BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Di negara yang sedang berkembang, penyebab kematian banyak diakibatkan oleh penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi adalah diare. Diare merupakan salah satu penyakit paling sering menyerang anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan, anak berumur di bawah lima tahun mengalami 203 episode diare per tahunnya dan empat juta anak meninggal di seluruh dunia akibat diare dan malnutrisi. Kematian Kematian akibat diare umumnya umumnya disebabkan disebabkan karena dehidrasi dehidrasi kehilangan kehilangan !airan". #ebih #ebih kurang kurang $0% episod episodee diare diare disert disertai ai dehidr dehidrasi asi akibat akibat kehilan kehilangan gan !airan !airan dan elektr elektroli olitt tubuh tubuh se!ara se!ara berleb berlebiha ihan. n. &ayi &ayi dan anak anak ke!il ke!il lebih lebih mudah mudah mengal mengalami ami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar. Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi banyak masalah kesehatan terutama peningkatan penyakit berbasis lingkungan. Salah satu dari penyakit berbasis lingkungan adalah penyakit diare. 'enyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Kelompok umur yang paling rawan terkena diare adalah 2(3 tahun, walaupun banyak juga ditemukan penderita yang usianya relatif muda yaitu antara ) bulan*$2 bulan. 'ada usia ini anak mulai mendapat makanan tambahan seperti makanan pendamping air susu ibu, sehingga kemungkinan termakan makanan yang sudah terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit diare menjadi lebih besar. Selain itu anak juga sudah mampu bergerak kesana kemari sehingga pada usia ini anak senang sekali memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. 'ada 'ada anak*a anak*anak nak yang yang gi+iny gi+inyaa tidak tidak begitu begitu baik, baik, sering sering mender menderita ita diare diare walaupun tergolong ringan. kan tetapi karena diare itu dibarengi oleh menurunnya nafsu makan dan keadaan tubuh yang lemah, sehingga keadaan yang demikian sangat membahayakan kesehatan anak. Ibu biasanya tidak menanggapinya se!ara sungguh* sungguh sungguh karena sifat diarenya diarenya ringan. ringan. 'adahal 'adahal penyakit penyakit diare walaupun dianggap ringan tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan anak. 1
Karena Karena itu, itu, peran peran ibu dalam dalam melaku melakukan kan penata penatalak laksan sanaan aan terhada terhadap p diare diare diperlukan suatu pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor predisposisi yang penting. 'eningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan terjadinya terjadinya perubahan perubahan sikap dan perilaku perilaku tetapi mempunyai mempunyai hubungan hubungan yang positif, positif, yakni yakni dengan dengan peningkatan peningkatan pengetahuan pengetahuan maka terjadinya terjadinya perubahan perubahan perilaku akan !epat. Sala Salah h satu satu peng penget etah ahua uan n ibu ibu yang ang sang sangat at pent pentin ing g adal adalah ah baga bagaim iman anaa penanganan awal diare pada anak yaitu dengan men!egah dan mengatasi keadaan dehidrasi. 'emberian !airan pengganti !airan rehidrasi" baik yang diberikan se!ara oral oral dimin diminumk umkan" an" maupun maupun parent parentera erall melalu melaluii infus" infus" telah telah berhas berhasil il menuru menurunka nkan n angka kematian akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita diare.
1.2
PERNYATAAN MA MASALAH
ngka kejadian diare di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur pada pengambilan data bulan /oember tahun 20$1 untuk usia balita 1 tahun" ialah sebesar 21 kasus, sedangkan untuk usia 1 tahun sebanyak $2 kasus. 'ada bulan Desember 20$1 angka kejadian diare pada anak usia 1 tahun sebesar 3$ kasus dan untu untuk k usia usia 1 tahu tahun n sebe sebesar sar $4 kasu kasus. s. Untuk Untuk Januar Januarii tahun tahun 201 201 !ata !ata "an# "an# !i!a$atkan %a&$ai &in##u k' ( %')'%ar .... ka%u% untuk anak *+ tahun !an ....
ngkaa kejad kejadian ian diar diaree pada pada bali balita ta lebi lebih h ting tinggi gi ka% ka%u% un unttuk u%ia ,+ tahu ahun. ngk diband dibanding ingkan kan angka angka kejadia kejadian n diare diare pada pada usia usia 1 tahun, tahun, kejadi kejadian an kematia kematian n dalam dalam kasus diare dapat lebih besar terjadi pada balita. Disini peran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare sangat dibutuhkan dikarenakan bayi dan anak ke!il lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar. Diharapkan dengan mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap tatalaksana awal diare pada balita, dapat menjadi ealuasi tersendiri bagi petugas kesehatan untuk dapat lebih memberikan informasi tambahan mengenai diare bagi para ibu, sehingga para ibu dapat melakukan tatalaksana awal yang tepat bagi balitanya. &erdasarkan uraian pada latar belakang belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut 5
2
&agaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam penanganan awal diare pada balita di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur pada bulan /oember tahun 20$1 sampai sampai 6anuari tahun 20$)7
1.(
TUJUAN PENELITIAN 1.(. .(.1
Tu-uan uan U&u& &u&
8engetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam penanganan awal diare pada balita di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur pada bulan /oember tahun 20$1 sampai 6anuari tahun 20$). 1.(. .(.2
Tu-uan uan Kh Khu%u% u%u% •
8engetahui bagaimana pengetahuan ibu terhadap diare serta bagaimana
•
!ara penanganan diare pada balita 8enget 8engetahu ahuii bagaim bagaimana ana sikap sikap ibu dalam dalam penang penangana anan n awal awal diare diare pada pada
•
1.
balitanya 8engetahui penanganan diare yang dilakukan oleh para ibu pada balitanya
MAN/AAT PENELITIAN •
Subyek mendapat informasi bagaimana !ara menangani anak diare dengan baik dan benar.
•
8eni 8ening ngka katk tkan an peng penget etah ahua uan, n, sika sikap p dan dan peril perilak aku u masy masyara arakat kat meng mengen enai ai penanganan awal diare pada balita
•
'uskesmas dapat melakukan pendekatan se!ara menyeluruh pada masyarakat berupa pemberian informasi mengenai tatalaksana awal diare sehingga angka kematian diare pada balita dapat ditekan
•
'eneliti dapat mengamalkan ilmunya mengenai bagaimana !ara penanganan awal diare yang baik dan benar pada responden
BAB II 3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
DIARE 2.1.1 D'ini%i Diar'
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme termasuk bakteri, irus dan parasit lainnya seperti jamur, !a!ing, dan proto+oa. Diare ditandai dengan buang air besar dalam bentuk !airan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. meri!an !ademy of 'ediatri!s '" mendefinisikan mendefinisikan diare dengan dengan karakteristik karakteristik peningkatan peningkatan frekuensi frekuensi dan9atau dan9atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3(: hari. Diare ada dua ma!am akut dan kronik. Dalam pembahasan ini peneliti hanya memfokuskan pada penangan diare akut yang dapat ibu lakukan di rumah. 2.1.2 Diar' Akut 'enye 'enyebab bab diare diare akut akut pada pada anak anak se!ara se!ara garis garis besar besar dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh
gastroenterit gastroenteritis, is, kera!unan kera!unan makanan makanan karena antibiotika antibiotika dan infeksi infeksi sistemik. sistemik. 'enyebab 'enyebab utama oleh irus, yang paling sering ialah ;otairus <0 * )0%". &akt &akter erii yang ang dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n diar diaree adal adalah ah Aeromonas Aeromonas hydrophilia, Bacillus cereus, Compylobacter jejuni, Clostridium defficile,Clostridium perfringens, Eschericia coli, Pleisiomonas, Shigelloides, Salmonella spp, Staphylococus aureus, Vibrio brio cholera choleraee dan Yersinia Yersinia enterocolitica, enterocolitica, Sedangkan penyebab diare oleh parasit adalah Balantidium coli, Capillaria phiplippinensis, Cryptosporodium, Cryptosporodium, Entamoba hystolitica, Giardia lambdia, sospora billi, !asiolopsis bus"i, Sarcocystis suihominis, Strongiloides Strongiloides stercorlis, dan #richuris #richuris trichiura. trichiura.
