Kapita Selekta
MAKALAH HYBRID FIBER COAX (HFC)
Disusun Oleh :
CASI SETIANINGSIH
111108008 111108008
PRIMA MERLIYASARI
111108061
FAKULTAS ELEKTRO DAN KOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
BANDUNG 2010
Hybrid Fiber Coax
Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
HFC (Hybrid Fiber Coax) merupakan salah satu teknologi jaringan akses yang dibentuk atas dasar kombinasi jaringan optik dan koaksial. Awalnya, teknologi HFC banyak digunakan oleh operator TV kabel untuk menyalurkan layanan TV secara broadcast melalui kabel. Namun, seiring perkembangan jaman, teknologi HFC lebih berkembang dalam fitur-fitur layanannya secara sekaligus, yaitu TV kabel itu sendiri, telepon, internet, dan Video on Demand. Fitur-fitur tersebut memungkinkan dikirimkan sekaligus menggunakan jaringan HFC, yang memiliki kemampuan penyediaan bandwidth yang besar dan kecepatan transmisi data yang tinggi, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optic.
Jaringan HFC dapat diterapkan melalui pemanfaatan jaringan cable TV yang sudah luas seperti di Amerika Serikat ataupun dengan membangun infrastruktur cable TV yang baru dengan teknologi HFC Dalam perlombaan untuk memenuhi keinginan pelanggan (consumer) akan servis Internet yang lebih cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan peran yang penting adalah bandwidth (lebar pita) . Sebagai perbandingan, jaringan kabel telepon memiliki bandwidth yang rendah sehingga mempunyai kecepatan yang rendah sedangkan jaringan cable TV menyediakan bandwidth yang sangat lebar sehingga menawarkan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan keunggulan dari jaringan cable TV ini , pemakai Internet dapat memperoleh kecepatan sambungan 500-1000 kali lebih cepat daripada modem dial-up biasa dan 100-200 kali lebih cepat daripada sambungan ISDN yang ada saat ini. File-file yang biasanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk di-download dapat dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki jaringan untuk penyediaan pelayanan multimedia secara real time.
Hybrid Fiber Coax
Page 2
1.2
Tujuan
1. Apa itu HFC (Hybrid Fiber Coax)? 2. Apa kelebihan jaringan HFC? 3. Bagaimana topologi dan sistem jaringan HFC? 4. Apa contoh aplikasi layanan HFC?
1.3
R umusan
Masalah
1. Mengetahui dan memahami teknologi HFC. 2. Mengetahui kelebihan jaringan HFC. 3. Mengetahui topologi dan sistem jaringan HFC. 4. Mengetahui aplikasi layanan HFC.
1.4
Batasan Masalah
1. Hanya membahas Hybrid Fiber Coax (HFC). 2. Tidak membahas fiber optic secara mendalam. 3. Tidak membahas perangkat RF.
Hybrid Fiber Coax
Page 3
BAB II PEMBAHASAN HYBR ID FIBER COAX A. Definisi HFC
HFC adalah singkatan dari Hybrid Fiber Coax. Pada dasarnya HFC adalah suatu perangkat yang digunakan untuk jaringan telekomunikasi dan merupakan penggabungan dari teknologi fiber optic, dan teknologi kabel coaxial tradisional sehingga merupakan suatu teknologi ³hybrid´. Saat ini penggunaan HFC dalam jaringan telekomunikasi mendapat perhatian yang besar karena secara teoritis memungkinkan penyediaan berbagai service secara sekaligus (multiservice) seperti telephony, internet, cable TV dan Video-On-Demand (VOD) dengan janji kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dan harga yang terjangkau oleh pemakai. Jaringan HFC dapat diterapkan melalui pemanfaatan jaringan cable TV yang sudah luas seperti di Amerika Serikat ataupun dengan membangun infrastruktur cable TV yang baru dengan teknologi HFC. Dalam perlombaan untuk memenuhi keinginan pelanggan (consumer) akan servis Internet yang lebih cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan peran yang penting adalah bandwidth (lebar pita) . Sebagai perbandingan, jaringan kabel telepon memiliki bandwidth yang rendah sehingga mempunyai kecepatan yang rendah sedangkan jaringan cable TV menyediakan bandwidth yang sangat lebar sehingga menawarkan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan keunggulan dari jaringan cable TV ini , pemakai Internet dapat memperoleh kecepatan sambungan 5001000 kali lebih cepat daripada modem dial-up biasa dan 100-200 kali lebih cepat daripada sambungan ISDN yang ada saat ini. File-file yang biasanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk di-download dapat dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki jaringan untuk penyediaan pelayanan multimedia secara real ti me.
