BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawasan dan pemeliharaan persediaan adalah masalah dalam semua organisasi di setiap sektor ekonomi. Masalah persediaan tidak hanya terbatas pada perusahaan berdasarkan keuntungan saja, tetapi juga dialami oleh organisasi sosial (Yamit, 1999). Guna lebih dapat bersaing di dalam dunia usaha sekarang diperlukan efisiensi yang sangat tinggi. Suatu sistem yang terkomputerisasi dengan baik sangat diperlukan dalam pencapaian efisiensi tersebut, terutama pada suatu perusahaan yang mempunyai rutinitas transaksi yang tinggi dan memiliki banyak data yang harus diolah. Sehingga diperlukan manajemen persediaan pada setiap perusahaan tersebut. Tujuan utama manajemen persediaan adalah mengendalikan persediaan agar dapat melayani kebutuhan konsumen akan barang dari waktu ke waktu serta dapat meminimalkan total biaya operasi perusahaan (Mitra, 2004). Minimarket KopataMart adalah minimarket yang bergerak di dalam penjualan barang
kebutuhan
sehari-hari.
Dalam
operasional
sehari-hari
proses
Minimarket tersebut sudah mempunyai sistem yang terkomputerisasi pada proses penjualan barang. Namun pada proses pendataan masih bersifat manual sehingga banyak terjadi kesalahan dari bagian-bagian yang bertanggung jawab seperti bagian penjualan. Tidak terdapatnya penentuan prioritas pembelian barang juga menjadi permasalahan untuk efisiensi biaya operasional minimarket. Proses pembelian barang pada Minimarket KopataMart dilakukan dengan dua cara. Cara pertama pembelian barang dilakukan kepada supplier yang datang menurut jadwal kedatangan supplier, sedangkan cara kedua adalah pemilik datang langsung ke tempat distributor barang. Proses pembelian tersebut akan memungkinan akan terjadinya kehabisan stok persediaan barang. Untuk menghindari hal tersebut pemilik minimarket memerlukan
2
suatu alat yang dapat menginformasikan dan membantu dalam proses pengambilan keputusan persediaan barang secara tepat yang nantinya berpengaruh pada efisiensi dan optimasi keuntungan. Sistem pembelian barang tersebut digunakan untuk mengetahui kebutuhan dengan empat kriteria untuk menjawab permasalahan utama yaitu stock barang, kualitas, tanggal kadarluarsa dan lama waktu pengiriman barang. Sehingga diharapkan sistem yang dibuat ini dapat diimplementasikan secara langsung oleh pemilik minimarket. Metode Analitycal Hierarchy Process akan digunakan dalam perancangan dan pembuatan sistem pendukung keputusan di minimarket KopataMart. Alasan penggunaan Analitycal Hierarchy Process adalah kriteria dalam perancangan sistem yang akan dibuat sudah jelas. Kriteria tersebut adalah stock barang, kualitas, tanggal kadarluarsa dan lama waktu pengiriman barang.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mekanisme inventory minimarket, khususnya di KopataMart Purwokerto ? 2. Bagaimana cara merancang dan mengembangkan sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process pada proses inventory di KopataMart Purwokerto ?
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah diperlukan supaya permasalahan yang dikaji tidak terlalu luas. Sehingga penelitian dapat lebih terarah sesuai dengan tujuan penulis. Adapun batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Perancangan sistem pendukung keputusan yang akan dibuat adalah sistem
3
pendukung keputusan inventory minimarket meliputi fungsi: retur pembelian, pembuatan PO, penerimaan dari PO, laporan, jumlah stok, arsip stok bulanan dan penentuan prioritas pembelian.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan menyempurnakan mekanisme inventory minimarket, khususnya di KopataMart Purwokerto. 2. Merancang
dan
Mengembangkan
sistem
pendukung
keputusan
menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process pada proses inventory di KopataMart Purwokerto.
1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk 1. Bagi Minimarket Kopatamart: a. Mempermudah proses inventory barang dengan aplikasi berbasis desktop. b. Mengembangkan kinerja KopataMart sebagai minimarket yang dapat memenuhi dan menyediakan kebutuhan masyarakat. c. Memudahkan user dalam menginventori barang serta mempermudah administrator untuk mengelola data hasil penjualan. 2. Bagi mahasiswa: a. Menerapkan dan membandingkan pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan dengan apa yang dilakukan pada penelitian. b. Menumbuhkan kesiapan mental mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. c. Mendapatkan data yang valid untuk kemudian sebagai bahan informasi untuk melaksanakan Tugas Akhir (TA).
4
1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini disusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang konsep dasar sistem, sistem pendukung keputusan, manajemen persediaan (Inventory), metode analitycal hierarchy process (AHP), matriks, nilai dan vektor eigen, metode pengembangan sistem (Metode Waterfall), dan basisdata.
BAB III METODE PENELITIAN Berisi waktu dan tempat penelitian, data dan alat, metode pengambilan data, metode pengembangan sistem, dan jadwal penelitian (terlampir).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi hasil analisa dan rancangan mulai dari DFD, ERD, struktur data, model matematika AHP, rancangan form sampai tampilan form dari sistem pendukung keputusan inventory minimarket
BAB V Penutup Berisi kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan inventory minimarket.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran (objective) tertentu. Suatu sistem menunjukkan tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponen di dalam sistem dan diantara lingkungannya (Frederick, 1984). Lingkungan sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Suatu sistem yang memiliki komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Dengan adanya interaksi antara komponen dengan lingkungan tempat keberadaan sistem maka akan membentuk suatu sistem yang digunakan untuk mencapai sasaran tertentu. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik (Suryadi, K. dan Ramdhani, MA. 1998). Menurut Moore (1980) SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
6
Menurut Keen dan Scoot Morton (1978) SPK merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan
sistem
informasi
berbasis
komputer
untuk
manajemen
pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semistruktur . Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
2.2.1 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban (2005), ada beberapa karakteristik dari SPK, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi. 2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi. 3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan. 4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model. 5. Menggunakan baik data ekternal maupun internal. 6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis. 7. Menggunakan beberapa model kuantitatif. Selain itu, Turban juga menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki oleh sebuah sistem pendukung keputusan, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur. 2. Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. 3. Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.
7
4. Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantungan dan berurutan. 5. Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligence, design, choice dan implementation. 6. Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan. 7. Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat fleksibel. 8. Kemudahan melakukan interaksi sistem. 9. Meningkatkan
efektivitas
dalam
pembuatan
keputusan
daripada
efisiensi. 10. Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir. 11. Kemampuan pemodelan dan analisis dalam pembuatan keputusan. 12. Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format data. Secara
implisit,
sistem
pendukung
keputusan
berlandaskan
pada
kemampuan dari sebuah sistem berbasis komputer dan dapat melayani penyelesaian masalah.
2.2.2 Keuntungan dan Komponen Sistem Pendukung Keputusan SPK digunakan karena mempunyai keuntungan-keuntungan daripada sistem yang masih tradisional. Beberapa keuntungan penggunaan SPK adalah sebagai berikut (Turban, 2005): 1. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah. 2. Pandangan dan pembelajaran baru. 3. Sebagai fasilitator dalam komunikasi. 4. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja. 5. Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM). 6. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
8
7. Meningkatkan produktivitas analisis. SPK mempunyai beberapa komponen utama. Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut (Suryadi, K. dan Ramdhani, MA. 1998): 1. Data Management Mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Sistem (DBMS). 2. Model Management Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan. 3. Communication User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Management Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
2.3 Manajemen Persediaan (Inventory) Setiap perusahaan, baik jasa maupun manufaktur, selalu memerlukan persediaan, tanpa persediaan perusahaan akan dihadapkan pada risiko jika suatu ketika tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan. Hal ini bisa terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa selalu tersedia pada setiap saat, dan jika hal ini terjadi akan berakibat perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh
keuntungan.
Tujuan
manajemen
persediaan
adalah
meminimumkan biaya, oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan analisis untuk menentukan tingkat persediaan yang dapat meminimumkan biaya atau paling ekonomis (Yamit, 1999).
9
2.3.1 Pengertian Persediaan Secara umum, persediaan adalah segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Yamit, 1999). Persediaan (inventory) dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai sumber daya tidak terpakai (idle resource). Sumber daya tidak terpakai ini belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti pada sistem rumah tangga. Keberadaan persediaan atau sumber daya tidak terpakai ini dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu. Alasan utamanya adalah karena sumber daya tertentu tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut dibutuhkan. Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya tersebut perlu adanya persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan.
2.3.2 Konsep Dasar Sistem Persediaan Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang berhubungan dengan persediaan menjadi output, dimana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu (Yamit, 1999). Mekanisme sistem ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang memonitor tingkat persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya produk jadi, barang dalam proses, komponen, bahan baku secara optimal, dalam kuantitas yang optimal dan pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah perhitungan biaya total yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya kekurangan persediaan. Variabel keputusan dalam pengendalian tradisional dapat diklasifikasikan ke dalam variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Secara kuantitatif,
10
variabel keputusan pada pengendalian sistem persediaan adalah sebagai berikut: 1. Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan atau dibuat. 2. Kapan pemesanan atau pembuatan harus dilakukan. 3. Berapa jumlah persediaan pengaman. Secara
kualitatif,
masalah
persediaan
berkaitan
dengan
sistem
pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut: 1. Jenis barang apa yang dimiliki. 2. Dimana barang tersebut ditempatkan. 3. Siapa saja yang menjadi pemasok masing-masing item. Secara luas tujuan sistem persediaan adalah menemukan solusi optimal terhadap seluruh masalah yang terkait dengan persediaan. Dikaitkan dengan tujuan umum perusahaan, maka ukuran optimalitas pengendalian persediaan seringkali diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena perusahaan memiliki banyak subsistem lain selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian persediaan dalam mencapai total keuntungan bukan hal mudah. Optimalisasi pengendalian persediaan biasanya diukur dengan total biaya minimal pada suatu periode tertentu (Yamit, 1999).
2.4 Metode Analitycal Hierarchy Process Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi
11
suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut (Saaty, 1993): 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
2.4.1 Kelebihan dan Kelemahan Analitycal Hierarchy Process Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah (Saaty, 1993): 1. Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. 2. Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. 4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
12
5. Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. 6. Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut (Saaty, 1993): 1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
2.4.2 Tahapan Analitycal Hierarchy Process Setiap metode mempunyai tahapan tertentu yang harus dikerjakan mulai dari awal hingga akhir. Dalam metode AHP dilakukan tahapan sebagai berikut (Suryadi, K. dan Ramdhani, MA. 1998): 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini dilakukan penentuan masalah yang akan dipecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada ditentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya akan dikembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan
atau
menilai
alternatif
yang
diberikan
dan
menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang
13
berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan). 3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya
diambil
elemen
yang
akan
dibandingkan
misalnya
E1,E2,E3,E4,E5. 4. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen
yang
dibandingkan.
Skala
perbandingan
perbandingan
berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty yaitu seperti:
14
Intensitas Kepentingan 1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar 3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya, Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek. 9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan. 2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i. 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi. 6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan, yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
15
8. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat indeks konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 persen.
2.5 Matriks Matriks adalah susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang terdiri dari baris dan kolom dan dibatasi dengan tanda [ ] atau ( ). Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Jenis-jenis Matriks Matriks dapat dibedakan menurut jenisnya, antara lain: a) Matriks Nol Suatu matriks dikatakan sebagai matriks nol, jika semua elemennya sama dengan nol. b) Matriks Baris Suatu matriks dikatakan sebagai matriks baris, jika matriks tersebut hanya terdiri atas satu baris, c) Matriks Kolom Suatu matriks dikatakan sebagai matriks kolom, jika matriks tersebut hanya terdiri dari satu kolom. d) Matriks Persegi atau Matriks Kuadrat Suatu matriks dikatakan sebagai matriks persegi atau matriks kuadrat, jika jumlah baris pada matriks tersebut sama dengan jumlah kolomnya. e) Matriks Segitiga Suatu matriks persegi dikatakan sebagai matriks segitiga jika elemenelemen yang ada di bawah atau di atas diagonal utamanya (salah satu, tidak kedua-duanya) bernilai nol. Jika elemen-elemen yang ada di bawah diagonal utama bernilai nol maka disebut sebagai matriks segitiga atas. Sebaliknya, jika elemen-elemen yang ada di atas diagonal utamanya bernilai nol maka disebut sebagai matriks segitiga bawah. f)
Matriks Diagonal Suatu matriks persegi dikatakan sebagai matriks diagonal jika elemenelemen yang ada di bawah dan di atas diagonal utamanya bernilai nol, atau dengan kata lain elemen-elemen selain diagonal utamanya bernilai nol.
16
g) Matriks Skalar Suatu matriks diagonal dikatakan sebagai matriks skalar jika semua elemen-elemen yang terletak pada diagonal utamanya memiliki nilai yang sama, h) Matriks Identitas atau Matriks Satuan Suatu matriks skalar dikatakan sebagai matriks identitas jika semua elemen yang terletak pada diagonal utamanya bernilai satu, sehingga matriks identitas disebut juga matriks satuan.
2.6 Nilai dan Vektor Eigen Misalkan A adalah sebuah matriks bujur sangkar dengan orde n * n dan sebuah X adalah vektor kolom.
Vektor X adalah vektor dalam ruang
Euclidean R n yang dihubungkan dengan sebuah persamaan: AX X
(2.1)
adalah suatu skalar dan X adalah vektor yang tidak nol Skalar dinamakan nilai Eigen dari matriks A. Nilai eigen adalah nilai karakteristik dari suatu matriks bujur sangkar. Vektor X dalam persamaan (2.1) adalah suatu vektor yang tidak nol yang memenuhi persamaan (2.1) untuk nilai eigen yang sesuai dan disebut dengan vektor eigen.
Jadi vektor X
mempunyai nilai tertentu untuk nilai eigen tertentu. Contoh 2.1 1 Misalkan Sebuah vektor X 2
dan sebuah matriks bujur sangkar orde 2
4 0 *2 A , Apabila matriks A dikalikan dengan X maka: 4 2
AX
4 0 1 4 0 4 = = = 4 2 2 4 4 8
Dimana: 4 8
1 = 4 2
= X
Dengan konstanta 4 dan
17
4 0 1 1 4 2 2 = 4 2
Memenuhi persamaan (2.1).
Konstanta 4 dikatakan nilai eigen dari
4 0 matriks bujur sangkar A 4 2
Contoh 2.2 0 4 0 Sebuah vektor X dan matriks A bila matriks A dikalikan 8 2 1
dengan X maka: AX
4 0 0 = 8 2 1 0 0 = 0 2 0 = 2
Dimana: 0 2
0 0 = 2 = dengan 2. 1 1 4 0
0
2 adalah nilai eigen dari matriks dan vektor X 1 adalah 8 2 4 0 vektor eigen dari matriks yang bersesuaian dengan nilai eigen 2. 8 2
18
2.7 Metode Pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem yang akan dipakai untuk penelitian ini adalah metode waterfall. Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan. Analisa Kebutuhan
Desain Sistem
Penulisan Kode Pogram
Pengujian Program
Penerapan Program dan Pemeliharaan
Gambar 1. Tahapan Metode Waterfall (Kadir, 2003) Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Desain, Penulisan, Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan.
2.7.1 Tahapan Metode Waterfall 1. Analisa Kebutuhan Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem
19
komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram. 2. Desain Sistem Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem
terhadap
solusi
dari
permasalahan
yang
ada
dengan
menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data. 3. Penulisan Kode Program Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. 4. Pengujian Program Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna. 5. Penerapan Program dan Pemeliharaan Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan
20
lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
2.7.2 Keunggulan dan Kelemahan Metode Waterfall Metode
pengembangan
waterfall
mempunyai
keunggulan
dalam
membangun dan mengembangkan suatu sistem, antara lain: a. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu. b. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu. Dalam proses membangun dan mengembangkan suatu sistem, metode waterfall mempunyai beberapa kelemahan, antara lain: a. Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk. b. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan. c. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
2.8
Basisdata Basisdata (database), adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basisdata tersebut (Nugroho, 2005). Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basisdata disebut sistem manajemen basis data (Database Management System). Sistem basisdata dipelajari dalam ilmu informasi.
