan pera'atan
k. 3urang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan=mengingat, kesalahan interpretasi, tidak mengenal sumber-sumber.
Pa"('ay "imfoma non $odgin Virus
Peternak,
Merokok
Sinar UV
pekerja tani
Mutasi spontan
Radiasi
Paparan herbisida & pelarut organik Bahan kimia Perubahan genek Keganasan limfosit dan B Sel Reedberg ! sel hodgin Pembentukan Nutrisi kurang kelenjar Perut kembung Kerusakan integritas kehitaman, Penghanuran Penumpukan Pembengkakan %aerahPembesaran "#mfoma $od in anbod+ ) dari dan n+eri perut Gg. pola Malabsorpsi Kulitkebutuhan *nemia Sumsum hemolik tulang Diare Gg. perfusi jaringan getah bening Gg. kulit menebal, gatal sel darah merah airan dinafas paru (ajah %ada Usus halus Rasa nyaman : Nyeri Risiko infeksi 'fusi pleura ) *noreksia nafsu makan Perut Gg. citra tubuh
DAFTA P0STAKA
Setiawan, Lyana.(2010) Kapita Selekta Hematologi. EGC. Jakarta: EGC. el!on, "., #r$in K. (200%). Buku Ilmu Kesehatan Anak $ol. & e'i!i 1, ener*it "+k+ Ke'okteran. Jakarta EGC Her'ata, H.. (200-). Limfoma Non Hodgkin, "agS/ lm+ Ke!eatan #nak, ak+lta! Ke'okteran 3ni$er!ita! Syia K+ala, "an'a #4e. 5ek!o'ip+tro, #.H. (200%). Penyakit Kanker Limfoma Non Hodgkin , ak+lta! Ke'okteran 3ni$er!ita! n'one!ia, 5+ma Sakit 6r Cipto /ang+nk+!+mo. Jakarta. ermono, ".(200%). Limfoma Non Hodgkin. "agS/ lm+ Ke!eatan #nak, ak+lta! Ke'okteran 3#5. S+ra*aya