MATERI KEWIRAUSAHAAN KELAS XI (SEBELAS) SMK
PELUANG DAN RISIKO A. KEMAMPUAN DALAM PEMANFAATAN USAHA Pentingnya informasi dalam peluang usaha :
y
a. b. c. d. e.
y
Dapat
mengiri mengiri dan materi informasi peluang usaha melalui berbagai media Meningkatkan kerjasama para wirausahawan Untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam menentukan peluang usaha Membuka pemanfaatan peluang usaha yang a da Menggali peluang peluang usaha, menyusun menyusun konsep usaha dan menciptakan nilai tambah yang menguntungkan Hal
yang perlu dicermati dalam men cari peluang usaha :
1. Informasi terhadap minat dan da ya beli konsumen 2. Informasi Seluk beluk pemasaran produk/jasa 3. Informasi mengenai penjualan produk/jasa 4. Informasi mengenai produk/jasa 5. Informasi mengenai manajemen usaha 6. Informasi mengenai modal usaha 7. Informasi mengenai Tenaga kerja 8. Informasi mengenai perawatan peralatan 9. Informasi mengenai adaministrasi pembukuan 10. Informasi mengenai penelitian pengembangan y
Sumber Informasi Peluang usaha
a. Persyaratan sumber informasi peluang usaha, data infor masi peluang peluang usaha harus har us lengkap dipercaya dan harus berlaku b. Perolehan sumber informasi peluang usaha - Dari pemasaran dan penjualan
-
Dari
- Dari kedudukan perusahaan dipasar - Dari bagian pembukuan pembukuan
-
Dari
wilayah niaga
- Media masa
- Dari hasil penelitian pasar - Dari konsumen
pesaing
- Pemerintah -
Dan
lain-lain
- Dari hasil penelitian pemasaran y
Ada
2 kelompok memperoleh sumber informasi peluang usaha :
a. Sumber informasi primer ( konsumen/pelanggan, pedagang, perantara, penjual enceran } b. Sumber informasi sekunder ( catatan intern wirausahawa, pemerintah, data Biro Statistik, Kamar Dagang dan Industri/K ADIN, media masa }
B. MENGIDENTIFIKASI PELUANG USAHA y
Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara
a. Belajar ilmu manajemen usaha b. Meminta jasa konsultan manajemen c. Memeinta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha Dengan
adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha,
kekuatan, kelemahan usaha (SWOT)
Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha untuk me nggali peluang usaha :
y
a. b. c. d.
Kerjasama Optimisme Keterbukaan Kreatif
e. Bekerja prestatif f. Mendenganrkan saran orang lain g. Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri
Menurut Charlap 4 unsur yang harus dimiliki wirausahawan ;
y
a. b. c. d.
Work Hard (kerja keras) Work smart (kerja keras) Enthusiasme(kegairahan) Service(Pelayanan)
C. MENANGKAP
PELUANG USAHA
Meningkanya muncul peluang usaha : a. b. c. d. e. f. y
Meningkatnya system distribusi yang didasarkan atas informasi Adanya deregulasi Berkurangnya hambatan perdagangan Meningkatknya teknologi informasi Perkembangan pasar modal Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu
Mengidentifikasi peta peluang usaha
Ada
2 komponen membuka peluang usaha:
1. Peluang usaha yang diharapkan
2. Peluang usaha yang tersedia Menurut Atau
Stevenhenson 6 dimensi dalam identifikasi peta peluang usaha
bisnis :
1. 2. 3. 4. 5. y
Howard H
Orientasi strategi terhadap usahanya Komitmen terhadap peluang usaha yang ada Pengawasan terhadap sumber daya usaha Melaksanakan konsep manajemen usaha Adanya kebijaksn balas jasa
Faktor-faktor Identifikasi peta peluang usaha
1. 2. 3. 4.
Adanya
persaingan didunia kehidupan masyarakat Adanya sumber daya alam Adanya latihan /kursus Adanya kebijakan pemerintah
D. ANALISIS PELUANG USAHA 1. Persiapan dan langkah-langkahnya: Persiapan dalam melaksanankan analisis usaha : a. b. c. d. e.
Meneliti luas usaha yang dipilih Bentuk usaha Jenis usaha yang ditekuni Mengenal informasi usaha yang diterima Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan
Langkah-langkah peluang usaha : a. b. c. d. e. f.
Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni g. Menetapkan lokasi Penyediaan modal h. Menetapkan metodelogi Mengurus izin usaha i. Menetapkan teknologi usaha Menyiapkan tenaga kerja j. Menetapkan manajemen Menyiapkan sarana k. Mencari mitra usaha Menyiapkan bahan baku
Menganalisis peluang usaha diawali melalui analisis SWOT : S
=
Strenght (Kekuatan )
W
=
Weakness(Kelemahan)
O
=
Opportunity(Peluang)
T
=
Threat(Ancaman)
Proses analisis peluang usaha secara sistematis: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Menentukan tujuan usaha Mengumpulkan fakta Mengadakan analisis mengenai fakta-fakta,data-data informasi Merumuskan secara tegas , tepat dan bertanggung jawab Merumuskan berbagai alternative Merumuskan rencana strategi Merumuskan rencana taktis menyusun anggaraan belanja
2. Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa ; a. Menganalisis bidang produk Ada
3 kalsifikasi produk :
1. Produk primer (penggalian S DA) 2. Produk sekunder(Pengolahan /proses bahan baku) 3. Produk tersier (Peralatan dan Pelayanan Jasa )
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk: 1. 2. 3. 4. 5.
Memenuhi keinginan dn minat konsumen Memenangkan persaingan Meningkatkan jumlah penjualan Mendayagunakan sumber-sumber produksi Mencegah kebosanan konsumen
Menganalisis bidang jasa : Jasa adalah hasil produksi yang tidak mempunyai bentuk. Upaya dibidang usaha jasa dapat menarik konsumen ; 1. 2. 3. 4. 5. Hal
Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik Memasang lampu yang terang dan menarik Menyebar pamphlet Mengadakan demonstrasi Memberikan potongan harga
yang harus dipertimbangkan wirausahawan agar berhasil dalam bidang jasa : 1. Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen 2. Mengetahui bidang jasa yangm paling laku 3. Menjaga hubungan harmonis dengan pensuplai
E. KEMAMPUAN MENGAMBIL RESIKO DALAM PELUANG USAHA Resiko usaha dapat diatasi dengan cara : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keahlian mengambil resiko dalam usaha Resiko diketahui sebelumnya Resiko pertengahan usaha Resiko inisiatif dalam usaha Resiko di asuransikan Resiko usaha yang tidak diasuransikan Resiko dalam Persaingan Resiko dalam keuangan usaha Resiko dalam Pemasaran
Prosedur Menganalisis Resiko: a. b. c. d. e. f.
Tujuan dan sasaran usaha Meneliti alternative resiko Merencakan dan melaksanakan sebuah alternative Taksiran risiko usaha Mengumpulkan informasi usaha Mengurangi resiko usaha
F. MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA 1. Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha : a. b. c. d. e.
Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen Ide dalam pembuatan produk/jasa dapat memenangkan persaingan Ide dalam pembuatan dan mendayagunakan sumber produksi Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian dan penggunaan produk Ide dalam Pembuatan desain
2. Langkah
pengembangan ide dan peluang usaha :
I. Tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha II. Tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha III. Berupaya supaya karyawan memahami setiap perkembangan ide IV. Buat dan laksanakan system pencatata n prestasi pengembangan ide usaha V. Memberikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi perkembangan ide usaha menjadi obsesi VI. Upaya agar para karyawan perusahaan
3. Contoh pengembangan ide dan peluang usaha : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Bidang usaha Perawatan computer Bidang usaha pembekalan Bidang usaha Promosi penjualan Bidang usaha angkutan Bidang usaha pelayanan S DM Bidang usaha Cinderamata Bidang usaha perkreditan Bidang usaha olahan Bidang usaha Rekruitmen Bidang usaha tata boga Dan bidang usaha lainnya
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA A. Bentuk-bentuk badan Usaha 1. Bentuk-bentuk badan usaha dilihat dari segi Pemiliknya
a. Badan Usaha Negara adalah: Semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya secara keseluruhan merupakan kekayaan Negara b. Badan Usaha Swasta adalah Badan usaha kepunyaan swasta yang seluruh modalnya diperoleh dari pihak swasta. c. Badan Usaha Campuran adalah Badan usaha yang sebagian besar modalnya dari pemerintah dan sebagian lagi dari pihak swasta d. Badan Usaha