21
Konsep dasar dari basisdata adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan (Nugroho, 2005). Sebuah basisdata memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basisdata, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basisdata yang dikenal sebagai model basisdata atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layanan mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (Definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basisdata mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen
basisdata
konteksnya
sudah
(database
jelas,
management
banyak
system/DBMS).
administrator
dan
Jika
programer
menggunakan istilah basisdata untuk kedua arti tersebut. Basisdata juga mempunyai keuntungan dalam penggunaannya, antara lain: 1. Mereduksi redundansi yang akibatnya mengurangi inkonsistensi. 2. Data dapat di-share antar aplikasi. 3. Standarisasi data dapat dilakukan. 4. Batasan security dapat diterapkan. 5. Mengelola integritas (Keterjaminan Akurasi) data.
22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KopataMart Purwokerto selama 7 bulan yaitu dari bulan Mei 2012 sampai bulan Desember 2012.
3.2 Data dan Alat 3.2.1 Data Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data petugas, data supplier, data barang, dan data purchase order.
3.2.2 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari sistem komputer dengan spesifikasi Processor AMD Dual Core, RAM 2 GB, monitor dengan resolusi 1280 x 800 pixel 32 bit, printer Canon iP1900. Perangkat lunak yang digunakan antara lain sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate 32 bit, Microsoft Visual Basic 6, database Microsoft Access 2010, Microsoft Visio 2010, Crystal Reports 8.5, CorelDRAW Graphics Suite X4, Microsoft Word 2010, Microsoft Project 2010.
3.3
Metode Pengambilan Data Pengambilan data dan informasi dilakukan dengan beberapa metode, antara lain: a. Studi Pustaka dan Dokumentasi - Studi Pustaka Studi pustaka adalah metode yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang materi yang dibutuhkan dengan bantuan bermacam-
23
macam materi yang ada di perpustakaan, seperti buku, dokumen dan catatan. Diantaranya buku-buku tentang sistem persediaan, buku sistem pengambil keputusan, buku tentang pembahasan Microsoft Visual Basic 6 dan buku tentang basis data. - Dokumentasi Metode pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan dan data yang relevan untuk penelitian. Buku dokumentasi yang digunakan antara lain buku pedoman kerja untuk masing-masing
karyawan
dan
laporan
harian/mingguan/bulanan
minimarket. b. Wawancara dan Observasi Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, antara lain: - Wawancara Wawancara (interview) yaitu suatu model data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau tanya jawab secara langsung kepada karyawan perusahaan/instansi. Wawancara dilakukan dengan karyawan minimarket KopataMart Purwokerto untuk mengetahui permasalahan-permasalahan proses inventory dan pembelian barang/produk. Wawancara juga dilakukan pada pemilik minimarket dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang nantinya bisa dimonitoring. (Wawancara Terlampir) - Observasi Metode observasi atau pengamatan merupakan salah satu metode pengumpulan data/fakta yang cukup efektif. Observasi merupakan pengamatan langsung yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi
yang
diperlukan
dengan
cara
melakukan
pengamatan dan pencatatan dengan peninjauan langsung ke perusahaan atau instansi. Hal-hal yang diobservasi antara lain cara penjualan barang kepada konsumen, cara pembeliaan/pemesanan barang kepada distributor dan juga cara penyimpanan barang pada minimarket tersebut.
24
3.4
Metode Pengembangan Sistem
3.4.1 Analisa Kebutuhan Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Di dalam analisa kebutuhan akan dilakukan penentuan kriteria dan subkriteria yang dipakai pada sistem inventory yang kemudian dibuat sistem pendukung keputusannya dan menentukan software yang akan digunakan.
3.4.2 Desain Sistem Pemodelan sistem yang digunakan adalah pembuatan diagram alir data (data flow diagram) dari form-form user interface sistem, dan fungsi form sistem pendukung keputusan. Diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) meliputi form-form user interface sistem, dan fungsi form sistem pendukung keputusan.
3.4.3 Penulisan Kode Program Penulisan kode program antara lain untuk pembuatan sistem pendukung keputusan, perancangan tampilan form-form user interface sistem, dan perancangan fungsi form sistem pendukung keputusan dengan sebelumnya melakukan perancangan database sistem inventory.
3.4.4 Pengujian Program Pengujian dilakukan pada sistem inventory yang sudah diaplikasikan di minimarket. User yang akan ikut menguji sistem pendukung keputusan tersebut antara lain pegawai, supervisor dan pemilik minimarket. Hal yang perlu diperhatikan saat pengujian adalah, apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan keinginan user. Sistem pendukung keputusan tersebut dipakai saat akan menentukan keputusan perlunya pembelian suatu barang kepada distributor. Selain sebagai sistem pendukung keputusan, sistem juga digunakan sebagai sistem inventory minimarket.
25
3.4.5 Penerapan Program Penerapan sistem pada tempat penelitian dilakukan untuk melakukan adaptasi daripada sistem terhadap lingkungan yang ada. Dilakukan selama beberapa waktu, untuk mengetahui kinerja dari sistem tersebut.
3.4.6 Pemeliharaan Program Pada saat melakukan pemeliharaan, hal yang dilakukan antara lain prioritas pembelian, berapa jumlah dibeli dan kapan waktu yang tepat untuk pembelian barang. Maintenance sistem dilakukan dua bulan sekali setelah pertama kali sistem diterapkan di minimarket sehingga apabila ditemukan kelemahan dapat segera diperbaiki.
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan akan dilakukan untuk menentukan pengguna sistem, juga dapat digunakan sebagai penentuan kriteria dan sub kriteria yang dipakai pada sistem inventory minimarket yang kemudian dibuat sistem pendukung keputusan inventory KopataMart. Minimarket KopataMart adalah minimarket yang bergerak di dalam penjualan barang kebutuhan sehari-hari. Dalam operasional sehari-hari proses Minimarket tersebut sudah mempunyai sistem yang terkomputerisasi pada proses penjualan barang. Namun pada proses pendataan masih bersifat
manual sehingga banyak terjadi kesalahan dari
bagian-bagian yang bertanggung jawab seperti bagian penjualan. Tidak terdapatnya penentuan prioritas kebutuhan barang juga menjadi permasalahan untuk efisiensi biaya operasional minimarket. Dari Analisa yang dilakukan diperoleh: 4.1.1 Pengguna Sistem Pengguna sistem pendukung keputusan inventory minimarket terdiri dari 2 golongan yang keduanya memiliki tingkat otoritas yang berbeda, yaitu: 1. Pimpinan sebagai Super Admin 2. Administrator dan User
4.1.2 Proses Pembelian Barang Proses pembelian barang pada Minimarket KopataMart dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Cara pertama pembelian barang dilakukan kepada supplier yang datang menurut jadwal kedatangan supplier, sedangkan
27
2. Cara kedua adalah pemilik datang langsung ke tempat distributor barang. Proses pembelian tersebut akan memungkinan akan terjadinya kehabisan stok persediaan barang. Untuk menghindari hal tersebut pemilik minimarket memerlukan suatu alat yang dapat menginformasikan dan membantu dalam proses pengambilan keputusan persediaan barang secara tepat yang nantinya berpengaruh pada efisiensi dan optimasi keuntungan. Sistem pembelian barang tersebut digunakan untuk mengetahui prioritas pembelian barang dengan empat kriteria untuk menjawab permasalahan utama yaitu stock barang, kualitas, tanggal kadarluarsa dan lama pengriman barang.
Sehingga
diharapkan
sistem
yang
dibuat
ini
dapat
diimplementasikan secara langsung oleh pemilik minimarket.
4.2 Desain Sistem Dalam pembuatan sistem pendukung keputusan inventory minimarket, terdapat berbagai macam perancangan. Perancangan tersebut dirancang sesuai dengan sistem yang akan dibuat. Perancangan tersebut antara lain:
4.2.1 Desain Data Flow Diagram Dalam pembuatan sistem pendukung keputusan inventory minimarket, penulis melakukan perancangan awal sistem dengan menggunakan DFD. DFD merupakan suatu bagian yang menggambarkan urutan kerja/proses secara garis besar. Dengan diagram aliran data dapat dipahami bagaimana sistem tersebut berjalan. 1. DFD Level 0 (Context Diagram) Berdasarkan DFD Level 0 pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa pengguna pada sistem pendukung keputusan inventory minimarket dibagi menjadi 3 yaitu: karyawan sebagai admin, karyawan sebagai user, dan pimpinan. Pada DFD Level 0 juga dijelaskan secara sederhana mengenai aliran data yang masuk dan keluar dari sistem.
28
Laporan Purchase Order Laporan Barang Laporan Barang Masuk Laporan Barang Keluar Laporan Kriteria & SPK Barang
Karyawan (Admin)
Laporan Purchase Order Laporan Barang Laporan Barang Masuk Laporan Barang Keluar Laporan Kriteria & SPK Barang
Nama Petugas, Password Data User, Data Suplier, Data Barang Data Transaksi BM, BK & PO Data Laporan Master, Transaksi & SPK Data Kriteria & SPK Barang
Pimpinan
Nama Petugas, Password Data User, Data Suplier, Data Barang Data Transaksi BM, BK & PO Data Laporan Master, Transaksi & SPK Data Kriteria & SPK Barang
Sistem Pendukung Keputusan Inventory KopataMart
Nama Petugas, Password Data User, Data Suplier, Data Barang Data Laporan Master, Transaksi & SPK Data Kriteria & SPK Barang
Laporan Barang Masuk Laporan Kriteria Penilaian Laporan SPK Barang
Karyawan (User)
Gambar 2. DFD Level 0 Sistem Pendukung Keputusan Inventory KopataMart Entitas yang berinteraksi dengan sistem ini adalah: a. Karyawan (Admin): Karyawan disini memiliki tingkatan otoritas yang lebih tinggi daripada karyawan sebagai user. Karyawan dapat melihat serta mengolah semua data master, semua transaksi barang, laporan barang, laporan kriteria dan SPK barang. b. Pimpinan: Pimpinan di sini memiliki otoritas yang paling tinggi dari pada user lainnya. Selain dapat melihat semua data master, semua transaksi barang, dan laporan barang, pimpinan juga dapat melihat dan menentukan nilai kriteria SPK barang.
29
c. Karyawan (User): Di dalam sistem ini, Karyawan (User) hanya dapat melihat data barang masuk minimarket dan menentukan nilai kriteria SPK barang.
2. DFD Level 1 DFD level 1 merupakan penjabaran dari DFD Level 0 dan menjelaskan tentang kinerja proses sistem secara keseluruhan. Proses yang dapat dilakukan pada sistem pendukung keputusan inventory minimarket adalah proses keamanan (Login), proses pendataan, proses transaksi barang dan pembuatan laporan serta proses sistem pendukung keputusan inventory barang. Masing-masing proses menjelaskan tentang input dan output data. Aliran data pada DFD level 1 dijelaskan pada Gambar 3.
30
Informasi Login Data Login Data Login Informasi Login Karyawan (Admin)
Data Login
Informasi Login
Informasi Petugas
1. Keamanan
Data Petugas
Petugas Data Barang
Info Master Data Master
Informasi Barang
Info Master Data Master
Informasi Supplier
2. Data Master
Supplier
Cetak Laporan
Data Supllier Data Barang Keluar
Data Transaksi Info Transaksi Data Laporan
Tampil SPK Info Transaksi
Pimpinan
Input Kriteria Data Transaksi
3. Transaksi Barang
Barang Keluar
Info Barang Keluar Info PO
Info Transaksi Data Transaksi
Data PO Data Barang Masuk
Barang Purchase Order
Info Barang Masuk Kriteria
Info Kriteria
4. Pembuatan Laporan
Cetak Laporan Karyawan (User)
Barang Masuk
Info Lap. Barang Masuk Info Lap. Barang Keluar
Data Laporan
Info Lap. Purchase Order Cetak Laporan
Data Laporan Input Kriteria Tampil SPK
Data Kriteria
Informasi Barang Data Barang 5. SPK Inventory Barang
Tampil SPK Input Kriteria
Informasi Kriteria SPK Barang Data Kriteria SPK Barang
Kriteria SPK Inventory Barang
Info Lama kirim
Informasi Stock Stock
Info Tgl Kadarluarsa Info Kualitas
Kualitas
Tanggal Kadarluarsa
Lama Kirim
Gambar 3. DFD Level 1 Sistem Pendukung Keputusan Inventory KopataMart Deskripsi proses dari DFD level 1 adalah: 1. Proses Keamanan: Masukan: Data Login (Admin), Informasi Petugas, Data Login (Pimpinan) dan Data Login (User). Keluaran: Informasi Login (Admin), Data Petugas, Informasi Login (Pimpinan) dan Informasi Login (User).
31
Deskripsi: Proses yang dilakukan untuk Login, baik itu karyawan (admin), pimpinan maupun karyawan (user). 2. Proses Data Master: Masukan: Data Master (Admin), Informasi Supplier, Informasi Barang dan Data Master (Pimpinan). Keluaran: Informasi Master (Admin), Data Supplier, Data Barang dan Informasi Master (Pimpinan). Deskripsi: Proses pendataan supplier, barang dan user yang dilakukan admin maupun pimpinan. 3. Proses Transaksi Barang: Masukan: Data Transaksi (Admin), Informasi Barang Masuk, Informasi Barang Keluar, Informasi Purchase Order, Data Transaksi (Pimpinan) dan Data Transaksi (User). Keluaran: Informasi Transaksi (Admin), Data Barang Masuk, Data Barang Keluar, Data Purchase Order, Informasi Transaksi (Pimpinan) dan Informasi Transaksi (User). Deskripsi: Proses pembuatan purchase order, transaksi barang masuk dan barang keluar yang dilakukan admin, user maupun pimpinan. 4. Proses Pembuatan Laporan: Masukan: Data Laporan (Admin), Informasi Barang Masuk, Informasi Barang Keluar, Informasi Purchase Order, Data Laporan (Pimpinan) dan Data Laporan (User) serta Info Kriteria. Keluaran: Cetak Laporan (Admin), Data Barang Masuk, Data Barang Keluar, Data Purchase Order, Cetak Laporan (Pimpinan) dan Cetak Laporan (User). Deskripsi: Proses pembuatan laporan dilakukan oleh admin maupun user dan hasil laporan tersebut akan dilaporkan kepada pimpinan. 5. Proses Sistem Pendukung Keputusan Barang Inventory Barang: Masukan: Input Kriteria (Admin), Informasi Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory, Input Kriteria (Pimpinan), Input Kriteria (User), Informasi Stock, Informasi Kualitas, Informasi Tanggal Kadarluarsa dan
32
Informasi Lama Kirim. Keluaran: Tampil Sistem Pendukung Keputusan (Admin), Data Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory, Tampil Sistem Pendukung Keputusan (Pimpinan) dan Tampil Sistem Pendukung Keputusan Inventory (User) serta Input Kriteria. Deskripsi: Proses penginputan nilai beserta kriteria barang untuk menentukan prioritas pembelian barang yang dapat dilakukan admin, user maupun pimpinan.
3. DFD Level 2 Proses 1 Keamanan Sistem Pada level ini, semua user dapat melakukan proses login untuk masuk dan mengakses ke halaman utama. User dapat mengelola sistem pendukung keputusan inventory minimarket jika proses login berhasil. Pada proses login, sistem akan memeriksa apakah kode petugas dan password yang dimasukkan sesuai dengan data yang ada dalam basisdata sistem. Jika data yang dimasukkan benar dan sesuai, maka proses login berhasil. Penjabaran proses login dijelaskan pada Gambar 4.
