MAKALAH PERANAN BIOLOGI DIDALAM KEHIDUPAN PADA BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN MANUSIA
NAMA KELOMPOK : 1. Rantika Nur Aeni 2. Alfiana Mayang A. 3. Ati Apri Lani 4. Liestiya Putri C. 5. Bambang Suyatno
KELAS : X IPS 1
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 PATIMUAN 2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan malakah tentang Penerapan Biologi diberbagai Bidang Ilmu. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penerapan biologi diberbagai bidang ilmu. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda selaku pembaca.
Patimuan, September 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
KATA PENGANTAR ........................................................................................
ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN A. Penerapan Biologi dalam Bidang Pertanian ..................................
3
B. Penerapan Biologi dalam Bidang Industri .....................................
7
C. Penerapan Biologi dalam Bidang Pengolahan Makanan ...............
8
D. Penerapan Biologi dalam Bidang Kehutanan ................................
10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................
11
B. Saran ..............................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dahulu manusia hanya mengetahui cara-cara hidup yang sederhana atau tradisional, contohnya para petani dahulu hanya tahu cara bertani secara sederhana yakni hanya dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan tanaman yang diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak terlalu memuaskan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jika hal ini tidak segera diperbaiki maka kebutuhan masyarakat akan pangan tidak dapat tercukupi, dan akan terjadi kekurangan bahan pangan (rawan pangan). Apalagi pada masa sekarang ini, dimana telah terjadi ledakan jumlah penduduk, tentunya masalah rawan pangan merupakan masalah yang harus segera ditangani. Usaha yang harus dilakukan tidak hanya pada bagaimana membatasi pertambahan jumlah penduduk, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana caranya meningkatkan produksi pangan. Sains dan teknologi dari zaman ke zaman semakin berkembang, berawal dari pemikiran manusia yang senantiasa ingin survive atau bertahan hidup dan ingin
memanfaatkan
sumber
daya
alam
yang
ada.
Namun
apabila
pemanfaatannya yang kurang memperhatikan dampak lingkungan tentu dapat merusak keseimbangan ekologisnya. Disisi lain kemajuan sains dan teknologi terus berkembang dan menuntut manusia untuk memanfaatkannya, akan tetapi perkembangan tersebut dapat merugikan manusia apabila tidak memperhatikan asas lingkungan. Penerapan ilmu sains khususnya biologi tentu juga akan menimbulkan manfaat dan masalah bagi kehidupan manusia. Untuk itu perlu adanya etika yang mengatur penerapan ilmu biologi dan disiplin ilmu sains yang lainnya. Banyak aspek dari kehidupan yang dapat dijadikan kajian biologi terapan seperti aspek pertanian, perindustrian, pengelolahan makanan dan lain sebagainya. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Ruang lingkup Biologi
1
yang luas, mendorong para ahli membuat spesifikasi dalam mempelajari objek Biologi. Spesifikasi ini bertujuan agar objek Biologi dapat dipelajari secara mendalam, bahkan dapat diaplikasikan dalam keidupan manusia. Spesifikasi ini dibuat dalam bentuk cabang-cabang Biologi yaitu : No
Cabang Biologi
Objek Kajian
1
Anatomi
Struktur tubuh makhluk hidup
2
Bakteriologi
Struktur, fungsi, dan peran bakteri
3
Botani
Semua segi kehidupan tumbuhan
4
Embriologi
Perkembangan embrio
5
Fisiologi
Fungsi alat-alat tubuh
6
Genetika
Cara pewarisan sifat makhluk hidup
7
Higiene
Cara dan aturan hidup
8
Histologi
Struktur dan fungsi jaringan
9
Mikrobiologi
Struktur, fungsi, peran jasad renik
10 Mikologi
Semua segi kehidupan jamur
11 Patologi
Penyakit dan pengaruhnya terhadap kehidupan
Jadi, tidak akan mungkin dapat menguasai ilmu terapan tersebut tanpa menguasai ilmu biologi. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang hidup, dan dalam biologi memiliki kekhususan bidang pendalaman materi yang merupakan ciri khusus dari cabang biologi itu sendiri. B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana peranan biologi dalam bidang pertanian?
2.
Bagaimana peranan biologi dalam bidang perindustrian?
3.
Bagaimana peranan biologi dalam bidang pengolahan makanan?
4.
Bagaimana peranan biologi dalam bidang kehutanan?