Daerah
adalah
Badan usaha yang dimiliki atau dibiayai oleh pemerintahan daerah 2. Bentuk-bentuk
Badan Usaha di lihat dari system pengelolaannya
a. Badan Usaha industri b. Badan Usaha Perniagaan c. Badan Usaha
Agraris
d. Badan Usaha Ekstraktif
e. Badan Usaha Jasa (financial dan Non financial) 3. bentuk-bentuk
Badan Usaha dilihat dari Legalitas Hukum
a. Badan Usaha Perorangan adalah
Badan yang didirikan oleh seseorang dan ia sendiri yang memimpinnya, pemiliknya dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan. b. Persekutuan Firma adalah
Badan Usaha yang didirikan oleh lebih dari satu orang untuk menjalankan perusahaan s engan nama bersama, serta mereka pemiliknya. c. Persekutuan Komanditer ( CV)
Suatu perkumpulan dimana satu ata u lebih mengikat diri. Untuk menyerahkan modalnya ke dalam perusahaan yang dijalankan oleh satu orang atau lebih dengan nama bersama dan mereka pemiliknya d. Perseroang Terbatas (PT) adalah
Suatu perseroan yang memperoleh modalnya dengan mengelusrksn sero-sero (saham) dimana setaip orang dapat memiliki satu atau lebih serta bertanggung jawab sebanyak modal yang diberikan . e. Perkumpulan Koperasi
merupakan perkumpulan orang-orang yaitu organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hokum yang merupakan tata susunan ekonomi rakyat sebagai usaha atas asas kekluargaan. B. Cara Usaha Subkontrak Adalah
hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar yang dalam hubungan kemitraan usaha kecil memproduksi komponen-komponen yang diperlukanusaha menengah dan usaha besar sebaga bagian dar i produksinya C. Usaha Waralaba(Frnachise) Uasaha waralaba adalah hubungan kemitraan yang didalammya pemberi waralaba penggunaan lisensi , merek degang, saluran distribusi perusahaan kepenerima wara laba dengan disertai bimbingan manajemen . Atau dengan kata lain waralaba adalah hubungan kemitraan antara usahawan yang usahanya kuat dan besar serta sukses dengan usahawan yang relative baru atau lemah usahanya. Tujuan diadakan waralaba adalah saling menguntungkan, khususnya dalam bidangan usaha penyediaan produk dan jasa langsung ke konsumen . Karakteristik pokok yang terdapat dalam system bisnis waralaba Mnurut V. Winarto:
1. Adanya kesepakatan kerjasama yang tetulis 2. Selama kerjasama pihak pengwaralaba mengizinkan pewaralaba penggunaan merek yang disepakati 3. Selama kerjasama pengwaralaba memberikan jasa penyimpanan usaha dan melakukan pendamping berkelanjutan pada waralaba 4. Pengwaralaba harus mengikuti ketentuan ya ng telah disusun pewarala 5. Pengwaralaba melakukan pengendalian hasil dan kegiatan dalam kedudukannya sebagai pimpinan system kerjasama 6. Kepemilikan usaha sepenuhnya ada pada waralaba Dlam
system Waralaba ada 2 pihak yang terlibat :
1. Franchisor yaitu wirausaha sukses pemilikproduk , jasa ayau system operasi yang khas dengan merek tertentu yang telah dipatenkan 2. Franchise yitu pihak perorangan atau pengusaha lain yang dipilih oleh Franchisor atau yang dietujui permohonannya untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama dagang/merek dan memberikan imbalan kepada franchisor Dalam
pembentukan waralaba ada beberapa aspek yang harus diperhatikan :
1. Organisasi ( Bentuk organisasi yang cocok untukmengembangkan usaha 2. Masalah perjanjian 3. Modifikasi ( produk yang dijual harus mengalami modifikasi ) Kelebihan dari Waralaba : 1. Pelatihan yang khusus diberikan oleh pemegang lisensi 2. Adanya bantuan keuangan untuk kemajuan usaha 3. Umumnya perusahaan pemberi lisensi memiliki jaringan yang kuat 4. Penggunaan merek yang terkenal lebih mudah memasarkan pr oduknya Kekurangan Bentuk Raralaba: 1. Kontrol dari perusahaan pemegang paten ya ng ketet 2. Kontrol serta pemenuhan janji-janji pemegang paten yang biasanya tidak ditepai 3. Biaya paten yang harus dibayar oleh pemegang lisensi
D. Prinsip
Bermitra
