LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KONTRASEPSI MENETAP PADA WANITA (MOW)
Oleh: NI WAY WAYAN YUSKAMITA YUSKA MITA KARSAENI KARSAE NI (P0712021503)
POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR !URUSAN KEPERAWATAN PRODI D"I# TINGKAT 2A SEMESTER I# 2017
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KONTRASEPSI MENETAP PADA WANITA ( MOW )
A$ De%&'&&
Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan) atau saluran sperma (pada lelaki). Kontrasepsi mantap ( Kontap ) dikenal ada dua macam, yaitu Kontap Pria dan Kontap Wanita. Kontap Wanita atau merupakan metode sterilisasi pada wanita dikenal dengan MOW atau tubektomi.
MOW (Medis Operatif Wanita) !ubektomi atau "uga dapat disebut dengan sterilisasi. MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki sehingga tidak ter"adi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wanita tidak akan turun (#KK#$, %&&').
!ubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas atau kesuburan perempuan dengan mengokulasi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan oum, "adi dasar dari MOW ini adalah mengokulasi tuba fallopi sehingga spermatooa dan oum tidak dapat bertemu.
$ E*&+l+,&
!uba falopi adalah saluran sepan"ang sekitar *& cm yang menghubungkan oarium dengan uterus. Pada saat oulasi, sel telur dikeluarkan dari oarium dan bergerak menu"u uterus. #ila ada sperma di tuba falopi, oum akan terbuahi dan men"adi embrio yang kemudian melekat di uterus. +ara memblokir saluran tuba dapat dilakukan dalam beberapa cara. !uba bisa ditutup dengan mempergunakan implan, klip atau cincin serta dengan memotong atau mengikat. Metode yang paling dipakai sekarang adalah dengan
mempergunakan laparoskopi kemudian men"epit kedua saluran tuba dengan klip atau dengan memasang ring. !erdapat beberapa macam tindakan bedah operasi sterilisasi tuba yaitu laparoskopi, mikro-laparoskopi, laparotomi (bersamaan dengan eksio +esarea (+), mini-laparotomi (operasi kecil), histereskopi (dengan memasang implan yang akan merangsang "aringan ikat, sehingga saluran tuba akan terblokir), dan pendekatan teknik melalui agina (sekarang tidak dipakai lagi karena tingginya angka infeksi). Pembedahan biasanya dilakukan dengan pembiusan umum. /okter dapat menggunakan alat bantu berupa teleskop khusus yang disebut laparoskop. !eleskop berupa pipa kecil bercahaya dan berkamera ini dimasukkan melalui sebuah sayatan kecil di perut untuk menentukan lokasi tuba falopi. ebuah sayatan lainnya kemudian dibuat untuk memasukkan alat pemotong tuba falopi 0nda. #iasanya, u"ung-u"ung tuba falopi kemudian ditutup dengan "epitan. +ara yang lebih tradisional yang disebut laparotomi tidak menggunakan teleskop dan membutuhkan sayatan yang lebih besar.
-$ !e'&".e'&
*. Minilaparotomi Metode ini merupakan penyerdahanaan laparotomi terdahulu, hanya diperlukan sayatan kecil sekitar 1 cm baik pada perut bawah (suprapubik) maupun sub umbilical (pada lingkar perut pusat). !indakan ini dapat dilakukan terhadap banyak klien, relatie murah, dan dapat dilakukan oleh dokter yang diberi latihan khusus. Operasi ini aman dan efektif.
%. 2aparoskopi Prosedur ini memelukan tenaga pesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang telah dilatih secara khusus agar pelaksanaannya aman dan efektif. !eknik ini dapat dilakukan pada '-3 minggu pasca persalinan atau setelah atau abortus (tanpa komplikasi). 2aparoskopi sebaiknya digunakan pada "umlah klien yang cukup banyak karena peralatan laparoskopi dan biaya pemeliharaannya cukup mahal.
