LAPORAN BIOLOGI KACANG HIJAU
DEWI RAHMAWATI
2013Page 6
LAPORAN PRAKTIKUM
KACANG HIJAU
OLEH :
DEWI RAHMAWATI
KELAS :
XII IPA 2
SMA NEGERI 1 LASOLO
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran "Biologi" yang diampuh oleh Bapak Arbais,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapka
DAFTAR ISI
Halaman
COVER i
KATAPENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 4
A. Kajian Teori 4
BAB 3. METODE PRAKTIKUM 9
A. Alat Dan Bahan 9
B. Langkah-Langkah Percobaan 10
BAB 4. HASIL PENGAMATAN 12
Table Hasil Pengamatan 12
Pembahasan 16
Gambar Hasil Pengamatan 21
BAB 4. PENUTUP 25
Kesimpulan 25
Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26
LAMPIRAN 27
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
bagamana kah proses perkecambahan pada biji kacang hijau ?
Adakah factor yang mempengaruhi pertumbuahn antara satu dengan yang lain?
Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau antara tanaman teman dengan milik sendiri?
Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
Mengetahui bagaimana kah proses perkecambahan pada biji kacang hijau ?
Mengetahui factor yang mempengaruhi pertumbuahn antara tanaman satu dengan yang lain?
Dapat membedakan Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau antara tanaman teman dengan milik sendiri?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Faktor Internal
Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen 'baik' dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal
Air
Fungsi air antara lain :
Untuk Fotosintesis
Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
Membantu proses perkecambahan biji
Menjaga (mempertahankan) kelembapan
Untuk transpirasi
Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
Menghilangkan asam asbisat
Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain
A. Alat dan Bahan
1. Alat-alat
Kertas, pen, penghapus, penggaris, gunting (masing-masing 1 buah)
Kamera (1 buah)
Lidi secukupnya
2. Bahan-bahan
Kacang hijau secukupnya (30 butir)
Tanah secukupnya
Air secukupnya
B. Langkah-langkah percobaan
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam
Memasukkan tanah kedalam polybag
Menanam 15 biji kacang hijau pada polybag
Menandai masing-masing kacang hijau dengan lidi yang telah diberi label nomor.
Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing toples dengan air secukupnya. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.
Mengukur batang kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada tumbuhan kacang hijau.
Memotret setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengamatan
Jumlah kacang 30, yang diteliti 7 biji,
Berat kering 16,61 dan berat basanya 18,7
Waktu perendaman rabu 11:30- kamis 09:26 WITA
No
Biji kacang hijau
Biji berkecambah pada hari ke-
KET
1
2
3
4
5
6
7
1
TUMBUH
2
TUMBUH
3
TUMBUH
4
TUMBUH
5
TUMBUH
6
TUMBUH
7
TUMBUH
BIJI
HARI
HAL
Deskrpsi
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
1
3
16,4
2
0,3
Hijau muda
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
4
22,5
3,5
2
0,4
Hijau muda
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
5
23,4
3,8
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
6
24
4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
7
25
4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
8
25,5
4,3
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
9
26
4,5
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
Panjang akar pokok
5,5
Berat tanaman
15,13
Keadaan akar
Menjalar dan lemah
BIJI
HARI
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
2
3
8,6
2
0,3
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
4
15
2,5
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
5
16
3
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
6
16,3
3,7
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
7
18
18
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
8
18,7
18,7
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
9
20
20
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
Panjang akar pokok
6,2
Berat tanaman
15,09
Keadaan akar
Menjalar ke samping tumbuhan
BIJI
HARI
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
3
3
15,2
3,0
2
0,3
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
4
21,2
4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
5
22
4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
6
23
4,2
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
7
23,5
4,5
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
8
25
4,5
2
0,6
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
9
26,4
4,5
2
0,6
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
Panjang akar pokok
5,6
Berat tanaman
14,91
Keadaan akar
Kokoh
BIJI
HARI
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
4
3
8
2
0,3
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
4
15,5
2,6
2
0,3
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
5
15,9
2,8
2
0,3
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
6
16,5
3
2
0,4
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
7
20
4,3
2
0,4
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
8
9
21
5
2
0,4
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
21,2
5
2
0,4
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
Panjang akar pokok
4,1
Berat tanaman
14,8
Keadaan akar
Menjalar kebawah dan kuat
BIJI
HARI
HAL
Deskrpsi
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
5
3
9,1
2
0,3
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
4
15,2
2,8
2
0,3
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
5
16
3,0
2
0,4
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
6
16,5
3,4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
7
19
3,8
2
0,4
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
8
22
4,0
2
0,4
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
9
24
4,3
2
0,5
Hijau
Hijau muda
keriting
kokoh
Panjang akar pokok
4,4
Berat tanaman
14,8
Keadaan akar
kuat
BIJI
HARI
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
6
3
11
2
0,3
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
4
14,5
2,7
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
5
15,6
3,4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
6
17
4
2
0,4
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
7
18
4,8
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
8
19
5,0
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
9
20,1
5,0
2
0,5
Hijau
Hijau muda
Permukaan rata
Mudah roboh
Panjang akar pokok
4,3
Berat tanaman
14,94
Keadaan akar
Lemah
BIJI
HARI
TB
PD
JD
DB
WD
WB
KD
KB
7
3
11,5
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
4
18
3,3
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
5
24,2
4,0
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
6
28
4,3
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
7
29
5,0
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
8
29,5
5,0
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
9
29,9
5,2
Hijau
Hijau muda kemerahmerahan
Permukaan rata
Mudah roboh
Panjang akar pokok
10,1
Berat tanaman
15,48
Keadaan akar
Serabut dan lemah
Berat keluruhan tanaman 1-7 yaitu 105,15 gram dan rata-ratanya 15,021
KET :
TB = TINGGI BATANG WD= WARNA DAUN
PD = PANJANG DAUN WB = WARNA BATANG
JD = JUMLAH DAUN KD = KEADAAN DAUN
DB=DIAMETER DAUN KB = KEADAAN BATANG
Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.
Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.
Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.
Hari keempat-terakhir (9) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.
Pembahasan
hasil pengamatan , tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 2 hari . saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat diatas permukaan tanah dengan panjang rata rata 1 cm . walaupun akar kacang hijau terdapat dalam tanah , ujung akar yang tumbuh memanjang tetap terlihat pada volyback sedangkan daun pertama tumbuh pada hari ke 3
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Pratikum di atas membandingkan pertumbuhan kacang hijau dari data penelitian saya dan data penelitian teman saya, Dari hasil pengamatan di atas, kecambah kacang hijau yang paling cepat tumbuh adalah kecambah kacang hijau saya .
Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau saya lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan kecambah teman saya karena kurangnya terkena sinar matahari oleh karena itu adanya pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari hormon auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral. Bila tunas apikal batang dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal. Inilah yang menjadi penyebab kecambah yang berada di tempat gelap lebih cepat pertumbuhan tingginya, dibandingkan dengan kecambah yang berada di tempat terang.
Namun ada kekurangan yang dialami oleh tumbuhan saya. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi tekstur batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta daun berkembang baik.
Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada perambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan bertambahnya protoplasma, yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan, diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (Harjadi, 1988).
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Berdasakan tabel hasil pengamatan yang saya lakukan dan milik teman saya, saya dapat simpulkan perbedaan diantaranya:
Rata-rata Tanaman saya lebih besar dan tumbuh dengan tinggi dibandingkan tanamannya, hal ini dipengaruhi dari tanah yang digunakan.
Pada hari pertama pengukuran , rata-rata tumbuhan yang dimiliki teman saya, lebih besar dari pada milik saya. Setelah saya pindahkan tempatnya, yang awalnya di dalam kelas, lalu saya pindahkan dekat jendela agar terkena sinar matahari.dan salah satu faktornya yaitu cahaya yang dapat mempengaruhi kerja hormon auksin. Dan hasilnya ternyata tanaman saya tumbuhan dengan cepat pada hari setelah saya menyimpannya di dalam kelas.
Dari perbedaan diatas dapat saya tarik kesimpulan bahwa. Tanaman agar tumbuhannya cepat dan besar di pengaruhi oleh fakor dari luar dan dalam.
C. Gambar Hasil Pengamatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan saya menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau di mulai dengan tumbuhnya akar, batang , baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda . oleh sebab itu , akar tumbuh lebih panjangdi bandingkan batang ataupun daun
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu , dipengaruhi oleh tanah sebagai medium . tanah pasir yang miskin unsure hara , merupakan medium yang paling baik untuk kecepatan pertumbuhan .
B. Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis
http://armantho.blogspot.com/2012/07/perkecambahan-pada-biji-kacang hijau.html#!/2012/07/ perkecambahan-pada-biji-kacang-hijau.html
LAMPIRAN
No tanaman
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
Hari 6
Hari 7
PB
PD
PB
PD
PB
PD
PB
PD
PB
PD
PB
PD
PB
PD
1
17,3
3
21
3,2
22,9
3,5
24
3,7
26,6
3,9
27
4,1
27,9
4,3
2
10
3,8
12,3
4
13
4,2
14,1
4,3
14,5
4,5
15
4,8
16,2
5
3
6,5
3,6
11
3,9
12.3
4,1
13
4,4
13,2
4,7
14
4,9
14,3
5
4
14
3,8
16,2
4
17
4,3
18,3
4,7
18,7
4,9
19,2
5
19,7
5,1
5
18,1
4,1
20
4,4
22
4,6
23,6
4,9
24
5
24,8
5
25
5,2
6
10,5
2,5
12,6
2,8
13
3
13,4
3,2
13,9
3,6
14,2
4
14,5
4,2
7
18,3
4,2
21,9
4,3
22,3
4,8
24
5
25,1
5,1
25,9
5,1
26,1
5,3
DESKRIPSI
warna daun : putih kehijauan
warna batang : hijau muda
keadaan batang : pada tumbuhan no 1 saja yang memilkii batang kokoh. Tumbuhan nomor 2-7 memiliki batang yang mudah roboh.
Keadaan daun : pada tumbuhan nomr4 saja yang memilki daun yang keriting dan tumbuhan yang lain memilki daun yang rata.
Panjang akar pokok : tumbuahn dari 1-7 memilki panjang kar kurang lebih 4 cm.
Keadaan akar : pada tumbuhan nomr 1, 2,4, 5, 6, 7memmilki ujung akar meruncing sedangkang tumbuhan nomor3 memliki akar yang tebal.
Jumlah daun :Tumbuhan nomor 1 memliki satu daun. Dan tumbuhan lainnya memilki daun 2.
`