LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
OLEH NI LUH PUTU SANTI SRININGSIH NIM. P07120014053
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR 2016
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
OLEH I GUSTI AYU MURTINI NIM. P07120014058
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR 2016
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
I.
KONSEP DASAR HARGA DIRI RENDAH A.
Pene!"#$n H$!$ D#!# Ren%$&
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 2013) Seseorang yang dikatakan mempunyai konsep diri negati! "ika ia meyakini dan memandang bah#a dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa $ apa, tidak kompeten, gagal, malang dan kehilangan daya tarik terhadap hidup %rang dengan konsep diri negati! akan cenderung bersikap
pesimistik
terhadap
kehidupan
dan
kesempatan
yang
dihadapinya Konsep diri terdiri atas komponenkomponen berikut ini ' 1. itra tubuh (Body Image) itra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya ermasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, !ungsi, penampilan, dan potensi *ang secara berkesinambungan dimodi!ikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru (Stuart & Sundeen, 2013) 2. +deal iri (Self Ideal) +deal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar, aspirasi, tu"uan atau nilai personal tertentu (Stuart & Sundeen, 2013) 3. +dentitas iri (Self Identifity) +dentitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundeen, 2013) 4. -eran iri (Self Role) Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan !ungsi individu di berbagai kelompok sosial
-eran
yang
diterapkan adalah peran
dimana seseorang tidak
mempunyai pilihan -eran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu (Stuart & Sundeen, 2013) 5. .arga iri (Self Esteem) .arga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri .arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri tanpa syarat, #alaupun melakukan kesalahan, kekalahan, tetap merasa sebagai seorang yang penting dan berharga (Stuart & Sundeen, 2013) /angguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negati! yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (o#send, 2012) .arga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negati! mengenai diri atau kemampuan diri (arpenito, , 200) ari pendapatpendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negati! terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tu"uan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat bersi!at situasional maupun kronis atau menahun /angguan harga diri yang disebut harga diri rendah dapat ter"adi secara' 1 .arga diri rendah situasional yaitu ter"adi trauma yang tibatiba isalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekola", putus hubungan ker"a, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KK4, dipen"ara tibatiba) -ada pasien yang dira#at dapat ter"adi harga diri rendah karena' a -rivasi yang kurang diperhatikan, misalnya' pemeriksaan !isik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran perineal)
pubis,
pemasangan
kateter,
pemeriksaan
b .arapan akan struktur, bentuk, dan !ungsi tubuh yang tidak tercapai karena dira#at5sakit5penyakit c -erlakuan petugas
kesehatan yang tidak
menghargai,
misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa pen"elasan, tanpa persetu"uan Kondisi ini banyak ditemukan pada pasien gangguan !isik 2 .arga diri rendah kronik, yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit atau dira#at -asien mempunyai cara berpikir yang negative Ke"adian sakit dan dira#at akan menambah persepsi negative terhadap dirinya Kondisi ini mengakibatkan respon yang maladaptive, Kondisi ini dapat ditemukan pada pasien gangguan !isik yang kronis atau pada pasien gangguan "i#a (4646 4+4%, 2017)
'.
Ren"$n Re()*n
enurut Stuart dan Sundeen (2013) respon individu terhadap konsep dirinya sepan"ang rentang respon konsep diri yaitu adapti! dan maladapti! 1 8espon 6dapti! *aitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang dapat diterima oleh norma $ norma sosial dan kebudayaan 2 8espon aladapti! *aitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang tidak dapat diterima oleh norma $ norma sosial dan kebudayaan
8espon 6dapti!
8espon aladapti!
6ktualisasi
Konsep
.arga
Kerancuan
diri
diri positi!
diri rendah
identitas
epersonalisasi
Stuart dan Sundeen (2013) mengatakan' 1 6ktualisasi adalah pernyataan diri positi! tentang latar belakang pengalaman nyata yang sukses diterima
2 Konsep diri adalah individu mempunyai pengalaman yang positi! dalam beraktualisasi diri 3 .arga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri adapti! dengan konsep diri maladapti! 9 Kekacauan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan kepribadian de#asa yang harmonis 7 ipersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain
+.