Tahap hubungan kemitraan :: 1. Mengidentifikasi industri-industri kecil yang memeng mempunyai potensi untuk tumbuh dengan ketat 2. Membina industri-indutri kecil sampai mereka ketingkat kemandirian 3. Mengembangkan industr0industri kecil yang mandiri 4. Menjalin kemitraan antra usaha baesar dan usaha kecil Konsep Kemitraan Menurut UU No 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil : 1. Usaha menengah dan usaha besar melaksanakannkemitraan dengan usaha kecil 2. Pembinaan terhadap usa ha tersebut diharapkan memiliki hubungan keterkaitan usaha 3. Adanya pembinaan dang pengembangan 4. Kedua belah pihak mempunyai kedudukan hukum yang setara Keterkaitan dan kemitraan bertujuan untuk : 1. Meningkatkan nilai tambah ekonomi dan social 2. Meningkatkan sumbangan bagi pertumbuhan produksi nasional Azas
dan prinsip yang dipergunakan dalam keterkaitan dan kemitraan adalah sebagai berikut:
1. Saling-membutuhkan 2. Saling memperkuat 3. Saling menguntungkan E. Struktur Organisasi Usaha 1. Prinsip-prinsip Organisasi : a. Pokok dasar organisasi (perencanaan/sasaran yang akan dicapai) b. Merangkaikan pekerjaan menjadi satu system c. Kesatuan dalam perintah d. Memelihara kemampuan pengawasan e. Menyusun tatanan dan sekema jabatan
Prinsip kerjasama dalam organisasi : 1. Prinsip tujuan dalam usaha dan bisnis 2. Prinsip pengelompokan dan pembagian kerja 3. Prinsip pendelegasian wewenang dai dala m bekerja 4. Prinsip pengendalian dakam bekerja 5. Prinsip kesederhanaan dalam organisasi 6. prinsip koordinasi di dalam bekerja 7. Prinsip kesatuan dalam berkerja 8. Prinsip karyawan/pegawai di dalam usaha ayau bisnis Fungsi penyusunan struktur organisasi usaha : 1. Dapat menentukan pedoman kerja 2. Dapat mengatur cara bekerja dalam kerjasama 3. Dapat menjaga kesimpang siuran di dalam bekerja 4. Dapat mencegah kelambatan dan kesulitan dalam bekerja
2. Menyusun Struktur Organisasi Contoh struktur organisasi : Direktur
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Administrasi
Keuangan
Produksi
Pemasaran
Karyawan Karyawan
karyawan
Karyawan
3. Aspek Kepersonaliaan Ada
3 alasan dasar dalm pengendalian personalianya di dalam perusahaan :
a. Untuk membatasi besarnya biaya personalia perusahaan b. Untuk membina kemampuan dan prestasi p ersonalia bagi kepentingan operasi perusahaan c. Untuk membina dalam pengembangan kreativitas, motivasi dan produktivitas personalia Untuk mewujudkan karyawan yang bermotivasi tinggi dan pestatif maka perusahaan harus : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menetapkan cara seleksi dan persyaratan penerimaan karyawan Memetapkan syarat-syarat naok pangkat bagi yang berprestasi Menetapkan pedoman jam kerja Menetapkan gaji minimum dan tunjangan Menetapkan cara proses produksi Menetapkan desain,model dan kualitas produk atau jasa
F. Merumuskan Tujuan dan Sasaran Usaha 1. Tujuan Perusahaan dapat merumuskan tujuan suaha sebagi berikut : a. Meningkatkan dan mengembangkan keberhasilan usaha b. Meningkaatkan dan menumbuhkan kemampuan di dalam usaha c. Meningkatkan dan mengembangkan peranan pembentukan pproduk atau jasa secara nasional, perluasan kesempatan kerja. Tujuan usaha yang ditetapkan oleh wirusaha sebagai pemilik perusahaan : 1. Meningkatkan kepeloporan dalam usaha 2. Mencari keuntungan atau laba 3. Membantu social masyarakat 4. Meningkatkan pelayanan prima 5. Meningkatkan kepuasan konsumen 2. Sasaran Usaha Untuk memudahkan mewujudkan sasaran usaha maka wirausaha wan sebagai pemilik usaha dapat melakukan hal sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kemampuan menghasilkan laba Kedudukan pasar Sumber Daya Maniusia Pengembangan usaha sumber daya manusia Sarana kerja Tanggung jawab social
Wirausaha sebagai pemilik usaha dapat merumuskan sasaran usaha dengan cara : 1. 2. 3. 4. 5.
Menetapkan sasaran usaha dengan tegas Menetapkan berbagai alternative Menetapkan sasaran strategi Menetapkan sasran taktis Menetapkan anggaran belaja
Adapun
yang menjadi sasaran utama dalam usaha adalah:
1. Kelangsungan hidup perusahaan 2. Mendapatkan laba ata u keuntungan untuk membiayai pertumbuhan usaha 3. Menjasmin adanya pertumbuhan perusahaan
PERINCIAN USAHA A.