33
Karyawan (Admin)
Karyawan (User)
Nama Petugas Password Informasi Karyawan
Informasi Karyawan
1.1 Login
Nama Petugas Password
Informasi Pimpinan
Pimpinan
Nama Petugas Password Informasi Login Nama Petugas Password
Nama Petugas Password
Petugas
Nama Petugas Password
Nama Petugas Password 1.2 Ganti Password
Informasi Ganti Password
Gambar 4. DFD Level 2 Proses 1 Keamanan Sistem Deskripsi proses dari DFD level 2 Proses 1 Keamanan Sistem adalah: 1. Proses Data User (Login): Masukan: Nama Petugas dan Password (Admin), Nama Petugas dan Password (User), Nama Petugas dan Password Pimpinan dan Informasi Login. Keluaran: Informasi Login (Admin), Informasi Login (User), Informasi Login Pimpinan, Nama Petugas dan Password. Deskripsi: Proses Login yang dilakukan oleh user, baik karyawan maupun pimpinan. 2. Proses Data User (Ganti Password): Masukan: Informasi Ganti Password. Keluaran: Ganti Password Karyawan (Admin), Ganti Password Karyawan (User), dan Ganti Password Pimpinan. Deskripsi: Proses ganti password yang dilakukan semua user.
34
4. DFD Level 2 Proses 2 Data Master Pada DFD level 2 Data Master menjelaskan tentang data supplier, data barang dan data user. Penjabaran proses data master dapat dilihat pada Gambar 5.
Pimpinan Informasi Barang Data Supplier Informasi Supplier
Data User Informasi User Data Barang
Karyawan (Admin)
Data Barang
Data Supplier 2.3 User
Informasi Supplier 2.1 Supplier
Informasi Supplier
2.2 Barang
Informasi Barang
Informasi Barang
Data Petugas Supplier
Data Barang
Informasi Petugas Data Supplier Barang
Petugas
Gambar 5. DFD Level 2 Proses 2 Data Master Deskripsi proses dari DFD level 2 Proses 2 Data Master adalah: 1. Proses Data Supplier: Masukan: Data Supplier Untuk Karyawan (Admin maupun Pimpinan) dan Informasi Supplier. Keluaran: Informasi Supplier Untuk Karyawan (Admin maupun Pimpinan) dan Data Supplier.
35
Deskripsi: Proses pengolahan data supplier yang dilakukan admin maupun pimpinan. 2. Proses Data Barang: Masukan: Data Barang Untuk Karyawan (Admin maupun Pimpinan) dan Informasi Data Barang. Keluaran: Informasi Data Barang Untuk Karyawan (Admin maupun Pimpinan) dan Data Barang. Deskripsi: Proses pengolahan barang masuk dan barang keluar yang dilakukan admin maupun pimpinan. 3. Proses Data User: Masukan: Data User Untuk Pimpinan dan Informasi Data Petugas. Keluaran: Informasi User Untuk Pimpinan dan Data Petugas. Deskripsi: Proses pengolahan data user dari sistem yang hanya dapat dilakukan pimpinan
5. DFD Level 2 Proses 3 Transaksi Barang Pada DFD level 2 Transaksi Barang menjelaskan tentang transaksi purchase order, transaksi barang masuk dan barang keluar. Penjabaran proses transaksi barang dapat dilihat pada Gambar 6.
36
Barang
Karyawan (User) Data Transaksi BK Data Barang Informasi Transaksi BK Karyawan (Admin)
Informasi Data Transaksi BMTransaksi BM
3.3 Transaksi Barang Keluar
Informasi Transaksi BK Data Transaksi BK Data Transaksi BM Informasi
3.2 Transaksi Barang Masuk
Informasi Barang Masuk
Informasi Data Barang
Data Barang Masuk
Informasi Transaksi PO
Transaksi BM
Data Transaksi PO
Informasi Transaksi BM
Data Transaksi BM Informasi Data Barang
Informasi Barang Keluar
Data Barang Keluar
Barang Keluar Pimpinan
Data Barang Barang Masuk
Informasi Transaksi PO Data Transaksi PO
3.1 Transaksi Purchase Order
Informasi Purchase Order Data Purchase Order
Informasi Data Barang
Barang
Data Barang
Purchase Order
Gambar 6. DFD Level 2 Proses 3 Transaksi Barang Deskripsi proses dari DFD level 2 Proses 3 Transaksi Barang adalah: 1. Proses Transaksi Purchase Order: Masukan: Informasi Data Barang, Data Transaksi Purchase Order (Karyawan sebagai admin), Data Transaksi Purchase Order (Pimpinan) dan Informasi Purchase Order. Keluaran: Data Barang, Informasi Transaksi Purchase Order (Karyawan sebagai admin), Informasi Transaksi Purchase Order (Pimpinan) dan Data Purchase Order. Deskripsi: Proses pembuatan Purchase Order yang dilakukan admin dan pimpinan.
37
2. Proses Transaksi Barang Masuk: Masukan: Informasi Data Barang, Data Transaksi Barang Masuk (Karyawan sebagai admin), Data Transaksi Barang Masuk (Karyawan sebagai user), Data Transaksi Barang Masuk (Pimpinan) dan Informasi Barang Masuk. Keluaran: Data Barang, Informasi Transaksi Barang Masuk (Karyawan sebagai admin), Informasi Transaksi Barang Masuk (Karyawan sebagai user), Informasi Transaksi Barang Masuk (Pimpinan) dan Data Barang Masuk. Deskripsi: Proses transaksi barang masuk yang dilakukan admin dan pimpinan. 3. Proses Transaksi Barang Keluar: Masukan: Informasi Data Barang, Data Transaksi Barang Keluar (Karyawan sebagai admin), Data Transaksi Barang Keluar (Pimpinan) dan Informasi Barang Keluar. Keluaran: Data Barang, Informasi Transaksi Barang Keluar (Karyawan sebagai admin), Informasi Transaksi Barang Keluar (Pimpinan) dan Data Barang Keluar. Deskripsi: Proses transaksi barang keluar yang dilakukan admin dan pimpinan.
6. DFD Level 2 Proses 4 Pembuatan Laporan Pada DFD level 2 Pembuatan Laporan menjelaskan tentang pembuatan laporan data master, laporan transaksi barang dan laporan SPK inventory barang. Penjabaran proses pembuatan laporan dapat dilihat pada Gambar 7.
38
Karyawan (User) Data Lap.SPK
Informasi Laporan Kriteria
Cetak Lap.SPK Karyawan (Admin)
Cetak Data Lap.Transaksi Lap. Transaksi
Data Laporan Kriteria 4.3 Laporan SPK Inventory
Cetak Lap.SPK Data Lap.SPK Data Lap. Transaksi
Informasi Laporan Barang Masuk Data Laporan Barang Masuk
Barang Masuk
4.2 Laporan Transaksi
Data Laporan Barang Keluar
Barang Keluar
Purchase Order
Cetak Lap.Transaksi Cetak Lap.Transaksi
Informasi Laporan Barang Keluar
Kriteria
Cetak Lap.Master
Data Lap.Master
Data Lap. Transaksi
Informasi Laporan Purchase Order Data Laporan Purchase Order
Pimpinan 4.1 Laporan Data Master
Cetak Lap.Master Data Lap.Master
Data Laporan Supplier Informasi Laporan Supplier
Informasi Laporan SPK Barang
Data Laporan SPK Barang Informasi Laporan Barang
Data Laporan Barang
Supplier
Barang
Gambar 7. DFD Level 2 Proses 4 Pembuatan Laporan Deskripsi proses dari DFD level 2 Proses 4 Pembuatan Laporan adalah: 1. Proses Laporan Data Master: Masukan: Data Laporan Master (Pimpinan), Data Laporan Master (Karyawan sebagai Admin), Informasi Laporan Supplier, dan Informasi Laporan Barang. Keluaran: Cetak Laporan Master (Pimpinan), Cetak Laporan Master (Karyawan sebagai Admin), Data Laporan Supplier, dan Data Laporan Barang. Deskripsi: Pencetakan laporan Data Master yang dapat dilakukan admin maupun pimpinan.
39
2. Proses Laporan Transaksi Barang: Masukan: Data Laporan Transaksi (Pimpinan), Data Laporan Transaksi (Karyawan sebagai Admin), Data Laporan Transaksi (Karyawan sebagai User), Informasi Laporan Barang Masuk, Informasi Laporan Barang Keluar dan Informasi Laporan Purchase Order. Keluaran: Cetak Laporan Transaksi (Pimpinan), Cetak Laporan Transaksi (Karyawan sebagai Admin), Cetak Laporan Transaksi (Karyawan sebagai User), Data Laporan Barang Masuk, Data Laporan Barang Keluar dan Data Laporan Purchase Order. Deskripsi: Proses cetak laporan transaksi barang oleh user maupun admin dan verifikasi laporan untuk pimpinan. 3. Proses Laporan SPK Inventory Barang: Masukan: Data Laporan SPK Inventory (Pimpinan), Data Laporan SPK Inventory (Karyawan sebagai Admin) Informasi Laporan Kriteria dan Informasi Laporan SPK Inventory. Keluaran: Cetak Laporan SPK Inventory (Pimpinan), Cetak Laporan SPK Inventory (Karyawan sebagai Admin) Data Laporan Kriteria dan Data Laporan SPK Inventory. Deskripsi: Proses cetak laporan SPK inventory barang untuk oleh user maupun admin dan verifikasi laporan untuk pimpinan.
7. DFD Level 2 Proses 5 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Pada DFD level 2 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang menjelaskan tentang penentuan prioritas pembelian barang dengan cara pengimputan kriteria Sistem Pendukung Keputusan inventory barang. Penjabaran proses Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang dapat dilihat pada Gambar 8.
40
Karyawan (User)
Karyawan (Admin)
Input Kriteria
Input Kriteria
Tampil Kriteria
Tampil Kriteria
Kadarluarsa
Info Kadarluarsa Stock
Info Stock
5.1 Kriteria Penilaian
Data Stock
Data Kadarluarsa Info Lama Kirim
Data Kualitas Lama Pengiriman
Data Lama Kirim
Info Kualitas
Kualitas Input Kriteria
Info SPK Inventory Barang Input Nilai Akhir Kriteria
Kriteria SPK Inventory Barang
Barang
5.2 SPK Inventory Barang
Info Kriteria
Info barang Data Barang
Data Kriteria
Input Nilai Akhir Kriteria
Info SPK Inventory Barang
Pimpinan
Gambar 8. DFD Level 2 Proses 5 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Deskripsi proses dari DFD level 2 Proses 5 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang adalah: 1. Proses Kriteria Penilaian: Masukan: Input Kriteria (Pimpinan), Input Kriteria (Karyawan sebagai Admin), Input Kriteria (Karyawan sebagai User), Info Stock, Info Kualitas, Info Tanggal Kadarluarsa dan Info Lama Kirim. Keluaran: Tampil Kriteria (Pimpinan), Tampil Kriteria (Karyawan sebagai Admin), Tampil Kriteria (Karyawan sebagai User), Data Stock, Data Kualitas, Data Tanggal Kadarluarsa dan Data Lama Kirim.
41
Deskripsi: Penginputan dan pembobotan nilai kriteria barang yang dapat dilakukan karyawan maupun pimpinan. 2. Proses Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang: Masukan: Input Nilai Akhir Kriteria (Pimpinan), Input Nilai Akhir Kriteria (Karyawan sebagai Admin), Informasi Kriteria dan Informasi Barang. Keluaran: Info SPK Inventory Barang (Pimpinan), Info SPK Inventory Barang (Karyawan sebagai Admin), Data Kriteria dan Data Barang. Deskripsi: Perhitungan akhir Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang dapat dilakukan karyawan maupun pimpinan.
4.2.2
Desain Entity Relational Diagram ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD sistem pendukung keputusan inventory minimarket dirancang dengan membuat aturan bisnisnya terlebih dahulu.
