I.
PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Sedimentologi Sedimentologi istilah yang diusulkan pada tahun 1932 oleh H. A. Wadel, memiliki arti sebagai suatu ilmu yang mempelajari sedimen. Istilah sedimen ditujukan pada lapisan kerak bumi yang telah mengalami proses transportasi. ata sedimen berasal dari bahasa latin Sedimentum yang Sedimentum yang artinya pengendapan. Sebagaimana yang telah digunakan oleh banyak orang, sedimentologi sedimentologi adalah ilmu yang yang mempelajari mempelajari hanya sedimen sedimen !endapan" !endapan" modern. #ika dide$inisikan dalam arti lebih sempit, sedimentologi meliputi proses sedimentasi, suatu ilmu yang mempelajari mempelajari proses sedimentary . !%riedma !%riedman n dan Sander, Sander, 19&'" dalam dalam !(i$ardi, 2)12". Sedimentasi adalah proses pengendapan pengendapan sedimen, termasuk semua semua akti*itas yang memp mempen enga garu ruhi hi dan dan meru meruba bah h sedi sedime men n menj menjad adii batu batuan an sedi sedime men. n. +atu +atuan an sedi sedime men n merupakan batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil rombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil akti*itas kimia maupun organisme, yang diendapkan pada eku ekung ngan an sedi sedime ment ntas asii
yang yang kemu kemudi dian an meng mengal alam amii
pemb pembat atua uan. n. -eng -enger erti tian an pros proses es
sedimentasi meliputi proses transportasi dan pengendapan sedimen, termasuk dalam hal ini semua sumber energi yang mampu mentranspor dan mengendapkan seperti angin, air, es, dan gra*itasi !(i$ardi, 2)12". Sedimen adalah salah satu media di alam yang mampu menyimpan material hasil berbag berbagai ai maam maam dampa dampak k akti*i akti*itas tas manusi manusia, a, dan dan juga juga merup merupaka akan n media media yang yang *alid *alid memberikan in$ormasi terhadap semua bentuk material yang diakumulasinya !(i$ardi, 2)12". ndapan sedimen adalah tubuh material padat yang terakumulasi di permukaan bumi, pada kondisi tekanan dan temperature yang rendah. Sedimen umumnya diendapkan dari $luida $luida dimana dimana material material penyusun sedimen sedimen itu sebelumn sebelumnya ya berada, berada, baik sebagai larutan maupun sebagai suspensi. /e$inisi ini sebenarnya tidak dapat diterapkan untuk semua jenis batuan sedimen karena ada beberapa jenis endapan telah disepakati oleh para ahli sebagai endapa endapan n sedime sedimen. n. Sedime Sedimen n dienda diendapka pkan n dari dari udara udara sebaga sebagaii benda benda padat padat diba0 diba0ah ah
temperatur yang relati*e tinggi misalnya material $ragmental yang dilepaskan dari gunung api dan diendapkan di ba0ah tekanan yang relati*e tinggi, misalnya endapan lantai laut dalam !ross shore transport" !(ohmanto,+., 199". +anyaknya suplei dan jenis sumber sedimen dalam pembentukan sedimen baru menjadi salah satu $aktor yang mempengaruhi ukuran butir dan tekstur suatu sedimen. /alam melakukan analisis ukuran butir, bahan organik total dan laju pengendapan sedimen maka dapat menyajikan data tentang pola distribusi sedimen yang dimaksud. +erlatar belakang dari permasalahan dan kebutuhan mengenai in$ormasi lebih tentang sedimen, maka dilaksanakanlah praktik lapang sedimentologi di ambak -endidikan ni*ersitas Hasanuddin, /esa +ojo, eamatan 4allusetasi, abupaten +arru, Sula0esi Selatan. B. Tujuan dan Kegunaan ujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui besar butir dan ukuran, mengetahui laju pengendapan, mengetahui kandungan bahan organik total, dan mengetahui bentuk dari sampel sedimen di sebuah perairan. Sedangkan kegunaan dari praktikum ini yaitu mahasis0a dapat mengetahui besar butir dan ukuran, mengetahui laju pengendapan, mengetahui kandungan bahan organik total, dan mengetahui bentuk dari sampel sedimen di sebuah perairan.
