1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang ahli biologi menyatakan bahwa suksesi adalah perubahan yang terjadi pada suatu ekosistem yang berlangsung bertahap-tahap dalam waktu yang lama. Namun yang dianut oleh ahli-ahli ekologi sekarang adalah pandangan yang mengatakan bahwa suatu komunitas adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa organisme. Organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan, karena melalui proses-proses kehidupan yang saling berinteraksi. Lingkungan disekitarnya sangat penting karena mempengaruhi kehidupan organisme.1 Jika organisme tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, maka akan berakibat fatal bagi organisme itu. Misalnya, tanah penting untuk tumbuhan hidup karena mengandung mineral juga merupakan media bagi air dan sebagai tempat tumbuhn tumbuhnya ya akar. akar. Sebalik Sebaliknya nya tanah tanah juga juga dapat dapat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh tumbuha tumbuhan, n, dapat dapat mengurangi jumlah mineral dalam tanah dengan akar- akar tanaman yang menembus tanah yang hanya mengandung beberapa zat organik.2
1
Irwan, Prinsip-Prins Irwan, Prinsip-Prinsip ip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Ekosistem (Jakarta: Bumi Aksara1990), h. 87 Ibid,. h.88
2
1
2 B. Tujuan
Adapun tujuan pada prktikum ini adalah mahasiswa mampu memahamai dan menguasai cara penggunaan plot frekuensi frame dalam menetukan analisis vegetasi dari suatu komunitas.
2
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekos ekosis iste tem m yang yang dise disebut but klim klimak aks. s. Dika Dikata takan kan bahw bahwaa dala dalam m tingk tingkat at klim klimaks aks ini ini komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon) yang yang terkoor terkoordin dinasi asi dari dari kompon komponen-k en-komp ompone onenny nnyaa terhad terhadap ap setiap setiap kondisi kondisi atau atau rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi bila suatu komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi lagi. lagi.3 Proses suksesi sangat terkait dengan faktor linkungan, seperti letak lintang, iklim, iklim, dan tanah. Lingkungan sangat menentukan menentukan pembentukkan pembentukkan struktur komunitas komunitas 3
Resosoedarmo. Pengantar Resosoedarmo. Pengantar Ekologi Ekologi (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 1989), h. 182.
3
4 klimaks. Misalnya, jika proses suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka proses tersebut akan terhenti (klimaks) pada tahap komunitas rumput, jika berlangsung di daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti pada komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropik.4 Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut : 1. Luas komunitas komunitas asal asal yang yang rusak karena karena gangguan. gangguan. 2. Jenis-jeni Jenis-jeniss tumbuhan tumbuhan yang terdapat terdapat di sekitar komunitas komunitas yang terganggu. terganggu. 3. Kehadi Kehadiran ran pemen pemencar car benih. benih. 4. Ikli Iklim, m, teru teruta tama ma arah arah dan dan kecep kecepat atan an angin anginaa yang yang memb memban antu tu peny penyeba ebara ran n biji biji,, sporam dan benih serta curah hujan. 5.
Jenis substrat baru yang terbentuk
6.
