HANDOUT PENGANTAR ILMU EKONOMI
U
N
I V
U
E R S
TA A R K I T T A S S U R A
N S
A
OLEH : ERNI WIDIASTUTI, SE, M.Si
UNIVERSITAS SURAKARTA Jl. Raya Palur KM.5 Telp. (0271) 825117 SURAKARTA 2012
BAB I PENDAHULUAN
- Pengert Pengertian ian Ilmu Ilmu ekonom ekonomii - Kerangka Kerangka dasar dasar suatu suatu perekonomian perekonomian
Pengertian Ilmu Ekonomi 1. Ilmu Pengetahuan Ekonomi sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu-ilmu pe pengetahuan
Ilmu-ilmu pe pengetahuan Tidak didasarkan pengalaman
Ilmu-ilmu pengetahuan
Alam tanpa kehidupan
Didasarkan pengalaman Alam hidup – Ilmu pengetahuan kemanusiaan – Ilmu Ekonomi
Jadi Ilmu Ekonomi tergolong Ilmu-ilmu pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman yang dipelajari dipelajari alam hidup dan merupakan merupakan bagian dasar pengetahuan ilmu-ilmu ilmu-ilmu pengetahuan pengetahuan kemanusiaan Ilmu Ekonomi merupakan sebuah Ilmu Pengetahuan Sosial yang erat berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial lainnya
Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Jiwa
Ilmu Sosiologi Ilmu Pengetahuan Ekonomi
Definisi Ilmu Ekonomi
Albert L. Mayer Ilmu Ilmu Ekonom Ekonomii adalah adalah ilmu ilmu pengeta pengetahuan huan yang yang memper mempersoal soalkan kan kebutuh kebutuhan an dan pemuas pemuasan an kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Prof. Dr. Jl. Mey Ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia kearah kemakmuran Hennipman Teori ekonomi bertugas menganalisa manusia dan reaksinya dalam kehidupan ekonomi Frank Knight Studi ilmu ekonomi : studi mengenai cara bertindak ekonomis
Semua definisi punya elemen sama : =
kela kelang ngka kaan an (scar scarci city ty)) keterbatasan sumber daya
=
Manus Manusia ia sebag sebagai ai obyek obyek penye penyeli lidi dika kan, n, dala dalam m hal hal ini ini manus manusia ia diper diperha hati tikan kan kela kelaku kuan an manusia (perilaku manusia)
=
Kebutuh Kebutuhan an manusi manusiaa yang yang tidak tidak terbat terbatas as
Jadi Ilmu Ekonomi
Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang tidak terbatas.
Mendefinisi
Sumber Daya (SD) (Sumber ekonomi) Penggolongan Penggolongan sumber sumber daya :
sumber daya manusia
sumber daya bukan manusia
Sifat Sumber Daya (SD)
terbatas jumlahnya
berubah-ubah jumlahnya
dapat dikombinasikan dalam berbagai proporsi
Kebutuhan manusia merupakan
pendorong kegiatan ekonomi arah dan tujuan akhir semua sistem ekonomi
Sifat kebutuhan manusia
beraneka ragam
kultural/budaya
Sifat ini timbul karena
tidak dapat dikenyangkan
kebutuhan biologis&
tuntutan peradaban
Dari 3 unsur (keterbatasn sumber daya, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan perilaku manusia) Tiga masalah pokok perekonomian 1) What
: Apa saja jenis barang yang harus diproduksi diproduksi
2) How
: Bagaimana sumber-sumber ekonomi yang tersedia dipergunakan
3) For Whom Whom : Untuk Untuk siapa siapa barang barang terseb tersebut ut diprod diproduks uksii
Untuk menyelesaikan tiga masalah ekonomi memerlukan 1. Orga Organi nisa sasi si Sist Sistem em Ekon Ekonom omii
sistem ekonomi pasar
sistem ekonomi komando
sistem ekonomi campuran
2. Fungs Fungsii Sist Sistem em Ekon Ekonom omii Merupakan persoalan dasar setiap perekonomian
2. Ker Kerangk angka a Dasar Dasar Suatu Suatu Pere Perekono konomian mian
Ekonomi dibagi menjadi : a. mikro kro ekon ekonom omii b. makro ekonomi
a. Mikro Ekonomi
Studi tentang perilaku variabel ekonomi perorangan (mempersoalkan segmen terkecil dari perekonomian) seperti : -
harga
-
biaya
-
fungsi biaya
-
teori pe permintaan
-
teori penawaran
-
elastisitas
b. Makro Ekonomi
Studi tentang perilaku variabel ekonomi secara keseluruhan (agregate), seperti : -
pendap dapatan nas nasiiona onal
-
tingk ingkat at peng pengan angg ggur uran an
-
neraca pembay bayara aran
-
inflasi
-
kebi kebija jaks ksan anaa aan n fiska iskall
-
fungsi in investasi
BAB II CARA MEMPELAJARAI EKONOMI MIKRO 1. Peng Penger erti tian an Pasa Pasarr
Pasar
sebuah proses (mekanisme) dimana sekelompok penjual dan pembeli berinteraksi untuk menentukan harga dan kuantitas suatu barang dan jasa, sedangkan uang biasanya dipakai sebagai alat pertukaran.
Dalam setiap pasar terdapat dua sisi: sisi sisi: sisi permintaan (pembeli) dan sisi dan sisi penawaran (penjual). Masing-masing sisi mempunyai pola perilaku yang berbeda.
2. Unsur-U Unsur-Unsu nsurr Dasar Dasar Permin Permintaan taan dan dan Penawa Penawaran ran Permintaan
Permintaan sebuah barang : jumlah barang yang konsumen mau dan mampu membelinya pada harga tertentu dan periode dan periode tertentu. -
Per Permintaa ntaan n berb berbed edaa deng dengan an keinginan mesti disertai disertai keinginan (desire) (desire) karena keinginan tidak mesti kemampuan beli (daya beli).
-
Permi Permint ntaan aan terg tergant antun ung g kepada kepada fakt faktor or-f -fak akto torr : 1. harg hargaa bara barang ng yang yang dim dimin inta ta;; 2. penda pendapa pata tan n konsu konsume men; n; 3. ukuran ukuran pasar pasar (jumla (jumlah h pendu penduduk) duk);; 4. selera selera (prefe (preferen rensi) si) konsum konsumen; en; 5. harga harga barang barang yang yang terkai terkaitt : - barang barang substi substitus tusii - barang komplementer 6. penga pengaru ruh h khus khusus us : mus musim im
-
Jika faktorfaktor-fakto faktorr 2, 3, 3, 4, 5, dan 6 diangga dianggap p tetap tetap (ceteris (ceteris paribus), paribus), dan harga harga barang barang yang yang dimint dimintaa dibiar dibiarkan kan beruba berubah-ub h-ubah, ah, maka maka akan akan dipero diperoleh leh daftar daftar permintaan permintaan (demand (demand schedule) barang tersebut. Bentuk grafik daftar permintaan ini disebut kurva permintaan (demand curve).
- Kurva permintaan : grafik yang menghubungkan berbagai titik kombinasi antara harga dan jumlah jumlah barang barang yang yang dimint diminta, a, dimana dimana faktor faktor-fa -fakto ktorr lain lain diangga dianggap p tetap tetap (ceteris paribus). - Hukum permintaan : lereng kurva permintaan adalah negatif, yaitu :
“Jika terjadi kenaikan harga barang, faktor-faktor lain tetap, maka jumlah permintaan barang tersebut oleh konsumen menurun. Permintaan akan naik jika sebaliknya yang terjadi.
Harga (P) d
P
1
P
2 d q1
q2
Jumlah yang diminta (Q)
Pada grafik di atas garis dd merupakan dd merupakan kurva permintaan yang lerengnya negatif.