'atogenesis terjadinya diare yang disebabkan irus yaitu irus yang masuk melalui makanan dan minuman sampai ke enterosit, akan menyebabkan infeksi dan kerusa kerusakan kan illi illi usus usus halus. halus. =ntero =nterosit sit yang yang rusak rusak digant digantii dengan dengan yang yang baru baru yang yang fungsinya belum matang, illi mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorpsi !airan dan makanan makanan dengan dengan baik, baik, akan akan mening meningkat katkan kan tekana tekanan n koloid koloid osmoti osmotik k usus usus dan meningkatkan motilitasnya sehingga timbul diare. Diare karena bakteri terjadi terjadi melalui melalui salah satu mekanisme mekanisme yang berhubung berhubungan an dengan pengaturan transpor ion dalam sel(sel usus. 'atogenesis terjadinya diare oleh Salmonella, Shigella, Eschericia coli agak berbeda dengan patogenesis diare oleh irus, 4
tetapi prinsipnya hampir sama. &edanya bekteri ini dapat menembus inasi" sel mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi sistemik. oksin Shigella juga dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan adanya darah dalam tinja yang disebut disentri. Dua tipe dasar diare infeksi akut adalah inflamasi dan non inflamasi. Diare non Inflamasi atau $on nflamatory diarrhea dengan kelainan yang ditemukan di usus halus bagian proksimal, 'roses diare adalah akibat adanya =nterotoksin yang dihasilkan oleh =nteropatogen yang mengakibatkan diare !air dengan olume yang besar tanpa lendir dan darah, yang disebut dengan %atery diarrhea& =nteropatogen menimbulkan diare non inflamasi melalui produksi enterotoksin dengan beberapa bakteri, penghan!uran sel permukaan" ili oleh irus, perlekatan, dan atau translokasi oleh bakteri. Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi !epat timbul, terutama pada kasus yang tidak segera mendapat !airan pengganti. 'ada pemeriksaan tinja se!ara rutin tidak ditemukan leukosit. 8ikroorganisme penyebab seperti, >.cholerae, Enteroto'igenic =.coli ==?", Salmonella& Diare inflamasi biasanya disebabkan oleh bakteri yang menginasi usus bagian kolon se!ara langsung atau menghasilkan sitotoksin dengan manifestasi sindroma Disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah disebut juga Bloody diarrhea". &eberapa enteropatogen memiliki lebih dari salah satu sifat irulen ini. 'ada pemeriksaan tinja rutin se!ara makroskopis ditemukan lendir dan9atau darah, se!ara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear. 8ikroorganisme penyebab seperti, =.histolytica, Shigella, Entero n(asi(e E&coli =I=?",>. parahaemolitycus, ?.difficile, dan ?. jejuni . Diare 'enetrasi atau Penetrating diarrhea lokasi pada bagian distal usus halus. 'enyakit ini disebut juga Enteric fe(er, Chronic Septicemia, dengan gejala klinis demam disertai diare. 'ada pemeriksaan tinja se!ara rutin didapati leukosit mononu!lear.
8ikrooragnisme
penyebab
biasanya
S&thypi,
S¶thypi
A,B,
S&enteritidis, S&cholerasuis, Y&enterocolitidea, dan C&fetus& Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit. Diare sering disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa. Dehidrasi dapat diklasifikasikan berdasarkan defisit air dan atau keseimbangan elektrolit. Karena itu, pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam serangkaian penanganan diare pada anak, penanganan awal yang sangat penting adalah men!egah 5
dan mengatasi keadaan dehidrasi. 'emberian !airan pengganti !airan rehidrasi" baik yang diberikan se!ara oral diminumkan" maupun parenteral melalui infus" telah berhasil menurunkan angka kematian akibat dehidrasi pada ribuan anak yang menderita diare. IDI 200@" 8anifestasi klinis diare dapat berupa mula(mula bayi menjadi !engeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu
makan berkurang atau tidak ada,
kemudian timbul diare. inja !air dan mungkin disertai lendir dan atau darah. -arna tinja makin lama berubah menjadi kehijau(hijauan karena ter!ampur dengan empedu. nus dan daerah sekitarnya le!et karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. Aejala muntah dapat terjadi sesudah atau sebelum diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat keseimbangan asam basa dan elektrolit. &ila penderita telah kehilangan banyak !airan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. &erat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun(ubun besar menjadi !ekung, selaput mukosa bibir dan mulut serta kulit tampak kering
Ta)'. 1 Karakt'ri%tik Pa!a Ti$' Diar' Akut
Karakteristik
/on inflamatory
Inflammatory
'enetrating
empat
Bsus halus bagian Kolon
Bsus
proksimal
distal
halus
Aambaran tinja
-atery >olume #eukosit ("
&loody,mu!us >olume sedang #eukosit '8/
8u!us >olume sedikit #eukosit 8/
Demam
("
C"
C"
/yeri perut
("
C"
C"9("
Dehidrasi
CCC"
C"
C"9("
enesmus
("
C"
("
Komplikasi
ipoolemik
oksik
Sepsis
bagian
2.1.( Prin%i$ P'nan#anan Diar'
6
M'n'#ah T'r-a!in"a D'hi!ra%i
8en!egah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum lebih banyak dengan !airan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin , kuah sayur, atau air sup. 8a!am !airan yang dapat digunakan tergantung pada 5 •
Kebiasaan setempat dalam mengobati diare
•
ersedianya !airan sari makanan yang !o!ok
•
6angkauan pelayananan kesehatan
•
ersedianya oralit
M'nan#ani D'hi!ra%i
'enggantian !airan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi efektif diare akut. -E mengatur pemberian rehidrasi oral harus mengandung natrium 40 m=F9#, kalium klorida 20 m=F9#, dan glukosa $$$ m=F9#. Aula dapat digunakan sebagai sumber kalori dan juga sebagai bagian dari !airan rehidrasi. kan tetapi ukuran gula yang digunakan haruslah tepat, yaitu 1 gram per 200 ml air. 6ika terlalu banyak gula diberikan akan terjadi diare osmosis. Alukosa diperlukan dengan absorbsi $ molekul /a?l memerlukan $ mol glukosa, sehingga perbandingan antara gula dan garam adalah $ gram garam dan 1 gram gula dalam 200 !! air masak. Depkes.;I" Sebelum melakukan rehidrasi oral, hal yang harus dilakukan adalah menentukan derajat dehidrasi, agar penanganannya sesuai dengan keadaan klinis anak. Ta)' 2. D'ra-at D'hi!ra%i
7
Diar' tan$a D'hi!ra%i
•
nak dengan diare tanpa dehidrasi dapat diberikan !airan lebih banyak untuk men!egah dehidrasi. nak harus tetap diberikan makanan sesuai dengan umurnya dan menerima SI. erapi diare ini dapat diberikan dirumah. 'erawatan anak di rumah dengan diare tanpa dehidasi 5 •
&erikan !airan tambahan a. &erikan anak lebih banyak !airan daripada biasanya untuk men!egah dehidrasi. Aunakan !airan rumah tangga yang dianjurkan, seperti lautan oralit, makanan yang !air seperti sup,air tajin" dan kalau tidak ada !airan tersebut, dapat diberikan hanya air matang. b. 6ika anak masih menyusu SI, maka harus tetap diberikan !. 6ika anak mendapatkan9diberikan SI eksklusif, berikan !airan rehidrasi oral ?;E" atau air minum tambahan pada SI. Setelah diare berhenti, SI eksklusif dapat diteruskan. d. 6ika sudah melewati masa SI eksklusif maka dapat diberikan •
?airan rehidrasi oral 5 $. 8akanan yang banyak mengandung air bubur, sup" 8
2. ir matang e. turan untuk memberikan !airan tambahan untuk men!egah dehidrasi
•
•
nak $ tahun
10
•
nak $(1 tahun
$00
* $00 ml setiap setelah buang air besar * 200 ml setiap setelah buang air besar.
