LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM REPRODUKSI AVES, AMFIBI, DAN MAMMALIA Dosen pembimbing: Dr. Dwi Listyorini, D.Sc Satrio Anggoro Putra (160342606254) (160342606254) Offering I / 2016 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Email:
[email protected] [email protected]
PENDAHULUAN 1. Aves Sistem
reproduksi
dari
aves
adalah
heteroseksual
dan
yang
memiliki
arti
membutuhkan kedua gamet jantan dan betina. Pejantan berperan memproduksi sperma yang dihasilkan oleh testis. Dan betina berperan memproduksi sel telur atau ovum yang dihasilkan oleh ovairum. Setelah lepas dari folikel pada ovarium, ovum yang matang akan bergerak menuju oviduk yaitu tempat fertilisasi. Dan pada tahap itu juga terjadi penambahan lapisan-lapisan telur, albumen, cangkang membrane, dan cangkang. Organ reproduksi jantan terdiri dari dua testis, yang masing-masing memiliki saluran berbeda yang bermuara pada kloaka. Aves atau ungags tidak memiliki penis seperti hewan lain. Bentuk testis pada aves menyerupai kacang tanah, yang terletak di belakang ginjal. Ukuran testisnya tidak konstan, bahkan ukuran testis akan berkembang berkembang membesar saat burung atau unggas berusia matang atau saat musim kawin. Biasanya testis kiri lebih besar daripada testis sebelah kanan. 1. Duktus defferen Duktus deferen memindahkan sperma dari testis menuju kloaka, yang nantinya akan memasuki oviduk burung betina saat proses perkawinan. Duktus deferen berlanjut ke kloaka dan tepatnya pada struktur bintil-bintil yang ada pada kloaka. Duktus deferen memiliki permukaan yang cukup sempit, namun ukurannya semakin melebar saat mencapai kloaka. 2. Testis dan sperma Pada testis, terdapat saluran yang panjang dan berliku yang disebut dengan tubulus seminiferous. Dan pada tubulus seminiferous ini terdapat proses pembelahan sel meiosis dan pengubahan produksi sperma. Sperma membawa setengah dari kromosom yang diperlukan untuk memproduksi sebuah embrio. Sementara itu betina
yang akan membawa setengahnya yang lain. Pada tubulus seminiferous juga terdapat cairan semen yang dihasilkan oleh pejantan yang mengandung 3-5 juta sperma. Bila diamati dibawah mikroskop sperma dari aves akan terlihat berbentuk oval pada bagian kepalanya, dan memiliki ekor yang panjang. Testis juga memproduksi hormone androgen yang mempengaruhi perkembangan sperma dan tubuh individunya. Sistem reproduksi aves betina terdiri dari ovarium dan oviduk.embrio aves betina memiliki dua pasang organ reproduksi, satu di antaranya mengalami degenerasi dan satu sisanya tumbuh dewasa. Ovarium yang berkembang tersebut terletak di depan ginjal pad rongga perut, dan menempel pada dinding rongga perutnya. Ovarium juga memiliki pembuluh darah yang berfungsi untuk memberikan nutrisi untuk perkembangan telur. 1. Ovarium Ovarium berisi cairan kuning, obyek bulat yang disebut juga folikel, yang masingmasing mengandung ovum. Terdapat banyak folikel yang ada dalam ovarium, tetapi hanya beberapa yang akan berkembang hingga menghasilkan sel telur. Ovarium akan aktif saat aves betina sudah menghasilkan telur . Ukuran folikel dari ovarium sangat bervariasi. Tahapan perkembangan di dalam ovarium sebagai berikut:
Folikel primer, folikel yang belum tumbuh dan berkembang.
Folikel tumbuh.
Folikel matang, folikel yang siap lepas.
Discharged follicle, folikel yang telah lepas.
2. Oviduk Fungsi dari oviduk ialah untuk menghasilkan albumen, membrane cangkang (shell membranes) dan cangkang telur saat telur sudah siap dikeluarkan. Struktur oviduk adalah saluran panjang yang terhubung dengan pembuluh darah untuk mensuplai nutrisi. Terdapat banyak kelenjar yang ada di dalam dinding oviduk. Panjang oviduk dapat tumbuh hingga 70-80 centimeter dengan diameter yang bervariasi sesuai dengan bagian dan fungsinya (North, Mack O and Bell, D, 1999) . Oviduk tersiri dari lima bagian yang memiliki fungsi yang berbeda, seperti sebagai berikut:
Infundibulum (corong): terletak berdekatan dengan ovarium. Infundibulum mengumpulkan embrio (yolk) setelah dilepaskan dari folikelnya. Infundibulum memiliki dinding yang sangat tipis dan panjang 6-9 centimeter. Fertilisasi sel telur oleh sperma terjadi di bagian ini.