- Hubungan negatif antara negatif antara harga dengan jumlah yang diminta disebabkan oleh bekerjanya:
-
-
efek subs ubstitusi usi, dan dan
-
efek pendapatan
Kurva pe permintaan bisa bergeser ke kanan atau ke kiri jika satu atau lebih faktor-faktor selain faktor harga barang yang diminta berubah. Sebagai contoh : naiknya pendapatan penduduk akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya turunnya pendapatan pe ndapatan akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Begitu juga selera konsumen berubah menjadi lebi lebih h meny menyuk ukai ai bara barang ng yang ang bers bersan angk gkut utan an dari daripa pada da bara barang ng lain lain,, maka maka kurv kurvaa permintaannya bergeser ke kanan.
-
Sehingga ada dua gerakan pada kurva permintaan : 1) gerakan sepanjang, kurva ketika terjadi perubahan harga, secetris secetris paribus, 2) pergeseran kurva, ketika faktor selain selain harga berubah.
-
Graf Grafik ik perg perges eser eran an kurva kurva permi permint ntaa aan n:
Harga (P) d
P
d1
1
d q1
q2
d1 Jumlah yang diminta (Q)
Penawaran
Penawaran suatu barang : barang : jumlah barang tersebut yang produsen bersedia menawarkan pada harga tertentu. - Daftar penawaran (supply schedule) suatu barang : berbagai kombinasi antara hargaharga dengan berbagai jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh produsen, faktorfaktor selain harga dianggap tetap. -
Bent Bentuk uk gra grafi fik k daft daftar ar pena penawa wara ran n ini ini dise disebut but kurva penawaran (supply curve).
- Hukum Penawaran : lereng kurva penawaran adalah positif (pada umumnya kenaikan harga suatu barang akan diikuti kenaikan jumlah penawaran barang tersebut, faktorfaktor selain harga dianggap konstan).
-
FaktorFaktor-fak faktor tor selain selain harg hargaa yang yang mengge menggeser ser kurv kurvaa penawa penawaran ran : 1. ukuran industri industri (jumla (jumlah h produsen, produsen, skala skala produks produksii industri industri)) 2. kema kemaju juan an tek tekno nolo logi gi 3. harg hargaa fak fakto torr produ produks ksii 4. harg hargaa bara barang ng ter terka kait it 5. kebi kebija jaks ksan anaa aan n pemer pemerin inta tah h
-
Kurva Kurva penaw penawar aran an dan dan perge pergese sera ranny nnyaa : P
P S P
P
S
1
S1
1
P
2 S
S
Q q1
q2
S1
Q q1
q2
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar terj terjad adii ketik ketikaa kurva kurva perm permin inta taan an berpot berpoton ongan gan denga dengan n kurv kurvaa penawaran. Titik potong antar kedua kurva menghasilkan titik keseimbangan pasar dimana pasar dimana : 1. Harga Harga dan jumlah jumlah keseim keseimbang bangan an pasar pasar tercipt tercipta, a,
2. Tidak Tidak ada kecenderu kecenderunga ngan n kenaik kenaikan an atau penurunan penurunan harga harga dan persediaa persediaan n barang barang juga juga tidak tambah atau kurang. (Penetapan harga di atas harga keseimbangan akan menyebabkan terjadinya kelebihan (surplus) penawaran yang mendorong harga turun dampai dicapainya harga keseimbangan. Harga (P) d
s
p1 e
p* p2
p*
: harga keseimbangan
q*
: jumlah keseimbangan
qs1 - qd1 : surplu surpluss penawa penawaran ran d
qd2 – qs2 : kekurangan kekurangan supply supply
s qd1
q* qs2
qs1
Jumlah yang diminta (Q)
qd2
Pengaruh Pergeseran S atau D terhadap Keseimbangan Kes eimbangan Pasar
1. Jika Jika D naik naik dan S tetap, tetap, harga harga keseimba keseimbanga ngan n (p kes) naik naik dan jumlah jumlah keseimban keseimbangan gan (q kes) naik juga. Harga (P) d
d1
p2*
s e2*
e1* p1* s d
d1 Jumlah barang (Q)
q1* q2* 2. Jika Jika D turun turun dan S teta tetap, p, p kes. kes. turun turun dan q kes kes turun turun..
Harga (P)
d
s
d1 e1* p1*
e2*
p2* s
d1
d
Jumlah barang (Q) q2* q1*
3. Jika Jika S naik dan dan D tetap tetap,, p kes turun turun dan dan q kes naik naik.. Harga (P) d
s1 s2 e1*
p1*
e2*
p2*
s1 s2
d Jumlah barang (Q)
q1* q2*
4. Jika S turun dan D tetap, p kes naik dan q kes turun. Harga (P)
s2 d
s1 e2*
p2*
e1*
p1* s2 s1 d Jumlah barang (Q) q2* q1* 5. Jika S naik naik dan D naik, baik baik p kes bisa naik naik bisa bisa turun dan q kes naik. Harga (P) d
d1
p2*
s1 e2*
p3*
e1*
s2 e3*
p1* s1 s2
d
d1 Jumlah barang (Q)
q1* q2* q3* Atau
Harga (P) d
d1
p2* p1* p3*
s1 e2 *
e1* e3*
s1 d
d1 Jumlah barang (Q)
q1*
q2*
q3*
Harga Atap (ceiling price) dan Harga Dasar (floor price) p rice)
Ceiling price : harga yang ditetapkan oleh pemerintah atau kekuatan lain diluar mekanisme
pasar pada tingkat dibawah harga keseimbangan pasar. Yang mendorong terjadinya kekurangan penawaran (shortage). Contoh : - harga dasar gabah, - harga semen, - harga/ sewa rumah, - tarif bus, kereta, dan transportasi lain. Floor price : harga yang ditetapkan oleh pemerintah atau kekuatan lain di luar mekanisme
pasar pada tingkat di atas harga keseimbangan pasar. Mendorong terjadinya kelebihan penawaran (surplus). (surplus). Contoh : upah pekerja (UMR)
P d
P
s
d
s
pf pe
pe pc s
d
Q
Keterangan : - pf : floor price; qs-qd : surplus penawaran, - pc : seiling price; qd-qs : supply shortage, - pe : harga keseimbangan
d
Q
BAB III ELASTISITAS PERMINTAAN Elastisitas permintaan (Ed) : dera deraja jad d kepe kepekaa kaan n dari dari permi permint ntaa aan n suat suatu u baran barang g terh terhad adap ap
perubahan harga barang yang dimaksud. Atau ratio antara persentase perubahan permintaan terhadap persentase perunahan harga. Secara matematis model umum elastisitas elastisitas permintaan bisa ditulis :
E d =
% perubahanjumlahbaran gyang dim int a % perubahanh arg a
= Ed =
∆Q / Q ∆ P / P
Bila disederhanakan menjadi : Model 1 Elastisitas Titik : Diguna Digunakan kan untuk untuk menghi menghitun tung g derajat derajat elasti elastisit sitas as permi permintaa ntaan n atas atas setiap setiap
perubahan harga. Secara matematis : Ed =
∆Qd ∆ P
x
P n −1 Qn −1
Model 2 Elastisitas busur : Digunakan Digunakan untuk menghitung menghitung derajad elastisitas elastisitas permintaan permintaan rata-rata rata-rata dari
keseluruhan perunahan harga antara 2 titik. Secara matematis : Ed busur =
∆Qd ∑ P / n x ∆ P ∑ Qd / n
Pada buku teks ekonomi lainnya kadang ditulis : Ed busur =
∆Qd
( P 1 + P 2) / 2
∆ P
(Qd 1 + Qd 2) / 2
x
Model 3 Elastisitas Kumulatif : digunakan untuk menghitung elastisitas permintaan secara keseluruhan
permintaan secara keseluruhan (permintaan pasar)
Ed k =
∑ ∆Qd / N ∑ P / n ∑ ∆Qd ∑ P x x secara singkat Ed k = ∑ ∆ P / N ∑ Qd / n ∑ ∆ P ∑ Qd
5 Kategori Elastisitas permintaan (Ed ) :
(3 berdasar hukum permintaan dan 2 yang bersifat sempurna) 1.
