Makalah Ikan Cupang (Betta Sp.) BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ikan hias merupakan satu komoditas ekonomi non migas yang potensial, permintaan yang semakin meningkat baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini mendorong perkembangan budidaya ikan hias di Indonesia. Salah satunya adalah ikan ikan Betta Betta splendens Regan splendens Regan atau yang lebih dikenal dengan nama ikan cupang. Ikan jantan sangat agresif dan memiliki kebiasaan saling menyerang apabila ditempatkan dalam da lam satu adah !"stro, 1#$#%. Habitat ikan ini di perairan taar seperti, danau dan raa, tetapi saat ini sudah banyak dibudidayakan. &erkembangbiakan Betta &erkembangbiakan Betta splendens ber bersifa sifatt bub bubble blenes nester ter,, yai yaitu tu mem membua buatt sara sa rang ng bu busa sa se sebe belu lum m be berp rpij ijah ah da dan n te telu lur' r'te telu lurr di dim mas asuk ukka kan n ke da dala lamn mny ya !L !Lin inke ke,, 1##()Sanford,1##*%. Ikan cupang ! Betta sp.% adalah salah satu jenis hean peliharaan yang mempunyaidaya tarik pada arna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai arna'arni indahpada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel'sel pigmen !chromatophore% yang terletakpada kulit ikan. Ikan cupang ! Betta sp.% adalah salah satu jenis hean peliharaan yang mempunyai daya tarik pada arna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan arnanya. +eindahan bentuk sirip dan arna sangat menentukan nilai jual. arna pada ikan cupang mempunyai fungsi yang signifikan, yaitu sebagai pengenal jenis yaitu dari tampilan pola dan cora co rak k a arn rnaa pa pada da tu tubu buhn hnya ya ju juga ga seb sebag agai ai pr prot otek eksi si di diri ri da dari ri an ancam caman an pe pema mang ngsa sany nyaa !&urakusuma, -/% 1.-.0ujuan 1. ntuk mengetahui seksualitas ikan cupang -. ntuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan cupang 2. ntuk mengetahui fekunditas ikan cupang
BAB II PEMBAHASAN -.1. +lasifikasi Ikan 3upang ! Betta ! Betta sp.% Ikan 3upang ! Betta Betta sp.% sp.% +ingdom 4 5nimalia &hylum 4 3hordata 3lass 4 5ctinopterygii "rder 4 &erciformes 6amily 4 "sphronemidae 7enus 4 Betta Species 4 Betta sp. 4 Betta sp. !Regan, 1#1% -.-. 8eskripsi Ikan 3upang ! Betta ! Betta sp.%
Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mempunyai alat pernapasan tambahan berupa labirin. 8engan bantuan alat tersebut, ikan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara. 8engan demikian dalam pemeliharaan ikan cupang, aerasi tidak harus dipasang sehingga dapat menghemat penggunaan listrik dan sarana sistem aerasi. 8aya tarik lain dari ikan cupang adalah keindahan arna dan sirip'siripnya, terutama ikan cupang jantan. Ikan ini juga senang berkelahi terhadap sesamanya sehingga dijuluki 9fighting fish:, tetapi bersikap toleran terhadap ikan jenis lain. 0oleransi ikan cupang terhadap temperatur berkisar antara -('-# o3. &ertumbuhannya ikan cupang relatif cepat sehingga masa pembesarannya tidak terlalu lama ke aktu penjualannya. -.2. Habitat Ikan 3upang Ikan 3upang Hidup di daerah tropis, terutama di benua 5sia sampai 5frika. Habitat asalnya di daerah perairan dangkal dan berair jernih, seperti daerah persaahan hingga sungai yang bertemperatur -('-/ derajat celcius, dengan pH berkisar ;,- < /,* serta tingkat kandungan mineral terlarut dalam air atau kesadahan !hardness% berkisar *'1- dH. &ada umumnya cupang sanggup hidup dan berkembang biak dengan baik pada kisaran pH ;,* ' /,dan hardness berkisar $,* < 1dH. -.(. =orfologi cupang Ikan ini berasal dari sumatra, jaa, singapura dan malaysia. Ikan ini bersifat karni>ora dan bersifat sangat agresif terutama untuk yang jantan. 8ipasaran ada dua jenis cupang yaitu cupang adu dan cupang hias. 3upang hias memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan cupang adu memiliki sirip yang pendek dan sangat agresif. 3upang meilikiki berbagai jenis arna mulai dari biru tua, merah tua, albino, kehijauan !ira, -/%. -.*. 6isiologi cupang &erilaku berhubungan dengan tingkah laku alami yang ditunjukkan ikan cupang. Selama penangkaran, perilaku alami tersebut hendaknya tidak dihambat atau dihilangkan. ?amun, perlu diolah agar sesuai dengan tujuan pemeliharaan. &enghambatan perilaku alami justru berakibat buruk bagi ikan. Hal tersebut mengakibatkan ikan menjadi stres karena tidak dapat menyalurkan hasratnya!ira, -/%.