E"#*,*#
1 :aktor -redisposisi .alhal yang dapat mempengaruhi ter"adinya harga diri rendah, meliputi' a :aktor ;iologis -engaruh !aktor biologis meliputi adanya !aktor herediter anggota keluarga yang mengalami gangguan "i#a, ri#ayat penyakit atau trauma kepala b :aktor -sikologis -ada pasien yang mengalami harga diri rendah, dapat ditemukan adanya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti penolakan dan harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang<
kurang
mempunyai
tanggung"a#ab
personal<
ketergantungan pada orang lain< penilaian negati! pasien terhadap gambaran diri, krisis identitas,peran yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis< pengaruh penilaian internal individu c :aktor Sosial ;udaya -engaruh sosial budayameliputi penilaian negati! dari lingkungan terhadap pasien yang mempengaruhi penilaian pasien, sosial ekonomi rendah, ri#ayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh kembang anak, dan tingkat pendidikan rendah
2 :aktor -resipitasi asalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh situasi yang dihadapi individu dan individu yang tidak mampu menyelesaikan masalahStressor yang mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua yang berarti' pola asuh anak tidak tepat misalnya' terlalu dilarang, dituntut, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan yang terulang, citacita yang tidak dapat di capai, gagal tanggung "a#ab terhadap diri sendiri (Stuart dan Sundeen, 2013) Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal sebagai berikut' a rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristi#a yang mengancam kehidupan b Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai !rustasi 6da tiga "enis transisi peran' 1) ransisi peran perkembangan adalah' perubahan normati! yang
berkaitan
dengan
pertumbuhan
-erubahan
ini
termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan normanorma budaya, nilainilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri 2) ransisi peran situasi ter"adi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian 3) ransisi peran sehatsakit ter"adi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit ransisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau !ungsi tubuh, perubahan !isik yang berhubungan tumbuh kembang normal dan prosedur medis dan kepera#atan (Stuart, 2013) D.
T$n%$ %$n Ge-$,$
Stuart (2013) mengemukakan tanda dan ge"ala apabila seseorang memiliki harga diri rendah' 1 engkritik diri sendiri dan orang lain 2 -enurunan produktivitas 3 estrukti! yang diarahkan pada orang lain 9 /angguan dalam berhubungan
7 8asa diri pentinng yang berlebihan -erasaan tidak mampu = 8asa bersalah > udah tersinggung atau marah berlebihan ? -erasaan negati! tentang dirinya sendiri 10 Ketegangan peran yang dirasakan 11 -andanangan hidup yang pesimis 12 Keluhan !isik 13 -andangan hidup yang bertentangan 19 -enolakan terhadap kemampuan personal 17 estrukti! terhadap diri sendiri 1 -engurangan diri 1= enarik diri secara sosial 1> -enyalahgunaan @at 1? enarik diri dari realitas 20 Kha#atir
E.
P*&*n M$($,$&
Kerusakan interaksi sosial
HARGA DIRI RENDAH
+deal diri tidak tercapai
6kibat
ore -roblem
-enyebab
-erilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah adalah mengkritik diri sendiri atau orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting berlebihan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung,
atau
berlebihan,
perasaan
takut
mengenal
tubuhnya
ketegangan peran yang dirasakan, pandangan hidup yang pesmis, keluhan,
pandangan hidup yang berlebihan, penolakan terhadap kemampuan sosial, perguruan dan men"auh diri secara sosial, pengurungan diri, menaruh diri secara sosial, penyalahgunaan @at (Stuart dan Sundeen, 2013)
.
Pen$"$,$/($n$$n
enurut Stuart dan Sundeen (1??>) penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan konsep diri ber!okus pada tingkat penilaian kogniti! terhadap kehidupan yang terdiri dari ' 1 -ersepsi 2 Kesadaran pasien akan emosi dan perasaan 3 enyadari masalah dan perubahan sikap -rinsip asuhan kepera#atan yang diberikan terlihat dari kema"uan pasien meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu ' 1 eluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan keterbukaan dan saling percaya 2 enyelidiki
dan
mengeksplorasi
diri
(sel!
eAploration)
yaitu
membantu pasien untuk menerima perasaan dan pikirannya 3 -erencanaan realita (realita planing) membantu pasien bah#a hanya sa"a di yang dapat merubah bukan rang lain 9 anggung "a#ab bertindak (comitment to action) membantu pasien melakukan tindakan yang perlu untuk merubah respon maladapti! dan mempertahankan respon adapti!