Hybrid Fiber Coax
Page 4
B. Perbandingan kabel Coaxial dan Fiber Optik K elebihan
a.
dan kekurangan kabel Coaxial
K ekurangan
Di Amerika Serikat jaringan CATV (singkatan yang umum digunakan untuk cable TV) tersebar pada lebih dari 60 juta rumah. Dengan segala keunggulan tersebut beberapa hambatan yang dihadapi pada implementasi jaringan CATV sebagai multiservice provider adalah kebanyakan CATV menggunakan sistem full coaxial cable dengan kelemahan-kelemahan berikut: Rentan terhadap berbagai macam gangguan seperti stasiun radio AM/FM,
y
radio CB, dll. Umur
y
dan perubahan temperatur secara terus-menerus (temperature fluxes)
menyebabkan retakan pada isolasi trunk sehingga kabel berubah menjadi suatu antena raksasa. Semua noise di atas dapat di-pick up oleh penguat dan merambat kepada node-
y
node yang ada pada jaringan. Bila
y
jaringan
CATV
pada
suatu
daerah
tertentu
melayani
banyak
pelanggan/rumah maka pada daerah tersebut akan timbul suatu medan elektromagnet yang kuat sehingga dapat mempengaruhi perangkat elektronik pada pesawat terbang yang melalui daerah tersebut.
b.
K elebihan
Adapun kelebihan kabel Coaxial adalah sebagai berikut : y
Bandwidth yang lebar 1000 MHz
y
Harga murah
K elebihan
a.
dan kekurangan kabel Fiber Optik
K ekurangan K ekurangan
kabel Fiber Optik adalah sebagai berikut :
y
Harga mahal jika digunakan untuk jumlah pelanggan yang sedikit
y
Bila terjadi kerusakan dampak yang akan diterima a kan sangat besar
Hybrid Fiber Coax
Page 5
b.
K elebihan
Adapun kelebihan kabel Fiber Optik adalah sebagai berikut : y
Lebih efisien untuk melayani jumlah pelanggan yang banyak
y
Bandwidth yang besar
y
Tahan terhadap radiasi electromagnetic
y
K ebutuhan
y
Diameter yang kecil dapat mengcover pelanggan yang banyak
y
Memiliki rugi-rugi minimal pada transportasi data
repeater yang lebih sedikit
Berdasarkan hal tersebut maka masing-masing keunggulan yang dimiliki oleh masingmasing kabel digabung sehingga menghasilkan metode penyaluran yang lebih baik dan memiliki nilai ekonomis yang lebih murah.
K elebihan
jaringan HFC adalah sebagai berikut :
y
Bandwidth yang besar
y
Layanan yang terintegrasi
y
Efisiensi perangkat yang sudah dimiliki Operator
y
Menciptakan jenis layanan baru kepada pelanggan
y
Alternatif sarana telekomunikasi kepada pelanggan
y
Saling mengisi menutupi sisi lemah dari masing-masing kabel (antara fiber optic dan coaxial)
C. Topologi dan sistem jaringan HFC
Pada sistem HFC penempatan titik terminasi antara kabel fiber dan coaxial dibedakan berdasarkan area kerjanya.