Ed= 0 (tdk elastis sempurna)
2.
Ed< 1 (tidak elastis)
Δ Q = 0 < ΔP, untuk sembarang nilai P (+) dan Q ΔQ < ΔP
3.
Ed= 1 (elastisitas uniter)
ΔQ = ΔP
4.
Ed> 1
ΔQ > ΔP
5.
Ed= tak terhingga (elasitis sempurna)
ΔP = 0, untuk sembarang nilai Q (+) dan P
Secara grafis bisa digambar sebagai berikut :
P
D
P
P
P
P
D Ed = 0
Ed < 1
D
D
Ed = 1
D O
Qd O
Qd O
D
Ed > 1
D Qd O
D Qd O
Ed = ∼
Qd
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan :
1. Adanya Adanya barang barang substi substitus tusii 2. Persentase Persentase pendapata pendapatan n yang digunakan digunakan / jenis jenis barang. barang. 3. Jangka waktu waktu analisa analisa / perkiraan perkiraan atau pengetahuan pengetahuan konsumen. konsumen. 4. Tersediany Tersedianyaa fasilitas fasilitas atau atau sarana sarana kredit. kredit.
Manfaat dari mengetahui nilai Elastisitas Permintaan (Ed) :
1. Kebi Kebija jakan kan Impor Impor Dalam hal ini pemerintah yang berkepentingan mengendalikan impor, dimana seandainya suatu negara mengimpor suatu barang yang tingkat elastisnya diketahui maka akan dapat diambil suatu kebijakan terus impor atau stop. 2. Perp Perpaj ajak akan an Bagi kalangan pebisnis, mengetahui nilai elastisitas permintaan bila bersama-sama elastisitas penawaran akan membantu strategi penggeseran beban pajak (sebab tidak semua atau sebagi sebagian an besar besar beban beban pajak pajak (sebab (sebab tidak semua semua atau atau sebagi sebagian an besar besar beban beban pajak pajak yang yang dikenakan oleh pemerintah akan dibebankan kepada konsumen). 3. Kebijakan Kebijakan / strategi strategi penetapa penetapan n harga atas barang Produsen dalam rangka meningkatkan hasil penjualan / penerimaan akan berusaha menempuh dengan cara seoptimal mungkin agar keuntungan tercapai, Salah satu strategi yang umumnya digunakan adalah kebijakan harga. Hubungan elastisitas permintaan terhadap strategi kebijakan penentuan harga sebagai berikut : a. Bila Bila perm permin inta taan an bers bersif ifat at elas elasti tis, s, maka maka mena menaik ikka kan n harg hargaa rela relati tiff akan akan menu menuru runk nkan an penerimaan, jadi kebijakan yang baik adalah justru harus menurunkan harga. b. Bila permintaan bersifat inelastis, maka harga justru akan menaikkan penerimaan, jadi kebijakan yang salah bila menurunkan harga.
c. Bila permint permintaan aan bersifat bersifat uniter uniter elastis, elastis, menaikkan menaikkan atau atau menurunkan menurunkan harga adalah adalah tindakan tindakan yang mubazir sebab tidak akan berubah.
BAB IV ELASTISITAS PENAWARAN Elastisitas Penawaran (Es) :
Derajad kepekaan perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan atau nilai nilai bagi antara antara persen persentas tasee perubah perubahan an jumlah jumlah barang barang yang yang ditawa ditawarka rkan n dengan dengan persen persentas tasee perubahan harga.bentuk umum elastisitas penawaran secara matematis :
E s
=
% perubahanjumlahbaran gyangditawarkan % perubahanh arg a
= Es =
∆Qs ∆ P
x
∑ P / n ∑ Qs / n
Bila disederhanakan menjadi :
Model 1 Elastisitas Titik : Digunak Digunakan an untuk untuk menghi menghitun tung g deraja derajatt elast elastisi isitas tas penawa penawaran ran atas atas setiap setiap
perubahan harga. Secara matematis :
Es =
∆Qs ∆ P
x
P n −1 Qn −1
Model 2 Elastisitas busur : Digunakan Digunakan untuk menghitung menghitung derajad elastisit elastisitas as penawaran rata-rata rata-rata dari
keseluruhan perunahan harga antara 2 titik. Secara matematis :
Esbusur =
∆Qs ∆ P
x
∑ P / n ∑ Qs / n
Pada buku teks ekonomi lainnya kadang ditulis :
Esbusur =
∆Qs ∆ P
x
( P 1 + P 2) / 2 (Qs1 + Qs2) / 2
Model 3 Elastisitas Kumulatif : digunakan untuk menghitung elastisitas penawaran secara keseluruhan
permintaan secara keseluruhan (permintaan pasar)
∑ ∆Qs / N ∑ P / n ∑ ∆Qs ∑ P x x secara singkat Es k = ∑ ∆ P / N ∑ Qs / n ∑ ∆ P ∑ Qs
Esk =
5 Kategori Elastisitas penawaran (Es ) :
(3 berdasar hukum penawaran dan 2 yang bersifat sempurna) 1.
Es= 0 (tdk elastis sempurna)
2.
Es< 1 (tidak elastis)
3.
Es= 1 (elastisitas uniter)
ΔQ = ΔP
4.
Es> 1
ΔQ > ΔP
5.
Es= tak terhingga (elasitis sempurna)
Δ Q = 0 , untuk sembarang nilai P (+) dan Q ΔQ < ΔP
ΔP = 0, untuk sembarang nilai Q (+) dan P
Secara grafis bisa digambar sebagai berikut :
P
S
P
P
P
S Es = 0
S
S
Es < 1
Es > 1
S
Es = 1
S O
P Es = ∼
S
S Qs O
Qs O
Qs O
Qs O
Qs
Manfaat dari mengetahui nilai Elastisitas Penawaran (Es) :
1. Maka dapat diketahui diketahui perilaku perilaku produsen dalam dalam menawarkan menawarkan produknya sehubungan sehubungan dengan tingkat harga. 2. Produsen Produsen juga akan mendapatkan mendapatkan informasi informasi mengenai barang yang diperjual diperjual belikannya belikannya di pasar, apakah untuk memungkinkan untuk menaikkan aatau menurunkan harga jual barang yang dimaksud.
BAB V TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teor Teorii
peri perillaku aku
kons konsum umen en
pada pada
dasa dasarrnya nya
menje enjela lasskan kan
baga bagaim iman anaa
kons konsum umen en
menday mendayagun agunaka akan n sumber sumber daya daya yang yang ada (uang) (uang) dalam dalam rangka rangka memuask memuaskan an keingi keinginan nan atau atau kebutuhan dari suatu atau beberapa produk. Penilaian Penilaian kepuasan umumnya bersifat subjektif subjektif baik bagi pemakai langsung maupun bagi penilai.