Ampulla (magnum): panjangnya sekitar 40 centimeter, dan mensekresikan lebih
dari 40% albumen. Isthmus: panjangnya sekitar 12 centimeter, mensekresikan beberapa albumen dan
membrane cangkang. Uterus: Memiliki panjang 12 centimeter dan mensekresikan 40% albumen dan
cangkang telur. Vagina: panjangnya 12 centimeter, mensekresikan kutikula terluar dari telur dan
pigmen cangkang telur. 2. Amfibi Organ reproduksi prinsipal dari Amfibi adalah organ yang menghasilkan gamet, baik jantan maupun betina. Organ yang berfungsi sebagai penghubung antara gonad hingga kloaka yaitu organ reproduksi aksesori. Pada katak jantan organ reproduksi prinsipalnya adalah sepasang testis dan organ aksesorinya. Organ reproduksi pada katak jantan terdiri atas sepasang testis yang memilik warna kekuningan, yang dapat ditemukan melekat di bagian atas dari ginjal. Vas efferent memilliki panjang 10 hingga 12 centimeter dan terpampang dari testis hingga melewati mesorchium dan masuk ke ginjal. Kemudian pada ginjal, terdapat bidder canal yang menghubungkan dengan saluran urogenital katak. Saluran tersebut terdapat pada ginjal hingga kloaka. Kloaka berukuran kecil, yang berfungsi sebagai lubang pembuangan feses, urin, dan sperma. Pada katak betina, organ reproduksi prinsipalnya adalah sepasang ovarium dan beberapa organ aksesori lainnya, seperti sepasang oviduk, dan kloaka. Pada katak betina yang masih muda, ukuran ovarium yang dimiliki cukup kecil. Pada katak dewasa ovarium juga berukuran kecil pada musim selain musim kawin. Ovarium dibungkus oleh mesovarium yang tipis. Warna dari ovarium adalah kekuningan dengan terdapat bintik hitam. Lumen dari ovarium merupakan bagian dari coelom. Pada musim kawin, pada dinding ovarium tersebar banyak folikel yang mengelilingi ovum. Setiap folikel tersebut membawa sel telur yang berkembang. Sel telur tersebut yang membuat ovarium berwarna kekuningan dengan bintik hitam. Pada saat musim kawin, makin lama ovarium bertambah besar. Oviduk dari katak memiliki tiga fungsi khusus, yaitu:
Oviduk saluran (funnel)
Oviduk
Ovisac
Ujung anterior dari oviduk membentuk oviduk saluran (funnel) yang berukuran lebar. Oviducal funnel terletak pada bagian dorsal dari paru-paru katak. Oviducal funnel berlanjut dan terhubung dengan oviduk, yang memiliki karakteristik berukuran pendek, berdinding tipis dan tidak berlekuk (Badam Smith, 2015). 3. Mammalia Organ reproduksi secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu alat reproduksi utama atau gonad dan alat reproduksi tambahan. Gonad terdiri atas testis dan ovarium, sedangkan alat reproduksi tambahan terdiri atas saluran-saluran reproduksi beserta kelenjar-kelejar yang berhubungan dengannya (Adnan, 2008). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium, sepasang tuba uterus, oviduk, uterus, vagina, dan gernetalis eksterna. Ovarium terdiri atas daerah medulla yang mengandung pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat longgar, dan daerah korteks yang mengandung foikel-folikel yang mengandung oosit. Bagian ujung posterior ovarium dibatasi oleh selapis epitel pipih disebut sel germinitivum, yang dibawahnya stroma membentuk lapisan padat disebut tunika albugenia. Ovarium mengalami pendarahan dari arteri ovarika cabang dari aorta (Ibrahim, 2005). Bagi hewan yang melakukan fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya organ kopulatori. Yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh, contoh ikan, dan katak. Hewan yang hidup di darat melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal). Pada mamalia jantan, alat kelaminnya disebut juga dengan penis, pada reptile sebutannya yaitu hemipenis, sedangkan pada bangsa aves menggunakan kloaka (Campbell, 2004). Organ reproduksi jantan terdiri atas testis, tubulus seminiferus, dan epididimis. Testis merupakan organ utama pada jantan, biasanya jumlahnya sepasang dan fungsi utamanya adalah menghasilkan sperma serta hormon reproduksi jantan utamanya androgen. Pada tikus atau mencit (Mus musculus) testis hanya terdiri dari satu ruangan saja. Didalam saluran testis terdapat saluran-saluran halus yang melilit disebut tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis (Adnan , 2008). TUJUAN Mempelajari sistem reproduksi dari Aves, Amfibi, dan Mammalia secara anatomi dan histologi. Mengetahui dan mengidentifikasi struktur histologi dari testis dan ovarium aves, amfibi, dan mamalia.