1. Aturan Bisnis Entity Relational Diagram 1. Satu entitas petugas memeriksa banyak entitas barang masuk, Satu entitas barang masuk diperiksa oleh banyak entitas petugas = (many to many) 2. Satu entitas petugas membuat banyak entitas purchase order, Satu entitas purchase order dibuat oleh banyak entitas petugas = (many to many) 3. Satu entitas petugas memeriksa banyak entitas barang keluar, Satu entitas barang keluar diperiksa oleh banyak entitas petugas = (many to many) 4. Satu entitas supplier mendatangkan banyak entitas barang masuk = (one to many), Satu entitas barang masuk didatangkan oleh satu entitas supplier = (one to one)
42
5. Satu entitas barang menyimpan banyak entitas barang masuk = (one to many), Satu entitas barang masuk disimpan pada satu entitas barang = (one to one) 6. Satu entitas barang menyimpan banyak entitas purchase order = (one to many), Satu entitas purchase order disimpan pada satu entitas barang = (one to one) 7. Satu entitas barang menyimpan banyak entitas barang keluar = (one to many), Satu entitas barang keluar disimpan pada satu entitas barang = (one to one) 8. Satu entitas kriteria membagi banyak entitas kriteria lama kirim = (one to many), Satu entitas kriteria lama kirim dibagi dari satu entitas kriteria = (one to one) 9. Satu entitas kriteria membagi banyak entitas kriteria tanggal kadarluarsa = (one to many), Satu entitas kriteria lama kirim dibagi dari satu entitas kadarluarsa = (one to one) 10. Satu entitas kriteria membagi banyak entitas kriteria kualitas = (one to many), Satu entitas kriteria lama kirim dibagi dari satu entitas kualitas = (one to one) 11. Satu entitas kriteria membagi banyak entitas kriteria stock = (one to many), Satu entitas kriteria stock dibagi dari satu entitas kriteria = (one to one) 12. Satu entitas kriteria lama kirim menilai satu entitas barang, Satu entitas barang dinilai satu entitas kriteria lama kirim = (one to one) 13. Satu entitas kriteria tanggal kadarluarsa menilai satu entitas barang,
43
Satu entitas barang dinilai satu entitas kriteria tanggal kadarluarsa = (one to one) 14. Satu entitas kriteria kualitas menilai satu entitas barang, Satu entitas barang dinilai satu entitas kriteria kualitas = (one to one) 15. Satu entitas kriteria stock menilai satu entitas barang, Satu entitas barang dinilai satu entitas kriteria stock = (one to one)
44
3. Gambar ERD Kd_Lama Kd_Lama
Kd_Stock Kd_Stock
Kd_Kualitas Kd_Kualitas
Kd_TglK Kd_TglK
Kriteria
kobar kobar
Nilai Nilai
Membagi
Membagi Membagi
Membagi
Kd_Lama Kd_Lama
Kd_Stock Kd_Stock Kd_Kualitas Kd_Kualitas
Kd_TglK Kd_TglK
Lama Kirim
Nm_Lama Nm_Lama
Nm_TglK Nm_TglK
Tanggal Kadarluarsa
Kualitas
Stock
Nm_Kualitas Nm_Kualitas
Nm_Stock Nm_Stock Bobot_Lama Bobot_Lama
Bobot_TglK Bobot_TglK
Bobot_Kualitas Bobot_Kualitas Bobot_Stock Bobot_Stock Menilai
Menilai
Menilai
Menilai
kobar kobar
stok stok
Barang
nabar nabar
satuan satuan
menyimpan
menyimpan menyimpan
qty_bk qty_bk tgl_bk tgl_bk
qty_bm qty_bm qty_po qty_po
no_bm no_bm
no_bk no_bk kosupp kosupp
Barang Masuk
tgl_bm tgl_bm
Barang Keluar
ket_bm ket_bm no_po no_po
no_po no_po
Purchase Order
tgl_po tgl_po
ket_po ket_po
kodepetugas kodepetugas kodepetugas kodepetugas Statuspo Statuspo
memeriksa ket_bk ket_bk
Membuat
memeriksa
kdpet kdpet
Mendatangkan
Petugas fax fax nmpet nmpet
passpet passpet
stspet stspet
Supplier tlp tlp
kosupp kosupp
nasupp nasupp
alamat alamat
Gambar 9. ERD Sistem Pendukung Keputusan Inventory KopataMart
45
4. Desain Database Dari ERD pada Gambar 4 diperoleh perancangan tabel sebagai berikut: 1. Petugas Petugas adalah orang yang dapat mengelola sistem. Petugas pada sistem pendukung keputusan inventory ini yaitu karyawan dan pimpinan. Dalam sistem pendukung keputusan inventory terdapat tabel Petugas. Tabel Petugas (Tabel 1) digunakan pada semua proses pada DFD yaitu proses login, data master, SPK inventory barang dan transaksi barang serta pembuatan laporan. Tabel 1. Tabel Petugas No 1 2 3 4
Elemen Data Kode Petugas Nama Petugas Password Petugas Status Petugas
Akronim kdpet nmpet passpet stspet
Tipe Varchar Varchar Varchar Varchar
Panjang 5 20 10 15
Keterangan Primary key
2. Supplier Supplier
adalah
pihak
yang
mendatangkan
barang
untuk
minimarket. Dalam sistem pendukung keputusan inventory terdapat tabel supplier. Tabel supplier (Tabel 2) digunakan pada DFD yaitu proses transaksi barang dan pembuatan laporan. Tabel 2. Tabel Supplier No 1 2 3 4 5 6
Elemen Data Kode Supplier Nama Supplier Alamat Supplier Telp Supplier Fax Kontak
Akronim kosupp nasupp alamat tlp fax kontak
Tipe Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar
Panjang 5 30 50 15 15 30
Keterangan Primary key
46
3. Barang Barang adalah komponen utama dalam proses inventory di minimarket. Data barang tersimpan dalam tabel barang. Tabel barang (Tabel 3) digunakan pada proses data master, SPK inventory barang, transaksi barang dan pembuatan laporan. Tabel 3. Tabel Barang No 1 2 3 4
Elemen Data Kode Barang Nama Barang Stock Satuan
Akronim kobar nabar stok satuan
Tipe Varchar Varchar Integer Varchar
Panjang 10 20 5 10
Keterangan Primary key
4. Barang Masuk Barang masuk adalah barang yang terhitung masuk ke gudang setelah dipesan. Data barang masuk tersimpan dalam tabel barang masuk. Tabel barang masuk (Tabel 4) digunakan pada proses data master, transaksi barang dan pembuatan laporan. Tabel 4. Tabel Barang Masuk No 1 2 3 4 5 6 7 8
Elemen Data Kode Barang No Masuk Tanggal Masuk No Pre Order Quota Masuk Keterangan Kode Supplier Kode Petugas
Akronim
Tipe
kobar no_bm tgl_bm no_po qty_bm ket_bm kosupp kodepetugas
Varchar Varchar Date/Time Varchar Integer Varchar Varchar Varchar
Panjang
Keterangan
10 15 15 20 5 15 5 5
Primary key
Foreign Key Foreign Key
Referensi Tabel
Supplier Petugas
47
5. Barang Keluar Barang keluar adalah barang yang terhitung keluar dari gudang. Data barang keluar tersimpan dalam tabel barang keluar. Tabel barang keluar (Tabel 5) digunakan pada proses data master, transaksi barang dan pembuatan laporan. Tabel 5. Tabel Barang Keluar No 1 2 3 4 5 6
Elemen Data Kode Barang No Keluar Tanggal Keluar Quota Keluar Keterangan Kode Petugas
Akronim
Tipe
kobar no_bk tgl_bk qty_bk ket_bk kodepetugas
Varchar Varchar Date/Time Integer Varchar Varchar
Panjang
Keterangan
10 15 15 5 15 5
Primary key
Foreign Key
Referensi Tabel
Petugas
6. Purchase Order Purchase order adalah surat yang digunakan para supplier untuk mengetahui secara detail barang-barang apa saja yang akan dipesan pesan. Ini berguna untuk mengatasi kesalahan dalam memproduksi pesanan. Tabel Purchase Order (Tabel 8) digunakan pada proses transaksi barang dan pembuatan laporan. Tabel 6. Tabel Purchase Order No 1 2 3 4 5 6 7 8
Elemen Data No Purchase Order Tanggal Purchase Order Quota Purchase Order Keterangan Purchase Order Kode Barang Kode Supplier Kode Petugas Status Purchase
Panjang Keterangan
Akronim
Tipe
no_po
Varchar
15
tgl_po
Date/Time
15
qty_po
Integer
5
ket_po
Varchar
10
kobar kosupp kodepetugas Statuspo
Varchar Varchar Varchar Varchar
10 5 5 15
Referensi Tabel
Primary key
Foreign Key Foreign Key Foreign Key
Barang Supplier Petugas
48
Order
7. Kriteria Kriteria digunakan untuk menentukan prioritas pembelian barang pada pemesanan berikutnya. Tabel Kriteria (Tabel 7) digunakan pada proses SPK Inventory Barang. Tabel 7. Tabel Kriteria No 1 2 3 4 5 6
Elemen Data Kode Barang Kode Kualitas Kode Lama Kirim Kode Stock Kode Tgl Kadarluarsa Nilai
Akronim Kobar Kd_Kualitas Kd_Lama
Tipe Varchar Varchar Varchar
Panjang Keterangan 5 Primary key 5 5
Kd_Stock Kd_TglK
Varchar Varchar
5 5
Nilai
Integer
5
8. Lama Kirim Lama kirim adalah estimasi waktu pengiriman barang dari supplier ke minimarket. Lama kirim merupakan salah satu kriteria pembelian barang pada SPK inventory. Tabel Lama Kirim (Tabel 8) digunakan pada proses SPK Inventory Barang. Tabel 8. Tabel Kriteria Lama Kirim No 1 2 3
Elemen Data Kode Lama Kirim Nama Sub Lama Kirim Bobot
Akronim Kd_Lama
Tipe Varchar
Panjang Keterangan 5 Primary key
Nm_Lama
Varchar
5
Bobot_Lama
Integer
5
9. Tanggal Kadarluarsa Tanggal kadarluarsa adalah ukuran barang berapa lama dapat bertahan untuk dapat dikonsumsi secara aman. Tanggal kadarluarsa
49
merupakan salah satu kriteria pembelian barang pada SPK inventory. Tabel Tanggal kadarluarsa (Tabel 9) digunakan pada proses SPK Inventory Barang. Tabel 9. Tabel Kriteria Tanggal Kadarluarsa No 1 2
3
Elemen Data Kode Tanggal Kadarluarsa Nama Sub Tanggal Kadarluarsa Bobot
Akronim Kd_TglK
Tipe Varchar
Panjang Keterangan 5 Primary key
Nm_ TglK
Varchar
5
Bobot_ TglK
Integer
5
10. Kualitas Kualitas adalah ukuran produk tersebut layak dijual atau kurang layak. Kualitas merupakan salah satu kriteria pembelian barang pada SPK inventory. Tabel Kualitas (Tabel 10) digunakan pada proses SPK Inventory Barang. Tabel 10. Tabel Kriteria Kualitas No 1 2 3
Elemen Data Kode Kualitas Nama Sub Kualitas Bobot
Akronim Kd_Kualitas Nm_ Kualitas
Tipe Varchar Varchar
Bobot_ Kualitas
Integer
Panjang Keterangan 5 Primary key 5 5
11. Stock Stock adalah jumlah persediaan barang yang terdapat di gudang. Stock merupakan salah satu kriteria pembelian barang pada SPK inventory. Tabel Stock (Tabel 11) digunakan pada proses SPK Inventory Barang.
50
Tabel 11. Tabel Kriteria Stock No 1 2 3
4.2.3
Elemen Data Kode Stock Nama Sub Stock Bobot
Akronim Kd_Stock Nm_ Stock
Tipe Varchar Varchar
Bobot_ Stock
Integer
Panjang Keterangan 5 Primary key 5 5
Model Matematika Sistem Pendukung Keputusan
1. Model Komponen Sistem Pendukung Keputusan Inventory Minimarket Turban) 1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 2. Model
Management.
Melibatkan
model
finansial,
statistikal,
management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. 3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Model konseptual SPK digambarkan pada gambar 10.
51
Other computerbased systems
SPK Inventory
Data Management Internal External Barang Supplier User
Model Matematika
Personal Computer
Karyawan (User)
Gambar 10. Model Komponen SPK Inventory Minimarket Keterangan: a. Data external dan internal (Data management): kumpulan berbagai data external dan internal sehingga membentuk suatu basisdata SPK inventory minimarket. Terdiri dari data barang (purchase order, barang masuk, barang keluar, detail purchase order, detail barang masuk, detail barang keluar), data user (karyawan dan pimpinan) serta data
52
supplier. Dari data-data tersebut diperoleh data lain seperti data laporan dan data transaksi. b. Model management: merupakan model sistem pendukung keputusan inventory minimarket yang dibuat menggunakan microsoft visual basic 6. c. Knowledge manager: model matematika dari metode AHP. d. Dialog management: personal computer (PC). e. Manager (User): terdiri dari 3 level user yaitu karyawan sebagai admin, karyawan sebagai user dan pimpinan.
2. Struktur Data Management Subsistem Kemampuan dari DBMS antara lain mendapatkan/mengekstrak data agar bisa masuk ke dalam database SPK dan dapat dengan cepat mengupdate (menambah, menghapus, mengedit, mengubah) record data dan file serta dapat menghubungkan data dari berbagai source. DBMS terdiri dari elemen-elemen: 1. DSS database. 2. Database management system. 3. Data directory. 4. Query facility.
53
Diagram DBMS digambarkan dalam gambar 11.
Internal data sources
External data sources
Finance
Marketing
Production
Extraction
Query facility
Other
Private, Personal data
Decision support Database or data warehouse
Database Management System Data directory
Personel
● Retrievel ● Inquiry ● Update ● Report generation ● Delete
Interface management
Model management
Knowlodge management
Gambar 11. Struktur Data Management Subsistem SPK Inventory Minimarket
3. Struktur Model Management Subsistem MBMS adalah sistem software dengan fungsi-fungsi seperti pembuatan model, penggunaan subrutin dan building block lainnya, pembangkitan rutin dan report baru, updating dan perubahan model serta manipulasi data. MBMS bisa menghubungkan berbagai model dengan jalur yang diinginkan melalui suatu database. DBMS terdiri dari elemen-elemen: 1. Model base. 2. Model base management system. 3. Modeling language. 4. Model directory. 5. Model execution, integration, and command.
54
Diagram MBMS digambarkan dalam gambar 12.
Models (Model Base) ● Strategic, tactical, operational ● Stastistical, financial, marketing, Management, science, Accounting, engineering, etc. ● Model building blocks
Model Directory
Model Base Management Model execution, Integration, and Command processor
● Modelling commands: creation ● Maintenance: update ● Database interfaces ● Modeling language
Data management
Interfaces management
Knowledge management
Gambar 12. Struktur Model Management Subsistem SPK Inventory Minimarket
4. Skema User Interface Sistem Dialog subsistem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang mampu melakukan interaksi dengan berbagai dialog style yang berbeda serta mendapatkan, menyimpan, dan menganalisis penggunaan dialog (tracking), yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog sistem.
55
Diagram DGMS digambarkan dalam gambar 13. Data Management and DBMS
Knowledge Management
Model Management And MBMS
User Interfaces Mnagement System (UIMS)
Natural Language Processor
Terminal
Input
Output
Action Languages
Display Languages
Printers, Plotters
User
Gambar 13. Skema User Interface Sistem SPK Inventory Minimarket
5. Model Perhitungan Matematika dengan Metode AHP Langkah-langkah: Misalkan ada n tujuan dan m alternative pada AHP, maka proses perankingan alternative dapat dilakukan melalui cara: i. Untuk setiap I, tetapkan matriks perbandingan berpasangan A, untuk m alternative ii. Tentukan vector bobot untuk setiap Ai yang merepresentasikan bobot relative dari setiap alternative ke-j pada tujuan ke-i. iii. Hitung total skor.
56
Nilai Vektor Bobot Ada 4 faktor pemesanan barang, yaitu: lama pengiriman barang, tanggal kadarluarsa, kualitas barang dan stok barang yang laku. Nilai perbandingan berpasangan dibuat sebagai berikut: Lama
L K KL S 1
𝐿𝑎𝑚𝑎 𝐿 1 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟𝑙𝑢𝑎𝑟𝑠𝑎 2 𝐾 [ ] [ ] → konsisten → [ ] 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 3 𝐾𝐿 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑆 5
L K KL S 𝐿 𝐾 [ ] 𝐾𝐿 𝑆 jml
1
1
1
1
2
3 1
5 1
3
4 1
2
1
3
1 1
[5
4 2
2
1]
11 8,5 3,67 1,95
Maka setelah dilakukan normalisasi, menjadi: L
K
KL
S
L K KL S
0,091 0,182 [ 0,273 0,455
0,059 0,118 0,353 0,471
0,091 0,091 0,273 0,545
jml
1
1
1
Rata2
0,103 0,086 0,128 0,130 ] 0,256 0,288 0,513 0,496 1
1
Kemudian nilai vector bobot yang didapat adalah: W = [0,086;0,130;0,288;0,496]
2 3 [5
1
1
1
2
3 2
5 2
3
5 3
1 3 2 5 2
1 5 3
5
1]
57
Indeks Konsistensi dan Rasio Konsistensi L K KL S
L K [ ] KL S
1
1
1
1
2
3 1
5 1
3
4 1
2 1 3 1
1
[5 4
2
2 1]
Pengujian terhadap konsistensi matriks A dilakukan sebagai berikut: 1 (A) (Wт) =
1
1
1
2
3 1
5 1
3
4 1
2 1 3 1
1
[5 4 t=
1 4
CI =
[
0,346 0,086
4,057−4 3
2
2 1]
+
0,522 0,130
0,086 0,130 [ ]= 0,288 0,496
+
1,184 0,288
0,346 0,522 [ ] 1,184 2,022
+
2,022 0,496
] = 4,057
= 0,019
Untuk n = 4, diperoleh RI4 = 0,90; sehingga: CI RI4
=
0,019 0,90
= 0,021≤ 0,1
Dari perhitungan tersebut diketahui indeks konsistensi (CI) adalah 0,019 dan rasio konsistensi (CIR) adalah 0,021 karena 0,021≤ 0,1 maka matriks A dikatakan cukup konsisten.