K abel
kabel
fiber optik digunakan untuk
penyaluran dari headend/ sentral telekomunikasi menuju sebuah optik node,dari optik node digunakan kabel coaxial sebagai media penyalur ke pelanggan namun penempatan titik konversi optik /optik node ini berbeda-beda tergantung kepadatan pelanggan yang dilayani oleh operator telekomunikasi yang bersangkutan. Jaringan kabel Serat Optik mempunyai bentuk topologi Star atau Ring. Jaringan kabel Coaxial mempunyai bentuk topologi Tree/Branch.
Hybrid Fiber Coax
Page 6
Gambar
Topologi Jaringan HFC
Keterangan Gambar : 1. Optical Transport Menghubungkan Headend ke H UB (Point-to-Point) 2. Optical Distribution Menghubungkan Headend/Hub ke Node (Point-to-Multipoint) 3. Coaxial Distribution Menghubungkan Service Area, Trunk plant, F eeder Plant 4. Subscriber Drop Menghubungkan TAP ke Terminal Pelanggan
K omponen
y
± komponen penyusun utama jaringan HFC
Mater Headend, sebagai pusat layanan informasi dari jaringan HFC, dimana sinyal dari berbagai sumber (seperti sinyal satelit, sinyal off air) diterima dan diubah menjadi bentuk transmisi sinyal RF.
y
Distribution Hub, pusat distribusi jaringan akses yang menuju rumah-rumah pelanggan. Dapat dianalogikan dengan STO pada PSTN.
y
Fiber Node, terdiri atas optoelektronik dan power inserter, berfungsi untuk mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik, kemudian didistribusikan ke jaringan koaksial atau sebaliknya.
Hybrid Fiber Coax
Page 7
y
Express Amplifier, sebagai penguat level sinyal yang turun akibat redaman transmisi pada kabel express yang bertujuan untuk memperluas jangkauan pelayanan fiber node.
y
Feeder Amplifier, sebagai penguat pada jaringan kabel koaksial yang menuju ke pelanggan.
y
Tap, adalah gabungan dari splitter dan directional couplers, sebagai komponen pasif untuk mencabangkan sinyal dari kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan secara efektif.
y
Splitter, merupakan komponen pasif yang digunakan untuk membagi suatu sinyal input ke dua kabel output dengan sama besar.
Gambar
Hybrid Fiber Coax
arsitektur jaringan HFC secara umum.
Page 8
K omponen
1)
lengkap penyusun HFC beserta fungsinya :
Headend
Headend merupakan bagian terpenting dari sistem HFC. Pada headend, sinyal dari bermacam-macam sumber (seperti sinyal satelit, sinyal off-air) diterima dan diubah menjadi bentuk pengantaran sinyal yang semestinya. Pada saat sinyal-sinyal telah siap untuk diantarkan, sinyal-sinyal tersebut digabungkan dalam sebuah kabel single dan siap untuk dikirim melalui jaringan. Headend ini terdiri atas beberapa bagian, antara lain adalah receiver, demodulator/decoder, modulator dan combiner. y
receiver Receiver Fungsi receiver disini adalah sebagai penerima sinyal yang berasal dari stasiun bumi sebelum diteruskan ke modulator. Sedangkan fungsi stasiun bumi ialah menangkap sumber sinyal yang berasal dari satelit. Pada masing-masing receiver ini terjadi pemilahan sinyal untuk memilih satu channel yang diinginkan karena sinyal yang diterima dari satelit masih terdiri dari banyak channel. Sinyal tersebut kemudian diteruskan ke modulator.
y
Demodulator / Decoder Demodulator / Decoder
Untuk
sumber sinyal yang merupakan sinyal off-air ,
sebelum sinyal RF broadcast yang diterima oleh antena tersebut dimasukkkan ke Hybrid Fiber Coax
Page 9
modulator maka sinyal tersebut dipisah terlebih dahulu berdasarkan channelnya. Pemisahan ini dilakukan oleh alat ini sendiri. y
Modulator Modulator sinyal-sinyal sumber di headend yang berbentuk sinyal baseband, sebelum dikirim ke combiner harus dimodulasikan dulu ke dalam sinyal pembawa RF. Oleh karena itu sinyal-sinyal sumber ini harus dilewatkan ke sebuah modulator yang menempatkan komponen baseband audio dan video pada sinyal pembawa RF.
