BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pembangunan Gedung Baru instalasi Farmasi Kota Mataram ini dipilih
sebagai tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) karena tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau dari tempat tinggal serta tempat perkuliahan kami. Proyek ini juga memenuhi syarat sebagai tempat PKL karena dari segi angg anggara aran/ n/ni nilai lai proy proyek ekny nyaa
bern bernila ilaii p. p. !.!" !.!"". "."" """. "."" """# "#"" "" (lebi (lebih h dari dari p. p.
$."""."""."""#""). %elain itu#dari segi tahap bangunan# proyek ini baru memulai tahap pengerjaan pondasi sehingga bisa dipastikan banyak ilmu yang bisa kami dapatk dapatkan an dilapa dilapanga ngan n dengan dengan tahap tahap pemban pembangun gunan an yang yang masih masih memerlu memerlukan kan tahapan lebih lanjut. 1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2. 1.2.1 1. Tujuan uan a. Merup Merupak akan an persy persyara aratan tan kurik kurikul ulum um perk perkuli uliah ahan an yang yang haru haruss dipe dipenu nuhi hi setia setiap p
mahasis&a %$ 'eknik 'eknik %ipil# niersitas Mataram. b. Memperkenalkan kepada mahasis&a mengenai sistem pelaksanaan proyek di lapan lapanga gan# n#seh sehin ingg ggaa
maha mahasis sis&a &a
mend mendap apat atka kan n
gamb gambara aran n
jelas jelas
meng mengen enai ai
penanganan suatu pekerjaan di lapangan serta dapat membandingkan dengan materi perkuliahan yang telah diterima. 1.2. 1.2.2 2. Manfaa faat a. *gar *gar maha mahasis sis&a &a mend mendap apatk atkan an bent bentuk uk peng pengal alama aman n nyata nyata serta serta gamb gambar aran an permasalahan yang akan dihadapi di dunia kerja. b. ntuk memperluas &a&asan berpikir mahasis&a sehingga s ehingga dapat diman+aatkan kemampuannya baik berupa pemikiran maupun gagasan tertentu dalam bidang yang terkait dengan dunia konstruksi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$
1.3.
Lingkup Pe!a !a"a#an *dapun materi Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang akan dibahas dan
dilaporkan adalah sebagai berikut a. Baha Bahan n kons konstr truk uksi si b. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi . Mana Manaje jem men kons konstr truk uksi si 1.$.
%i#teat atika Pen Penuli# li#an *dapun *dapun renana renana isi lapora laporan n PKL seara seara garis garis besar besar pada pada setiap setiap B*B
meliputi$. B*B , P01*2L P01*2L*0 *0 merupa merupakan kan bagian bagian pembuka pembuka dari dari laporan laporan yang didalamnya memuat latar belakang praktek kerja lapangan# tujuan praktek kerja kerja lapang lapangan# an# man+aat man+aat praktek praktek kerja kerja lapang lapangan# an# lingku lingkup p pembah pembahasan asan praktek kerja lapangan# sistematika penulisan praktek kerja lapangan serta &aktu 3 tempat praktek kerja lapangan. 4. B*B B*B ,, 1*%* 1*%* '5 '5,, mem memuat uat urai uraian an sist sistem emat atis is tent tentan ang g hasi hasill stud studii terdahulu yang diperoleh dari pustaka dan yang berhubungan dengan topik PKL yang sedang dilakukan. !. B*B ,,, ,,, PL*K%*0* PL*K%*0**0 *0 PKL menguraikan menguraikan mengen mengenai ai pelaksanaan pelaksanaan PKL# PKL# tugas dan tanggung ja&ab mahasis&a di lokasi PKL# detail kegiatan yang dilaksanakan pada saat PKL# dan data6data yang meliputi data umum dan data teknis. 7. B*B B*B ,8 K%,M K%,MP PL* L*0 0 1*0 1*0 %** %**0 0 seba sebaga gaii akhi akhirr dari dari lapo laporan ran Kerja Kerja Prakte Praktek# k# penuli penuliss membah membahas as tentan tentang g kesimp kesimpula ulan n seara seara menyel menyeluru uruh h dari dari hasil hasil analisa analisa dan pengam pengamatan atan yang yang dilaku dilakukan kan selama selama kerja kerja prakte praktek k dan 9saran kepada mahasis&a 'eknik %ipil yang akan melakukan kerja praktek setelah ini.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4
1.3.
Lingkup Pe!a !a"a#an *dapun materi Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang akan dibahas dan
dilaporkan adalah sebagai berikut a. Baha Bahan n kons konstr truk uksi si b. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi . Mana Manaje jem men kons konstr truk uksi si 1.$.
%i#teat atika Pen Penuli# li#an *dapun *dapun renana renana isi lapora laporan n PKL seara seara garis garis besar besar pada pada setiap setiap B*B
meliputi$. B*B , P01*2L P01*2L*0 *0 merupa merupakan kan bagian bagian pembuka pembuka dari dari laporan laporan yang didalamnya memuat latar belakang praktek kerja lapangan# tujuan praktek kerja kerja lapang lapangan# an# man+aat man+aat praktek praktek kerja kerja lapang lapangan# an# lingku lingkup p pembah pembahasan asan praktek kerja lapangan# sistematika penulisan praktek kerja lapangan serta &aktu 3 tempat praktek kerja lapangan. 4. B*B B*B ,, 1*%* 1*%* '5 '5,, mem memuat uat urai uraian an sist sistem emat atis is tent tentan ang g hasi hasill stud studii terdahulu yang diperoleh dari pustaka dan yang berhubungan dengan topik PKL yang sedang dilakukan. !. B*B ,,, ,,, PL*K%*0* PL*K%*0**0 *0 PKL menguraikan menguraikan mengen mengenai ai pelaksanaan pelaksanaan PKL# PKL# tugas dan tanggung ja&ab mahasis&a di lokasi PKL# detail kegiatan yang dilaksanakan pada saat PKL# dan data6data yang meliputi data umum dan data teknis. 7. B*B B*B ,8 K%,M K%,MP PL* L*0 0 1*0 1*0 %** %**0 0 seba sebaga gaii akhi akhirr dari dari lapo laporan ran Kerja Kerja Prakte Praktek# k# penuli penuliss membah membahas as tentan tentang g kesimp kesimpula ulan n seara seara menyel menyeluru uruh h dari dari hasil hasil analisa analisa dan pengam pengamatan atan yang yang dilaku dilakukan kan selama selama kerja kerja prakte praktek k dan 9saran kepada mahasis&a 'eknik %ipil yang akan melakukan kerja praktek setelah ini.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4
1.&. 'aktu da dan Te Tepat 1.&.1. 'aktu Prakte Praktek k Kerja Kerja Lapang Lapangan an dilaks dilaksana anakan kan selama selama ! bulan bulan terhit terhitung ung mulai mulai
tanggal tanggal $ %eptember %eptember 4"$: dan berakhir pada tanggal tanggal !" 0oember 4"$:. ;an ;ang g dilaksanakan oleh kontraktor P'. P*0<, P*0<, LK',K. 1.&. 1.&.2. 2. Tepa pat 'empat empat pelaks pelaksana anaan an PKL PKL yaitu yaitu Proyek Proyek Pemban Pembangun gunan an Gedung Gedung Baru Baru ,nstalasi Farmasi Kota Mataram yang berlokasi di
Gambar $.$ Lokasi pelaksanaan PKL
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!
BAB II DA%A( TE)(I 2.1 Ba"an *+n#truk#i 2.1.1 Bet+n
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dengan ara menampurkan agregat halus# agregat kasar# air dan semen. Penting Penting untuk untuk mengetahui mengetahui spesi+ikasi spesi+ikasi beton sebelum menggunak menggunakanny annyaa dalam konstruksi. Berikut adalah hal6hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan beton dalam konstruksi. 4.$.$.$ nsur pembentuk beton nsur utama pembentuk beton adalah semen# air dan agregat. *gregat disini terdiri dari agregat halus yang menggunakan pasir dan agregat kasar yang menggu menggunak nakan an batu batu keriki kerikil. l. %elain %elain itu terkad terkadang ang juga juga ditamb ditambahk ahkan an material material ampur ampuran an (admixture). admixture). %emen %emen dan air memben membentuk tuk pasta pengik pengikat at yang yang akan akan mengisi rongga dan mengeras di antara butir6butir pasir dan agregat# sedangkan agregat akan menentukan kekuatan dan kualitas beton. a) %emen %emen merupakan suatu bahan yang memiliki si+at adesi+ dan kohesi+ yang memungkinkan melekatnya +ragmen6+ragmen mineral menjadi suatu masa yang padat. 1alam hal ini bahan semen akan menjadi keras karena adanya +aktor air# yang kemudian dinamakan semen hidraulis. %emen hidraulis hidraulis yang biasa digunakan digunakan pada beton adalah semen portland yang umumnya membutuhkan &aktu $7 hari untuk menapai kekuatan yang ukup dan membutuhkan 49 hari untuk menapai kekuatan r enana. b) *gregat Pada material beton# agregat memenuhi sekitar =>? dari isi total beton# sehingga sehingga perilaku perilaku beton sangat dipengaruh dipengaruhii oleh si+at6si+at agregat. %eperti %eperti yang yang telah telah disebu disebutkan tkan sebelu sebelumny mnyaa agregat agregat terdiri terdiri dari 4 maam maam yaitu yaitu agrega agregatt halus halus yang yang berupa berupa pasir pasir dan agregat agregat kasar kasar yang yang berupa berupa kerikil. kerikil.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7
*gregat halus adalah bahan yang lolos dari saringan no. 7 (lebih keil dari !/$: ini# berdasarkan *%'M) dan agregat kasar adalah bahan6bahan yang berukuran lebih besar. $. Persyaratan *gregat Berdasarkan %0, @ "! @ 497= @ 4""4 agregat yang terdiri dari agregat halus dan kasar memiliki persyaratannya masing6masing yaitu sebagai berikut $) Persyaratan agregat halus *gregat halus berupa pasir alam# pasir hasil olahan atau gabungan dari kedua pasir tersebut. %esuai dengan %0, "! @ 497= @ 4""4# bah&a agregat halus merupakan agregat yang mempunyai ukuran butir maksimum sebesar >#"" mm. *dapun syarat6syarat agregat halus (pasir) untuk ampuran beton adalah sebagai berikuta. Kadar lumpur *tau bagian butir yang lebih keil dari => mikron (ayakan no 4"") dalam ? berat maksimumA ntuk beton yang mengalami abrasi# ! ?. A ntuk beton jenis lainnya# >." ?. b. Kadar gumpalan tanah liat dan partikel yang mudah direpihkan (Friable partikel)# maksimum "#> ?. . Bebas dari at organik yang merugikan beton. d. 'idak boleh mengandung bahan yang reakti+ terhadap alkali jika agregat halus digunakan untuk membuat beton yang akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang akan berhubungan dengan tanah basah. *gregat yang reakti+ terhadap alkali boleh untuk membuat beton dengan semen yang kadar alkalinya dihitung setara 0atrium 5ksida (0a 5 C "#:>9 K 5) 4 4 tidak lebih dari "#: ?# atau dengan menambahkan bahan yang dapat menegah terjadinya pemuaian yang dapat membahayakan oleh karena reaksi alkali6agregat tersebut. e. %i+at kekal# diuji dengan larutan garam sul+at$)
?. +. %usunan besar butir
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>
*gregat halus harus mempunyai susunan besar butir dalam batas6 batas berikut 'abel 4.$ Persentase lolos agregat pada ayakan
*gregat halus tidak boleh mengandung bagian yang lolos lebih dari 7> ? pada suatu ukuran ayakan dan tertahan pada ayakan berikutnya. Modulus kehalusan tidak boleh kurang dari 4#! dan lebih dari !#$. 4) Persyaratan agregat kasar *gregat kasar dapat berupa kerikil# peahan kerikil# batu peah atau beton semen hidrolis yang dipeah. %esuai dengan %0, "! @ 497= @ 4""4# bah&a agregat kasar merupakan agregat yang mempunyai ukuran butir antara >#"" mm sampai 7" mm. *gregat kasar (kerikil/batu peah) yang akan dipakai untuk membuat ampuran beton harus memenuhi persyaratan6persyaratan sebagai berikut a) Kerikil atau batu peah harus terdiri dari butir6butir yang keras dan tidak berpori serta mempunyai si+at kekal (tidak peah atau hanur oleh pengaruh uaa seperti terik matahari atau hujan). *gregat yang mengandung butir6butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir6butir pipih tersebut tidak melebihi 4"? dari berat agregat seluruhnya. b) 'idak boleh mengandung bahan yang reakti+ terhadap alkali jika agregat kasar digunakan untuk membuat beton yang akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang akan