D$ Ke/'*/',' ' Ke/,&'
*. Keuntungan tubektomi a. Motiasi hanya dilakukan * kali sa"a, sehingga tidak
diperlukan motiasi yang
berulang-ulang b. 4fektiitas hampir *&&5 c. !idak mempengaruhi libido seksual d. Kegagalan dari pihak pasien tidak ada e. !idak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding) f. !idak bergantung pada faktor senggama g. #aik bagi klien apabila kehamilan akan men"adi resiko kesehatan yang serius h. Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal i. !idak ada efek samping dalam "angka pan"ang ". !idak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon oarium).
%. Kerugian !ubektomi a. 6asa sakitketidak nyamanan dalam "angka pendek setelah tindakan b. 0da kemungkinan mengalami resiko pembedahan c. Klien dapat menyesal dikemudian hari d. 6isiko komplikasi kecil (meningkat bila digunakan anestesi umum) e. 6asa sakit atau ketidaknyamanan dalam "angka pendek setelah tindakan f. !idak melindungi diri dari 7nfeksi Menular eksual (7M)
E$ M'&%e*& Kl&'&
*. $yeri tekan lokal pada bagian post operasi %. Pucat
$ Pe4e&' Pe'/'.',
*. Pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui adanya peningkatan leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi %. Pemeriksaan foto abdomen untuk mengetahui adanya komplikasi pasca bedah.
G$ S6*"6* K+'*e& T/8e*+4&
*. 8arus sudah memiliki paritas 9 % anak terkecil berumur % tahun. %. :mur ibu Mengan"urkan rumus *&& artinya umur ibu dikalikan di"umlah anak setidaktidaknya mendekati angka *&&lebih, contoh ibu yang berumur 1& tahun bila *% berumur %; di"umlah anak minimal adalah < (antoso, %&&') dan menurut Prawirohard"o (%&&1), usia ibu 9 %' tahun. 1. Perkawinan stabil (Keluarga harmonis). Karena perceraian setelah kontap dapat membuat penyesalan yang sangat sulit diatasi. <. Konseling Konseling adalah proses yang ber"alan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Klien diberi kesempatan untuk menilai keuntungan, kerugian, akibat, prosedur dan alternatif lain dan tidak harus menentukan pilihannya ada saat itu "uga. angat penting karena penyesalan setelah kontap kebanyakan ter"adi karena konseling yang kurang adekuat. Konseling harus dilakukan pada saat calon klien (pasangan) berada pada kondisi psikologis yang prima. ;. 7nformed consent Pernyataan klien bahwa *% menerima atau menyetu"ui sebuah tindakan medis (dalam hal ini !ubektomi) secara sukarela dan menyadari sepenuhnya semua risiko dan akibatnya
H$ I'&&
=ang /apat Men"alani !ubektomi *. :sia 9 %' tahun. %. Paritas ("umlah anak) minimal % dengan umur anak terkecil 9 % thn. 1. =akin telah mempunyai keluarga besar yang sesuai dengan kehendak <. Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius. ;. Pascapersalinan. '. Pascakeguguran. >. Paham dan secara sukarela setu"u dengan prosedur ini 7ndikasi sterilisasi (tubektomi) dapat dibagi lima macam, yaitu
*. 7ndikasi medis Penyakit yang berat dan kronik seperti penyakit "antung (termasuk dera"at 1 dan <) gin"al, paru dan penyakit kronik lainnya. Penyakit "antung, gangguan pernafasan, diabetes mellitus tidak terkontrol, hipertensi, maligna, anemia grais, tumor ginekologik, infeksi panggul 1 bulan terakhir, riwayat penyakit operasi yang sulit obserasi (antoso, %&&'). %. 7ndikasi obsetri Keadaan dimana risiko kehamilan berikutnya meningkat.Meskipun secara medis tidak menun"ukkan apa-apa seperti multiparitas (banyak anak) dengan usia relatif lan"ut (grandemultigraida) yakni paritas umur 1; tahun atau lebih, seksio sesarea dua kali atau lebih. 1. 7ndikasi genetik Penyakit herediter yang membahayakan keselamatan dan kesehatan anak seperti 8untington?s chorea, !ayschs disease dan lain- lain. <. 7ndikasi kontrasepsi 7ndikasi yang murni ingin menghentikan (mengakhiri) kesuburan artinya pasangan tersebut tidak menginginkan kelahiran anak lagi. ;. 7ndikasi ekonomi Pasangan suami istri menginginkan sterilisasi karena merasa beban ekonomi keluarga men"adi terlalu berat dengan bertambahnya anak dalam keluarga
I$ K+'* I'&&
=ang sebaiknya tidak men"alani tubektomi *. 8amil (sudah dideteksi atau dicurigai). %. Perdarahan aginal yang belum ter"elaskan (hingga harus diealuasi). 1. 7nfeksi sistemik atau pelic yang akut (hingga masalah itudisembuhkan atau dikontrol). <. !idak boleh men"alani proses pembedahan. ;. Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan. '. #elum memberikan persetu"uan tertulis.