Teori Nilai Guna Kardinal (TNGK)
Teori nilai guna kardinal memberikan penilaian subjektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian, dengan kata lain bahwa suatu barang akan memberikan nilai guna yang tinggi bila barang yang dimaksud memberikan daya guna yang tinggi bagi si pemakai. Teori nilai guna kardinal mengukur kepuasan atas konsumsi barang baik yang tidak ada hubungan (misal : kepuasan mengkonsumsi film di bioskop tidak berhubungan dengan kepuasan mengkonsumsi baji bermerk terkenal) maupun yang ada hubungannya (misal : mengkonsumsi sepatu merk terkenal berkaitan dengan kepuasan mengkonsumsi baju merk terkenal). Beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam teori ini adalah : 1. Daya guna diukur diukur dalam satuan satuan uang Yaitu jumlah uang yang bersedia dibayar oleh konsumen dalam rangka menambah unit yang akan dikonsumsi. 2. Daya guna guna marginal marginal dari uang uang tetap tetap Bahwa nilai suatu uang dalam satuannya adalah sama untuk setiap orang tanpa memandang statusnya. 3. Addi Additi tivi vita tass Bahwa nilai guna total adalah keseluruhan konsumsi dari barang X1
Xn
atau U = U(X1) + U(X2)+...U(Xn+1) atau
TU = Tn(X) +Tu(Y)... 4. Daya guna bersifat bersifat independent independent Artinya daya guna barang X1 tidak dipengaruhi oleh mengkonsumsi barang lain, misalnya X2 5. Periode Periode konsumsi konsumsi berdekatan. berdekatan.
Teori Nilai Guna Kardinal (TNGK) 1 macam barang
Dalam TNGK mengkonsumsi 1 macam barang dikenal istilah kepuasan total (TU=Total (TU=Total Utility) Utility) yaitu kepuasan total sebagai akibat dari mengkonsumsi sejumlah barang dari kepuasan
marginal (MU= Marginal Utility) Utility) yaitu tambahan kepuasan sebagai akibat dari menambah unit input / barang sebagai faktor pemuas. Dalam penilainnya penilainnya bila tambahan tambahan kepuasan itu dinilai dinilai berdasarkan berdasarkan tambahan tambahan 1 unit input maka disebut Marginal disebut Marginal Utility/ Utility/ per unit atau sering disebut Marginal disebut Marginal Utility saja. Untuk memuaskan kebutuhan terhadap satu barang, maka secara sederhana adalah bila konsumen dapat membelanjakan uangnya untuk mendapatkan jumlah barang yang terbanyak, yaitu konsumen hanya akan mengeluarkan / membelanjakan uangnya sesuai dengan kepuasan maksimum yang diharapkannya, atau secara matematisnya Bila Px adalah harga barang X, dan X adalah barangnya, U adalah utilitasnya, maka : U(X) = Pxy atau U(X) – PxX = D(X), dimana D(X0 adalah fungsi permintaan barang X, maka secara deferensial dapat dicari turunan pertama dari X dan memisalkan turunan pertama itu sama dengan 0 (syarat optimum) sebagai berikut :
∂( DX ) ∂ X
=
∂U ( X ) ∂ X
−
∂( PxX ) ∂ X
=0=
∂U ( X ) ∂ X
=
∂( PxX ) ∂ X
→ Syarat optimum
Turunan pertama = 0 ∂U ( X ) ∂ X
= MU ( X )
MU(X) = Px ∂( PxX ) ∂ X
=
∂ XPx ∂ X
= Px
MU(X) = Px artinya kepuasan tertinggi yang dicapai seseorang bila ia mengkonsumsi barang X dengan harga Px. Contoh :
Diketahui seorang konsumen mengkonsumsi 0 unit barang memperoleh kepuasan sebesar 0. Bila ia mengkonsumsi barang sebanyak 3 unit kepuasannya sebesar 7. Bila ia menambah konsu konsums msii lebi lebih h dari dari 3 unit unit maka maka kepua kepuasa sann nnya ya akan akan kura kurang ng dari dari 7, tent tentuka ukan n fungs fungsii kepuasannya ? Dengan Dengan menggun menggunakan akan pendeka pendekatan tan fungsi fungsi kuadrat kuadrat secara secara matema matematis tis fungsi fungsi kepuas kepuasan an konsumen tersebut dapat ditentukan sebagai berikut :
U = aX2 + bX + c, berdasar informasi informasi data di atas diketahui nilai nilai ekstrem dari dari jumlah konsumsi adalah sebanyak 3 unit, berarti : X=3
X = -b/2a
3 = -b/2a
Koordinat pertama adalah X = 0
b = -6a U = 0, sehingga penyelesainnya menjadi :
0 = a(0)2 + b(0) + c
-7 = -9 – 3(-6a)
7 = a(3)2 + b(3) +c
-7 = -9a + 18a
-7 = -9a – 3b- 0
9a = -7 a = - 0,78 b = -6a
b = -6 x (-0,78) b = 4,68 dan c = 0 Dan fungsi kepuasannya adalah U = -0,78X 2 + 4,68X Berdasarkan fungsi kepuasan total di atas dapat ditentukan fungsi kepuasan marginalnya dengan cara menentukan turunan pertama dari fungsi kepuasan total sebagai berikut :
∂U ∂ X
= MU ( X ) = −1,56 X + 4,68 = 0 →1,56 X = 4,68 → X =
4,68 1,56
=3
Untuk X = 4, maka U = -0,78(4) 2 + 4,68(4) = -12,48 + 18,72 = 6,24 Untuk X = 5, maka U = -0,78(5) 2 + 4,68(5) = -19,5 + 23,4 = 3,9
Sedangkan MU(4) = -1,56X + 4,68 = -1,56(4) + 4,68 = -1,56 MU(5) = -1,56X + 4,68 = -1,56(5) + 4,68 = -3,12
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa bila konsumen menambah konsu konsums msii menj menjad adii 4 unit unit maka kepuas kepuasan anny nyaa turu turun n dari dari 7
menja menjadi di 6,24. 6,24. Bila Bila ia
mengkon mengkonsum sumsi si X sebany sebanyak ak 5 unit unit maka maka kepuasa kepuasan n totalny totalnyaa hanya hanya sebesa sebesarr 3,9. 3,9. Bila Bila misalkan ia menambah konsumsi menjadi sebanyak 6 unit maka kepuasan totalnya sebesar 0. Kurvanya sebagai berikut :
MU = 0 7 6,24
3,9 U = -0,78X2 + 4,68X
1
2
3
4
5
6
X
Sedangkan kurva kepuasan marjinalnya adalah sebagai berikut ;
3,9 2,84
Kurva MU(X) = -1,56X + 4,68
0,76
X
BAB VI PERILAKU PRODUSEN Asumsi : perilaku produsen dimotivasi oleh tujuan memperoleh laba setinggi-tingginya. Keuntungan (laba) perusahaan : penerimaan penjualan dikurangi biaya total
Biaya Perusahaan
- Biaya Total (TC) : semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Disini dasar yang dipakai untuk penghitungan biaya bukan konsep akuntansi seperti yang tertera dalam laporan keuangan, melainkan konsep opportunity cost (biaya ekonomi penggunaan semua faktor produksi yang ada dalam suatu kegiatan produktif tertentu adalah nilai tertinggi dari penggunaan alternatif faktor produksi tersebut). -
TC te terdiri dari Biaya Tetap Total (TFC) dan Biaya dan Biaya Variabel Total (TVC).
-
Biaya Variabel (sepe Variabel (seperti rti upah pekerja pekerja langsung, langsung, komisi untuk sales, sales, bahan baku) meningkat meningkat jika jumlah output yang diproduksi meningkat.
-
Hubunga ngan anta ntara besarnya nya TVC dengan dengan jumlah jumlah output output yang yang diprod diproduks uksii selama selama period periodee tertentu, disingkat Q, disebut fungsi TVC , secara matematik disimbolkan TVC ( Q). Q). Grafik dari fungsi TVC disebut kurva TVC sebagaimana TVC sebagaimana dalam gambar di bawah.