C. Ruang Lingkup (uang lingkup pada praktikum sedimentologi yakni meliputi ara5ara pengambilan sampel sedimen di lapangan, dan analisis sampel sedimen berupa pasir dan lumpur di laboratorium yang terbagi menjadi analisis besar butir sedimen, kandungan bahan organik total, bentuk sedimen, laju pengendapan, berat jenis sedimen.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Sedien dan Sedient!l!gi rumbein dan Sloss !1963" menyatakan bah0a sedimen adalah endapan material padat pada dasar permukaan bumi dari beberapa medium !udara, air, dan es" pada kondisi permukaan di atas normal. Sedimen merupakan hasil dari proses pengendapan di alam, sedangkan sedimentasi adalah proses pengendapan yang biasanya dipengaruhi oleh agen transpor !air, angin dan es ". Sedimen adalah partikel yang diendapkan seara perlahan5lahan di dasar perairan, yang berasal dari pembongkaran batu5batuan dan potongan5potongan kulit !shel" serta sisa5 sisa rangka dari organisme laut dengan ketebalan yang ber*ariasi !Hutabarat dan *ans,19'7". Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan lapisan tanah karena pengendapan tanah yang mengalami perpindahan dari tempat lain. 8ontohnya adalah sedimentasi di delta sungai dan daerah sekitar gunung berapi. Ilmu ini berkaitan erat dengan pembentukan bahan galian seperti batu bara, minyak bumi, emas, perak. Sedimentologi merupakan abang geologi yang berkaitan dengan pemahaman iri5iri endapan, proses endapan, dan batuan endapan yang asalnya digolongkan dalam lempengan endapan. +atu dapat menutupi sebahagian besar permukaan bumi, dan mengandung banyak sejarah dan bentuk $osil !Andreas,2))&". Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport olehmedia air, angin, es, atau gletser di suatu ekungan. Sedangkan batuan sedimenadalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik searamekanik , kimia dan organik !Susilo, dkk. 2)13". B A"al U"ul dan Jeni" Batuan Sedien C Di"tri#u"i Sedien di Perairan -artikel partikel yang ada di perairan dapat berasal dari detritus yang terangkut oleh sungai, benda atmos$erik, akti$itas biologi, reaksi kimia dan pengadukan dari sedimen
laut !:ross, 19&2" dalam !Indarto, 1996". ;ebih dari setengah muatan sedimen berasal dari sungai terendapkan di muara sungai, misalnya endapan delta merupakan bentuk dari endapan sedimen yang terjadi di muara sungai. Sedimen laut yang paling menonjol berasal dari batuan klastik dan biasanya diba0a oleh aliran sungai masuk ke dalam laut !+ryan, 19&6" dalam !Indarto, 1996". -artikel5partikel yang terba0a oleh sungai ini misalnya mineral kuarsa dan lempung. 4enurut +hatt !19&'", :ross !19&2" dan +ryan !19&6" dalam Indarto !1996" mineral kuarsa, fieldspar dan berbagai mika lainnya termasuk lempung, merupakan pakan unsur utama yang berasal dari sungai. Apabila di dalam sedimen yang dominan adalah material organik seperti pada daerah terumbu, maka sedimen yang berasal dari biogeni akan melimpah. Sedimen klastik yang tertahan untuk masuk ke dalam laut, karena digoyang oleh gelombang seara terus5menerus, maka mengakibatkan pemisahan peahan5peahan klastik. -artikel5partikel berukuran kasar akan diendapkan dekat pantai, partikel ukuran halus masuk ke perairan yang relati$ dalam. Adanya arus loal seperti arus turbidity , se0aktu50aktu dapat memperepat gerakan partikel kasar dan halus ini masuk ke perairan yang relati$ lebih dalam. Segera setelah partikel ini larut ke dalam lingkungan laut, dimana unsur silikat !Si" dan kalsium !8a" akan diserap oleh organisme khusus kemudian dipakainya untuk membentuk kerang kapur atau siliceous !Indarto, 1996". Sedimen yang masuk ke dalam laut dapat terdistribusi pada !indarto, 1996"< 1. /aerah perairan dangkal. /aerah perairan dangkal seperti endapan yang terjadi pada paparan benua !Continental shelf) dan lereng benua !Continental slope". /ijelaskan oleh Hutabarat !19'" dan +hatt !19&'" bah0a continental shelf adalah suatu daerah yang mempunyai lereng landai kurang lebih ),7 = dan berbatasan langsung dengan daerah daratan, lebar dan pantai ) &) km, kedalaman maksimum dari lautan yang ada di atasnya diantara 1)) 2)) meter. Continental slope adalah daerah yang mempunyai lereng lebih terjal dari continental shelf , kemiringnya antara 3 6 =.