&erikan suplemen Gink a. Dosis +in! yang harus diberikan 5 •
H ) bulan tablet $0 mg" per hari
•
) bulan $ tablet 20 mg" per hari
b. ?ara memberikan suplement +ink •
'ada bayi, larutkan tablet dalam sedikit air lalu !ampurkan pada susu atau ?;E
•
'ada anak yang lebih besar, tablet dapat langsung diminum atau dilarutkan
!. Suplemen +ink diberikan selama $0($< hari Depkes dan Sandhu 200$" •
nak harus tetap diberi makan Kebiasaan penderita diare dipuasakan dapat memperburuk keadaan penderita. Eleh karena itu, pemberian makanan pada penderita diare harus tetap dilakukan. 6ika anak masih menyusu maka selama anak menderita diare menunjukkan bahwa @0% makanan masih dapat diserap oleh dinding usus. Karana itu, pemberian makanan harus tetap dilakukan walaupun ini berarti memperbanyak feses anak. Selain dapat mempertahankan tingkat gi+i anak, juga anak dapat sembuh lebih !epat. &erikan makanan selama diare untuk memberikan gi+i pada penderita terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta men!egah berkurangnya berat badan. &erikan !airan termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan. nak yang masih mendapatkan SI harus lebih sering diberi SI. nak yang 9
minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya. nak usia ) bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang mudah di!erna sedikit sedikit tetapi sering. Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak. •
&awa anak ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut 5 o
&uang air besar !air lebih sering
o
8untah berulang
o
;asa haus yang nyata
o
8akan 9 minum sedikit
o
Demam
o
inja berdarah
Diar' !'n#an !'hi!a%i rin#an3%'!an#
•
'ada umumnya anak dengan dehidrasi ringan diberikan ?;E. •
Bntuk 3 jam pertama ?;E yang diberikan disesuaikan dengan berat badan anak.
•
6umlah ?;E yang diberikan sebanyak :1 ml9Kg&& dalam 3 jam pertama
Ta)'. (. Ju&ah 4R5 "an# !i)'rikan )'r!a%arkan u&ur !an )'rat )a!an $a!a ( -a& $'rta&a 6mengguna"an umur ana" hanya ji"a tida" mengetahui berat badan bayi
10
•
6ika anak kehausan dan ingin minum maka berikan minum lebih
•
6ika anak muntah, tunggu $0 menit kemudian lanjutkan pemberian ?;E perlahan(lahan satu sendok makan tiap 2(3 menit"
•
&eri SI jika anak menginginkannya.
•
8emberikan suplemen +ink dengan dosis sebagai berikut dan diberikan selama $0($< hari5
•
o
H ) bulan
tablet $0 mg" per hari
o
) bulan $ tablet 20 mg" per hari
Diar' !'n#an !'hi!ra%i )'rat 'enderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari $0% untuk bayi dan anak dan menunjukkan gangguan tanda(tanda ital tubuh somnolen(koma, pernafasan 11
Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi" memerlukan pemberian !airan elektrolit parenteral.
Ga&)ar 2.1 Ba#an Aur Tataak%ana Pa!a Diar' D'n#an D'hi!ra%i B'rat -orld ealth Ergani+ation. Poc"et Boo" of )ospital Care for Children
2.1. P'&iihan -'ni% airan $ar'nt'ra
12
?airan parenteral dibutuhkan terutama untuk dehidrasi berat dengan atau tanpa syok sehingga dapat mengembalikan dengan !epat olume darahnya, serta memperbaiki renjatan hipoolemiknya. ?airan ;inger #aktat ;#" adalah !airan yang banyak diperdagangkan dan mengandung konsentrasi natrium yang tepat serta !ukup laktat yang akan dimetabolisme menjadi bikarbonat. /amun demikian kosentrasi kaliumnya rendah dan tidak mengandung glukosa untuk men!egah hipoglikemia. ?airan /a?# dengan atau tanpa dekstrosa dapat dipakai, tetapi tidak mengandung elektrolit yang dibutuhkan dalam jumlah yang !ukup. 6enis !airan parenteral yang saat ini beredar dan dapat memenuhi kebutuhan sebagai !airan pengganti diare dengan dehidrasi adalah Ka(=/ 3&. Sejumlah !airan rehidrasi oral dengan osmolalitas 2$0 * 2)@ mmol9$ dengan /a berkisar 10 * :1 m=g9#, memperlihatkan efikasi pada diare anak dengan kolera atau tanpa kolera.
Ta)'. K7&$7%i%i 4airan Par'nt'ra !an 5ra
2.1.+ M'n#7)ati Kau%a Diar' 13
Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika oleh karena pada umumnya sembuh sendiri J self limiting*. ntibiotika hanya diperlukan pada sebagian ke!il penderita diare misalnya Cholera, Shigella, karena penyebab terbesar dari diare pada anak adalah irus +ota(irus". Ke!uali pada bayi berusia di bawah 2 bulan karena potensi terjadinya sepsis oleh karena bakteri mudah mengadakan translokasi ke dalam sirkulasi, atau pada anak9bayi yang menunjukkan se!ara klinis gejala yang berat serta berulang atau yang menunjukkan gejala diare dengan darah dan lendir yang jelas atau gejala sepsis.
Ta)'.+. Anti&ikr7)a Yan# S'rin# Di#unakan Untuk M'n#ata%i Diar'
K'ran#ka K7n%'$ 14
BAB III
15
MET5D5L5GI PENELITIAN
(.1
D'%ain P'n'itian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah studi cross sectional& 'enelitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam penanganan awal diare pada balita. (.2
L7ka%i !an 8aktu P'n'itian
'enelitian ini dilakukan di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur. -aktu penelitian adalah bulan /oember 20$1 sampai 6anuari 20$). (.(
P7$ua%i !an Sa&$' o
'opulasi target adalah semua ibu yang berkunjung ke 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur.
o
'opulasi terjangkau adalah ibu yang memiliki balita yang berkunjung ke 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur.
o
Sampel adalah ibu yang memiliki balita berumur dibawah 1 tahun yang pernah mengalami diare yang sedang berkunjung ke 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur.
(.
Krit'ria P'n'itian
3.<.$
Kriteria Inklusi
o
Ibu yang memiliki balita umur $(1 tahun yang pernah mengalami diare.
o
nak balita yang pernah mengalami diare akut dengan atau tanpa dehidrasi.
o
Ibu dengan jenjang pendidikan apa pun.
3.<.2
Kriteria =ksklusi
o
Ibu yang memiliki balita umur $(1 tahun yang belum pernah mengalami diare.
o
Ibu menolak dilakukan wawan!ara 16
(.+
B'%ar Sa&$'
&esar sampel yang dipakai untuk penelitian ini adalah <0 sample (.
4ara K'r-a
3.).$
>ariabel >ariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 •
•
3.).2
>ariabel terikat 5 o
'engetahuan
o
Sikap
o
'erilaku
>ariabel tergantung 5 o
Bsia ibu
o
ingkat pendidikan ibu
o
'ekerjaan ibu
o
dat kebiasaan setempat
o
Sumber informasi tentang penanganan awal diare
'engumpulan Data 'enelitian ini akan dilaksanakan bila telah memperoleh persetujuan setelah penjelasan atau informed consent dari subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan !ara menyebarkan kuesioner.