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7, 14, dan 25 September 2017 bertempat di Laboratorium Struktur & Perkembangan Hewan O5-212 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Alat yang digunakan adalah mikroskop stereo, mikroskop cahaya, bahan amatan segar testis burung merpati, ovarium burung merpati, testis katak, ovarium katak, testis mencit, ovarium mencit, dan apusan mencit. Metode yang digunakan ialah metode pengamatan preparat histologi langsung dengan mikroskop menggunakan perbesaran lemah dan perbesaran kuat kemudian digambar.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Burung Merpati (Columba livia) Sistem reproduksi merpati jantan pada umumnya sama seperti halnya jenis burung (aves) pemakan biji-bijian pada umumnya. Organ reproduksi merpati jantan meliputi :
Vasdeferens
: tempat menyalurkan sperma
Ureter
: saluran kelamin menuju kloaka
Kloaka
: saluran kelamin
Testis
: alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.. Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anteriornan ren disuatu alat penggantung. Testes sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasdeverensia sejajar dengan ureter ynag berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat
kelenjar
sebagai tempat
penampungan sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina.
Gambar anatomi organ reproduksi Aves jantan ( Sumber: Dok. Pribadi ) Organ Testis, berbentuk oval atau bulat, warna keputihan, bagian permukaanya licin, terletak di ventral lobus penis, jumlahnya sepasang, pada masa kawin kelamin membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. Spermatozoa merpati yang diejakulasikan mempunyai bentuk filiformis. Kepalanya melengkung dan terdiri dari sebuah akrosome dan nucleus. Ekornya terdiri leher,bagian tengah dan bagian utama dari ekor. Kantung akrosome tidak dijumpai sebagaimana layaknya spermatozoa mamalia. Pemisahan
akrosome
dengan
nucleus
dijumpai
adanya
ruang
subacrosomal. Nukleus berisi granula khromatin yang padat dan dikelilingi oleh dua membrane nucleus. Daerah leher yang menghubungkan kepala dan ekor disusun oleh sebuah sentriol yang kompleks. Axonema sebagai penggerak ekor,berasal dari bagian distal dari sentriol, mengelilingi sentriol dijumpai sebanyak kira-kira 30 mitokondria yang menyusun midpiece. Sebuah cincin yang padat yaitu anulus menandai batas distalis dari midpiece,dan batas proximalis dari bagian utama ekor. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk
duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter.
Epididymis, sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis, berupa saluran spermatozoid.
Ductus defferens, juga sepasang, pada burung muda kelihatan lurus, sedang pada burung tua tampak berkelak-kelok, berjalan ke caudal menyilang ureter, kemudian bermuara di dalam cloaca.
Mesorchium. Merupakan penggantung testis, berasal dari derivat peritoneum. Alat kopulasi pada merpati jantan berupa kloaka. Pada waktu kopulasi, maka kloaka kedua jenis burung saling di tempelkan kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar pada waktu ejakulasi langsung masuk kedalam proctodeum hewan betina, untuk kemudian meneju ke oviduct. Merpati jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 4 bulan dan betina umur 6
bulan. Burung merpati bertelur 1-3 butir setiap periode bertelur (clutch), dengan warna telur putih dan berbentuk ellips, tetapi ujungnya meruncing pada bagian yang berlawanan dengan rongga udara, dengan ukuran telur bervariasi tergantung jenis merpatinya. Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka ( Blakely,1998 ).