2. /aerah perairan dalam /aerah perairan dalam menjadi salah satu daerah distribusi sedimen laut seperti endapan yang terjadi pada laut dalam. erjadi proses distribusi yang merata pada laut dalam diakibatkan perepatan endapan yang kurang pada laut dalam.
:ambar 1. Irisan melintang dari bentuk umum sebuah batas pinggiran pantai menurut hernia dalam Hutabarat, 19'. D Be"ar Butir Sedien kuran butir partikel sedimen adalah salah satu $aktor yang mengontrol proses pengendapan sedimen di perairan, semakin keil ukuran butir semakin lama partikel tersebut dalam kolam air dan semakin jauh diendapkan dari sumbernya, begitu juga sebaliknya !(i$ardi, 2)12". abel 1. Skala Went0orth untuk -engklasi$ikasian -artikel5partikel Sedimen. Naa Ukuran $% +atu besar !Boulder "
> 26
+ongkahan batu !Cobble"
26 67
erakal !Pebble"
67 7
erikil !Granule" -asir sangat kasar !Very Coarse
7 52 21
Sand " -asir asar !Coarse Sand "
1 ),
-asir agak kasar !Medium Sand "
), ),2
-asir halus !Fine Sand "
),2 ),12
-asir sangat halus !Very Fine Sand "
),12 ),)62
;anau !Silt " ;empung !Clay "
),)62 5 ),))39 ? ),))39
Sumber < Holme dan 4Intyre,19'7.
ekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang menyangkut butir sedimen seperti ukuran butir, bentuk butir dan orientasi. ekstur batuan sedimen mempunyai arti penting karena menerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut terutama proses transportasi dan pengendapannya, tekstur juga dapat digunakan untuk menginterpetasi lingkungan pengendapan batuan sediment. Seara umum batuan sedimen dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur klastik dan non klastik !(i$ardi, 2)12". E
Ba&an 'rganik Sedien +ahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa5sisa tumbuhan dan binatang
yang sebagian telah mengalami pelapukkan dan pembentukan kembali. +ahan organik ditemukan dipermukaan tanah, jumlahnya tidak besar, 35 = tetapi pengaruhnya terhadap si$at5si$at tanah besar sekali. Sumber asli bahan organik adalah jaringan tumbuhan sperti daun, ranting, abang, batang dan akar tumbuhan. Sedangkan binatang biasanya dianggap sebagai penyumbang bahan organik sekunder setelah tumbuhan !/ahuri, 2))1". Wardoyo !19'1", menyatakan bah0a sebagian besar bahan buangan organik yang dapat diuraikan oleh organisme mikroba yang yang berada didalam perairan. etapi beberapa komponen organisme seperti liglin, selulosa dan batu bara tidak dapat atau sukar diuraikan oleh organisme. omponen yang sukar diurai tersebut menutupi daerah perairan, memperdangkal perairan dan juga dapat mengakibatkan turunnya konsentrasi oksigen terlarut dalam air. Akibat nyata dari polusi organik adalah penurunan konsetrasi oksigen terlarut dalam air karena proses penguraian menggunakan oksigen terlarut dalam air. andungan oksigen yang sangat rendah akan membahayakan atau berakibat buruk bagi kehidupan organisme perairan, termasuk ikan, sisa5sisa bahan organik yang belum terurai seara aerobik akan diuraikan oleh bakteri5bakteri anaerob yang mengambil oksigen dari senya0a nitrat, $os$at dan sebagainya. -embusukan dari komponen sisa menghasilkan gas beraun seperti H 2 S dan 8H7 !Wardoyo, 19'1".
(
S!rta"i) P!r!"ita" dan Kek!pakan Sedien
Sortasi dapat menunjukkan batas ukuran butir atau keanekaragaman ukuran butir, tipe dan karakteristik serta lamanya 0aktu
sedimentasi
dari suatu populasi sedimen
!%olk, 196'". 4enurut %riedman dan Sanders !19&'" dalam Indarto !1996", sortasi atau pemilahan adalah penyebaran ukuran butir terhadap
ukuran
butir
rata5rata.
