LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN SUHU, WARNA DAN BAU PADA AIR LIMBAH
Nama
: Riza Julianti
NIM
: K4110714
Mata Kuliah
: Pengujian Limbah
Dosen
: Ir. Yana Suryana, MT
Semester
:VIII (Delapan)
POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN AGROINDUSTRI BIDANG KONSENTRASI PENGENDALIAN MUTU AGROINDUSTRI
L
T
E
B
L
B
. ACARA
Prak tikum pengu jian suhu, warna dan bau pada a ir limbah
B. PRINSIP y
Suhu Suhu
y
diukur dengan mengunakan thermometer raksa/alkohol
Warna Warna
diu ji dengan alat kolor imeter ketika media yang diu ji akan di ber ikan
cahaya dan akan ada yang diserap dan yang diteruskan, kemudian dimunculkan berupa angka oleh alat y
Bau Bau
C. T
diamati secara organoleptik menggunakan indera penciuman
AN
Mengetahui suhu, warna, dan bau pada beberapa sampel air limbah
D.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Air Air
merupakan sumber a lam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air
kehidupan tidak dapat ber langsung. Berbagai jenis y
Sumber
Air juga
banyak mendapat pencemaran.
pencemar air berasal dar i :
domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan, dan
sebagainya. y
Sumber
non-domestik (pabr ik, industr i, per tanian, peternakan, per ikanan, ser ta
sumber-sumber lainnya.
Semua
bahan pencemar diatas secara langsung ataupun tidak langsung akan
mempengaruhi kualitas air.
Berbagai
usaha telah banyak dilakukan agar kehadiran
pencemaran terhadap air dapat dihindar i atau setidaknya diminimalkan. Masalah pencemaran ser ta ef isiensi penggunaan sumber air merupakan masalah pokok. Hal
ini mengingat keadaan perairan-alami di banyak negara yang cenderung menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Ber ikut
ini merupakan Karak ter istik Fisik Air yaitu Kekeruhan, Kekeruhan
air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seper ti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industr i. T emperatur , Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen ter larut. Kadar oksigen ter larut yang ter lalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap ak i bat degradasi anaerobic ynag mungk in sa ja ter jadi.Warna, Warna
air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi
yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik ser ta tumbuh-tumbuhan. Solid (Zat padat), Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen ter larut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahar i kedalam air. Bau dan rasa,
Bau
dan rasa dapat dihasilkan
oleh adanya organisme dalam air seper ti alga ser ta oleh adanya gas seper ti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik ter tentu.
2. Suhu Suhu
yang juga disebut temperatur menun jukkan dera jat panas benda.
Mudahnya, semak in tinggi suhu suatu benda, semak in panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menun jukkan energi yang dimilik i oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Mak in tingginya energi atom-atom penyusun benda, mak in tinggi suhu benda tersebut. Empat dera jat suhu atau satuan suhu yang paling dikenal adalah Celsius, R eumur, Fahrenheit dan Kelvin.
Secara
kualitatif, k ita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin
atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. kuantitatif, k ita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer.
Secara Suhu
dapat diukur dengan menggunakan termometer yang ber isi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dar i dua kata yaitu ther mo yang ar tinya panas dan met er yang ar tinya mengukur (to measur e).
3. Bau Bau
adalah sebuah sifat yang menempel pasa sebuah benda yang
diak i batkan adanya zat organik ataupun anorganik yang tercampur di dalam air, umumnya dengan konsentrasi yang sangat rendah, yang manusia ter ima dengan indera penciuman.
Pengukuran bau bersifat sub jek tif dengan respon organoleptik.
Bau
dapat
berupa bau enak maupun tak enak. Istilah wewangian atau aroma digunakan terutama pada industr i makanan dan kosmetik untuk menggambarkan bau enak, dan kadang digunakan untuk meru juk pada parfum.
4. Warna Warna
adalah sensasi yang dici ptakan system visual k ita karena adanya
eksitasi radiasi elek tromagnetik yang dikenal sebagai cahaya.
Atau
untuk lebih
detailnya, warna adalah hasil persepsi dar i cahaya di daerah spectrum electromagnetic yang dapat dilihat, yang mempunyai pan jang gelombang dar i 400nm sampai 700nm, yang datang ke retina manusia. R etina mempunyai 3 sel reseptor warna R etina mempunyai 3 sel reseptor warna yang disebut dengan cone atau kerucut karena bentuknya yang menyerupai kerucut, yang masing-masing mempunyai respon terhadap spek trum yang berbeda. Warna
adalah spek trum ter tentu yang terdapat di dalam suatu cahaya
sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan pan jang gelombang cahaya tersebut.
