LAPORAN KASUS COMBUSTIO EC LISTRIK DENGAN DEFEK PADA REGIO OKSIPITALIS Pandu satya widiarto
Pembimbing : dr. dr. B.J Bismedi SpBP
Laporan kasus IDENTITAS • Nama
: Tn. H
• Tanggal lahir
: 09/08/1996 09/08/199 6
• No. RM
: 1321832
• Alamat
: Cibuni wangi banjar banjar harjo
• Agama
: Islam
• Pendidika Pendidikan n
: Tamat SLT SLTA
• Pekerjaan
:-
• Tgl. Masuk RS
: 16/09/2014
An A namnesis Dilakukan secara auto dan allo anamnesis di bangsal lantai 4 utara gedung teratai RSUP Fatmawati pada tanggal 8/10/2014 • Keluhan utama :
Terdapat luka bakar yang terasa nyeri pada telapak kaki kiri, dada dan leher sejak 5 Jam SMRS • Keluhan tambahan :
Kepala sakit dan badan lemas
Anamnesis • Riwayat penyakit sekarang
Os datang dengan keluhan terdapat luka bakar pada telapak kaki kiri, paha dada dan leher. Keluhan tersebut terjadi dikarenakan 5 jam SMRS os sedang memasang kabel (instalasi listrik) diatap rumahnya dan berdiri di atas seng secara tiba-tiba pasien tersengat listrik dengan sumber aliran kabel listrik dari seng dan menjalar ke telapak kaki, kemudian os terpelanting dan juga kepala bagian belakang terbentur dinding tembok.
Anamnesis seketika os tidak sadarkan diri sekitar 2 menit dan sempat sadar sebentar kemudian pingsan lagi, saat setelah kejadian os langsung dibawa warga sekitar rumah ke RS Leuwihliang. Sesampainya di RS Leuwihliang os dibersihkan lukanya dan sempat sadar ketika diberikan infus cairan, menurut pengakuan pasien dirinya diberikan cairan infus sebanyak 3 botol ( kolf ) dan dikarenakan instalasi tidak lengkap os dirujuk ke RSUP Fatmawati
Anamnesis ketika ditangani di IGD RSF os dalam keadaan lemah kaki terasa sangat sakit dan kepala terasa pusing serta terdapat luka lecet pada bagian pundak juga perdarahan dari hidung telinga dan mulut (-), os mual dan muntah berisi makanan di RSF os belum BAK dari saat kejadian
Anamnesis Riwayat penyakit dahulu - Os belum pernah
mengalami kejadian yang sama - Hipertensi
(-)
Riwayat penyakit keluarga -
Hipertensi DM Alergi Asma
(-) (-) (-) (-)
- Diabetes mellitus (-) - Alergi
(-)
- Asma
(-)
Riwayat pengobatan - IVFD RL 1500cc - Inj Ketorolac 1amp - ATS
Pemeriksaan fisik • Keadaan umum :
Kesadaran
: compos mentis
kesan sakit
: Sakit sedang
Primary survey • Airway
: Clear, tidak ada sumbatan jalan napas
• Breathing
: Spontan, regular
• Circulation
: TD 110/80, Nadi 96x regular
• Disabillity
: GCS 15
Pemeriksaan fisik • Secondary survey
Mata : Ca-/- Si -/Wajah : terdapat luka bakar Hidung :Deformitas -, bulu hidung terbakar Sekret (-), perdarahan (-) Telinga : Sekret (-), NT (-), Denging (-) Mulut : Gigi geligi tanggal (-), perdarahan (-) Tonsil T1/T1, uvula ditengah, detritus – Kriptus – Leher : KGB TTM Thorax : BJ I/II regular, M (-), G (-) SNV -/-, Rh -/-, Wh -/ Abdomen : Supel, NT (-) Extremitas :terdapat luka bakar, oedem (-)
Pemeriksaan fisik • Status lokalis (Luka bakar)
LOKASI
I
IIA
IIB
Kepala
1
Leher
1,5
Trunkus anterior
6
Trunkus posterior
III
1 2
Ex. Atas dextra Ex. Atas sinistra Ex. Bawah dextra
1,5
Ex. Bawah sinistra
8
1,5
Genitalia
Gluteal TOTAL JUMLAH LUAS LUKA BAKAR
15,5
5,5
1,5
Pemeriksaan penunjang JENIS
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN Leukosit
18,6* ribu/ul
3.6-11
Eritrosit
5,42 Juta/ul
4.4 – 5.9
Hemoglobin
15,1 g/dl
13.2 - 17.3
Hematokrit
47 %
40-52
Trombosit
303 Ribu/ul
150-440
MCV
86.4 fl
80-100
MCH
28,0 pg
26-34
MCHC
32,4 g/dl
32-36
RDW
14,5 %
<14
Pemeriksaan penunjang M ETABOLI SM E KARBOH I DRAT
Glukosa darah
135* mg/dl
<110
sewaktu ELEKTROLIT
Natrium (Na)
139 mmol/L
135-155
Kalium (K)
3.20 Mmol/L
3.6-5.5
Klorida (Cl)
105 Mmol/L
98-109
Foto klinis
Foto klinis
Foto klinis
DIAGNOSIS • Diagnosis kerja
- Combustio ec listrik gr II-III 22,5%
Dasar penegakkan diagnosis : 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3. Penghitungan derajat luka bakar
Rencana penatalaksanaan • IVFD NaCl : 4 x 60 x 22,5 = 5400cc/24 jam
- Diberikan 2700 cc dalam 8 jam - 3 kolf = 1500 cc (5 jam pertama) - Dikejar 1200 cc dalam 3 jam • IVFD NaCl 2700cc/16jam • Ceftriaxone 2x 1gr • Tramadol 3 x 400 mg • Vit C 1 X400 mg
Rencana penatalaksanaan • Operatif
- Debridement tanggal 19/09/2014
Laporan operasi 19/09/2014 • Nama operasi
: Debridement
• Jaringan di eksisi : Eschar • Pasien berbaring terlentang dalam GA • Dilakukan A dan Antisepsis daerah operasi dan sekitarnya • Dilakukan
cleansing secara showering dengan Nacl 0,9%
swaping,
scrubing
dan
• Pada regio occipital, ditemukan luka masuk berukuran 18 x 6
cm, dengan dasar perios yang telah mati • Dilakukan dressing dengan tulle, kasa lembab dan kassa
kering • Operasi selesai
Ct scan 25-09-14
Interpretasi Kesan : - Epidural hematoma - Estimasi volume +/- 38 ml - Edema hemisfer kanan dengan deviasi ringan falx ke kiri - Fracture occipitoparietal kanan
DIAGNOSIS PASTI 1. Combutio ec listrik gr II-III 22,5%
2. Epidural hematoma
Rencana tindakan : 6-10-2014 - STSG + Rotational flap - Drainase
PROGNOSIS • Ad Vitam
: Bonam
• Ad sanationam
: Bonam
• Ad functionam
: Dubia ad bonam
TINJAUN PUSTAKA LUKA BAKAR/ BURN INJURY
LUKA BAKAR ( BURN INJURY)
Luka bakar adalah trauma yang disebabkan oleh termis, elektris, khemis dan radiasi yang mengenai kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam (Syamsuhidayat, 2007 ).