2
BAB II PEMBAHASAN
Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang digolongkan bedasarkan manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Pertama, ilmu terapan atau ilmu serba guna (applied science) sedangkan yang kedua ilmu murni atau ilmu dasar. Ilmu murni dipopulerkan menjadi “ilmu untuk ilmu” sedangkan ilmu terapan dipopulerkan menjadi “ilmu untuk kesejahteraan”(Dwidjoseputro, 1973). Pengetahuan mengenai makhluk hidup dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai macam masalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan sandang, pangan, papan, energi, lingkungan kesehatan bahkan sosial dapat diatasi dengan ilmu biologi. Beberapa contoh manfaat biologi dalam kehidupan adalah : A. Penerapan Biologi Dalam Bidang Pertanian
Ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh ilmu Biologi merupakan dasar dari ilmu pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika tumbuhan dan hewan. Misalnya : pengetahuan mengenai sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu biologi) membuat manusaia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan hasil pertanian yang lebih baik. Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman ( plant breeding ). Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan pangan dunia. Pemanfaatan mikroorganisme pada tanaman dalam fiksasi Nitrogen yang dapat dapat membuat pupuknya sendiri sangat menguntungkan untuk para Petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen
3
pertanian, demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bakteri Rhizobium. Bakteri Rhizobium yang telah direkayasa genetika dengan baik dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bakteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan). Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organisme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicar i terobosan untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencernaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan s ebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian peptisida kimia. Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk membasmi hama. Peran mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi kompos bioaktif dan dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman (biofertilizer ). Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan
4
mikroba lignoslulotik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. Teknologi kompos bioaktif ini menggunakan mikroba biodekomposer yang mampu mempercepat proses pengomposan dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos, dan ketika kompos tersebut diberikan ke tanah, mikkroba akan berperan untuk mengendalikan organisme. Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman (biofertilizer ), aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang penting bagi tanaman antara lain, Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba penambat N ada yang hidup bebas dan ada pula yang bersimbiosis. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut unsur fosfat (P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh) pada tanah pertanian kita, sedikit sekali yang dapat digunakan oleh tanaman karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba pelarut P yang melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba
yang
berkemampuan
tinggi
melarutkan
P,
umumnya
juga
berkemampuan tinggi dalam melarutkan K. Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan
5
protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi. Pembuatan tanaman yang mampu mengikat nitrogen dari udara bebas dengan menginjeksi bakteri Rhizobium kedalam tanaman tersebut. 1.
Tanaman Transgenik Rekayasa genetika dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia disebut tanaman transgenic.Tanaman transgenik yaitu tanaman yang telah disisipi gen bakteri. Berikut ini contoh tanaman transgenic : a)
Tanaman Kebal Hama dan Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus). Pembentukan tanaman tahan hama TMV pada tanaman tembakau dilakukan dengan rekayasa genetika menggunakan teknik rekombinasi gen dan kultur sel. Dengan menyisipkan gen yang kebal terhadap penyakit maka dapat menghasilkan tanaman kebal penyakit pula. Vektor penyisip gen yang digunakan adalah plasmid dari bakteri Agrobacterium tumefaciens.
b)
Tanaman yang Mampu Mengikat Nitrogen. Tanaman hasil rekayasa genetika dapat mengikat nitrogen dari udara bebas. Cara yang digunakan yaitu dengan menginjeksi tanaman dengan bakteri Rhizobium. Di dalam bakteri tersebut telah ditransfer gen-gen tertentu dari bakteri lain yang menginfeksi tanaman selain dari familia Leguminoceae. Hasil akhirnya, bakteri tersebut mampu mengikat nitrogen setelah diinjeksikan ke dalam tanaman selain dari familia Leguminoceae.
2.
Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman. Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida mikroba. Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai berikut : a) Bacillus Thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupukupu perusak. b) Bacillus populiae untuk mengatasi kumbang jepang dengan menularkan “penyakit susu”.
6
c) Baculovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida
untuk
memberantas
serangga
penggerek
jagung,
menghasilkan
produk
kumbang kentang, serta kutu dan kumbang daun. B. Penerapan Biologi Dalam Bidang Industri
Berbagai mikrobiologi
proses dan
industri
digunakan
dipisahkan
menjadi
untuk beberapa
kategori
berdasarkan
kecenderungan penggunaan produk akhir sebagai berikut: 1.
Produksi bahan kimia farmasi Produk yang paling terkenal adalah antibiotika, obat-obatan steroid, insulin, dan interferon yang dihasilkan melalui bakteri hasil reka yasa genetika.