-.;. &erilaku makan Secara umum, ikan mempunyai dua pola dalam mencari pakan, yaitu aktif mencari pakan pada siang hari !diurnal% dan malam hari !nokturnal%. Sementara cupang sendiri termasuk tipe diurnal, yaitu aktif mencari pakan mulai dari matahari terbit hingga tenggelam. 8i alam, cupang akan memakan pakan yang ditemui sebanyak'banyaknya. Ikan cupang termasuk dalam kelompok ikan karni>ora, yaitu memakan binatang hidup. Hal itu terlihat dari bentuk giginya yang runcing !bergerigi%. 5dapun jenis pakan yang biasa disantap ikan ini yaitu lar>a serangga air, jentik nyamuk, ataupun cacing sutera !ira, -/%.
a. •
• • • • • •
b. • • • • • •
-./ 3iri seksualitas primer dan sekunder ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara >isual dari ciri kelamin sekundernya. Berikut ini ciri'ciri indukan yang baik dan siap kain4 Pejantan 0elah mencapai usia delapan bulan. 8apat ditandai dengan ukuran yang sudah melebihi enam senti meter. 5tau melihat pangkal ekor yang kekar. =emiliki bentuk fisik yang bagus. =emiliki mental yang berani. =emiliki arna yang cerah dan cemerlang. Sering membuat gelembung busa di permukaan air. 7erak'gerik yang genit ketika melihat cupang betina =emiliki dasi, yaitu modifikasi dari sirip >entral yang lebih panjang dr betina.
Betina mencapai usia yang cuku yakni delapan bulan. 8itandai dengan perutnya yang gendut. =emiliki bentuk fisik yang bagus. =emiliki arna cemerlang serta sirip yang tegas. 0ubuh ikan berubah arna menjadi garis'garis transparan seperti @ebra. Bintik putih pada abdomen yang menjendol tanda t elur siap dibuahi. 8asi lebih pendek Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara >isual karena organ genitalnya cukup kecil. Ikan cupang jatan mempunyai organ yang bernama testis, sedangkan ikan cupang betina mempunyai organ yang bernama o>ari. ntuk reproduksi, biasanya perbandingan ikan jantan dan betina adalah 142.
-.$. &erilaku memijah Sebagaimana hean lainnya, proses pemijahan dilakukan dengan jalan salah satu pasangan menarik perhatian laan jenisnya. 8alam kasus ini, cupang jantan merupakan pihak yang melakukan aksi menarik perhatian tersebut. 3upang jantan akan berlagak memamerkan 9ketampanannya: di depan sang betina sambil mengembangkan sirip'siripnya. 8engan keindahan arna tubuhnya pula, cupang jantan akan mendekati sang betina dan berputar'putar. Setelah sang betina tertarik, cupang jantan akan menelikung tubuh betina. Sementara cupang betina membiarkan tubuhnya melayang dalam 9dekapan: sang jantan. Aika selesai memijah, cupang jantan akan melepaskan tubuh betina. 8ari tubuh betina pun akan terlihat telur yang keluar dan berjatuhan ke dasar media pemeliharaan !&aul, -(%.