3.).3
'engolahan dan 'enyajian Data Sebelum dilakukan pengolahan data, ariabel pengetahuan diberi skor sesuai dengan bobot jawaban dari pertanyaan yang disediakan pengolahan data yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut5 •
Editing 17
8elakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban kuesioner dan penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan penelitian. al ini dilakukan dilapangan sehingga apabila terdapat data yang meragukan ataupun salah, maka dapat ditanyakan lagi kepada responden •
Coding 8engkode data merupakan kegiatan mengklasifikasi data memberi kode untuk masing(masing kelas terhadap data yang diperoleh dari sumber data yang telah diperiksa kelengkapan.
•
Scoring 'ertanyaan yang diberi skor hanya pertanyaan tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua terhadap penanangan awal diare. ahap ini meliputi nilai untuk masing(masing pertanyaan dan penjumlahan hasil s!oring dari semua pertanyaan.
•
Entry Data yang sudah diberi kode kemudian dimasukan ke dalam komputer adapun program yang digunakan adalah microsoft e'cel --.
•
Cleaning 8erupakan kegiatan penge!ekan kembali data yang sudah dimasukan dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari ariabel(ariabel yang diteliti.
•
#abulating abulasi data yang telah lengkap disusun sesuai dengan ariabel yang dibutuhkan lalu dimasukan kedalam tabel dengan rumus distribusi frekuensi. Setelah diperoleh hasil dengan !ara perhitungan, kemudian nilai tersebut dimasukan ke dalam kategori nilai yang telah dibuat.
3.).<
nalisis Data 18
dapun data dianalisis se!ara uniariat. nalisis uniariat dimaksudkan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari ariabel * ariabel yang diamati. Data yang diperoleh dikumpulkan, pertanyaan yang dijawab dengan akan diberikan skor sedangkan yang tidak. Kemudian dituangkan kedalam bentuk tabel dengan perhitungan analisis. 3.).1
Interpretasi Data Interpretasi data dilakukan se!ara deskriptif.
3.).)
'elaporan asil 'enelitian 'elaporan hasil penelitian disusun dalam bentuk makalah mini proje!t.
(.9
Bata%an 5$'ra%i7na
3.:.$
;esponden ;esponden adalah ibu(ibu yang memiliki balita umur $ * 1 tahun dengan anak yang pernah mengalami diare akut di wilayah Ke!amatan Kota -aingapu.
3.:.2
'engetahuan ang dimaksud dengan pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. ang ingin diteliti adalah pengetahuan responden mengenai penanganan awal diare.
3.:.3
Sikap ang dimaksud dengan sikap adalah ke!enderungan yang dipelajari untuk bertingkah laku se!ara konsisten terhadap seseorang, sekelompok orang, suatu objek. ang ingin diteliti adalah sikap responden dalam penanganan awal diare.
3.:.<
'erilaku ang dimaksud dengan perilaku adalah hal(hal yang telah dilakukan responden berkenaan dengan pengetahuan yang telah didapat.
3.:.1
Bsia Bsia atau umur adalah yang sesuai dengan K' dengan faktor bulan atau tahun. Dibagi dalam ) golongan umur, yaitu 5 •
Kurang dari 20 tahun
•
ntara 20 * 21 tahun
•
ntara 2) * 30 tahun 19
3.:.)
•
ntara 3$ * 31 tahun
•
ntara 3) ( <0 tahun
•
#ebih dari <0 tahun
'endidikan Ibu 'endidikan adalah jenjang pendidikan formal yang men!akup tingkat SD, S8', S8B, dan 'erguruan inggi. 'endidikan dibagi berdasarkan pendidikan formal, yaitu5
3.:.:
•
idak pernah sekolah
•
idak tamat SD
•
amat SD
•
amat S8'
•
amat S8B
•
amat 'erguruan inggi
'ekerjaan 'ekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan dalam upaya mendapatkan penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. 6enis(jenis pekerjaan tersebut dikelompokkan dalam 5
3.:.@
•
Ibu rumah tangga
•
Karyawan
•
Auru
•
&idan atau petugas kesehatan
•
-iraswasta
•
#ain(lain.
dat Kebiasaan dat kebiasaan adalah etika keseharian yang dilakukan sekelompok masyarakat se!ara turun temurun dalam menjalani kehidupan sehari(hari. &iasanya akan menjadi streotipe kelompok masyarakat tersebut
3.:.4
Sumber Informasi Sumber informasi adalah segala media yang menjadi sumber pengetahuan bagi penerima informasi. Dalam penelitian ini, sumber informasi dikelompokkan menjadi 5 20
•
'etugas kesehatan 'uskesmas, yaitu dokter, bidan9perawat, kader 'osyandu, dan lain(lain.
•
8edia !etak yaitu majalah, surat kabar, buku, brosur, dan lain(lain
•
8edia elektronik, yaitu teleisi, radio, dan internet
•
Erang tua
•
etangga
•
&aru tahu
•
#ain(lain
BAB I: HASIL DAN PEMBAHASAN
21
:I.1
Pr7i Ga&)aran U&u&
'uskesmas -aingapu terletak di kota -aingapu Ibu kota Kabupaten Sumba imur dengan wilayah kerja meliputi 4 jejaring yang terdiri dari 3 pustu, < polindes, $ rumah bersalin dan $ lapas -aingapu. ?akupan sasaran pelayanan meliputi 3 desa < Kelurahan dengan jumlah sasaran 5 3). $:0 jiwa dari 5 :.3<1 KK. Dari seluruh desa sasaran ada 3 desa berada diluar kota -aingapu. Dalam menjalankan pelayanannya, puskesmas -aingapu beserta seluruh jejaringnya di dukung oleh 1: personil yang terdiri dari 5 <1 '/S, $ pegawai ' pusat, $ pegawai ' daerah, 3 honor '&D II, : tenaga 8agang. Sebagai puskesmas Kota mempunyai beban kerja setara beban kerja sebuah ;umah Sakit 'ratama. Dalam tahun 20$< ter!atat rata * rata kunjungan pasien rawat jalan sebanyak 5 L $$0 pasien9hari, 6umlah 'ersalinan 5 $
pasien9hari, jumlah kematian ibu sebanyak 5 3 kasus,
kematian bayi 5 $) kasus. 'uskesmas -aingapu mempunyai >isi dan 8isi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
•
:ISI DAN MISI :ISI;
'elayanan 'rima 8enuju -aingapu Sehat 8andiri. MISI;
$. 8eningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan
berkeadilan. 2. 8eningkatkan kedisiplinan petugas puskesmas waingapu dalam melaksanakan tugasnya.
22
3. 8eningkatkan peran serta masyarakat dan kerja sama lintas sektor dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan pola perilaku hidup bersih dan sehat '&S". <. 8eningkatkan pemberdayaan kesehatan masyarakat yang berkesinambungan. 1. 8emelihara dan menjaga keutuhan pelayanan kesehatan demi terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
I:.2
Data D'&7#raik
Data penduduk !akupan pelayanan 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur adalah sebagai berikut5 Ta)' . Di%tri)u%i P'n!u!uk
6B8# '=/DBDBK #KI
'=;=8'B/
E#
$1<<
<014
3@$:
:@:)
Kambajawa
$4)4
113@
1203
$0:<$
3
8atawai
$04)
21)3
2)2@
1$4$
<
Kamalaputi
$:$1
<3)3
3:)@
@$3$
1
8batakapidu
314
@@)
@21
$:$$
)
'ambotanjara
<:<
4:4
422
$04$
:
#ukukamaru
$)@
321
24<
)$4
T5TAL
9.(+
1<.91(
19.+9
(.190
/E
D=S9K=#B;/
$
ambala
2
KK
M /ata ca"upan pendudu" Pus"esmas %aingapu 0abupaten Sumba #imur tahun -12 I:.(
Su&)'r Da"a K'%'hatan Yan# A!a
Sumber daya kesehatan yang ada di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur adalah sebagai berikut 5
Ta)' 9. Su&)'r Da"a K'%'hatan 23
/E
6=/IS =/A
6B8#
K==;/A/
$
Dokter Bmum
3
2
Dokter Aigi
$
3
'erawat
$:
<
&idan
$)
1
sisten poteker
$
)
Ai+i
2
:
'erawat Aigi
$
@
SK8
$
'.
