LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN
OLEH NI PUTU SINTHA DEVI SUARDIANTI P07120215047
DIV TINGKAT III SEMESTER VI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN 2018
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN
A. Konsep Dasar Kerusakan Interaksi Sosial 1. Pengertian
NANDA Internasional (2016) mendefinisikan ketidakberdayaan sebagai persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil; persepsi kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan segera terjadi. Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap sejumlah kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan dan gaya hidupnya (Carpenito, 2009).
2. Faktor Predisposisi
Ketidakberdayaan dapat muncul disebabkan banyak faktor. Carpenito & Moyet (2009) membagi etiologi ketidakberdayaan menjadi tiga, yaitu patofisiologi, situasional dan maturasional. Berdasarkan patofisiologi, ketidakberdayaan dapat muncul karena proses penyakit akut dan kronis, seperti ketidakmampuan mengkomunikasikan sakitnya, ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik, ketidakmampuan mengerjakan peran dan tanggungjawab, kelemahan karena penyakit dan penyakit yang disebabkan kemunduran mental. Faktor situasional yang dapat menyebabkan ketidakberdayaan dapat berupa perubahan personal dan lingkungan seperti hospitalisasi, peningkatan ketakutan, menerima masukan negatif. Seara maturasional, proses pendewasaan menjadi remaja/dewasa atau berubah menjadi lansia, serta kehilangan (pemecahan : defisit sensori, kehilangan uang dan orang terdekat).
3. Pohon Masalah
Ketidakberdayaan
Disfungsi proses berduka Kurangnya umpan balik Umpan balik negatif yang konsisten
4. Klasifikasi
Diklasifikasikan dalam persepsi subjektif dan dapat diamati secara objektif yang menunjukan merasa kurang dapat mengontrol keadaan atau perasaan bahwa sesuatu yang dilakukan tidak dapat mempengaruhi hasil (Dryer, 2007) 5. Tanda dan Gejala Kerusakan Interaksi Sosial
a. Gejala dan tanda mayor 1. Subjektif a) Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas sebelumnnya 2. Objektif a) Bergantung pada orang lain b. Gejala dan tanda minor 1. Subjektif a) Merasa diasingkan b) Menyatakan keraguan tentang kinerja peran c) Menyatakan kurang kontrol d) Menyatakan rasa malu e) Merasa terktekan (depresi) 2. Objektif a) Tidak berpartisipasi dalam perawatan b) Pengasingan B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan A. Pengkajian Keperawatan
Mengkaji dilakukan dengan membantu pasien mengidentifikasi dan menguraikan perasaan ketidakberdayaan, membantu mengenal penyebab dan akibat ketidakberdayaan, membantu mengidentifikasi situasi yang tidak dapat dikontrol, membantu pasien mengidentifikasi faktor yang
menyebabkan ketidakberdayaan, identifikasi pikiran negatif dan persepsi pasien yang tidak tepat (Standar Asuhan Keperawatan, 2012)
B. Pohon Masalah Kerusakan Interaksi Sosial
Ansietas
Ketidakberdayaan
Gangguan Konsep diri : Harga Diri Rendah
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala dari ketidakberdayaan yang ditemukan. Jika hasil pengkajian menunjukkan tanda dan gejala ketidakberdayaan, maka diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah : 1. Ketidakberdayaan
D. Rencana Keperawatan
Terlampir
Rencana Tindakan Keperawatan Ketidakberdayaan
Hari / NO
Tanggal/
Perencanaan DX Keperawatan
Tujuan
Waktu 1
Senin, 12
ketidakberdayaan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Rasional
TUM : Pasien dapat
februari 2018
berinteraksi
pukul 10.00-
orang lain.
dengan
10.25 TUK : Pasien dapat membina hubungan saling percaya, assesmen ketidakberdayaan dan latihan berfikir positif
1.1 Bina 1. Setelah
1x
5
interaksi
Menit
tanda
pasien tanda-
Wajah
Beri
salam
Perkenalkan nama
cerah,
setiap
nama,
panggilan
Mau berkenalan
perawat, dan tujuan
Ada kontak mata
perawat berkenalan
Bersedia
Tanyakan dan panggil
menceritakan
nama
perasaan
pasien
Bersedia mengungkapkan
merupakan dasar untuk interaksi perawat dengan pasien dan dasar untuk merencanakan perencanakan selanjutnya.