Selanjutnya, tugas cupang jantanlah yang meraat telur hingga menetas. 8alam hal ini, terdapat dua tipe pemijahan yang terjadi pada ikan cupang, yaitu bubble nest breed dan mouth brooder. 8i antara keduanya tertdapat perbedaan prinsip dalam hal menetaskan telur !&aul, -(% 1. Bubble nest breed Secara alami, cupang jantan yang siap memijah pada tipe ini akan terlihat membuat sarang busa. Sarang busa yang dibuat berbentuk gelembung'gelembung kecil udara yang ditempatkan sang jantan di permukaan air. Biasanya, sarang busa ini ditempelkan pada dedaunan atau tanaman air !&aul, -(%. Setelah selesai membuat sarang busa, cupang jantan akan menggiring cupang betina untuk melakukan perkainan di baah sarang busa yang telah dibuat. 3upang jantan akan menangkap telur yang berjatuhan dan menyimpan dalam mulutnya. Selanjutnya, telur tersebut disemburkan ke sarang busa agar melekat. 0elur yang jatuh akan diambil dan disemburkan kembali hingga benar'benar melekat. Sejak saat itu, cupang jantan dengan setia menjaga telurnya dari gangguan ikan lain. Selain itu, sang jantan akan mengipasi telur dengan sirip'siripnya agar suplai oksigen untuk telur tetap terjaga. Selama itu pula, induk jantan akan mereno>asi sarang busa yang rusak dengan membuat sarang baru. Setelah menetas, anak cupang akan tetap berada dalam sarang busa sampai mereka mampu menembus atau melepaskan diri dari sarangnya. Aika telah terlepas, anak cupang sudah mampu menghirup udara langsung dari udara. 5dapun jenis ikan cupang yang termasuk dalam bubble nest breed yaitu Betta akarensis, Betta coccina, Betta bellica, Betta tasyaee, Betta smaragdina, Betta imbellis, dan Betta splendens !&aul, -(%. -. mouth brooder &ada kelompok ini, cupang jantan akan memunguti telur yang sudah terbuahi dan memasukkan serta mengeraminya dalam mulut hingga menetas. Selama mengerami telur tersebut cupang jantan berpuasa dan menghindari kontak fisik dengan jantan lain. Setelah menetas, anak cupang akan dikeluarkan dari mulut induk jantan ke permukaan air. Selanjutnya, induk jantan akan tetap melindungi anaknya dengan cara memasukkan kembali anaknya ke dalam mulut jika ada bahaya. Hal tersebut dilakukan hingga anak cupang berumur satu minggu dan bisa mencari makan sendiri. Selanjutnya, induk jantan tidak lagi melindungi anaknya dengan cara memasukkan ke dalam mulut, tetapi sekedar berjaga'jaga di dekatnya. Hal tersebut dilakukan karena ukuran anak cupang yang sudah mulai membesar. Beberapa jenis cupang yang berkembang biak dengan cara ini di antaranya Betta pugna, Betta taeniata, Betta macrostoma, Betta unimaculata, Betta picta, Betta anabantoides, Betta edithae, dan Betta foerschi !&aul, -(%.2. 0ingkat kematangan gonad ikan cupang. -.#. 0ingkat +ematangan 7onad !0+7% Ikan 3upang 0+7 !0ingkat +ematangan 7onad% menunjukkan suatu tingkatan kematangan seksual ikan. Sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama fase perkembangan gonad. mumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 1'-*C dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara *'1C. 8alam mencapai kematangan gonad, dapat dibagi dalam beberapa tahapan. Secara umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. kuran ikan saat pertama kali matang gonad !length at first maturity, Lm% bergantung pada pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor lingkungan. &embagian tahap kematangan gonad dilakukan dalam dua cara, yakni analisis laboratorium dan pengamatan >isual.
1. -. 2. (. *.
1. -. 2. (. *.