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:
berhubungan dengan tanah basah. *gregat yang reakti+ terhadap alkali boleh untuk membuat beton dengan semen yang kadar alkalinya dihitung setara 0atrium 5ksida tidak lebih dari "#: ?# atau dengan menambahkan bahan yang dapat menegah terjadinya pemuaian yang dapat membahayakan oleh karena reaksi alkali6 agregat tersebut. ) %i+at kekal dari agregat kasar dapat diuji dengan larutan jenuh garam sul+at sebagai berikut $) 6$D mm lebih dari 47? berat. 4) 'idak terjadi pembubukan sampai +raksi $D6!" mm lebih dari 44? berat. g) *gregat kasar harus terdiri dari butir6butir yang beraneka ragam besarnya# dan apabila diayak dengan ayakan standard ,%5 harus memenuhi syarat sebagai berikut Besar butir agregat kasar maksimum tidak boleh lebih daripada • $/> jarak terkeil antara bidang6bidang samping etakan# $/! dari tebal pelat atau E dari jarak bersih minimum antara batang6 batang atau berkas tulangan. 4. Mutu agregat
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=
*gregat dalam ampuran beton merupakan bagian yang jumlahnya terbesar# maka sebelum dipakai untuk ampuran beton kualitas (mutu) agregat harus diutamakan. Persyaratan mutu agregat dapat dilihat pada tabel di ba&ah'abel 4.4 %yarat mutu agregat menurut %,, "">469"
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
9
'abel 4.! %yarat kekerasan agregat
) *ir *ir merupakan bahan utama dalam ampuran beton karena air yang mengakibatkan partikel6partikel semen saling mengikat baik mengikat antar partikel maupun dengan tulangan baja. *ir yang digunakan untuk semua pekerjaan6pekerjaan dilapangan adalah air bersih# tidak ber&arna# tidak mengandung bahan6bahan kimia (asam alkali)# minyak atau lemak dan memenuhi syarat6syarat Peraturan Beton ,ndonesia serta uji terlebih dahulu oleh Laboraturium yang disetujui seara tertulis oleh 1ireksi/ Penga&as *hli. *ir yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai. 'idak mengandung garam6garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam6asam# at organi# dan sebagainya) lebih dari $> gram/liter. Kandungan clorida (l) tidak lebih dari >"" ppm dan senya&a sulfat (sebagai %5)) tidak lebih dari $"" ppm.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
D
4.$.$.4 Mutu beton Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari ampuran beberapa material sehingga mutunya akan banyak tergantung dari kondisi material pembentuk ataupun pada proses pembuatannya. ntuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar diapai hasil yang optimal. Mutu beton ditunjukkan dengan + dan mutu beton karakteristik. $) Mutu beton + *rtinya misalnya diambil ontoh beton dengan mutu + 4" menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 4" MPa pada umur beton 49 hari# dengan menggunakan silinder beton diamater $> m# tinggi !" m. Mengau pada standar %0, "! @ 497= @ 4""4 yang merujuk pada *, ( American concrete institute). 4) Mutu beton karakteristik *rtinya misalnya diambil ontoh beton dengan mutu K64>" menyatakan kekuatan karakteristik minimum adalah 4>" kg/m 4 pada umur beton 49 hari dengan menggunakan kubus beton ukuran $>H$>H$>m. Mengau pada PB, =$ yang merujuk pada standar eropa lama. !) Konersi mutu beton 0ilai praktis untuk padanan mutu beton antara PB, dan %0, dengan +aktor konersi benda uji kubus ke silinder "#9! dengan konersi satuan MPa ke kg/m4 I $ Mpa J $ 0/mm 4 J $" kg/m 4. Misalkan A A
+ 4" Mpa setara dengan 4
¿
20 × 10 200 2 = = 240,964 kg/cm 0,83 0,83
K @ 4>" kg/m setara dengan
¿
250 10
×
0,83 =20,75MPa
'abel diba&ah ini bisa dijadikan sebagai auan dalam menentukan mutu beton dalam pelaksanaan terkait dengan pemahaman antara Kualitas Beton dengan + (MPa) dan K ( kg/m 4 ).
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$"
'abel 4.7 'abel konersi beton M' B'50 K J +/"#"9! Mpa Kg/m + >."" K :".47 + $"."" K $4".79 + $4."" K $77.>9 + $>."" K $9".=4 M' B'50 + J K H "."9! + $:."" K $D4.== Kg/m + 4"."" K 47".D: Mpa K $"" 9.!" + 44.>" K + 4=$."9 K $4> $".!9 + 4>."" K + !"$.4" K $>" $4.!> + !"."" K + !:$.7> K $=> $7.>! + !>."" K + 74$.:D K 4"" $:.:" + 7"."" K + 79$.D! K 44> + $9.:9 K 4>" + 4".=> K 4=> + 44.9! K !"" + 47.D" 4.$.$.! K !4> + 4:.D9 K !>" + 4D."> Penampuran beton Berikut adalah aturan @ aturan dalam penampuran beton berdasarkan %0, "! @ 497= 64""4. $) %emua bahan beton harus diaduk seara seksama dan harus dituangkan seluruhnya sebelum penampur diisi kembali. 4) Beton siap pakai harus diampur dan diantarkan sesuai persyaratan %0, "!6 77!!6$DD=# %pesi+ikasi beton siap pakai atau %pesi+ikasi untuk beton yang dibuat melalui penakaran olume dan penampuran menerus (*%'M :9>). !) *dukan beton yang diampur di lapangan harus dibuat sebagai berikuta) Penampuran harus dilakukan dengan menggunakan jenis penampur yang telah disetujui. b) Mesin penampur harus diputar dengan keepatan yang disarankan oleh pabrik pembuat. ) Penampuran harus dilakukan seara terus menerus selama sekurang6 kurangnya $ menit setelah semua bahan berada dalam &adah penampur# keuali bila dapat diperlihatkan bah&a &aktu yang lebih singkat dapat memenuhi persyaratan uji keseragaman ampuran %0, "!6 77!!6$DD=# %pesi+ikasi beton siap pakai.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$$
d) Pengolahan# penakaran# dan penampuran bahan harus memenuhi aturan yang berlaku pada %0, "!677!!6$DD=# %pesi+ikasi beton siap pakai. e) atatan rini harus disimpan dengan data6data yang meliputi jumlah adukan yang dihasilkan. • proporsi bahan yang digunakan. • perkiraan lokasi pengeoran pada struktur. • tanggal dan &aktu penampuran dan pengeoran. • 4.$.$.7 Pera&atan beton a) *turan @ aturan dalam pera&atan beton Berdasarkan %0, @ "! @ 497= @ 4""4 ketentuan @ ketentuan pera&atan beton adalah sebagai berikut $) Beton (selain beton kuat a&al tinggi) harus dira&at pada suhu di atas $" N dan dalam kondisi lembab untuk sekurang6kurangnya selama = hari setelah pengeoran# keuali jika dira&at dengan pera&atan diperepat. 4) Beton kuat a&al tinggi harus dira&at pada suhu di atas $" N dan dalam kondisi lembab untuk sekurang6kurangnya selama ! hari pertama# keuali jika dira&at dengan pera&atan diperepat. !) Pera&atan diperepat a) Pera&atan dengan uap bertekanan tinggi# penguapan pada tekanan atmos+ir# panas dan lembab# atau proses lainnya yang dapat diterima# dapat dilakukan untuk memperepat peningkatan kekuatan dan mengurangi &aktu pera&atan. b) Perepatan &aktu pera&atan harus memberikan kuat tekan beton pada tahap pembebanan yang ditinjau sekurang6kurangnya sama dengan kuat renana perlu pada tahap pembebanan tersebut. ) Proses pera&atan harus sedemikian hingga beton yang dihasilkan mempunyai tingkat kea&etan paling tidak sama dengan yang dihasilkan oleh metode pera&atan pada a) dan b). 7) Bila diperlukan oleh penga&as lapangan# maka
dapat dilakukan
penambahan uji kuat tekan beton untuk menjamin bah&a proses pera&atan yang dilakukan telah memenuhi persyaratan. b) Maam pera&atan di lapangan Pera&atan beton ini dapat dilakukan dengan pembasahan atau penguapan ( steam) serta dengan menggunakan membran. Pemilihan ara mana yang digunakan semata6mata mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$4
$) Pera&atan dengan pembasahan Pembahasan dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan. Pekerjaan pera&atan dengan pembahasan ini dapat dilakukan dengan beberapa ara yaitu a. b. . d. e. +. g.
Meletakkan beton segar dalam ruangan yang lembab. Meletakkan beton segar dalam genangan air. Meletakkan beton segar dalam air. Menyelimuti permukaan beton dengan air. Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah. Menyirami permukaan beton seara kontinyu. Melapisi permukaan beton dengan air dengan melakukan compound .
ara a# b# dan digunakan untuk ontoh uji. ara d# e# + digunakan untuk beton di lapangan yang permukaannya mendatar# sedangkan ara + dan g digunakan untuk yang permukaannya ertikal. Fungsi utama dari pera&atan beton adalah untuk menghindarkan beton dari $. Kehilangan air6semen yang banyak pada saat6saat setting time concrete. 4. Kehilangan air akibat penguapan pada hari6hari pertama. !. Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar. ntuk menanggulangi kehilangan air dalam beton ini dapat dilakukan langkah6langkah
perbaikan
dengan
pera&atan.
Pelaksanaan Curing
Compound # sesuai dengan *%'M .!"D# dapat diklasi+ikasikan menjadi $. 'ipe ,# Curing Compound tanpa Dye# biasanya terdiri dari para++in sebagai selaput lilin yang diampur dengan air. 4. 'ipe ,61# Curing Compound dengan Fugitive Dye (&arna akan hilang selama beberapa minggu). !. 'ipe ,,# Curing Compound dengan at ber&arna putih. 1i
pasaran#
kita
dapat
menjumpai
beberapa
merek
sikament#
misalnya Antisol Red (termasuk tipe ,61)# Antisol White (termasuk tipe ,,) dan Antisol
(termasuk
'ipe
,# Non
Pigmented
Curing
Compound ). Curing compound ini selain berguna untuk pera&atan pada daerah ertikal juga berguna untuk daerah yang mempunyai temperature yang tinggi# karena bersi+at memantulkan ahaya (terutama 'ipe ,).
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$!
4) Pera&atan dengan penguapan Pera&atan dengan uap dapat dibagi menjadi dua# yaitu pera&atan dengan tekanan rendah dan pera&atan dengan tekanan tinggi. Pera&atan tekanan rendah berlangsung selama $"6$4 jam pada suhu 7"N6>>N# sedangkan penguapan dengan suhu tinggi dilaksanakan selama $"6$: jam pada suhu :>N6D>N# dengan suhu akhir 7"N6>>N. %ebelum pera&atan dengan penguapan dilakukan# beton harus dipertahankan pada suhu $"N6!"N selama beberapa jam. Pera&atan dengan penguapan berguna pada daerah yang mempunyai musim dingin. Pera&atan ini harus diikuti dengan pera&atan dengan pembasahan setelah lebih dari 47 jam# minimal selama umur = hari# agar kekuatan tekan dapat terapai sesuai dengan renana pada umur 49 hari. !) Pera&atan dengan membran Membran yang digunakan untuk pera&atan merupakan penghalang +isik untuk menghalangi penguapan air. Bahan yang digunakan harus kering dalam &aktu 7 jam (sesuai final setting time)# dan membentuk selembar +ilm yang kontinyu# melekat dan tidak bergabung# tidak beraun# tidak selip# bebas dari lubang6lubang halus dan tidak membahayakan beton. Lembaran plastik atau lembaran lain yang dapat digunakan dengan sangat e+isien. Pera&atan dengan menggunakan membran sangat berguna untuk pera&atan pada lapisan perkerasan beton (rigid pavement ). ara ini harus dilaksanakan
sesegera
mungkin
setelah
&aktu
pengikatan
beton.