Organ Reproduksi Aves Jantan (Sumber: www.poultryhub.org )
Pada merpati sistem genitalia jantan berupa testes, epididimis dan ductus deferens. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial.alat penggantung testes adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa. Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh. Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke ductus deferens. Ductus deferens berjumlah sepasang. Pada burung muda tampak halus, sedang pada burung tua nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
Gambar mikroskopis sperma Merpati ( Columba livia). (Sumber: Dok. Pribadi )
Sistem
Reproduksi
Merpati (Columba
livia) Pada
Merpati
BetinaPada
pengamatan merpati betina kemarin kami menemukan sepasang ovarium. Ovarium kanan tidak berkembang (mengalami athropis), Ovarium berwarna kuning dan berhubungan dengan kloaka. Pada merpati betina kami menemukan dua ginjal yang terletak dibawah ovarium, ada hubungan antara ginjal dan kloaka. Sedangkan oviduct berada di tengah-tengah ginjal. Jadi oviduct menjulur dari ovarium, oviductnya panjang dan juga berkelok-kelok. Pada merpati betina juga terdapat istmus yang berfungsi untuk mensekresikan membran sel telur baik membran dalam maupun membran luar. Uterus pada merpati digunakan untuk menghasilkan cangkang kapur. Rektum dan saluran reproduksi bermuara pada kloaka. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen. Oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi
oleh
fimbre-fimbre.
Di
posteriornya
adalah
magnum
yang
akan
mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur (Nalbandov, 1990) Pada burung merpati betina memiliki sepasang ovarium, kanan dan kiri. Ovarium kanan tidak berkembang (mengalami athropis), demikian juga saluran telurnya.
Dari
ovari
menjulur
oviduct
panjang
berkelok-kelok,
lubang
oviduct
disebut ostium abdominalis. Uterus yang sebenarnya belum ada. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan jalan kopulasi (Jasin, 1994). Fertilisasi yang terjadi adalah fertilisasi internal, sebelum telur dikeluarkan mendapat penutup albumin dan cangkang dalam oviduk. Masa inkubasi 16 – 18 hari. Burung muda yang baru menetas berada dalam kondisi yang sangat lemah, disebut kondisi altrisial. Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya. Merpati muda dapat terbang 4 minggu kemudian (Rahmanto, 2001). Sebagai hewan opivarus burung merpati menghasilkan telur dan mengeraminya. Sel telur yang dilengkapi kuning telur dan memiliki ukuran yang relatif besar. Bergerak melalui saluran telur (ductus ovarium) kuning telur dibungkus oleh albumen (putih telur) dan pada bagian luarnya dibungkus oleh selaput tipis yang disebut kerabang. Menjelang keluar , dibungkus lagi dengan cangkang yang terdiri dari senyawa kalsium karbonat (CaCo3). Masih ada lapisan terakhir yang disebut pernis yang berfungsi untuk menutup pori-pori pada cangkang telur. Degan lapisan tersebut bakteri sukar masuk ke dalam telur dan mengurangi penguapan air dalam telur (Soeseno, 1990).
Organ Reproduksi Aves Betina (Sumber: www.poultryhub.org )
2. Katak (Rana sp.) Pada katak betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. Sistem reproduksi pada katak, pembuahannya terjadi secara eksternal, artinya penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu
berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi fertilisasi. Organ reproduksi katak betina. terdiri atas ovarium,ostium tuba, uterus, dan kloaka. Ovarium sebagai penghasil telur. Oviduk adalah tempat saluran telur. Uterus yaitu tempat perkembangan ovum, dan kloaka sebagai tempat pengeluaran. Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupun korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. organ-organ reproduksi seperti kloaka,uterus,oviduk dan telur. Kloaka merupakan rahim tempat sel telur yang menyebabkan perutnya kembung, sedangkan oviduk sebagai sarana saluran telur. Katak berkembangbiak dengan ovivar karena bertelur. Katak menghasilkan beribu-ribu telur karena katak hidup di air,dan tidak memungkinkan sekali kalau katak itu akan menghasilkan anak seperti manusia. Itu merupakan salah satu bentuk tingkah laku dari katak untuk melestarikan spesiesnya agar tidak punah. Walaupun demikian, paling anak katak yang mampu bertahan hidup adalah ratusan. Katak melakukan fertilisasi di luar tubuhnya,caranya adalah dengan menekan bagian punggung katak betina dengan jari-jarinya maka katak betina akan mengeluarkan sel telurnya dan kemudian kayak jantan juga akan melepaskan spermatozoanya. Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka.