y
Combiner Combiner mengacu pada proses dari penempatan berbagai sinyal-sinyal RF dalam sebuah kabel tunggal untuk pendistribusian melalui jaringan.Sebelum sinyal±sinyal tersebut digabungkan terlebih dahulu dilakukan terjadi proses ³scrambling´ (pengacakan) sinyal untuk mencegah akses dari pihak-pihak yang tidak diinginkan serta dilakukan proses penyisipan iklan.Metode penggambungan yang paling umum digunakan dalam sistem broadband RF adalah a pairing -off sequence dimana grup-grup yang terdiri dari dua buah sinyal digabungkan pada waktu yang bersamaan, kemudian grup-grup hasil penggabungan tersebut digabungkan lagi. Proses Ini berlanjut sampai semua sinyal berada dalam kabel yang sama.
Untuk
mendukung proses penggabungan, digunakan rangkaian mini yang disebut splitter. y
Cable Router Cable Router berfungsi sebagai interface antara tipe network standar (PSTN) dengan HFC headend distribution point , mengontrol penggunaan bandwidth dan spektrum dalam komunikasi data di HFC dan mengatur semua cable modem yang terhubung padanya.Cable Telephony berfungsi sebagai interface antara jaringan PSTN dengan
HFC
headend distribution point untuk menyalurkan layanan
telephony dalam komunikasi dua arah. y
Optoelektronik Optoelektronik Sinyal yang dilewatkan melalui fiber adalah dalam bentuk optik (berupa cahaya). Cahaya adalah sebuah bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat tinggi dengan rentang frekuensi dalam orde TeraHertz
Hybrid Fiber Coax
Page 10
(THz). Seperti sinyal pembawa RF, sinyal pembawa gelombang cahaya juga dapat membawa informasi. Oleh karena sinyal yang keluar dari combiner masih berupa sinyal listrik (RF) maka sinyal ini harus diubah dulu menjadi sinyal optik (cahaya) dengan menggunakan optoelektronik yang mengubah sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan juga sebaliknya.Pengantaran sinyal melalui sebuah link optikal mencakup dua komponen utama yaitu :
Optical Transmitter pada bagian optoelektronik di headend adalah titik dimana optoelektronik menerima sinyal pembawa RF dari combiner. Sinyal yang masuk ke optical transmitter berupa sinyal pembawa RF yang berbentuk sinyal listrik, karena itu untuk dapat dilewatkan pada saluran fiber optic sinyal ini harus diubah dulu ke bentuk cahaya. Transmitter inilah yang bertanggung jawab untuk mengubah input sinyal listrik menjadi sinyal optik dan mengirimkan sinyal optik tersebut ke saluran fiber optik Gambar Skema Optical Transmitter.
Optical Receiver pada bagian optoelektronik di headend adalah titik dimana optoelektronik menerima sinyal optik dari saluran fiber optic yang merupakan sinyal upstream dari pelanggan. Sinyal memasuki receiver dalam bentuk cahaya (optik). Fungsi receiver ini adalah untuk mengambil kembali sinyal RF asli dari pembawa gelombang cahayanya (lightwave carrier). Receiver akan mengkonversi sinyal optik yang diterima menjadi output listrik RF. Bagian-bagian utama dari optical receiver yang terlibat dalam proses konversi adalah focusing lens (lensa pemfokus), phot odiode (fotodioda) dan R F ampli f ier (penguat RF). Gambar Skema Optical Receiver
Hybrid Fiber Coax
Page 11
2)
Distribution Hub
Distribution Hub (DH) mempunyai fungsi mendistribusikan signal ke beberapa lokasi dengan media fiber optik.
