LAPORAN TUTORIAL TRAUMA ORTOPEDI BLOK KEGAWATDARURATAN DAN TRAUMATOLOGI
KELOMPOK 13
FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016
1
KATA PENGANTAR
Puji Puji syukur syukur kami panjatk panjatkan an atas atas limpaha limpahan n rahmat rahmat,, taufik taufik,, dan hidaya hidayah-Ny h-Nyaa sehingga laporan hasil TUTORIAL O!UL "RA#TUR dari kelompok $% ini dapat terselesaikan dengan &aik' !an tak lupa kami kirimkan salam dan shala(at kepada na&i junjungan kita yakni Na&i uhammad )A*' yang telah mem&a(a kita dari alam yang gelap menuju ke alam yang terang &enderang' #ami juga mengu+apkan mengu+apkan terima kasih kepada setiap setiap pihak yang telah mem&antu mem&antu dalam pem&uatan laporan ini dan yang telah mem&antu selama masa TUTORIAL khususnya khususnya kepada dokter pem&im&ing pem&im&ing yang telah telah &anyak mem&antu selama proses PL &erlangsung' !an kami juga mengu+apkan permohonan maaf kepada setiap pihak jika dalam proses PL telah &er&uat salah &aik disengaja maupun tidak disengaja' )emoga Laporan hasil TUTORIAL ini dapat &ermanfaat &agi setiap pihak yang telah mem&a+a laporan ini dan khusunya &agi tim penyusun sendiri' !iharapkan setela setelah h mem&a+a mem&a+a lapora laporan n ini dapat dapat memperl memperluas uas pengeta pengetahuan huan pem&a+ pem&a+a,da a,dan n kami kami menghar mengharapka apkan n kritik kritik dan saran saran untuk untuk memper& memper&aik aikii lapora laporan n hasil hasil diskus diskusii kami kami &erikutnya'
akassar,
Agustus .$/
Kelompok 13
2
KASUS SKENARIO 1
*anita % tahun, masuk ke IR! Rumah )akit dengan keluhan nyeri dan deformitas pada paha kanan yang di alami kurang le&ih %. menit se&elum masuk ke rumah sakit aki&at jatuh dari motor' Tampak juga jejas di daerah tulang panggul' Pada pemeriksaan tanda-tanda 0ital, nadi $. kali1menit, tekanan darah 2.1/. mm3g' Pada pemeriksaan fisik tampak paha kanan &engkak ke&iruan dan tidak sama panjang &ila di&andingkan paha kiri' Leg length dis+rapen+y kurang le&ih % +m' pada palpasi pasien mengeluh nyeri tekan pada &agian deformitas'
KATA SULIT
Leg Length !is+repan+y adalah per&edaan panjang tungkai &a(ah dan kelainan &entuk 4deformitas5'
KATA KUNCI
$' *anita nita % tahu tahun n ' #elu #eluha han n nyer nyerii %' !efo !eform rmit itas as pada pada pah pahaa kanan kanan 6' #eluha #eluhan n dialami dialami sela selama ma %. meni menitt se&elum se&elum ke R) 7' Ri(a Ri(ay yat tr trauma auma /' 8eja 8ejass pada pada tul tulan ang g pangg panggul ul 9' Nadi $. kali1m kali1meni enit, t, T! T! 2.1/. 2.1/. mm3g mm3g :' Paha kanan kanan &engk &engkak ak ke&irua ke&iruan n ; tidak tidak sama panj panjang ang 2' Leg legt legth h dis+r dis+rape apen+y n+y kura kurang ng le&i le&ih h % +m $.' Palpasi Palpasi nyeri tekan daerah deformitas deformitas PERTANYAAN
$' 8elaskan 8elaskan penilai penilaian an dan dan penanganan penanganan a(al pada pasien< pasien< ' 8elask 8elaskan an se+ondar se+ondary y sur0ey sur0ey pada pasien pasien terse terse&ut &ut<< %' agaimana agaimana patomekanism patomekanismee fraktur fraktur dan1atau dan1atau dislokasi= dislokasi= 6' agaimana agaimana per&edaan per&edaan antara fraktur fraktur dan dan dislokasi= dislokasi= 7' !iff !iffer eren enti tial al !iagn !iagnos osis is==
3
JAWABAN PERTANYAAN 1. Pe!"#!# $# Pe#%## A" #. A!'( >ang pertama harus dinilai adalah kelan+aran jalan napas' Ini meliputi
pemeriksaan adanya sum&atan jalan napas yang dapat dise&a&kan &enda asing, adanya fraktur mandi&ula atau kerusakan trakea1larings' 3arus diperhatikan pula se+ara +ermat mengenai kelainan yang mungkin terdapat pada 0erte&ra ser0ikalis dan apa&ila ditemukan kelainan, harus di+egah gerakan yang &erle&ihan pada tempat ini dan di&erikan alat &antu' Pada penderita yang dapat &er&i+ara, dapat dianggap jalan napas &ersih, (alaupun demikian penilaian ulang terhadap airway harus tetap dilakukan' Look, listen, and feel dia(ali dengan mendekatkan telinga ke mulut dan hidung penderita sam&il menjaga jalan napas tetap ter&uka' #emudian pada saat yang sama mengamati dada penderita. $5 Lihat 4 Look 5' Apakah penderita mengalami agitasi atau kesadarannya menurun' )ianosis menunjukkan hipoksemia yang dise&a&kan oleh kekurangan oksigenasi dan dapat dilihat dengan melihat pada kuku dan kulit sekitar mulut' Lihat adanya retraksi dan penggunaan otot-otot napas tam&ahan yang apa&ila ada merupakan &ukti tam&ahan adanya gangguan airway' 5 !engar 4listen5' Adanya suara-suara a&normal' Pernapasan yang &er&unyi 4napas tam&ahan5 adalah pernapasan yang tersum&at' )uara mendengkur 4 snoring 5 , &erkumur 4 gurgling 5 dan &ersiul 4crowing sound, stridor 5 mungkin &erhu&ungan dengan sum&atan parsial pada faring atau laring' Penderita yang mela(an dan &erkata-kata kasar 4gaduh gelisah5 mungkin mengalami hipoksia dan tidak &oleh dianggap karena kera+unan1ma&uk' %5 Rasakan 4 feel 5' Lokasi trakea dan dengan +epat menentukan apakah trakea ada ditengah' 8uga merasakan adanya atau tidaknya hem&usan nafas penderita' Pengelolaan air(ay &ila terdapat o&struksi 1) OBSTRUKSI PARSIAL
4
)uara mendengkur 4snoring5 Tanpa alat se+ara manual )um&atan jalan nafas karena pangkal lidah jatuh ke&elakang, terdengar suara snooring atau mendengkur' Lakukan pertolongan dengan +ara ? He#$*+!"+,-! "!/+ ila tidak ada +edera kepala dengan +ara head tilt atau +hin lift @ara melakukan? -
Letakkan satu tangan pada dahi
tekan perlahan ke
posterior, sehingga kemiringan kepala menjadi normal atau sedikit
ekstensi
4hindari
hiperekstensi
karena
dapat
menyum&at jalan napas5' -