58
Matriks Perbandingan Berpasangan Terdapat 4 kriteria pemesanan barang yang akan dipilih, yaitu A, B, C dan D. Pada kriteria pertama (Lama Pengiriman Barang), matriks perbandingan berpasangan yang ditetapkan adalah: A B C D A B C D jml
1
1
2
1
5
2
1 7
1
1
5
7
5 1 2 1
1 9 [3 2 9 1] 1 9 17 65 314 22 118
Setelah dilakukan normalisasi:
A B C D
A
B
C
D
Rata2
0,161 0,322 [ 0,320 0,484
0,137 0,275 0,040 0,549
0,227 0,312 0,045 0,409
0,171 0,257 ] 0,057 0,514
0,174 0,293 0,044 0,489
Sehingga: s11=0,174; s12=0,293; s13-0,044; dan s14=0,489 2. Pada kriteria kedua (Tanggal Kadarluarsa), matriks perbandingan berpasangan yang ditetapkan adalah: A B C D
A B C D jml
1 1 9 1 5 1 [2 73 190
9 1 9 9
5 2 1 1 9 9 1 1 2 2 1] 1
11
28 89 318
59
Setelah dilakukan normalisasi:
A B C D
A
B
C
0,552 0,061 [ 0,110 0,276
0,321 0,036 0,321 0,321
0,616 0,014 0,123 0,217
D
Rata2
0,554 0,511 0,031 0,035 ] 0,138 0,173 0,277 0,280
Sehingga: s21=0,511; s22=0,035; s23=0,173; dan s24=0,280 3. Pada kriteria ketiga (Kualitas Barang), matriks perbandingan berpasangan yang ditetapkan adalah: A B 1 6 A B C D
1 1 6 2 6 [2 8
jml
1
56 21
C D 1 2 1 6 1 1 2 1 26
1 2 1 8 2 1] 5
38
Sehingga dilakukan normalisasi:
A B C D
A
B
C
0,194 0,032 [ 0,387 0,387
0,286 0,048 0,286 0,381
0,231 0,077 0,462 0,231
D
Rata2
0,138 0,212 0,034 0,048 ] 0,552 0,422 0,276 0,319
Sehingga: s31=0,212; s32=0,048; s33=0,422; dan s34=0,319 4. Pada kriteria keempat (Stok barang yang laku), matriks perbandingan berpasangan yang ditetapkan adalah:
60
A B
C D
A B C D
1 9 9 1 1 4 2 [6 1
1 1 4 6 2 1 1 1 2 2 1]
jml
56 21 26 38
1
1
1
5
Sehingga dilakukan normalisasi: A A B C D
0,050 0,450 [ 0,200 0,300
B 0,043 0,383 0,191 0,190
C
D
0,048 0,312 0,190 0,381
Rata2
0,063 0,051 0,375 0,397 ] 0,188 0,192 0,375 0,360
Sehingga: s41= 0,051; s42= 0,397; s43= 0,192; dan s44= 0,360 Matriks skor setiap alternatif pada semua tujuan adalah: A L P R G
0,174 0,511 [ 0,212 0,051
B 0,293 0,035 0,048 0,397
C 0,044 0,173 0,422 0,192
D 0,489 0,280 ] 0,319 0,360
Vektor bobot yang telah diperoleh sebelumnya: W = [0,086;0,130;0,288;0,496] Skor total setiap alternatif adalah S1 =(0,174)(0,086)+(0,293)(0,130)+(0,044)(0,288)+(0,489)(0,496) = 0,168 S2 =(0,511)(0,086)+(0,035)(0,130)+(0,173)(0,288)+(0,280)(0,496) = 0,240 S3 =(0,212)(0,086)+(0,048)(0,130)+(0,422)(0,288)+(0,319)(0,496) = 0,243 S4 =(0,051)(0,086)+(0,397)(0,130)+(0,192)(0,288)+(0,360)(0,496) = 0,349
61
Karena skor total alternatif D (S4) paling besar, maka alternative yang akan dipilih. Sehingga nantinya stock barang (S4) yang laku diberi nilai paling tinggi dibanding kriteria yang lain untuk menetukan prioritas pembelian barang.
4.2.4
Perancangan Antar Muka Pengguna Perancangan antar muka sistem dilakukan untuk memberikan gambaran dan sistematika mengenai tampilan sistem yang akan dibuat. Rancangan antar muka sistem diharapkan dapat dikembangkan ke dalam sistem yang ramah pengguna dan mudah digunakan dan diakses oleh pengguna. Dalam sistem pendukung keputusan inventory minimarket terdapat beberapa rancangan menu, antara lain:
1. Antar Muka Petugas Antar muka petugas digunakan untuk menyimpan data petugas. Petugas dalam sistem adalah karyawan dan pimpinan. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD Keamanan Sistem (Level 2 Proses 1). Rancangan antar muka pengguna digambarkan pada gambar 14. X
Petugas
Data Petugas Status
….
Kode Petugas
Nama Petugas
Password
Tambah
Kode
Simpan
Ubah
Batal
Nama
Hapus
Status
Gambar 14. Perancangan Antar Muka Petugas
62
2. Antar Muka Login Petugas Antar muka login digunakan untuk masuk ke antar muka petugas. Petugas dalam sistem adalah karyawan dan pimpinan. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD Keamanan Sistem (Level 2 Proses 1). Rancangan antar muka login digambarkan pada gambar 15. Login Petugas
Silahkan masukan nama petugas dan password Untuk masuk ke system
Nama Petugas
Ok
Password
Cancel
Gambar 15. Perancangan Antar Muka Login
3. Antar Muka Menu Utama Antar muka menu utama merupakan halaman awal ketika user sudah masuk ke dalam sistem. Di dalam menu utama terdapat beberapa menu, yaitu file, master, SPK barang, transaksi, laporan dan tentang aplikasi. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD level 1 sistem. Rancangan antar muka menu utama digambarkan pada gambar 16. Menu Utama File
Master
Welcome
SPK Barang
Transaksi
Gambar
Laporan
Tentang Aplikasi
Sisven KopataMart
Purchase Order
Barang Masuk
Barang Keluar
Gambar
Logout
Gambar 16. Perancangan Antar Muka Menu Utama
63
4. Antar Muka Data Barang Antar muka data barang digunakan untuk mengelola data dari barang yang masuk maupun keluar. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data master (Level 2 Proses 2). Rancangan antar muka data barang digambarkan pada gambar 17. X
Barang
Gambar
Kode Barang
Cari
Nama Barang
Stock
Satuan
Simpan
Ubah
Batal
Hapus
Cari Berdasarkan Nama Barang:
Kode Barang
Nama Barang
Stock
Satuan
Gambar 17. Perancangan Antar Muka Data Barang
5. Antar Muka Data Supplier Antar muka data supplier digunakan untuk mengelola data dari supplier yang memasok barang ke minimarket. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data master (Level 2 Proses 2). Rancangan antar muka data supplier digambarkan pada gambar 18.
64
X
Supplier kosupp
nasupp
alamat
telp
fax
kontak
Gambar
….
Kode Supplier
Nama Supplier
Alamat
Telephone
Fax
Nama Kontak
Simpan
Ubah
Batal
Hapus
Gambar 18. Perancangan Antar Muka Supplier
6. Antar Muka Purchase Order Antar muka purchase order digunakan melakukan purchase order oleh pihak minimarket kepada supplier. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD transaksi barang (Level 2 Proses 3). Rancangan antar muka purchase order digambarkan pada gambar 19. X
Purchase Order Kode Supplier
No. PO
Nama Supplier
Kode Barang :
Tanggal :
….
Nama Barang :
No
Stock :
Kode Barang
Item Data :
Satuan :
Nama Barang
Baru
Simpan
Jumlah Order
Jumlah
Batal
Satuan
Keterangan
Keterangan
Item Barang :
Gambar 19. Perancangan Antar Muka Purchase Order
65
7. Antar Muka Barang Masuk Antar muka barang masuk digunakan untuk mengelola barang yang masuk ke gudang. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data master (Level 2 Proses 2) dan proses transaksi barang (Level 2 Proses 3). Rancangan antar muka barang masuk digambarkan pada gambar 20. X
Barang Masuk No. PO
No.Barang Masuk :
Tanggal PO
Tanggal :
Kode Supplier Nama Supplier Kode Barang :
Nama Barang :
Stock :
Satuan :
Jumlah
Sesuai Pesanan ? Ya
No
Kode Barang
Item Data :
Nama Barang
Baru
Jumlah
Simpan
Batal
Satuan
Keterangan
Tidak Sesuai P..
Keterangan
Item Barang :
Gambar 20. Perancangan Antar Muka Barang Masuk
8. Antar Muka Barang Keluar Antar muka barang keluar digunakan untuk mengelola barang yang keluar dari gudang. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data master (Level 2 Proses 2) dan proses transaksi barang (Level 2 Proses 3). Rancangan antar muka barang keluar digambarkan pada gambar 21.
66
X
Barang Keluar No. Barang Keluar Tanggal
Kode Barang :
Nama Barang :
No
Stock :
Kode Barang
Item Barang :
Satuan :
Nama Barang
Baru
Jumlah :
Jumlah
Simpan
Satuan
Batal
Keterangan
Keterangan
Item Data :
Gambar 21. Perancangan Antar Muka Barang Keluar
9. Antar Muka Laporan Barang Antar muka menu laporan adalah tampilan untuk menu laporan. Menu laporan digunakan untuk mencetak laporan. Laporan dibagi menjadi tiga yaitu: laporan data transaksi barang masuk dan laporan data transaksi barang keluar serta laporan purchase order. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD pembuatan laporan (Level 2 Proses 4). Rancangan antar muka laporan barang digambarkan pada gambar 22.
67
X
Laporan Barang
Pilih option pilihan cetak berdasarkan apa, lalu Anda klik tombol cetak
Gambar
Kode Barang
Seluruh
Cetak
Gambar 22. Perancangan Antar Muka Laporan Barang
10. Antar Muka Laporan Supplier Antar muka submenu laporan data supplier adalah tampilan untuk identitas dari supplier. Submenu laporan data supplier digunakan untuk mencetak laporan tentang supplier dari minimarket. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD pembuatan laporan (Level 2 Proses 4). Rancangan antar muka laporan data customer digambarkan pada gambar 23. X
Laporan Supplier
Pilih option pilihan cetak berdasarkan apa, lalu Anda klik tombol cetak
Gambar
Kode Supplier
Seluruh
Cetak
Gambar 23. Perancangan Antar Muka Laporan Data Supplier
68
11. Antar Muka Laporan Barang Masuk Antar muka submenu laporan barang masuk adalah tampilan untuk identitas dari barang masuk. Submenu laporan digunakan untuk mencetak laporan barang masuk. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD pembuatan laporan (Level 2 Proses 4). Rancangan antar muka laporan barang masuk digambarkan pada gambar 24. X
Laporan Barang Masuk
Pilih option pilihan cetak berdasarkan apa, lalu Anda klik tombol cetak
Gambar
No Transaksi Barang Masuk
Seluruh
Per Tanggal
Per Periode
S/D
Cetak
Gambar 24. Perancangan Antar Muka Laporan Barang Masuk
12. Antar Muka Laporan Barang Keluar Antar muka submenu laporan barang keluar adalah tampilan untuk identitas dari barang keluar. Submenu laporan digunakan untuk mencetak laporan barang keluar. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD pembuatan laporan (Level 2 Proses 4). Rancangan antar muka laporan barang keluar digambarkan pada gambar 25.
69
X
Laporan Barang Keluar
Pilih option pilihan cetak berdasarkan apa, lalu Anda klik tombol cetak
Gambar
No Transaksi Barang Keluar
Seluruh
Per Tanggal
Per Periode
S/D
Cetak
Gambar 25. Perancangan Antar Muka Laporan Barang Keluar
13. Antar Muka Laporan Purchase Order Antar muka submenu laporan purchase order adalah tampilan untuk identitas dari purchase order. Submenu laporan digunakan untuk mencetak
laporan
purchase
order.
Antar
muka
ini
merupakan
implementasi dari DFD pembuatan laporan (Level 2 Proses 4). Rancangan antar muka laporan barang keluar digambarkan pada gambar 26. X
Laporan Purchase Order
Pilih option pilihan cetak berdasarkan apa, lalu Anda klik tombol cetak
Gambar
No. PO
Seluruh
Per Tanggal
Per Periode
Status PO
S/D
Cetak
Gambar 26. Perancangan Antar Muka Laporan Purchase Order
70
14. Antar Muka Kriteria Penilaian Barang Antar muka kelola kriteria berisi menu - menu untuk mengelola data kriteria yang terdapat dapat pada sistem, menu ini hanya bisa diakses petugas olah data yang berkedudukan sebagai administrator. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data SPK inventory barang (Level 2 Proses 5). Rancangan antar muka kriteria penilaian digambarkan pada gambar 27. X
Kriteria Penilaian
Kode Kriteria
Nama Kriteria
Bobot
Baru
Kode Kriteria
Simpan
Hapus
Keluar
Nama Kriteria
Bobot
Gambar 27. Perancangan Antar Muka Kelola Kriteria 15. Antar Muka Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Antar muka sistem pendukung keputusan Inventory barang adalah tampilan untuk menu penginputan kriteria yang digunakan sebagai sistem pendukung keputusan untuk penentuan prioritas pembelian barang dari pihak minimarket kepada supplier. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data master dan data SPK inventory barang (Level 2 Proses 2 dan Proses 5). Rancangan antar muka sistem pendukung keputusan pembelian barang digambarkan pada gambar 28.
71
X
Kriteria Sistem Pendukung Keputusan
Kode Barang
Simpan
Ubah
Batal
Hapus
Hapus
Nama Barang
Stock
Kualitas
Lama Pengiriman
Nilai Stock
Tanggal Kadarluarsa
Jumlah Nilai Kriteria
Kode Barang
Nama Barang
Stock
Kualitas
Lama Pengiriman
Nilai Stock
Tanggal Kadarluarsa
Nilai SPK
Gambar 28. Perancangan Antar Muka SPK Inventory Barang
16. Antar Muka Laporan Kriteria dan SPK Antar muka submenu laporan kriteria dan SPK adalah tampilan untuk identitas dari kriteria dan SPK. Submenu laporan digunakan untuk mencetak laporan kriteria dan SPK. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD pembuatan laporan (Level 2 Proses 4). Rancangan antar muka laporan kriteria dan SPK digambarkan pada gambar 29. Menu Utama File
Master
Transaksi
Laporan
Lain-lain
Laporan Supplier Laporan Barang
Laporan PO Laporan Barang Masuk Laporan Barang Keluar Laporan Kriteria Laporan SPK
Gambar 29. Perancangan Antar Muka Laporan Kriteria dan SPK
72
17. Antar Muka Peringatan Pembelian Barang Antar muka peringatan pembelian barang adalah tampilan untuk memperingatkan barang yang harus segera dibeli sebagai implementasi sistem pendukung keputusan pembelian barang. Antar muka ini merupakan implementasi dari DFD data master dan data kriteria SPK Inventory barang (Level 2 Proses 2 dan Proses 5). Rancangan antar muka peringatan pembelian barang digambarkan pada gambar 30. !
X
Barang Yang Harus Segera Dibeli
Kode Barang
Nama Barang
Stock
Kualitas
Tgl Kadarluarsa
Lama Pengiriman
Nilai SPK
Cetak
Gambar 30. Perancangan Antar Muka Peringatan Pembelian Barang
4.3
Penulisan Kode Program Dari desain sistem yang sudah dibuat kemudian diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan tool visual basic 6.0 dan database menggunakan ms. access 2010 kemudian dicetak laporan menggunakan crystal report 8.5. Pengkodean merupakan penerjemahan desain ke dalam bahasa yang dapat dikenali oleh komputer. Berikut pengkodean sistem berdasarkan desain yang telah dibuat:
73
4.3.1
Hak Akses Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan Inventory Minimarket Hak akses penggunaan SPK inventory minimarket mempunyai prosedur pengaksesan dan tidak sembarang user dapat mengaksesnya. Untuk dapat masuk ke dalam sistem, user harus login terlebih dahulu. SPK inventory minimarket adalah sebuah aplikasi internal Minimarket Kopatamart yang hak aksesnya diperuntukkan bagi karyawan minimarket untuk membantu dalam proses mendaftar barang, melihat barang masuk dan barang keluar, memproses transaksi barang masuk dan barang keluar dan pembuatan surat jalan keluar barang (Purchase Order) sehingga lebih efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Untuk mengakses dan menggunakan SPK inventory minimarket, user harus melakukan proses pembuatan user terlebih dahulu dengan mengisi data pada form petugas sesuai prosedur yang ditentukan oleh pihak minimarket. Pendaftaran user digunakan untuk menyimpan data petugas yang akan menggunakan aplikasi SPK inventory minimarket, dengan tujuan agar aplikasi ini tidak sembarangan digunakan oleh orang lain. Setelah user berhasil melakukan proses pendaftaran dan data berhasil tersimpan dalam database, maka user dapat melakukan proses login untuk dapat
mengakses
sistem.
Tampilan halaman
petugas
merupakan
implementasi dari DFD level 2 proses keamanan (proses 1) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 14. serta mengacu pada tabel petugas (Tabel 1). Tampilan halaman petugas digambarkan pada Gambar 31.