4
Sanitarian
3
'/S 5 2 org, 8agang 5 $ org
$0
;adiologi
(
$$
nalis
$
$2
?leaning Seri!e
$
$3
'enajaga 8alam
2
$<
enaga Bmum
)
E#
11
$ org '/S, $ org ' 'usat, $ org ' Daerah.
' 5 $ org, 8agang 5 $ org
Sumber : Olahan Data Pengelola Sikda Puskesmas Waingapu Thn 2014.
I:.9
Ha%i P'n'itian
&erdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan kuesioner diperoleh gambaran karakteristik sampel di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur, proinsi /usa enggara imur. ;esponden berjumlah <0 orang. ;esponden adalah ibu(ibu yang memiliki anak balita berusia kurang dari 1 tahun memiliki kisaran umur 20 tahun terendah dan <0 tahun tertinggi. dapun distribusi usia responden, tingkat pendidikan ibu yang memiliki balita, dan pekerjaan ibu di wilayah kerja 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini.
Ta)'.< Di%tri)u%i /r'ku'n%i Sa&$' M'nurut U%ia !i Pu%k'%&a% 8ain#a$u
U%ia I)u
/r'ku'n%i
=>? 24
20 tahun
0
0
20 ( 21 tahun
3
:,1
2 3 (0 tahun
1
(+
3$ ( 31 tahun
$3
32,1
3) ( <0 tahun
$0
21
<0 tahun
0
0
T7ta
0
100
abel @ memperlihatkan distribusi usia responden dari <0 subyek yang diteliti. ;esponden terbanyak yang menjadi subyek penelitian adalah kelompok umur 2)(30 tahun sebanyak $< responden 31%" dan usia termuda 20(21 tahun sebanyak 3 subyek :,1%". Bsia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin bagus. 'ada usia pertengahan, indiidu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua. Kemampuan intelektual, peme!ahan masalah, dan kemampuan erbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
Ta)' @. Di%tri)u%i /r'ku'n%i Sa&$' M'nurut P'n!i!ikan !i Pu%k'%&a% 8ain#a$u P'n!i!ikan I)u idak 'ernah Sekolah idak amat SD amat SD amat S8' amat S8B amat 'erguruan inggi T7ta
/r'ku'n%i 0 $ 2 @ 2) 3 0
=>? 0 2,1 1 20 )1 :,1 100
abel 4 mempelihatkan distribusi pendidikan responden yang paling banyak adalah tamatan S8B sebanyak 2) responden )1 %" dan yang paling sedikit yaitu tidak tamat SD sebanyak $ responden 2,1%". 'endidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan !enderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media 25
massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. 'engetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan seseorang dengan pendidikan formalnya yang tinggi, biasanya akan mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. /amun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.
Ta)' 10. Di%tri)u%i /r'ku'n%i Sa&$' M'nurut P'k'r-aan R'%$7n!'n !i Pu%k'%&a% 8ain#a$u P'k'r-aan
/r'ku'n%i
=>?
I)u Ru&ah Tan##a
(+
<9+
Karyawan
2
1
Auru
$
2,1
-iraswasta
2
1
#ain(lain
0
0
T7ta
0
100
abel $0 menggambarkan distribusi pekerjaan responden dan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 responden @:,1%". #ingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar indiidu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial, seperti lingkungan pekerjaan. #ingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam indiidu yang berada dalam lingkungan tersebut. al ini dapat terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap indiidu. 'ada penelitian ini didapatkan hasil pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah tangga. al ini dapat terjadi karena pengambilan sampel dilakukan pada jam kerja 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur yaitu mulai dari jam
[email protected]($3.00 -I&. &agi ibu yang bekerja, jam buka puskesmas sama dengan jam kerja mereka. Eleh karena itu pengunjung puskesmas kebanyakan adalah ibu rumah tangga.
I:.9.1 Tin#kat P'n#'tahuan I)u
&erdasarkan hasil pengisian kuesioner diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel( tabel di bawah ini 5
26
Ta)' 11. Di%tri)u%i P'n#'tahuan I)u T'ntan# P'n#'rtian Diar'
Jawaban Responden Benar
Frekuen si 33
% 82,5
Kurang Tepat
7
17,5
Tidak Tahu
0
0
Total
40
100
abel $$ memperlihatkan distribusi jawaban responden mengenai pertanyaan pengertian diare. 6awaban dikatakan benar jika responden memilih jawaban Jbuang air besar dalam bentuk !air, lebih dari 3 kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebihN, responden yang menjawab benar sebanyak 33 responden @2,1%". 6awaban kurang tepat jika responden memilih Jbuang air besar dalam bentuk !airN atau Jpeningkatan frekuensi buang air besarN, : reponden $:,1%" menjawab kurang tepat. Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu tentang pengertian diare sudah !ukup baik, karena sebagian besar ibu sudah menjawab dengan benar. kan tetapi masih ada ibu yang menjawab dengan jawaban yang kurang tepat. al ini dapat dikarenakan pengetahuan ibu yang kurang atau memang ibu kurang mendapatkan informasi.
Ta)' 12. Di%tri)u%i P'n#'tahuan S$'%iik !aa& P'nan#anan Aa Diar'
Pengetahuan Reponden
a
%
Tidak
%
Total
%
Tanda!Tanda "nak #ehidrasi $inu "ir
28
70
12
30
40
100
38
95
2
5
40
100
&ralit
39
1
2,5
40
100
'upleen (ink
25
97, 5 62, 5
15
37,5
40
100
abel $2 memperlihatkan jawaban responden mengenai penanganan awal diare. 'engetahuan ibu mengenai tanda(tanda dehidrasi itu sangat penting agar ibu mengetahui apa yang akan ia lakukan selanjutnya. pakah tetap ditangani di rumah atau harus segera dibawa ke rumah sakit. ;esponden yang menjawab JaN sebanyak 2@ responden :0%" dan responden yang menjawab JidakN sebanyak $2 responden 30%". 8asih banyak ibu yang belum mengetahui apa saja tanda(tanda dehidrasi pada anak.
27
&anyak ibu yang sudah mengetahui bahwa memberikan minum lebih banyak saat anak diare merupakan salah satu penanganan awal diare. al ini dapat dilihat dengan jumlah responden yang menjawab JaN sebanyak 3@ responden 41%" dan responden yang menjawab JidakN sebanyak 2 responden 1%" dari <0 sampel yang diambil oleh peneliti. &egitu pula dengan penggunaan oralit sebagai penanganan awal diare sudah banyak diketahui oleh responden yang berkunjung ke 'uskesmas -aingapu. Dengan responden yang menjawab JaN sebanyak 34 responden 4:,1%" dan responden yang menjawab JidakN sebanyak $ responden 2,1%". 'engetahuan ibu tentang pemberian suplemen +ink pada anak yang sedang mengalami diare sudah !ukup baik. al ini dapat dilihat dari hasil kuesioner, ibu yang menjawab JaN sebanyak 21 responden )2,1%" dan yang menjawab JidakN sebanyak $1 responden 3:,1%".