Letakkan jari 4&ukan i&u jari5 tangan yang lain pada tulang rahang &a(ah tepat di ujung dagu dan dorong ke luar atas, sam&il mempertahankan +ara $'
•
J#& +'+ ila tidak sadar dan ada +edera kepala dengan +ara ja( thrust'
@ara melakukannya? -
Posisi penolong di sisi atau di arah kepala
-
Letakkan -% jari 4tangan kiri dan kanan5 pada masingmasing sudut posterior &a(ah kemudian angkat dan dorong keluar'
-
ila posisi penolong diatas kepala' #edua siku penolong diletakkan pada lantai atau alas dimana kor&an diletakkan'
-
ila upaya ini &elum mem&uka jalan napas, kom&inasi dengan head tilt dan mem&uka mulut 4metode gerak triple5
-
Untuk +edera kepala1 leher lakukan ja( thrust dengan immo&ilisasi leher'
5
A) B) am&ar $' 4A5 Head-tilt dan Chin-lift ' 45 Jaw thrust
!engan menggunakan alat P!# 4'4/#'!% @ara pemasangan ? - Pakai sarung tangan - uka mulut pasien dengan +ara +hin lift atau gunakan i&u jari dan telunjuk - )iapkan pipa orofaring yang tepat ukurannya - ersihkan dan &asahi pipa orofaring agar li+in dan mudah -
dimasukkan Arahkan lengkungan menghadap ke langit-langit 4ke
palatal5 - asukkan separuh, putar lengkungan mengarah ke &a(ah -
lidah' !orong pelan-pelan sampai posisi tepat' >akinkan lidah sudah tertopang dengan pipa orofaring dengan melihat pola napas, rasakan dan dengarkan suara
napas pas+a pemasangan' Be'5' %'%"!%) S## 7#'! /!%e' &ee) @ara ? - Pasang sarung tangan - uka mulut pasien dengan ja( thrust dan tekan dagu ke &a(ah - unakan jari 4jari telunjuk dan jari tengah yang &ersih atau di&ungkus dengan sarung tangan 1kassa untuk mem&ersihkan •
dan mengorek semua &enda asing dalam mulut' C'4 /!%e' De%# -+!4
2) OBSTRUKSI TOTAL
6
•
Tanpa alat se+ara manual B#-5 8"4& 4kalau pasien sadar5 Pukulan punggung dilakukan 7 kali dengan pangkal tangan diatas tulang &elakang diantara kedua tulang &elikat'8ika memungkinkan rendahkan kepala di &a(ah dada' He!"!- #e9e' 4pasien sadar5 Penolong &erdiri di &elakang kor&an, lingkarkan kedua lengan mengitari pinggang, peganglah satu sama lain pergelangan atau kepalan tangan 4penolong5' A8$4!#" +'+ 4kalau pasien tidak sadar5 Letakkkan kedua tangan 4penolong5 pada perut antara pusat dan prosessus sifoideus, tekanlah ke arah a&domen atas dengan hentakan +epat %-7 kali
•
!engan menggunakan alat ETT E$4+'#5e# +8e)
Pe'##"##
Adanya suara nafas tam&ahan 4noisy breathing 5 menunjukkan suatu sum&atan airway parsial yang mendadak dapat &eru&ah menjadi total' Tidak adannya pernafasan menunjukkan &ah(a sum&atan total telah terjadi' Apa&ila tingkat kesadaran menurun, deteksi sum&atan airway menjadi le&ih sulit' Adanya dispnea mungkin hanya satu-satunya &ukti adanya sum&atan airway atau +edera trakheo&ronkhial' O&struksi
jalan
nafas
merupakan
pem&unuh
ter+epat,
le&ih
+epat
di&andingkan gangguan breathing dan circulation' Lagipula per&aikan breathing tidak mungkin dilakukan &ila tidak ada airway yang paten' O&struksi jalan nafas dapat &erupa o&struksi total atau parsial' Pada o&struksi total mungkin ditemukan penderita masih sadar atau dalam keadaan tidak sadar' Pada o&struksi total yang akut, &iasanya dise&a&kan tertelannya &enda asing yang lalu menyangkut dan menyum&at di pangkal laring'
7
ila o&struksi total tim&ul perlahan maka akan &era(al dari o&struksi parsial yang kemudian menjadi total' $5 ila Penderita masih )adar Penderita akan memegang leher dalam keadaan sangat gelisah' )ianosis mungkin ditemukan dan mungkin ada kesan masih &ernafas 4(alaupun tidak ada 0entilasi5' Penenganannya adalah +hest thrust atau a&dominal thrust menggunakan 3eimli+h anou0ere' Tindakan 3eimli+h dapat dilakukan dengan merangkul kor&an dari &elakang dan meletakkan kepalan tinju pada ulu hati kor&an 4a&dominal thrust5 atau pada dada 4+hest thrust5, kemudian dengan tangan lainnya menekan tinju terse&ut kearah superior dan posterior' #ontraindikasi a&dominal thrust adalah kehamilan tua dan &ayi serta de(asa gemuk'jika penderita adalah &ayi 1de(asa gemuk maka untuk mengeluarkan &enda asing terse&ut dilakukan +hest thrust, &a+k slaps, atau &a+k &lo(' Pada i&u hamil se&aiknya menggunakan &a+k &lo( atau &a+k slap yaitu dengan menepuk atau memukul punggung pada pertengahan daerah diantara kedua s+apula' 5 ila Penderita ditemukan Tidak )adar Tidak ada gejala apa-apa mungkin hanya sianosis saja' Pada saat melakukan pernapasan &uatan mungkin ditemukan resistensi 4tahanan5 terhadap 0entilasi' !alam keadaan ini harus ditentukan dengan +epat adanya o&struksi total dengan sapuan jari ke dalam faring sampai di &elakang epiglottis' Apa&ila tidak &erhasil mengeluarkan dengan "inger )(eep dan tidak ada perlengkapan sesuai maka terpaksa dilakukan A&dominal Thrust atau +hest thrust dalam keadaan penderita &erå' Tindakannya &erupa menekan diafragma atau dada kea rah superior dan posterior se+ara &erulangulang sehingga menghasilkan &atuk &uatan1 sum&atan keluar' Pada o&struksi
parsial
dapat
dise&a&kan &er&agai hal' iasanya
penderitanya masih &isa &ernafas sehingga tim&ul &er&agai ma+am suara, tergantung penye&a&nya' a'
@airan 4!arah, se+ret, aspirasi lam&ung ds&'5 8