-
Contoh Biaya Tetap : - biaya-biaya administratif, - pajak properti, - sewa gedung, dll.
-
Perlu Perlu dipe diperha rhatik tikan an 3 hal berkai berkaitan tan dengan dengan biaya biaya teta tetap p: 1. Batas antara antara biaya biaya tetap dengan biaya biaya variabel variabel sering sering tidak jelas, jelas, contoh contoh : biaya angkutan angkutan (tetap dalam interval tertentu, variabel antar interval) 2. Dikatakan Dikatakan biaya biaya tetap karena karena besarnya besarnya tetap tetap berapapun berapapun jumlah jumlah outpup yang yang diproduksi. diproduksi. 3. Penggolongan Penggolongan biaya biaya ke dalam biaya biaya tetap tetap atau biaya biaya variabel didasar didasarkan kan pada perspekti perspektif f waktu yang digunakan : Jangka pendek (short run) atau jangka atau jangka panjang (long run) Short run : periode periode yang sedemikian sedemikian pendek dimana perusahaan perusahaan tidak mampu merubah jumlah faktor produksi tetap (berarti juga biaya tetap) ketika terjadi tuntutan kenaikan produksi. Long run : periode periode dimana dimana perusahaan perusahaan mampu merubah merubah jumlah jumlah semua semua faktor faktor produksi. produksi. Sehingga tidak ada biaya tetap, semua biaya adalah variabel (dibicarakan kemudian).
Gambar grafik analisa grafik analisa jangka pendek terlihat pendek terlihat sebagai berikut : TC, TFC, TVC TC (Q) TVC (Q)
TFC
Q -
Kurv Kurvaa TVC TVC berb berben entu tuk k gari gariss luru luruss mend mendat atar ar kare karena na bera berapa papu pun n juml jumlah ah outp output ut yang yang dihasilkan besar biaya tetap adalah sama.
-
Kurva Kurva TVC menu menunjuk njukkan kan hubunga hubungan n yang yang positif positif anta antara ra TVC TVC dengan dengan Q. Semaki Semakin n besar besar Q semakin besar pula TVC dengan tambahan kenaikan yang semakin kecil. Namun ketika ketika Q terten tertentu tu dilalu dilaluii kenaika kenaikan n Q akan akan diikut diikutii kenaik kenaikan an TVC dengan dengan tambaha tambahan n kenaikan kenaikan yang semakin semakin besar. besar. Ini mencerminkan mencerminkan bekerjanya bekerjanya the law of diminishing returns (hukum semakin menurunnya perolehan). perolehan).
-
Seba Sebaga gaim iman anaa TC = TFC TFC + TVC mak makaa kurva TC juga TC juga merupakan hasil gabungan antara antara kurva TFC dengan kurva TVC.
-
Secara matematis kurva TC disebut fungsi TC yang yang bias biasaa ditu dituli liss TC(Q) dan menggam menggambar barkan kan hubungan hubungan antara antara biaya biaya total total yang yang dikelu dikeluark arkan an (TC) (TC) dengan dengan jumlah jumlah output yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (Q).
Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal
-
Biaya Variabel Rata-rata (AVC) : biaya variabel per-unit output yang diproduksi. Untk tiap jumlah output (Q) yang berbeda akan terdapat AVC yang berbeda, b erbeda, sehingga terdapat fungsi terdapat fungsi AVC , atau AVC(Q), atau AVC(Q), dimana secara matematis : AVC (Q) = TVC (Q)/Q
-
Biaya Tetap Rata-rata (AFC) : biaya tetap per unit output yang dihasilkan. Untuk tiap jumlah output (Q) yang berbeda juga terdapat AFC yang berbeda, sehingga terdapat fungsi AFC , atau AFC atau AFC (Q), dimana secara matematis ditulis : AFC(Q) = TFC/Q
-
Biaya Total Rata-rata (ATC) : biaya total per unit output yang dihasilkan. Terdapat juga fungsi ATC , atau ATC(Q), ATC(Q), yang menggambarkan hubungan antara ATC dengan Q. Secara matematis bisa ditulis : ATC(Q) = TC (Q)/Q
-
Graf Grafik ik bia biay ya-bi a-biay ayaa rata rata-r -rat ataa :
ATC, AVC, AFC
ATC AVC AFC Q
ATC bisa naik, turun, atau konstan, ko nstan, ketika jumlah output (Q) naik.
Jika ATC turun ketika jumlah output naik, maka perusahaan mengalami economies of scale. scale.
Jika ATC naik ketika jumlah output naik, maka perusahaan mengalami disekonomies of scale. scale.
Jika ATC tetap ketika jumlah output naik, maka perusahaan mengalami constant return to scale. scale.
-
Ketiga keadaan digambarkan oleh kurva di atas.
Biaya Marginal (MC) : menunju menunjukka kkan n besarny besarnyaa tambaha tambahan n biaya biaya yang yang harus harus dikelu dikeluark arkan an untuk menambah satu unit output yang diproduksi. Untuk jumlah Q yang berbeda akan terdapat MC yang berbeda, sehingga terdapat fungsi MC, atau MC(Q) atau MC(Q).. Jika jumlah output semula Q kemudian ditambah sebesar ∆Q unit, maka MC bisa dihitung dengan : MC (Q) =
-
TC (Q + ∆Q) −TC (Q) ∆Q
Jika Jika kurva kurva MC dan kurva kurva ATC ATC dileta diletakka kkan n bersama bersama dalam dalam satu satu gamba gambarr akan diper diperole oleh h:
ATC, AVC, MC
MC
ATC AVC
AFC Q
-
Terdapat Terdapat hubungan hubungan yang spesif spesifika ika antara antara biaya total rata-rata rata-rata dengan biaya biaya marginal marginal :
1. Ketika Ketika ATC menunjuk menunjukkan kan fungsi fungsi yang yang menuru menurun n dari dari output output (daerah (daerah decreas decreasing ing cost), cost), MC < ATC. 2. Keti Ketika ka ATC ATC kons konsta tan, n, MC MC = ATC ATC 3. Ketika Ketika ATC menunjukk menunjukkan an fungsi fungsi yang menaik menaik dari dari output output (daerah (daerah increasi increasing ng cost), cost), MC > ATC. -
Hubungan Hubungan ini sesuai sesuai dengan dengan prinsip prinsip matemat matematika ika : jika jika nilai nilai rata-r rata-rata ata sekelom sekelompok pok barang barang naik naik jika ke dalamnya dimasukkan tambahan satu barang lagi, maka nilai barang yang ditambahkan pasti lebih besar dari nilai rata-rata semula.
BAB VII
MODEL, ANALISA, DAN STUDI EKONOMI MAKRO
Studi Ekonomi Makro
Studi tentang perilaku variabel-variabel ekonomi agregat (secara keseluruhan). A . Pendapatan Nasional
1.1 Pengert Pengertian ian Pendapatan nasional dapat dipandang sebagai : a) Pendapatan nasional berupa uang (dinyatakan dalam kesatuan uang pada kesatuan waktu).
nilai barang yang dikonsumsikan pada tahun yang bersangkutan
b) Pendapatan nasional nyata
jumlah kesatuan fisik produk yang dihasilkan untuk tujuan konsumsi & investasi netto.
c) Pendapatan nasional psikis
Jumlah kepuasan netto yang telah dinikmati (selama tahun yang bersangkutan)
Note :
Pengertian yang praktis dapat dipakai Pendapatan nasional berupa uang dan pendapatan nasional nyata
Pendapatan nasional uang dan tingkat harga umum Pendapatan nasional nyata
1.2 Faktor yang mempengaruh mempengaruhii pendapatan nasional nasional :
kuantitas & kualitas faktor produksi
metode produksi yang digunakan
pengetahuan ilmiah yang dimiliki penduduk
tingkat pembagian kerja
besarnya perusahaan-perusahaan
Beberapa konsep tentang pendapatan nasional : 1.