Ta)' 1(. Di%tri)u%i P'n#'tahuan I)u T'ntan# Bahan M'&)uat 5rait
Bahan $ebuat &ralit "ir, )ula, dan )ara "ir dan )ara
Frekuen si
%
24
60
6
15
Tidak tahu
10
25
Total
40
100
abel $3 memperlihatkan jawaban ibu terhadap pertanyaan pengetahuan ibu tentang apa saja bahan(bahan untuk membuat oralit sendiri di rumah. ;ata(rata responden menjawab benar yaitu air, gula, dan garam sebanyak 2< responden )0%". /amun masih banyak pula ibu yang mengetahui hanya air dan garam saja bahan untuk membuat oralit yaitu sebanyak ) responden $1%". Ibu yang tidak tahu atau tidak dapat membuat oralit sendiri juga masih tergolong banyak yaitu $0 responden atau sekitar 21%. &erdasarkan wawan!ara saat pengisian kuesioner dapat disebabkan oleh ibu membeli oralit kemasan yang tinggal diseduh dengan air atau memang ibu itu belum pernah menggunakan oralit sebagai penanganan awal ketika anak sedang diare.
I:.9.2 Tin#kat Sika$ I)u
&erdasarkan hasil pengisian kuesioner diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel( tabel di bawah ini 5
Ta)' 1. Di%tri)u%i /r'ku'n%i B'r)a#ai Sika$ I)u !aa& P'nan#anan Aa Diar' 28
'ikap *bu
'etu+u
%
"nak #iare arus 'egera #itangani Penanganan "wal #iare #apat #ilakukan #i Ruah "nak #iare #iberikan &bat "ntidiare &ralit #apat #ibuat 'endiri #iruah "nak #iare arus #ipuasakan "nak #iare $eerlukan 'upleen (ink
-.
/. . 05
Tidak % 'etu+u
Tidak % Tahu
Total
% 10 0 10 0
0
0
0
0
40
2
5
0
0
40
2
5
3
7,5
40
38
81, 5 05
1
2,5
1
2,5
40
2
5
35
81, 5
3
7,5
40
20
12, 5
2
5
9
22, 5
40
38
35
abel $< memperlihatkan berbagai sikap ibu dalam penanganan awal diare pada balitanya. Dalam pernyataan bahwa diare harus segera ditangani didapatkan sebanyak <0 orang atau $00% responden menjawab setuju. Ini menggambarkan bahwa sudah banyak ibu yang memberi perhatian lebih pada anak yang sedang mengalami diare. Dalam pernyataan penanganan awal diare dapat dilakukan di rumah 3@ responden 41%" menjawab setuju dan 2 responden 1%" menjawab tidak setuju. Ibu yang menjawab tidak setuju dikarenakan mereka memiliki keper!ayaan bahwa jika anak sakit harus segera dibawa ke dokter atau karena mereka tidak mengetahui bagaimana penanganan awal diare. Karena sebenarnya penanganan awal diare dapat dilakukan di rumah dengan prinsip men!egah dehidrasi, yaitu dengan memberikan !airan lebih banyak. ?airan dapat berupa air matang, makanan yang banyak mengandung air sup9bubur" atau oralit. Eralit pun dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan(bahan yang tersedia di dapur yaitu air putih matang, gula, dan garam. Dalam pernyataan pada saat anak diare diberikan obat antidiare 31 responden @:,1%" menjawab setuju, jawaban tidak setuju sebanyak 2 responden 1%" dan 3 responden :,1%" menjawab tidak tahu. Dalam pernyataan bahwa oralit dapat dibuat sendiri di rumah sebanyak 3@ responden 41%" menjawab setuju dan ini memungkinkan bahwa mereka dapat membuat sendiri dirumah. Sebanyak $ responden 2,1%" menjawab tidak setuju dan sebanyak $ responden 2,1%" menjawab tidak tahu. 8asih ada ibu yang tidak mengetahui bahwa oralit dapat dibuat sendiri di rumah mungkin disebabkan kurangnya informasi yang diberikan atau kurangnya perhatian ibu terhadap informasi yang ada.
29
10 0 10 0 10 0 10 0
Dalam pernyataan anak diare harus dipuasakan, ternyata masih ada ibu yang menjawab setuju sebanyak 2 responden 1%" dan sebanyak 31 responden 3:,1%" menjawab tidak setuju dan 3 responden :,1%" menjawab tidak tahu. Kebiasaan penderita diare dipuasakan dapat memperburuk keadaan penderita. Eleh karena itu, pemberian makanan pada penderita diare harus tetap dilakukan. ernyata pengunjung 'uskesmas -aingapu masih ada yang memuasakan anaknya saat sedang diare bahkan ada yang tidak mengetahui tentang hal ini. pandangan ini harus segera diluruskan, mungkin dengan memberikan edukasi yang baik dan benar bahwa anak diare harus tetap diberikan makanan. Dalam pernyataan anak diare memerlukan suplemen +ink sebanyak 24 responden :2,1%" menjawab setuju, 2 responden menjawab tidak setuju 1%" dan 4 responden 22,1%" menjawab tidak tahu. al ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang belum mengetahui fungsi suplemen +ink. Dalam hal ini mungkin perlu dilakukan edukasi lebih dalam peran atau fungsi suplemen +ink pada saat diare.
I:.9.( Tin#kat P'riaku I)u
Ta)' 1+. Di%tri)u%i P'riaku I)u !aa& P'nan#anan Aa Diar'
$akanan ang *bu Berikan $euasakan Tetap 'eperti Biasa
Frekuen si
%
2
5
24
60
14
35
40
100
$akanan ang ebih unak Total
abel $1 memperlihatkan distribusi perilaku ibu dalam pemberian makanan pada saat sedang menagalami diare. Ibu yang memberikan makanan tetap seperti biasa sebanyak 2< responden )0%" dan ibu yang memberikan makanan lebih lunak sebanyak $< responden 31%". Ibu yang memuasakan sebanyak 2 responden 1%". 8asih banyak ibu yang memberikan makanan tetap seperti biasa, mereka beralasan diare anaknya tidak begitu parah dan anak masih mau makan. al ini lebih baik dibandingkan ibu yang tidak memberikan anaknya makanan saat anak mengalami diare.
Ta)' 1. Di%tri)u%i P'riaku I)u !aa& P'nan#anan Aa Diar'
Perilaku *bu
a
%
Tida
%
Total
% 30
k $eberikan $inu ebih Banak $eberikan &ralit
39
97,5
1
2,5
40
100
38
95
2
5
40
100
$eberikan 'upleen (ink
12
30
28
70
40
100
$eberikan &bat Tradisional
16
40
24
60
40
100
$eberikan &bat "ntidiare
33
82,5
7
17,5
40
100
angsung $ebawa "nak Ke Petugas Kesehatan
35
87,5
5
12,5
40
100
abel $) memperlihatkan berbagai peilaku ibu dalam penanganan awal diare. Ibu yang memberikan minum lebih banyak sebanyak 34 responden 4:,1%" dan yang tidak memberikan minum lebih banyak sebanyak $ responden 2,1%". Ibu yang memberikan oralit sebanyak 3@ responden 41%" dan ibu yang tidak memberikan oralit sebanyak 2 responden 1%". Ibu yang tidak memberikan oralit saat ditanyakan, mereka menjawab anaknya tidak suka dan tidak mau minum oralit. Dan masih banyak yang menganggap bahwa oralit adalah obat diare. Setelah diberikan oralit dan diare anaknya tidak sembuh, banyak ibu beranggapan anaknya tidak !o!ok dengan oralit. 'emahaman seperti ini harus segera diluruskan. Ibu yang memberikan suplemen +ink sebanyak $2 responden 30%" dan yang tidak memberikan suplemen +ink saat anaknya diare sebanyak 2@ responden :0%". 8asih perlu promosi lebih gen!ar lagi mengenai penggunaan suplemen +ink saat anak diare. Sampai saat ini masih banyak ibu yang memberikan obat tradisional saat mengetahui anaknya sakit. Seperti pada saat anaknya diare masih banyak ibu yang memberikan obat tradisional seperti daun jambu, kunyit, dan teh pahit. Sebanyak $) responden <0%" masih memberikan obat tradisional dan sebanyak 2< responden )0%" tidak memberikan obat tradisional. Ibu yang memberikan obat antidiare saat anaknya diare sebanyak 33 responden @2,1%" dan yang tidak memberikan obat antidiare saat anaknya diare : responden $:,1%". 8ayoritas ibu memberikan obat antidiare saat anaknya diare. 'erlu edukasi lebih kepada para ibu agar tidak memberikan obat antidiare tanpa resep dokter. Kebanyakan ibu langsung membawa anaknya ke petugas kesehatan saat baru mengalami diare, padahal sebenarnya masih bisa ditangani di rumah. Sebanyak 13 responden @:,1%" menjawab langsung membawa ke petugas kesehatan dan 1 responden $2,1%" masih ditangani sendiri di rumah. 31
Ta)' 19. Di%tri)u%i P'riaku I)u !aa& I)u M'&)aa Anak k' P'a"anan K'%'hatan Pelaanan Kesehatan
Frekuen si
%
Ruah 'akit
15
37,5
#okter 'pesialis
5
12,5
Puskesas4#okter u4Bidan Total
20
50
40
100
abel $: memperlihatkan perilaku ibu membawa anaknya ke petugas kesehatan. Sebanyak 20 responden
10%"
membawa anaknya
ke puskesmas9praktek
dokter
umum9praktek bidan, sebanyak $1 responden 3:,1%" membawa anaknya langsung ke rumah sakit dan 1 responden $2,1%" membawa anaknya ke dokter spesialis anak. Kebanyakan ibu lebih memilih ke puskesmas dikarenakan biayanya yang murah dan tempatnya yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal responden. Kemana ibu membawa anaknya saat sakit dapat dipengaruhi juga oleh tingkat sosial ekonomi dan kemampuan ekonomi keluarga.
