BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan di lapangan rangkaian peledakan dengan sumbu api biasa diperlengkapi dengan “igniter cord” dan “igniter cord connector” dapat pula dilakukan dengan trimming. Sedangkan dalam peledakan dengan sumbu ledak dapat dilakukan baik secara serentak maupun beruntun. Peledakan secara beruntun dengan menggunakan delay connector. Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi merambatkan api guna meledakkan suatu bahan peledak. Sumbu ledak adalah sumbu yang berfungsi merambatkan gelombang detonasi guna meledakkan suatu bahan peledak. Sumbu ledak berkomposisi bahan peledak kuat. Kecepatan reaksinya rata-rata 21.000 fps atau 4 mill/detik. Oleh karena itu dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan sama dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak hanya dapat dinyalakan dengan menggunakan detonator. Didalam kenyataannya peralatan serta perlengkapan peledakan tidak hanya sumbu api dan sumbu ledak. Namun masih banyak lai instrumen peledakan yang harus kita ketahui, bukan hanya tahu namun harus mengerti carabperangkaiannya. Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan diajarkan perangkaian bahan ataupun peralatan dan perlengkapan peledakan.
1.2. Tujuan Percobaan -
Praktikan dapat memahami penggunaan sumbu api dalam rangkaian peledakan
-
Praktikan dapat memahami penggunaan sumbu ledak dalam rangkaian peledakan
-
Dapat memahami geometri peledakan dan memperoleh nilai geometri peledakan
BAB II DASAR TEORI 2.1. Peledakan Dengan Sumbu Api 1. Sumbu api Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi merambatkan api guna meledakkan suatu bahan peledak. Komposisi dari sumbu api terdiri dari bagian inti dan pembungkus. Inti dari sumbu api terdiri dari low explosive (biasanya potassium nitrat black powder). Sedangkan pembungkus untuk melindungi inti dari gesekan dan masuknya air serta untuk membuat agar nyala api terarah sampai ke bahan peledak, dapat berupa textile atau jute. Ditambah bahan kedap air (aspal atau plastik). Pada pemakaian tertentu, dibagian dalam pembungkus dibuat oleh pabrik dengan menambahkan bahan penguat (enforcement) supaya lebih tahan terhadap tarikan. -
Cara kerja sumbu api adalah sebagai berikut : Sumbu api dinyalakan dengan nyala api biasa. Nyala api ini akan merambat dengan kecepatan constant. Pada direct firing, nyala sumbu apai ini akan sampai pada bahan peledak dan langsung meledakkannya.
-
Igniter Cord ( IC ) Igniter Cord ( IC ) adalah sumbu plastic untuk menyalakan sejumlah sumbu api secara bersama – sama untuk memperoleh interval waktu penyalaan tertentu, sehingga akan terjadi ledakan beruntun. Untuk mengunakan IC diperlukan penghubung yang disebut Igneter Cord Connector, yaitu suatu kelongsong logam berisi komposisi yang mudah terbakar. Jika nyala IC mencapai conector maka ujung sumbu api akan langsung menyala.
Kemasan IC terdiri dari 50 spool ( 5000 ft ) per kotak. Jadi panjang setiap spool adalah 100 ft. Diameter IC ± 1/6 inch. Inti dari IC adalah thermite powder dengan pembungkus textile. -
Macam – macam initiator dengan sumbu api adalah : a. Sumbu api dengan korek api. Dalam hal ini sumbu api digunakan untuk meledakkan “low explosive”. b. Sumbu api dan detonator biasa, yaitu detonator dipasang pada ujung sumbu api.
2.2. Peledakan Dengan Sumbu Ledak Sumbu ledak ( detonating fuse, detonating cord ) adalah suatu sumbu yang berintikan “initiating explosive” yang dimasukkan didalam suatu pembungkus plastic dan berbagai kombinasi textile, kawat halus, dan plastic. Fungsi sumbu ledak dalam peledakan adalah untuk merambatkan gelombang detonasi sampai ke isian. Dalam perdagangan sumbu ledak dikenal melalui berbagai merek dagang seperti Primacord, Primex, Cordeau Detonant. Perbedaan antara sumbu api dengan sumbu ledak ialah pada bahan intinya. Bahan init sumbu api ialah low explosive sedangkan inti sumbu ledak adalah high explosive. Sehinga pada sumbu api yang terjadi adalah rambatan nyala api, sedangkan pada sumbu ledak terjadi rambatan gelombang detonasi. -
Delay Connector Delay Connector adalah perlengkapan penyambung ledakan antara dua buah ujung sumbu ledak, sehingga apabila salah satu sumbu meledak maka sumbu yang lain aka ikut meledak dengan “delay time” tertentu. Delay Connector terdiri dari suatu kelongsong plastic yang didalamnya terdapat suatu delay element yang terbuat dari cooper atau alumunium.
