1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang muncul dalam perencanaan reklamasi lahan proyek Packing Plant PT. Semen Gresik di Balikpapan antara lain : 1. Berapa tinggi awal (H initial ) yang diperlukan untuk mendapatkan tinggi timbunan yang diinginkan? 2. Berapa besar dan waktu pemampatan tanah akibat beban yang bekerja di atas tanah timbunan? 3. Bagaimana merencanakan percepatan pemampatan tanah menggunakan preloading dikombinasikan dengan PVD ? 4. Bagaimana merencanakan perkuatan tanah dengan micropile agar tidak terjadi kelongsoran? 5. Bagaimana metode pelaksanaan urugan reklamasi pada proyek Packing Plant PT. Semen Gresik?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya permintaan akan kebutuhan semen portland untuk aktifitas pembangunan di kawasan Kalimantan Timur dan sekitarnya, maka PT. Semen Gresik merencanakan adanya unit pengemasan semen (Packing Plant) di daerah Kariangau, Balikpapan. Pembangunan Packing Plant tersebut diharapkan dapat memperlancar arus distribusi semen curah ke wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya. Hal ini mengingat daerah Kalimantan Timur merupakan daerah dengan tingkat pembangunan infrastruktur yang tinggi serta banyaknya dunia industri di wilayah wilayah tersebut. Rencana packing plant PT. Semen Gresik terletak di daerah perairan teluk Balikpapan di desa Kariangau Kalimantan Timur. Daerah perairan teluk Balikpapan merupakan daerah rawa dengan pohon bakau yang rapat dan merupakan daerah pasang surut. Elevasi permukaan tanah asli rata-rata +1,00 m LWS, sehingga perlu penimbunan reklamasi sekitar 3 m untuk mencapai elevasi rencana +4 m LWS. Kondisi tanah existing pada lokasi proyek pembangunan Packing Plant di Balikpapan menunjukkan kondisi tanah lempung/lanau. Tanah ini pada umumnya mempunyai daya dukung rendah dan memiliki sifat kompresibel tinggi dan permeabilitas yang sangat rendah. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, tanah ini cenderung memiliki potensi penurunan konsolidasi yang besar dan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu metode perbaikan tanah untuk mempercepat proses konsolidasi. Kombinasi antara metode preloading dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain) merupakan salah satu metode untuk mempercepat proses konsolidasi. Karena tanpa PVD, penurunan akan berlangsung sangat lama. Permasalahan lain yang dihadapi yaitu lokasi reklamasi yang berhubungan langsung dengan laut, memerlukan suatu struktur pelindung berupa tanggul yang berfungsi untuk melindungi tanah timbunan dai terjangan arus dan gelombang air laut. Untuk lebih memperkuat struktur tanggul diperlukan pekuatan tanah di bawah tanggul dengan menggunakan micropile. micropile. Penggunaan micropile micropile berfungsi untuk meningkatkan tegangan geser tanah. Apabila tegangan geser tanah meningkat, maka daya dukung tanah di sekitarnya juga akan meningkat. Studi ini perlu dilakukan agar dapat merencanakan metode perbaikan tanah pada kawasan reklamasi untuk mengatasi besar penurunan dan lama penurunan tanah, khususnya pada jenis tanah lempung yang sangat lunak.
1.3 Tujuan Dari rumusan masalah diatas diharapkan mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Mendapatkan tinggi awal (H initial ) yang diperlukan untuk mendapatkan tinggi timbunan yang diinginkan. 2. Mendapatkan besar dan waktu pemampatan tanah akibat beban yang bekerja di atas tanah timbunan. 3. Merencanakan percepatan pemampatan tanah menggunakan preloading dikombinasikan dengan PVD 4. Merencanakan perkuatan tanah dengan micropile agar tidak terjadi kelongsoran. 5. Mengetahui metode pelaksanaan urugan reklamasi pada proyek Packing Plant PT. Semen Gresik. 1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari munculnya penyimpangan terhadap permasalahan yang semakin meluas dalam Tugas Akhir ini, maka diberikan suatu batasan masalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah data sekunder. 2. Tidak membahas masalah oceanografi dari daerah reklamasi. 3. Tidak melakukan evaluasi sedimentasi dan pengerukan. 1.5 Manfaat Perencanaan dalam Tugas Akhir ini dimaksudkan dapat menjadi alternatif perbaikan tanah pada proyek pembangunan Packing Plant Semen Gresik di Balikpapan.