2.
Produksi bahan kimia bernilai komersial Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah pelarut dan enzim serta berbagai senyawa yang digunakan untuk bahan pemula (starting) untuk industri sintesis senyawa lain.
3.
Produksi makanan tambahan Produksi massa ragi, bakteri dan alga dari media murah mengandung garam nitrogen anorganik , cepat saji, dan menyediakan sumber protein dan senyawa lain yang sering digunakan sebagai makanan tambahan untuk manusia dan hewan.
4.
Produksi minuman alkohol Pembuatan beer dan wine dan poduksi minuman alkohol lain yang merupakan proses bioteknologi berskala besar paling tua.
5.
Produksi vaksin Sel mikroorganisme maupun bagiannya atau produknya dihasilkan dalam jumlah besar dan digunakan untuk produksi vaksin.
6.
Produksi mikroorganisme untuk digunakan sebagai insektisida (biosida) Pengendalian hama tanaman dengan menggunakan mikroorganisme yang berperan sebagai insektisida. Khususnya untuk spesies tertentu, misalnya Bacillus (B. Larvae, B. Popilliae, dan B. Thurungiensis). Spesies tersebut menghasilkan protein kristalin yang mematikan larva lepidoptera (ngengat,
7
kupu-kupu, kutu loncat), misalnya ulat kubis, ngengat gipsy, dan sarang ulat. 7.
Penggunaanya dalam industri perminyakan dan pertambangan Sejumlah prosedur mikrobiologi digunakan untuk meningkatkan perolehan kembali logam dari bijih berkadar rendah dan untuk perbaikan perolehan minyak dari sumur-sumur bor.
C. Penerapan Biologi Dalam Bidang Pengolahan Makanan
Penerapan biologi dalam bidang pengolahan makanan salah satunya adalah bioteknologi. Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah proses merombak suatu senyawa organik menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Fermentasi bahan makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan menjadi produk yang diinginkan. Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam penciptaan makanan baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal. 1.
Produk Makanan/Minuman Hasil Fermentasi Produk-produk makanan/minuman hasil fermentasi sebagai berikut : No
Produk Bahan Fermentasi Mentah
Mikroorganisme yang Berperan
Rhizopuz oryzae oligosporus Keledai Aspergillus oryzae Kedelai
dan
1
Tempe
2
Tauco
3
Kecap
4
Keju
5
Yoghurt
Susu
6
Mentega
Susu
7
Nata de coco
Air kelapa
Acetobacter xylum
8
Roti
Tepung Terigu
Saccharomyces cerevisiae
Rhizopus
Keledai Aspergillus wentii atau Aspergillus soyae Lactobacillus bulgaricus,Lactobacillus Susu lactis,dan Sterpococcus Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremonis
8
2.
Produksi Protein Sel Tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP) Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang diperoleh dengan memanfaatkan biomassa mikroorganisme baik dari bakteri, ragi, jamur, dan alga/ganggang. No
Kelompok
1
Bakteri
2
Ragi
3 4
Jenis Mikroba yang Berperan Bacillus, Hidrogenomonas, Metthanomonas, dan Pseudomonas
Candida, Rhodotorula, Saccharomyces
Endomycopsis,
dan
Jamur Pleurotus, Agaricus, lentinus Alga/ganggang Chlorella, Scenedesmus, dan Spirulina
Beberapa faktor yang mendorong budi daya mikroorganisme penghasil PST antara lain, yaitu : 1.
Laju
pertumbuhan
sangat
cepat
dan
waktu
penggandaan
relative
singkat,serta masih mungkin diperpendek untuk menghasilkan massa pangan yang setara. 2.
Dapat menggunakan berbagai macam substrat bergantung dari
jenis
mikroba yang digunakan. 3.
Dapat dilakukan perencanaan produksi, sebab produksi PST tidak bergantung perubahan iklim dan musim.
4.
Memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan.
Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut : 1.
Pemilihan dan penyiapan sumber karbon.
2.
Penyiapan
media
yang
mengandung
sumber
nitrogen,fosfor,dan unsure lain yang penting. 3.
Pencegahan kontaminasi media sterilisasi.
4.
Pembiakan mikroba yang diperlukan.
5.
Pemisahan biomassa mikroba dari cairan fermentasi.
6.