I:.9. Su&)'r In7r&a%i
Ta)' 1<. Di%tri)u%i Su&)'r In7r&a%i I)u
'uber *n6orasi
Frekuen si
Petugas Kesehatan
34
$edia 7etak
13
$edia lektronik
13
&rang Tua
9
Tetangga
11
Baru Tahu
2
abel $@ memperlihatkan distribusi sumber informasi ibu. Kebanyakan ibu mendapatkan informasi dari petugas kesehatan yaitu dokter, bidan, atau perawat. Sebanyak 3< responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan, kemudian terbanyak kedua adalah mendapatkan informasi dari media !etak dan media elektronik dengan jumlah yang sama yaitu $3 responden. Dan sisanya dari tetangga dan orang tua, bahkan ada 2 responden
32
mengaku baru tahu megenai tatalaksana awal diare pada balitanya ini. 'ada pertanyaan sumber informasi tidak sedikit responden yang memilih jawaban lebih dari satu.
I:.<
K't'r)ata%an P'n'itian
Keterbatasan penelitian terletak pada jumlah sample yang tidak dapat men!akupi sample yang telah di tentukan, dikarenakan keterbatasan waktu yang di miliki untuk melakukan penelitian dan kunjungan ibu yang memiliki balita selama dilakukan penelitian tidak sebanyak yang diharapkan. da juga beberapa ibu yang menolak untuk mengisi kuisioner dikarenakan anaknya rewel atau mereka tergesa(gesa sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk mengisi kuisioner. 'enelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang memiliki kelemahan, yaitu responden tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati dan tidak dijawab, beberapa dari hal ini dapat diatasi dengan menggunakan metode wawan!ara. /amun tetap saja memiliki kelemahan, yaitu pada saat peneliti telah mewawan!arai beberapa responden dalam satu waktu dan mengalami kelelahan. 'eneliti dapat melakukan kesalahan dalam bertanya sehingga responden tidak mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan. Selain itu kesalahan dapat terjadi pada saat balitanya menangis, sehingga suasananya menjadi tidak kondusif dan responden ingin segera menyelesaikan wawan!ara dan menjawab seadanya.
BAB : KESIMPULAN C SARAN
:.1
K'%i&$uan
Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain 5 •
Distribusi umur sample terbanyak adalah kelompok umur 2)(30 tahun sebanyak $< responden 31%".
•
Distribusi pendidikan sample terbanyak adalah tamat S8B sebanyak 2) responden )1%" 33
•
Distribusi pekerjaan sample terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 31 responden @:,1%".
•
8asih ada ibu yang belum mengetahui bahwa anak diare diberikan suplemen +ink, yaitu sebanyak 4 responden 22,1%".
•
8asih banyak ibu yang memberikan obat antidiare tanpa resep dokter pada saat awal anaknya diare, sebanyak 33 responden @2,1 %"
•
8asih ada ibu yang memuasakan anak ketika anak sedang diare, sebanyak 2 responden 1 %".
•
Sebanyak 31 responden @:,1 %" langsung membawa anaknya ke petugas kesehatan pada awal diare.
•
'enanganan awal diare dapat dilakukan di rumah sebanyak 3@ responden 41 %" yang menjawab setuju.
:.2
Saran •
'enelitian ini sebaiknya dilakukan di tempat yang lebih kondusif dan nyaman. Dan dilakukan pada ibu yang anaknya tidak sedang sakit parah atau tidak sedang rewel. gar ibu dapat menjawab pertanyaan dengan lebih santai dan tidak terburu(buru.
•
Sebaiknya peneliti yang ingin melakukan penelitian seperti ini memiliki kemampuan lebih dalam komunikasi dan waktu yang lebih longgar. gar lebih mudah menyampaikan maksud dan tujuan dari pertanyaan(pertanyaan kuisioner. Dan ibu juga lebih mudah dalam memahami pertanyaan yang diajukan peneliti.
•
Sebaiknya penelitian ini dilakukan dalam waktu yang lebih lama, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Sampel yang dapat diambil akan lebih banyak dan lebih menggambarkan daerah yang sedang diteliti.
•
Setelah melakukan penelitian ini dan didapatkan hasil tingkat pengetahuanO sikap ibu dalam penanganan awal diare pada balita di 'uskesmas -aingapu Kabupaten Sumba imur pada bulan /oember 20$1 sampai 6anuari 20$) sudah baik, sedangkan untuk tingkat perilaku ibu dalam penanganan awal diare pada balita masih kurang. 8aka peneliti menyarankan kepada pihak terkait terutama 'uskesmas untuk melakukan penyuluhan mengenai penanganan awal diare pada balita yang dapat dilakukan di rumah khususnya untuk perilaku ibu dalam menangani balitanya saat diare. 34
DA/TAR PUSTAKA
•
miruddin, ;. 200@". Current ssue 0ematian Ana" "arena Penya"it /iare& Pdiakses pada tanggal $@ 8ei 20$3Q. Diunduh dari5http599ridwanamiruddin.wordpress.!om
•
&ehrman, Kliegman, dan 6enson. 2003". $elson #e'tboo" of pediatrics& $:th ed. BS5 Saunders. p $2:< * $2@$
•
Dahlan, 8. 2004". Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian 0edo"teran dan 0esehatan& 6akarta5 Salemba 8edika. p 3< ( 34 35
•
Depkes. Pedoman #atala"sana Penderita /iare&pdf Pdiakses pada tanggal $4(01( 20$3Q http599www.pppl.depkes.go.id9imagesRdata9'edoman%20ata%20#aksana %20Diare.pdf
•
iswani. 2003". Diare 8erupakan Salah Satu 8asalah Kesehatan 8asyarakat yang Kejadiannya Sangat =rat dengan Keadaan Sanitasi #ingkungan. diakses pada tanggal 20 8ei 20$3" Diunduh dari5 http599library.usu.a!.id9download9fkm9fkm(hiswani:.pdf
•
IDI. 200@". Diare pada nak. diakses pada tangaal 01 8ei 20$3". Diunduh dari5 http599idai.go.id
•
Ikhwansyah. 200)". aktor(faktor yang &erhubungan dengan Status Ai+i nak &alita di Ke!amatan Kertak anyar Kabupaten &anjar 'ropinsi Kalimantan Selatan. diakses pada tanggal $< 8aret 20$3" Diunduh dari5 http599pupas!a.ugm.a!.idfiles$:10((200<".pdf
•
Kliegman, 8ar!dante, 6enson, dan &ehrman. 200:". $elson Essential of Prdiatrics& 1th ed. BS5 =lseier. p $)$ ( $)1
•
/otoatmodjo, S. 2001". 3etodologi Penelitian 0esehatan. 6akarta5 ;ineka ?ipta.