Sifat – sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.5 Sukses tidak hanya terjadi di daratan, tetapi terjadi pula di perairan misalnya
di danau dan rawa. Danau dan rawa yang telah tua akan mengalami pendangkalan oleh tanah yang terbawa oleh air. Danau yang telah tua ini disebut eutrofik. Dalam setiap setiap komunitas komunitas setiap setiap individu individu selalu selalu dikelilin dikelilingi gi oleh berbagai berbagai organisme, organisme, yaitu organisme satu spesies atau spesies lain. Organisme dalam suatu komunitas saling
4
Ibid, “Mifta“ Faktor-Faktor Faktor-Faktor Suksesi” Suksesi” , Mifta Mifta Blog, Blog, http://t http://teenag eenagers-m ers-moslem oslem.blog .blogspot. spot.com. com. (07 Desember 2011). 5
4
5 berhubungan. Hubungan antara spesies di dalam komunitas mempunyai pengaruh besar terhadap berbagai spesies yang membentuk komunitas.6 Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. 1. Suks Sukses esii Prime Primer r Sukse Suksesi si prim primer er terj terjad adii bila bila komuni komunita tass asal asal terg tergan anggu ggu.. Gangg Ganggua uan n ini ini mengakibatka mengakibatkan n hilangnya hilangnya komunitas komunitas asal tersebut tersebut secara total sehingga di tempat tempat komunit komunitas as asal asal terben terbentuk tuk habita habitatt baru. baru. Ganggua Gangguan n ini dapat dapat terjad terjadii secara secara alami, alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak minyak bumi. bumi. Contoh yang terdapat terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari matahari dan kekeringan. kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan mengadakan pelapukan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba herba pun tumbuh tumbuh menggan mengganti tikan kan tanama tanaman n pioner pioner dengan dengan menaun menaunginy ginya. a. Kondis Kondisii demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya. 2. Suks Sukses esii Sekund Sekunder er
6
Sastrodinoto, Biologi Sastrodinoto, Biologi Umum I (Jakarta: I (Jakarta: PT. Gramedia. 1980), h. 88.
5
6 Suksesi Suksesi sekunde sekunderr terjad terjadii bila bila suatu suatu komunit komunitas as mengal mengalami ami ganggua gangguan, n, balk balk secara secara alami maupun buatan. Gangguan Gangguan tersebut tersebut tidak merusak merusak total tempat tumbuh orga organi nism smee sehi sehing ngga ga dalam dalam komu komuni nita tass ters terseb ebut ut subs substr trat at lama lama dan dan kehid kehidupa upan n masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin angin kencang, kencang, dan ganggua gangguan n buatan buatan sepert sepertii penebang penebangan an hutan hutan dan pembaka pembakaran ran padang rumput dengan sengaja. sengaja.7 Pendeka Pendekatan tan para para ahli ahli tumbuha tumbuhan n dan ahli ahli hewan hewan teruta terutama ma terhada terhadap p studi studi komunitas yang berbeda. Bila ahli hewan memperhatikan hubungan fungsional antara suat suatu u komuni komunita tas, s, yang yang meli melibat batkan kan tumb tumbuh uhan an dan dan hewan hewan,, para para ahli ahli tumb tumbuh uhan an memperhatikan struktur komunitas dan perubahan yang berlangsung dalam waktu dan ruang. Komunitas memiliki kekhasan yang dapat diukur dan dipelajari. Hal ini merupak merupakan an keragam keragaman an spesie spesies, s, bentuk bentuk dan strukt struktur ur pertum pertumbuha buhan, n, keunggu keunggulan lan beberapa spesies dalam komunitas, jumlah relatif spesies- spesies berbeda yang membentuk komunitas, hubungan makanan dan suksesi.8 Suks Sukses esii prim primer er terj terjad adii bila bila komuni komunita tass asal asal terg tergan anggu ggu.. Gang Ganggua guan n
ini ini
mengaki mengakibat batkan kan hilang hilangnya nya komunit komunitas as asal asal terseb tersebut ut secara secara total total sehgga sehgga di tempat tempat komunit komunitas as asal asal terben terbentuk tuk habita habitatt baru. baru. Ganggua Gangguan n ini dapat dapat terjad terjadii secara secara alami, alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung merapi, endapan lumpur yang baru di sungai, dan dan endap endapan an pasir pasir di panta pantai. i. Gang Ganggua guan n dapat dapat pula pula karen karenaa perbua perbuata tan n manu manusi siaa misalnya penambangan timah, batu bara, dan minyak bumi.9 7