1
1.6 Lokasi Studi Lokasi rencana Packing Plant PT. Semen Gresik terletak di desa Kariangau, yaitu sekitar + 24 km dari kota Balikpapan. Di sepanjang sisi perairan menuju ke lokasi, terdapat beberapa dermaga diantaranya milik PT. Holliburton, Balikpapan Coal Terminal, PLTU dan rencana Terminal Peti Kemas PT. Pelindo.
BAB IV ANALISA DATA PERENCANAAN 4.1 Data Tanah Data tanah yang digunakan adalah data hasil penyelidikan tanah proyek urugan lahan packing plant PT. Semen Gresik yang dilakukan oleh PT. Petrosol berupa data SPT dan data laboratorium.
Gambar 1.1 Lokasi rencana Packing Plant PT. Semen Gresik
METODOLOGI
Gambar 4.1 Hubungan N-SPT dan kedalaman
Dari hasil ploting di atas dapat ditentukan kedalaman lapisan tanah yang terkonsolidasi dengan nilai N-SPT < 10 yaitu hingga kedalaman 23.00 m. Maka tebal lapisan tanah yang terkonsolidasi sebesar 23 m (elevasi + 0.00 m hingga elevasi -23.00 m). 4.2 Data Timbunan Material timbunan direncanakan memakai limestone yang diambil dari daerah sekitar proyek dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : Sifat fisis tanah timbunan C =0 timb = 1,8 t/m3 sat = 1,8 t/m3 = 30 Geometri timbunan Tinggi timbunan (H final) direncanakan akan ditimbun sampai elevasi + 4,00 LWS dengan elevasi tanah dasar rata-rata +1,00 m dan luas area timbunan + 10400 m2. Perencanaan geometri timbunan dapat dilihat pada Gambar 4.2.
2
5.2.1 Perhitungan Konsolidasi
Besar
Pemampatan
(Consolidation
Primary
Settlement) Tabel 5.1 Parameter tanah No. Kedalaman Tebal Lapisan (m) Lapisan (m) 1 2
Gambar 4.2 Potongan melintang timbunan 4.3 Data Spesifikasi Bahan 1. Prefabricated Vertical Drain (PVD) PVD yang digunakan yaitu tipe CeTeau-Drain CT-D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm. Detail spesifikasi PVD ditunjukkan pada Lampiran 2. 2. Micropile Micropile yang digunakan yaitu micropile segitiga dengan spesifikasi : dimensi 28 cm x 28 cm, mutu beton K-450 dan mutu baja tulangan U-39. Detail spesifikasi micropile ditunjukkan pada Lampiran 3.
0-6 6-23
6 17
Z (m) 3 14,5
sat Cc (t/m3) 1,590 0,938 1,765 0,221
Cu
eo
(kg/cm2) 1,106 0,18 0,864 0,28
timb
+2.00 m LWS Hw Z1
sat1 ; C1
Z3
6.00
sat2 ; C2
sat3 ; C3
17.00
Gambar 5.1 Sketsa Rencana Perhitungan
BAB V PERENCANAAN GEOTEKNIK REKLAMASI
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) dan Settlement q
5.1 Perhitungan Beban Sebelum merencanakan reklamasi lahan, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menghitung beban yang akan diterima tanah dasar yang meliputi : 1. Beban Timbunan 2. Beban Traffic Beban traffic (q traffic), diasumsikan setara dengan timbunan setinggi 0,6 m . Jadi beban total untuk tanah dasar adalah: = 6 x 1,8 = 10,8 t/m2 qtimb qtraffic = 0,6 x 1,8 = 1,08 t/m2 + qtotal = 11,88 t/m2
(t/m2) 3 5 7 9 11
5.2 Perhitungan Tinggi Awal Timbunan (Hinisial) Perhitungan konsolidasi pada perencanaan ini dihitung berdasarkan pemampatan tanah akibat konsolidasi primer (Consolidation Primary Settlement) yaitu pada kondisi normally consolidated . Perhitungan pemampatan menggunakan persamaan 2.2 dan 2.4. Pada persamaan tersebut, terdapat variable P yang merupakan penambahan beban akibat beban timbunan pada lapisan tanah yang ditinjau. Beban timbunan yang digunakan untuk mencari P tersebut adalah 3 t/m2, 5 t/m2, 7 t/m2, 9 t/m2, dan 11 t/m2.