Sortasi
dikatakan baik jika batuan sedimen mempunyai penyebaran ukuran butir terhadap ukuran butir rata5rata pendek. Sebaliknya apabila sedimen mempunyai penyebaran ukuran butir terhadap rata5rata ukuran butir panjang disebut sortasi jelek !@ugroho dan +asit, 2)13". Sorting atau Sortasi adalah pemilahan partikel
sedimen
yang menggambarkan
tingkat keseragaman butiran. Sortasi sedimen dapat diklasi$ikasikan sebagai berikut !(i$ardi, 2)12" < 1. Very well sorted !terpilah sangat baik"< besar butir hampir sama 2. Well sorted !terpilah baik"< besar butir relati$ sama 3. Moderately well sorted !terpilah agak baik"< besar butir agak berbeda 7. Moderately sorted !terpilah sedang"< besar butir tidak begitu sama . Poorly sorted !terpilah buruk"< perbedaan besar butir ukup menolok 6. Very poorly sorted !terpilah sangat buruk"< perbedaan besar butir sangat menolok &. !tremely sorted !terpilah amat sangat buruk" < perbedaan besar butir amat sangat menolok
:ambar 2. -emilihan ukuran butir dalam sedimen !(i$ardi, 2)12"
-orositas sedimentasi akan melibatkan tiga $aktor yang saling berkesinambungan yaitu erosi, transportasi dan pengendapan itu sendiri. +atuan yang mengalami pelapukan, erosi dan transportasi akan mengalami perubahan selama diendapkan pada lingkungannya. +entuk susunan dan keseragaman butir akan mempengaruhi besar keilnya porositas !@ugroho +asit, 2)13". -orositas batu pasir dihasilkan dari proses5proses geologi yang berpengaruh terhadap proses sedimentasi. -roses5proses ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu proses pada saat pengendapan dan proses setelah pengendapan. ontrol pada saat pengendapan menyangkut tekstur batupasir !ukuran butir dan sortasi". -roses setelah pengendapan yang berpengaruh terhadap porositas diakibatkan oleh pengaruh $isika dan kimia, yang merupakan $ungsi dari temperatur, tekanan e$ekti$ dan 0aktu. Ada dua jenis porositas yaitu porositas primer dan porositas sekunder. -orositas primer merupakan porositas yang terjadi bersamaan batuan menjadi sedimen, sedangkan porositas sekunder merupakan porositas yang terjadi sesudah batuan menjadi sedimen bisa berupa larutan ! dissolution" !@ugroho +asit, 2)13".
III.
*ET'D'L'+I PRAKTIKU*
A. +a#aran Uu L!ka"i +alai -enelitian -engembangan dan -elatihan ambak ni*ersitas Hasanuddin terletaki di /esa +ojo eamatan 4alussetasi yang masih merupakan 0ilayah abupaten barru. /imana untuk proses pembangunannya dilakukan 1)) persen oleh pihak ni*ersitas Hasanuddin. ambak seluas 21 hektar ini sering dijadikan lokasi praktek lapang salah satunya adalah praktek lapang Sedimentologi ini. +erbagai $asilitas ada di areal tambak ini seperti 4ushollah, BillaC-enginapan, ;apangan olahraga, hingga aula pertemuan. .
B. ,aktu dan Tepat -raktek lapang Sedimentologi dilakukan pada hari Sabtu tanggal 1 Dktober 2)16 bertempat di +alai -enelitian, -engembangan, dan -elatihan ambak -endidikan ni*ersitas Hasanuddin, /esa +ojo, eamatan 4allusetasi, abupaten +arru, Sula0esi Selatan. Sekitaran dari pengambilan sampel ditumbuhi *egetasi mangro*e (hiEophora dengan perairan keruh. ondisi perairan tidak berarus dan surut.. Sedangkan analisis sampel dilakukan di ;aboratorium Dsenogra$i %isika dan :eomor$ologi -antai, #urusan Ilmu elautan, %akultas Ilmu elautan dan -erikanan, ni*ersitas Hasanuddin, 4akassar.