Zoer’aini Djamal, Prinsip-Prin Djamal, Prinsip-Prinsip sip Ekologi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 119. Jayadi, Suksesi Hutan , http://Forester.blogger.com (07 Desember 2011). 9 Odum, Ekologi Odum, Ekologi Sistem Sistem Suatu Pengantar (UGM Pengantar (UGM Press, Yogyakarta. 1992), h. 98. 8
6
7 Sukses Suksesii sekund sekunder er terjad terjadii bila bila suatu suatu komunit komunitas as mengal mengalami ami ganggua gangguan, n, baik baik secara secara alami maupun buatan. Gangguan Gangguan tersebut tersebut tidak merusak merusak total tempat tumbuh organisme, sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angina kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakarn padang rumput dengan sengaja.10 Penyebab suksesi adalah: 1. Iklim Tumbuhan tidak akan dapat teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah kondisi kondisi iklim. iklim. Kekeringan, Kekeringan, hujan salju/air salju/air dan kilat seringkali seringkali membawa membawa keadaan yang tidak menguntungkan pada vegetasi. 2. Topo Topogr graf afii Topogr Topografi afi adalah adalah faktor faktor tak hidup hidup atau atau abioti abiotik k yang yang mengacu mengacu pada pada Ini mencak mencakup up ciri-c ciri-ciri iri fisik fisik bumi bumi sepert sepertii elevas elevasii tanah, tanah, kemir kemiring ingan, an, medan medan (datar (datar,, bergulir, berbukit, dll), pegunungan dan badan "letak tanah." air. 3. Biot Biotik ik Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang 10
Ibid, h.98.
7
8 penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.11 Suksesi terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain: 1. Erosi rosi:: Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah menjadi kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya proses suksesi dimulai. 2. Pengend Pengendapa apan n (denudasi (denudasi): ): Erosi Erosi yang yang melaru melarutka tkan n lapisa lapisan n tanah, tanah, di suatu suatu tempat tempat tanah tanah dienda diendapkan pkan sehing sehingga ga menutu menutupi pi vegetas vegetasii yang yang ada dan merusa merusakkan kkannya. nya. Kerusa Kerusakan kan vegeta vegetasi si menyebabkan suksesi berulang kembali di tempat tersebut.12
11
Soemarwoto, Ekologi, Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Lingkungan Hidup dan Pembangunan (Jakarta: Djambatan, 1983), h.
180. 12
“Agriculture”Suksesi “Agriculture”Suksesi”, ”, http:/wordpress.com/ /Agriculture /Blog.com (07 Desember 2011).
8
9
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat
dan Bahan
a. Alat Adap Adapun un alat alat yang yang digun digunak akan an pada pada prakt praktik ikum um ini ini yait yaitu u plot plot denga dengan n ukuran 1m x 1m sebanya 4 buah, cangkul, patok dan alat tulis menulis. b. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu korek api, tali rapiah, minyak tanah dan lahan.
B. Waktu dan Tempat
Adapun Adapun waktu waktu dan tempat tempat pelaks pelaksanaa anaan n prakti praktikum kum ini adalah adalah sebagai sebagai berikut : Hari/Tanggal
: Ju Jum’at/01 De Desember 20 2011
9
10 Pukul
: 08.00 – 09.00 WITA
Tempat
: La Lapangan Un Universitas Is Islam Ne Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa.
C. Cara Cara Kerj Kerja a
1. Menyiapkan Menyiapkan dua buah buah lahan lahan di tempat tempat yang terbuka terbuka (terke (terkena na sinar matahari) matahari).. 2. Menyiapkan Menyiapkan pula pula pada tempat tempat yang yang teduh (terna (ternaung) ung) lahannya lahannya di bagi menjadi menjadi dua bagian mengunakan plot 3.
Kemudian plot pertama lahannya dibakar dengan menggunakan minyak tanah dan lahan kedua dicangkul
4. Melakuk Melakukan an hal yang yang sama sama pada pada tempat tempat terb terbuka uka 5. Mela Melaku kuka kan n penga pengama mata tan n tana tanama man n yang yang tumbu tumbuh h pada pada area areall dala dalam m plot plot yait yaitu u kecepatan tumbuh dan jumlah individu tanaman.
10
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yakni : 1.
Lahan yang di bakar a. Juml Jumlah ah Tanam Tanaman an Minggu ke I-II (dari tanggal 05-08 Desember 2011) 1.