Gambar mikroskopis sel telur Katak (Rana sp.) (Sumber: Dok. Kelompok 2)
Gambar mikroskopis sel telur Katak (Rana sp.) (Sumber: Dok. Kelompok 2) Pada Katak jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan. 3. Mencit (Mus musculus) Mus musculus termasuk ke dalam hewan vivipar (beranak). Hewan vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya dan menyusui. Embrio berkembang di dalam tubuh
induknya dan mendapatkan makanan dari induknya dengan perantara plasenta (ari-ari). Pada praktikum digunakan Mus musculus dengan jumlah sepasang, yaitu jantan dan betina yang memiliki alat reproduksi yang berbeda. Pada mencit jantan, testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Pada saluran reproduksi, tubulus semeniferus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. a.
Mencit betina Pada saluran reproduksi, oviduk bagian posteriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain, duktus muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom. Pada mencit betina ini memiliki empat macam tipe uterus, yaitu dupleks, bipartil, bikomuat dan simpleks. Pada mamalia memiliki kelenjar susu yang merupakan modifikasi dari kelenjar keringat. Perkembangannya dikontrol oleh hormon estrogen dan progesteron.
b. Mencit jantan Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu kea rah posteriorkorpus dan kaudus yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis.
Anatomi organ reproduksi Mencit (Mus musculus). (Sumber: Dok. Pribadi ) Mencit telah memiliki alat kelamin luar berupa penis. Alat kelamin dalam yaitu: Testis, berjumlah dua buah terletak satu pada bagian kanan kelenjar bul bourethra dan satu di sebelah kirinya. Testis berada dalam rongga perut dan terletak pada suatu kantong yang disebut scrotum. Epididmis, melekat pada sisi posterior testis. Yang terdiri atas tiga daerah utama, yaitu caput yang merupakan bagian kepala, corpus merupakan bagian tengah, dan cauda yang merupakan bagian ujung atau ekor yang terletak di bawah testis. Vas defferens, merupakan kelenjar pelengkap langsung dengan saluran epididmis dan vasikula seminalis, strukturnya kecil memanjang dan berlekuk-lekuk. Vas efferens, saluran halus yang bermuara pada kloaka. Vesikula seminalis, merupakan kelenjar asesoris yang terdapat dalam keadaan berpasangan.
Gambar mikroskopis sperma Mencit ( Mus musculus). (Sumber: Dok. Pribadi )
KESIMPULAN Organ reproduksi katak jantan berbeda dengan katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih-putihan) terletak disebelah atas ginjal. Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggntungnya yang disebut mesovarium. Organ reproduksi eksternal dapat diamati pada Mus musculus , pada betina yaitu vagina dan jantan yaitu penis. Organ reproduksi mencit jantan terdiri dari testis, penis, vas deferens, kelenjar bulbourethal. Sedangkan pada mencit betina terdiri dari ovarium, oviduk, dan vagina. Organ reproduksi merpati jantan terdiri dari testis, vas deferens, kloaka. Sedangkan merpati betina teridiri dari ovarium,ostium tuba, uterus, dan kloaka. Organ reproduksi katak jantan terdiri dari testis, vas deferens, kloaka. Sedangkan katak betina teridiri dari ovarium,ostium tuba, uterus, dan kloaka. Perbedaan sistem reproduksi antara mencit dan katak adalah katak memiliki sistem reproduksi eksternal, sedangkan mencit sistem reproduksi internal. Kemudian, katak memiliki kloaka sebagai tempat keluarnya ovum dan sperma sedangkan mencit memiliki penis dan vagina sebagai tempat keluarnya ovum dan sperma.
DAFTAR PUSTAKA Blakely, J. dan D.A Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Terjemahan: B. Srigandono dan Soedarsono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Campbell, Jane B.Reece dan Laurence G. Mitchell. 2003. Biologi Umum Edisi kelima. Jakarta : Erlangga. Campbell, Neil. A. Mitchel dan Recee. 2004. Biologi Umum Edisi kelima. Jakarta : Erlangga. North, Mack O and Bell, D (1999) Commercial Chicken Reproduction Manual . 4 th Edition, AVI
Publishing
Company,
USA.
www.poultryhub.org/physiology/body-
system/reproductive-system/. North,
Mack
O
and
Bell,
D
(1999).
Online:
www.poultryhub.org/physiology/body-
system/reproductive-system/. Diakses pada 1 Oktober 2017.