C. Alat dan Ba&an Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari dua maam alat yang digunakan yakni pada saat pengambilan sampel di lapangan dan pada saat analisis sampel di laboratorium yaitu sebagai berikut < -. Penga#ilan Sapel di Lapangan Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu Core Sampler digunakan untuk mengambil sedimen berupa pasirF serta kamera digunakan untuk dokumentasi kegiatan.
+ahan yang digunakan yaitu kantong sampel digunakan untuk menyimpan sampel yang telah diambilF spidol digunakan untuk menandai kantong sampel pasir dan lumpurF . Anali"i" di La#!rat!riu Alat5alat yang digunakan di laboratorium selama analisis sampel yakni o*en ber$ungsi untuk mengeringkan sampel pasirF timbangan digital untuk menimbang berat sampel sedimen dan kertas WhatmanF Sie"e #et ber$ungsi untuk mengayak sampel sedimen dan memisahkan sedimen berdasarkan ukuran butir sedimenF 8a0an petri digunakan sebagai 0adah atau tempat untuk meletakan sampel saat ditimbangF sendok ber$ungsi untuk mengambil sampel sedimen yang akan ditimbangF Bea$er glass *olume 2) m; ber$ungsi sebagai 0adah untuk penyimpanan sampel ketika ditimbangF uas ber$ungsi untuk membersihkan sisa5sisa sampel yang telah diayak dengan Sie"e #et F pembungkus nasi digunakan sebagi 0adah atau tempat menyimpan sedimen yang telah diayak dengan menggunakan Sie"e #et F stopwatch untuk mengukur 0aktu yang digunakan selama proses pengendapanF tanur untuk memanaskan sampel analisis +DF mikroskop digunakan untuk mengamati bentuk sedimen serta piknometer digunakan untuk mengamati berat jenis sedimen. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pasir dan lumpur sebagai sampel sedimen yang akan diamatiF aGuades untuk melarutkan lumpur ketika pengamatan laju pengendapanF
1) ml larutan @atrium Dksalat ),)14 dan
ml @atrium arbonat
sebagai bahan ampuran sedimen sebelum dilakukan analisis laju pengendapanF kertas saring whatman berukuran 12 mm untuk menyaring sampel sedimen. D. Pr!"edur Kerja Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini terbagi atas dua pengambilan sampel di lapangan dan analisis sampel di laboratorium sebagai berikut <
-. Penentuan L!ka"i Penga#ilan Sapel
4enentukan posisi stasiun pengambilan sampel, dimana pengambilan sedimen dilakukan di dua lokasi yakni daerah berlumpur dan daerah berpasir, penentuan lokasi sedimen berlumpur yang dipilih ialah daerah yang dekat dengan mangro*e. ;angkah pertama yang dilakukan ialah menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penetuan lokasi, kemudian buat patok pertama sebagai titik a0al kemudian dari patok a0al roll meteran dibentangkan sepanjang 2) meter kemudian patok ini untuk titik pertama pengambilan sedimen, ini dilakukan sampai beberapa titik sesuai dengan banyak kelompok, jadi setiap kelompok memiliki satu titik pengambilan sampel. Sedangkan untuk lokasi sedimen berpasir ialah di daerah pinggir pantai yang tidak tergenang oleh air laut. . *et!de Penga#ilan Sapel Sedien -ada sampel sedimen lumpur, pengambilan sampel menggunakan tangan, sedimen diambil di daerah sekita lokasi yang telah di tentukan, kemudian sedimen lumpur dimasukan kedalam kantong sampel yang telah diberi tanda sebelumnya, selanjutnya melebabeling sampel yang telah diambil dan terakhir melakukan kegiatan dokumentasi pada kegiatan pengambilan sampel. -ada sampel sedimen pasir, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat Core Sampler . ;angkah5langkahnya yaitu menyiapkan alat5alat