2.
Nama spesies
JLH
Ipomea sp
3
2.
Semanggi hutan
2
3. 4.
Spesies A Spesies B
5 7
Lahan yang tidak dibakar a. Juml Jumlah ah tana tanama man n Minggu ke I-II (dari tanggal 05- Nama Spesies 08 Desember 2011) 1. Ipom Ipomea ea sp. sp. 2. Sema Semangg nggii hutan hutan I 3. Spes Spesie iess A 4. Spes Spesie iess B 1. Ipom Ipomea ea sp. sp. 2. Sema Semangg nggii hutan hutan II 3. Spes Spesie iess A 4. Spes Spesie iess B
11
JLH 3 3 2 1 5 3 9 6
12
3.
Lahan yang di bakar dan terbuka a. Juml Jumlah ah tana tanama man n Minggu ke I-II (dari tanggal 05-08 Desember 2011) 1. 2. 3. 4.
4.
Nama spesies
JLH
Ipomea sp Semanggi hutan Spesies A Spesies B
4 6 2 3
Lahan tidak dibakar a. Juml Jumlah ah Tanam Tanaman an Minggu ke I-II (dari tanggal 05- Nama Spesies 08 Desember 2011) 5. Ipom Ipomea ea sp. sp. 6. Sema Semangg nggii hutan hutan I 7. Spes Spesie iess A 8. Spes Spesie iess B 5. Ipom Ipomea ea sp. sp. 6. Sema Semangg nggii hutan hutan II 7. Spes Spesie iess A 8. Spes Spesie iess B
JLH 3 3 2 1 5 3 9 6
B. Pembahasan
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau 12
13 ekosistem yang disebut klimaks. Komunitas Komunitas klimaks klimaks adalah suatu komunita komunitass akhir dan stabil dan dapat
mencapai keseimbangan dengan lingkun lingkungan gan sekita sekitarrn rrnya. ya. Suatu Suatu
komunitas klimaks dapat ditandai dengan tercapainya suatu keseimbangan. Apabil Apabilaa suatu suatu lahan lahan tidak tidak dipeli dipelihar haraa maka maka rumput rumput akan akan tumbuh, tumbuh, namum namum apabila lahan tersebut sering dipotong maka akan mengalami perubaha dan ini adalah salah satu contoh suksesi. Proses suatu suksesi terkait dengan faktor beberapa faktor yakni: yakni: lingku lingkungan ngan,, iklim iklim dan tanah. tanah. Pada lingkun lingkungan gan menent menentukan ukan pemben pembentuk tukkan kan struktur struktur komunitas yang klimaks, klimaks, contoh proses proses suatu suksesi yang berlangsung berlangsung di daerah dengan iklim kering, maka proses tersebut akan pada komunitas komunitas rumput, jika berlangsung di daerah beriklim dingin dan basah, maka proses suksesi akan terhenti pada komunitas (hutan) conifer, serta jika berlangsung di daerah beriklim hangat dan basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti pada hutan hujan tropik. Sukse Suksesi si terj terjad adii seba sebagai gai akiba akibatt dari dari modi modifi fika kasi si lingk lingkun ungan gan fisi fisik k dalam dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekos ekosis iste tem m yang yang dise disebut but klim klimak aks. s. Dika Dikata taka kan n bahwa bahwa dalam dalam ting tingka katt klim klimak akss ini ini komunitas telah mencapai homeostatis. Ini dapat diartikan bahwa komunitas sudah dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai akibat dari tanggap (respon) yang yang terkoor terkoordin dinasi asi dari dari kompon komponen-k en-komp ompone onenny nnyaa terhad terhadap ap setiap setiap kondisi kondisi atau atau rangsangan yang cenderung mengganggu kondisi atau fungsi normal komunitas. Jadi bila suatu komunitas telah mencapai klimaks, perubahan yang searah tidak terjadi lagi.