Pera&atan dengan ara ini dapat juga dilakukan setelah atau sebelum pera&atan dengan pembahasan. 7) Pera&atan Lainnya Pera&atan pada beton lainnya yang dapat dilakukan adalah pera&atan dengan menggunakan sinar in+ra merah# yaitu dengan melakukan penyinaran selama 467 jam pada suhu D"N# hal tersebut dilakukan untuk memperepat penguapan air pada beton mutu tinggi. %elain itu ada pula pera&atan hidrotermal ( dengan memanaskan etakan untuk beton6beton
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$7
pra6etak selama 7 jam pada suhu :>N) dan pera&atan dengan karbonisasi. Proses uring (pera&atan) pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya tahan beton # proses uring dilaksanakan segera setelah proses penetakan selesai. Proses curing ini meliputi pemeliharaan kelembapan dan kondisi suhu# baik dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode &aktu tertentu . Proses curing pada beton bertujuan memberikan kelembapan yang ukup pada proses
hidrasi lanjutan dan pengembangan
kekuatan# stabilitas olume# ketahanan terhadap pembekuan dan penairan serta abrasi . Lamanya proses curing tergantung pada +aktor6+aktor sebagai berikut $) 4) !) 7) >)
Beton di tanah (misalnya trotoar# tempat parkir# jalanan# lantai# pelapis saluran) dan beton struktur (misalnya dek jembatan# dermaga# kolom# balok# lempengan) membutuhkan &aktu uring minimal = hari dengan suhu sekitar > N diatas suhu sekitarnya. ,nstitut
Beton
*merika
(*merian
onrete
,nstitute6*,)
merekomendasikan jangka &aktu minimum uring# proses uring dilakukan minimum hingga menapai kekuatan =" ? dari kekuatan yang direnanakan. =" ? kekuatan dapat diapai dengan epat apabila uring dilakukan pada temperatur yang tinggi dan atau dengan penggunaan bahan kimia tambahan yang digunakan untuk memperepat perkembangan kuat tekan. Komite ,nstitut Beton *merika merekomendasikan &aktu minimum uring sbb $) 4) !) 7) >)
*%'M $>" semen tipe ,# &aktu minimum uring = hari *%'M $>" semen tipe ,,# &aktu minimum uring $" hari *%'M $>" semen tipe ,,,# &aktu minimum uring ! hari *%'M $>" semen tipe ,8 atau 8 minimum uring $7 hari *%'M >D># 97># $$>= &aktu uring berariasi
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$>
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$:
2.1.2
Baja
Baja struktur adalah suatu jenis baja yang berdasarkan pertimbangan ekonomi# kekuatan dan si+atnya# ook untuk pemikul beban. Baja struktur banyak dipakai untuk kolom serta balok bangunan bertingkat# sistem penyangga atap# jembatan# menara antena# penahan tanah# pondasi tiang panang# dan lain lain. Beberapa keuntungan dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai berikut •
Baja mempunyai kekuatan ukup tinggi serta merata# menurut Koai lub ($D9!) kekuatan baja terhadap tarik ataupun tekan tidak banyak berbeda dan berariasi dari !"" Mpa sampai 4""" Mpa. Kekuatan yang tinggi ini mengakibatkan struktur yang terbuat dari baja pada umumnya mempunyai ukuran tampang yang relati+ keil jika dibandingkan dengan struktur dari bahan lain. 5leh karena itu struktur ukup ringan sekalipun berat jenis baja tinggi. *kibat lebih lanjut adalah pemakaian pondasi yang lebih hemat.
•
Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin6mesin yang ukup anggih dengan jumlah tenaga manusia relati+ tidak banyak# sehingga penga&asan
mudah
dilaksanakan
dengan
saksama
dan
mutu
dapat
dipertanggung ja&abkan. •
Pada umumnya struktur baja dapat dibongkar untuk kemudian dapat dipasang lagi# sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulang6ulang dalam berbagai bentuk struktur. %udah barang tentu baja sebagai bahan struktur juga mempunyai beberapa
kelemahan atau kekurangan# antara lain •
%truktur dari baja memerlukan pemeliharaan seara tetap yang membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit
•
Kekuatan baja dipengaruhi oleh temperatur. Pada temperatur tinggi kekuatan baja sangat berkurang sehingga pada saat kebakaran bangunan dapat runtuh sekalipun tegangan yang terjadi mungkin saja masih rendah.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$=
•
Karena kekuatan baja ukup tinggi maka banyak dijumpai batang6batang struktur yang langsing# oleh karena itu bahaya tekuk ( Bucling ) mudah terjadi.
4.$.4.$
Baja Karbon endah Baja karbon rendah mengandung unsur karbon dengan kadar sekitar "#">6 "#! persen. Karakteristik utama baja ini ialah gampang ditempa dan mudah diolah menggunakan mesin. Baja karbon rendah dengan kadar antara "#">6 "#4 persen biasanya dipakai untuk membuat bodi mobil# struktur bangunan# pipa# rantai# sekrup# paku. %ementara baja karbon rendah yang memiliki kadar di kisaran "#46"#! persen umumnya digunakan untuk membuat gigi kendaraan# baut# dan jembatan.
4.
Baja Karbon Menengah Baja karbon menengah bersi+at lebih kuat daripada baja karbon rendah sehingga lebih sulit dipotong# dibengkokkan# atau dilas. Baja karbon menengah yang berkadar "#!6"#7 persen dipakai untuk membuat batang penghubung# pin engkol# dan as roda. %edangkan baja karbon menengah dengan kadar "#76"#> persen digunakan sebagai bahan pembuatan as roda mobil# poros engkol# rel# boiler# dan obeng. %erta baja karbon menengah sekitar "#>6"#: persen merupakan bahan baku palu dan kereta lunur.
!.
Baja Karbon 'inggi
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$9
Baja karbon tinggi mengandung unsur karbon berkisar antara "#:6$#> persen. Baja jenis ini mempunyai si+at sangat sulit dibengkokkan# dipotong# maupun dilas. Kegunaan baja karbon tinggi antara lain sebagai bahan baku pemutar sekrup# palu# pisau# gergaji# ka&at# dan alat6alat pertukangan yang lain. b) Baja Paduan Baja paduan tidak hanya terbuat dari besi dan karbon# tetapi juga diberikan tambahan berupa unsur6unsur lainnya. *dapun tujuan dari dilakukan penambahan unsur6unsur tersebut antara lain meningkatkan si+at mekanik baja# menaikkan si+at mekanik pada temperatur rendah# meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia# dan meniptakan baja dengan si+at6si+at khusus. Menurut kadar karbonnya# ada tiga jenis baja paduan yaitu baja paduan rendah (kurang dari atau sama dengan 4#>?)# baja paduan menengah (4#>6$"?)# dan baja paduan tinggi (lebih dari atau sama dengan $"?). 4.$.4.4 Karakteristik baja *gar perenanaan struktur dapat optimal# sehingga hasil ranangan ukup aman dan ekonomis# maka si+at6si+at mekanis bahan struktur perlu diketahui dengan baik. ntuk memahami si+at6si+at baja struktur perlu dipelajari diagram tegangan6regangan. 1iagram ini menyajikan in+ormasi yang penting pada baja dalam berbagai tegangan. Perenanaan struktur baja yang memuaskan baru dapat dikembangkan setelah hubungan tegangan @ regangan diketahui dengan baik. ntuk pembuatan diagram tegangan @ regangan perlu diadakan pengujian bahan. Pengujian tarik spesimen baja dapat dilakukan memakai "niversal #esting $achine ("#$%. 1engan mesin ini spesimen ditarik dengan gaya yang berubah6 ubah# dari nol diperbesar sedikit demi sedikit sampai batang putus. Pada saat spesimen ditarik# besar gaya atau tegangan dan perubahan panjang batang atau regangan dimonitor. Pada "#$ yang mutakhir hasil monitor ini dapat disimpan dalam dis atau disajikan dalam bentuk diagram tegangan regangan le&at plotter&
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
$D
Gra+ik 4.$ 1iagram tegangan6regangan baja 'ampak bah&a hubungan tegangan @ regangan pada "6* linier# sedang di atas * diagram tidak linier lagi# sehingga titik * disebut sebagai batas sebanding ( Proporsional 'imit ). 'egangan yang terjadi pada titik * ini disebut tegangan batas sebanding O p. %edikit di atas * terjadi titik batas elastis bahan. 2al ini berarti bah&a batang yang dibebani sedemikian sehingga tegangan yang timbul tidak melampaui Oe# Panjangnya akan kembali ke panjang semula jika beban dihilangkan. Pada umumnya tegangan O p dan Oe relati+ ukup dekat sehingga seringkali
kedua
tegangan
tersebut
dianggap
sama
yaitu
sebesar
Oe.
egangan yang timbul saat spesimen putus# pada umumnya berkisar sekitar $>" @ 4"" kali regangan elastis e. 1i atas tegangan elastis Oe# pada titik B baja mulai leleh tegangan di titik B baja disebut sebagai tegangan leleh O l. Pada saat leleh ini baja masih mempunyai kekuatan. 2al ini berati bah&a pada saat leleh# baja masih mampu menghasilkan gaya perla&anan. Bentuk kura pada bagian leleh ini# mula6mula mendekati datar# berarti tidak ada tambahan tegangan sekalipun regangan
tambahan.
2al
ini
berakhir
pada
saat
terjadi
pergeseran
regangan (train )ardening ) di titik kura naik ke atas lagi sampai diapai kuat tarik (#ensile trength) di titik 1. %etelah itu# kura turun dan spesimen retak ( Fracture) di titik . 1iagram tegangan @ regangan ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian bahan# dengan anggapan luas tampang spesimen
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4"
tidak mengalami perubahan selama pembebanan. Menurut hukum 2ooke suatu batang yang dibebani tarikan seara uniaksial# luas tampangnya akan mengeil. %ebelum titik perubahan luas tampang itu ukup keil# maka pengaruhnya dapat diabaikan tetapi setelah sampai pada +ase pengerasan regangan# tetapi hukum 2ooke tidak berlaku lagi# tampang mengalami penyempitan yang ukup besar. Kalau penyempitan itu diperhitungkan dalam penggambaran diagram# akan diperoleh kura dengan garis putus putus. Besar regangan pada t itik *# B# # 1# # dipengaruhi oleh jenis baja yang diuji.
Gra+ik 4.4 1iagram tegangan6regangan berbagai baja struktur Berdasarkan besar tegangan leleh *%'M membagi baja dalam empat kelompok# dengan kisaran tegangan sebagai berikut $. Car!on steels# tegangan leleh 4$" @ 49" Mpa. 4. )igh trength lo* @ alloy steels# tegangan leleh 49" @ 7D" Mpa. !. )eat treated car!on and high @ strength lo* alloy steels# tegangan leleh !44 @ ="" Mpa. 7. )eat + treated constructional alloy steels# tegangan leleh :!" @ ="" Mpa %etelah mengetahui mekanisme tegangan6regangan baja maka akan mudah dalam memahami berbagai karakteristik baja sebagai berikut $. %i+at Mekanis Baja
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4$
%i+at mekanis baja struktural yang
digunakan
dalam
perenanaan
harus
memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada tabel diba&ah. 'abel 4.> 'abel si+at mekanis baja
4. 'egangan leleh 'egangan leleh untuk perenanaan (+y) tidak boleh diambil kurang dari nilai yang diberikan 'abel 4.>. !. 'egangan putus 'egangan putus untuk perenanaan (+u) tidak boleh diambil kurang dari nilai yang diberikan 'abel 4.>. 7. %i+at6si+at mekanis lainnya %i+at6si+at
mekanis
lainnya baja struktural
untuk
maksud
perenanaan
ditetapkan sebagai berikut
Modulus elastisitas
- J 4"".""" Mpa
Modulus geser
- G J 9".""" Mpa
0isbah poisson
- Q J "#!