Tim&ul suara BgurglingC, suara &ernafas &er+ampur suara +airan' !alam keadaan ini harus dilakukan penghisapan' Atau &isa melakukan finger s(eep yaitu menyapu +airan dalam rongga mulut menggunakan jari tangan yang dilapisi dengan &ahan yang dapat menyerap 4+ontoh? kain, kasa5, tapi tidak &oleh menggunakan &ahan yang mudah han+ur &ila &asah dan dapat mnye&a&kan sum&atan &aru 4+ontoh? tissue, kapas5 &' Lidah yang jatuh ke &elakang #eadaan ini &isa terjadi karena keadaan tidak sadar atau patahnya rahang &ilateral' Tim&ul suara mengorok 4)noring5 yang harus diatasi dengan per&aikan Airway, se+ara manual &isa dengan head tilt dan +hin lift, atau &isa dengan menggunakan alat seperti orofaringeal tu&e 4guedel5 +' Penyempitan di Laring atau Tra+hea !apat dise&a&kan udema karena &er&agai hal 4luka &akar, radang, ds&'5 ataupun desakan neoplasma' Tim&ul suara B+ro(ingC atau stridor respiratori' #eadaan ini hanya dapat diatasi dengan per&aikan Airway distal dari sum&atan, misalnya dengan Trakheostomi' Pe#%## $5 Penanganan tanpa Alat
ila tidak sadar, pasien diåkan dengan dalam posisi terlentang dan horiDontal, ke+uali pada pem&ersihan jalan napas dimana &ahu dan kepala pasien harus direndahkan dengan posisi semilateral untuk memudahkan drainase lendir, +airan muntah atau &enda asing' #eluarkan semua &enda asing yang terlihat atau muntahan dari mulut, keluarkan +airan dari mulut dengan memakai jari-jari yang di&ungkus dengan sarung tangan atau di&ungkus selem&ar kain'
9
"inger s(eep Ada % manu0er yang dianjurkan untuk dilakukan jika didapatkan &enda asing pada jalan napas terse&ut, yaitu? a5 Tepuk pada punggung 4back blows5 Untuk mengeluarkan &enda asing pada &ayi1de(asa gemuk maka dilakukan +hest thrust, &a+k slaps, atau &a+k &lo(' Pada i&u hamil se&aiknya menggunakan &a+k &lo( atau &a+k slap yaitu dengan menepuk atau memukul punggung pada pertengahan daerah diantara kedua s+apula'
a+k &lo(s
&5 Tekanan pada dada 4chest thrust 5 Untuk mengeluarkan &enda asing pada &ayi1de(asa gemuk maka dilakukan +hest thrust, &a+k slaps, atau &a+k &lo(' Tindakan 3eimli+h dapat dilakukan dengan merangkul kor&an dari &elakang dan meletakkan kepalan tinju pada dada 4+hest thrust5, kemudian dengan tangan lainnya menekan tinju terse&ut kearah superior dan posterior'
10
@hest thurst
+5 Tekanan pada a&domen 4abdominal thrust 5 Tindakan 3eimli+h dapat dilakukan dengan merangkul kor&an dari &elakang dan meletakkan kepalan tinju pada dada 4+hest thrust5, kemudian dengan tangan lainnya menekan tinju terse&ut kearah superior dan posterior' #ontraindikasi a&dominal thrust adalah kehamilan tua dan &ayi serta de(asa gemuk'
A&dominal thurst
5 Penanganan dengan enggunakan Alat P!# #4/#'!%e#" Alat ini &erfungsi untuk menjaga jalan napas agar tetap &e&as dari sum&atan' Alat ini le&ih &aik daripada oropharingeal air(ay pada penderita sadar karena tidak akan menye&a&kan muntah dan le&ih ditolerir penderita'
11
ila pada pemasangan ditemui ham&atan, &erhenti dan pindah ke lu&ang hidung yang lain'
P!# 4'4/#'!%e#"
Alat ini &erfungsi untuk menjaga jalan napas agar tetap &e&as dari sum&atan' Alat ini tidak &oleh mendorong lidah ke &elakang karena akan menyum&at faring' Alat ini juga tidak &oleh dipakai pada penderita sadar karena akan menye&a&kan muntah dan kemudian aspirasi'
Pipa Orofaringeal
P!# E$4+'#-e#"
12
Pipa Endotra+heal C'!-4+('4!$4+4(
8ika seluruh +ara pem&e&asan jalan napas sudah dilakukan tetapi tidak menunjukkan ke&erhasilan 4masih ada o&struksi airway5, maka dilakukan @ri+othyroidotomi, yaitu dengan melakukan insisi pada mem&ran +ri+othyroid yang terletak di antara +artilago thyroid dan +ri+oids lalu memasukkan &enda yang &erongga' 8. B'e#+!% reathing artinya pernapasan atau proses pertukaran oksigen dan kar&on
dioksida' Air(ay yang &aik tidak menjamin 0entilasi yang &aik' Fentilasi yang &aik menggam&arkan fungsi &aik dari paru, dinding thoraks dan diafragma' Pada saat pemeriksaan &reathing dada kor&an harus di&uka untuk melihat pernapasan yang &aik' !alam pemeriksaan &reathing &erpedoman pada ? 1) Inspeksi Inspeksi &reathing &erupa o&ser0asi dada, yang dinilai ? #eadaan umum pasien tampak sesak dengan tangan menopang pada tempat tidur dengan maksud supaya otot-otot &antu pernapasan dapat mem&antu ekspirasi, pernapasan +uping hidung, ta+hypneu dan sianosis' )elain itu juga mungkin dapat didengar (heeDing 4ekspirasi yang memanjang5 dan &entuk dada &arrel +hest 4terjadi pemanjangan diameter antero-posterior disertai sela iga yang mele&ar dan sudut epigastrium yang tumpul5' #eadaan ini &isa dijumpai pada keadaan saluran napas yang menyempit seperti asma' >ang dapat dilakukan memposisikan pasien pada posisi senyaman mungkin, &iasanya posisi setengah duduk dan di&eri oksigen
pada asma
ringan'
)edangkan
pada asma
&erat di&eri
&ronkhodilator' Pada kasus trauma sta&ilisasi penderita dilakukan pada posisi sta&il dengan menggunakan &antuan oksigen &aik itu dengan endotra+heal tu&e ataupun dengan 0entilator'
13
Pergerakan dada apakah simetris antara dinding thoraks kiri dan kanan pada saat inspirasi dan ekspirasi' #etidaksimetrisan ini salah satunya dise&a&kan oleh trauma pada thoraks sehingga terdapat udara dan darah dalam +a0um pleura' Terdapatnya udara dalam +a0um pleura dise&ut pneumothoraG dan gejalanya disertai dengan nyeri dada, sesak napas dan dugaan diperkuat lagi jika terdapat luka ter&uka di daerah dada 4dG ? PneumothoraG ter&uka5' 8ika terdapat darah pada +a0um pleura dise&ut hemothoraG dan gejalanya pun disertai sesak napas dan nyeri dada' Pada kedua kasus terse&ut kadang dijumpai de0iasi tra+hea dan pergeseran mediastinum pada stadium yang &erat' Untuk pneumothoraG ter&uka &isa memasang kasa tiga sisi' "rek(ensi napas dan iramanya' 5 Palpasi Palpasi dilakukan untuk memperlihatkan kelainan dinding dada yang mungkin mengganggu 0entilasi &erupa adanya ekspansi dada dan posisi apeG jantung' ApeG jantung &eru&ah dapat dise&a&kan dorongan oleh kelainan mediastinum, efusi pleura dan lain-lain' >ang dinilai pada palpasi ? •