G.N.P. (Groos National Product ) Adalah produksi total suatu suatu negara dalam jangka waktu satu tahun tahun yang dinilai menurut harga pasar.
2. N.N.P. ( Net Net National Product ) GNP dikurangi dengan Depresiation, yaitu aktiva yang lenyap atau rusak dalam jangka waktu satu tahun. 3. N.N.I. ( Net Net National Income) Income)
Pendapa Pendapatan tan agrega agregatt dikura dikurangi ngi dengan dengan indere inderect ct taxes taxes..atau NNP dikura dikurangi ngi dengan dengan Indirect Taxes. 4. Pers Person onal al Inco Income me Pendapatan perorangan (gaji, sewa, dan deviden) 5. Disposable Personal Income Adalah Adalah person personal al income income setela setelah h dikura dikurangi ngi Personal taxes, pendapa pendapatan tan yang yang dapat dapat digunakan untuk kepentingan konsumsi.
B. Konsumsi dan Investasi
1. Konsumsi 1.1 Hubungan Konsumsi dan Pendapatan Disposible
Faktor penentu pengeluaran konsumsi : 1. disposable disposable income income sekarang - Jika C dan Yd sudah dibentuk dibentuk secara statisti statistik k
kita dapat menentukan menentukan
perilaku C dengan cara : - persamaan, tabel, dan grafik - C = ƒ Yd
konsumsi tergantung fungsi pendapatan disposible
2. pendapa pendapatan tan permanen permanen : tingkat tingkat pendapat pendapatan an yang yang akan diterim diterimaa rumah rumah tangga tangga jika jika pengaruh-pengaruh temporer (musim, fluktuasi usaha, rejeki nomplok, atau bencana b encana alam) dihilangkan, 3. kekayaan kekayaan : tabungan tabungan dalam berbagai bentuk bentuk (deposito, (deposito, saham, obligasi, obligasi, barang, dll). dll). Kenaikan konsumsi sebagai akibat kenaikan kekayaan disebut wealth effect. - Akan Akan tetapi tetapi kekayaan kekayaan dan pendapat pendapatan an permanen permanen dianggap dianggap tidak tidak cepat beruba berubah h dari tahun tahun ke tahun, tahun, sehing sehingga ga peruba perubahan han konsums konsumsii lebih lebih terkai terkaitt dengan dengan dispos disposabl ablee income sekarang. - Sehingga tingkat pengeluaran konsumsi nasional terutama ditentukan oleh tingkat disposable income.
Fungsi konsumsi : C = a + bYd; bY d; karena Yd = Y - T, maka C =
a + b (Y - T); C = (a - bT) + bY
C :
ting tingka katt pen penge gelu luar aran an kons konsum umssi nas nasiional onal,,
a
:
peng pengel elua uara ran n kon konsu sums msii keti ketika ka pend pendap apat atan an nasi nasion onal al 0,
b
:
MPC dimana 0 < b < 1,
Y :
pendapatan nasional,
T :
pajak.
- Secara grafis :
konsumsi (C)
C=Q
C = (a-bT) + bY E
(a-bT) 45 Q -
Qp
GDP(Q)
Ket : Qp = GDP GDP potens potensial ial (tingka (tingkatt GDP GDP fullfull-emp employ loymen ment) t)
- Hubungan yang dapat diukur antara C dan Yd ditunjukkan persamaan Misal : C = Rp 40 + 0,8 Yd Maka hubungan terukur antara C dan Yd adalah : Yd
C
400
320 + 40 = 360
600
480 + 40 = 520
800
640 + 40 = 680
C
680 520
360
400
600
800
1.2 Variabel Dalam Model Ekonomi Makro
Yd
- Variabel Eksogen
nilainya ditentukan kekuatan di luar model, Variabel eksogen diklasifikasikan sebagai Δ otonom
- Variabel Endogen
nilainya ditentukan di dalam model
C = 40 + 0,8 Yd
- Konstanta
var endogen
- Var eksogen
Dari keadaan C = 40 + 0,8 Yd, dengan adanya kekuatan – kekuatan luar (eksogen) Merubah fungsi C menjadi : C = 50 + 0,8 Yd Maka : terjadi kenaikan pengeluaran C otonom sebesar 10
1.3 Konsumsi Total (C Aggregat)
Perilaku ekonomi total adalah merupakan jumlah dari perilaku individual
Fungsi C total = ∑ ekso +
∑ endo ∑ RT
Perilaku C pada berbagai RT pada suatu perekonomian RT A
Fungsi C 1 Yd
CA =
B
CB = 10
+
0,9 Yd
C
CC = 10
+
0,8 Yd
D
CD =
+ 0,85 Yd
E
CE =
5
C Aggregat = 25 +
+ 0,95 Yd 4,5 5
Yd
C Aggregat = 25 + 0,90 Yd
2. Inve Invest stas asii
Investasi tergantung pada ;
- beberapa faktor yang baru - faktor dinamis di luar sistem ekonomi - produksi dan pendapatan yang tinggi.
Investasi dipengaruhi oleh : - hasil yang diharapkan dari pertambahan I (MEC) - suku bunga
BAB VIII HARGA, INFLASI, DAN TINGKAT PENGANGGURAN
A. Harga 1. Pengertian Harga
1) harga barang barang akhir relati relatiff terhadap terhadap harga-harga harga-harga input input (upah tenaga tenaga kerja, kerja, harga bahan bahan baku, dan barang antara). 2) Purchasing power (daya power (daya beli aktual) dari uang relatif kepada purchasing power uang yang dipersepsi. Purchasing power adalah power adalah berapa unit barang dapat dibeli oleh satuan uang. Jika harga adalah P maka purchasing maka purchasing power adalah power adalah 1/P. Misal : indeks harga meningkat dari 100 menjadi 200 maka purcashing power dari uang menurun dari 1/1 menjadi ½. Sedangkan daya beli uang adalah apa yang dipikirkan oleh orang dapat dibeli dengan uang itu.
2. Harga dan Produksi Nasional
Perilaku harga ditentukan di pasar. Harga- harga umum merupakan interaksi dari aggregat demand (permintaan (permintaan keseluruhan ekonomi) ekonomi) dan aggregat supply (penawaran seluruh ekonomi). Kurva aggregat demand menunjukkan demand menunjukkan kombinasi antara harga dan output dimana pasar barang dan pasar uang secara simultan seimbang( keseimbangan dalam model ISLM). Arah hubungan antara harga dan produksi nasional adalah negative yaitu jika harga turun pendapatan (produksi) nasional meningkat. Kurva aggregat supply adalah hubungan antara berbagai tingkat harga dengan tingkat produksi secara keseluruhan. Hubungan bersifat positip karena pada waktu harga meningkat, jumlah yang ditawarkan juga meningkat. Produksi nasional merupakan agregasi fungsi produksi, dimana Q = f(K,L) Q adalah produksi, K adalah jumlah stock capital dan L adalah jumlah tenaga kerja yang tersedia. Berapa besarnya Q yang akan diproduksi tergantung dari berapa kapital (mesin, dan peralatan produksi yang tersedia.
3. Penetapan Harga Keseimbangan
Tingkat output nasional dan tingkat harga ditentukan oleh perpotongan antara permintaan dan penawaran aggregat. Kurva aggregat demand menggambarkan tingkat pengeluaran pada berbagai tingkat harga dan dengan menganggap hal lain konstan. Kurva aggregat supply menunjukkan apa yang akan diproduksi oleh perusahaan dan menjualnya pada tingkat harga yang berbeda-beda.