•
/otoatmodjo, S. 200:". 'romosi Kesehatan dan Ilmu 'rilaku. 6akarta 5 ;ineka ?ipta.
•
Sandhu, &K. 200$". Pratical guideline for the management of gastroenteritis in children 4 Ped Gastroenterol /utr T335S3)(4
•
Satriya, D. 200@". /iare A"ut pada Ana", upaya mengurangi "ejadian "ompli"asi diare a"ut&pdf K B/;I. Pdiakses pada tanggal 0)(01(20$3Q Diunduh dari5 http599dr( deddy.!om9artikel(kesehatan9$(diare(akut(pada(anak.html
•
Subijanto, ;anuh, Djupri, dan Soeparto. 2001". 3anagemen /iare pada Bayi dan Ana"&pdf Diisi Aastroenterologi #ab9S8 Ilmu Kesehatan nak K Bnair9;SB Dr. Seotomo Surabaya. 36
•
-idayatun, S. 200<". lmu Perila"u&6akarta5 ?> Sagung Seto.
•
-idiono, S. 200$". Studi Potensi /esa untu" nter(ensi Perubahan Perila"u 0esehatan dalam Penanganan /iare 5Penelitian di /esa #alung Pauh, 0ecamatan Pondo" 0elapa, 0abupaten Beng"ulu 6tara7&pdf 6urnal 'enelitian B/I&, >ol. >II, /o. 2, 6uli, h. @4 * 41.
•
-orld ealth Ergani+ation. 2000". Poc"et Boo" of )ospital Care for Children& p. $04 * $32
•
'. 200<". Kondisi Kesehatan nak Indonesia5 di &awah n!aman Ai+i &uruk, D&D, I>9IDS, dan lu &urung. diakses pada tanggal $ 6uni 20$3" Diunduh dari5 http599ypha.or.idfilesKondisiRKesehatanRnakRIndonesia.pdf
#ampiran $
KUESI5NER MINI PR5JE4T Ga&)aran P'n#'tahuan Sika$ Dan P'riaku I)u Daa& P'nan#anan Aa Diar' Pa!a Baita Di Pu%k'%&a% 8ain#a$u Ka)u$at'n Su&)a Ti&ur Pa!a Buan N7'&)'r Tahun 201+ Sa&$ai Januari Tahun 201
/ama
5
Bmur
5
6enis Kelamin
5
37
'endidikan erakhir 5
idak 'ernah Sekolah
amat SD
amat S8B
idak amat SD
amat S8'
amat 'erguruan inggi
Ibu ;umah angga
Auru
#ain(lain
Karyawan
-iraswasta
Status 'ekerjaan
5
#ampiran 2
'ertanyaan 'enelitian
'engetahuan diisi oleh ibu yang anaknya mengalami diare dan ibu yang anaknya pernah mengalami diare" $. pakah yang dimaksud dengan diare adalah 7 a. &uang air besar dalam bentuk !air lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih b. &uang air besar dalam bentuk !air atau peningkatan frekuensi buang air besar !. idak tahu 2. &ila terdapat tanda(tanda dehidrasi apakah tetap ditangani dirumah atau segera dibawa ke ;umah Sakit 7 a. a b. idak 38
3. pakah memberi minum lebih banyak saat anak diare merupakan salah satu langkah penanganan awal diare7 a. a b. idak <. pakah memberi oralit saat anak diare merupakan salah satu langkah penanganan awal diare7 a. a b. idak 1. pakah suplemen +ink diberikan pada anak yang mengalami diare7 a. a b. idak ). pa saja bahan(bahan untuk membuat oralit di rumah7 a. ir, gula dan garam b. ir dan garam !. idak tahu
Sikap diisi oleh ibu yang anaknya mengalami diare dan ibu yang anaknya pernah mengalami diare" $. pakah anak yang mengalami diare harus segera ditangani7 a. Setuju b. idak setuju !. idak tahu 2. pakah penanganan awal diare dapat dilakukan dirumah7 a. Setuju b. idak setuju !. idak tahu 3. pakah anak yang mengalami diare diberikan obat anti diare7 a. Setuju b. idak setuju !. idak tahu <. pakah oralit dapat dibuat sendiri di rumah7 a. Setuju 39
b. idak setuju !. idak tahu 1. pakah anak diare harus dipuasakan7 a. Setuju b. idak setuju !. idak tahu ). pakah anak diare memerlukan suplemen +ink7 a. Setuju b. idak setuju !. idak tahu
'erilaku diisi oleh ibu yang anaknya mengalami diare dan ibu yang anaknya pernah mengalami diare" $. 8akanan apakah yang diberikan saat anak mengalami diare7 a. 8akanan tetap seperti biasa b. 8akanan yang lebih lunak !. 8emuasakan 2. pakah anak yang mengalami diare harus diberikan minum lebih banyak7 a. a b. idak 3. pakah oralit diberikan saat anak mengalami diare7 a. a b. idak <. pakah suplemen +ink diberikan saat anak mengalami diare7 a. a b. idak 1. pakah anak yang mengalami diare diberikan obat tradisional7 a. a 40
b. idak ). pakah obat anti diare diberikan saat anak mengalami diare7 a. a b. idak :. pakah anak yang mengalami diare langsung di bawa ke petugas kesehatan padahal sebenarnya masih bisa ditangani di rumah7 a. a b. idak @. nak yang mengalami diare dibawa ke tempat pelayanan kesehatan7 a. 'uskesmas b. Dokter spesialis !. 'uskesmas9dokter umum9bidan 4. Darimanakah sumber informasi ibu tentang penanganan awal diare7 dapat dipilih lebih dari satu jawaban" a. 'etugas kesehatan b. 8edia !etak !. 8edia elektronik d. Erang tua e. etangga f.
&aru tahu
41
#ampiran 3.
I/E;8SI '=/=#II/
Dengan ini saya sampaikan bahwa perlunya penanganan pengetahuan orang tua dalam penanganan awal diare pada anak di rumah. Bntuk itu saya melakukan penelitian guna mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua dalam penanganan awal diare. 'ada proses pengumpulan data ini saya menggunakan angket yang harus dijawab oleh orang tua yang anaknya sedang mengalami diare atau yang anaknya pernah menderita diare. pabila bersedia untuk ikut dalam penelitian ini, maka diharapkan dapat mengisi lembar angket sesuai dengan bantuan peneliti. pabila dalam proses pengisian angket mengalami kesulitan, maka peneliti dapat membantu menjelaskan tentang hal tersebut. Keikutsertaan orang tua yang anaknya sedang mengalami diare atau yang anaknya pernah menderita diare dalam penelitian ini bersifat sukarela dan dapat menolak atau mengundurkan diri selama proses penelitian berlangsung. Keuntungan mengikuti penelitian ini adalah orang tua dapat mengetahui penanganan awal diare. 42
pabila bersedia ikut dalam penelitian ini, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani surat persetujuan bahwa ibu bersedia menjadi peserta penelitian. Bntuk kesediaannya saya u!apkan terima kasih.
#ampiran <.
Informed ?onsent 'ernyataan &ersedia 8enjadi Subjek 'enelitian
ang bertanda tangan dibawah ini 5
/ama
5
6enis kelamin
5
Bmur
5
&ersedia dan mau berpartisipasi menjadi subjek penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti.
-aingapu, 9 920$)
43