Untuk
jaringan HFC yang kecil cukup menggunakan satu
atau dua distribution Hub.Sedangkan untuk jaringan HFC yang cukup besar, Distribution Hub terbagi atas Main Hub (MH) dan Sub Hub (SH). Di dalam DH signal yang datang dikuatkan dan dipecah (splitted) dengan level yang disyaratkan oleh ODN. Di dalam DH terdapat Penerima optik, Electrical splitter, Driver Amplifier, dan Optical amplifier.
3)
Fiber Node
Hybrid Fiber Coax
Page 12
sebagaimana yang telah disebutkan diatas, fiber node adalah node pada jaringan di mana sinyaloptik dari trunk fiber diubah menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke kabel coax atau sebaliknya. Fiber node ini terdiri atas alat o pt oelektr onik dan power inserter . Alat optoelektronik adalah alat yang mengkonversikan sinyal cahaya ke sinyal listrik atau sebaliknya. Optoelektronik pada jaringan HFC terdiri atas dua bagian yaitu:Transmitter, Receiver, Penguat RF. y
K etiga
jenis alat tersebut telah dijelaskan diatas.
Power Inserter; Power inserter merupakan interface yang menghubungkan catu daya luar dengan node. Jadi, daya disalurkan ke dalam node melalui power inserter. Salah satu feature dari power inserter adalah surge suppression untuk melindungi kabel dari arus yang naik secara tiba-tiba (surge) dan tegangan yang berlebih (overvoltage).
4)
Terminal y
C I U (Customer Interface Unit) Merupakan antarmuka antara terminal pelanggan dengan jaringan kabel koaksial HFC. Berbasis layanan dengan kemampuan 64
bps, K
pada sisi pelanggan dapat
diadakan layanan POTS, ISDN kanal BRA dan data secara fleksibel. Dalam perkembangannya tersedia beberapa tipe perangkat sesuai dengan tingkat kebutuhan pelanggan. Dapat diletakkan dengan indoor atau outdoor mounting tergantung sistem pencatuan dayanya. Sistem pencatuan daya terbagi atas : 1)
Local power untuk masing-masing terminal CI U sebesar 100/240V AC dengan batere cadangan.
2)
Catuan drop dari jaringan koaksial (pada terminal BON U) sebesar 60 atau 90V AC pada frekuensi 60 Hz.
y
Cable Modem Cable modem adalah suatu alat yang memungkinkan akses berkecepatan tinggi ke Internet melalui suatu jaringan CATV. Cable modem biasanya mempunyai dua sambungan, salah satunya ke outlet di dinding dan satunya lagi ke komputer (PC). K ecepatan
Hybrid Fiber Coax
cable modem ini berbeda-beda. Dalam arah downstream, (dari network Page 13
ke komputer) kecepatan dapat mencapai 36 Mbps. Hanya sedikit komputer yang mampu untuk disambungkan dengan kecepatan yang demikian tinggi sehingga nilai yang lebih realistis adalah antara 3 s.d. 10 Mbps. Dalam arah sebaliknya, yaitu upstream, kecepatan dapat mencapai 10 Mbps, t etapi kebanyakan produser modem akan memilih kecepatan lebih optimal antara 200 kbps dan 2 Mbps. Pada awal pemakaian cable modem maka setup yang asimetris akan lebih banyak digunakan dimana downstream channel memiliki alokasi bandwidth yang lebih tinggi daripada upstream. Hal ini adalah karena aplikasi-aplikasi internet yang ada saat ini cenderung untuk bersifat asimetris.