H Initial (m) 2,418 3,818 5,096 6,339 7,560
Sc (m) 1,353 1,872 2,172 2,410 2,608
H Traffic dibongkar (m) 0,600 0,600 0,600 0,600 0,600
H Final (m) 0,466 1,346 2,324 3,329 4,352
Gambar 5.2 Grafik Hubungan antara Tinggi Timbunan Akhir (Hfinal) dengan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)
3
5.4 Perencanaan PVD PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang terkonsolidasi yaitu hingga lapisan tanah dengan nilai SPT < 10. Pada perencanaan ini perlu dilakukan perhitungan untuk pemilihan pola dan jarak pemasangan PVD untuk mendapatkan hasil yang efisien sesuai yang diinginkan. 5.4.1 Pemilihan Pola Pemasangan PVD Terdapat dua macam pola pemasangan PVD, yaitu dengan pola pemasangan segitiga dan segiempat. Dalam perencanaan ini akan dilakukan perhitungan pola pemasangan segitiga dan segiempat dengan jarak S yaitu 0,8 m ; 1,0 m ; 1,2 m ; 1,5 m agar mendapatkan hasil yang efisien untuk mencapai derajat konsolidasi yang diinginkan.
Gambar 5.3 Grafik Hubungan antara Tinggi Timbunan Akhir (Hfinal) dengan Settlement (Sc)
Dengan menggunakan persamaan pada Gambar 5.2 dan 5.3 didapatkan : Elevasi akhir = + 4 m LWS Elevasi tanah dasar rata-rata = + 1 m LWS Tinggi timbunan rencana = 4 - 1 = 3 m 2 Hinitial = -0,06x + 1,5997x + 1,7151 = -0,06 (3) 2 + 1,5997(3) + 1,7151 = 5,974 m Sc = -0,06x2 + 0, 5997x + 1,1151 = -0,06 (3) 2 + 0,6118 (3) + 1,1151 = 2,374 m
5.4.2 Perhitungan Derajat Konsolidasi Vertikal (Uv) Perhitungan derajat konsolidasi vertical (Uv) ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.9. Dalam persamaan tersebut terdapat fungsi T v (faktor waktu) yang dicari dengan menggunakan persamaan 2.8. 5.4.3 Perhitungan Derajat Konsolidasi Horisontal (Uh) Untuk menghitung derajat konsolidasi, dapat digunakan persamaan 2.17 yang berubah menjadi :
5.3 Perhitungan Waktu Konsolidasi 2 2 Cv = 1,5 m /th = 0,0002 cm /dt Hdr = 23/2 =11,5 m U = 90 %, maka Tv = 0,848 (Diperoleh dari Tabel 5.4) Sehingga waktu konsolidasi untuk mencapai 90 % derajat konsolidasi adalah sebagai berikut :
t
t
T 90% H dr C v
U h
1,5 Faktor Waktu (Tv) 0 0,008 0,031 0,071 0,126 0,197 0,287 0,403 0,567 0,848
tx 8 xCh 2
)
Tabel 5.4 Nilai F(n) untuk Pemasangan Pola Segitiga
2
74,765tahun
Tabel 5.3 Perhitungan Waktu Konsolidasi Derajat Konsolidasi (U%) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1
D x 2 xF ( n
2
0,848 11,5
1 e
Lama Konsolidasi (detik) 0 6238814 12477629 18716443 24955258 31194072 37432886 43671701 49910515 56149330
Lama Konsolidasi (tahun) 0,000 0,705 2,733 6,260 11,109 17,369 25,304 35,531 49,991 74,765
S
D
a
b
dw
n
F(n)
m
mm
mm
mm
mm
0,8
840
100
5
66,845
13
1,791
1,0
1050
100
5
66,845
16
2,011
1,2
1260
100
5
66,845
19
2,192
1,5
1575
100
5
66,845
24
2,410
Tabel 5.5 Nilai F(n) untuk Pemasangan Pola Segiempat
∞
4
S
D
a
b
dw
m
mm
mm
mm
mm
0,8
904
100
5
1,0
1130
100
1,2
1356
1,5
1695
n
F(n)
66,845
14
1,863
5
66,845
17
2,084
100
5
66,845
20
2,260
100
5
66,845
25
2,483
Tabel 5.7 Perubahan Tegangan pada Tiap Lapisan Tanah dengan Derajat Konsolidasi 100% Tegangan
Dari grafik tersebut, dipilih pemasangan PVD dengan pola segitiga. Untuk jarak pemasangan dipilih 1,0 m dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai konsolidasi 90 % adalah 21 minggu, dengan asumsi adanya batasan waktu proyek sehingga diambil waktu yang tidak terlalu lama.
