MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6
POLTEKKES KEMENKES PALU JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-IV KEBIDANAN T.A 2018/2019 KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewirausahaan, kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana kewirausahaan di kebidanan. Menyadari banyaknya kekurangan penyusunan makalah ini. Karena itu, kami sangat mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Palu, 28 Agustus 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................. i
DAFTAR ISI BAB I
BAB II
..................................................................ii
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
.............................................................................
1.2 Rumusan Masalah
.............................................................................
1.3 Tujuan
.............................................................................
PEMBAHASAN 2.1 Perlunya Bidan Belajar Kewirausahaan 2.2 Cara Memasuki Usaha baru
...................................................................
2.3 Profil Usaha dan Model Pengembangannya 2.4 Pengertian Produk
..........................................
..........................................
..................................................................
2.5 Produk Barang dan Jasa Kebidanan
....................................................
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Menurut Heri Wibowo (Buku Kewirausahaan , Heri Wibowo:2011), Kewirausahaan adalah sebuah mindset (pola pikir) dan method (metode). Keduanya dapat berdiri sendiri maupun bersama-sama. Sebagai mindset , kewirausahaan mewakili pola pikir, asumsi dasar, nilai atau yang mendasari pemikiran kita. Ia adalah ‘sesuatu’ yang berbeda diantara stimulus dan respon. Ia adalah pembeda antara seorang individu dengan individu lainnya. Mindset adalah hal yang berpotensi mewarnai pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan kita. Mindset wirausaha dalam hal ini adalah pola pikir positif, pantang menyerah, selalu berusaha melihat peluang. Selanjutnya, sebagai metode (method), tentu saja aktivitas wira usaha memiliki langkah/cara/strategi tertentu untuk dapat sukses (tidak terlalu mudah gagal). Dari sekian banyak kasus, tentunya ditemukan formula/rumus ideal bagaimana cara memulai aktivitas wirausaha dengan baik, dalam arti berpeluang mendapatkan profit sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut. Metoda dalam hal ini bagaimana aktivitas kewirausahaan ini dijalankan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya. Secara umum metode ini juga dapat dibagi dua yaitu business content (jenis bisnisnya/produk/barang), dan business context (yaitu perangkat bisnisnya, mulai dari manajemen keuangannya, pemasaran, sdm, dan lain-lain). 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa perlunya bidan belajar kewirausahaan 2. Bagaimana cara memasuki usaha baru
3. Bagaimana profil usaha dan model pengembangannya
.
4. Apa pengertian produk 5. Apa produk barang dan jasa kebidanan 1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut kami dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui perlunya bidan belajar bewirausahaan 2. Untuk mengetahui cara memasuki usaha baru 3. Untuk mengetahui profil usaha dan model pengembangannya 4. Untuk mengetahui pengertian produk 5. Untuk mengetahui produk barang dan jasa kebidanan
.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perlunya Bidan Belajar Kewirausahaan
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset dan method yang harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan/atau mengelola sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek Swasta maupun Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional kebidanannya. a. Manfaat yang didapatkan dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:
Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib s endiri
Memberi peluang melakukan perubahan
Memberikan peluang untuk mencapai potensi diri spenuhnya
Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
Memiliki peluang breperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
Memiliki
peluaang
untuk
melakukan
sesuatu
yang
disukai
dengan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya b. Pola pikir melibatkan 10 kualitas menurut Neal Thornberry 2006, sebagai berikut:
Memiliki locus of control , Menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali hidupnya
Memiliki toleransi untuk ambiguitas Sebagai wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar halhal yang dianggap pakem, sebagai contoh mendirikan sebuah BPS maupun klinik bersalin tidak harus ditempat yang ramai.
Kesediaan untuk mengkaji orang yang lebih cerdas dari dirinya Yaitu bidan yang membuka praktek mandiri maupun klinik bisa berekerja sama dengan bidan yang lain maupun dokter spesialis
Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal Bidan yang membuka BPS bukan hanya menolong persalinan saja melainkan memberi jasa lain seperti pijat ibu dan bayi, mengurus akte kelahiran dll.
Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan Bidan selaku wirausahawan selalu tanggap terhadap peluang-peluang baru, bidan dengan kemampuan intuisinya yang selalu ditmepa mampu membaca trend jaman.
Rasa urgenits yang tinggi Artinya adalah bahwa inovasi merupakan sesutu harga mati, ini dalah sesutau yang urgentdan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Preseverance Usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan memwujudkannya.
Resilience (Ketahanan) Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka yang jika dipukul selalu selalu kembali keposisi semula. Kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan bangun oleh kerasnya kehidupan.
Optimis, adalah bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri.