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat – alat -
Potongan pipa
-
Sumbu kompor
-
Delay (kotak jangka)
-
Gunting
-
Cutter
3.1.2. Bahan – bahan -
Selotip
-
Lakban
-
Alat tulis
-
Formulir desain peledakan
3.2. Cara Kerja -
Ditentukan diameter, tinggi lubang ledak, dan banyaknya lubang ledak
-
Dihitung geometri peledakan
-
Dibuat sketsa pola peledakan
-
Ditentukan banyaknya pealatan dan perlengkapan yang digunakan dalam peledakan
-
Dibuat simulasi rangkaian peledakan dilapangan
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Diketahui
: ø = 1 inchi = 0,0254 m n = 40 L = 10 m
Maka,
-
B = Kb. Ø = 30. 0,0254 = 0,8 m
-
S = Ks. B = 1,5 . 0,8 = 1,2 m
-
T = Kt. B = 0,875 . 0,8 m = 0,7 m
-
J
= Kj. B = 0,25 . 0,8 = 0,2 m
-
H =L–J = 10 – 0,2 = 9,8 m
-
PC = L – T = 10 – 0,7 = 9,3 m
FREE FACE Initiation Point
0 ms
5 ms
10 ms
15 ms
20 ms
25 ms
30 0 m
30 ms
35 ms
FINAL WALL 50 m
Keterangan : : Delay 5 ms : Delay 10 ms : Detonator biasa/ initiation point : Sumbu api : Sumbu ledak : Lubang ledak : Korek Api
3.2. Pembahasan Dari desaign pola peledakan diatas dapat dihasilkan peledakan dimana dalam satu baris terdapat 2 kali peledakan. Dimana 5 lubang pertama dari kiri akan meledak terlebih dahulu lalu setelah 5 ms 5 lubang berikutnya akan meledak. Begitu pula pada baris berikutnya akan terjadi seperti itu juga.
Delay 10 ms yang yang diletakkan tepat dibagian kanan dan bagian kiri dari pola peledakan digunakan sebagai alternative jika terdapat lubang – lubang yang tidak meledak di lubang bagian tengah. Digunakan 10 ms agar gelombang kejut yang dihantarkan oleh sumbu ledak dapat mengalir secara bersamaan, sehingga peledakan yang dinginkan dapat terwujud. Adapun berita acara nya : Peralatan
Tersedia
Terpakai
Sisa
BM Korek Api
1 1
1
1 1
Crimper
1
-
1
Stik
1
-
1
Stok
1
-
1
Sekop
1
-
1
Tersedia
Terpakai
Sisa
Detonator Biasa
1
1
0
Detonator Listrik
1
-
1
600 m
570,69 m
29,31 m
Nonel
30 buah
-
30 buah
Booster
60 buah
40 buah
20 buah
50 m
50 m
0
Surface Delay 5 ms
20
7
13
Surface Delay 10 ms
20
6
14
Surface Delay 15 ms
20
-
20
Surface Delay 20 ms
20
-
20
Perlengkapan
Sumbu Ledak
Sumbu Api
BAB V
KESIMPULAN
-
Pola peledakan yang digunakan pada kali ini adalah row by row atau baris berbaris dengan pola pemborannya adalah zig-zag
-
Pada peledakan kali ini dengan diameter lubang ledak 1 inchi, kedalam lubang 10 meter serta jumlah lubang 40, geometri peledakannya dimana B = 0,8 m, S = 1,2 m, T = 0,7 m , J = 0,2 m , H = 9,8 m ,dan PC = 9,3 m
-
Pada praktikum ini digunakan sumbu api dan sumbu ledak dimana korek api disambungkan ke sumbu api kemudian sumbu api ke detonator biasa yang kemudian diteruskan dengan sumbu ledak keinitiation point, dan setiap lubangnya dihubungkan dengan sumbu ledak.
DAFTAR PUSTAKA
-
Dr. Ir. S. Koesnaryo. Rancangan Peledakan Batuan. 2001. Yogyakarta
-
Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN. Kursus Juru Ledak II. 2014 Yogyakarta