II.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. Pen/$-#$n Ke)e!$$"$n
1 +dentitas pasien meliputi 4ama, umur, "enis kelamin, tanggal dira#at, tanggal pengka"ian, nomor rekam medis 2 :aktor predisposisi merupakan !actor pendukung yang meliputi !actor biologis, !actor psikologis, social budaya, dan !actor genetic 3 :aktor presipitasi merupakan !actor pencetus yang meliputi sikap persepsi merasa tidak mampu, putus asa, tidak percaya diri, merasa gagal, merasa malang, kehilangan, rendah diri, perilaku agresi!, kekerasan, ketidak adekuatan pengobatan dan penanganan ge"ala
stress pencetus pada umunya mencakup ke"adian kehidupan yang penuh dengan stress seperti kehilangan yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas 9 -sikososial yang terdiri dari genogram, konsep diri, hubungan social dan spiritual 7 Status mental yang terdiri dari penampilan, pembicaraan, akti!itas motorik, alam perasaan, a!ek pasien, interaksi selama #a#ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat kosentrasi dan berhitung, kemampuan penilaian, dan daya tilik diri ekanisme koping' koping yang dimiliki pasien baik adapti! maupun maladaptive = 6spek medic yang terdiri dari diagnose medis dan terapi medis
'. D#$n*($ Ke)e!$$"$n
1 .arga diri rendah kronis5situasional
+. In"e!en(# Ke)e!$$"$n TGL
DIAGNOSA
AM
KEP. .arga
8endah
iri
TUUAN
KRITERIA HASIL
B ' -asien
Setelah dapat diharapkan
Kronis5Situasi berhubungan onal
membina
A
INTERENSI
RASIONAL
interaksi ;ina hubungan saling percaya .ubungan
pasien hubungan
dapat dengan
mengungkapkan merupakan
saling prinsip
komunikasi kelancaran
saling
percaya
dasar
untuk
hub ungan
dengan orang lain percaya dengan kriteria hasil ' therapeutic ' interaksi selan"utnya 1 Ckspresi #a"ah bersahabat secara optimal 1 Sapa pasien dengan ramah 2 enun"ukan rasa senang 3 6da kontak mata dan baik secara verbal dan 9 au ber"abat tangan, mau BK 1 ' non verbal -asien dapat men yebut nama, mau 2 -erkenalkan diri dengan membina hubungan saling percaya
men"a#ab salam sopan 7 au duduk berdampingan 3 anyakan dengan pera#at au mengutarakan masalah yang dihadapi
nama lengkap
pasien dan nama panggilan yang disukai pasien 9 elaskan tu"uan pertemuan 7 u"ur dan menepati "an"i un"ukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya = ;eri perhatian pada pasien dna perhatikan kebutuhan
dasar pasien
BK 2 ' -asien
Setelah dapat
mengidenti!ikasi kemampuan
diharapkan
A
interaksi
pasien
mampu
mengidenti!ikasi dan
aspek positi! yang dimilikinya
dan
aspek
dimilikinya
kemampuan positi!
dengan
iskusikan dan
aspek
kemampuan 1 endiskusikan positi!
yang
dimiliki pasien
yang
positi!
dan
tingkat p asien
seperti menilai realitas, diri
atau
integritas ego diperlukan sebagai 2 Setiap bertemu hindarkan dari memberi nilai negati!
kemampuan yang dimiliki pasien 3 Bsahakan memberikan 2 6spek positi! keluarga 3 6spek positi! lingkungan pu"ian yang realistik yang dimiliki pasien
kemampuan
control
kriteria
hasil' 1 -asien dapat menyebutkan aspek
1.
dasar
asuhan
kepera#atannya 2 8ein!orcement positi! akan
meningkatkan
harga diri pasien 3 -u"ian yang realistik tidak pasien
menyebabkan melakukan
kegiatan hanya ingin pu"ian
karena
mendapatkan
dasar pasien
BK 2 ' -asien
Setelah dapat
mengidenti!ikasi kemampuan
diharapkan
A
interaksi
pasien
mampu
mengidenti!ikasi dan
aspek positi! yang dimilikinya
dan
aspek
dimilikinya
positi!
iskusikan dan
kemampuan
kemampuan 1 endiskusikan
aspek
positi!
yang
dimiliki pasien
positi!