Rasa humor tentang diri sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati, kemampuan menertawakan diri sendiri adalah bentuk kapabilitas untuk mengoreksi bahkan mengkritik diri sendiri. 2.2. Cara Memasuki Usaha Baru
Untuk memulai suatu usaha baru, langka-langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Mengenali peluang usaha Peluang usaha dapat dikenali memalui pengalaman hidup maupun hubungan sosial dan hubungan sosial dengan masyarakat laus dapat memberikan informasi yang aktual sesuai kebutuhan dan potensi pasar. 2. Optimalisasi potensi diri Dengan potensi diri yang optimal, calon wirausaha mamapu membut inovasi dan bersaing agar bisnis tersebut sesuai dengan yang diinginkan. 3. Fokus dalam bidang usaha Fokus dalam menjalaniusaha sangat diperlukan agar usaha tersebut dapat berjalan lancar dan terus berkembang. 4. Berani memulai Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara informasi yang dimiliki oleh calon wirausaha sedikit. Oleh karena itu keberanian untuk memulai dan mengambil resiko sangat diperlukan. Menurut peggy lambing, untuk mencari peluang dan mendirikan usaha baru ada 2 macam pendekatan utama yang dapat digunakan wirausahayaitu: 1. Pendekatan Inside-out atau idea generation yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagaui kunci yang mementukan keberhasilan sebuah usaha. Seorang wirausaha melihat peluan dari keterampilan diri sendiri, kemampuan, latar belakang dan hal-hal lainnya sehingga dapat menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Pendekatan otside-in atau opportunity recognition yaitu pendekatan yang menekankan pada ide pemenuhan dan tanggapan akan kebutuhan pasar. Berdasarkan pendekatan tersebut untuk memulai usaha seorang calon wirausaha harus mempunyai kompetens. Kompetensi yang diperlukan adalah: a. Kemampuan teknik yaitu kemampuan bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara penyajiannya. b. Kemampuan pemasaran yaitu kemapuan menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat. c. Kemampuan finansial yaitu kemampuan memperoleh sumber dana dan cara menggunakannya. d. Kemampuan hubungan yaitu kemampuan untuk cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi serta kemampuan komunikasi dan negosiasi. 2.3. Profil Usaha ( business profile) dan Model Pengembangannya
Profil usaha adalah gambaran atau pandangan mengenai kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha atau pengusaha, kegiatan usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan dibidang perdagangan maupun jasa dengan maksud mencari keuntungan. Profil usaha (business profile) merupakan media/alat yang memberikan informasi/gambaran secara lengkap dan detail tentang ANDA, usaha Anda, pelayanan jasa Anda, bisnis Anda sampai produk yang Anda tawarkan. Jenis business profile ada beberapa macam tergantung pada konsep yang diciptakan untuk mewakili apa yang Anda tawarkan atau ingin Anda sampaikan kepada konsumen maupun masyarakat luas. Kegunaan business profile adalah untuk alat marketing untuk memperoleh klien, dan disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh bentuk desain dan
kelengkapan data. Sehingga pada dasarnya business profile yang menariklah yang akan banyak pengunjung/klien, baik menarik dari segi image maupun tulisan. Daya tarik marketing dapat kita peroleh dengan mengubah gaya penulisan, penyampaian isi yang berbobot dan menarik sesuai kebutuhan target pasar. Sedangkan untuk daya tarik desain digunakan untuk mempengaruhi emosi pembaca, menarik untuk dikunjungi, meningkatkan image, menambah tingkat kepercayaan klien tentang usaha Anda. Dari bentuk desain maupun warna dapat juga digunakan sebagai identitas perusahaan Anda. a. Fungsi dan Manfaat profil usaha
Informasi Lengkap Anda (Jasa / Usaha / Bisnis)
Media representasi Anda
Alat / Media Marketing
Sebagai pelengkap dalam sebuah Proposal / Penawaran / Event / Seminar / Pameran / Tender
Branding Anda
Alat Publikasi Anda
b. Isi yang disuguhkan dalam profil usaha biasanya sebagai beriku:
Latar Belakang/Tentang Anda (usaha/bisnis/jasa) Pelayanan/Produk Anda serta Kontak Anda (alamat, nomor telephone, nomor fax, email, website, dll).