Koe+isien pemuaian
- R J $4 H $"6: S
>. Baja yang tidak teridenti+ikasi Baja yang tidak teridenti+ikasi boleh digunakan selama memenuhi ketentuan berikut ini
bebas dari aat permukaan si+at +isik material dan kemudahannya untuk dilas tidak mengurangi kekuatan dan kemampuan layan strukturnya
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
44
ditest
sesuai
ketentuan
yang
berlaku. 'egangan
leleh (+y)
untuk
perenanaan tidak boleh diambil kurang dari $=" MPa sedangkan tegangan putusnya (+u) tidak boleh diambil kurang dari !"" MPa.
4.$.4.! Maam pro+il baja Kebutuhan konstruksi yang kokoh# dan stabil seara kualitas menjadi prioritas utama# salah satu aspek penting terapainya kualitas yang diinginkan adalah pemilihan pro+il baja dan dimensinya. Berikut merupakan jenis pro+il baja utama yang biasa dipakai di ,ndonesia sesuai kebutuhan konstruksi. $. Tide Flange ( TF ) TF biasa digunakan untuk - balok# kolom# tiang panang# top 3 bottom hord member pada truss# omposite beam atau olumn# kantileer kanopi# dll. ,stilah lain- ,TF# TF# 26Beam# B# # balok 2# balok ,# balok T.
Gambar 4.$ Pro+il baja TF 4. Uual *ngle ,-ual Angle ini biasanya digunakan untuk struktur rangka atap baja ringan# struktur pada jembatan rel kereta# kolom maupun balok. %elain itu pro+il e-ual angle ini juga dapat digunakan untuk mengganti tulangan pada kolom beton apabila dirasa dengan tulangan biasa kurang. ,stilah lain- Pro+il L# Pro+il %iku.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4!
Gambar 4.4 Pro+il baja L
!. Lipped hannel (0P) Biasa digunakan untuk - purlin (balok dudukan penutup atap)# girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet# dll)# member pada truss# rangka komponen arsitektural. ,stilah lain - balok purlin# kanal # 6 hannel# pro+il .
Gambar 4.! Pro+il Baja
7. Dou!le Angle
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
47
Dou!le Angle biasanya biasanya digunakan digunakan untuk struktur struktur rangka kuda 6 kuda suatu bangunan. %elain itu sering juga digunakan sebagai balok. ,stilah , stilah lain- Pro+il 1ouble L.
Gambar 4.7 Pro+il 1ouble *ngle
>. Dou!le Channel . Dou!le C
Gambar 4.> Pro+il 1ouble
:.
, B ea m Pro+il / Pro+il / Beam biasanya Beam biasanya digunakan sebagai struktur rangka atap suatu bangunan maupun pabrik# usuk dan bisa sebagai s ebagai kolom maupun balok.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4>
Gambar 4.: Pro+il ,
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4:
2.2 Pekerjaan %truktur 2.2.1 *+l+
Kolom adalah batang tekan ertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok dan meneruskannya meneruskannya ke pondasi. Berd erdasar asark kan %0, "!˗497= 97=˗4""4 ""4 pen pengert gertia ian n kolom olom adalah komponen komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan ertikal dengan dengan bagian bagian tinggi tinggi yang yang tidak tidak ditopa ditopang ng paling paling tidak tidak ! kali kali dimens dimensii lateral lateral terkeil. Menurut %0, "! @ 497= @ 4""4 hal6hal yang harus diperhatikan untuk kolom yaitu $) Kolo Kolom m haru haruss dire diren nan anak akan an untu untuk k memik memikul ul beba beban n aksia aksiall ter+ak ter+akto torr yang bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari beban ter+aktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Kombinasi Kombinasi pembebanan yang menghasilkan menghasilkan rasio maksimum maksimum dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan. 4) Pada Pada konstru konstruksi ksi rangka rangka atau struktu strukturr meneru menerus# s# pengar pengaruh uh dari adanya adanya beban beban yang tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar ataupun dalam harus diperhitungkan. 1emikian pula pengaruh dari beban eksentris karena sebab lainnya juga harus diperhitungkan. !) 1alam menghitu menghitung ng momen momen akibat akibat beban graitasi graitasi yang yang bekerja bekerja pada kolom# kolom# ujung6 ujung6uju ujung ng terjauh terjauh kolom kolom dapat dapat diang dianggap gap terjep terjepit# it# selama selama ujung6 ujung6uju ujung ng tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur la innya. 7) Mome Momen6 n6mo mome men n yang yang beke bekerj rjaa pada pada seti setiap ap lee leell lant lantai ai atau atau atap atap haru haruss didistribusikan pada kolom di atas dan di ba&ah lantai tersebut berdasarkan kekakuan relati+ kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekangan pada ujung kolom. 4.4.$.$
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4=
jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. 'ulangan 'ulangan ini ber+ungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. 4. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari dari tulang tulangan an spiral spiral adalah adalah member memberii kemamp kemampuan uan kolom kolom untuk untuk menye menyerap rap de+ormasi ukup besar sebelum runtuh# sehingga mampu menegah terjadinya kehanuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan ter&ujud. !. %truktur kolom komposit merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja pro+il atau pipa# dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
Gambar 4.= 4.=
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
49
2.2.2 Bal+k
Balok adalah komponen struktur yang bertugas meneruskan beban yang disangga sendiri maupun dari pelat kepada kolom penyangga. Balok menahan gaya6gaya yang bekerja dalam arah transersal terhadap sumbunya yang mengakibatkan terjadinya lenturan (1ipohusodo# $DD7). Menurut 0a&y ($DD")# berdasarkan jenis keruntuhan yang dialami apakah terjadi leleh tulangan tarik ataukah hanurnya beton balok dapat dikelompokkan menjadi ! kelompok $. Penampang Balanced 'ulangan tarik mulai leleh tepat pada saat beton menapai regangan batasnya dan akan hanur karena tekan. Pada saat a&al terjadinya keruntuhan# regangan tekan yang di ijinkan pada saat serat tepi yang tertekan adalah "#"! sedangkan regangan baja sama dengan regangan lelehnya# yaitu
y=fy/Ec ..
ɛ
4. Penampang over0reinforced Keruntuhan ditandai dengan hanurnya beton yang tertekan. Pada a&al keruntuhan# regangan baja lelehnya
yang terjadi masih lebih keil daripada regangan
ɛ s
& 1engan demikian tegangan baja fs juga lebih keil daripada
ɛ y
tegangan lelehnya fy. Kondisi ini terjadi apabila tulangan yang digunakan lebih banyak daripada yang diperbolehkan dalam keadaan !alanced& !. Penampang "nder0reinforced Keruntuhan ditandai dengan terjadinya leleh pada tulangan baja. Kondisi penampang yang demikian dapat terjadi apabila tulangan tarik yang dipakai pada balok kurang dari yang diperlukan untuk kondisi !alanced&
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
4D
Gambar 4.9 1istribusi regangan penampang balok (%umber 0a&y# Beton Bertulang %uatu Pendekatan 1asar#$DD") 2.2.3 Pelat Lantai
Pelat lantai adalah elemen horiontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati ke kerangka pendukung ertikal dari suatu sistem struktur. lemen6elemen tersebut dapat di buat sehingga bekerja dalam satu arah atau bekerja dalam dua arah (0a&y# $DD"). Pelat menerima beban yang bekerja tegak lurus terhadap permukaan pelat. Berdasarkan kemampuan untuk menyalurkan gaya akibat beban. Pelat lantai dibedakan menjadi pelat satu arah dan dua arah. Pelat satu arah adalah pelat yang ditumpu hanya pada kedua sisi yang berla&anan# sedangkan pelat dua arah adalah pelat yang ditumpu kedua sisinya sehingga terdapat aksi dari pelat dua arah (Tinter dan 0ilson# $DD!). *pabila LH V "#7 Ly seperti gambar diba&ah # pelat dianggap sebagai menumpu pada balok B$#B4#B!#B7 yang laimnya disebut sebagai pelat yang menumpu keempat sisinya. 1engan demikian pelat tersebut dipandang sebagai
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!"
pelat dua arah (arah H dan arah y)# tulangan pelat dipasang pada kedua arah yang besarnya sebanding dengan momen6momen setiap arah yang timbul. *pabila LH W "#7 Ly %eperti pada gambar di ba&ah# pelat tersebut dapat dianggap sebagai pelat menumpu balok B$ dan B!# sedangkan balok B4 dan B7 hanya keil didalam memikul beban pelat. 1engan demikian pelat dapat dipandang sebagai pelat satu arah (arah H)# tulangan utama dipasang pada arah H dan pada arah y hanya sebagai tulangan pembagi.
Gamabr 4.D pelat dua arah (a) dan pelat satu arah (b) 2.2.$ Penulangan %truktur
%0, @ "! @ 497= @ 4""4 mengatur sistem penulangan diantaranya sebagai berikut $)
Penempatan tulangan a) 'ulangan# tendon prategang# dan selongsong prategang harus ditempatkan seara akurat dan ditumpu seukupnya sebelum beton dior# dan harus dijaga agar tidak tergeser melebihi toleransi yang diiinkan dalam $.b).
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!$
b) Bila tidak ditentukan lain oleh penga&as lapangan# tulangan# tendon prategang# dan selongsong prategang harus ditempatkan dengan toleransi berikut$) 'oleransi untuk tinggi d dan selimut beton minimum dalam komponen struktur lentur# dinding dan komponen struktur tekan harus memenuhi ketentuan berikut'abel 4.: 'oleransi tinggi d dan selimut beton
keuali bah&a ketentuan toleransi untuk jarak bersih terhadap sisi6 dalam etakan harus sebesar minus : mm dan toleransi untuk selimut beton tidak boleh melampaui minus $/! kali selimut beton minimum yang diperlukan dalam gambar renana atau spesi+ikasi. 4) 'oleransi letak longitudinal dari bengkokan dan ujung akhir tulangan harus sebesar X >" mm keuali pada ujung tidak menerus dari komponen struktur dimana toleransinya harus sebesar X $! mm. !)
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!4
4) Batasan spasi tulangan a. mm. b. Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih# tulangan pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di ba&ahnya dengan spasi bersih antar lapisan tidak boleh kurang dari 4> mm. . Pada komponen struktur tekan yang diberi tulangan spiral atau sengkang pengikat# jarak bersih antar tulangan longitudinal tidak boleh kurang dari $#>d ! ataupun 7" mm. d. Pembatasan jarak bersih antar batang tulangan ini juga berlaku untuk jarak bersih antara suatu sambungan le&atan dengan sambungan le&atan lainnya atau dengan batang tulangan yang berdekatan. e. Pada dinding dan pelat lantai yang bukan berupa konstruksi pelat rusuk# tulangan lentur utama harus berjarak tidak lebih dari tiga kali tebal dinding atau pelat lantai# ataupun >"" mm. !) Pelindung beton untuk tulangan $) ntuk beton bertulang# tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk tulangan harus memenuhi ketentuan berikut-
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!!