Sebagai
contoh warna biru memilik i pan jang gelombang 460
nanometer. Pan jang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berk isar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berar ti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna pr imer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi ter tentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
E. ALAT & BAHAN y
Alat
Beaker y
glass, thermometer, kolor imetr i dan kuvet
Bahan
Blanko
(aquadest) dan Sample (air sumur, air sungai, air galon, air PDAM)
F. PROSEDUR
1. Suhu y
Sample
dimasukan ke dalam beaker glass
y
Ukur
y
Catat suhu yang ditun jukan
dengan menggunakan thermometer
2. Warna y
Menyiapkan alat dan bahan
y
Memasukan sampel kedalam masing-masing gelas piala
y
Memasukan sampel kedalam kuvet
y
Menyalakan color imeter dan tunggu 15 menit
y
Mengeset tombol skala absorbansi
y
Mengeset tombol pan jang gelombang warna yang akan diukur (520 nm)
y
Meletakan kuvet ber isi blanko/aquades dan kuvet isi sampel kedalam bagian pembacaan alat color imeter.
y
Mengkali btasi alat dengan memposikan alat pada angka nol
y
Membaca skala warna sampel
y
Memasukan dalam data pengamatan.
3. Bau y
Masukan sampel dalam beaker glass
y
Cium bau sampel dengan indra penciuman
G. DATA
HASI L PENGAMATAN
Sampel
Suhu (C)
Warna
Air sumur
28
0,03
Sedik it
Air sungai
27
1,11
Bau
Air gallon
29
0,00
Normal
Air PDAM
27
0,01
Normal
Bau
bau logam lumpur
H.
PEMBAHASAN Ada
beberapa persyaratan yang per lu diketahui mengenai kualitas a ir tersebut baik
secara f isik, k imia dan juga mikrobiologi. y
Syarat
Air
Tidak berwarna a pa pun
Tidak
berasa apapun
Suhu antara 10-25 C (s ejuk )
Tidak
Syarat
meninggalkan endapan
k imiawi, antara lain:
Tidak
mengandung bahan k imiawi yang mengandung racun
Tidak
mengandung zat-zat k imiawi yang ber lebihan
Cukup yodium
y
harus bersih dan tidak keruh
Tidak berbau a paun
y
f isik, antara lain:
pH air antara 6,5 ± 9,2
Syarat
mikrobiologi, antara lain:
Tidak
mengandung kuman-kuman penyak it seper ti disentr i, ti pus, kolera, dan
bak ter i patogen penyebab penyak it.
Dar i beberapa syarat mengenai kualitas air diatas, pada prak tikum hany dilakukan sebagian yaitu hanya pengu jian berupa syarat f isik meli puti pengu jian berdasarkan parameter warna, suhu dan bau.
1. Suhu Suhu
adalah besaran yang menyatakan dera jat panas dingin suatu benda,
alat yang digunakan untuk mengukur suhu ada lah thermometer. Dalam kehidupan sehar i-har i masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
T etapi
dengan adanya perkembangan teknologi maka dici ptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini member ikan inspirasi pada And ers C elcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.
Skala
ini di ber inama
sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. A pabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semak in dingin dan par tikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini
disebut kondisi nol mutlak.
Skala
Celcius tidak bisa men jawab masalah ini
maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan ska la baru yang di ber i nama Kelvin. Skala
kelvin dimulai dar i 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air
mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala R eamur dan Fahrenheit.
Untuk
skala R eamur air membeku pada
suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Gambar 1. perbandingan sk ala dari ther momet er
Pengu jian T ermometer
suhu
dilakukan
dengan
menggunakan
a lat
termometer.
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan
dapat dinyatakan dengan angka.
T ermometer
beker ja dengan memanfaatkansifat
termometr ik zat yang dijadikan pengisi termometer, yaitu sifat f isik zat yang berubah karena perubahan suhu.Thermometer menurut isinya di bagi men jadi : termometer cair, termometer padat, termometer digital. mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Semua
termometer ini
Sedangkan
berdasarkan
penggunaannya termometer bermacam-macam sebagai misal termometer k linis, termometer lab dan lain-lain.
Pembuatan termometer per tama kali di pelopor i oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada tahun 1595.
Alat
tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu
kosong yang dilengkapi pi pa pan jang dengan u jung pi pa terbuka. Mula-mula di panaskan sehingga udara dalam labu mengembang.
U jung
pi pa yang terbuka
kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut,
zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu.
Beginilah
cara kerja
termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan olume gas dalam labu.
Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda. Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan : y
y
raksa penghantar panas yang baik pemuaiannya teratur
y
titik didihnya tinggi
y
warnanya
y
tidak membasahi dinding
mengkilap
Sedangkan keunggulan alkohol adalah : y
titik bekunya rendah
y
harganya murah
y
pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati Cara mengaplikasikan Thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu sampel dengan cara thermometer tersebut dicelupkan kedalam sampel air, Termomet er
aborat or i m yang
digunakan
ini
menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai
sehingga
skala
nya
bertambah.
Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reser oir) Gambar 2. Pengu jian suhu dengan t hermomet er
dibuat
setipis
mungkin
dan
bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Kemudian air raksa/alkohol yang berada didalam alat akan menun jukan suhu sesuai suhu air yang dideteksi. Selan jutnya di baca skalanya sebagai suhu air yang diamati tersebut.
Hasil dar i pengukuran yaitu 270C dan
Air Sungai
270C.
Air Sumur
Suhu
280C,
Air
Galon 290C,
Air
PDAM
tersebut menun jukkan dera jat panas dalam
masing-masing sampel air. Perbedaan suhu dalam air tersebut dapat di pengaruhi oleh per lakuan pemanasan atau pendingianan dan pada kondisi normal perbedaan suhu disebabbkan banyaknya par tikel dalam air yang menyumbang kalor sebesar x, baik organik maupun anorganik termasuk logam yang memelik i dapat mengeluarkan kondisi panas saat daam air. Pada syarat air minum diketahui bhwa suhu yang diinginkan adalah suhu 0
se juk yaitu sek itar 25 C akan tetapi pada prak tikum, tak ada satupun sampel yang memilik i suhu tersebut semuanya diatas suhu tersebut, hal ini dapat dikarenakan suhu ruang yang mempengaruhi temperature air yang dianalisa. Keutungan termometer bul b atau thermometer alcohol/raksa ni antara lain tidak memer lukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan k imia sehingga cocok untuk laborator ium k imia, dan konduk tivitas panas rendah. Sementara
itu Kelemahan termometer bul b antara lain mudah pecah, mudah
terkontaminasi cairan (alkohol atau merkur i), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit (pencelupan). Penggunaan thermometer bul b harus melindungi bul b dar i benturan dan menghindar i pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber y
kesalahan termometer bul b:
time constant effect , wak tu yang di per lukan konduksi panas dar i luar ke tengah batang kapiler
y
ther mal ca pacity effect , apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya
y
cairan (alkohol, merkur i) yang terputus
y
kesalahan pembacaan
y
kesalahan pencelupan
2. Warna Pengu jian warna juga dilakukan untuk menentukan kualitas air, pada prak tikum Pengu jian warna ini dilakukan dengan metode color imetr i menggunakan color imeter.
Color imeter
adalah
sebuah
perangkat
yang
digunakan
dalam kolor imetr i. Dalam bidang ilmiah hal ini umumnya mengacu ke perangkat yang
mengukur absorbansi dar i
pan jang
gelombang ter tentu
dar i cahaya oleh
spesif ik solusi. Bagian
penting dar i color imeter ini adalah:
sumber cahaya (ser ing biasanya merupakan tegangan lampu f ilamen rendah)
sebuah ad justable aper ture
satu set f ilter berwarna
sebuah mangkuk yg dihiasi dgn uk iran untuk memegang solusi ker ja
detek tor (biasanya sensor photoresistor ) untuk mengukur cahaya yang ditransmisikan
meter untuk menampilkan out put dar i detek tor
Selain
itu, mungk in ada:
suatu regulator tegangan , untuk melindungi instrumen dar i f luk tuasi tegangan listr ik .
jalur kedua cahaya, mangkok yg dihiasi dgn uk iran dan detek tor. Hal ini memungk inkan perbandingan antara solusi ker ja dan "kosong", yang terdir i dar i pelarut murni, untuk meningkatkan akurasi.
Gambar 3. Alat Colorimet er
Cara menggunakan alat kolor imeter ini yaitu dengan cara
Air
dimasukan
kedalam gelas piala kemudian, dimasukan pada kuvet kemudian di baca pada alat
tersebut.
Sebelum
di baca sebelumnya alat dinyalakan sesuai prosedur yang telah
diulas sebelumnya, pan jang elombang ditentukan berdasarkan jenis warna yang ingin diketahui (pen jelasan pada teor i dasar), pada prak tikum tidak dilakukan pengukuran warna secara spesif ik, pan jang gelombang yang digunakan saat prak tikum adalah 520nm.
Gambar 4. K uvet K olorimet er
Alat
color imeter diset pada posisi absorbasi karena sesuai pr insi p ker ja
alatya yaitu banyaknya sinar yang diserap oleh suatu larutan berbanding lurus dengan konsentrasi dan lebar laturan yang dilalui oleh sinar tersebut. Jadi, hanya cahaya yang diabsorbsi oleh bahanlah yang diambil sebagai skala warna dalam sampel, sedangkan cahaya yang di pantulkan dan diteruskan diabaikan seper ti pembacaan suatu senyawa yang dilakukan dengan menggunkan spek trofotometer. Hasil dar i pengukuran yaitu Air Sumur 0,03, Air Sungai
Air
Galon 0,00,
Air
PD AM 0,01 dan
1,11.