yang dibutuhkan seperti core dan kantong sampel yang telah diberi tanda. Setelah itu menanapkan alat core ke permukaan pasir di pantai sambil memutar gagang core searah jarum jam hingga core tenggelam atau masuk hingga pangkal gagang alat, selanjutnya core ditarik ke atas dengan pelan sambil menekan katup yang ada diatas core sehingga sampel pasir atau sedimen dalam core tetap tinggal. Selanjutnya sampel pasir atau sedimen dimasukkan kedalam kantong sampel. erakhir melakukan dokumentasi pengambilan sampel. /. Anali"i" Sapel di La#!rat!riu -ada analisis sampel di laboratorium, juga terdiri dari beberapa metode yakni sebagai berikut <
A. -enentuan +esar +utir Sedimen /engan 4etode Ayakan
4etode ini digunakan untuk mendapatkan $raksi pasir ! sand ". -rosedur kerjanya yaituF 1. ;angkah pertama yakni membersihkan sampel pasir yang diperoleh di lapangan dari sisa5sisa sampah dan plastik, 2. setelah itu, mengeringkan sampel pasir di atas nampan dengan bantuan sinar matahari sehingga sampel pasir betul5betul kering, masukkan ke o*en dengan suhu 1) 8 untuk pengeringan lanjutan. 3. Selanjutnya, menimbang sampel menggunakan timbangan analitik untuk dianalisis 1)) gram sebagai berat a0al. 7. emudian memasukkan sampel ke dalam Sie"e #et untuk disaring atau diayak !pengayakan dilakukan selama 1) sampai 1 menit sehingga menghasilkan pemisahan ukuran masing5masing partikel sedimen berdasarkan ukuran ayakan", . setelah selesai selanjutnya menyimpan sampel di kertas liin, kemudian menimbang sampel menggunakan timbangan analitik untuk mendapatkan berapa gram hasil masing5masing tiap ukuran ayakan. 6. erkahir menatat hasi timbangan sedimen dan melakukan dokumentasi kegiatan selama proses pengerjaannya. +. 4engukur ;aju -engendapan Sedimen 4etode ini digunakan untuk mendapatkan $raksi lanau ! sil$ " dan lempung !clay ". -rosedur kerjanya sebagai berikut < 1. ahap pertama yakni menimbang 1)) gram sampel lumpur masukkan ke dalam bea$er glass, setelah itu menambahkan larutan 1) m; ).)1 @atrium Dksalat dan m; ).)2 @ @a8D3 !@atrium arbonat" dan mengaduknya sampai tidak terjadi penggumpalan, 2. selanjutnya memasukkan sampel lumpur ke dalam gelas ukur 1))) m;, 3. kemudian menambahkan aGuades hingga tepat pada angka 1))) m;, lalu diamkan selama & menit 77 detik, 7. Selanjutnya mengambil sampel sedimen dengan menggunakan pipet *olume pada kedalaman 2) m sebanyak 1) m; dan disaring dengan menggunakan kertas saring
whatmann yang telah dikeringkan dalam o*en selama 1 jam dan telah diukur beratnya, .
Setelah 2 jam 3 menit, sampel diambil lagi untuk diukur lanaunya pada kedalaman 2) m sebanyak 1) m; dengan menggunakan pipet dan disaring dengan menggunakan kertas saring yang telah dipanaskan di dalam o*en selama 1 jam dan telah diketahui beratnya,
6. Selanjutnya mendiamkan kertas saring tersebut hingga kering selama 27 jam, &. emudian menimbang kertas saring tersebut menggunakan timbangan analitik, '. erakhir menatat hasil timbangan serta melakukan dokumentasi kegiatan. 8. -engukuran +ahan Drganik Sedimen -rosedur kerja dari kandungan bahan organik dari sedimen yaitu 1. ahap ertama yakni menimbang berat a0an porselin. Setelah itu, menimbang berat sampel pasir yang telah dikeringkan sebanyak gram lalu menyimpannya di a0an porselin, 2. Selanjutnya memasukkan kedalam tanur untuk dipanaskan dengan suhu 6) o8 selama 2 5 3 jam, 3.
;alu setelah selesai mengeluarkan a0an porselin dari tanur dan mendinginkannya dengan menggunakan desikator,
7.