K egiatan-kegiatan
yang bersifat downstream
seperti World Wide Web (http) mengirim lebih banyak data ke komputer daripada ke network. Sebenarnya penggunaan kata ³modem´ untuk alat ini bisa menyesatkan karena dapat menimbulkan bayangan terhadap modem telepon biasa. K esamaan
antara cable modem dan modem biasa adalah bahwa kedua-duanya
melakukan modulasi dan demodulasi terhadap sinyal. Akan tetapi cable modem jauh lebih kompleks dibandingkan kakaknya si modem telepon. Cable modem dapat berperan sebagai modem, tuner, alat untuk encryption/decryption, bridge, router, ethernet hub dan sebagainya sesuai dengan service yang dilayani.Biasanya cable modem menerima dan mengirim data dengan cara yang berbeda. Pada arah downstream, data digital dimodulasi kemudian ditumpangkan pada carrier televisi 6 MHz, diantara 42 Mhz dan 750 Mhz. Terdapat banyak cara modulasi tetapi yang dua teknik yang paling populer digunakan adalah QPS K (sampai dengan 10 Mbps) dan QAM64(sampai dengan 36 Mbps). Sinyal ini dapat diletakkan dalam kanal 6 MHz pada kedua sisi sinyal TV tanpa mengganggu sinyal video cable TV. Pada jaringan cable yang diaktifkan pada kedua arah, transmisi upstream (juga disebut sebagai reverse path) dilakukan pada frekuensi antara 5 dan 40 MHz. Lingkungan frekeunsi tersebut cenderung mempunyai banyak derau , dengan gangguan dari radio HAM, radio CB dan derau impuls dari alat-alat rumah. Sebagai tambahan, derau-derau lain juga datang dari konektor-konektor yang yang tidak dipasang secara erat ataupun dari kabel-kabel jelek. Oleh karena jaringan yang digunakan berbentuk tree and branch maka semua noise terakumulasi dalam arah upstream. Untuk
mengurangi masalah ini kebanyakan produser menggunakan QPS K atau
metode modulasi yang sejenis yang bersifat lebih robust, akan tetapi QPS K lebih lambat dibandingkan QAM.
Hybrid Fiber Coax
Page 14
y
Set Top Box (STB) Set Top Box adalah alat yang dipasang di rumah pelanggan untuk memilih channel, merekam dan menggunakan fasilitas-fasilitas lain yang disediakan oleh provider. STB antara lain melakukan proses unscrambling sinyal dari channelchannel yang sudah di-subscribe oleh pelanggan.
Segmentasi Jaringan HFC
Adapun segmentasi pada jaringan HFC, dapat dikelompokkan menjadi 4 segmen dengan fungsi yang berbeda, yaitu:
y
Segmen 1
Optikal Transport Link atau jaringan transport optik, atau dikenal dengan jaringan trunk, yaitu hubungan antara headend dengan distribution hub, baik berupa transmisi
Hybrid Fiber Coax
Page 15
analog maupun transmisi digital. Mampu melewatkan beban penuh sinyal melalui jarak
48 s/d 65 km tanpa mengalami degradasi yang berarti. K hususnya untuk
hubungan Jarak Jauh. Mengirimkan sinyal dengan kualitas mendekati kualitas Headend diperlukan untuk segmen ini untuk melayani 10.000 pelanggan atau lebih bergantung dari link ini.
y
Segmen 2
Optikal Distribution Link ( Jaringan Distribusi Fiber ), untuk menghubungkan antara distribution hub dengan fiber node menggunakan teknologi optik analog. Link dengan jarak pendek, biasanya radius sekitar 3,2 km, sehingga link Hub-ke-Node mempunyai rentang 3,2 s/d 6,5 km. Penyisipan suplai tegangan (power inserter) untuk Coaxial Amplifier. Mengirimkan sinyal Analog RF ke Jaringan Coaxial.
y
Segmen 3
Coaxial Distribution Link (Jaringan Distribusi
K oaksial),
untuk mendistribusikan
sinyal RF yang membawa layanan jaringan HFC dari fiber node ke lokasi-lokasi pelanggan atau sebaliknya. Jaringan distribusi koaksial ini membentuk struktur jaringan tree and branch, terdiri atas komponen-komponen jaringan.