'abel 4.= tebal selimut beton
4) Lingkungan korosi+. 1i dalam lingkungan yang korosi+ atau lingkungan lain yang merusak# tebal selimut beton harus ditingkatkan seukupnya# dan kepadatan serta kekedapan selimut beton harus diperhatikan# atau harus diadakan bentuk perlindungan yang lain. !) Perluasan di kemudian hari. ntuk tulangan dan bagian sambungan yang terbuka# yang khusus disediakan untuk penyambungan dengan struktur tambahan di kemudian hari# harus dilindungi terhadap kemungkinan korosi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!7
2.3 Manajeen Pelak#anaan *+n#truk#i
1alam pelaksanaan suatu proyek terdapat unsur6unsur pelaksanaan dan masing6masing mempunyai tugas dan &e&enang sesuai dengan kedudukannya. %truktur organisasi dalam suatu proyek perlu diketahui untuk menjelaskan hubungan tugas# tanggung ja&ab# serta &e&enang dari perorangan maupun kelompok. 1alam penanganan suatu proyek terlibat beberapa unsur proyek# yaitu
$. Pemberi 'ugas (1*ner ) 4. Konsultan ('im %uperisi) !. Kontraktor (Pelaksana) Keberhasilan suatu proyek tergantung dari kerja sama semua unsur proyek yang terlibat didalamnya serta adanya pembagian kerja yang baik dan teratur untuk menapai kesatuan tindakan dalam menapai tujuan proyek. 2ubungan kerja unsur6unsur proyek digambarkan dalam suatu diagram seperti Gambar 4.$"
Gambar 4.$" 2ubungan Kerja nsur6unsur Proyek Penjelasan gambar $. 2ubungan kerja antara Pemberi 'ugas dengan Konsultan (dalam hal ini 'im %uperisi) adalah hubungan kontraktual yang dituangkan dalam surat
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!>
perjanjian kerja dimana Konsultan bertanggung ja&ab langsung kepada pemberi tugas. 4. 2ubungan kerja antara Pemberi 'ugas dengan Kontraktor adalah hubungan kontraktual yang dituangkan dalam surat perjanjian kerja dimana kontraktor langsung berkerja atas perintah pemberi tugas. !. 2ubungan kerja antara Konsultan dengan Kontraktor adalah hubungan +ungsional dalam menjalankan ketentuan tugas dan tanggung ja&ab masing6 masing sebagaimana telah tertuang dalam dokumen pelaksanaan. a. Pemberi tugas Pemberi tugas adalah badan atau pejabat yang memberikan suatu pekerjaan dan menanggung semua biaya dari pekerjaan tersebut. Pemberi tugas dapat berupa perorangan maupun instansi baik pemerintah maupun s&asta. a) Ke&ajiban pemberi tugas $. Bertanggung ja&ab atas terapainya seluruh sarana proyek yang dikelolanya. 4. Memimpin seluruh sta+ proyek dan bersama6sama melaksanakan kegiatan yang terantum di dalam 1a+tar ,sian Proyek (1,P) sesuai dengan ketentuan# prosedur dan jad&al yang ditetapkan. !. Bersama bendahara menyediakan# mengelola dan bertanggungja&ab terhadap keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Menyetujui berita aara superisi dan berita aara lain yang dibuat oleh konsultan penga&as. >. Mengadakan koordinasi dan memberikan pengarahan terhadap pelaksanaan proyek dalam kegiatan sehari6hari. :. Menyampaikan in+omasi mengenai hambatan yang dihadapi melalui jalur utusan langsung guna mendapatkan petunjuk penyelesaian masalah. b) Te&enang pemberi tugas $. Mengambil tindakan6tindakan yang mengakibatkan pengeluaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untuk masing6masing tolak ukur dan batas6batas sesuai dengan jenis pengeluaran yang terantum dalam 1a+tar ,sian Proyek dan pedoman pelaksanaan.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!:
4. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi lainnya baik pusat maupun daerah menurut keperluannya# termasuk pembuatan kontrak kerja. !. Mengatur tata kerja proyek yang terperini dalam memperhatikan petunjuk yang ditetapkan 1epartemen atau Lembaga yang berada diatasnya. ) 2ak pemberi tugas $. %ebagai pemilik proyek yang
memberikan
pekerjaan kepada
kontraktor. 4. Menilai pekerjaan dan penga&asan seara berkala. b. Konsultan perenana Konsultan adalah badan hukum yang diserahkan tugas oleh pimpinan pelaksana kegiatan untuk melaksanakan pekerjaan penga&asan maka dibentuk 'im Penga&as atau 'im %uperisi. Konsultan perenana adalah suatu badan hukum yang diserahi tugas oleh pimpinan proyek untuk melaksanakan perenanaan pekerjaan. Konsultan perenana ber+ungsi untuk membantu mengelola proyek dalam pelaksanaan pengadaan dokumen# konstruksi dan memberikan penjelasan terhadap persoalan6persoalan
perenanaan yang timbul pada saat
konstruksi. a) Ke&ajiban konsultan perenana adalah $. Menyusun uraian# maksud dan tujuan perenanaan. 4. Mengumpulkan data6data lapangan# penyelidikan
tanah
dan
lingkungan. !. Membuat perenanaan dan pengurusan untuk mendapatkan iin pendirian bangunan serta hasil penelitian dan pengujian anggaran untuk pelaksanaan konstruksi +isik. 7. Membuat gambar6gambar kerja dan perhitungan konstruksi# listrik# tata udara serta plumbing. >. Membuat gambar detail# renana kerja dan syarat6syarat (K%)# renana olume dan biaya# jad&al pelaksanaan dan pelelangan. :. Memberi penjelasan pekerjaan dan melakukan penga&asan seara berkala dari segi arsitektur.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!=
b) 2ak konsultan perenana adalah$. Berhak mendapatkan imbalan jasa atas kerja yang telah dilakukan. 4. Berhak mendapatkan peninjauan dan dokumentasi terhadap pelaksanaan pekerjaan. !. Berhak menolak pekerjaan dari kontraktor berdasarkan penilaian6 penilaian yang diberikan. . Konsultan penga&as Konsultan penga&as adalah badan hukum yang diserahi tugas oleh pemberi tugas untuk melaksanakan penga&asan proyek. Kegiatan penga&asan bertujuan agar hasil pekerjaan bangunan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 'ugas utama penga&as sangat penting dalam pengarahan di lapangan. Konsultan
penga&as merupakan
perusahaan yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas6tugas konsultasi dalam bidang penga&asan pekerjaan konstruksi. Konsultan penga&as bertugas menga&asi seluruh kegiatan pekerjaan konstruksi mulai dari penyiapan# penggunaan dan mutu bahan# pelaksanaan pekerjaan serta pelaksanaan hasil atas hasil pekerjaan sebelum penyerahan. a) Ke&ajiban konsultan penga&as adalah $. Menga&asi pelaksanan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas# kuantitas dan laju penapaian olume/realisasi+isik. 4. Menilai hasil pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita aara penyerahan pekerjaan. !. Mengadakan pemeriksaan terhadap semua bahan yang dipakai dan berhak menolak jika tidak memenuhi persyaratan teknis. 7. Mengambil kebijaksanaan lapangan apabila terdapat kesulitan teknis di lapangan# misalnya$) Mengadakan perubahan6perubahan keil pada gambar6gambar untuk penyesuaian pelaksanaan yang tidak mempengaruhi harga pekerjaan. 4) Perubahan6perubahan pekerjaan yang memba&a akibat pada perubahan harga pekerjaan/kontrak# harus diajukan terlebih dahulu
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!9
kepada
Pemimpin
Pelaksana
Kegiatan
untuk
mendapatkan
persetujuan. !) Menyelesaikan masalah6masalah yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan. b) 2ak konsultan penga&as adalah $. Merupakan &akil pemberi tugas dalam hal penga&asan pelaksanaan pekerjaan. 4. Berhak menolak pekerjaan dari kontraktor berdasarkan penilaian6 penilaian yang diberikan. d. Kontraktor Kontraktor adalah suatu badan hukum yang berbentuk perusahaan baik umum maupun perorangan yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pembangunan +isik dari suatu konstruksi. 1alam melaksanakan tugasnya kontraktor selaku pelaksana +isik harus mendapatkan persetujuan dari 'im %uperisi dan berke&ajiban membuat laporan harian# mingguan# bulanan# guna dapat mengetahui kemajuan +isik konstruksi dan digunakan sebagai ealuasi baik oleh 'im %uperisi maupun oleh Pemberi 'ugas. a) Ke&ajiban Kontraktor adalah sebagai berikut $. Memahami dan mentaati seluruh ketentuan yang terantum dalam surat kontrak kerja. 4. Melaksanakan pekerjaan
sesuai
dengan
gambar6gambar
serta
persyaratan yang telah ditentukan. !. Menyerahkan pekerjaan bila telah selesai dan disetujui oleh penga&as. 7. Mengadakan pengujian untuk ontoh6ontoh bahan konstruksi yang akan dipakai. >. Melaksanakan seluruh perintah dari pemberi tugas selama tidak menyimpang dari persyaratan yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja. b) 2ak Kontraktor adalah $. Mengikuti proses pelelangan setelah mendapatkan undangan dari pimpinan proyek melalui pengumuman atau edaran. 4. Berhak mendapatkan imbalan jasa yang besarnya sesuai dengan bobot atau prestasi pekerjaan yang telah diapai di lapangan.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
!D
!. Mengadakan perhitungan ulang apabila terjadi penyimpangan atas gambar kerja dengan pelaksanaan yang dilakukan atas perintah pemberi tugas. 7. Mendapatkan penambahan biaya berdasarkan harga yang telah disepakati apabila terjadi penambahan pekerjan atas perintah pemberi tugas. ) 'anggung ja&ab Kontraktor adalah $. Bertanggungja&ab
terhadap
keselamatan
pekerjaan
selama
pelaksanaan. 4. Bertanggungja&ab atas kekeliruan yang terjadi karena kelalaian pelaksana. !. Bertanggungja&ab atas kekuatan dan kekokohan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 7. Bertanggungja&ab atas keselamatan bangunan
selama
masa
pemeliharaan.
BAB III PELA*%ANAAN P*L
3.1.Data Pr+,ek 3.1.1 %truktur )rgani#a#i Pr+,ek
2ubungan kerja unsur6unsur proyek digambarkan dalam suatu diagram seperti Gambar !.$
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7"
Gambar !.$ 2ubungan Kerja nsur6unsur Proyek nsur6unsur yang terlibat di dalam Proyek Pembangunan Gedung ,nstalasi Farmasi ini yaitu $. 4. !. 7.
Pemilik proyek/pemberi tugas Konsultan perenana Konsultan penga&as Kontraktor pelaksana
- Pemerintah Proinsi 0'B - 8. *nugrah anar %elaras - 8. Graha *dhi %entosa - P'. Panji lektrik
3.1.2 Data Tekni# Pr+,ek
0ama Proyek
-
Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi
Lokasi Proyek
-
Luas Bangunan
-
D=#> m 4 4 (dua) lantai 9#7 m 7#7" m $4" hari (7 bulan) Readymix (K64>") Beton bertulang angka baja ,TF !"" H $>" H >.> H 9 'angga Beton Bertulang 'elapak (Foot Plat) P'. ka Praya P'. Bisa
-
3.1.3 Data Adini#tra#i dan Pendanaan Pr+,ek 0ama Proyek - Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi Lokasi proyek -
5&ner/ Pemilik Proyek Management konstruksi Perenanaan %truktur Perenanaan *rsitektur Pelaksana Konstruksi %istem Pelelangan %umber 1ana
-
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
Mataram Pemerintah Proinsi 0'B 8. *nugrah anar %elaras 8. *nugrah anar %elaras 8. *nugrah anar %elaras P'. Panji lektrik LP% Kota Mataram *PB1
7$
3.2 Pekerjaan Per#iapan
Pekerjaan persiapan adalah suatu kegiatan a&al ( pra konstruksi ) termasuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan
persiapan
pembangunan karena
sangat
diperlukan
sebelum
memulai
pelaksanaan
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
kelanaran proyek. 3.2.1 Per#iapan L+ka#i a. Pembersihan lokasi
%ebelum kegiatan pelaksanaan pekerjaan lokasi harus dalam kondisi bersih dari tumbuhan. b. Pembuatan gudang dan barak kerja Pembuatan 1ireksi Kit menggunakan bangunan semi permanen berbahan rangka kayu dengan penutup atap asbes# atau menggunakan material lain yang pada prinsipnya bisa ber+ungsi sebagaimana mestinya. ntuk menunjang kegiatan pelaksanaan kegiatan pekerjaan direksi kit dilengkapi dengan peralatan mebeler# papan tulis# dan penerangan. Penempatan direksi kit harus mendapat ijin dari pihak Pemberi 'ugas. a. Pengukuran dan pemasangan bo&plank ntuk penentuan titik as# eleasi# dan sudut menggunakan alat ukur 'heodolit dengan tenaga ahli dalam bidangnya. 'itik *s ditulis dengan at &arna merah# titik ini harus tetap terjaga sampai dengan pekerjaan %truktur selesai apabila mengganggu pekerjaan bisa dipindahkan ke pagar proyek atau diganti dengan papan petunjuk. Pemasangan Bo&plank mengelilingi Bangunan / tidak dipasang hanya pada as6as saja# leasi dan notasi as harus tertulis jelas dengan huru+ balok &arna merah pada papan bo&plank. b. Pengadaan air Kerja dan Listrik Penyediaan jasa &ajib menyediakan +asilitas air kerja dan listrik sendiri. 3.2.2
Per#iapan Ba"an
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
74
Pemilihan bahan konstruksi harus memperhatikan kualitas sehingga akan didapatkan hasil yang sesuai dengan standar perenanaannya. %elain itu perlu diperhatikan juga penyimpanan dan penumpukan di gudang agar tidak terjadi penurunan kualitas material baik disebabkan karena +aktor uaa maupun lamanya &aktu penumpukan di gudang. *dapun bahan6bahan yang dipersiapkan dalam pembangunan gedung baru instalasi +armasi adalah sebagai berikut a% Agregat *gregat yang digunakan pada proyek ini di datangkan dari daerah %elojan Lombok 'engah# 0usa 'enggara Barat. $) *gregat halus *dapun *gregat 2alus yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dapat dilihat pada Gambar !.4
Gambar !.4 *gregat 2alus (Pasir) Pada saat pelaksanaan dilapangan tidak dilakukan pengujian material agregat terlebih dahulu hal ini di karenakan material yang
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7!