;alu menimbang kembali sampel !a0an petri J sampel terbakar" yang sudah dipanaskan sebagai berat akhir,
.
erakhir
menatat hasil
penimbangan
yang didapatkan serta
melakukan
dokumentasi setiap kegiatan. /. 4engukur +erat #enis Sedimen Adapun -rosedur kerjanya menganalsis berat jenis sedimen yakni< 1. -ertama5tama menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, selanjutnya mengisi sediemen kedalam botol sampai batas botol tersebut, 2. 4enimbang botol yang telah diisi setelah itu memasukkan air kedalam botol tersebut hingga air merata kedalam sedimen,
3. lalu menimbangnya lagi, 7. erakhir menatat hasil penimbangan serta melakukan dokumentasi kegiatan, . ekstur butiran sedimen Adapun prosedur kerja dalam menentukan berat jenis sedimen yaki< 1. ;angkah pertama yaitu menyiapkan mikroskop dan a0an serta sedimen yang akan diamati, 2. Selanjutnya menyimpan sedimen dengan jumlah yang sangat sedikit di dalam a0an, kemudian melakukan pengamatan di ba0ah mikroskop, 3. lalu memotret hasil
pengamatan bentuk butiran
sediemen dan
melakukan
dokumentasi pengamatan.
(. Anali"i" Data Analisis data berupa rumus yang digunakan dalam praktikum ini yakni sebagai berikut < 1. Analisis +esar +utir Sedimen a. -erhitungan = berat
Berat
=
Berat hasil Ayakan × 100 Berat awal
b. 4enghitung = berat kumulati$.
Kumulati
= berat 1 + berat 2
2. Analisis ;aju -engendapan
0 Lepung 1
beratakhir jumlahberatakhir -220 ˣ
lempung 0 Berat Lepung 1
0 Lanau 1
ˣ
100
#erat a3al
beratakhir jumlahberatakhir -220 ˣ
lanau 0 Berat Lanau 1
100
ˣ
#erat a3al
3. Sortasi sedimen
Q1
So =(
/
1 2
)
7. Analisis bahan organik total !+D" -enentuan bahan oraganik otal !+Dt" menggunakan rumus sebagai berikut< a. +erat bahan organik Berat
1 Berat4 5 Berat Sa el
a3
b. andungan bahan organik Kandungan B' 1 $Ba3 % 6 $Beratak% eterangan < +a0 K +erat a0al ! gram" +ak K +erat akhir ! gram" + K +erat a0an! gram . -resentasi andenngan +ahan Drganik
0 #a&an 'rganik 1
Berat BO Berat sampel 7
. Analisis +erat #enis Sedimen !Spesific Grafity +S 1$,6,-%$,86,-%6$,/6,%
eterangan < W1 K berat piknometer !gr" W2 K berat piknometer J pasir !gr" W3 K berat piknometer Jpasir J air !gr" W7 K berat piknometer J air pada temperature ! o8" !gr"
I9.
HASIL DAN PE*BAHASAN
A. Ha"il Adapun hasil yang didapatkan dari analisis sampel yakni sebagai berikut < -. Anali"i" Be"ar Butir abel 1. Analisis +esar +utir
Berat Sedimen
% Berat Sedimen
% Kumul atif
2
1,193
1,193
1,193
1
1,482
1,482
2,675
0,5
1,582
1,582
4,257
32,228
32,226
36,483
0,125
51,502
51,499
87,983
0,063
4,46
4,460
92,442
0!063
0,362 92,809
0,362 92,804
92,804
Ukuran Butir Sedimen
Berat Awal
100,005
0,25
"
. Anali"i" Ba&an 'rganik T!tal abel 2. Analisis +ahan Drganik otal Berat B#$ Berat B#$ Kandun&an Awal Akir B#$ 22,676 22,791 0,115
% B#$ '2,299%
/. Anali"i" S!rta"i abel 3. Analisis Sortasi (1 (2 S)
8. Anali"i" Pengendapan laju penegendapan Lepung abel 7. Analisis -engendapan laju penegendapan ;empung Berat % Berat Berat Kerta+ Berat en&enda*an /em*u Sam*el Sarin& Akir 7-4. n&
Berat %
100,002
1,257
1,285
0,028
68%
0,0085 84
:. Anali"i" Pengendapan laju penegendapan Lanau abel . Analisis -engendapan laju penegendapan ;anau Berat Berat Berat Kerta+ Berat % en&enda*an Sam*el Sarin& Akir /anau 2!3-00.
100,002
1,221
1,234
0,013
32%
Berat % 0,0038 71
;. Anali"i" Berat Jeni" Sedien abel 6. Analisis +erat #enis Sedimen 1 2 3
19,905
22,386
20,895
4 17,054
S 0,620779