Po'
σ1'
σ2'
σ3'
σ4'
Kedalaman
H=0 m
H1 = 0.5m
H2 = 0.5 m
H3 = 0.5 m
H4 = 0.5 m
0-1
0,295
1,195
2,095
2,995
3,895
1-2
0,885
1,785
2,685
3,585
4,485
2-3
1,475
2,375
3,275
4,175
5,075
3-4
2,065
2,965
3,865
4,765
5,665
4-5
2,655
3,555
4,455
5,355
6,255
5-6
3,245
4,145
5,045
5,943
6,838
6-7
4,9725
5,873
6,769
7,660
8,547
7-8
5,7375
6,632
7,520
8,403
9,282
8-9
6,5025
7,388
8,268
9,143
10,013
9-10
7,2675
8,146
9,021
9,890
10,758
10-11
8,0325
8,904
9,773
10,639
11,505
11-12
8,7975
9,665
10,531
11,397
12,261
12-13
9,5625
10,428
11,294
12,158
13,013
13-14
10,3275
11,192
12,056
12,909
13,762
14-15
11,0925
11,946
12,799
13,649
14,482
15-16
11,8575
12,707
13,553
14,385
15,213
16-17
12,6225
13,460
14,291
15,116
15,929
17-18
13,3875
14,212
15,035
15,841
16,640
18-19
14,1525
14,973
15,780
16,579
17,369
19-20
14,9175
15,724
16,521
17,310
18,093
20-21
15,6825
16,478
17,267
18,050
18,825
21-22
16,4475
17,236
18,012
18,786
19,533
22-23
17,2125
17,988
18,762
19,509
20,251
Tabel 5.8 Konsolidasi Total untuk Pemasangan Pola Segitiga dengan Jarak 1 meter
5.5 Penimbunan Bertahap (Preloading) Pelaksanaan penimbunan di lapangan dilakukan secara bertahap yaitu menggunakan asumsi kecepatan penimbunan di lapangan 50 cm/minggu. Dengan tinggi timbunan awal (H initial) yang didapat dari perhitungan sebelumnya maka jumlah tahapan penimbunan adalah sebagai berikut : Hinitial = 5,974 m Jumlah pentahapan = 5,974 / 0,50 = 11,95 tahap = 12 tahap Dalam tahap penimbunan, langkah awal yang dilakukan adalah mencari tinggi timbunan kritis (Hcr) yang mampu dipikul oleh tanah dasar agar timbunan tidak mengalami kelongsoran. Dari hasil analisa Xstabl didapat tinggi timbunan kritis (Hcr) = 2 m dengan SF = 1,28 lebih besar dari SF rencana = 1,2
t
Tv
(minggu)
5
Uv
Uh
Utotal
(%)
(%)
(%)
1
0,0002
0,017
0,099
11,385
2
0,0004
0,024
0,188
20,704
3
0,0007
0,029
0,268
28,929
4
0,0009
0,033
0,341
36,248
5
0,0011
0,037
0,406
42,783
6
0,0013
0,041
0,464
48,629
7
0,0015
0,044
0,517
53,864
8
0,0017
0,047
0,565
58,556
9
0,0020
0,050
0,608
62,765
10
0,0022
0,053
0,647
66,540
11
0,0024
0,055
0,682
69,929
12
0,0026
0,058
0,713
72,972
13
0,0028
0,060
0,742
75,704
14
0,0031
0,062
0,767
78,158
15
0,0033
0,065
0,790
80,363
16
0,0035
0,067
0,811
82,344
17
0,0037
0,069
0,830
84,124
18
0,0039
0,071
0,846
85,724
19
0,0041
0,073
0,862
87,162
20
0,0044
0,075
0,875
88,454
21
0,0046
0,076
0,888
89,616
22
0,0048
0,078
0,899
90,660
23
0,0050
0,080
0,909
91,600
24
0,0052
0,082
0,918
92,444
25
0,0055
0,083
0,926
93,203
26
0,0057
0,085
0,933
93,886
27
0,0059
0,087
0,940
94,500
28
0,0061
0,088
0,946
95,052
29
0,0063
0,090
0,951
95,549
30
0,0065
0,091
0,956
95,996
31
0,0068
0,093
0,960
96,397
32
0,0070
0,094
0,964
96,759
33
0,0072
0,096
0,968
97,084
34
0,0074
0,097
0,971
97,376
35
0,0076
0,099
0,974
97,639
36
0,0079
0,100
0,976
97,876
37
0,0081
0,101
0,979
98,089
38
0,0083
0,103
0,981
98,280
39
0,0085
0,104
0,983
98,453
40
0,0087
0,105
0,984
98,608