Nyeri Tekan dan #repitasi 3al ini mungkin mengarah pada fraktur kosta' Nyeri tim&ul aki&at penekanan kosta ke pleura parietalis sedang krepitasi adalah &unyi
•
tulang kosta yang patah' Fo+al "remitus atau TH+til "remitus 3al ini dilakukan untuk mengetahui peram&atan suara ke dinding dada yang dirasakan oleh kedua tangan yang dirapatkan, tepatnya di sela-
sela kosta' %5 Perkusi Perkusi dilakukan untuk menilai adanya udara atau darah dalam rongga pleura' )uara perkusi yang normal adalah sonor' )uara perkusi redup, pekak, hipersonor atau timpani menandakan adanya kelainan pleura atau paru' 65 Auskultasi
14
Auskulatasi dilakukan untuk memastikan masuknya udara ke dalam paru' Pada keadaan normal didapatkan napas &ron+hial pada tra+hea, napas &ron+ho0esikuler di daerah intra+la0i+uler, suprasternal dan inters+apular' )edangkan suara napas 0esikuler di luar lokasi diatas' ila didapatkan suara napas &ron+hial1 &ron+ho0esikuler pada lokasi yang seharusnya 0esikuler, menandakan adanya suatu kelainan pada tempat terse&ut' >ang pertama harus dinilai adalah kelan+aran jalan napas' Ini meliputi pemeriksaan adanya sum&atan jalan napas yang dapat dise&a&kan &enda asing, adanya fraktur mandi&ula atau kerusakan trakea1larings' 3arus diperhatikan pula se+ara +ermat mengenai kelainan yang mungkin terdapat pada 0erte&ra ser0ikalis dan apa&ila ditemukan kelainan, harus di+egah gerakan yang &erle&ihan pada tempat ini dan di&erikan alat &antu' Pada penderita yang dapat &er&i+ara, dapat dianggap jalan napas &ersih, (alaupun demikian penilaian ulang terhadap airway harus tetap dilakukan' -. C!'-"#+!4 !idapatkan tanda &radikardi sedangkan tekanan darah meningkat' 3al ini
dapat menunjukkan &ah(a terjadi syok hipo0olemik pada pasien' )yok hipo0olemik &isa saja terjadi pada perdarahan aki&at trauma pada ekstremitas yang terluka' )ehingga perlu untuk dilakukan pemeriksaan terhadap syok hipo0olemik yang terjadi pada pasien' Pemeriksaan pada circulation adalah ? $' !apat mengetahui sum&er perdarahan eksternal yang fatal Perdarahan eksternal dihentikan dengan penekanan pada luka' ' engetahui sum&er perdarahan internal )um&er perdarahan internal 4tidak terlihat5 adalah perdarahan rongga toraks, a&domen, sekitar fraktur tulang, retro-peritoneal atau fraktur pel0is' %' Tingkat kesadaran
15
ila 0olume darah menurun, perfusi otak dapat &erkurang, yang akan mengaki&atkan penurunan kesadaran 4jangan di&alik pasien yang sadar &elum tentu normo-0olemik5 6' Nadi Pemeriksaan sistem sirkulasi darah 4Circulation5 dilakukan dengan menilai adanya pulsasi arteri femoralis atau arteri karotis 4kiri-kanan5' pemeriksaan ini maksimal dilakukan selama 7 detik' Tidak ditemukannya pulsasi dari arteri &esar merupakan pertanda dipelukannya resusitasi segera untuk memper&aiki 0olume dan +ardia+ output' 7' *arna kulit *arna kulit dapat mem&antu diagnosis hipo0olemia' Pasien trauma yang kulitnya kemerahan, terutama pada (ajah dan ekstremitas, jarang yang dalam keadaan hipo0olemia' )e&aliknya (ajah pu+at kea&u-a&uan dan kulit ekstremitas yang pu+at merupakan tanda hipo0olemia' $. D!#8!"!+! E0aluasi dengan menggunakan metode AFPU, yaitu ?
$5 A ? Alert , sadar 5 F ? ocal , adanya respon terhadap rangsangan 0okal %5 P ? Painful , adanya respon hanya pada rangsang nyeri 65 U? !nresponsi"e, tidak ada respon sama sekali'
E0aluasi dengan )kala #oma lasgo( 4@)5 em&uka ata 4eye5
Nilai
)pontan
6
Terhadap &i+ara 4suruh pasien mem&uka mata5
%
!engan rangsang nyeri 4tekan pada saraf supraor&ita atau kuku jari5
Tidak ada reaksi 4dengan rangsang nyeri pasien tidak me m&uka mata5 Respon i+ara 4"erbal 5 aik dan tidak disorientasi 4dapat menja(a& dengan kalimat yang tidak &aik
$ 7
dan tahu dimana ia &erada, tahu (aktu, hari, &ulan5
16
#a+au 4Cconfused C5 4dapat &i+ara dalam kalimat, namun ada disorientasi
6
(aktu dan tempat5 Tidak tepat 4dapat mengu+apkan kata-kata, namun tidak &erupa kalimat dan
%
tidak tepat5 engerang 4tidak menggunakan kata, hanya suara mengerang5 Tidak ada ja(a&an Respon erakan 4motoric5
$
enurut perintah
/
4misalnya, suruh? Cangkat tangan
7
sampai mele(ati dagu untuk maksud menapis rangsangan terse&ut &erarti ia dapat mengetahui lokasi nyeri5 Reaksi menghindar
6
Reaksi fleGi 4dekortikasi5
%
4&erikan rangsang nyeri, misalkan menekan dengan o&jek keras, seperti &allpoint, pada jari kuku' ila se&agai ja(a&an siku fleGi terhadap nyeri 4fleGi pada pergelangan tangan mungkin ada atau tidak 5 Reaksi ekstensi 4deser&rasi5
4dengan rangsang nyeri terse&ut di atas terjadi ekstensi pada siku' Ini selalu disertai fleGi spastik pada pergelangan tangan5 Tidak ada reaksi
$
4se&elum memutuskan &ah(a rangsang nyeri memang +ukup adekuat di&erikan5 Interpretasi ? Nilai tertinggi
? E J J F K $% - $7 4responsi"eness5
Nilai sedang
? E J J F K 2 - $
Nilai terendah
? E J J F K % - : 4coma5
17
e. E:4'e en+egah hipotermia /. T!$#5# T#8## A$7-+) #$# P'!#'( S'9e( Imo&ilisasi "raktur &ertujuan untuk meluruskan ekstremitas yang +edera
dalam posisi seanatomis mungkin dan men+egah gerak yang &erle&ihan pada daerah fraktur' 3al ini akan ter+apai dengan melakukan traksi untuk enolongmeluruskan ekstremitas dan dengan alat mo&ilisasi' Pemakaian &idai se+ara &enar akan mem&antu menghentikan perdarahan, mengurangi nyeri dan men+egah kerusakan jaringan lunak le&ih lanjut' Pemasangan &idai harus dilakukan namun tidak &oleh mengganggu resusitasi yang merupakan prioritas utama' Pemakaian &idai akan sangat menolong untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi nyeri'
2.