!$ E%e S4&',
*. 6eaksi alergi anestesi Penanggulangan K74 Men"elaskan sebab ter"adinya bahwa adanya reaksi hipersensitif atau alergi karena masuknya larutan anestesi lokal ke dalam sirkulasi darah atau pemberian anestesi lokal yang melebihi dosis. 6eaksi ini dapat ter"adi pada saat dilakukan tindakan operasi baik operasi besar atau kecil. %. 7nfeksi atau abses pada luka Penanggulangan K74 Men"elaskan sebab ter"adinya karena tidak terpenuhinya standar sterilitasi alat operasi dan pencegahan infeksi, atau kurang sempurnanya teknik perawatan luka pasca operasi.@e"ala ini umumnya ter"adi karena kurang diperhatikannya strerilitas alat dan ruangan, kurang sempurnanya persiapan operasi teknik dan perawatan luka pasca operasi 1. Perforasi rahim Penanggulangan K74 Men"elaskan sebab ter"adinya dikarenakan eleator rahim didorongterlalu kuat kearah yang salah, teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai, serta keadaan anatomi tubuh yang rumit (biasanya posisi rahim hiperretrofleksi, adanya perlengketan pada rahim, pasca keguguran). !erangkan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia. <. Perlukaan kandung kencing Penanggulangan K74 Men"elaskan sebab ter"adinya dikarenakan tidak sempurnanya pengosongan kandung kencing. !erangkan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia.
;. Perlukaan usus Penanggulangan K74 Men"elaskan sebab ter"adinya karena tindakan yang tidak sesuai prosedur, teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai, serta keadaan anatomi
tubuh yang rumit. !erangkan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia. '. Perdarahan mesosalping Penanggulangan K74 Men"elaskan sebab ter"adinya karena terpotongnya pembuluh darah di daerah mesosalping. K$ K+4l&&
*. Komplikasi selama operasi a. Perdarahan dan syok. b. esak nafas (apnoe). %. Komplikasi pasca bedah a. $yeri perut, perut kembung, nyeri dada. b. 7nfeksi dan febris. c. /isparenea karena pertumbuhan "aringan granulasi pada bekas luka kolpotomi.
L$ Pe',.&' Kee9*'
Pada pengka"ian dilakukan wawancara dan pemeriksaan laboraturium untuk memperoleh informasi dan data yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana asuhan keperawatan klien. *. Pengka"ian /ilakukan pada tanggalAAAAA a. 7dentifikasi pasien dan penanggung "awab b. Pemeriksaan fisik *) ystem kardioaskular untuk mengetahui tanda B tanda ital, ada tidaknya distensi ena "ugularis, edema, dan %) ystem hematologi
kelainan bunyi "antung untuk mengetahui peningkatanleukosit adanya
1) ystem urogenital
infeksi
yang
dan
ada
tidaknya
merupakan
perdarahan,
tanda
mimisan,
splenomegali. ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.
<) ystem musculoskeletal
untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakan, sakit pada tulang sendi, dan terdapat fraktur atau tidak.
c. d. e. f. g. h. i. ".