Titik ekuilibrium adalah tingkat keseluruhan harga dimana perusahaan bersedia memproduksi dan menjual output serta pembeli juga bersedia membeli pada jumlah tersebut. Keseimbangan makro ekonomi adalah suatu kombinasi keseluruhan harga dan kuantitas dimana pihak penjual dan pembeli sama-sama tidak bersedia mengubah tingkat penjualan, pembelian maupun harganya. Harga ditentukan bersama oleh interaksi demand dan demand dan supply. supply.
B. Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum (bukan harga salah satu komoditi saja) secara terus menerus. Tingkat inflasi : diukur dengan persentase perubahan Indeks perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari waktu ke waktu (bulanan/ tahunan). IHK (tahun ini) − IHK (tahun lalu ) IHK (tahun lalu )
Indeks Harga Konsumen :
×100%
perband perbanding ingan an relatif relatif harga suatu suatu paket barangbarang-bar barang ang
konsumsi pada suatu saat dengan harga paket yang sama pada tahun dasar.
Ting Tingka katt infl inflas asii
:
~
rend rendah ah (dib (dibaw awah ah 4 - 6 %)
~
moderat (antara 5 - 10 %)
~
tinggi ( > 100 %)
Faktor penyebab inflasi : a. tingkat permintaan agregat melebihi kapasitas produksi (demand-pull inflation) b kenaikan harga faktor produksi (tenaga kerja, dll). (cost - push inflation)
Akibat buruk inflasi : a. Efek terhada terhadap p pendapatan pendapatan (Equity (Equity Effect) Effect) b. Efek terhadap efisiensi c. Efek Efek terh terhada adap p outpu outputt
Cara Mencegah Inflasi : a. Kebi Kebija jakan kan mone monete ter r b. Kebijakan fiskal c. Kebijakan Kebijakan berkenaan berkenaan dengan output d. Kebijakan Kebijakan penentuan penentuan harga dan dan indexing indexing
Stagflasi
Suatu Suatu kondisi kondisi pereko perekonom nomian ian dimana dimana stagna stagnasi si / resesi resesi (lesun (lesunya ya demand demand yang yang seharusnya diikuti dengan penurunan harga-harga atau minimal harga tetap dan demann diperkuat diperkuat akan tetapi ternyata ternyata karena berbagai tarif meningkat meningkat (harga bahan baku, tarif listrik, BBM dan juga komoditi yang semula dipatok oleh pemerintah) maka akan terjadi kenaikan harga yang menyulitkan pengusaha. Keluar permintaan lesu dan kedalam buruh meminta upah meningkat, bahan baku juga meningkat. Pengusaha terpaksa melakukan pilihan yang tidak mengenakkan
C. Tingkat Pengangguran
Diukur dengan persentase dengan persentase angkatan kerja yang menganggur . Angkatan kerja = semua penduduk yang bekerja + semua penduduk yang mencari pekerjaan dan menganggur Kesemp Kesempatan atan kerja kerja diangga dianggap p penuh penuh (full (full emply emplyment ment)) jika jika tingka tingkatt pengang penganggur guran an dalam dalam perekonomian kurang dari 4 %. Faktor penyebab pengangguran :
• kurangnya permintaan agregat • ingin pekerjaan yang lebih baik • substitusi tenaga kerja oleh peralatan modern, D. Neraca Pembayaran
Adalah catatan sistematis aliran semua pembayaran dari dalam ke luar negeri dan dari luar ke dalam negeri, yang meliputi : 1) ekspor-impor barang dan jasa, 2) penanaman modal asing dan modal domestik ke luar, 3) modal jangka pendek (deposito).
Defisit Neraca Pembayaran Pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Sebab : impor melebihi ekspor, pelarian modal ke luar. Akibat negatif defisit :
kegiat kegiatan an pereko perekonom nomian ian domest domestik ik tergan terganggu ggu karena karena barang barang impor impor menggan mengganti tikan kan produk domestik
nilai tukar mata uang dalam negeri merosot, karena melemahnya permintaan.
BAB IX
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO - Definisi : upaya pemerintah pemerintah untuk mempengaruh mempengaruhii perekonomian perekonomian supaya kinerjanya kinerjanya sesuai dengan yang diinginkan (GDP riil tinggi, tingkat pengangguran dan inflasi rendah, neraca pembayaran seimbang). -
Instrumen Kebijakan Makro Variabel ekonomi yang dikendalikan pemerintah untuk mempengaruhi kinerja perekonomian Contoh : pengeluaran pemerintah dan pajak (fiskal), jumlah uang beredar (moneter).
- Kebijakan Fiskal Penggunaan pengeluaran Penggunaan pengeluaran pemerintah dan pajak dan pajak untuk untuk mempengaruhi perekonomian -
Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran untuk barang dan jasa (pesawat tempur, tank, konstruksi jalan, gaji pegawai negeri sipil dan ABRI, dll). Merupakan salah satu komponen komponen permintaan permintaan agregat, sehingga perubahannya mempengaruhi permintaan agregat.
-
Pajak : Pajak : mempengaruhi perekonomian lewat 2 cara : (1) pajak pendapatan mengurangi pendapatan masyarakat yang pada gilirannya mengurangi konsumsinya. Akibatnya permintaan agregat menurun. (2) pajak keuntungan mempengaruhi kegiatan investasi dunia usaha.
- Kebijakan Moneter Adalah Adalah
pengenda pengendali lian an jumlah
uang
beredar (JUB (JUB))
untuk untuk
memp mempen enga garu ruhi hi
kiner kinerja ja
perekonomian - Jumlah uang beredar Adalah jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat + demand deposit (rekening koran) masyarakat diperbankan, Kesemuanya berfungsi sebagai alat tukar/ pembayaran. -
Peru Peruba baha han n JUB JUB mem mempeng pengar aruh uhii :
• tingkat harga • harga saham • harga perumahan • nilai tukar mata uang. - Kebijakan uang ketat (pengurangan ketat (pengurangan JUB) akan menaikkan tingkat bunga dan menurunkan investasi yang selanjutnya menurunkan GDP dan inflasi. -
Kebijakan Ekonomi Internasional : 1. Kebijakan Kebijakan perdagan perdagangan gan : kuota, tarif, tarif, lisens lisensii impor. impor. 2. Penga Pengatu tura ran n pas pasar ar valu valuta ta asin asing g : - nila nilaii tuka tukarr teta tetap p - nilai tukar mengambang - nilai tukar mengambang terkendali BAB X PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Latar Latar Belakang Belakang
Teori Teori penent penentuan uan pendapa pendapatan tan yang yang merupa merupakan kan analisa analisa jangka jangka pendek pendek mengang menganggap gap bahwa sumber daya yang dimiliki atau yang ada dalam perekonomian baik kuantitas maupun kualitasny kualitasnyaa adalah terbatas. terbatas. Lalu masalahnya masalahnya adalah bagaimana bisa dicapai dicapai output total kesempatan kerja penuh dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki ? Apapun Apapun skeonar skeonarion ionya ya dalam dalam jangka jangka pendek, pendek, dalam dalam jangka jangka panjan panjang g harus harus diliha dilihatt ekonom ekonomika ika pertum pertumbuha buhan n yaitu yaitu bagaim bagaimana ana output output total total suatu suatu perekon perekonomi omian an tumbuh tumbuh dan berkembang terus sepanjang waktu, sesudah tingkat pendapatan nasional neto kesempatan kerja penuh tercapai secara aktual. Ekonomika pertumbuhan mempunyai perspektif jangka panjang.