B#%#!## e!"#!# e5$e' #$# e$e'!+# $!#+# ;
)etelah selesai dilakukan primary sur0ey, maka kita melangkah ke se+ondary sur0ei' )ur0ei sekunder tidak dimulai se&elum sur0ei primer 4A@!E5 diselesaikan, resusitasi dilakukan, dan pasien menunjukkan pulihnya fungsi 0ital' !i sini kita melakukan pemeriksaan dari kepala sampai kaki 4head to toe eGamination5 disertai ree0aluasi pemeriksaan tanda 0ital' a' Anamnesis )etiap pemeriksaan yang lengkap mem&utuhkan anamnesis mengenai ri(ayat perlukaan' Penilaian medik yang lengkap, selalu menyertakan ri(ayat tentang mekanisme trauma'
)ering anamnesis ini tidak dapat diperoleh dari
pasiennya' Petugas penolong prarumahsakit dan keluarga pasien mungkin dapat mem&eri informasi yang menjelaskan &agaimana peru&ahan fisiologi pasien trauma dapat terjadi' Informasi yang diperlukan dapat diingat dengan Ri(ayat BAPLEC terdiri atas ?
18
A ? Alergi M ? edi+ation P ? Past illness 4 penyakit penyerta 5 1 pregnan +y L ? Last meal E ? E0ent1en0ironment 4lingkungan5 yang &erhu&ungan dengan ri(ayat
perlukaan1 +edera'
&' Pemeriksaan "isik !ilakukan inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi, sesuai dengan regio yang diperiksa 4&isa disederhanakan menjadi look, listen, feel misalnya pada (ajah atau look, feel, mo"e misalnya pada ekstremitas5' !iperiksa se+ara lem&ut 4 gentle5, men+ari kelainan dengan mnemonik DCAP*BTLS 4deformities, contusions,
abrasions,
penetrations,
burns,
tenderness,
lacerations,
swellings5'eliputi pemeriksaan lengkap dari kepala sampai kaki, urtan pemeriksaannya terdiri atas ? $
#epala
aksilofasial
%
Ferte&ra ser0ikalis dan leher
6
Toraks
7
A&domen
/
Perineum1rektum10agina
9
uskuloskeletal
:
Neurologi
+' "oto Rontgen Umumnya pemeriksaan ronsen pada trauma skeletal merupakan &agian dari se+ondary sur0ey' 8enis dan saat pemeriksaan ronsen dilakukan, ditentukan oleh hasil pemeriksaan tanda klinis, keadaan hemodinamik serta mekanisme trauma' Radiologis untuk lokasi fraktur harus menurut rule of t(o, terdiri dari ?
19
• • •
gam&aran, anteroposterior 4AP5 dan lateral emuat dua sendi di proksimaldan distal fraktur emuat gam&aran foto dua ekstremitas, yaitu ekstremitas yang +edera dan yang tidak terkena +edera 4pada anak5 dan dua kali, yaitu se&elum tindakan dan sesudah tindakan
3.
P#+4e5#!e F'#5+' "raktur ganggguan pada tulang &iasanya dise&a&kan oleh trauma gangguan
adanya gaya dalam tu&uh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan meta&oli+, patologik' #emampuan otot mendukung tulang turun, &aik yang ter&uka ataupun tertutup' #erusakan pem&uluh darah akan mengaki&atkan pendarahan, maka 0olume darah menurun' @OP menurun maka terjadi peu&ahan perfusi jaringan' 3ematoma akan mengeksudasi plasma dan poliferasi menjadi edem lokal maka penumpukan di dalam tu&uh' "raktur ter&uka atau tertutup akan mengenai sera&ut saraf yang dapat menim&ulkan ganggguan rasa nyaman nyeri' )elain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi re0ral 0askuler yang menim&ulkan nyeri gerak sehingga mo&ilitas fisik terganggau' !isamping itu fraktur ter&uka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan kerusakan jaringan lunak akan mengaki&atkan kerusakan integritas kulit' "raktur adalah patah tulang, &iasanya dise&a&kan oleh trauma gangguan meta&olik, patologik yang terjadi itu ter&uka atau tertutup' aik fraktur ter&uka atau tertutup akan mengenai sera&ut syaraf yang dapat menim&ulkan gangguan rasa nyaman nyeri' )elaian itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neuro0askuler yang akan menim&ulkan nyeri gerak sehingga mo&ilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur ter&uka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi terkontaminasi dengan udara luar' Pada umumnya pada pasien fraktur ter&uka maupun tertutup akan dilakukan immo&ilitas yang &ertujuan untuk mempertahankan fragmen yang telah dihu&ungkan tetap pada tempatnya'
20
<.
Pe'8e$## F'#5+' $# D!"45#! Pada fraktur terdapat dua tanda, yaitu tanda pasti fraktur dan tanda +uriga fraktur' Tanda pasti fraktur ? "alse mo0ement 4untuk fraktur tulang panjang5 • !eformitas • "at glo&ule 4tanda fraktur ter&uka5 •
Tanda +uriga fraktur ? • •
Luka 4harus ada pada fraktur ter&uka5 Edema
)edangkan tanda pada dislokasi, yaitu •
• • •
=.