Keluhan utama Penderita datang pada tanggalA"amAingin men"adi akseptor K# kontap (tubektomi) 6iwayat K# 6iwayat K# sebelumnya yang digunakan 6iwayat penyakit dahulu Penyakit keturunan, menular dan berat 6iwayat keluarga Penyakit keturunan, menular, dan berat 6iwayat haid Menarche, lama haid, siklus, banyaknya, dismenorhea, keputihan 6iwayat perkawinan :mur waktu perkawinan, berapa kali, berapa lama 6iwayat psikososial Ketidaktahuan ibu tentang kontrasepsi ( tubektomi ) Kebiasaan sehari B hari $utrisi, eliminasi, P8, istirahat, tidur, spiritual
M$ DIAGNOSA KEPERAWATAN
Merupakan pernyataan yang men"elaskan status kesehatan baik aktual maupun potensial.
Perawat
memakai
proses
keperawatan
dalam
mengidentifikasi dan
mengsintesa data klinis dan menentukan interensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang men"adi tanggung "awabnya. *. $yeri berhubungan dengan luka insisi pada abdomen bawah post operasi tubektomi %. 7ntoleransi aktiitas berhubungan dengan pembatasan gerak sekunder terhadap nyeri. 1. 6esiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur inasie tubektomi.
N$ REN-ANA KEPERAWATAN
NO
1
D&,'+
$yeri
NO-
akut NO- : *
Kontrol $yeri
dengan
luka %
!ingkat $yeri
insisi
pada
berhubungan
K&*e& H&l :
NINI- : 1
−
Pe48e&' A'l,e&
*
R&+'l 0gar pasien
tidamengalami alergi
+ek adanya riwayat
dan menghindari
alergi obat
komplikasi
abdomen bawah operasi tubektomi
*. Pasien mampu post
%
mengenali kapan nyeri ter"adi %. Pasien dapat menggambarkan faktor penyebab
1
1. Pasien dapat
Pilih analgesik atau
bdiberikan dapat
rute dan dosis dan
beker"a efektif ke
keterlibatan pasien
tubuh pasien Menghindari
sesuai kebutuhan #erikan analgesik
−
sesuai waktu
pada pasien − Memudahkan
paruhnya, terutama
yang direkomendasikan
pada nyeri yang berat < /okumentasikan
ge"ala nyeri
;. Pasien tidak mengerang dan menangis
perawat untuk mengetahui respon tubuh pasien
analgesik dan adanya efek samping 2 M'.e4e' N6e& * @ali pengetahuan dan
−
%
>. Cokus pasien tidak menyempit
3. Pasien tidak mengalami ketegangan otot 1
mengenai nyeri @ali bersama pasien
apa yang pasien
−
apa yang pasien
dapat menurunkan
gunakan untuk
atau memperberat
menurunkan nyeri 0gar pasien lebih
nyeri #erikan informasi
−
mengetahui tentang
mengenai nyeri,
nyerin berkaitan
seperti penyebab
dengan
nyeri akan dirasakan,
pengobatannya − Memudahkan pasien untuk meminimalisir
dan antisipasi dari
efek nyeri yang
ketidaknyamanan akibat prosedur 0"arkan prinsip-
pasien rasakan − Menghindari kesalahan pasien
prinsip mana"emen ;
ketahui tentang nyeri :ntuk mengetahui
faktor-faktor yang
nyeri, berapa lama
<
terhadap analgesik Memudahkan perawat mengetahui
kepercayaan pasien
'. Pasien tidak mengalami agitasi
ter"adinya oerdosis
respon terhadap
apa yang terkait dengan
0gar analgesik yang
kombinasi anlgetik,
menggunakan analgesik
<. Pasien dapat mengenali
−
dalam
nyeri 0"arkan metode
mengkonsumsi obat
farmakologi untuk
analgesik
menurunkan nyeri 2$
7ntoleransi
NO-
NI-
−
Meminimalisir
aktiitas
*
berhubungan
aktiitas % /aya tahan K&*e& h&l : * Pasien dapat dengan
dengan pembatasan