Hybrid Fiber Coax
Page 16
y
Segmen 4
Drop pelanggan, merupakan hubungan terakhir antara sistem feeder pasif, yaitu tap ke rumah atau CI U. Downstream dan U pstream Sinyal yang dikirim dari Headend ke Pelanggan disebut sinyal Downstream, sedangkan sinyal yang dikirim dari Pelanggan ke Headend disebut U pstream (return path). y
Downstream Band frekuensi yang digunakan mengirimkan informasi (TV analog, TV digital, Telepon, Data, VoD) dari Headend ke pelanggan. Rentang frekuensi yang digunakan oleh sinyal downstream adalah 47/51/71/88 - 862 MHz.
y
U pstream
Band frekuensi yang digunakan mengirimkan informasi (telepon, data, Network management) dari pelanggan ke Headend. Normalnya pada rentang 5 - 42 MHz untuk sistem K apasitas
US
dan rentang 5 - 65 MHz untuk sistem Eropa.
Informasi
K apasitas
informasi jaringan HFC adalah sebagai berikut :
y
K anal
televisi standar mempunyai spektrum RF 6 M Hz.
y
Sistem kabel tradisional dengan bandwidth down-stream 400 MHz ( 50 - 450 MHz) bisa menyalurkan 60 kanal TV analog
y
Untuk
sistem HFC dengan bandwidth downstream 700 MHz (50 - 750 MHz) bisa
menyalurkan 110 kanal TV analog. y
Satu kanal TV downstream bisa digunakan untuk data kecepatan 27 Mbps dengan modulasi 64QAM dan bisa ditingkatkan sampai kecepatan 36 Mbps dengan modulasi 128QAM.
Hybrid Fiber Coax
Page 17
y
K anal
upstream bisa mengirim data 500 kbps - 10 Mbps dari pelanggan-pelangga n
menggunakan modulasi 16QAM atau QPS K (bergantung pada besar spektrum yang dialokasikan untuk layanan). D. Aplikasi layanan HFC
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis aplikasi layanan HFC, antara lain adalah: 1)
Layanan video Diantaranya adalah off air TV, Pay per View, Pay per Channel, Video on Demand, Game on Demand, Music on Demand.
2)
3)
Layanan data, antara lain adalah: o
Portal services
o
e-commerce
o
telemedicine
o
telelearning
o
VoIP
o
Video conference
o
Video streaming
o
Audio streaming
Layanan suara, berupa layanan telepon dengan teknik packet cable dengan standar NCS-MGCP yang sekualitas dengan PSTN.
Hybrid Fiber Coax
Page 18
BAB III KESIMPULAN DAN SAR AN
A. Kesimpulan
1. Hybrid Fiber Coax merupakan salah satu teknologi jaringan akses yang dibentuk atas dasar kombinasi jaringan optik dan koaksial. 2.
K elebihan
penggunaan jaringan HFC diantaranya Bandwidth yang besar, Layanan
yang terintegrasi, Efisiensi perangkat yang sudah dimiliki Operator , Menciptakan jenis layanan baru kepada pelanggan , Alternatif sarana telekomunikasi kepada pelanggan, Saling mengisi menutupi sisi lemah dari masing-masing kabel (antara fiber optic dan coaxial).
3.
K abel
fiber optik digunakan untuk penyaluran dari headend/ sentral telekomunikasi
menuju sebuah optik node,dari optik node digunakan kabel coaxial sebagai media penyalur ke pelanggan namun penempatan titik konversi optik /optik node ini berbeda-beda tergantung kepadatan pelanggan yang dilayani oleh operator telekomunikasi yang bersangkutan.
4. Jenis layanan HFC terbagi menjadi 3 bagian yaitu : layanan data, layanan suara, dan layanan video.
B. Saran
1.
Untuk
selanjutnya agar dibahas HFC lebih detail dan mendalam.
2. Sebaiknya dilakukan perbandingan antara HFC dengan platform jaringan akses pita lebar yang lain, seperti ADSL dan S DV .
Hybrid Fiber Coax
Page 19