p asien
control
kriteria
hasil' 1 -asien dapat menyebutkan
kemampuan
tingkat
seperti menilai realitas,
yang
dengan
aspek
1.
diri
atau
integritas ego diperlukan sebagai 2 Setiap bertemu hindarkan
dan
dari memberi nilai negati!
kemampuan yang dimiliki
dasar
kepera#atannya 2 8ein!orcement positi! akan
pasien 3 Bsahakan memberikan 2 6spek positi! keluarga 3 6spek positi! lingkungan pu"ian yang realistik yang dimiliki pasien
asuhan
meningkatkan
harga diri pasien 3 -u"ian yang realistik tidak
menyebabkan
pasien
melakukan
kegiatan hanya ingin
karena
mendapatkan
pu"ian
BK 3 ' -asien
Setelah dapat
menilai kemampuan yang digunakan
diharapkan menilai digunakan
A
interaksi
pasien
kemampuan dengan
1.
iskusikan dengan pasien 1 Keterbukaan
dapat
kemampuan
yang
dapat
kriteria
sakit
yang
dilakukan
masih
pengertian
dalam
kemampuan
dan tentang yang
dimiliki adalah prasarat
hasil' untuk berubah 2 ;antu pasien 1 -asien menilai kemampuan 2 engingatkan pasien menyebutkannya dan beri yang dapat digunakan di 8S kembali pada 2 -asien menilai kemampuan penguatan terhadap kemampuan yang ada yang dapat digunakan kemampuan diri yang pada dirinya, sehingga dirumah pasien diungkapkan pasien memotivasi peningkatan 3 -erlihatkan kondusi!
respon dan
yang
upayakan
men"adi pendengar yang
harga diri 3 eyakinkan
bah#a kita benarbenar ingin
akti!
pasien,
mengatasi
membantu masalah
pasien BK 9 ' -asien
Setelah dapat
menetapkan
dan
merencanakan kegiatan
sesuai
diharapkan
A
pasien
interaksi 1 8encanakan
bersama
1 embentuk
individu
dapat
pasien akti!itas yang dapat
yang bertanggung "a#ab
menetapkan dan merencanakan
dilakukan setiap hari sesuai
terhadap dirinya sendiri
kegiatan
dengan
sesuai
dengan
kemampuan'
BK 3 ' -asien
Setelah dapat
menilai kemampuan yang digunakan
diharapkan menilai
A
interaksi
pasien
kemampuan
digunakan
dengan
1.
iskusikan dengan pasien 1 Keterbukaan
dapat
kemampuan
yang
dapat
kriteria
sakit
yang
dilakukan
masih
pengertian
dalam
kemampuan
dan tentang yang
dimiliki adalah prasarat
hasil' untuk berubah 2 ;antu pasien 1 -asien menilai kemampuan 2 engingatkan pasien menyebutkannya dan beri yang dapat digunakan di 8S kembali pada 2 -asien menilai kemampuan penguatan terhadap kemampuan yang ada yang dapat digunakan kemampuan diri yang pada dirinya, sehingga dirumah pasien diungkapkan pasien memotivasi peningkatan 3 -erlihatkan kondusi!
respon dan
yang
upayakan
men"adi pendengar yang
harga diri 3 eyakinkan
bah#a kita benarbenar ingin
akti!
pasien,
membantu
mengatasi
masalah
pasien BK 9 ' -asien
Setelah dapat
menetapkan
dan
merencanakan kegiatan
diharapkan
A
interaksi 1 8encanakan
pasien
bersama
individu
dapat
pasien akti!itas yang dapat
yang bertanggung "a#ab
menetapkan dan merencanakan
dilakukan setiap hari sesuai
terhadap dirinya sendiri
kegiatan
dengan
dengan
yang
dimiliki
kegiatan mandiri, kegiatan
dengan kriteria hasil' 1. -asien
memiliki
sesuai
kemampuan'
sesuai
dengan kemampuan kemampuan yang dimiliki
kemampuan 2.