!eformitas pada persendiaan#alau se&uah tulang dira&a se+ara sering akan terdapat suatu +elah' angguan gerakan otot Edema Rasa nyeri
D!#%4! a' "raktur "emur "raktur "emur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang
dapat dise&a&kan oleh trauma langsung, kelelahan otot , kondisi-kondisi tertentu
seperti
degenerasi
tulang1osteoporosis'
atang
"emur
dapat
mengalami fraktur aki&at trauma langsung, puntiran, atau pukulan pada &agian depan yang &erada dalam posisi fleksi ketika ke+elakaan lalu lintas' $5 Etiologi Penye&a& fraktur adalah trauma yang mengenai tulang, dimana trauma terse&ut kekuatannya mele&ihi kekuatan tulang, dan mayoritas fraktur aki&at ke+elakaan lalu lintas' Trauma-trauma lain adalah jatuh dari ketinggian, ke+elakaan kerja, +idera olah raga' Trauma &isa terjadi se+ara langsung dan tidak langsung' !ikatakan langsung apa&ila terjadi &enturan
21
pada tulang dan mengaki&atkan fraktur di tempat itu, dan se+ara tidak langsung apa&ila titik tumpu &enturan dengan terjadinya fraktur &erjauhan'
5 Patofisiologi Tulang yang mengalami fraktur &iasanya diikuti kerusakan jaringan disekitarnya, seperti di ligamen, otot tendon, persyarafan dan pem&uluh darah, oleh karena itu pada kasus fraktur harus ditangani +epat, dan perlu dilakukan tindakan operasi' Tanda dan ejala ? •
Nyeri he&at ditempat fraktur
•
Tak mampu menggerakkan ekstremitas &a(ah
•
!iikuti tanda gejala fraktur se+ara umum, seperti ? fungsi &eru&ah, &engkak, sepsis pada fraktur ter&uka dan deformitas
%5 !iagnosis •
Anamnesis ila tidak ada ri(ayat trauma, &erarti fraktur patologis' Trauma harus diperin+i kapan terjadinya, di mana terjadinya, jenisnya, &erat-ringan trauma, arah trauma, dan posisi pasien atau ekstremitas yang &ersangkutan 4mekanisme trauma5' 8angan lupa untuk meneliti 22
kem&ali trauma di tempat lain se+ara sistematik dari kepala, muka, leher, dada, dan perut' •
Pemeriksaan "isik Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk fraktur adalah?
Look 4inspeksi5? &engkak, deformitas, kelainan &entuk'
"eel1palpasi? nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur'
o0ement1gerakan? gerakan aktif sakit, gerakan pasif sakit krepitasi'
•
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang penting untuk dilakukan adalah Bpen+itraanC menggunakan sinar Rontgen 4-ray5 untuk mendapatkan gam&aran % dimensi keadaan dan kedudukan tulang, oleh karena itu minimal diperlukan proyeksi yaitu antero posterior 4AP5 atau AP lateral' !alam keadaan tertentu diperlukan proyeksi tam&ahan 4khusus5 atau indikasi untuk memperlihatkan patologi yang di+ari, karena adanya superposisi' Untuk fraktur &aru indikasi -ray adalah untuk melihat jenis dan kedudukan fraktur dan karenanya perlu tampak seluruh &agian tulang 4kedua ujung persendian5' !ari hasil pemeriksaan -ray, ada &e&erapa jenis fraktur femur, yaitu ? •
"raktur intertro+hanter femur
•
"raktur su& tro+hanter femur
23
•
"raktur &atang femur
•
"raktur supra+ondyler
•
"raktur intra+ondyler
•
"raktur +ondyler femur
65 Penatalaksanaan Tujuan pengo&atan fraktur adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling &erdekatan, selain itu menjaga agar tulang tetap menempel se&agaimana mestinya' Proses penyem&uhan memerlukan (aktu minimal 6 minggu, tetapi pada usia lanjut &iasanya memerlukan (aktu yang le&ih lama' )etelah sem&uh, tulang &iasanya kuat dan kem&ali &erfungsi' "raktur &iasanya menyertai trauma' Untuk itu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas 4air(ay5, proses pernafasan 4&reathing5, dan sirkulasi 4+ir+ulating5, apakah terjadi syok atau tidak' ila sudah dinyatakan tidak ada masalah lagi , &aru lakukan amnesis dan pemeriksaan fisik se+ara terperin+i' *aktu terjadinya ke+elakaan penting ditanyakan untuk mengetahui &erapa lama sampai di R), mengingat golden period $-/ jam , &ila le&ih dari / jam, komplikasi infeksi semakin &esar' Lakukan amnesis dan pemeriksaan fisis se+ara +epat , singkat dan lengkap' #emudian, lakukan foto radiologis' Pemasangan &idai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan men+egah terjadinya kerusakan yang
24
le&ih &erat pada jaringan lunak selain memudahkan proses pem&uatan foto' Penatalaksanaan fraktur telah &anyak mengalami peru&ahan dalam (aktu sepuluh tahun terakhir ini' #raksi dan spica casting atau cast bracing mempunyai &anyak kerugian karena (aktu &erå le&ih lama, meski pun merupakan penatalaksanaan non-in0asif pilihan untuk anak-anak' Oleh karena itu tindakan ini &anyak dilakukan pada orang de(asa' ila keadaan penderita sta&il dan luka telah diatasi, fraktur dapat dimo&ilisasi dengan salah satu +ara di&a(ah ini? •
Traksi Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan &erat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot' Tujuan traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk memper&aiki deformitas dan memper+epat penyem&uhan' Traksi menggunakan &e&an untuk menahan anggota gerak pada tempatnya' Tapi sekarang sudah jarang digunakan' Traksi longitudinal yang memadai diperlukan selama 6 jam untuk mengatasi spasme otot dan men+egah pemendekan, dan fragmen harus ditopang di posterior untuk men+egah pelengkungan' Traksi pada anak-anak dengan fraktur femur harus kurang dari $ kg, jika penderita yang gemuk memerlukan &e&an yang le&ih &esar'
•
"iksasi interna "iksasi interna dilakukan dengan pem&edahan untuk menempatkan piringan atau &atang logam pada pe+ahan-pe+ahan tulang' "iksasi
25
interna merupakan pengo&atan ter&aik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang disertai komplikasi' •
Pem&idaian Pem&idaian adalah suatu +ara pertolongan pertama pada +edera1 trauma sistem muskuloskeletal untuk mengistirahatkan 4immo&ilisasi5 &agian tu&uh kita yang mengalami +edera dengan menggunakan suatu alat yaitu &enda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang'
•
Pemasangan ips atau Operasi !engan Orif ips
adalah
suatu
&u&uk
+ampuran
yang
digunakan
untuk
mem&ungkus se+ara keras daerah yang mengalami patah tulang' Pemasangan gips &ertujuan untuk menyatukan kedua &agian tulang yang patah agar tak &ergerak sehingga dapat menyatu dan fungsinya pulih kem&ali dengan +ara mengimo&ilisasi tulang yang patah terse&ut' •
Penyem&uhan "raktur Penyem&uhan fraktur di&antu oleh pem&e&anan fisiologis pada tulang, sehingga dianjurkan untuk melakukan aktifitas otot dan penahanan &e&an se+ara le&ih a(al' Tujuan ini ter+akup dalam tiga keputusan yang sederhana ? reduksi, mempertahankan dan lakukan latihan'
75 #omplikasi #omplikasi a(al fraktur antara lain? syok, sindrom em&oli lemak, sindrom kompartement, kerusakan arteri, infeksi, a0askuler nekrosis'
26
•
)yok )yok hipo0olemik
atau traumati+, aki&at perdarahan 4&anyak
kehilangan darah eksternal maupun yang tidak kelihatan yang &ias menye&a&kan penurunan oksigenasi5 dan kehilangan +airan ekstra sel ke jaringan yang rusak, dapat terjadi pada fraktur ekstrimitas, thoraks, pel0is dan 0erte&ra' •
)indrom em&oli lemak Pada saat terjadi fraktur glo&ula lemak dapat masuk kedalam pem&uluh darah karena tekanan sumsum tulang le&ih tinggi dari tekanan kapiler atau karena katekolamin yang di lepaskan oleh reaksi stress pasien akan memo&ilisasi asam lemak dan memudahkan terjasinya glo&ula lemak pada aliran darah'
•
)indroma #ompartement )indroma
kompartemen
adalah
suatu
kondisi
dimana
terjadi
peningkatan tekanan interstitial dalam se&uah ruangan ter&atas yakni kompartemen osteofasial yang tertutup' )ehingga mengaki&atkan &erkurangnya
perfusi
jaringan
dan
tekanan
oksigen
jaringan'
#ompartemen osteofasial merupakan ruangan yang &erisi otot, saraf, dan pem&uluh darah yang di&ungkus oleh tulang dan fas+ia serta otototot indi0idual yang di&ungkus oleh epimisium' Ini &isa dise&a&kan karena penurunan ukuran kompartemen otot karena fasia yang mem&ungkus otot terlalu ketat, penggunaan gi&s atau &alutan yang menjerat ataupun peningkatan isi kompatement otot karena edema atau perdarahan sehu&ungan dengan
&er&agai masalah 4misalnya ?