Seper ti
halnya dalam pengu jian suhu dan bau, perbedaan ska la warna yang
ditun jukan dalam sampel air menun jukan atau berbanding lurus dengan banyaknya cemaran (organik maupun anroganik termasuk logam besi yang mudah menyumbang perubahan warna da lam air yaitu warna Fe/cok lat).
Skala
warna
yang ter tinggi adalah air sungai menun jukan masih banyak bahan lain yang ter larut dalam air tersebut dan menun jukan adanya bahan seper ti tanah/lumpur atau bahan organik-anorganik yang ter larut dala air sungai tersebut. Sedangkan air sumur dan air PDAM nilai skalanya menun jukan hanya sedik it sa ja bahan lain yang ter larut dalam air tersebut, akan tetapi sangat mendekati air yang normal/standar sebagai air bersih.
Nilai paling rendah adalah air gallon, dimana dapat menggambarkan pengolahan air aqua ini cukup optimal karena dar i sisi warna memilik i nilai 0,00 dan memenuhi parameter untuk warna. Out put
dar i color imeter yang digunakan pada prak tikum
adalah
color imeter digital, dan ada juga yang ditampilkan oleh meteran analog yang akan ditampilkan dengan bentuk sebagai transmitansi (a linear skala 0-100%) atau sebagai absorbansi (yaitu sebuah skala logar itmik dar i k isaran angka nol sampai tak terhingga). R entang manfaat skala absorbansi adalah 0-2 tetapi diinginkan untuk tetap dalam k isaran 0-1 karena, di atas 1, hasil men jadi tidak dapat diandalkan karena hamburan cahaya. Selain itu,
out put
mungk in dik ir i m
ke perekam graf ik , data logger , atau komputer. 3. Bau Pengu jian
Bau
dilakukan dengan menggunakan respon organ penc ium
(hidung) atau secara organoleptik. Sampel
Air
yang akan diu ji dimasukan kedalam
gelas piala kemudian langsung dicium dengan indra penciuman. Hasil dar i pengukuran yaitu
Air Sumur
tercium Bau besi/logam,
Normal , Air PDAM Normal (tidak ada bau) dan
Air Sungai Bau
Air Aqua
lumpur/tanah.
Perbedaan kondisi ini menun jukan dar i beberapa air tersebut ada yang tercemar oleh zat organik atau anoganik termasuk logam yang menimbulkan bau besi atau logam pada air aqua dan air sumur.
Selain
itu disebabkan secara alami
memang pada dasarnya air tersebut mengandung logam yang di pengaruhi oleh asal diambilnya air tersebut.
Gambar 5. Sampel Air
Pada air sungai telah diketahui bahwa hasilnya memilik i bau lumpur/tanah, hal ini menu jukan dalam air tersebut mengandung se jumlah par tikel tanah (tercampur).
Sedangkan
pada air PDAM dan air gallon kondisinya tidak berbau
menu jukan air tersebut dalam kondisi normal atau standar (tidak tercemar oleh bahan lain). Pada sratat air minum diketahui bahwa syarat air minum harus tidak berbau.
I. K ESIMPULAN Warna,
suhu dan bau merupakan syarat mutu air secara f isik yang harus
dilakukan dalam menentukan kulitas air, jketiga parameter tersebut dapat disebabkan oleh adanya bahan mineral baik bahan organik dan non-organik yang terkontaminasi atau terkandung yang sudah ter larut dalam air.
Berdasarkan
0
hasil pengukuran suhu di peroleh Air Sumur 28 C,
Air
gallon
290C, Air PDAM 270C dan Air Sungai 270C. Pengukuran bau ya itu Air Sumur besi/logam, Bau
0,00,
Air
galon Normal ,
lumpur/tanah. Air
Sedangkan
Air
PD AM Normal (tidak ada bau) dan
pegukuran warna ya itu
Air Sumur
Bau
Air Sungai
0,03,
Air
galon
PD AM 0,01 dan Air Sungai 1,11.
Air
minum harus bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar. Dar i sampel yang memenuhi syarat adalah air gallon depot isi ulang, dan air PDAM hapir mendekati.
Akan
tetapi air sumur dan air sungai tidak
memenuhi syarat yang diinginkan, tidak menutup kemungk inan hasil pengu jian dapat berbeda-beda, hal ini dikarenakan, k iner ja pengu ji, alat dan karak ter istik sampel yang diu ji.
J.
DAFTAR PUSTAKA
htt p://en.wik i pedia.org/wik i/color imeter htt p://en.wik i pedia.org/wik i/color imetry htt p://everything2.com/index.pl?node_ id=1150945 htt p://www.o-f ish.com/parameter_air.htm