dilatih, -asien
dengan bantuan sebagaian,
yang
mecoba
akan sesuai
"ad#al harian
kegiatan
yang
membutuhkan
bantuan
total 2 ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien 3 ;eri contoh pelaksanaan kegiatan
yang
boleh
dilakukan pasien
BK 7 ' -asien
1 embentuk
Setelah dapat
melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
A
diharapkan
pasien
melakukan
kegiatan
kondisi
sakit
interaksi 1 ;eri mampu sesuai dan
kegiatan
untuk yang
yang telah dilatih, 2 -asien mampu melakukan
realistik
kehidupannya 3 ontoh perilaku dilihat
pasien
akan
mencoba
kepada pasien mandiri
telah
dapat
meningkatkan
motivasi dan harga diri pasien 2 8ein!orcement
pu"ian
yang
melaksanakan kegiatan 1 emberikan kesempatan
direncanakan
2 ;eri
dalam
pada
kemampuannya dengan kriteria hasil ' 1 -asien melakukan kegiatan
secara
memotivasi pasien untuk
kesempatan
pasien
2 -asien perlu bertindak
atas
dapat
positi!
meningkatkan
harga diri pasien keberhasilan pasien 3 emberikan kesempatan 3 iskusikan kemungkinan
dengan kemampuan kemampuan yang dimiliki
yang
dimiliki
dengan kriteria hasil' 1. -asien kemampuan 2.
dilatih, -asien
kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagaian,
memiliki
yang
akan
mecoba
sesuai
"ad#al harian
kegiatan
yang
membutuhkan
bantuan
total 2 ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien 3 ;eri contoh pelaksanaan kegiatan
yang
boleh
dilakukan pasien
BK 7 ' -asien
Setelah dapat
melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
A
interaksi 1 ;eri
diharapkan
pasien
melakukan
kegiatan
kondisi
mampu sesuai
sakit
dan
untuk
kegiatan
yang telah dilatih, 2 -asien mampu melakukan
beberapa
kegiatan
secara
Setelah dapat
meman!aatkan sistem
pendukung
yang ada
diharapkan
A pasien
mampu sistem
pendukung yang ada dengan kriteria hasil ' memberi
yang
telah
2 Keluaraga "ad#al
pu"ian
meningkatkan
atas
dapat
positi!
meningkatkan
harga diri pasien keberhasilan pasien 3 emberikan kesempatan 3 iskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah
kepada
pasien
untuk
kegiatan
untuk mampu mera#at
mera#at
pasien mandiri di rumah
pasien
dengan
harga diri rendah 2 ;antu keluarga memberikan
dukungan
harian
lingkungan
rumah
diharapkan
A pasien
meman!aatkan
obat
interaksi 1 ;antu mampu dengan
benar dengan kriteria hasil' 1. -asien mengenal obat yang
2 Support system keluarga akan
sangat
mempengaruhi
dalam
mempercepat
proses
penyembuhan pasien keluarga 3 eningk atkan peran
3 ;antu
yang biasa dilakukan 1 end orong kelu arga
pada keluarga tentang cara
menyiapkan
dengan benar
dapat
pasien 2 8ein!orcement
memahami
pasien
meman!aatkan obat
akan
motivasi dan harga diri
selama pasien dira#at
dukungan dan pu"ian
mampu
pasien
kepada pasien mandiri
interaksi 1 ;eri pendidikan kesehatan
meman!aatkan
Setelah
dilihat
yang
tetap melakukan kegiatan
1 Keluarga
BK =' -asien
kehidupannya 3 ontoh perilaku
mencoba
direncanakan
2 ;eri
dalam
melaksanakan kegiatan 1 emberikan kesempatan
mandiri BK ' -asien
realistik
pada
kemampuannya dengan kriteria hasil ' 1 -asien melakukan kegiatan
secara
memotivasi pasien untuk
kesempatan
pasien
2 -asien perlu bertindak
serta
keluarga
mera#at pasien
pasien
rumah mengenal 1 emudahkan
obat yang didapat 2 6"arkan pasien
minta
minum obat pada #aktunya
dalam di dalam
pemberian therapy 2 -asien teratur dalam minum
obat,
sehingga
menun"ang keberhasilan
beberapa
kegiatan
secara
pelaksanaan di rumah
kepada
mandiri BK ' -asien
Setelah dapat
meman!aatkan sistem
pendukung
yang ada
diharapkan
A
interaksi 1 ;eri pendidikan kesehatan
pasien
mampu
meman!aatkan
sistem
pendukung yang ada dengan kriteria hasil ' memberi
2 Keluaraga "ad#al
yang biasa dilakukan 1 end orong kelu arga
pada keluarga tentang cara
untuk mampu mera#at
mera#at
pasien mandiri di rumah
pasien
dengan
harga diri rendah 2 ;antu keluarga memberikan
2 Support system keluarga
dukungan
selama pasien dira#at
dukungan dan pu"ian memahami kegiatan
harian menyiapkan
lingkungan
mampu
meman!aatkan obat dengan benar
diharapkan
A pasien
meman!aatkan
obat
interaksi 1 ;antu mampu dengan
benar dengan kriteria hasil' 1. -asien mengenal obat yang
2.