digunakan sudah tertentu dan sudah memenuhi spesi+ikasi dari K% berdasarkan proyek6proyek yang telah dilaksanakan sebelumnya. %eperti yang telah diin+ormasikan sebelumnya agregat halus didatangkan dari daerah %elojan Lombok 'engah# 0usa 'enggara Barat dengan menggunakan dam truc&
4) *gregat kasar *dapun *gregat Kasar yang digunakan pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dapat dilihat pada Gambar !.!
Gambar !.! *gregat Kasar ( Kerikil ) Pada saat pelaksanaan dilapangan tidak dilakukan pengujian material agregat terlebih dahulu hal ini di karenakan Material yang digunakan sudah tertentu dan sudah memenuhi spesi+ikasi dari K% berdasarkan proyek6proyek yang telah dilaksanakan sebelumnya. %eperti yang telah diin+ormasikan sebelumnya agergat halus didatangkan dari daerah %elojan Lombok 'engah# 0usa 'enggara Barat dengan menggunakan dam truc& b) %emen %emen yang digunakan pada proyek pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi ini adalah semen yang telah mele&ati syarat diba&ah ini -
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
77
l. Mempunyai serti+ikat uji (test sertif2cate) dari laboratorium yang disetujui seara tertulis dari 1ireksi / Penga&as *hli. 4. %emua yang akan dipakai dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan menggunakan bermaam6maam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama)# dalam keadaan baru dan asli# dikirim dalam kantong6kantong semen yang masih disegel dan tidak peah. !. %aat pengangkutan semen terlindung dari hujan. %emen diterima dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat# dan disimpan digudang yang ukup. %ak6sak semen tersebut tidak ditumpuk sampai tingginya melampaui 4 m atau maHimum $" sak. %etiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan# dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. 7. ntuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah penyimpanan# dianggap sudah rusak# sudah mulai membantu# dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam &aktu 4H47 jam atas biaya Pemborong. *dapun semen yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dapat dilihat pada Gambar !.4
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7>
Gambar !.7 %emen Gresik Pada pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi digunakan semen portland # yaitu semen untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan6persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis6jenis lain. Kontraktor menggunakan satu jenis dan merk yang sama untuk seluruh pekerjaan beton pada proyek ini yaitu semen gresik. ) 'ulangan (Besi Beton) Mutu baja tulangan yang dipergunakan pada pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi adalah B<'P 47 untuk Y$"mm ( tulangan polos) dan B<'1 7" untuk Z Y$"mm mm ( tulangan ulir ). 1alam perenanaan struktur baja# %0, "!6$=4D64""4 nilai Modulus lastisitas baja tulangan# 4"".""" MPa dan Modulus Geser# G 69".""" MPa. *dapun 'ulangan yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.>
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7:
Gambar !.> 'ulangan ( Besi beton baja tulangan ) Baja yang digunakan merupakan hasil produksi dari P'. B,%* yang diba&a menuju lokasi dengan menggunakan mobil pikup.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7=
d) Ka&at Pengikat *dapun yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.:
Gambar !.: Ka&at Pengikat Ka&at ( K ) pengikat adalah ka&at lunak untuk mengikat baja tulangan# ka&at yang digunakan a. 'erbuat dari baja lunak dengan diameter V $#" mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. b. ntuk keperluan pengikatan berkas tulangan# terdiri dari [ 4 tulangan batang sejajar# diameter ka&at pengikatnya V 4#> mm dan jarak pengikatan harus Z 47 H diameter batang yang diikat terkeil.
e) *ir Kerja Berikut *ir Kerja yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dapat dilihat pada Gambar di ba&ah ini.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
79
Gambar !.= *ir Kerja *ir kerja yang digunakan diambil dari instalasi air kantor dinas kesehatan yang berlokasi tepat disamping proyek. 3.2.3 Per#ipaan Alat-alat *erja
*lat kerja merupakan sarana yang amat penting artinya dalam suatu proyek konstruksi. 1engan alat kerja yang lengkap maka dihasilkan kualitas pelaksanaan yang baik# &aktu penyelesaian yang singkat dan biaya yang e+isien. *lat kerja dapat berupa alat kerja mekanik atau alat kerja elektrik. 'enaga manusia relati+ lebih murah dibandingkan tenaga mesin# maka dari segi ekonomis pemakaian alat harus dipertimbangkan dengan e+ekti+. *lat6alat kerja yang
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
7D
dipergunakan dalam pelaksanaan proyek dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi berupa l. *lat ukur *da beberapa alat ukur yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini yaitua. ollmeter Fungsi dari rollmeter yaitu untuk mengukur panjang benda yang akan dijadikan objek pengukuran. b. Benang Fungsi dari benang yaitu untuk membantu ketepatan penyetelan bekisting agar posisinya lurus dan sejajar. 4. Molen *gar menapai adukan beton yang baik dan merata digunakan mesin pengaduk. *lat yang dimaksud adalah molen (ditunjukkan pada Gambar !.9) dengan kapasitas yang tergantung dari olume
yang telah
direnanakan.
Gambar !.9. Pengadukan ampuran dengan menggunakan molen !. Concrete pump truc
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>"
onrete pump truk adalah truk yang dilengkapi dengan pompa dan lengan (boom) untuk memompa ampuran beton readymix ke tempat6 tempat yang sulit dijangkau. *dapun Concrete pump truc yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.D
Gambar !.D onrete Pump 'ruk Pada
proyek pembangunan
Gedung Baru ,nstalasi
Farmasi#
pengadaan concrete pump truc menjadi tanggungja&ab penyedia readymix# dalam hal ini P' ka Praya# Concrete pump mempunyai kapasitas pengeoran $" s/d $"" m ! per jam. !. *lat pembengkok tulangan *lat ini terdiri dari dua bagian yaitu a. Meja kerja
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>$
Meja kerja terdiri dari pelat baja# dimana diatasnya ditempatkan potongan baja setinggi > m sebanyak dua buah dan masing6masing potongan baja membentuk sudut 7> " terhadap yang lainnya. *dapun Meja Kerja yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.$".
Gambar !.$" Meja Kerja ntuk Membengkokan 'ulangan
b. Gunting Besi Gunting Besi merupakan alat sederhana yang terbuat dari besi yang besar dan panjangnya berariasi sesuai dengan besar tulangan yang akan dipotong. *dapun gunting besi yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.$$.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>4
Gambar !.$$ Gunting Besi 7. Concrete 3i!rator ntuk mempermudah pada saat pelaksanaan pengeoran agar rongga6 rongga terisi oleh ampuran beton maka di gunakan Concrete 3i!rator # dimana alat ini ber+ungsi memadatkan beton yang dituangkan ke dalam bekisting. 1engan penggunaan yang benar Concrete 3i!rator dapat mengeluarkan udara yang terjebak dalam air ampuran beton. 2al yang perlu diperhatikan dalam penggunaan concrete vi!rator yaitu pada saat alat bergetar memadatkan ampuran beton sebisa mungkin tidak mengenai tulangan karena dapat menyebabkan bergesernya posisi tulangan. *dapun Concrete 3i!rator yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.$4
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>!
Gambar !.$4 onrete 8ibrator " 2 dengan estimasi &aktu penggetaran selama $>64" detik. Pemberhentian penggetaran juga dapat dihentikan jika sudah tidak ada gelembung udara keluar dari adukan beton yang dipadatkan. >. angkul# sekop# dan epang angkul# sekop# dan epang digunakan meratakan beton readymix yang dituangkan pada saat proses pengeoran. :. Gerobak tuang dorong Gerobak tuang dorong adalah alat angkut yang didorong oleh tenaga manusia yang digunakan untuk mengangkut sample beton readymix ke lokasi tertentu guna
dilakukan pengujian slump
digunakan pula
mengangkut material6material lainnya untuk mempermudah pekerjaan. *dapun
Gerobak
'uang
1ororng
yang
digunakan
dalam
pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.$!
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>7
Gambar !.$! Gerobak 'uang 1ororng 4& $ixer truc *dapun $ixer #ruc yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.$7
Gambar !.$7 MiHer 'ruk $ixer truc ber+ungsi untuk mengangkut beton readymix yang telah dipesan oleh kontraktor ke lokasi proyek. Pengadaan mixer truc menjadi tanggung ja&ab penyedia beton readymix# dalam hal ini P' ka Praya. 1idalam proyek ini dipakai $ixer truc dengan kapasitas > m!# : m!# dan = m!. 9. affolding /sokongan
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>>
*dapun affolding yang digunakan dalam pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi dilihat pada Gambar !.$> berikut.
Gambar !.$> affolding affolding ber+ungsi untuk menyokong bekisting agar tidak terjadi pergeseran posisi bekisting. %elain itu# alat ini juga berguna sebagai tempat bertumpu tukang pada proses pemasangan tulangan. 3.3 Pelak#anaan P*L 3.3.1 Pekerjaan %truktur
Pekerjaan struktur yang dilaksanakan pada proyek pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi ini antara lain a) b) ) d) e) +) g%
Pekerjaan kolom lantai satu. Pekerjaan balok lantai satu. Pekerjaan pelat lantai dua. Pekerjaan kolom lantai dua. Pekerjaan balok lantai dua. Pekerjaan dinding. Pelaksanaan curing&
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>:
!.!.$.$ Pekerjaan kolom lantai satu Kolom adalah suatu bagian dari struktur bangunan yang ber+ungsi meneruskan beban konstruksi dari balok# pelat lantai# konstruksi atap# dan bagian konstruksi lainnya ke pondasi serta sebagai pengikat dinding bangunan. %ebelum pelaksanaan pekerjaan kolom beton struktur lantai satu dilakukan# beberapa tahap pekerjaan persiapan antara laina. Perenanaan ampuran adukan beton b. Penulangan kolom lantai satu . Pemasangan Bekisting d. Pengeoran kolom e. Pembongkaran bekisting kolom lantai satu Berikut uraian dari tahap6tahap pekerjaan tersebut a. Perenanaan ampuran adukan beton Pada tahap a&al persiapan# disediakan material semen# pasir# agregat halus agregat kasar# dan air. *gar terapainya mutu beton yang dikehendaki maka perbandingan ampuran beton harus sesuai dengan perenanaan. Pelaksanaan pembuatan ampuran beton harus berdasarkan readymix yang telah dilakukan melalui suatu perobaan dan tes kubus beton (pengujian kuat tekan beton dan pengujian slump) sehingga dihasilkan mutu beton sesuai dengan renana. Berikut merupakan gambar pengujian slump dilapangan.