Tabel 5.11 Perubahan Nilai C u pada Minggu ke-12 Kedalaman
PI
Cu Lama 2
Cu Baru 2
(m)
%
t/m
t/m
0-1
77,00%
1,78
0,712
1-2
77,00%
1,78
0,831
2-3
77,00%
1,78
0,945
3-4
77,00%
1,78
1,058
4-5
77,00%
1,78
1,171
5-6
77,00%
1,78
1,288
6-7
25,67%
2,80
1,401
7-8
25,67%
2,80
1,513
8-9
25,67%
2,80
1,622
9-10
25,67%
2,80
1,732
10-11
25,67%
2,80
1,840
11-12
25,67%
2,80
1,948
12-13
25,67%
2,80
2,057
13-14
25,67%
2,80
2,166
14-15
25,67%
2,80
2,276
15-16
25,67%
2,80
2,386
16-17
25,67%
2,80
2,496
17-18
25,67%
2,80
2,605
18-19
25,67%
2,80
2,711
19-20
25,67%
2,80
2,819
20-21
25,67%
2,80
2,928
21-22
25,67%
2,80
3,040
22-23
25,67%
2,80
3,152
Cu Pakai
5.6 Perhitungan micropile sebagai perkuatan tanah dasar pada tanggul Tahap awal yang dilakukan dalam pekerjaan reklamasi adalah membuat tanggul sebagai pelindung material timbunan reklamasi dari gelombang air laut. Dengan daya dukung tanah dasar yang rendah, diperlukan suatu perkuatan tanah dasar menggunakan konstruksi micropile di bawah tanggul untuk meningkatkan tahanan geser tanah.
2
t/m
1,78
5.6.1 Perhitungan Micropile Cerucuk yang digunakan sebagai perkuatan tanah pada tugas akhir ini adalah cerucuk beton (micropile). Untuk menghitung kebutuhan micropile, maka hal yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan kekuatan satu micropile (Pmax satu cerucuk ) Digunakan micropile bentuk penampang segitiga sama sisi dengan data sebagai berikut : - Panjang sisi segitiga (b) = 28 cm - Mutu beton = K-450 - Fc’ = 45 Mpa - Tegangan ijin beton = 168,08 kg/cm2 - E (Modulus Elastisitas) = 4700fc’ =287.238,838kg/cm2
2,80
6
4 Inersia b 0,018b 4 11.063,808cm4
32 3
Y 1
Y 2
1 3
b
1 2 3b
R 11.80
0,577b 16,156cm
b
0,289b 8,092cm
Dari perhitungan Y 1 dan Y2 didapat nilai Y 2>Y1, maka yang digunakan dalam perhitungan adalah nilai Y2. M p max1micropile Pmax satu micropile =
Gambar 5.7 Sketsa Jari-Jari Bidang Longsor dan Pemasangan Micropile
T F M
all
M Pmax satu micropile =
Inersia
y 2
168,08 11063,808 16,156
115.103,05kg .cm
T = (EI/f)1/5
Cu = 0,18 kg/cm 2 qu = 2 x Cu = 0,36 kg/cm 2 x 0,977 = 0,35 Dengan nilai qu = 0,35 dicari nilai f pada grafik (Gambar 2.9) sehingga diperoleh nilai f = 3 f = 3 ton/ft 3 x 0,032 = 0,096 kg/cm 2 1/5 T = ((11.063,808 x 287.238,838)/0,096) = 127,05 cm
L/T = 200/127,05 = 1,57 (dengan asumsi panjang
micropile di bawah bidang longsor adalah 200 cm) FM = 1 diperoleh dari grafik (Gambar 2.10)
Pmax satu micropile =
115.103,05
127,05 1
D
MRo SFo
1/ 3
0,972m
5.7.3 Tebal Lapisan Dengan menggunakan persamaan 2.45
80 D 2 1,02 2500
1/ 3
0,65m
Dari harga parameter di atas, maka didapat berat batu, tebal lapisan, dan lebar puncak seperti tabel berikut : Tabel 5.13 Hasil perhitungan dimensi tanggul pada setiap lapisan
MR = (Sfa - Sf0 ) x M p Sfa diambil 1,3 = (1,3 – 1,062) x 4351,224 = 1035,5913 KNm= 10.355.913 kg.cm
1,025
1,439t / m3
60 D 3 1,02 2500
= 4351,224 KNm
Kebutuhan Micropile
2,5 1,025
5.7.2 Cross Section Dengan menggunakan persamaan 2.44