Penanganan lanjut biomassa dengan purifikasi(pemurnian)
9
karbon,sumber
D. Penerapan Biologi Dalam Bidang Kehutanan
Hutan merupakan salah satu sumberdaya yang bersifat dapat dipulihkan (renewable atau funding resource). Oleh karena itu pengelolaannya harus berdasarkan pada prinsip- prinsip sustainable (sustainable – based principle) dari semua manfaat yang bisa diperoleh dari hutan sebagai sumberdaya sekaligus sebagai ekosistem. Berhubung di alam ini antara ekosistem yang satu berinteraksi dengan ekosistem yang lain, maka konteks pengelolaan hutan harus berdasarkan pada anggapan bahwa hutan merupakan salah satu bagian integral dari ekosistem yang lebih besar dimana hutan tersebut berada, yaitu suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai satu kesatuan bentang darat. Dalam rangka mencapai azas kelestarian ( sustainable), laju ekstraksi sumbedaya hutan tidak boleh melebihi laju daya pemulihan dari ekosistem hutan tersebut. Dalam konteks penebangan kayu, besar volume kayu yang ditebang tidak boleh melebihi riap volume tegakan hutan, sedangkan dalam konteks pemanfaatan secara umum, pemanfaatan hutan sebagai ekosistem tidak boleh melebihi daya dukung maksimum dari ekosistem tersebut. Secara ideal, derajat pemanfaatan hutan harus diupayakan pada tingkat daya dukung optimalnya atau paling tinggi berada pada kisaran nilai antara daya dukung optimal dengan daya dukung maksimumnya. Hal ini dimaksudkan agar pemanfaatan hutan tidak menimbulkan derajat gangguan lingkungan yang melebihi
daya
asimilatif
dari
ekosistem
hutan
tersebut.
Hutan
dapat
menghasilkan berbagai macam barang (kayu dan hasil hutan bukan kayu) dan jasa lingkungan (air, oksigen, keindahan alam, penyerap berbagai polutan, dan lain-lain), sehingga hutan bersifat multimanfaat. Pemanfaatan biologi dalam bidang kehutanan, misalnya kita dapat mempelajari karakteristik tumbuhan, hewan dan lingkungan sekitar hutan serta meningkatkan daya guna hutan, penelitian di bidang agroforestri, maupun konservasi. Terjaganya flora dan fauna adalah peranan biologi dalam bidang konservasi, manfaatnya dapat menjaga, kelestarian sumber daya hayati. Menjaga kelestarian flora berarti menjaga kelestarian sumber air dimuka bumi ini.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian dapat kita lihat seperti pemilihan bibit unggul untuk memperoleh jenis tanaman yang super maupun hasil yang melimpah. Pengetahuan manusia tentang biologi pun mampu menerapkan cara pembudidayaan tanaman dengan tepat baik dalam pengolahan lahan maupun menetapkan waktu bercocok tanam yang tepat. Seperti halnya dalam bidang pertanian, dalam bidang industri pun pemanfaatan ilmu biologi sangat lah membantu. Perkembangan zaman yang cukup pesat berbanding lurus dengan perkembangan industri guna memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai hal. Penerapan biologi dalam bidang pengolahan makanan salah satunya adalah bioteknologi. Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses fermentasi. Dan juga pemanfaatan biologi dalam bidang kehutanan, misalnya kita dapat mempelajari karakteristik tumbuhan, hewan dan lingkungan sekitar hutan serta meningkatkan
daya guna hutan, penelitian di
bidang agroforestri, maupun konservasi. B. Saran
Peranan Biologi Dalam berbagai bidang tersebut harus ditingkatkan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya jangan sampai biologi malah terkesan buruk di mata masyarakat,sehingga mereka enggan untuk mempelajarinya atau mengembangkan ilmu biologi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dilla. 2014. makalah biologi. http://rizqiarifani.blogspot.co.id/ 2014/08/makalahbiologi.html . Diakses pada tanggal 29 September 2016. Sastri,
Mirwanto.
2015.
Makalah
Biologi
Terapan.
http://mariberbagi-
ilmu2.blogspot. co.id/2015/11/makalah-biologi-terapan.html . Diakses pada tanggal 29 September 2016. Maskuro, Aini. 2012. Biologi dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari. https:// aimarusciencemania.wordpress.com/2012/04/22/biologi-dan-penerapannyadalam-kehidupan-sehari-hari/ . Diakses pada tanggal 29 September 2016. Dudung. 2015. Makalah Bioteknologi, Belajar Biologi. http://asetbimantara. blogspot.co.id/2014/12/makalah-bioteknologi_14.html . Diakses pada tanggal 29 September 2016.
12