74
Gambar 31. Tampilan Halaman Petugas SPK Inventory Form Petugas digunakan untuk menyimpan data petugas dimana dalam sistem ini petugas yang akan menggunakan aplikasi SPK Inventory, dengan tujuan agar aplikasi ini tidak sembarangan digunakan oleh orang lain. Salah satu kelebihan form ini terdapat status dari pengguna sistem, yaitu super admin, admin dan user. Fungsinya jika pengguna level super admin maka pada saat login dan akan menggunakan menu utama aplikasi maka menu utama aplikasi semua akan aktif (enable), namun jika level pengguna admin atau user maka pada saat login dan akan menggunakan menu utama aplikasi maka menu utama aplikasi tidak semua aktif (ada pilihan menu utama yang disable). Berikut merupakan potongan kode sumber dari form petugas: Private Sub cmdkode_Click() Dim Kode As String Kode = InputBox(" Masukkan Kode Petugas", "Pencarian") If Kode = "" Then Exit Sub Call Koneksi_Database sql = "select * from Petugas where kodepetugas='" & Kode & "'" rs.Open sql, db, adOpenDynamic, adLockBatchOptimistic If rs.EOF = False Then MsgBox "data ditemukan", vbInformation, "Pesan" Text1.Text = rs.Fields("kodepetugas") Text2.Text = rs.Fields("namapetugas") Text3.Text = rs.Fields("passpetugas") Combo1.Text = rs.Fields("Statuspetugas")
75
Text1.Enabled = False Combo1.Enabled = False Text2.Enabled = True Text3.Enabled = True cmdbatal.Enabled = True cmdsimpan.Enabled = False cmdubah.Enabled = True cmdhapus.Enabled = True CmdTambah.Enabled = False cmdubah.SetFocus Else MsgBox "data tidak ditemukan", vbInformation, "Pesan" End If End Sub
Proses login SPK inventory minimarket hanya bisa dilakukan dan diakses oleh petugas yang sudah terdaftar dalam database SPK inventory. Untuk dapat menggunakan SPK inventory, petugas harus login menggunakan kode petugas dan password yang sudah terdaftar ke dalam database SPK inventory. Tampilan halaman petugas merupakan implementasi dari DFD level 2 proses keamanan (proses 1) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 15. serta mengacu pada tabel petugas (Tabel 1). Tampilan halaman login digambarkan pada Gambar 32.
Gambar 32. Tampilan Halaman Login Petugas Form Login digunakan untuk membuat akses masuk bagi pengguna aplikasi program dengan terlebih dahulu memasukkan nama petugas dan password sesuai ketentuan. Form login dengan vb berikut ini mempunyai hak akses untuk dapat masuk ke menu utama, jika hak aksesnya user biasa maka pilihan menu utama akan dibatasi, dan jika hak aksesnya super admin dan admin maka semua pilihan di menu utama semua akan aktif.
76
Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman login: Sub Login() If TxtidUser.Text = "" Then TxtidUser.SetFocus: Exit Sub If TxtPsw.Text = "" Then TxtPsw.SetFocus: Exit Sub 'memverifikasi nama dan password Petugas Call Koneksi_Database sql = "select * from Petugas where namaPetugas = '" & TxtidUser.Text & _ "' and PassPetugas = '" & TxtPsw.Text & "'" rs.Open sql, db, adOpenDynamic, adLockBatchOptimistic With rs $cekUsername = mysql_query("SELECT username,password,nama_lengkap FROM peserta WHERE username = '".$_POST['username']."' AND password = '".$_POST['password']."'") or die(mysql_error()); $numRowsCek = mysql_num_rows($cekUsername); $resultCek = mysql_fetch_array($cekUsername); if($numRowsCek > 0): $_SESSION['username'] = $resultCek['username']; $_SESSION['nama'] = $resultCek['nama_lengkap']; $_SESSION['waktuMasuk'] = date("Y-m-d H:i:s"); header('location:index.php'); exit; else: echo '<meta http-equiv="refresh" content="0;url=index.php" />'; echo "<script>alert('Username atau Password Peserta Salah');"; exit; endif; ?> If .EOF = False Then 'menentukan level/hak akses/ status Petugas Dim Level_User As String Lvl_Petugas = rs.Fields("StatusPetugas")
4.3.2
Penulisan Kode Program Halaman Utama Halaman Utama SPK inventory minimarket mempunyai lima menu utama, dimana masing-masing menu berfungsi untuk menyajikan informasi yang mendukung kinerja Minimarket KopataMart. Halaman utama hanya dapat dilihat dan diakses oleh pengguna SPK inventory yaitu karyawan dan pimpinan. Halaman menu utama terdiri dari beberapa menu, yaitu menu file, menu master, menu SPK barang, menu transaksi dan menu laporan. Tampilan halaman utama merupakan implementasi dari DFD level 2 proses keamanan (proses 1) dan merupakan penerapan dari
77
rancangan antar muka pada Gambar 16. serta mengacu pada tabel petugas (Tabel 1). Tampilan halaman utama digambarkan pada Gambar 33.
Gambar 33. Tampilan Halaman Menu Utama (Home) Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman halaman utama: Private Sub cmdbarang_Click() FrmDataBarang.Show End Sub Private Sub cmdBarangKeluar_Click() FrmBarangKeluar.Show End Sub Private Sub cmdbarangmasuk_Click() FrmBarangMasuk.Show End Sub Private Sub cmdlogout_Click() Me.Enabled = False FrmLogin.Show End Sub Private Sub cmdPO_Click() FrmPO.Show End Sub Private Sub Form_Load() 'sebelum menu utama tampil maka akan tampil form login dahulu Me.Enabled = False FrmLogin.Show 'menampilkan format tanggal sekarang LblHari.Caption = Format(Date, "dddd, dd-mm-yyyy") End Sub
78
4.3.3
Penulisan Kode Program Sub Menu Data Barang Halaman sub menu data barang dapat diakses melalui menu master yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu data barang digunakan untuk menyimpan, mengubah, membatalkan dan menghapus data barang, serta memberikan info mengenai stock barang yang disimpan. Tampilan halaman sub menu data barang merupakan implementasi dari DFD level 2 proses data master (proses 2) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 17. serta mengacu pada tabel petugas dan tabel barang (Tabel 1 dan Tabel 3). Tampilan halaman sub menu data barang digambarkan pada Gambar 34.
Gambar 34. Tampilan Halaman Sub Menu Data Barang Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu data barang:
79 Private Sub cmdsimpan_Click() If txtkode.Text = "" Or txtnama.Text = "" Or cmbsatuan.Text = "" Or _ txtstock.Text = "" Then MsgBox "Data Belum Lengkap", vbInformation + vbOKOnly, "Pesan": Exit Sub 'mencari kode dan nama Barang apakah sudah ada sebelumnya Call Koneksi_Database sql = "select * from Barang where kobar='" & txtkode.Text & "' or nabar='" & txtnama.Text & "'" rs.Open sql, db, adOpenDynamic, adLockBatchOptimistic If rs.EOF = False Then 'jika ada maka akan tampil : MsgBox "data sudah ada", vbInformation, "Pesan" txtkode.Text = rs.Fields("kobar") txtnama.Text = rs.Fields("nabar") cmbsatuan.Text = rs.Fields("satuan") txtstock.Text = rs.Fields("stock") cmdsimpan.Enabled = False cmdubah.Enabled = True cmdhapus.Enabled = True cmdubah.SetFocus txtkode.Enabled = False Else 'jika tidak ada maka proses simpan Call Koneksi_Database sql = "insert into Barang values('" & txtkode.Text & "','" & txtnama.Text & "','" & _ Val(txtstock.Text) & "','" & cmbsatuan.Text & "')" db.Execute (sql) DataGrid1.Refresh Call bersih txtkode.SetFocus End If End Sub
4.3.4
Penulisan Kode Program Sub Menu Data Supplier Halaman sub menu data supplier dapat diakses melalui menu master yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu data supplier digunakan untuk menyimpan data supplier untuk mengirimkan barang dari supplier ke gudang. Tampilan halaman sub menu data supplier merupakan implementasi dari DFD level 1 dan level 2 proses keamanan (proses 1) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 18. serta mengacu pada tabel supplier (Tabel 2). Tampilan halaman sub menu data supplier digambarkan pada Gambar 35.
80
Gambar 36. Tampilan Halaman Sub Menu Data Supplier Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu data supplier: Private Sub cmdkode_Click() Dim Kode As String 'menampilkan input box Kode = InputBox(" Masukkan Kode Supplier", "Pencarian") If Kode = "" Then Exit Sub 'mencari kode supplier Call Koneksi_Database sql = "select * from Supplier where kosupp='" & Kode & "'" rs.Open sql, db, adOpenDynamic, adLockBatchOptimistic 'jika ada maka If rs.EOF = False Then MsgBox "data ditemukan", vbInformation, "Pesan" txtkode.Text = rs.Fields("kosupp") txtnama.Text = rs.Fields("nasupp") txtalamat.Text = rs.Fields("alamat") txttelp.Text = rs.Fields("telp") txtfax.Text = rs.Fields("fax") txtkontak.Text = rs.Fields("kontak") txtkode.Enabled = False cmdsimpan.Enabled = False cmdubah.Enabled = True cmdhapus.Enabled = True cmdubah.SetFocus
81 Else MsgBox "data tidak ditemukan", vbInformation, "Pesan" Call bersih End If End Sub
4.3.5
Penulisan Kode Program Sub Menu Purchase Order Halaman sub menu purchase order dapat diakses melalui menu transaksi yang terletak di halaman utama. Halaman purchase order digunakan untuk menampilkan pembuatan surat jalan keluar barang. Tampilan halaman sub menu purchase order merupakan implementasi dari DFD level 2 proses transaksi barang (proses 3) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 19. serta mengacu pada tabel purchase order (Tabel 8). Tampilan halaman sub menu lihat data barang digambarkan pada Gambar 36.
Gambar 36. Tampilan Halaman Sub Menu Purchase Order
82
Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu purchase order: Sub bersih() txtno.Text = "" lblitembrg.Caption = "Item Barang :" lblitemdata.Caption = "item data :0" ListView1.ListItems.Clear cmbkdsupplier.Text = "" lblnmsupplier.Caption = "" txtkd.Text = "" lblnm.Caption = "" lblstock.Caption = "" lblsatuan.Caption = "" txtket.Text = "" txtjml.Text = "" cmddtbrg.Enabled = False cmbkdsupplier.Enabled = False txtkd.Enabled = False txtjml.Enabled = False txtket.Enabled = False cmdsimpan.Enabled = False dttgl.Value = Format(Date, "dd/mm/yyyy") End Sub
4.3.6
Penulisan Kode Program Sub Menu Barang Masuk Halaman sub menu barang masuk dapat diakses melalui menu transaksi yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu barang masuk digunakan untuk melakukan transaksi penginputan barang masuk yang akan disimpan ke gudang dan menampilkan data barang yang akan disimpan di tabel barang. Tampilan halaman sub menu barang masuk merupakan implementasi dari DFD level 2 proses data master (proses 2) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 20. serta mengacu pada tabel barang masuk (Tabel 4). Tampilan halaman sub menu barang masuk digambarkan pada Gambar 37.
83
Gambar 37. Tampilan Halaman Sub Menu Barang Masuk Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu barang masuk: Sub bersih() lblitembrg.Caption = "Item Barang :" lblitemdata.Caption = "item data :0" ListView1.ListItems.Clear cmbkdsupplier.Text = "" lblnmsupplier.Caption = "" txtpo.Text = "" txtkd.Text = "" lblnm.Caption = "" lblstock.Caption = "" lblsatuan.Caption = "" txtjml.Text = "" txtket.Text = "" cmdkode.Enabled = False Command1.Enabled = False cmdsimpan.Enabled = False txtpo.Enabled = False txtkd.Enabled = False txtjml.Enabled = False txtket.Enabled = False dttgl.Value = Format(Date, "dd/mm/yyyy") End Sub
84
4.3.7
Penulisan Kode Progam Sub Menu Barang Keluar Halaman sub menu barang keluar dapat diakses melalui menu transaksi yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu barang keluar digunakan untuk melakukan transaksi penginputan barang keluar yang telah terbeli oleh pelanggan dan menampilkan data barang yang akan keluar di tabel barang. Tampilan sub menu barang keluar merupakan implementasi dari DFD level 2 proses data master (proses 2) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 21. serta mengacu pada tabel barang keluar (Tabel 5). Tampilan halaman sub menu barang keluar digambarkan pada Gambar 38.
Gambar 38. Tampilan Halaman Sub Menu Barang Keluar Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu barang keluar: Sub bersih()lblitembrg.Caption = "Item Barang :" lblitemdata.Caption = "item data :0" ListView1.ListItems.Clear txtno.Text = ""
85
txtkd.Text = "" lblnm.Caption = "" lblstock.Caption = "" txtket.Text = "" lblsatuan.Caption = "" txtjml.Text = "" Command1.Enabled = False cmdsimpan.Enabled = False txtkd.Enabled = False txtjml.Enabled = False txtket.Enabled = False dttgl.Value = Format(Date, "dd/mm/yyyy") End Sub
4.3.8
Penulisan Kode Program Sub Menu Laporan Barang Halaman sub menu laporan barang dapat diakses melalui menu laporan yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu laporan barang digunakan untuk menampilkan laporan barang yang telah dibuat dengan crystal report sebelumnya. Ada dua pilihan untuk menampilkan data barang yaitu cetak seluruh dan perkode barang, untuk menampilkan laporan dari crystal report dengan vb maka dibutuhkan koneksi vb ke crystal report. Tampilan halaman sub menu laporan barang merupakan implementasi dari DFD level 2 proses pembuatan laporan (proses 4) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 22. serta mengacu pada tabel barang (Tabel 3). Tampilan halaman sub menu laporan barang digambarkan pada Gambar 39.
Gambar 39. Tampilan Halaman Sub Menu Laporan Barang
86
Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu laporan barang: Sub Cetak_Laporan() 'untuk menampilkan laporan barang With CrystalReport1 .ReportFileName = App.Path & "/Lap Barang.rpt" Select Case pilihan Case 0 .SelectionFormula = "{barang.kobar}='" & cmbkd.Text & "'" Case Else .SelectionFormula = "" End Select .RetrieveDataFiles .WindowState = crptMaximized .Action = 1 End With End Sub
4.3.9
Penulisan Kode Program Sub Menu Data Supplier Halaman sub menu data supplier dapat diakses melalui menu laporan yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu data supplier digunakan untuk menampilkan laporan supplier yang telah dibuat dengan crystal report sebelumnya. Ada dua pilihan untuk menampilkan data barang yaitu cetak seluruh dan perkode supplier, untuk menampilkan laporan dari crystal report dengan vb maka dibutuhkan koneksi vb ke crystal report. Tampilan halaman sub menu data supplier merupakan implementasi dari DFD level 2 proses data master dan proses laporan (proses 2 dan 4) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 23. serta mengacu pada tabel supplier (Tabel 2). Tampilan halaman sub menu data supplier digambarkan pada Gambar 40.
87
Gambar 40. Tampilan Halaman Sub Menu Laporan Data Supplier Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu data supplier: Sub Cetak_Laporan() 'untuk menampilkan laporan supplier With CrystalReport1 .ReportFileName = App.Path & "/Lap supplier.rpt" Select Case pilihan Case 0 .SelectionFormula = "{supplier.kosupp}='" & cmbkd.Text & "'" Case Else .SelectionFormula = "" End Select RetrieveDataFiles .WindowState = crptMaximized .Action = 1 End With End Sub
4.3.10 Penulisan Kode Program Sub Menu Laporan Barang Masuk Halaman sub menu laporan barang masuk dapat diakses melalui menu laporan yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu laporan barang masuk digunakan untuk menampilkan transaksi barang yang masuk ke gudang yang telah dibuat dengan crystal report sebelumnya. Ada empat pilihan untuk menampilkan data transaksi barang masuk, yaitu cetak
88
berdasarkan no.transaksi barang masuk, cetak seluruh transaksi, cetak laporan transaksi berdasarkan per tanggal, cetak laporan transaksi per tanggal per periode. Untuk menampilkan laporan dari crystal report dengan vb maka dibutuhkan koneksi vb ke crystal report. Tampilan halaman sub menu laporan barang masuk merupakan implementasi dari DFD level 2 proses pembuatan laporan (proses 4) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 24. serta mengacu pada tabel barang masuk (Tabel 4). Tampilan halaman sub menu laporan barang masuk digambarkan pada Gambar 41.