905,97 kg
2. Menghitung Kebutuhan Micropile Dari program DX-STABL diperoleh : SF = 1,062 MRo= 4.621 KNm R = 11,78 m
MP
5.7 Perhitungan Tanggul Fungsi utama dari tanggul adalah untuk melindungi material reklamasi dari gangguan arus dan gelombang. Diasumsikan tinggi gelombang kritis 0,5 – 1,0 m. Sudut kemiringan direncanakan 1:1. Sesuai dengan desain kriteria, maka harga parameter-parameter dalam perhitungan tanggul adalah sebagai berikut : Berat jenis armour = 2,5 t/m 3 Berat jenis air laut = 1,025 t/m 3 Tinggi gelombang rencana (HS) = 1 m Tanggul direncanakan menggunakan batu alam yang mempunyai permukaan kasar, bentuk tidak beraturan dengan nilai K D = 5,2, sedangkan koefisien porositas 1,15 dan n = 37%. 5.7.1 Armour Layer Dengan menggunakan persamaan 2.43
M R ( P max1cerucuk xR)
Berat Batu (kg)
Tebal Lapisan (cm)
Lebar Puncak (cm)
Primary layer
80
65
97,2
Berm
15
50
75
Jenis Lapisan
12.596 .969
905,97 1178
= 9,7 buah = 10 buah / meter (untuk satu sisi bidang longsor)
7
mengambang di permukaan laut agar tidak menyebar kemana-mana.
BAB VI METODE PELAKSANAAN
5. Pekerjaan Tanggul Sesuai dengan perencanaan, pembuatan tanggul didukung dengan perkuatan micropile untuk meningkatkan tahanan geser agar tidak terjadi kelongsoran. Micropile 28x28 cm dengan panjang tiang 5 meter yang dipasang sejarak 1,0 m antar tiang. Pemasangan micropile dilakukan dengan pemancangan menggunakan alat berat drop hammer. Dikarenakan pemasangan micropile berada di wilayah perairan pantai, maka dibutuhkan ponton untuk menunjang pekerjaan di wilayah perairan.
6.1 Umum Dalam bab ini akan direncanakan metode pelaksanaan dari hasil perencanaan pada bab – bab sebelumnya. Secara garis besar pekerjaan reklamasi ini meliputi : 1. Pekerjaan persiapan 2. Pekerjaan tanggul 3. Pekerjaan tanah 4. Pekerjaan soil monitoring 6.2 Metode Pelaksanaan Reklamasi Urutan pekerjaan reklamasi adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan meliputi : mobilisasi dan demobilisasi, pembuatan direksi keet , pemasangan rambu-rambu dan patok batas area reklamasi, pembuatan fasilitas proyek sementara. 2. Pembersihan Lahan Pekerjaan ini dilakukan dengan membersihkan pepohonan dan semak belukar yang ada di lokasi kerja. Karena kondisi topografi merupakan lahan bakau yang rapat, maka perlu dilakukan pembersihan lahan secara menyeluruh. Alat yang digunakan yaitu excavator dan dikombinasikan dengan alat berat seperti bulldozer dan dumptruck. 3. Pemasangan Sand bag Sand bag (karung pasir) berupa karung PVC kapasitas 50 kg diisi penuh dengan pasir dan ditata sepanjang perairan yang ditentukan. Sebelum penyusunan sand bag dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan dewatering . Kemudian sand bag diletakkan di dasar genangan dan disusun hingga melebihi muka air galian, baik dalam kondisi surut maupun pasang. Sand bag ini berguna untuk melindungi material timbunan dari terjangan gelombang dan mengurangi pencemaran air laut.