Memulai Usaha
1. Kesempatan Memilih Bidang usaha Kesempatan memilih bidang usaha yang dilakukan calon wirausaha karena : a. Adanya kemampuan bersaing dalm bidang usaha dengan perusahaan orang lain b. Kurang ada saingan dalam bidang usaha c. Mrmbanjirnya permintaan para konsumen terhadap produk hasil usahanya d. Teridentifikasinya kebutuhan para konsumen terhadap barang tertentu 2. Sistematika Pendirian Usaha e. Memahami pengertian dan peranan usaha f. Memahami penentuan jenis usaha yang aka n dipilih g. Memahami penentuan bentuk usaha yang akan dipilih h. Memahami penentuan tenaga kerja yang dibutuhkan
i. Memahami penentuan lokasi j. Memahami pengurusan pinjaman modal usaha ke bank k. Memahami akan kewajiba-kewajiban perusahaan 3. Sifat system usaha Sistem usaha adanya keterkaitan bidang-bidang usaha dengan unsure-unsur lingkungan masyarakat dan system politik, ekonomi, dan system hokum. 4. Pertimbangan Memilih Jenis Usaha Ada
3 masalah pokok dalam pemilihan jenis usaha ya itu motivasi usaha, efisiensi usaha dan jenis usaha yang dipilih. Dalam
a. b. c. d. e.
Motivasi usaha factor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah :
Pengertian dan manfaat jenis usaha yang akan dijala nkan Maksud pendirian usaha Kelompok usaha yang akan dipilih Perundingan pendirian usaha Kesepakatan pendirianm usaha
Faktor Efisiensi usaha yang harus dipetimbangkan oleh calon usaha; a. b. c. d. e.
Pertanggungjawaban usaha Fungsi manajemen usaha Permodalan usaha Aspek formalitas dan fleksibilitas usaha Kontrol terhadap kaegiatan usaha
Faktor jenis usaha yan g akan dipilih danmperlu pertimbangan calon wirausahawan ; a. b. c. d. e. f.
Jenis usaha yang cocok Tanggung jawab pengelolaan usaha Bentuk permodalan usaha Pembagian laba usaha Keanggotaan dalam usaha Publikasi perkiraan tahunan
5. Minat Berwirausaha Minaat berwirausaha ditunjang oleh keluarga, saudara, teman, pengalamn usaha, keadaan ekonomi , keadaaan lapangan kerja dan sumber daya yang tersedia B. Penentuan Bidang Usaha 1. Perincian Bidang Usaha
a. Faktor Yng mempengaruhi pemilihan perincian bidang usaha ( Minat, Modal, Relasi) b. Sasaran Penetapan perincian bidang usaha (Kelangsungan hidup usaha, Mendapat keuntungan , menjamin pertumbuhan usaha, sasaran pemasaran produk, sasaran perlatan) c. Proses penetapan perincian bidang usaha , ada 7: 1. Risiko usaha 2. sukar mudahnya mendapatkan pinjaman tambahan modal/bantuan 3. Akibat yang muncul jika usaha dihentikan 4. mudah tidaknya mendirikan usaha 5. Kelangsungan hidup usaha 6. besarnya pajak 7. Pemasarannya Faktor sebagai dasar pertimbangan penetapan perincian usaha : 9. Faktor keuntungan
6. Faktor tenaga kerja
10. Faktor fasilitas dan kemudahan
7. Faktor bahan baku
11. Faktor teknis
8. Faktor persaingan
12. Faktor permodalan 13. Faktor pemasaran
9. Faktor Risiko 10. Faktor manajemen
2. Perincian Jenis Usaha a. Jenis usaha perdagangan atau distribusi b. Jenis usaha produksi atau industri c. Jenis usaha komersial
3. Perincian Jenis aktivitas usaha : a. Produksi (primer, sekunder, Tersier) b. Distribusi c. Kosumsi 4. Perincian lapangan usaha 5. Perincian usaha industri 6. Perincian usaha Jasa 7. Perincian usaha perdagangan
8. Lapangan usaha wirausahawan PERENCANAAN PROSES PRODUKSI BARANG DAN JASA A. Menetapkan
Skala Proses Produksi Barang dan Jasa
a. Pengertian Produksi, Produk jasa, Produsen, dan Produktivitas 1. Produksi : Adalah
kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru.
2. Produk Adalah
hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa
3. Jasa Adalah
hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu dan tidak mempunyai sifat/fisik tertentu. 4. Produsen Adalah
orang , bada n, atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk
5. Produktivitas Adalah
suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang seharusnya.