Gambar !.$: Pengujian slump b. Penulangan kolom lantai satu Berikut adalah gambar penulangan kolom lantai satu pada proyek Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>=
Gambar !.$= Penulangan kolom lantai satu l) *lat dan Bahan *lat yang digunakan a. Cutter (alat pemotong tulangan) b. *lat pembengkok tulangan . 'ang Bahan yang digunakan a. Besi lir 1 $: mm b. Besi polos
∅ 10
mm
. Ka&at pengikat
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>9
4) 'eknis pelaksanaan $. %atu lonjor besi ulir 1l: dipotong menjadi beberapa bagian dengan menggunakan cutter (pemotong besi). %atu lonjor panjangnya $4 m. 4. ntuk kolom lantai pertama# tulangan utama kolom bagian ba&ahnya dibengkokkan dan dimasukkan kedalam rangkaian tulangan pondasi. !. Pemasangan tulangan utama kolom dilakukan dengan bantuan peranah untuk menyangga tulangan agar tetap tegak. 7. %etelah selesai memasang semua tulangan utama kolom# pasang tulangan sengkang yang ber+ungsi menjaga agar tulangan utama kolom tidak bergeser atau berubah posisinya. Kemudian satu lonjor besi tulangan polos
∅
10 mm dipotong menjadi beberapa bagian.
>. Besi tulangan polos sehingga
membentuk
∅ 10
mm tersebut kemudian dibengkokkan
tulangan
sengkang.
%elanjutnya
adalah
pemasangan sengkang# setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh ka&at dengan sistem silang. :.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
>D
Gambar !.$9 Pemasangan bekisting kolom lantai satu l) *lat yang digunakana. Kayu bekisting b. Meteran . Paku dan palu d. Besi penyangga 4) Pemasangan bekisting kolom a. %etelah tulangan kolom dipasang# kemudian dipasang bekisting pada setiap sisi kolom. b. %etiap sisi disokong dengan menggunakan kayu penyangga. d. Pengeoran kolom Berikut adalah gambar pengeoran kolom pada proyek Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:"
. Gambar !.$D Pengeoran kolom lantai satu %ebelum dilakukan pengeoran terlebih dahulu harus dipastikan bah&a kedudukan
kolom
telah
benar
sesuai
dengan
gambar
kerja
dan
kedudukannya tidak akan berubah selama pengeoran berlangsung. %etelah bekisting dipasang# kemudian dilakukan proses pengeoran dengan mutu beton K4>". l) *lat dan bahan *lat yang digunakan a. mber Kerja b. $ixer #ruc . Besi Pengrojok Bahan yang digunakan a. %emen b. Pasir . Kerikil d. *ir
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:$
4) 'eknik Pelaksanaan Langkah kerja pekerjaan pengeoran kolom adalah sebagai berikut a) Persiapan pengeoran %ebelum dilaksanakan pengeoran# kolom yang akan dior harus benar6benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton. b) Pelaksanaan pengeoran 1alam pengeoran kolom digunakan readymix beton dengan mutu K6 4>"# adapun urutan pelaksanaan pengeoran adalah $. Beton readymix tiba di lokasi proyek dengan menggunakan mixer car . 4. Melakukan u5i slump terhadap beton ready mix serta mengambil benda uji kubus ($> H $> H $> m!). !. Beton ready mix dari mixer car disalurkan ke dalam bekisting kolom yang dilakukan seara manual atau menggunakan tenaga manusia berupa ember kerja. 7. *gar ampuran pada bagian dalam bekisting tidak berongga# maka ampuran beton dipadatkan dengan menggunakan besi# dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak auan maupun posisi/ rangkaian tulangan. e. Pembongkaran bekisting kolom lantai satu Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton berumur 47 jam atau 79 jam setelah mengeras dengan sempurna. Berikut
adalah
gambar
pembongkaran
Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:4
kolom
pada
proyek
Gambar !.4" Pembongkaran kolom lantai satu !.!.$.4 Pekerjaan balok lantai satu Balok adalah bagian dari struktur bangunan yang ber+ungsi menahan beban lantai dan beban6beban lainnya yang bekerja di atasnya# kemudian menyalurkan beban tersebut ke kolom. Berkaitan dengan pemasangan dan pengikatan tulangan harus dilakukan seakurat mungkin sesuai dengan gambar kerja agar sebelum dan sesudah pengeoran# tulangan tidak bergeser# beberapa tahap pekerjaan persiapan antara laina. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting Balok b. Penulangan Balok . Pengeoran Balok
Berikut uraian dari tahap6tahap pekerjaan tersebut a. Pembuatan dan Pemasangan Bekisting Balok Pembuatan Begisting balok menggunakan multiplek tebal : mm dan usuk ukuran 7/:. kuran dan bentuk bekisting disesuaikan dengan ukuran dan bentuk balok yang terdapat dalam gambar kerja. Berikut adalah gambar pengerjaan pemasangan bekisting balok lantai satu pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:!
Gambar !.4$ Pemasangan bekisting balok lantai satu
$) *lat dan Bahan *lat yang digunakana. Mesin pemotong kayu b. Meteran . Palu Bahan yang digunakana. Kayu / ply*ood b. 'riplek . Paku d. caffolding (penyangga) 4) 'eknis Pelaksanaan Proses pembuatan dan pemasangan Bekisting balok a. Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan# karena dilaksanakan seara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. 1alam pemotongan harus ermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain- multiplek : mm# usuk 7/:# dan papan ply*ood .
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:7
b. caffolding disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan# baik untuk bekisting balok maupun pelat. . Papan triplek dipotong menggunakan mesin pemotong kayu papan yang digunakan adalah multiplek : mm. d. Papan6papan tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah bekisting balok dengan ara dipaku. e. Kemudian masing6masing bekisting tersebut dipasang langsung diposisi masing6masing. b. Penulangan balok lantai satu Berikut adalah gambar pengerjaan penulangan balok lantai satu pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Gambar !.44 Penulangan balok lantai satu l) *lat dan Bahan *lat yang digunakana. Cutter (alat pemotong tulangan)
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:>
b. *lat pembengkok tulangan . 'ang Bahan yang digunakana. Ka&at banderat b. Besi lir 1$: . Besi polos \$" mm 4) 'eknis pelaksanaan Proses pembuatan tulangan balok a. %atu lonjor besi ulir 1$: dipotong menjadi beberapa bagian dengan menggunakan cutter (pemotong besi). b. Kedua ujung tulangan besi ulir 1$: dibengkokkan menggunakan pembengkok tulangan dan penguni# dengan panjang 9 m. . %atu lonjor besi tulangan polos \ $" mm dipotong menjadi beberapa bagian. d. Besi tulangan polos \$" mm tersebut kemudian dibengkokkan dan penguni sehingga membentuk tulangan sengkang. e. 'ulangan6tulangan tersebut kemudian dirangkai langsung di lokasi menjadi tulangan balok . Masing6masing tulangan sengkang diikatkan pada tulangan pokok menggunakan ka&at benderat. ". Berikut adalah gambar pengerjaan pengeoran balok lantai satu pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
::
Gambar !.4! Pengeoran balok lantai satu !) *lat dan bahan *lat yang digunakana& Concrete pump !& $ixer truc c& Besi pengrojok d& 3i!rator Bahan yang digunakana. b. . d&
%emen Pasir Kerikil Addition
7) 'eknis pelaksanaan
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:=
1alam pengeoran balok digunakan readymix beton dengan mutu K64>"# adapun urutan pelaksanaan pengeoran adalah$. %ebelum pengeoran dimulai# maka tempat6tempat yang akan dior terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran6kotoran (potongan kayu#batu# tanah dan lain6lain) dan dibasahi dengan air semen. 4. ntuk pelaksanaan pengeoran balok dan pelat lantai# digunakan concrete pump yang menyalurkan beton readymix dari truc mixer ke lokasi pengeoran# dengan menggunakan pipa pengeoran yang di sambung6sambung. !. Melakukan uji slump terhadap beton readymix serta mengambil benda uji kubus ($>]$>]$>
cm
3
). Beton readymix dari mixer car
disalurkan ke bekisting balok dengan menggunakan concrete pump. 7. Menampurkan Additon ke ampuran beton guna memperepat proses pengeringan. Pengeoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari $#> m yang akan menyebabkan pengendapan/ pemisahan agregat. >. Pengeoran harus dilakukan seara terus menerus (continue / tanpa berhenti). *dukan yang tidak dior (ditinggalkan) dalam &aktu lebih dari $> menit setelah keluar dari mesin adukan beton# dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan# tidak diperkenankan untuk dipakai lagi. :. *gar ampuran pada bagian dalam bekisting tidak berongga# maka ampuran beton dipadatkan dengan menggunakan vi!rator . =. %etelah ampuran dalam bekisting penuh# kemudian bagian atasnya diratakan. !.!.$.! Pekerjaan pelat lantai dua Pelat adalah bagian dari struktur bangunan yang menahan beban yang bekerja pada lantai sesuai dengan +ungsi bangunan tersebut. a. Pembuatan dan pemasangan bekisting pelat lantai dua
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:9
Pembuatan bekisting balok menggunakan multiplek tebal : mm dan usuk ukuran 7/:. kuran dan bentuk bekisting disesuaikan dengan ukuran dan bentuk balok yang terdapat dalam gambar kerja.
Gambar !.47 Pembuatan dan pemasangan bekisting plat lantai dua $) *lat dan bahan *lat yang digunakana. Mesin pemotong kayu b. Meteran . Palu Bahan yang digunakana. b. . d.
Kayu / ply*ood 'riplek Paku Penyangga (caffolding ) 4) 'ahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut a. caffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka caffolding untuk pelat lebih tinggi daripada balok. b. *tur posisi peranah dengan baik dengan jarak yang sama# Letakkan balok kayu 7/: dengan posisi memanjang dan sejajar dengan bekisting balok.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
:D
. %etelah peletakkan semua selesai# maka baru proses perletakan multiplek diatas balok kayu tersebut. b. Penulangan pelat lantai dua Berikut adalah gambar pengerjaan penulangan pelat lantai dua pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Gambar !.4> Pemasangan tulangan pelat lantai dua $) *lat dan Bahan *lat yang digunakan$. Gunting Baja 4. Cutter (pemotong baja) !. 'ang Bahan yang digunakan$. Besi
∅
10
4. Ka&at pengikat \ $ mm
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
="
4)'eknis pelaksanaan %etelah tulangan balok terpasang. %elanjutnya adalah tahap pembesian pelat lantai# antara ,ain a. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. b. Merakit besi \ $" dengan membuat tulangan ba&ah terlebih dahulu# seara menyilang dan diikat menggunakan ka&at pengingkat. . Kemudian merakit juga tulangan atas pelat. d. Membuat tulangan pemisah antara tulangan ba&ah dan tulangan atas yang disebut tulangan susut yang ber+ungsi tulangan yang dipasang untuk mela&an penyusutan/pemuaian dan pemasangannya berhadapan dan tegak lurus dengan tulangan pokok. e. %elanjutnya meletakan beton deking antara tulangan ba&ah pelat dan bekisting alas pelat agar tidak menempel saat proses pengeoran.
. Pengeoran pelat lantai dua %ebelum pengeoran dimulai# maka tempat6tempat yang akan dior terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran6kotoran (potongan kayu#batu# tanah dan lain6lain). Berikut adalah gambar pengerjaan pengeoran pelat lantai dua pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=$
Gambar !.4: Pengeoran pelat lantai dua l) *lat dan Bahan *lat yang digunakan yaitua& Concrete pump !& 3i!rator . angkul/alat perata lainnya Bahan yang digunakan adalaha. Beton eady miH K64>" 4) 'eknis pelaksanaan $. Beton readymix tiba di lokasi proyek dengan menggunakan mixer car . 4. Melakukan uji slump terhadap beton ready mix serta mengambil benda 3
uji kubus ($>]$>]$>
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
cm
).