B. Definisi dan Hitungan Hitungan Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi
1. Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi ekonomi adalah suatu suatu proses proses dimana dimana terjadi terjadi kenaikan kenaikan produk nasional nasional bruto bruto riel riel suatu suatu pereko perekonom nomian ian atau atau pendapa pendapatan tan nasion nasional al riel. riel. Jadi Jadi pereko perekonom nomian ian dikata dikatakan kan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riel. 2. Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi ekonomi terjadi terjadi bila bila ada kenaikan kenaikan dalam dalam output output per per kapita. kapita. Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi ekonomi menggambark menggambarkan an kenaikan kenaikan taraf hidup yang diukur dengan output riel per orang. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi terjadi bila tingkat kenaikan output riel riel tota totall lebi lebih h besa besarr dari daripa pada da tingk tingkat at pert pertam amba baha han n pendu penduduk duk.. Sebal Sebalik ikny nyaa terj terjad adii penurunan taraf hidup aktual bila laju kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada laju pertamabahan output riel total. Pertumbuhan ekonomi digambarkan dengan menggunakan kurva batas kemungkinan produksi dimana pertumbuhan ekonomi merupakan pergeseran keluar kurva Bagaimana Bagaimana pengukuran pengukuran pertumbuhan pertumbuhan yang terjadi ? pertumbuhan pertumbuhan dinyatakan dalam angka prosentase, katakanlah misalnya perekonomian suatu negara tumbuh dengan 3 % per tahun. Ini berarti bahwa PDB naik sebesar 3% setiap tahunnya. Angka prosentase tersebut sering disebut sebagai laju pertumbuhan ekonomi. Keadaan atau atau posisi posisi keseja kesejahte hteraa raan n ekonomi ekonomi dalam dalam jangka jangka panjang panjang dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh tingkat tingkat atau atau besarnya laju pertumbuhan ekonominya.
C. Sumber-Sumber Sumber-Sumber Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi
Ada beberapa sumber strategis dan dominan yang menentukan pertumbuhan ekonomi tergantung tergantung pada bagaimana bagaimana pengklasifi pengklasifikasika kasikannya nnya adalah membagi membagi menjadi menjadi faktor-fakt faktor-faktor or manajemen yang mempengaruhi penggunaan sumber-sumber tersebut.
Meskipun mempunyai sumber dominan untuk pertumbuhan yang kuantitasnya cukup banyak serta dengan kualitas yang cukup tinggi tetapi bila manajemen penggunaannya tidak menunjang maka laju pertumbuhan ekonomi rendah.
D. Hukum Pertambahan Pertambahan Hasil Hasil Yang Berkurang
Hubungan antara kuantitas dan kualitas sumber-sumber daya, kapital dan pengetahuan teknologi yang dimiliki dengan perubahan output total tidaklah proporsional. Kenaik Kenaikan an yang yang propor proporsio sioanal anal disebu disebutt sebaga sebagaii kasus kasus atau atau keadaan keadaan skala skala ekonom ekonomis is konstan konstan sedangkan sedangkan kenaikan kenaikan produksi produksi yang kurang dari proporsiona proporsionall dari kenaikan sumbersumber yang tersedia dan digunakan disebut sebagai kasus atau keadaaan skala disekonomis Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang menunjukkan bahwa bila tambahan tenaga kerja dilakukan terus menerus secara berurutan pada sejumlah tertentu sumber daya berupa tanah, maka output total akan terus bertambah tetapi melampaui suatu titik tertentu tingkat kenaikan output total akan menurun. Pertambahan Pertambahan output output atau kenaikan kenaikan produk total akibat adanya adanya pertambahan pertambahan tenaga kerja kerja (fakto (faktorr variab variabel) el) yang yang digunak digunakan an disebu disebutt sebaga sebagaii produk produk margin marginal al (MP). (MP). Hukum Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang menyatakan bahwa produk marginal akan turun setelah melampui titik tertentu.
E. Jumlah Penduduk Penduduk dan Dilema Dilema Kemiskinan Kemiskinan
Penam Penambah bahan an hasi hasill yang yang sema semaki kin n berk berkur uran ang g menun menunju jukk kkan an hubun hubunga gan n yang yang tida tidak k menyenangkan antara dengan jumlah penduduk suatu negara dengan sumber daya, kapital, dan teknologi yang dimilikinya. Pengamatan Malthus sampai pada suatu kesimpulan bahwa kemiskinan yang dialami oleh golongan kelas rendah di semua negara di dunia bersumber pada Hukum penambahan hasil yang semakin berkurang. Dalam penelitian Malthus mengatakan bahwa jumlah penduduk suatu negara cenderung berkembang melebihi kapasitasnya untuk memprodusir bahan makanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup mereka. Secara singkat dinyatakan bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara deret ukur sementara kenaikan output produksi makanan akan bertambah secara deret hitung. Pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan pertambahan produk makanan akan menghasilkan taraf hidup yang rendah bahkan kemiskinan dan kelaparan. Output tenaga kerja turun, dan karena ini merupakan pendapatan rata-rata mereka maka berarti taraf hidupnya turun dan mencapai taraf batas hidup. Pada tingkat ini penduduk tidak akan bertambah lagi karena kemiskinan dan kelaparan akan mencegahnya.
Bila kemudian terjadi kenaikan taraf hidup (output (output per kapita) kapita) maka jumlah jumlah penduduk cenderung akan naik dengan cepat dan berlakunya hukum penambahan hasil yang berkurang menyebabkan penurunan output perkapita yang berarti berarti penurunan taraf taraf hidup. Dengan demikian maka penduduk mengalami dilema kemiskinan dimana pendapatan penduduk cenderung hanya pada taraf batas hidup saja.
F. Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi dan Kenaikan Kenaikan Produktivitas Produktivitas
Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang menyatakan bahwa dalam proses produksi bila paling sedikit satu faktor produksi dipegang konstan sebagai faktor produksi tetap tetap sedangkan sedangkan faktor faktor produksi produksi lainnya terus bertambah bertambah secara secara berurutan, berurutan, maka produk totalnya akan terus bertambah secara berurutan, maka produk totalnya akan terus bertambah tetapi lewat titik tertentu tambahan produk (produk marginal /MP) semakin menurun. Pertambahan penduduk dan berarti penambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang mengakibatkan kenaikan output yang semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi serta kenaikan kualitas dan ketrampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang. Dapat dikatakan bahwa penyebab dari rendahnya pendapatan di Negara – Negara yang sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akib akibat at pert pertam ambah bahan an pend pendudu uduk k yang yang sanga sangatt cepa cepatt seme sement ntar araa tida tidak k ada ada keku kekuat atan an yang yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber daya alam, kapital, dan kemajuan teknologi. Akibat ramalan Malthus berlaku karena pertambahan penduduk mengakibatkan tekanan terhadap produksi dan persediaan bahan makanan sehingga taraf hidupnya tetap rendah. Apabila hukum pertambahan hasil yang menurun diimbangi secara lebih kuat dengan kenaikan jumlah barang kapital, kemajuan teknologi dan perbaikan kualitas tenaga kerja maka pertambahan penduduk akan mengakibatkan kenaikan produk rata-rata dan tingkat pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Boediono, Ekonomi Moneter, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, No.5, BPFE, Yogyakarta, 1999. Bronson, William H, Macroeconomic Theory and Policy, 2nd, Edition, Harper International, Edition, Harper & Row, Publishers, New York, 1979 . Faried, Wijaya, M.MA.Dr, Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 1991.
Iskandar Putong, Ekonomi Mikro, Mitra Wacana Media 2005. Mc. Connell, Cambell R, Economics : Principles and Problems, Mc. Graw Hill, Seventh Edition, 1978. Suparmoko, M.Drs.,MA. Ph.D., Pengantar Ekonomika Makro, BPFE Yogyakarta, 1999. Winardi Dr.SE., Pengantar Ilmu Ekonomi, Tarsito, Bandung, 1998.