tersenyum
Dengan terbinanya hubungan saling percaya
interaksi
percaya
kepada/terhadap perawat:
saling
percaya dengan:
menunjukkan
hubungan
kesukaaan
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
masalahnya
Tanyakan
perasaan
pasien dan masalah yang dihadapi pasien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
ekspresi
perasaan
pasien
Mau berkenalan
perawat, dan tujuan
Ada kontak mata
perawat berkenalan
Bersedia
Tanyakan dan panggil
menceritakan
nama
perasaan
pasien
Bersedia mengungkapkan
kesukaaan
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
masalahnya
Tanyakan
perasaan
pasien dan masalah yang dihadapi pasien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
ekspresi
perasaan
pasien
Tanya
faktor
yang
menimbulkan ketidakberdayaan
Tanyakan kemampuan dan aspe positif yang dimiliki pasien
Tanyakan
kegiatan
yang akan dilatih saat ini 2
Selasa, 13 februari 2018 Pukul 15.00 – 15. 30
Ketidakberdayaan
TUK 2
2. Setelah
1x
20
menit
pasien
dapat
Pasien mampu
interaksi
mengembangkan
mengungkapkan
harapan positif dan
ketidakberdayaan dari:
mengotrol perasaan
Diri sendiri
ketidakberdayaan
rasa
2.1 tanyakan
pada
pasien Diketahuinya penyebab
tentang:
cara
akan dapat dihubungkan mengevaluasi dengan faktor presipitasi
rasa ketidakberdayaan 2.2 Diskusikan
dengan
pasien dalam :
mengevaluasi ketidakberdayaan
yang dialami pasien
Tanya
faktor
yang
menimbulkan ketidakberdayaan
Tanyakan kemampuan dan aspe positif yang dimiliki pasien
Tanyakan
kegiatan
yang akan dilatih saat ini 2
Selasa, 13 februari 2018 Pukul 15.00 – 15. 30
Ketidakberdayaan
TUK 2
2. Setelah
1x
20
menit
pasien
dapat
Pasien mampu
interaksi
mengembangkan
mengungkapkan
harapan positif dan
ketidakberdayaan dari:
mengotrol perasaan
Diri sendiri
ketidakberdayaan
rasa
2.1 tanyakan
pada
pasien Diketahuinya penyebab
tentang:
cara
akan dapat dihubungkan mengevaluasi dengan faktor presipitasi
rasa ketidakberdayaan 2.2 Diskusikan
dengan
pasien dalam :
mengevaluasi ketidakberdayaan
mengembangkan manfaat
harapan
positif
mengontrol perasaan ketidakberdayaan
yang dialami pasien
mengembangkan manfaat
harapan
positif
mengontrol perasaan ketidakberdayaan
E. implementasi
implementasi dilakukan sesuai intervensi F. Evaluasi
1. Evaluasi formatif (merefleksikan observasi perawat dan nilai terhadap pasien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan) 2. Evaluasi sumatif (mereflesikan rekapitulasi dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status kesehatan pasie terhadap waktu). (peor, 2012)
E. implementasi
implementasi dilakukan sesuai intervensi F. Evaluasi
1. Evaluasi formatif (merefleksikan observasi perawat dan nilai terhadap pasien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan) 2. Evaluasi sumatif (mereflesikan rekapitulasi dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status kesehatan pasie terhadap waktu). (peor, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,L.J.2009.buku saku diagnosa keperawatan.Jakarta : EGC Departemen Kesehatan, 2008. Standar Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Keliat, Budi Ana. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN - Basic Course). Jakarta: EGC Poer, M.2012.makalah dokumentasi keperawatan “ dokumentasi evaluasi”. online. https ://www.scribd.com/doc/106424735/makalah-dokumentasi-evaluasikeperawatan.diunduh pada tanggal 12 februari 2018 Stuart, Sundeen . 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016. standar diagnosa keperawatan indonesia. jakarta :dewan pengurusan pusat.