iskemi,dan +idera remuk5' •
#erusakan Arteri Pe+ahnya arteri karena trauma &ias ditandai denagan tidak ada nadi, @RT menurun, syanosis &agian distal, hematoma yang le&ar, dan
27
dingin pada ekstrimitas yang dis&a&kan oleh tindakan emergensi splinting, peru&ahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pem&edahan' •
Infeksi )istem pertahanan tu&uh rusak &ila ada trauma pada jaringan' Pada trauma orthopedi+ infeksi dimulai pada kulit 4superfi+ial5 dan masuk ke dalam' Ini &iasanya terjadi pada kasus fraktur ter&uka, tapi &ias juga karena penggunaan &ahan lain dalam pem&edahan seperti pin dan plat'
•
A0askuler nekrosis A0askuler nekrosis 4AFN5 4AFN5 terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang &ias menye&a&kan nekrosis tulang dan di a(ali dengan adanya FolkmanMs Is+hemia'
#omplikasi dalam (aktu lama atau lanjut fraktur antara lain? mal union, delayed union, dan non union' $5 alunion alunion dalam suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sem&uh dalam posisi yang tidak seharusnya' alunion merupaka penyem&uhan tulang ditandai dengan meningkatnya tingkat kekuatan dan peru&ahan &entuk 4deformitas5' alunion dilakukan dengan pem&edahan dan reimo&ilisasi yang &aik' 5 !elayed Union !elayed union adalah proses penyem&uhan yang terus &erjalan dengan ke+epatan yang le&ih lam&at dari keadaan normal' !elayed union merupakankegagalan fraktur &erkonsolidasi sesuai dengan (aktu yang di&utuhkan tulang untuk menyam&ung' Ini dise&a&kan karena penurunan suplai darah ke tulang' %5 Nonunion
28
Nonunion
merupakan
kegagalan
fraktur
&erkonsolidasi
dan
memproduksi sam&ungan yang lengkap, kuat, dan sta&il setelah /-2 &ulan' Nonunion di tandai dengan adanya pergerakan yang &erle&ih pada sisi fraktur yang mem&entuk sendi palsu atau pseuardoarthrosis' Ini juga dise&a&kan karena aliran darah yang kurang'
&' !islokasi 3ip 8oint !engan meningkatnya angka ke+elakaan lalu lintas, dislokasi pinggul semakin sering ditemukan' "ragmen tulang yang ke+il sering menonjol karena sendi &erdislokasi kalau terdapat fragmen &esar, atau kominusi, ini dianggap se&agai fraktur-dislokasi' @edera digolongkan menurut arah dislokasi? posterior 4sejauh ini tipe ini yang paling sering ditemukan5, anterior dan pusat 4fraktur kominutif atau fraktur pergeseran pada aseta&ulum5' $5 !islokasi posterior •
ekanisme +edera Empat dari lima dislokasi pinggul traumati+ adalah posterior' iasanya fraktur ini terjadi dalam ke+elakaan lalu lintas &ila seseorang yang duduk dalam truk atau mo&il terlempar ke depan, sehingga lutut ter&entur pada dash&oard' "emur terdorong ke atas dan kaput femoris keluar dari mangkuknya sering sepotong tulang pada punggung aseta&ulum terpotong 4fraktur dislokasi5'
•
am&aran klinik Pada kasus yang jelas, diagnosis mudah dilakukan? kaki pendek dan &eadduksi, &erotasi internal dan sedikit &erfleksi' Tetapi, kalau salah satu tulang panjang mengalami fraktur &iasanya femur +edera pinggul dengan mudah dapat terle(at' Pedoman yang ter&aik adalah memotret pel0is dengan sinar- pada tiap kasus +edera yang &erat, dan paha
29
fraktur femur, pemriksaan sinar- harus men+akup pinggul' Tungkai &a(ah harus diperiksa untuk men+ari ada tidaknya tanda-tanda +edera saraf skiatikus' •
)inar Pada foto anteroposterior kaput femoris terlihat diluar mangkuknya dan di atas aseta&ulum' )egmen atap aseta&ular atau kaput femorismungkin telah patah dan &ergeser foto o&lik &erguna untuk menunjukkan ukuran fragmen itu' #alau fraktur ditemukan, fragmen tulang yang lain 4yang mungkin perlu di&uang5 harus di+urigai' @T )+an adalah +ara ter&aik untuk menunjukkan fraktur aseta&ulum atau setiap fragmen tulang' Epstein 4$29%5 menganjurkan suatu klasifikasi yang akan mem&antu peren+anaan terapi' Tipe I adalah dislokasi yang tak le&ih dari fraktur serpihan ke+il' Tipe II adalah dislokasi dengan fraktur &esar pada &i&ir posterior aseta&ulum' Pada tipe III terdapat kominusi pada &i&ir aseta&ulum' Tipe IF disertai dengan fraktur lantai aseta&ulum, dan tipe F adalah fraktur pada kaput femoris'
•
Terapi !islokasi harus direduksi se+epat mungkin di&a(ah anastesi umum' Pada se&agian &esar kasus dilakukan reduksi tertutup' )eorang asisten menahan pel0is, ahli &edah memfleksikan pinggul dan lutut pasien sampai 2. derajat dan menarik paha keatas se+ara 0erti+al' )inar sangat diperlukan untuk memastikan reduksi dan untuk menyingkirkan fraktur' ila terdapat sedikit ke+urigaan saja &ah(a fragmen tulang telah terperangkap ke dalam sendi, diperlukan pemeriksaan @T-)+an' Reduksi &iasanya sta&il, tetapi pinggul telah mengalami +edera &erat dan perlu diistirahatkan' @ara yang paling sederhana adalah memasang traksi dan mempertahakannya selama % minggu' erakan dan latihan
30
dimulai segera setelah nyeri mereda' Pada akhir minggu ketiga pasien diper&olekan &erjalan dengan kruk penopang' #alau
pemeriksaan
sinar
atau
@T
s+an
pas+a
reduksi