Gambar 41. Tampilan Halaman Sub Menu Laporan Barang Masuk
89
Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu laporan barang masuk: Sub Cetak_Laporan() With CrystalReport1 .ReportFileName = App.Path & "/Lap Barang Masuk.rpt" .DataFiles(0) = App.Path & "/persediaan alat tulis kantor.mdb" Select Case pilihan Case 0 .SelectionFormula = "{Query_Barang_Masuk.no_bm} = '" & cmbno.Text & "'" Case 1 .SelectionFormula = "" Case 2 .SelectionFormula = "{Query_Barang_Masuk.tgl_bm}= date ('" & _ Format(tgl.Value, "dd/mm/yyyy") & "')" Case Else .SQLQuery = "{Query_Barang_Masuk.tgl_bm} >= date('" & _ Format(tgl1.Value, "dd/mm/yyyy") & "') and {Query_Barang_Masuk.tgl_bm} <= date('" &_ Format(tgl2.Value, "dd/mm/yyyy") & "')" End Select .RetrieveDataFiles .WindowState = crptMaximized .Action = 1 End With End Sub
4.3.11 Penulisan Kode Program Sub Menu Laporan Barang Keluar Halaman sub menu laporan barang keluar dapat diakses melalui menu laporan yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu laporan barang keluar digunakan untuk menampilkan transaksi barang yang keluar dari gudang yang telah dibuat dengan crystal report sebelumnya. Ada empat pilihan untuk menampilkan data transaksi barang keluar, yaitu cetak berdasarkan no.transaksi barang keluar, cetak seluruh transaksi, cetak laporan transaksi berdasarkan per tanggal, cetak laporan transaksi per tanggal per periode. Untuk menampilkan laporan dari crystal report dengan vb maka dibutuhkan koneksi vb ke crystal report. Tampilan halaman sub menu laporan barang keluar merupakan implementasi dari DFD level 2 proses
90
laporan barang (proses 4) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 25. serta mengacu pada tabel barang keluar (Tabel 5). Tampilan halaman sub menu laporan barang keluar digambarkan pada Gambar 42.
Gambar 42. Tampilan Halaman Sub Menu Laporan Barang Keluar Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu laporan barang keluar: Sub Cetak_Laporan() With CrystalReport1 .ReportFileName = App.Path & "/Lap Barang Keluar.rpt" .DataFiles(0) = App.Path & "/persediaan Alat Tulis Kantor.mdb" Select Case pilihan Case 0 .SelectionFormula = "{Query_Barang_Keluar.no_bk} = '" & cmbno.Text & "'" Case 1 .SelectionFormula = "" Case 2 .SelectionFormula = "{Query_Barang_Keluar.tgl_bk}= date ('" & _ Format(tgl.Value, "dd/mm/yyyy") & "')" Case Else .SQLQuery = "{Query_Barang_Keluar.tgl_bk} >= date('" & _ Format(tgl1.Value, "dd/mm/yyyy") & "') and {Query_Barang_Keluar.tgl_bk} <= date('" &_ Format(tgl2.Value, "dd/mm/yyyy") & "')" End Select
91
.RetrieveDataFiles .WindowState = crptMaximized .Action = 1 End With End Sub
4.3.12 Penulisan Kode Program Sub Menu Laporan Purchase Order Halaman sub menu laporan purchase order dapat diakses melalui menu laporan yang terletak di halaman utama. Halaman sub menu laporan purchase order digunakan untuk menampilkan purchase order yang telah anda buat dengan crystal report sebelumnya. Ada lima pilihan untuk menampilkan data purchase order, yaitu cetak berdasarkan no. PO, cetak seluruh PO, cetak laporan PO berdasarkan per tanggal, cetak laporan transaksi per tanggal per periode dan status PO. Untuk menampilkan laporan dari crystal report dengan vb maka dibutuhkan koneksi vb ke crystal report. Tampilan halaman sub menu laporan barang masuk merupakan implementasi dari DFD level 2 proses pembuatan laporan (proses 4) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 26. serta mengacu pada tabel purchase order (Tabel 6). Tampilan halaman sub menu laporan purchase order digambarkan pada Gambar 43.
Gambar 43. Tampilan Halaman Sub Menu Laporan Purchase Order
92
Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu laporan purchase order: Sub Cetak_Laporan() With CrystalReport1 .ReportFileName = App.Path & "/Purchase Order Per Status.rpt" .DataFiles(0) = App.Path & "/persediaan Barang.mdb" Select Case pilihan Case 0 .SelectionFormula = "{Query_PO.no_PO} = '" & cmbno.Text & "'" Case 1 .SelectionFormula = "" Case 2 .SelectionFormula = "{Query_PO.tgl_PO}= date ('" & _ Format(tgl.Value, "dd/mm/yyyy") & "')" Case 3 .SQLQuery = "{Query_PO.tgl_PO} >= date('" & _ Format(tgl1.Value, "dd/mm/yyyy") & "') and {Query_PO.tgl_PO} <= date('" & _ Format(tgl2.Value, "dd/mm/yyyy") & "')" Case Else .SelectionFormula = "{Query_PO.statusPO} = '" & cmbstatus.Text & "'" End Select .RetrieveDataFiles .WindowState = crptMaximized .Action = 1 End With End Sub
4.3.13 Penulisan Kode Program Submenu Kriteria Penilaian Halaman submenu kriteria penilaian diakses melalui menu SPK yang terletak di halaman utama. Halaman submenu kriteria penilaian digunakan untuk penginputan kriteria dan besar bobot untuk dijadikan kriteria pada halaman sistem pendukung keputusan pembelian barang. Tampilan submenu kriteria penilaian merupakan implementasi dari DFD data SPK inventory barang (Level 2 Proses 5) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 27. serta mengacu pada tabel kriteria, tabel kriteria kualitas, tabel kriteria lama kirim, tabel kriteria stock dan tabel kriteria tanggal kadarluarsa (Tabel 7, Tabel 8, Tabel 9, Tabel 10 dan
93
Tabel 11). Tampilan halaman sub menu barang keluar digambarkan pada Gambar 44.
Gambar 44. Tampilan Halaman Sub Menu Kriteria Penilaian Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman sub menu kriteria penilaian: Sub BuatKode() Call Koneksi_Database sql = "select * from kriteria_stock" rs.Open sql, db, adOpenDynamic, adLockBatchOptimistic With rs If .EOF = False Then .MoveFirst Do While Not .EOF txtKode.Text = .Fields("Kd_stock") .MoveNext Loop panjang = Len(txtKode.Text) – 2 'txtKode.Text = "U-" & Val(Right(txtKode.Text, panjang)) + 1 & "" KodeBaru = "S-" & Val(Right(txtKode.Text, panjang)) + 1 & "" Else txtKode.Text = "S-1" KodeBaru = "S-1" End If End With
End Sub
94
4.3.14 Penulisan Kode Program Submenu Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Halaman submenu sistem pendukung keputusan inventory barang diakses melalui menu SPK yang terletak di halaman utama. Halaman submenu sistem pendukung keputusan inventory barang digunakan untuk penginputan nilai dan kriteria pada barang dalam menentukan prioritas pembelian barang dari pihak minimarket kepada supplier. Tampilan sistem pendukung keputusan pembelian barang merupakan implementasi dari DFD data master dan data SPK inventory barang (Level 2 Proses 2 dan Proses 5) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 28. serta mengacu pada tabel barang dan tabel kriteria (Tabel 3 dan Tabel 7). Tampilan halaman sub menu barang keluar digambarkan pada Gambar 45.
Gambar 45. Tampilan Halaman Menu Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang
95
Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman menu sistem pendukung keputusan pembelian barang: Sub bersih() txtkode.Text = "" txtnama.Text = "" txtstock.Text = "" cmbKualitas.Text = "" TxtKualitas.Text = "" TxtBobotKualitas.Text = "" CmbTgl.Text = "" TxtTgl.Text = "" TxtBobotTgl.Text = "" CmbLama.Text = "" TxtLama.Text = "" TxtBobotLama.Text = "" CmbStok.Text = "" TXtStok.Text = "" TxtBobotStok.Text = "" TxtNilai.Text = "" cmdubah.Enabled = False cmdsimpan.Enabled = True txtkode.Enabled = True Call Koneksi_Database Set Rs_Barang = New ADODB.Recordset Rs_Barang.Open "SELECT * from Query_SPK ORDER BY nilai desc", _ db, adOpenDynamic, adLockBatchOptimistic Call TampilGridData End Sub
4.3.15 Penulisan Kode Program Menu Peringatan Pembelian Barang Halaman menu peringatan pembelian barang muncul sewaktu pertama kali admin login ke dalam sistem. Halaman menu peringatan pembelian barang digunakan untuk mengetahui prioritas pembelian barang dengan empat kriteria dan masing kriteria mempunyai nilai yang diinputkan oleh petugas. Tampilan menu peringatan pembelian barang merupakan
96
implementasi dari DFD level 2 proses data master dan SPK barang (proses 2 dan proses 5) dan merupakan penerapan dari rancangan antar muka pada Gambar 28. serta mengacu pada tabel barang dan tabel kriteria (Tabel 3 dan Tabel 7). Tampilan halaman menu peringatan pembelian barang digambarkan pada Gambar 46.
Gambar 46. Tampilan Halaman Menu Peringatan Pembelian Barang Berikut merupakan potongan kode sumber dari halaman menu peringatan pembelian barang: 'Membuat sub untuk menampilkan data spk Sub data_Barang() Call Koneksi_Database With rs .ActiveConnection = db .CursorLocation = adUseClient .LockType = adLockBatchOptimistic .Source = "Select * From Query_SPK order by nilai desc" .Open If .EOF = True Then Exit Sub End With Set DataGrid1.DataSource = rs End Sub Private Sub Command1_Click() With CrystalReport1 .ReportFileName = App.Path & "/Lap Barang spk.rpt" .SelectionFormula = "" .RetrieveDataFiles .WindowState = crptMaximized .Action = 1 End With End Sub
97
4.3.16 Tampilan Cetak Laporan Sistem 1. Tampilan Laporan Supplier Tampilan laporan supplier di form sub menu laporan supplier dibagi menjadi 2 option yaitu cetak menurut kode supplier dan cetak menurut seluruh supplier. Tampilan laporan supplier digambarkan pada gambar 47.
Gambar 47. Tampilan Laporan Supplier Cetak Seluruh
2. Tampilan Laporan Barang Tampilan laporan barang di form sub menu laporan barang dibagi menjadi 2 option yaitu cetak menurut kode barang dan cetak menurut seluruh barang. Tampilan laporan barang digambarkan pada gambar 48.
98
Gambar 48. Tampilan Laporan Barang Cetak Seluruh
3. Tampilan Laporan Purchase Order Tampilan laporan purchase order di form sub menu laporan purchase order dibagi menjadi 5 option yaitu cetak menurut nomer purchase order, cetak menurut seluruh transaksi purchase order, cetak per tanggal purchase order, cetak per periode purchase order dan cetak menurut status purchase order. Tampilan laporan purchase order digambarkan pada gambar 49.
99
Gambar 49. Tampilan Laporan Purchase Order Cetak Seluruh
4. Tampilan Laporan Barang Masuk Tampilan laporan barang masuk di form sub menu laporan barang masuk dibagi menjadi 4 option yaitu cetak menurut nomer transaksi barang masuk, cetak menurut seluruh transaksi barang masuk, cetak per tanggal barang masuk dan cetak per periode barang masuk. Tampilan laporan barang masuk digambarkan pada gambar 50.
100
Gambar 50. Tampilan Laporan Barang Masuk Cetak Seluruh
5. Tampilan Laporan Barang Keluar Tampilan laporan barang masuk di form sub menu laporan barang keluar dibagi menjadi 4 option yaitu cetak menurut nomer transaksi barang keluar, cetak menurut seluruh transaksi barang keluar, cetak per tanggal barang keluar dan cetak per periode barang keluar. Tampilan laporan barang masuk digambarkan pada gambar 51.
101
Gambar 51. Tampilan Laporan Barang Keluar Cetak Seluruh
6. Tampilan Laporan Kriteria Kualitas Tampilan laporan kriteria kualitas barang di form sub menu laporan kriteria terdiri dari kode kriteria, nama sub kriteria beserta bobot tiap sub kriteria. Tampilan laporan kriteria kualitas digambarkan pada gambar 52.
102
Gambar 52. Tampilan Laporan Kriteria Kualitas
7. Tampilan Laporan Kriteria Lama Pengiriman Tampilan laporan kriteria lama pengiriman barang di form sub menu laporan kriteria terdiri dari kode kriteria, nama sub kriteria beserta bobot tiap sub kriteria. Tampilan laporan kriteria lama kirim digambarkan pada gambar 53.
Gambar 53. Tampilan Laporan Kriteria Lama Pengiriman
103
8. Tampilan Laporan Kriteria Stock Tampilan laporan kriteria stock barang di form sub menu laporan kriteria terdiri dari kode kriteria, nama sub kriteria beserta bobot tiap sub kriteria. Tampilan laporan kriteria stock digambarkan pada gambar 54.
Gambar 54. Tampilan Laporan Kriteria Stock
9. Tampilan Laporan Kriteria Tanggal Kadarluarsa Tampilan laporan kriteria tanggal kadarluarsa barang di form sub menu laporan kriteria terdiri dari kode kriteria, nama sub kriteria beserta bobot tiap sub kriteria. Tampilan laporan kriteria tanggal kadarluarsa digambarkan pada gambar 55.
104
Gambar 55. Tampilan Laporan Kriteria Tanggal Kadarluarsa
10. Tampilan Laporan Prioritas Pembelian Barang Tampilan laporan prioritas pembelian barang dicetak melalui form yang muncul pertaman kali sewaktu login sebagai admin. Di laporan prioritas pembelian barang akan terlihat prioritas barang yang harus segera dibeli diurutkan berdasarkan nomer prioritas pembelian. Tampilan laporan barang masuk digambarkan pada gambar 56.