3ara yang umum digunakan ialah metode pengamatan >isual berdasarkan ukuran D penampakan gonad, sebagai catatan metode ini bersifat subyektif. Indikator pembagian tahapan kematangan gonad dengan cara >isual ialah4 kuran gonad dalam menempati rongga badan !kecil, 1E( bagian, 1E- bagian, F bagian atau penuh%. Berat gonad segar !ditimbang%. &enampakan 4 arna gonad. &enampakan butiran telur !o>a% untuk ikan betina !opaGue, translucens EripeEgra>id%. 5da tidaknya pembuluh darah, dll. Semakin besar ukuran gonad !beratnya makin tinggi%, maka semakin tinggi pula 0+7'nya. ?ilai 0+7 juga berbanding lurus dengan nilai 7SI !7onado Somatic Inde% dan atau 7I !7onad Inde%. Rumus 7SI menurut Batts !1#/-%4 7I!gEL2%J1$ +eterangan4 7I4 7onado Somatic Inde) g4 Berat 7onad !gram%) L &anjang ikan !mm%. +arena sifatnya yang subjektif, sering terjadi perbedaan tahap 0+7 baik karena perbedaan obser>er maupun perbedaan aktu. Sebagai acuan standar umum digunakan * tahap 0+7 !6i>e stage of >isual maturity stage for partial spaning fishes%, yakni4 0+7 I !immature, dara%) 0+7 II !de>eloping, dara berkembang%) 0+7 III !maturingE ripening, pematangan%) 0+7 IK !matureE ripeE gra>id, matang% 0+7 K !spent, salin%. 8iantara kelima kematangan standar tersebut, 0+7 III biasanya memiliki nilai 7SIE7I dalam kisaran yang luas, menunjukkan tahap pematangan itu berlangsung relatif lebih lama dibanding 0+7 lainnya. &erbedaan spesifik dari tiap 0+7 bisa diketahui dari pengamatan mikroskopis terhadap ukuran diameter D penampakan o>a, atau irisan histologis dari gonadEo>ary !ffendie) =och. Ichsan. --%. -.1. 6ekunditas Ikan 3upang 6ekunditas ikan cupang, dapat ditentukan berdasrkan pengaruh umur, dan pakan yang diberikan. Aumlah telur semakin meningkat dengan bertambahnya umur. mur ikan menentukan tingkat kematangan gonad dan jumlah telurnya.&akan yang baik digunakan untuk ikan cupang indukan adalah 8hapnia sp. dengan kandungan lemak sebesar $.C. jika dibandingkan dengan 0ubife yang mengandung lemak sekitar 12.2C. +andungan lemak tinggi dapat mengakibatkan timbunan lemak yang menutupi saluran pengeluaran telur !o>iduct%, sehingga induk akan kesulitan dalam pengeluaran telur. +eberadaan pigmendiduga juga mempengaruhi fekunditas. +aroten berfungsi penting dalam fisiologis, yaitu dalam sistem endokrin seperti perkembangan dan pematangan gonad. 8aphnia dan 0ubfe mengandung karoten yang mengakibatkan arna merah pada tubuhnya. Induk umur ( bulan memiliki produksi lar>a lebih tinggi,hal ini dikarenakan kemampuan produksi lar>a didukung kuantitas dan kualitasdari telurnya, bila telur yang dihasilkan sedikit dan mernpunyai kualitas kurang baik maka produksi lar>anya juga rendah. 6ekunditas dapat menunjukkan kemampuan induk untuk menghasilkan anak ikan di dalam suatu pemijahan.&eningkatan umur ikan ternyata menentukan pula tingkat produksi lar>anya.6ekunditas ikan cupang biasanya berkisar / butir dengan ukuran induk 2'2.*bulan
!5lumnus 6akultas Biologi -1%.6ertilisasi dan daya tetas ikan cupang dapat ditentukan oleh kualitas air media pemijahan seperti temperatur, pH, dan oksigen terlarut. 0emperatur optimaluntuk pemijahan ikan hias Betta splendens berkisar antara -;3 sampai -#3. &eningkatan suhu dan tekanan oksigen dapat mempengaruhi daya tetas, sedangsuhu air dapat mempengaruhi efisiensi perubahan kuning telur menjadi bobot badan embrio ikan pada proses perkembangan. 0elur ikan Betta splendens tergolong berukuran sedang, suhu optimal untuk penetasan berkisar antara -; 3sampai -$ 3, dengan aktu penetasan sekitar 2 sampai ( hari. pH yang optimal untuk penetasan ikan hias Bettas plendens berkisar antara ;,- < /,$ dan kandungan oksigen terlarut berkisar antara ;, < /,- ppm. Aumlah telur yang dio>ulasikan berkisar antara //* butir sampai # butir, jika kualitas air baik temperatur, pH,dan oksigen terlarut yang digunakan optimal !Mustina -2%.
BAB III PENUTUP 2.1 +esimpulan Ikan cupang berasal dari Sumatra, Aaa, Singapura dan =alaysia. 3upang sendiri termasuk tipe diurnal, yaitu aktif mencari pakan mulai dari matahari terbit hingga tenggelam. ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara >isual dari ciri kelamin sekundernya. Ikan cupang jantan mempunyai karakter fisik yang lebih menarik. arna lebih beragam dan sirip yang lebih panjang dan agresif. Sedangkan betina tidak punya arna yang cukup menarik, sirip yang tidak lebih panjang daripada ikan cupang jantan. Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara >isual karena organ genitalnya cukup kecil. &roses pemijahan dilakukan dengan jalan salah satu pasangan menarik perhatian laan jenisnya. 0erdapat dua tipe pemijahan yang terjadi pada ikan cupang, yaitu bubble nest breed dan mouth brooder.