Gambar 6.2 Area pembuatan tanggul akhir dengan perkuatan micropile ditandai dengan garis hijau
6. Pekerjaan Timbunan Langkah-langkah pekerjaan timbunan meliputi : a. Persiapan lahan Meliputi pembersihan lahan, serta survey dan pengukuran. b. Penghamparan material Penghamparan material dilakukan per lapis/layer dengan ketebalan padat lapisan pertama + 1 meter. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan alat berat dapat dioperasikan di atas tanah lunak. Selanjutnya lapisan kedua dan seterusnya dihampar dengan ketebalan padat 50 cm sampai elevasi akhir yang direncanakan.
Gambar 6.2 Pemasangan Sand Bag
7. Pemasangan Vertical Drain Vertical drain dipasang untuk mempercepat jalannya air tanah untuk keluar ke permukaan. Lembaran vertical drain ditanam ke dalam tanah dengan menggunakan alat pancang dilengkapi dengan bentuk mandrel khusus. Setelah mandrel
4. Pemasangan Silt Baricade Selain sand bag yang berfungsi menjaga material timbunan agar tidak terbawa arus, silt baricade juga berfungsi menjaga butiran halus timbunan yang
8
dipancang ke dalam tanah, kemudian mandrel dicabut. Lalu ujung atas PVD dipotong.
Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar. Jakarta. Erlangga. Mochtar, Indrasurya B. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan Pada Tanah Bermasalah (Problematic Soil). Surabaya. Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS. NAVFAC DM-7. 1971. Design Manual, Soil Mechanics, Foundation and Earth Structures. USA : Dept. of the Navy Naval Facilities Engineering Command
8. Pemasangan Settlement Plate Settlement plate adalah alat yang digunakan untuk mengukur penurunan tanah timbunan reklamasi. Plat besi dipasang pada posisi tanah asli sehingga hasil akibat adanya pengukuran benar-benar akibat hasil penurunan yang terjadi. Cara pemasangannya yaitu : a. Pada tanah asli digali dengan ukuran lubang 75x75x75 cm b. Settlement plate dimasukkan ke dalam lubang galian c. Diurug dan dipadatkan dengan baik
BAB VII KESIMPULAN 7.1 Kesimpulan
Dalam perencanaan ini didapatkan beberapa kesimpulan yaitu : 1. Elevasi akhir timbunan yang direncanakan adalah +4 m, dengan elevasi tanah dasar ratarata adalah +1,00 m . 2. Tinggi timbunan awal yang dibutuhkan adalah sebesar 5,974 m dengan besar pemampatan yang harus dihilangkan sebesar 2,374 m. 3. Waktu yang dibutuhkan untuk pemampatan sebesar 2,374 m dan mencapai derajat konsolidasi 90 % adalah 75 tahun apabila tidak dipergunakan PVD. 4. Apabila dipergunakan PVD tipe CeTeau-Drain CT-D812 dengan ukuran 100 mm x 5 mm dengan pola pemasangan segitiga dengan jarak pemasangan (S) 1 m memerlukan waktu selama 21 minggu. 5. Penimbunan dilakukan bertahap dengan kecepatan penimbunan yaitu 0,5 m/minggu tanpa ada waktu tunggu (penundaan). 6. Lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan pemampatan sebesar 2,374 m dengan metode preloading kombinasi pemasangan PVD adalah 13 minggu. 7. Tanggul reklamasi diperkuat dengan micropile dengan penampang segitiga sama sisi, lebar sisi adalah 28 cm. Jumlah micropile yang dibutuhkan adalah 10 buah/meter.
DAFTAR PUSTAKA Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 1 (PrinsipPrinsip Rekayasa Geoteknis). Diterjemahkan oleh Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar. Jakarta. Erlangga. Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 2 (PrinsipPrinsip Rekayasa Geoteknis).
9