105
Gambar 56. Tampilan Laporan Prioritas Pembelian Barang
4.4 Pengujian Program Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean sistem yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan kebutuhan sistem dan pengguna. Pengujian perangkat lunak mengacu pada kualitas dan jaminan perangkat lunak yang melibatkan sederetan aktivitas pengujian untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada sistem. Pengujian dilakukan dengan menjalankan sistem pendukung keputusan inventory minimarket. Tahapan pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Tahapan Pengujian Sistem Pendukung Keputusan Inventory Minimarket Kelas Pengujian Login Petugas Data Petugas
Butir Pengujian Pengecekan nama petugas dan password yang telah terdaftar Pengisian data petugas
Tingkat Pengujian
Jenis Pengujian
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
106
Pengecekan data petugas yang telah terdaftar Data Supplier Pengisian dan pengecekan data supplier yang telah terdaftar Data Barang Pengisian data barang Pengecekan data barang yang masuk dan keluar gudang Pengisian data barang masuk Data Barang Pengecekan data barang masuk ke Masuk gudang Pengisian data barang keluar Data Barang Pengecekan data barang keluar Keluar dari gudang Data Purchase Pengisian data purchase order Order Pengecekan data purchase order Proses pengecekan data laporan barang, supplier, PO, barang Laporan masuk, barang keluar, kriteria dan data SPK inventory barang Pengisian data kriteria dan bobot Data Kriteria tiap kriteria dan Bobot Pengecekan data kriteria Penilaian Data Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Data Peringatan Pembelian Barang
Proses penginputan data barang dan nilai tiap kriteria Pengecekan total nilai kriteria tiap barang Pengecekan prioritas barang yang harus segera dibeli Pencetakan prioritas barang yang harus segera dibeli
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Sistem
Black Box
Dari tahapan yang ditulis pada Tabel 12. maka akan dilakukan proses pengujian sistem untuk menentukan kesesuaian data yang diuji berdasarkan kinerja sistem dan kebutuhan pengguna. Berikut ini adalah hasil pengujian sistem:
107
1. Pengujian Login Petugas Pengujian login petugas ini dilakukan dengan memasukan data nama petugas dan password. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui fungsi login dapat berjalan dengan benar atau tidak. Hasil pengujian login petugas dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Pengujian Login Petugas Data Masukan Input nama petugas dan password benar Klik tombol Login (Ok) Klik Cancel
tombol
Data Masukan Data kode user dan password user salah
Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan Input nama petugas dan Memasukkan password dalam textbox nama petugas dan password Dapat masuk dan Tombol Login mengakses sistem sesuai (Ok) berfungsi dengan hak akses admin Telah sepenuhnya keluar Tombol dari sistem Cancel berfungsi Hasil Pengujian (Data Salah) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan User tidak dapat login dan User tidak menampilkan pesan dapat login “Kode user dan Password salah”
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak [x] diterima [ ] ditolak [x] diterima [ ] ditolak
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak
Gambar 57. Message Box Konfirmasi Kesalahan Login
108
2. Pengujian Data Petugas Pengujian data petugas dilakukan untuk menguji input data petugas. Setelah memasukan data petugas ke dalam sistem, maka sistem melakukan pengecekan data apakah data yang telah dimasukkan telah tersimpan ke dalam tabel petugas pada basisdata sistem. Hasil pengujian data petugas dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil Pengujian Data Petugas Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Data Masukan Input data Form menampilkan petugas sistem seluruh masukan data petugas SPK inventory Klik tombol Textarea masukan data Tambah dapat diisi untuk ditambahkan user baru Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel petugas pada database sistem dan “jumlah record data ditambahkan” Klik tombol Textarea masukan data Batal user kembali ke dalam posisi kosong Klik tombol Data yang terdapat pada Ubah record dapat diubah keterangannya melalui textarea masukan data Klik tombol Data yang dipilih dari Hapus record akan dihapus dan textarea masukan data user kembali ke dalam posisi kosong
Berhasil memasukkan data petugas Tombol Tambah berfungsi
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak [x] diterima [ ] ditolak
Data yang [x] diterima tersimpan sesuai [ ] ditolak data masukan
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Ubah [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Hapus [x] diterima [ ] ditolak
109
3. Pengujian Data Supplier Pengujian data supplier dilakukan untuk menguji input data supplier. Setelah memasukan data supplier ke dalam sistem, maka sistem melakukan pengecekan data apakah data yang telah dimasukkan telah tersimpan ke dalam tabel supplier pada basisdata sistem. Hasil pengujian data supplier dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil Pengujian Data Supplier Data Masukan Input data supplier sistem Klik tombol Simpan
Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Form menampilkan seluruh masukan data supplier SPK inventory Data tersimpan ke dalam tabel supplier pada database sistem dan “jumlah record data ditambahkan” Klik tombol Data yang terdapat pada Ubah record dapat diubah keterangannya melalui textarea masukan data Klik tombol Textarea masukan data Batal supplier kembali ke dalam posisi kosong Klik tombol Data yang dipilih dari Hapus record akan dihapus dan textarea masukan data supplier kembali ke dalam posisi kosong
Berhasil memasukkan data supplier Data yang tersimpan sesuai data masukan
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak [x] diterima [ ] ditolak
Tombol Berfungsi
Ubah [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Hapus [x] diterima [ ] ditolak
4. Pengujian Data Barang Pengujian data barang dilakukan untuk menguji input data barang. Setelah memasukan data barang ke dalam sistem, maka sistem melakukan pengecekan data apakah data yang telah dimasukkan telah tersimpan ke
110
dalam tabel barang pada basisdata sistem. Hasil pengujian data barang dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Hasil Pengujian Data Barang Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Data Masukan Input data Form menampilkan barang seluruh masukan data barang SPK inventory Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel barang pada database sistem dan “jumlah record data ditambahkan” Klik tombol Data yang terdapat pada Ubah record dapat diubah keterangannya melalui textarea masukan data Klik tombol Textarea masukan data Batal barang kembali ke dalam posisi kosong Klik tombol Data yang dipilih dari Hapus record akan dihapus dan textarea masukan data barang kembali ke dalam posisi kosong
Berhasil memasukkan data barang Data yang tersimpan sesuai data masukan
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak [x] diterima [ ] ditolak
Tombol Berfungsi
Ubah [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Hapus [x] diterima [ ] ditolak
5. Pengujian Data Barang Masuk Pengujian data barang masuk dilakukan untuk menguji input data barang masuk. Setelah memasukan data barang masuk ke dalam sistem, maka sistem melakukan pengecekan data apakah data yang telah dimasukkan telah tersimpan ke dalam tabel barang masuk pada basisdata sistem. Hasil pengujian data barang masuk dapat dilihat pada Tabel 17.
111
Tabel 17. Hasil Pengujian Data Barang Masuk Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Data Masukan Input data Form menampilkan barang masuk seluruh masukan data barang masuk SPK inventory Klik tombol Textarea masukan data Baru dapat diisi untuk ditambahkan barang masuk Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel barang masuk pada database sistem dan “jumlah item data ditambahkan” Klik tombol Textarea masukan data Batal barang masuk kembali ke dalam posisi kosong
Kesimpulan
Berhasil [x] diterima memasukkan data [ ] ditolak barang masuk Tombol berfungsi
Baru [x] diterima [ ] ditolak
Data yang [x] diterima tersimpan sesuai [ ] ditolak data masukan
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
6. Pengujian Data Barang Keluar Pengujian data barang keluar dilakukan untuk menguji input data barang keluar. Setelah memasukan data barang keluar ke dalam sistem, maka sistem melakukan pengecekan data apakah data yang telah dimasukkan telah tersimpan ke dalam tabel barang keluar pada basisdata sistem. Hasil pengujian data barang keluar dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Hasil Pengujian Data Barang Keluar Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Data Masukan Input data Form menampilkan barang keluar seluruh masukan data barang keluar SPK inventory Klik tombol Textarea masukan data
Kesimpulan
Berhasil [x] diterima memasukkan data [ ] ditolak barang keluar Tombol
Baru [x] diterima
112
Baru
dapat diisi untuk ditambahkan barang keluar Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel barang keluar pada database sistem dan “jumlah item data dikutangkan” Klik tombol Textarea masukan data Batal barang keluar kembali ke dalam posisi kosong
berfungsi
[ ] ditolak
Data yang [x] diterima tersimpan sesuai [ ] ditolak data keluaran
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
7. Pengujian Data Purchase Order Pengujian data purchase order dilakukan untuk menguji input data purchase order. Setelah memasukan data purchase order ke dalam sistem, maka sistem melakukan pengecekan data apakah data yang telah dimasukkan telah tersimpan ke dalam tabel purchase order pada basisdata sistem. Hasil pengujian data purchase order dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Hasil Pengujian Data Purchase Order Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Data Masukan Input data Form menampilkan purchase seluruh masukan data order purchase order SPK inventory Klik tombol Textarea masukan data Baru dapat diisi untuk ditambahkan purchase order Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel purchase order pada database sistem dan “jumlah item data ditambahkan” Klik tombol Textarea masukan data Batal purchase order kembali
Kesimpulan
Berhasil [x] diterima memasukkan data [ ] ditolak purchase order Tombol berfungsi
Baru [x] diterima [ ] ditolak
Data yang [x] diterima tersimpan sesuai [ ] ditolak data masukan
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
113
ke dalam posisi kosong
8. Pengujian Laporan Pengujian dilakukan untuk melihat laporan data master, data transaksi dan data SPK. Menu laporan diharapkan dapat memudahkan karyawan dalam pembuatan laporan setiap bulannya. Hasil pengujian menu laporan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Hasil Pengujian Menu Laporan Hasil Pengujian (Data Benar) Data Masukan Hasil Yang Pengamatan Diharapkan Input data laporan: terdiri Form Berhasil dari laporan barang, menampilkan memasukkan data laporan data supplier, seluruh laporan laporan barang masuk, masukan data laporan barang keluar, laporan SPK laporan PO, laporan inventory kriteria dan SPK inventory barang Klik tombol Cetak Data tercetak Data yang tercetak ke format sesuai data laporan masukan melalui crystal report 8.5
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak
[x] diterima [ ] ditolak
9. Pengujian Data Kriteria Penilaian Pengujian dilakukan untuk menginputkan kriteria beserta bobot yang akan digunakan untuk melakukan penilaian pada barang. Menu kriteria penilaian diharapkan dapat memudahkan karyawan memberi masukan dalam penilaian barang untuk prioritas pembelian. Hasil pengujian menu sistem pendukung keputusan Inventory barang dapat dilihat pada Tabel 21.
114
Tabel 21. Hasil Pengujian Data Kriteria Penilaian Data Masukan Input data kriteria dan bobot Klik tombol Baru
Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Form menampilkan seluruh masukan data kriteria dan bobot Textarea masukan data dapat diisi untuk ditambahkan nama sub kriteria Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel kriteria pada database sistem dan “jumlah item data ditambahkan” Klik tombol Data yang dipilih dari Hapus record akan dihapus dan textarea masukan data kriteria kembali ke dalam posisi kosong Klik tombol Textarea masukan data Normal kriteria kembali ke dalam posisi kosong
Berhasil memasukkan data kriteria dan bobot Tombol Baru berfungsi
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak [x] diterima [ ] ditolak
Data yang [x] diterima tersimpan sesuai [ ] ditolak data masukan
Tombol berfungsi
Hapus [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Normal [x] diterima [ ] ditolak
10. Pengujian Data Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Pengujian dilakukan untuk melihat prioritas barang yang harus dibeli dengan sebelumnya petugas menginputkan kriteria dan nilai dari masingmasing barang. Menu sistem pendukung keputusan inventory barang diharapkan dapat memudahkan karyawan dalam penentuan prioritas pemesanan barang kepada supplier. Hasil pengujian menu sistem pendukung keputusan Inventory barang dapat dilihat pada Tabel 22.
115
Tabel 22. Hasil Pengujian Data Sistem Pendukung Keputusan Inventory Barang Hasil Pengujian (Data Benar) Hasil Yang Diharapkan Pengamatan
Data Masukan Input data Form menampilkan barang dan seluruh masukan data kriteria barang dan data kriteria SPK inventory Klik tombol Data tersimpan ke dalam Simpan tabel barang pada database sistem dan “jumlah record data ditambahkan” Klik tombol Data yang terdapat pada Ubah record dapat diubah keterangannya melalui textarea masukan data Klik tombol Textarea masukan data Batal barang kembali ke dalam posisi kosong Klik tombol Data yang terdapat pada Cetak record akan tercetak pada laporan dengan crystal report
Berhasil memasukkan data barang beserta nilai kriterianya Data yang tersimpan sesuai data masukan
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak
[x] diterima [ ] ditolak
Tombol Berfungsi
Ubah [x] diterima [ ] ditolak
Tombol berfungsi
Batal [x] diterima [ ] ditolak
Data yang tercetak [x] diterima sesuai data [ ] ditolak masukan
11. Pengujian Data Peringatan Pembelian Barang Pengujian dilakukan untuk melihat prioritas barang yang harus dibeli karena setelah dihitung nilai SPK nya, barang tersebut menjadi prioritas utama dalam pembelian. Menu peringatan pembelian barang diharapkan dapat memudahkan karyawan dalam melihat barang yang harus segera dipesan kepada supplier. Hasil pengujian menu peringatan pembelian barang dapat dilihat pada Tabel 23.
116
Tabel 23. Hasil Pengujian Data Peringatan Pembelian Barang Hasil Pengujian (Data Benar) Data Masukan Hasil Yang Pengamatan Diharapkan Input data peringatan Form Berhasil pembelian barang menampilkan menampilkan data (Otomatis) seluruh data dengan nilai barang yang prioritas tertinggi harus segera dibeli Klik tombol Cetak Data tercetak Data yang tercetak ke format sesuai data laporan masukan melalui crystal report 8.5
Kesimpulan [x] diterima [ ] ditolak
[x] diterima [ ] ditolak
4.5 Penerapan Program Setelah dilakukan pengujian, selanjutnya sistem pendukung keputusan inventory minimarket diserahkan kepada karyawan dan pimpinan Minimarket KopataMart untuk mencoba menggunakan sistem tersebut. Setelah itu, sistem dapat diterapkan di Minimarket KopataMart Purwokerto. Sistem pendukung keputusan inventory minimarket diterapkan pada satu komputer, yaitu komputer untuk pendataan barang yang berada di minimarket. Adapun untuk prosedur penggunaan sistem tersebut adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi minimum hardware dan software yang dibutuhkan adalah: Tabel 24. Tabel Spesifikasi Hardware dan Software Jenis Barang
Spesifikasi
Personal Komputer Pentium III (800 Hz), VGA 64 Mb, RAM 512 Mb, Hardisk 20 Gb Sistem Operasi
Windows : XP SP 2, XP SP 3, Vista dan 7
117
Linux : Ubuntu, Mandriva, Red Hat
4.6 Pemeliharaan Program Setelah sistem diterapkan pada Minimarket KopataMart Purwokerto, maka perlu adanya pemeliharaan sistem agar sistem dapat terus digunakan. Pemeliharaan dilakukan oleh karyawan. Adapun untuk pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Memonitoring pengguna program. 2. Memonitoring data input dan output program. 3. Perbaikan bug-bug/eror-eror yang masih terjadi.
118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem Pendukung Keputusan Inventory Minimarket adalah sistem yang dapat memberikan alternatif prioritas pembelian barang menurut tingkat prioritas kebutuhan. 2. Sistem Pendukung Keputusan Inventory Minimarket KopataMart dapat memudahkan petugas dalam menginventori barang serta mempermudah administrator untuk mengelola data hasil penjualan. 3. Sistem
Pendukung
Keputusan
Inventory
Minimarket
dapat
mengembangkan kinerja KopataMart sebagai minimarket yang dapat memenuhi dan menyediakan kebutuhan masyarakat. 4. Sistem Pendukung Keputusan Inventory Minimarket yang diterapkan di KopataMart menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process dalam proses rancang bangun aplikasi sistem.
5.2 Saran 1. Perlu adanya pengintegrasian Sistem Pendukung Keputusan Inventory dengan sistem penjualan barang. 2. Perlu adanya penambahan fitur message box “Data telah ditambahkan” setelah penambahan data di tiap sub menu pada Keputusan Inventory.
Sistem Pendukung
119
DAFTAR PUSTAKA
Turban, E. Decision Support Systems and Intelligent Systems, edisi Bahasa Indonesia jilid 1, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2005 Frederick, H. Wu. 1984. Accounting Information System Theory and Practice. McGraw-Hill Book Company Japan, International Student Edition. Tokyo. Jogiyanto, H.M. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Kadir, A. 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. Keen, P.G.W., and Morton, M.S. Scott. (1978). Decision Support Systems: An Organizational Perspective. Reading, MA: AddisonWesley. McLeod, Jr. R. 1995. Sistem Informasi Jilid I. Edisi Bahasa Indonesia. Salemba Empat. Jakarta. Mitra, B. 2004. Manajemen Persediaan. Ekonisia. Yogyakarta. Moore, J.H. (1980). Design of Decision Support Vol.l2. Nos. I and2.
Systems. Database.
Nugroho, B. 2005. Database Relasional dengan MySQL. Informatika. Bandung. Suryadi, K. dan Ramdhani, MA. 1998. Sistem Pendukung Remaja Rosdakarya, Bandung.
Keputusan.
PT
Saaty, T.L. The Hierarchon: A Dictionary of Hierarchies. Forman, Vol. V, AHP Series, 496 pp., RWS Publ., 1993. Yamit, Z. 1993. Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis (Operations Research). BPFE : Yogyakarta.