13
14 Dalam Dalam percoba percobaan an ini suksesi suksesi primer primer baik baik pada lahan teduh teduh yang yang dibaka dibakar r maupun maupun pada lahan terbuk terbukaa yang yang di bakar bakar dipero diperoleh leh hasil dimana rumput rumput keras keras merupakan tanaman printis yang tumbuh pertama kali sehingga dapat disebut sebagai suksesi primer. Sedangkan untuk lahan yang teduh dan terbuka yang diberi perlakuan dengan cara di cangkul memiliki tumbuhan perintis yaitu rumput keras juga, namun hal ini tidak dapat dikatakan sebagai suksesi primer melainkan suksesi sekunder karena karena tumbuh tumbuhan an yang yang tumbuh tumbuh merupa merupakan kan jenis jenis tumbuha tumbuhan n yang yang pernah pernah tumbuh tumbuh sebelumnya pada lahan tersebut. Lalu proses suksesi sangat beragam, beragam, tergantung tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat, lembab, dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun. Coba kalian bandingkan kejadian suksesi pada daerah yang ekstrim (misalnya di puncak puncak gunung gunung atau atau daerah daerah yang yang sangat sangat kering kering). ). Pada Pada daerah daerah terseb tersebut ut proses proses suksesi dapat mencapai ribuan tahun.
14
15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun Adapun kesim kesimpula pulan n pada pada prakti praktikum kum ini yaitu yaitu Suksesi Suksesi adalah adalah suatu suatu proses proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dala dalam m jangk jangkaa waktu waktu tertentu tertentu hingga terbentuk terbentuk komunitas komunitas baru yang berbeda den gan komunitas komunitas semula. Dengan perkataan perkataan lain. suksesi dapat diartikan diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai sebagai akibat akibat modifikasi modifikasi lingkungan lingkungan fisik fisik dalam komunitas atau ekosistem. ekosistem. Proses suksesi suksesi berakhir berakhir dengan sebuah komunitas komunitas atau ekosistem ekosistem yang disebut disebut klimaks. klimaks. Komuni Komunitas tas klima klimaks ks adal adalah ah suatu suatu komuni komunitas tas akhi akhirr dan stabil stab il dan dapat dapa t
mencapai menca pai
keseimbangan keseimbangan dengan ling lingku kunga ngan n seki sekita tarr rrny nya. a. Suatu Suatu komun komunit itas as klim klimak akss dapa dapatt ditandai dengan tercapainya suatu keseimbangan.
B. Saran
15
16 Adap Adapun un sara saran n pada pada prak prakti tiku kum m ini ini yakni akni dala dalam m mela melaku kuka kan n perc percob obaa aan n dihara diharapkan pkan setiap setiap prkti prktikan kan harus harus berhat berhati-h i-hati ati dalam dalam melaku melakukan kan percob percobaan aan untuk untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Agriculture”Suksesi Agriculture”Suksesi”, ”, http:/word http:/wordpress press.com/ .com/ /Agricultu /Agriculture re /Blog.com /Blog.com (07 Desember Desember 2011). Irwan, Prinsip-Prinsip Aksara1990.
Ekologi
dan
Organisasi
Ekosistem. Ekosistem.
Jakarta:
Bumi
Jayadi, Suksesi Hutan , http://Forester.blogger.com (07 Desember 2011). Mifta“ Faktor-Faktor Suksesi” Suksesi” , Mifta Mifta Blog, http://tee http://teenagersnagers-mosl moslem.blo em.blogspot. gspot.com. com. (07 Desember 2011). Odum, Ekologi Odum, Ekologi Sistem Suatu Pengantar . UGM Press, Yogyakarta. 1992. Resosoedarmo. Pengantar Resosoedarmo. Pengantar Ekologi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 1989. Sastrodinoto, Biologi Sastrodinoto, Biologi Umum I. Jakarta: PT. Gramedia. 1980. Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Pembangunan. Jakart Jakarta: a: Djambat Djambatan, an, 1983. Zoer’aini Djamal, Prinsip-Prinsip Djamal, Prinsip-Prinsip Ekologi. Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
16