APPENDICITIS
1.
PENGERTIAN Appendicitis adalah peradangan dari appendiks vermiforis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Kapita selekta Kedokteran jilid 2 ). Appendicitis adalah inflamasi dari apendiks yang disebabkan oleh karena obstruksi lumen usus karena infeksi, masa fecal, benda asing atau tumor.
2.
ETIOLOGI Penyebab utama adalah penyumbatan/ obstruksi lendir yang disebabkan oleh : 1. hiperp hiperplas lasii folika folikall limfoi limfoid d 2. feca fecall dalam dalam lum lumen en appe appendi ndiks ks 3. benda benda asing asing,, tumor tumor cacin cacing, g, infek infeksi si virus virus 4. stictu stictura ra karena karena fibro fibrosis sis pada pada dindi dinding ng usus usus Komplikasi : 1. perforasi 2. abses 3. per periton itonit itiis
6.
PENATALAKSANAAN 1. Pre Op Operasi
-
Observasi Dalam 8-12 jam setelah timbul keluhan, tanda dan gejala appendiks masih belum jelas. Pasien dianjurkan tiah baring dan dipuasakan. Lakukan pemeriksaan abdomen, darah ( lekosit ), foto abdomen dan thorax tegak.
-
Intubsi bila perlu
-
antibiotik 2. Operasi Appendiktomy 3. Post ost Oper Operas asii Observasi tanda-tanda vital untuk mengetahui terjadinya perdarahan di kolon, shock, hipert hiperterm ermia, ia, ganggua gangguan n penapa penapasan san,, pasien pasien dipuas dipuasaka akan n sampai sampai fungsi fungsi usus usus kembal kembalii normal, kemudian berikan minuman 15 ml/jam selama 4-5 jam lalu naikan 30 ml/jam keesokan harinya diberi makanan sering dan berikutnya makanan lunak. 7. ASUHAN KEPERAWATAN ♦
a.
data Subjektif sebelum operasi
Pengkajian
setelah operasi terdapat luka operasi terpasang infus terdapat drain / pip[a lambung bising usus tidak ada selaput mukosa kering, puasa ♦Diagnosa
♦
keperawatan
1.
Nyer Nyerii berh berhub ubun unga gan n deng dengan an luk lukaa pemb pembed edah ahan an
2.
Resti Resti kekur kekuranga angan n volume volume cairan cairan berhubu berhubungan ngan dengan dengan pemb pembata atasan san pasc pascaa operas operasii
3.
kurang kurang pengeta pengetahuan huan berhub berhubunga ungan n dengan dengan kurang kurang terpapa terpaparny rnyaa info informa rmasi si
4.
Kuru Kurusa saka kan n inte integr grit itas as kul kulit it berh berhub ubung ungan an deng dengan an luk lukaa
Intervensi keperawatan Diag Diagnos nosaa
: Nyer Nyerii berh berhubu ubung ngan an deng dengan an adan adanya ya luk lukaa pembe pembeda dahan han
Tuju Tujuan an
: Rasa Rasa nyer nyerii beku bekurrang/ ang/ hila hilang ng / terko erkont ntro roll
Intevensi
: 1.
Kaji nyeri nyeri,, catat likasi likasi,, karakterist karakteristik ik dan ukur ukur skalanya skalanya (0-10) (0-10)
R/ : berguna dalam pengawasan keefektifan obat dan kemajuan penyembuhan, perubahan karakteristik nyeri menunjukan abses 2.
Pertahankan Pertahankan istirahat istirahat dengan posisi posisi nyaman nyaman (semi (semi fowler) fowler)
DAFTAR PUSTAKA
-
Dongoes, E Marylin. Rencana As Asuhan Keperawatan. Ja Jakarta : EGC. 1999
-
Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarata : Media Aesculapius. 2001
-
Sabiston, David C. Buku Ajar Bedah I. Jakarta : EGC. 1992.
LAPORAN OPERATIF APPENDICITIS
Pre Operasi 1. Identitas Klien
Nama
: Nn. M
Umur
: 16 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Mastrip no. 2 Lodoyo
Tanggal MRS
: 16 Maret 2006
Diagnosa
: Appendicitis infiltrat
Tang Tangga gall ope opera rasi si
: 17 17 Mar Maret et 2006 2006
Jam operasi
: 13.00 WIB
Lama operasi
: 13.00 – 14.50 WIB
2. Pengkajian -
Keadaan umum cukup
-
TD : 120/70 mmHg N : 80 x/mnt RR : 20 x/mnt S : 36 C
Klien berkeringat TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt Diagnosa Ansietas b/d proses pembedahan Intervensi Kaji tingkat kecemasan klien Lakukan teknik komunikasi terapeutik Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya Beri kenyamanan pada klien Implementasi -
Mengkaji tingkat kecemasan klien
-
Memperkenalkan diri, menanyakan nama.