!oleransi terhadap
1
beraktifitas Kecepatan "alan pasien
terhadap nyeri. %
stabil Darak pasien ber"alan
1
melalui aktiitas %
spesifik /orong aktiitas
1
kreatif yang tepat #antu klien untuk mengidentifikasi
daily liing0/2) Kemampuan berbicara
;
' >
aktiitas rutin /aya tahan otot normal
beraktifitas − Memudahkan pasien mencapai kestabilan
−
pasien dalam memilih aktiitas
2$ M'.e4e' E'e,&
sesuai
*. 0n"urkan periode istirahat dan kegiatan
−
secara bergantian
menghilangkan
karena terlalu banyak beraktifitas − :ntuk melatih
ketegangan
kemampuan otot
<. #erikan kegiatan
agar terhindar dari
pengalihan yang menenangkan untuk
kemampuannya :ntuk mencegah ketegangan otot
%. 2akukan 6OM aktifpasif untuk
gerak :ntuk memberi kemudahan pada
diinginkan
saat melakukan aktiitas fisik Pasien dapat melakukan
pasien dalam
aktiitas yang
melakukan aktiitas hidup harian (actiities of
ketidakmampuan
dalam berpartisipasin
cukup Kemudahan dalam
<
karena
kemampuan klien
mudah bernapas saat
gerak sekunder
kemungkinan cedera
Te& A*&&* * Pertimbangkan
−
kaku otot :ntuk
meningkatkan
meminimalisir fokus
relaksasi
pasien terhadap rasa nyeri saat
3$
NO- :
6esiko
infeksi
berhubungan
NI- : I'%e;*&+' -+'*+l (+'*+l
*
7mmune tatus
%
Knowledge infection &'%e&
dengan
beraktifitas :ntuk menghindari lingkungan yang kotor sebagai
control
*. Pertahankan
faktor utama
6isk control
lingkungan aseptik %. !ingkatkan intake
pencetus infeksi :ntuk
nutrisi 1. #erikan terapi
mempertahankan
prosedur
1
inasie
K&*e& H&l :
tubektomi.
*
Klien bebas dari tanda ge"ala infeksi
antibiotik bila perlu
ketahanan tubuh :ntuk menun"ang
%
infection protection
Mendeskripsikan proses
penularan
penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan
serta
penatalaksanaanya 1 Menun"ukkan kemampuan
untuk
mencegah timbulnya <
infeksi Dumlah
;
dalam bats normal Menun"ukkan
(proteksi terhadap infeksi) <. Monitor adanya
sistem imun tubuh 0gar dapat dengan cepat melakukan tindakan
tanda ge"ala infeksi
seandainya ter"adi
sistemik dan lokal ;. Monitor granulosit,
infeksi :ntuk memonitor
W#+ '. /orong masukan
tr"adi infeksi dalam
cairan 7$ 0"arkan cara menghindari infeksi
leukosit
perilaku hidup sehat
tubuh pasien Menghindari pasien mengalami dehidrasi 0gar pasien lebih mandiri dalam men"aga kesehatannya agar terhindar dari infeksi
D%* P/*
#KK#$, %&*%, Pedoman Pelayanan Keluarga berencana Pasca Persalinan, Dakarta, #KK#$. #obak, %&&;, 6encana 0suhan Keperawatan Maternitas, Dakarta, 4@+. /oengoes, Marilyn 4. %&&&. 6encana 0suhan Keperawatan Pedoman :ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.4d 1. Dakarta 4@+. $anda. %&*'. /iagnosis Keperawatan $anda. Dakarta Prima Medika. $anda $ic-$oc.%&*1. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda,Jilid 1.DakartaMedia0ctionPublishing Prawirohard"o, , %&&1, #uku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Dakarta, =ayasan #ina Pustaka.
/enpasar, A.Cebruari %&*>
PembimbingPraktik +7
Mahasiswa
7da 0yu 6ohini, ..! $7P *E'3&E&E*EE3&*%&&%
$i Wayan =uskamita Karsaeni $7M P&>*%&%*;&1<
Pembimbing0kademik +!
AAAAAAAAAAAAAAAAA. $7P