memperlihatkan adanya fragmen intra-artikular, fragmen itu harus di&uang dan sendi di&ilas melalui pendekatan posterior' 3al ini &iasanya ditunda hingga keadaan pasien sta&il' "raktur-dislokasi tipe II Epstein sering diterapi dengan reduksi ter&uka segera dan fiksasi anatomis pada fragemen yang terlepas' Tetapi, kalau keadaan umum pasien di+urigai, atau tidak tersedia ahli &edah yang terampil dalam &idang ini, pinggul direduksi se+ara tertutup, seperti diuraikan diatas' #e+uali kalau sandi tak sta&il, atau fragmen yang &esar tetap tak tereduksi, reduksi ter&uka dan fiksasi internal diperlukan' Pada kasus tipe II, traksi dipertahankan selama / minggu' @edera tipe III diterapi se+ara tertutup, tetapi mungkin terdapa fragmen yang &ertahan dan fragmen-fragmen ini harus di&uang dengan operasi ter&uka, traksi dipertahankan selama / minggu' @edera tipe IF dan F pada a(alnya diterapi dengan reduksi tertutup "ragmen kaput femoris dapat se+ara otomatis &erada pada tempatnya, dan ini dapat dipastikan dengan @T pas+a reduksi' #alau fragmen tetap tak tereduksi, tetapi operasi diindikasikan? fragmen yang ke+il dapat di&uang saja, tetapi fragmen yang &esar harus diganti sendi itu di&uka, kaput femoris didislokasikan dan fragmen diikat pada posisinya
dengan
sekrup
+ountersunk'
Pas+a
operasi,
traksi
dipertahankan selama 6 minggu dan pem&e&anan penuh ditunda selama $ minggu' 5 !islokasi Anterior !islokasi anterior jarang di&andingkan dengan posterior' Penye&a& yang laDim adalah ke+elakaan lalu lintas atau ke+elakaan pener&angan' !islokasi pada salah satu atau &ahkan kedua pinggul dapat terjadi &ila 31
&uruh tam&ang atau &angunan kejatuhan &enda &erat pada punggungnya saat mereka sedang &ekerja denagn posisi kaki merentang, lutut lurus dan punggung meme&ungkuk kedepan' •
am&aran klinik #aki &erada pada rotasi luar, a&duksi dan sedikit fleksi' #aki tidak memendek, karena perlekatan, karena perlekatan rektus femoris men+egah kaput &ergeser ke atas' ila dilihat dari samping, tonjolan anterior pada kaput yang &erdislokasi tampak jelas' #adangkadangkaki &era&duksi hampir men+apai sudut siku-siku' @aput yang menonjol mudah dira&a' erakan pinggul tidak dapat dilakukan'
•
)inar Pada foto anteroposterior dislokasi &iasanya jelas, tetapi kadangkadang kaput hamper &erada di depan posisi normalnya setiap keraguraguan dipe+ahkan dengan pengam&ilan foto lateral'
•
Terapi aneu0er yang digunakan hamper sama dengan yang digunakan untuk mereduksi dislokasi posterior, ke+uali &ah(a, se(aktu paha yang &erfleksi itu ditarik ke atas, paha harus diadduksi' Terapi &erikutnya mirip dengan terapi pada dislokasi posterior'
%5 !islokasi pusat 8atuh pada sisi atau pukulan pada trokanter mayor, dapat terdorong kaput femoris ke lantai aseta&ulum dan menye&a&kan fraktur pel0is' •
am&aran klinik Paha le+et-le+et atau memar tetapi kaki terletak pada posisi normal' Trokanter dan daerah pinggul terasa nyeri' )edikit gerakan dapat dilakukan' Pasien harus diperiksa dengan +ermat untuk men+ari ada tidaknya +edera pel0is dan perut'
32
•
)inar #aput femoris &ergeser ke medial, dan lantai aseta&ulum mengalami fraktur'
•
Terapi 3arus selalu di+o&a untuk melakukan reduksi terhadap dislokasi dan memulihkan &entuk laDim pinggul' !islokasi pusat yang disertai kominusi pada lantai aseta&ulum kadangkadang dapat direduksi dengan manipulasi di&a(ah anastesi umum' Ahli &edah menarik paha dengan kuat dan kemudian men+o&a mengungkit keluar kaput dengan mengadduksi paha, menggunakan &antalan yang keras se&agai titik tumpu' #alau +ara ini &erhasil, traksi kerangka longitudinal dipertahankan selama 6-/ minggu, dengan pemeriksaan sinar untuk memastikan &ah(a kaput femoris tetap &erada di&a(ah &agian aseta&ulum yang menahan &e&an' #alau manipulasi gagal, kom&inasi traksi kerangka longitudinal dan lateral dapat mereduksi dislokasi selama -% minggu' 8ika +ara ini tidak &erhasil se&aiknya kita +ukup puas dengan reduksi yang tak sempurna'
33
DAFTAR ISI
$' Ameri+an @ollege of )urgeons, @ommittee on Trauma? Ad0an+ed trauma life support for do+tors, "a+ulty anual, 9th Ed' @hi+ago ..6? 7%-$7$ ' "akultas #edokteran Uni0ersitas Andalas' #eterampilan Prosedural Terapi @airan dan Elektrolit' online' .$$ +ited .$% aret $: A0aila&le from?URL?http?11repository'unand'a+'id1$769%161Penuntun)killsLa&2.9$ $O#'pdf %' )ymposium Update on "luid Resus+itation &y Anesthesiology !epartement, akassar, %$ Agustus ..:, di&a(akan oleh dr' Ramli' 6' E(ingsa ..2' Efusi Pleura ' diakses dari http?11repository'ui'a+'id1+ontents1koleksi1$$1efusipleura'pdf pada tanggal $/ !esem&er .$% 7' 3alim, 3adi' Penyakit Penyakit Pleura' uku Ajar Ilmu Penyakit !alam 8ilid II' ..9' alai Pener&it "# UI 8akarta /' Ameri+an +ollege of surgeons' ..6' Ad0an+e Trauma Life )upport Program for !o+tors, 9th edition' U)A 4!iterjemahan dan di+etak oleh komisi trauma I#AI5 9' Tam&unan, #armel L, dkk' ..%' uku Panduan Penatalaksanaana(at !arurat, 8ilid $' 8akarta' "#UI :' Ro&&ins' Patologi Fol', Edisi 9' E@
34