=4
!. Beton ready mix dari mixer car disalurkan ke bekisting pelat lantai dengan menggunakan concrete pump. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari $#>" m. 7. Menampurkan Additon ke ampuran beton guna memperepat proses Pengeringan. Pengeoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari $#> m ;ang akan menyebabkan pengendapan/ pemisahan agregat. >. *gar ampuran pada bagian dalam bekisting tidak berongga#maka ampuran beton dipadatkan dengan menggunakan vi!rator& :. %etelah dipastikan balok dan pelat telat terisi beton semua#permukaan beton segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya. !.!.$.7 Pekerjaan kolom lantai dua a. Penulangan kolom lantai dua Berikut adalah gambar pengerjaan penulangan kolom lantai dua pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=!
Gambar !.4= Pengerjaan penulangan kolom lantai dua l) *lat dan Bahan *lat yang digunakan a. Cutter (alat pemotong tulangan) b. *lat pembengkok tulangan . 'ang Bahan yang digunakan a. Besi lir 1 $: mm b. Besi polos
∅ 10
mm
. Ka&at pengikat 4) 'eknis pelaksanaan $. %atu lonjor besi ulir 1l: dipotong menjadi beberapa bagian dengan menggunakan cutter (pemotong besi). %atu lonjor panjangnya $4 m. 4. ntuk kolom lantai kedua# tulangan utama kolom bagian ba&ahnya dibengkokkan dan dimasukkan kedalam rangkaian tulangan kolom lantai pertama.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=7
!. Pemasangan tulangan utama kolom dilakukan dengan bantuan peranah untuk menyangga tulangan agar tetap tegak. 7. %etelah selesai memasang semua tulangan utama kolom# pasang tulangan sengkang yang ber+ungsi menjaga agar tulangan utama kolom tidak bergeser atau berubah posisinya. Kemudian satu lonjor besi tulangan polos
∅
10 mm dipotong menjadi beberapa bagian.
>. Besi tulangan polos sehingga
membentuk
∅ 10
mm tersebut kemudian dibengkokkan
tulangan
sengkang.
%elanjutnya
adalah
pemasangan sengkang# setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh ka&at dengan sistem silang. :.
Gambar !.49 Pemasangan bekisting kolom lantai dua
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=>
l) *lat yang digunakana. Bekisting b. Meteran . Paku dan palu d. Besi penyangga 4) Pemasangan bekisting kolom %etelah tulangan kolom dipasang# kemudian dipasang bekisting pada setiap sisi kolom. %etiap sisi disokong dengan menggunakan kayu penyangga. . Pengeoran kolom Berikut adalah gambar pengeoran kolom lantai dua pada proyek Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi
. Gambar !.49 Pengeoran kolom lantai dua
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=:
%ebelum dilakukan pengeoran terlebih dahulu harus dipastikan bah&a kedudukan
kolom
telah
benar
sesuai
dengan
gambar
kerja
dan
kedudukannya tidak akan berubah selama pengeoran berlangsung. %etelah bekisting dipasang# kemudian dilakukan proses pengeoran dengan mutu beton K4>". l) *lat dan bahan *lat yang digunakan a
mber Kerja b. $ixer #ruc . Besi Pengrojok Bahan yang digunakan a. %emen b. Pasir . Kerikil d. *ir 4) 'eknik Pelaksanaan Langkah kerja pekerjaan pengeoran kolom adalah sebagai berikut a) Persiapan pengeoran %ebelum dilaksanakan pengeoran# kolom yang akan dior harus benar6benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton. b) Pelaksanaan pengeoran 1alam pengeoran kolom digunakan readymix beton dengan mutu K6 4>"# adapun urutan pelaksanaan pengeoran adalah $. Beton readymix tiba di lokasi proyek dengan menggunakan mixer car . 4. Melakukan u5i slump terhadap beton ready mix serta mengambil benda uji kubus ($> H $> H $> m!). !. Beton readymix dari mixer car disalurkan ke dalam bekisting kolom yang dilakukan seara manual atau menggunakan tenaga manusia berupa ember kerja. 7. *gar ampuran pada bagian dalam bekisting tidak berongga# maka ampuran beton dipadatkan dengan menggunakan besi# dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak auan maupun posisi/ rangkaian tulangan.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
==
d. Pembongkaran bekisting kolom# balok dan pelat lantai dua Berikut adalah gambar pengerjaan pembongkaran bekisting kolom# balok dan pelat lantai dua pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Gambar !.4D Pelepasan bekisting ntuk pelat pembongkaran bekisting dilakukan setelah $7 hari pengeoran sedangkan untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan = hari setelah pengeoran. %ebagai penunjang sampai pelat benar6benar mengeras.
!.!.$.> Pekerjaan dinding Berikut adalah gambar pengerjaan dinding pada Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=9
Gambar !.!" Pengerjaan dinding l) *lat dan bahan Bahan yang digunakan a. b. %emen . Pasir d. *ir
Bata
*lat yang digunakan a& Waterpass b. Benang . nting6unting 4) 'eknik Pelaksanaan a. Lakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur dan &aterpass. b. Menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang batu bata termasuk titik6titik as dinding# ketinggian pasangan# siku ruangan dan ketebalan dinding. . Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan $P - >Psr dan pasangan bata transram menggunakan adukan $P - !Psr. d. %ebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh# agar air semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
=D
mengakibatkan adukan mudah rontok dan pasangan batu bata ukup kuat. e. Buat adukan untuk pasangan dinding bata. +. Pasang pro+il dan benang serta unting6unting untuk auan pasangan dinding bata. g. Pasang dan susun bata pada area h. ek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian $ m. !.!.$.: Pelaksanaan curing Pada saat pembongkaran bekisting pada tiap @ tiap langkah pekerjaan umumnya dilakukan curing (pera&atan beton) namun pada proyek Pembangunan ,nstalasi Farmasi ini curing tidak dilakukan seara langsung oleh pekerja karena intensitas hujan yang terjadi hampir disetiap hari pelaksanaan proyek# oleh sebab itu proses curing
sudah otomatis terjadi
karena hujan.
3.$ Manajeen *+n#truk#i Dilapangan 3.$.1 Ipleenta#i Manajeen k+n#truk#i
Pada proyek pembangunan Gedung Baru ,stalasi Farmasi ini manajemen konstruksi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut $.
Penga&asan jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi yang benar atau tidak.
4.
Laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor seara tertulis.
!.
1iadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang konsultan perenana# &akil o&ner# dan kontraktor.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
9"
7.
Pengesahan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesi+ikasi kontrak atau tidak.
>.
Pengelolaan# pengarahan# dan pengkoordinasian pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan &aktu.
:.
Pengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
=.
Pemeriksa gambar shop
dra*ing dari
kontraktor
sebelum
dimulai
pelaksanaan pekerjaan. 9.
Pemberikan ite /nstruction seara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk memperepat schedule&
!.7.$.$ 'ugas penga&as lapangan Proyek gedung terdiri dari 7 sub pekerjaan besar antara lain pekerjaan struktur# arsitektur# interior dan mechanical electrical plum!ing . 5leh karena itu peranan penga&as struktur sangat penting dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. *dapun tugas dari penga&as struktur dalam proyek ini adalah sebagai berikut $. Menga&asi proses pekerjaan pembesian apakah sesuai dengan gambar shopdra*ing atau tidak. *pabila ada besi yang kurang penga&as berhak menunda pengeoran. 4. Menga&asi proses pekerjaan bekisting apakah sudah aman terhadap lingkungan dan tidak membahayakan sekitarnya. Karena pembuatan peranah yang tidak kuat akan meningkatkan resiko keelakaan kerja. !. Menga&asi proses pekerjaan pengeoran terutama penggunaan vi!rator agar hasil beton tidak ada yang keropos.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
9$
7. Menga&asi pekerjaan finishing mulai dari pasangan dinding# lantai# plafond dan fasade. >. Menga&asi dan memeriksa penggunaan material apakah sesuai dengan spesi+ikasi kontrak atau tidak. :. Menegur pekerja apabila ada pekerjaan arsitektur dan interior yang kurang rapi.
!.7.$.4 Penyelesaian masalah konstruksi 1alam pelaksanaan proyek tidak selamanya apa yang telah direnanakan berjalan mulus dilapangan seperti yang terjadi pada pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi ini# tentunya masalah6masalah ini menjadi tanggungja&ab seluruh unsur proyek untuk mengambil tindakan yang tepat agar masalah6masalah tersebut teratasi# berbagai masalah yang terjadi pada proyek ini diantaranya a. Pekerjaan yang tidak sesuai time schedule Pekerjaan yang tidak sesuai time schedule merupakan hal yang sering terjadi pada pekerjaan konstruksi# misalnya pada proyek ini pekerjaan kolom dan balok
lantai
dua#
tangga#
serta
pekerjaan
akhir
lainnya
mengalami
keterlambatan dikarenakan +aktor uaa serta kurangnya tenaga pekerja# dalam hal ini seluruh unsur proyek meliputi kontraktor# konsultan dan PPK melaksanakan rapat yang lebih intens dari sebelumnnya dan disimpulkan dengan adanya penambahan pekerja yang didatangkan dari ja&a# serta penambahan jam kerja sampai petang. b. Kesalahan hasil pekerjaan tukang Beberapa kesalahan yang terjadi pada hasil pekerjaan tukang pada proyek ini antaralain -
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
94
•
Kolom yang dibuat menjadi miring 2al ini terjadi karena kurang telitinya tukang mengukur keseimbangan pada saat pekerjaan bekisting kolom.
•
Kesalahan penulangan Pada kolom lantai satu ada tulangan yang keluar. Berbagai kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi antara penga&as dilapangan dengan tukang.
. Kegagalan bekisting 'erjadinya kegagalan bekisting disebabkan oleh massa air yang tertampung didalam bekisting sebelum pengeoran selesai sepenuhnya# hal ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang juga menyebabkan kayu bekisting rusak. Berikut adalah gambar ketika terjadinya kegagalan bekisting pada proyek.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
9!
Gambar !.!$ Peahnya bekisting 1ari berbagai kesalahan diatas
penyelesaian diambil
berdasarkan
keputusan kontraktor yang bertanggungja&ab langsung terhadap PPK.
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
97
BAB I *E%IMPULAN DAN %A(AN
$.1
*e#ipulan %etelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada proyek Pembangunan
Gedung Baru ,nstalasi Farmasi Mataram ini# kami memperoleh banyak pengetahuan khususnya apliasi dari teori6teori struktur dan manajemen konstruksi yang sebelumnya telah kami dapatkan dari bangku kuliah. Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan kami menarik kesimpulan sebagai berikut $. %emua unsur dalam suatu proyek antara lain pemilik# konsultan serta kontraktor harus bekerjasama serta berkoordinasi dengan baik agar proyek dapat diselesaikan dengan maksimal. 4. 'idak selamanya realisasi dilapangan sesuai dengan yang telah direnanakan# berbagai +aktor dapat menghambat penyelesaian proyek# misalnya +aktor uaa dan sumber daya# pada Proyek Pembangunan ,nstalasi Farmasi ini uaa adalah +aktor utama penyebab terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek# sedangkan +aktor lainnya adalah sumber daya manusia yaitu kurangnya jumlah tenaga pekerja pada proyek. !. 'erkadang terjadi kesalahan6kesalahan yang membuat penyelesaian proyek terhambat# pada proyek ini misalnya peahnya bekisting kolom akibat air hujan yang merusak kayu bekisting. $.2 %aran
1ari Praktek Kerja Lapangan pada proyek Pembangunan Gedung Baru ,nstalasi Farmasi Mataram ini# perlu diperhatikan berbagai hal sebagai berikut $. Perlunya koordinasi yang baik antara penga&as dengan para pekerja dilapangan. 4. Perlu adanya penambahan pekerja serta pengaturan jam kerja.
DA/TA( PU%TA*A
Pembangunan ,nstalasi Gedung Farmasi
9>