ETIOLOGI Beberapa penyebab luka bakar menurut Syamsuhidayat (2007 ) adalah: 1. Luka bakar suhu tinggi (thermal burn)
2. Luka bakar bahan kimia (chemical burn), misalnya asam kuat dan basa kuat. 3. Luka bakar sengatan listrik (electrical burn), misalnya aliran listrik tegangan tinggi. 4. Luka bakar radiasi (radiasi injury)
Patofisiologi sistemik
Fase Luka Bakar Untuk mempermudah penanganan luka bakar maka dalam perjalanan penyakitnya dibedakan dalam 3 fase :
1. Fase akut
2. Subakut
3. fase lanjut.
FASE AKUT Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan mengalami ancaman gangguan 1. airway (jalan nafas) 2. breathing (mekanisme bernafas) 3. circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma. *Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderita pada fase akut
FASE SUBAKUT Berlangsung setelah fase syok teratasi.
• Proses inflamasi dan infeksi
• Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada
luka yang tidak berepitel luas atau pada struktur atau organ fungsional • Keadaan hipermetabolisme
FASE LANJUT Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah penyakit berupa sikatrik yang hipertrofik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.
Diagnosa Luka bakar Diagnosa luka bakar didasarkan pada: Luas luka bakar
Penyebab
DIAGANOSIS
Lokalisasi
Derajat luka bakar
LUAS LUKA BAKAR
Luas luka bakar Wallace membagi tubuh atas 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atau rule of Wallace: • Kepala dan leher
: 9%
• Lengan masing-masing 9%
: 18%
• Badan depan 18%
: 36%
• Tungkai masing-masing 18%
: 36%
• Genetalia perineum
: 1%
• Total
: 100 %
Rule of nine
Lund and browder chart
DERAJAT LUKA BAKAR
Derajat luka bakar Dibagi 3 tingkat/derajat, yaitu sebagai berikut: 1. Luka bakar derajat I 2. Luka bakar derajat II - Derajat II A (Superficial) - Derajat II B ( Deep )
3. Luka bakar derajat III
Normal skin layer
Degrees of burn injury
KRITERIA BERAT/RINGAN LUKA BAKAR American Burn Association
Kriteria berat ringannya luka bakar menurut American Burn Association a. Luka Bakar Ringan. - Luka bakar derajat II <15 % - Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak b. Luka bakar sedang
- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa - Luka bakar derajat II 10 – 20% pada anak – anak c. Luka bakar berat - Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa - Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak. - Luka bakar derajat III 10 % atau lebih -Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum.
- Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.
RESUSITASI CAIRAN Baxter formula Evans formula
Resusitasi cairan dewasa (Hari pertama)
Resusitasi dewasa hari ke 2 • Diberikan ½ dari hari pertama
Resusitasi cairan anak (Baxter formula) Anak : Ringer Laktat: Dextran = 17 : 3 2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali. Kebutuhan faali : < 1 Tahun : berat badan x 100 cc 1 – 3 Tahun : berat badan x 75 cc 3 – 5 Tahun : berat badan x 50 cc
Resusitasi cairan (Evans formula) • Menurut Evans - Cairan yang dibutuhkan :
1. RL / NaCl = luas combustio ……% X BB/ Kg X 1 cc 2. Plasma = luas combustio ……% X BB / Kg X 1 cc 3. Pengganti yang hilang karena penguapan D5 2000 cc Hari I Hari II
8
jam X ½
16
jam X ½
½
hari I
Hari ke III hari ke I
Tn. H , Luka bakar pada telapak kaki dada dan leher serta muka
1500 cc RL Ketorolac ATS
FAKTOR RESIKO, 1. Memasang instalasi listrik, Berdiri diatas seng
NaCl 5400cc/24 jam, Ceftriaxone 2x1gr, Tramadol 3x400 mg
Tersengat listrik
Terpelanting, kepala terbentur
Terapi
Luka bakar
COMBUSTIO EC LISTRIK GR II-III 22,5%
Tidak sadarkan diri 2 menitsadar kembali pingsan
Kehilangan cairan, dan nyeri bagian terdapat luka bakar
RS FATMAWATI GCS E4M6V5 KLINIS