-
Menanyakan perasaan klien akan dioperasi
-
Menemani klien saat operasi Evaluasi S : Klien mengatakan pasrah dengan tindakan yang akan dilakukan O : - Klien lebih relaks - Klien sedikit tenang - TD 120/80 mmHg, N : 80 x/mnt, RR : 22 x/mnt
2) Pelaksanaan operasi Persiapan pasien
♦
- cek kelengkapan pasien : data pemeriksaan, inform concent - pasien sudah puasa sejak jam 22:00 wib mengganti pakaian dan topi pasien dengn pakaian dan topi khusus kamar operasi memindahkan pasien ke meja opersi dengan tangan terlentang memasang monitor ECG, manset, oximetri memastikan infus dan kateter terpasang Persiapan kamar operasi
♦
Peralatan non steil - meja meja opera operasi si - Lamp Lampu u oper operas asii - Mesin Mesin suction suction dn mesin diathermy diathermy - Moni Monito torr ECG ECG - Penyan Penyangga gga tangan tangan - Mesin Mesin anasthesi anasthesi dan obat-obat obat-obatan an anasthesi anasthesi - Perlak, Perlak, plastik, plastik, underpad, underpad, bantal, bantal, alas kepala kepala - Tempat Tempat sampah sampah medis medis
- handle handle dan dan kabel kabel diaterm diatermy y Persiapan petugas kamar opersi
♦
Operator, asisten dan instrumen cuci tangan steril (furbinger) Mengeringkan tangan dengan handuk steril Memakai skort operasi steril Memakai sarung tangan steril Perawat instrumen memasang duk meja instrument I & II Perawat instrumen menyiapkan dan mengatur instrument Persiapan tenun
♦
-
Duck kecil buntu
4
-
Duck besar buntu
2
-
Duck besar lubang
1
-
Slup meja instrument
1
-
Duck meja instrument
1
-
Baju operasi steril
3
-
Lap tangan steril
-
Handscone steril sesuai ukuran ♦
Meja 1
3
Persiapan instrumen
-
pinset anatomis pendek 2
-
pinset chirurgis pendek 2
-
kas besar
5
-
kasa kecil
10
-
kasa deper
5
-
klem koagulation/ chest 1 Meja 2 - nald nald fold folder er
2
- pinset pinset anatom anatomis is
1
- gunt guntin ing g benan benang g
1
- jarum jarum roun roun sedang sedang
2
- jarum roun kecil
1
- jarum jarum tajam tajam sedang sedang
1
- jarum jarum usus usus sedang sedang
1
- benang benang cut cut gut crom cromic ic no. 0 & 1 - benang benang catgu catgutt plain plain no. 0 & 2/0 2/0 - benang benang zeid zeidee 2/0 & 3/0 3/0 - dexo dexon n no no 1 - slan slang g suct suctio ion n
dari dari kuli kulit, t, lema lemak, k, otot otot,, peri perito toneu neum. m. Guna Gunaka kan n cout couter er untuk untuk mengh menghen enti tika kan n perdarahan -
Kulit dan lemak diregangkan dengan
langen back, fasia dan otot dibuka secara tumpul dengan gunting jaringan sesuai arah serabut otot, peritoneum diangkat dan dijepit dengan pinset anatomis lalu gunting dengan gunting metzembum. -
Eksplorasi usus hingga ceicum untuk
menemu menemukan kan appendi appendik. k. Setela Setelah h appendi appendik k katemu katemu,, beb askan askan dari dari jaring jaringan an dan pembuluh darah diantaranya dijepit dengan pean bengkok lalu digunting dengan gunting metzembum sampai pangkal appendik dan dijahit dengan benang seide 2/0. -
Pangkal appendik diikat tabazakh dengan
crom cromic ic no 1. Memb Membua uatt jahi jahita tan n meng mengel elil ilin ingi gi appe append ndik ikss deng dengan an zeid zeidee 2/0 2/0 menggunakan jarum usus appendiks diklem dengan kocher dan dipotong dengan pisau o[persi yang diberi betadin sambil merapatkan jahitan dengan cara tabazakh. -
Setelah selesai dijahit kemudian dicuci
dengan cairan NaCL sambil mengecek adanya perdarahan/ pes. -
Perawat instrumen menghitung jumlah
kasa besar, kasa kecil deppers dan instrumen yang dipakai dan melaporkan hasil
-
Alat-alat
op o perasi
di dibersihkan
da d an
dikembalikan ke tempat semula, instrumen direndam dalam air savlon dan dicuci kemudian dikeringkan.
Post Operasi Klien keluar dari ruangan operasi dalam keadaan sadar dan keadaan umum lemah Terpasang infus RL TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt Klien mengatakan masih mual dan kedinginan Klien terpasang kateter Klien kambali ke ruangan pukul 15.00 WIB
Patofisiologi Penyumbatan lumen appendik Appendicitis
Appendectomy
Pre operasi
Kurang pengetahuan pengetahuan
Post operasi
pe
vaskularisasi vaskularisasi
perforasi usus
diskontinuitas diskontinuitas jaringan
pembatasan pembatasan
peroral Ttg prosedur dan Tujuan pmbedahan pmbedahan
peregangan peregangan lumen
infeksi meluas
nyeri
kerusakan integritas
resiko
kekurangan Usus
(peritonitis/sepsis) (peritonitis/sepsis)
kulit
Cemas
volum cairan tubuh
Odema
pe stimulasi Peritoneum Peritoneum
gangguan mobilitas fisik
Pe sirkulasi saraf Usus
nyeri
anoreksia Mual, muntah
Nutrisi kurang dari keb. tubuh
resti infeksi