Informasi lain yang dirasa perlu untuk ‘disajikan’ dalam business profile Anda, misal Visi dan Misi, serta dapat juga Anda menampilkan pengalaman Anda (daftar klien, produk/karya yang sudah Anda hasilkan, dll)
Pelayanan/Produk dapat Anda sajikan secara detail maupun intinya saja, tergantung keinginan dan fungsinya. Tidak sedikit sebuah perusahaan/usaha/bisnis yang secara berkala Selalu membuat business profile yang baru, baik konsep/design/bentuknya, hal ini terkait perkembangan usaha/jasa. Misal dengan bertambahnya klien, produk/jasa yang dihasilkan atau akan dipasarkan, dll. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ . Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda, Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang
tingkatan – tingkatan
yang ada pada
pengembangan usaha yaitu : 1. Tingkat Produk: Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. 2. Tingkat Komersial: Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni . Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara
psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah. 3. Tingkat Korporasi: Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan
bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha. Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha
Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu : 1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti : 1. Aspek strategi contohnya :
Meneliti
jenis
usaha
baru
dengan
penekanan
pada
mengidentifikasi
kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
Menciptakan pasar baru .Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen.
2. Aspek manajemen pemasaran contohnya :
Menembus dan menguasai pangsa pasar.
Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3. Aspek penjualan contohnya :
Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan .
Banyak volume produk yang akan dijual.
Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
2.4. Pengertian Produk
Dalam bisnis produk adalah barang atau jasa, dalam marketing produk adalah apapun yang bisa ditawarkan kesebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam penggunaan yang lebih luas produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama sekelompok barang dan jasa atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
a. Jenis-jenis produk
Produk konsumsi adalah produk yang dipakai oleh konsumen. Dalam hal ini produk yang dibeli akan dokinsumsi atau digunakan langsung dan tidak dijual maupun dibisniskan kembali oleh orang yang bersangkutan
Produksi industri adalah produk yang sengaja dibelai sebagai bahan baku maupun sebagai barang yang diperdagangkan kembali oleh pembelinya. Dalam hal ini. Dalam hal ini produk yang dibeli akan dibuat produk lain maupun dijual kembali dengan tujuan mencari keuntungan.
b. Kasifikasi produk
Berdasarkan wujudnya diklasifikasi menjadi 2 yaitu: 1. Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. 2. Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, contoh produk berupa jasa diantaranya salon, hotel dan lain sebagainya.
Berdasarkan Daya Tahan, produk dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1. Barang tidak tahan lama : Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi dan sebagainya. 2. Barang tahan lama: Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya dapat bertahan lama dengan banyaknya pemakaian. Contohnya: lemari es dan lain-lain.
c. Tingkatan produk Produk dibagi menjadi 5 tingkatan diantaranya: 1. Manfaat dasar dari produk yang ditawarkan pada konsumen. 2. Bentuk dasar dari produk yang dapat dirasakan panca indera. 3. Serangkaian atribut produk dan kondisi yang diharapkan pembeli pada saat membeli produk.
4. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan dengan produk yang ditawarkan lainnya. 5.
Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh produk dimasa datang. Menurut Pandy Tjiptono (1999:96-97),dalam merencanakan penawaran
produk pemasaran perlu memahami tingkatan produk seperti: 1. Produk utama (core benefit) adalah manfaat sebenarnya yang perlukan dan akan dikonsumsi konsumen setiap produk. 2.
Produk generic yaitu produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling dasar atau rancangan produk minimal bisa berfungsi.
3.
Produk harapan (expected product) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4. Produk pelengkap (equipmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan C kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing. 5. Produk potensial adalah segala jenis tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang 2.5. Produk Barang dan Jasa Kebidanan
Produk barang adalah produk fisik (memiliki wujud), bias diraba dan bias dilihat yang dapat diberikan kepada pembeli sehingga terjadi perpindahan kepemilikan dari penjual kekonsumen. Ciri-ciri dari produk barang dalah memiliki wujud, memiliki manfaat, dan nilai yang dapat dirasakan saat digunakan, serta bila digunakan produk nilai dan manfaat dapat berkurang bahkan habis. Contoh produk barang yaitu peralatan dan makanan.
Produk barang kebidanan yaitu seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet FE dan oralit . Produk jasa, jasa adalah layanan aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah transaksi dengan konsumen. Contoh produk jasa adalah pengacara, gutu, tukang bangunan, dokter dan tenaga medis dll. Beberapa jasa usaha kebidanan yaitu persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal.
BAB III PENUTUP 3..1. Kesimpulan
Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai amajerial dan pelaksanan usaha, didukung pula kemapuan menyusun keperencanaan berdasarkan visi yang dimplementasikan secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelolah manajemen pelayanan secara profeional, serta mempunyai jiwa interpreneur.
DAFTAR PUSTAKA
http://sitinorhana-hana.blogspot.com/2012/01/kewirausahaan-dalam-praktek-kebidanan.html kesos.unpad.ac.id https://muhammadghazali.wordpress.com https://text-id.com https://id.wikipedia.org http://forum.teropong.id https://beedesain.wordpress.com https://muzmuiz.blogspot.com