sangat
mempengaruhi
dalam
mempercepat
proses
serta
rumah
akan
penyembuhan pasien keluarga 3 eningk atkan peran
3 ;antu
pasien
Setelah
untuk
tetap melakukan kegiatan
1 Keluarga
BK =' -asien
pasien
keluarga
mera#at pasien
minta
di dalam
pemberian therapy 2 -asien teratur dalam
minum obat pada #aktunya
didapat 3 ;erikan obat -asien minum obat pada prinsip ; #aktunya
pasien
rumah mengenal 1 emudahkan
obat yang didapat 2 6"arkan pasien
dalam
minum
obat,
sehingga
menun"ang keberhasilan
dengan 3.
therapy enun"ang keberhasilan program terapeutik
2.
didapat 3 ;erikan obat -asien minum obat pada prinsip ; #aktunya
dengan 3.
therapy enun"ang keberhasilan program terapeutik
D. Pe,$/($n$$n
erupakan tahap pelaksanaan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal dalam pelaksanaan disesuaikan dengan rencana kepera#atan dan kondisi pasien
E.
E$,$(#
erupakan proses berkelan"utan untuk menilai aspek dari tindakan yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat Cvaluasi dilakukan dengan pendekatan S%6-' S
' respon subyekti! pasien terhadap kepera#atan yang telah dilaksanakan
% ' respon ob"ekti! pasien terhadapa kepera#atan yang dilaksanakan 6 ' analisa ulang atas data subyekti! dan ob"ekti! untuk menyimpulkan apakah masih tetap atau masuk giliran baru
D. Pe,$/($n$$n
erupakan tahap pelaksanaan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal dalam pelaksanaan disesuaikan dengan rencana kepera#atan dan kondisi pasien
E.
E$,$(#
erupakan proses berkelan"utan untuk menilai aspek dari tindakan yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat Cvaluasi dilakukan dengan pendekatan S%6-' S
' respon subyekti! pasien terhadap kepera#atan yang telah dilaksanakan
% ' respon ob"ekti! pasien terhadapa kepera#atan yang dilaksanakan 6 ' analisa ulang atas data subyekti! dan ob"ekti! untuk menyimpulkan apakah masih tetap atau masuk giliran baru -
' -erencanaan untuk tindak lan"ut berdasarkan hasil analisa pada respom pasien
6dapun hasil yang diharapkan yaitu ' 1 -asien mengungkapkan perasaannya terhadap keadaan yang diderita 2 -asien menyebutkan aspek positi! dan kemampuan dirinya 3 -asien berperan serta dalam pera#atan dirinya 9 -asien percaya diri dengan menetapkan keinginan atau tu"uan yang realistis
DATAR PUSTAKA
arpenito, ynda uall200 Buku Saku Diagnosa Kee!a"atan Edisi # akarta' C/ .a#ari, 2001 $endekatan %olistik $ada &angguan 'i"a Skiof!enia akarta' C/ Keliat & 6kemat 2007 Kee!a"atan 'i"a te!ai akti*itas kelomok. akarta' C/ Keliat, ;udi 6nna dkk 200 $!oses Kee!a"atan Kese+atan 'i"a akarta' C/ aramis, D: 2007 ,atatan Ilmu Kedokte!an 'i"a. Surabaya' 6irlangga Bniversity -ress 4646 4+4% 2017 -likasi -su+an Kee!a"atan Be!dasa!kan Diagnosa edis / 0-0D- 0I,0,. og"akarta' ediaction og"a Stuart, / D dan Sundeen, S 2013 Buku Saku Kee!a"atan 'i"a Cdisi 3 akarta ' C/ o#nsend, ary 2012 Buku Saku Diagnosa Kee!a"atan $ada Kee!a"atan $sikiat!i $edoman ntuk $emuatan Renana Kee!a"atan akarta' C/